BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku, sehingga dalam menganalisa masalah akan semakin dalam, berikut ini adalah Flow chart produksi buku yang dilakukan.
Sumber: PT. Ikrar Mandiriabadi
Gambar 5.1 Flow Chart Produksi Buku
62
Setelah melihat dan memahami proses produksi dan pembagian departemen dalam perusahaan maka dilakukan pengumpulan data, perlu dicatat bahwa data berikut ini disortir dari lembar ketidaksesuaian pada departemen quality control, angka yang ditampilkan merupakan jumlah unit cacat yang diidentifikasi penyebab kesalahannya dengan rincian penyebab per departemen dan data mingguan.
Tabel 5.1. Tabel data nama departemen dan jumlah unit cacat Minggu
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 TOTAL
Komputer
Departemen Repro Cetak 4150 5700 6100
Jumlah produksi 160500 165500 163900 167000 165000 160500 179500 179000 157500 175200 165000 166250 164000 177500 165300 179400 172500 167000 160000 168000 163500 168000 165500 175000 178500 176500 173100 172700 4731350
517 684
5100 3700
8765 2300 2300
1000 2000
7553
141826
67402
24769
241550
7240 3765 6900 5450 6150 7250 8163 5300 6100 7700 7981 5950 8643
452 1100 1200 237 345
375 1349
3765 2467
985 109
3650 6400 7350 6852
Sumber: PT. Ikrar Mandiriabadi.
2547 8422 741 2200 1700 1200 1300
735 942 655 1625 7514 3100 5100 8256 4000 1900
2078 2782
Jumlah cacat 8328 8482 8647 8422 8381 8575 8900 8902 8894 8744 8163 8863 8222 8837 8981 8986 8643 8514 8214 8467 8256 8635 8409 8844 8875 8765 8917 8684
200
2100
Finishing
400 2410 300 1800 1444 394 1628 1180 900 1411 625 900
1494 2023
63
5.2 Analisa dan pengolahan data 5.2.1 Pembuatan Peta kendali P Data yang diperoleh dari PT. Ikrar Mandiriabadi merupakan bentuk data atribut, pada umumnya data atribut hanya mempunyai nilai yang berkaitan dengan ya atau tidak, seperti: sesuai atau tidak sesuai, benar atau salah. Oleh karena itu digunakan peta kendali / grafik atribut, dan grafik atribut yang digunakan adalah peta kendali P. Tabel 5.2. Tabel Untuk Pembuatan Peta Kontrol P Departemen Minggu
Komputer
1 Juli
2 3
Repro
Cetak
Finishing
4150 5700 6100
2100
2078 2782
4 1 Agustus
2
200
3 4
452
September
1 2
1100
3 4
1200
1 Oktober
2 3
237 345
4 November
1 2 3
375 1349
4
7240 3765 6900 5450 6150 7250 8163 5300 6100 7700 7981 5950 8643 3765 2467
desember
1 2 3
985 109
4 1
3650 6400 7350 6852
januari
2 3 4 TOTAL
517 684 7553
5100 3700 141826
Rata
Sumber: Hasil Pengolahan data
2547 8422 741 2200 1700 1200 1300
735 942 655 1625 7514 3100 5100 8256 4000 1900
400 2410 300 1800 1444 394 1628 1180 900 1411 625 900
1494 2023 8765 2300 2300 67402
1000 2000 24769
Jumlah unit cacat
Jumlah produksi
8328 8482 8647 8422 8381 8575 8900 8902 8894 8744 8163 8863 8222 8837 8981 8986 8643 8514 8214 8467 8256 8635 8409 8844 8875 8765 8917 8684 241550 8626.79
160500 165500 163900 167000 165000 160500 179500 179000 157500 175200 165000 166250 164000 177500 165300 179400 172500 167000 160000 168000 163500 168000 165500 175000 178500 176500 173100 172700 4731350 168976.8
Proporsi
CL
UCL
LCL
0,0519
0,0511
0,0527
0,0494
0,0513
0,0511
0,0527
0,0495
0,0528
0,0511
0,0527
0,0495
0,0504
0,0511
0,0527
0,0495
0,0508
0,0511
0,0527
0,0495
0,0534
0,0511
0,0527
0,0494
0,0496
0,0511
0,0526
0,0495
0,0497
0,0511
0,0526
0,0495
0,0565
0,0511
0,0527
0,0494
0,0499
0,0511
0,0561
0,0461
0,0495
0,0511
0,0527
0,0495
0,0533
0,0511
0,0527
0,0495
0,0501
0,0511
0,0527
0,0495
0,0498
0,0511
0,0526
0,0495
0,0543
0,0511
0,0527
0,0495
0,0501
0,0511
0,0526
0,0495
0,0501
0,0511
0,0527
0,0495
0,051
0,0511
0,0527
0,0495
0,0513
0,0511
0,0527
0,0494
0,0504
0,0511
0,0527
0,0495
0,0505
0,0511
0,0527
0,0495
0,0514
0,0511
0,0527
0,0495
0,0508
0,0511
0,0527
0,0495
0,0505
0,0511
0,0527
0,0495
0,0497
0,0511
0,0527
0,0495
0,0497
0,0511
0,0527
0,0495
0,0515
0,0511
0,0527
0,0495
0,0503
0,0511
0,0527
0,0495
1,4308 0.0511
64
Perhitungan yang akan dilakukan pada tabel diatas adalah sebagai berikut, dalam hal ini perhitungan hanya dicontohkan pada minggu pertama, untuk minggu ke dua sampai dengan minggu ke 28 perhitungan menggunakan cara yang sama hanya dengan angka yang berbeda.
p-bar = Total Proporsi / Jumlah Minggu Pengamatan = 1.4308 / 28 = 0.0511 Sρ
= √ { ρ-bar(1- ρ-bar) / n} = √ { 0.0511 ( 1- 0.0511 ) / 160500} = 0.000549
CL
= ρ-bar = 0.0511
UCL = ρ-bar + З Sρ = 0.0511 + 0,00165 = 0,0527 LCL = ρ-bar -
З Sρ
= 0,0511 - 0,00165 = 0,0494 Sumber rumus: Gasperz p152
Dari tabel diatas dibuat grafik 5.2 dibawah ini untuk lebih mempermudah dalam membaca data yang disajikan.
65
P Chart of Jumlah Cacat 0,057
1
0,056
Proportion
0,055
1
0,054
1
0,053
1
1
UCL=0,052642
0,052 _ P=0,051053
0,051 0,050
LCL=0,049464
0,049 1
4
7
10
13 16 Sample
19
22
25
28
Tests performed with unequal sample sizes
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.2 Grafik peta kontrol P
Setelah dilakukan pembuatan peta kendali P, dapat dilihat pada Gambar 5.2 bahwa proses yang ada belum stabil yang ditunjukkan dengan adanya data yang out of control, yaitu data ke- 3,6,9,12,15. Data yang out of control ini disebabkan oleh variasi penyebab umum yang tidak dapat dikendalikan, variasi penyebab umum yang tidak bisa dikendalikan maksudnya adalah bahwa kesalahan tersebut bersifat khusus, bukan kesalahan yang biasa terjadi, jadi biasanya kesalahan ini diselesaikan secara langsung oleh petugas yang sudah ahli, penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab umum yang berulangkali terjadi dan memberikan usulan penyelesaian masalah tersebut.
66
Oleh karena itu perlu dibuat kembali peta kendali P dengan membuang datadata yang out of control. Berikut adalah revisi dari data pengamatan juli 2006- januari 2007.
Tabel 5.3 Revisi Untuk Pembuatan Peta Kontrol P
Repro
Cetak
Finishing
Jumlah unit cacat
1
4150
2100
2078
8328
2
5700
Departemen Minggu
Komputer
Proporsi
CL
UCL
LCL
160500
0,0519
0,0504
0,052
0,0488
Juli
8482
165500
0,0513
0,0504
0,052
0,0488
8422
167000
0,0504
0,0504
0,052
0,0488
Agustus Septemb er
1
7240
741
400
8381
165000
0,0508
0,0504
0,052
0,0488
3
6900
1700
300
8900
179500
0,0496
0,0504
0,0519
0,0489
5450
1200
1800
8902
179000
0,0497
0,0504
0,0519
0,0488
8744
175200
0,0499
0,0504
0,052
0,0488
8163
165000
0,0495
0,0504
0,052
0,0488
4
452
2
1100
6100
Oktober
1 2
7250
394
8163
3
237
942
2
375
3
1349
4
164000
0,0501
0,0504
0,052
0,0488
8837
177500
0,0498
0,0504
0,0519
0,0488
1625
1411
8986
179400
0,0501
0,0504
0,0519
0,0488
8643
172500
0,0501
0,0504
0,052
0,0488
7514
625
8514
167000
0,051
0,0504
0,052
0,0488
8214
160000
0,0513
0,0504
0,052
0,0487
900
8467
168000
0,0504
0,0504
0,052
0,0488
8256
8256
163500
0,0505
0,0504
0,052
0,0488
3765
3100
2467
5100
1 Desember
8222
900
8643
1
November
1180
7700 5950
4
2
985
3650
4000
8635
168000
0,0514
0,0504
0,052
0,0488
3
109
6400
1900
8409
165500
0,0508
0,0504
0,052
0,0488
Januari
4
7350
1494
8844
175000
0,0505
0,0504
0,052
0,0488
1
6852
2023
8875
178500
0,0497
0,0504
0,0519
0,0488
8765
176500
8765
0,0497
0,0504
0,052
0,0488
3
517
5100
2300
1000
8917
173100
0,0515
0,0504
0,052
0,0488
4
684
3700
2300
2000
8684
172700
0,0503
0,0504
0,052
0,0488
5808
112530
59965
19287
197590
3917900
2
TOTAL
2782 8422
4
Total oplah
Rata
1,1603 0,0504
Sumber: Hasil Pengolahan data
Berikut adalah perhitungan yang dilakukan untuk peta kendali P yang telah direvisi:
67
p-bar = Total Proporsi / Jumlah Minggu Pengamatan = 1.1603 / 23 = 0.0504 Sρ
= √ { ρ-bar(1- ρ-bar) / n} = √ { 0.0504( 1- 0.0504 ) / 160500} = 0.000546
CL
= ρ-bar = 0.0504
UCL = ρ-bar + З Sρ = 0.0511 + 0,00164 = 0,0520 LCL = ρ-bar -
З Sρ
= 0,0511 - 0,00164 = 0,0488 Sumber rumus: Gasperz p152
Berikut adalah plot data dari data pengamatan yang telah direvisi yang ditunjukkan oleh gambar 5.3
68
P Chart of Jumlah Cacat 0,0525 UCL=0,052012
0,0520
Proportion
0,0515 0,0510 _ P=0,050433
0,0505 0,0500 0,0495 0,0490
LCL=0,048853 1
3
5
7
9
11 13 Sample
15
17
19
21
23
Tests performed with unequal sample sizes
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.3 Peta kontrol yang telah direvisi.
Dapat dilihat pada Gambar 5.3 bahwa proses sudah terkendali dan dapat dihitung Kapabilitas Proses (Cp), yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan proses. Berikut adalah perhitungannya: 1. Menghitung a.
a = 1 - persentase proporsi cacat 100 x 2 = 1-
5,04 100 x 2
= 0,9750
69
2. Mengkonversi nilai a ke dalam nilai kurva normal. Z = 1,96
3. Menghitung Kapabilitas Proses. Cp = Nilai Z 3 = 1,96 3 = 0,653
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai Cp sebesar 0,653 yang menunjukkan bahwa proses produksi masih berada dalam kategori rendah atau kapabilitas proses dianggap tidak mampu, sehingga proses produksi harus dirubah. Untuk dapat memperbaiki kapabilitas proses yang rendah, perlu dicari tahu penyebab terjadinya cacat pada proses yang ada, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk.
5.2.2 Pembuatan Diagram Paretto
untuk mengetahui penyebab kesalahan pada proses yang ada, perlu dilakukan analisa dengan menggunakan diagram paretto untuk mengetahu departemen yang
70
menyumbangkan kesalahan terbanyak untuk dianalisa lebih lanjut. Tabel berikut ini menampilkan nama departemen dan jumlah kesalahan yang diakibatkannya.
Tabel 5.4 Tabel ringkasan departemen dan jumlah cacat yang dihasilkan No 1 2 3 4
Departemen Komputer Repro Cetak Finishing
Frekuensi 5808 112530 59965 19287
TOTAL
197590 Sumber: PT. Ikrar Mandiriabadi
Kemudian dari data diatas dibuat tabel prosentase kecacatan sebagai berikut:
Tabel 5.5 Tabel untuk diagram paretto No Departemen Frekuensi 1 Komputer 5808 2 Repro 112530 3 Cetak 59965 4 Finishing 19287 Sumber: Hasil Pengolahan data
Frekuensi kumulatif 5808 118338 178303 197590
Persentase (%) 2,94 56,95 30,35 9,76
Persentase Kumulatif (%) 2,94 59,89 90,24 100
71
Dari data diatas dibuat diagram paretto sebagai berikut Pareto Chart of departemen 200000
100
Count
60 100000 40 50000
0 departemen Count Percent Cum %
Percent
80
150000
20
Repro 112530 57,0 57,0
Cetak 59965 30,3 87,3
Finishing 19287 9,8 97,1
Other 5808 2,9 100,0
0
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.4 Diagram paretto departemen
5.2.2.1 Analisa diagram paretto
kunci utama dalam menurunkan tingkat kesalahan dalam suatu kegiatan adalah dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dan memfokuskan pada penyebab terjadinya kesalahan tersebut yang paling banyak/dominan. Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa kesalahan proses paling banyak terjadi pada departemen repro dan akan dijadikan perhatian utama dalam menyelesaikan masalah karena prosentase kesalahan pada departemen repro sangat dominant dibandingkan departemen lainnya. Penyebab tingginya kesalahan pada
72
departemen tersebut akan dianalisa menggunakan fishbone diagram, secara umum permasalahan dalam suatu industri ada beberapa factor, antara lain factor manusia, mesin, material, dan metoda.
5.2.2.2 Analisa dan pengolahan data departemen repro
Departemen repro adalah departemen pada PT. Ikrar Mandiriabadi yang mengerjakan persiapan sebelum cetak, oleh karena itu jira pada tahap persiapan sudah dilakukan kesalahan maka hasil cetaknya pun akan menjadi buruk pula. Dalam departemen repro ada 2 macam pekerjaan yang dilakukan, yaitu plate making dan montase. Untuk lebih jelasnya pekerjaan plate making adalah melakukan proses pembuatan plate sebagai acuan cetak, sedangkan pekerjaan montase adalah proses penyusunan atau persiapan lay out yang digunakan sebagai acuan pembuatan plate, seperti penyusunan halaman, dll. Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa departemen repro adalah departemen yang menyumbangkan kesalahan terbesar, dan data-data yang didapatkan dari departemen repro antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel 5.6 Tabel jenis dan jumlah unit cacat pada departemen repro. Jenis Cacat Teks Terbalik Halaman Tidak Register Teks Teroksidasi Acuan Rusak TOTAL Sumber: PT. Ikrar Mandiriabadi
Jumlah Unit Cacat 69533 20266 10844 11887 112530
73
Dari tabel diatas presentase kecacatannya adalah sebagai berikut
Tabel 5.7 Tabel untuk diagram paretto departemen Jenis cacat
Frekwensi
Teks Terbalik Halaman Tidak Register Teks Teroksidasi Acuan Rusak Sumber: Hasil pengolahan data
69533 20266 10844 11887
Frekwensi Kumulatif 69533 89799 100643 112530
Persentase 61,79 18,01 9,64 10,56
Persentase Kumulatif 61,79 79,8 89,44 100
Dari tabel diatas kemudian dibuat diagram paretto sebagai berikut. Pareto Chart of jenis kesalahan 120000
100 80
80000
60
60000
40
40000
20
20000 0 jenis kesalahan
T
s ek
Te
Count Percent Cum %
ik al rb an m a l Ha 69533 61,8 61,8
k da i T
R
er ig st e
20266 18,0 79,8
n ua Ac
k sa Ru ks Te
r Te
i as is d ok
11887 10,6 90,4
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar 5.5 diagram paretto jenis kecacatan
10844 9,6 100,0
0
Percent
Count
100000
74
1.1.1.1
Analisa diagram paretto untuk departemen repro
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa teks terbalik lebih banyak menyebabkan kecacatan, teks terbalik adalah kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan montase, montase adalah pengaturan tata letak halaman yang akan dijadikan sebagai acuan pembuatan pleta, dari kesalahan ini sebetulnya dapat diantisipasi jika karyawan teliti dalam melaksanakan tugas-tugasnya, untuk lebih memperdalam identifikasi masalah tersebut, maka dari keterangan diatas akan dilakukan analisa lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terdadinya kesalahan tersebut dengan menggunakan diagram sebab akibat/fishbone diagram.
5.2.3 Pembuatan diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat dibuat dengan melakukan proses observasi dan wawancara dengan pihak perusahaan. Berikut adalah gambar 5.8 yang menunjukkan diagram sebab akibat untuk kesalahan teks terbalik.
75
Sumber: Hasil pengamatan dan pengolahan data
Gambar 5.6 Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab timbulnya kesalahan pada departemen repro, khususnya untuk kesalahan teks terbalik, teks terbalik diakibatkan karena kelalaian pada saat persiapan pembuatan acuan cetak, terutama pada proses montase, untuk mengidentifikasi kesalahan tersebut ada beberapa factor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan montase tersebut, factor tersebut antara lain:
1. Manusia
76
-
Kondisi fisik
-
Skill
-
Ketelitian
2. Mesin -
kurangnya perawatan
-
kotornya meja montase
3. Material -
Film yang diberikan kurang jelas (dari pemesan)
4. Metoda -
pemeriksaan hasil montase kurang teliti sehingga pembuatan plate menjadi salah
-
pemeriksaan terhadap plate yang jadi acuan cetak kurang teliti sehingga acuan cetak yang salah dapat terpakai.
Diagram sebab akibat diatas dibuat berdasarkan jenis kecacatan terbanyak yang terjadi di departemen repro, yaitu teks terbalik. Teks terbalik adalah tanggungjawab bagian montase, karena montase adalah penyusunan lay out halaman yang akan menjadi acuan pembuatan plate, jika pada tahap montase kesalahan telah terjadi dan luput dari inspeksi, maka kesalahan tersebut akan mengakibatkan jumlah kesalahan yang besar, karena acuan cetak rusak, berarti hasil cetaknya pun akan rusak, sehingga kesalahan yang terlihat sepele ternyata mengakibatkan dampak yang cukup besar terhadap kualitas produk secara keseluruhan. 5.2.4. Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
77
Failure Mode Effect Analysis (FMEA) merupakan suatu alat bantu untuk
mendefinisikan kondisi yang terjadi sekarang, apa penyebabnya, akibat yang terjadi, dan apa pengaruhnya dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Dalam pemberian bobot severity, occurrence, dan detection dibuat mengacu kepada tabel yang dicantumkan dalam landasan teori FMEA.
Tabel 5.8 FMEA FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) O D S c e e c t v u e Potensial Failure Potensial Effects Potensial Cause of e Rekomendasi r c RPN r Mode of Failure Failure a t i n i t c o y e n * Operator melakukan Melakukan kesalahan dalam 7 8 3 168 pemeriksaan atas kecakapan operator proses montase (Man) Produk ditolak dan Melakukan * Film yang perusahaan harus Teks terbalik. pemeriksaan ganda diberikan oleh siap memberi 6 3 3 54 terhadap film pemesan salah ganti. sebelum digunakan (Material) * Pemeriksaan / inspeksi yang dilakukan kurang teliti (Method)
6 4 2
48
Merevisi sistem inspeksi yang dilakukan pada proses produksi
Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan Tabel 5.8 maka dapat dibuat diagram pareto sebagai berikut,
78
Pareto Chart of Teks terbalik 300 100 250
Count
60
150
40
100
20
50 0 Teks terbalik Count Percent Cum %
Percent
80
200
Man 168 62,2 62,2
Material 54 20,0 82,2
Method 48 17,8 100,0
0
Grafik 5.7 Diagram Pareto RPN untuk Cacat Teks terbalik Sumber : Pengolahan data
Dari diagram paretto diatas dapat dilihat bahwa untuk cacat Teks terbalik potensial cause yang memiliki RPN terbesar adalah man / factor sumber daya manusia.
5.3 Analisa Sumber Daya Manusia 5.3.1 Analisa Kinerja Karyawan.
Untuk mengetahui penyebab kesalahan secara lebih jelas lagi, maka perlu dicari tahu apakah kesalahan diakibatkan oleh kemampuan karyawan yang lemah, atau kesalahan tersebut diakibatkan oleh tingkat stress karyawan yang tinggi, untuk melakukan analisa kinerja karyawan diperlukan beberapa alat antara lain:
79
1.
Form penilaian kemampuan karyawan yang telah disiapkan berisi tentang pernyataan kemampuan karyawan. Form penilaian tersebut diisi oleh pengawas yang berwenang.
2.
Kuisioner yang berisi tentang pernyataan aspek stress karyawan yang kemudian diisi oleh karyawan yang bersangkutan dengan cara memilih frekwensi dialaminya aspek stress karyawan tersebut.
Sebelum menganalisa data, dilakukan uji validitas untuk mengetahui kevalidan dari pertanyaan yang diajukan. Uji validitas ini menggunakan tingkat signifikansi 5% dan sampel 25 sehingga dengan tabel r diperoleh angka kritik adalah 0.381 yang disebut juga r-tabel dan hasil ini akan dibandingkan dengan R-hitung yang didapatkan dengan perhitungan dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui kevalidan dari setiap pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah: -
Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut valid
-
Jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian.
1.1.1.1 Analisa Data Penilaian kemampuan karyawan.
Dari hasil pengolahan data form penilaian kemampuan karyawan yang telah disebarkan untuk diisi oleh pengawas yang berwenang di bagian repro, didapatkan hasil yang kemudian diuji kevalidan datanya dengan hasil sebagai berikut:
80
Tabel 5.9 data evaluasi kemampuan karyawan r hitung r tabel Validitas 0.4899 0.381 Valid 0.4372 0.381 Valid 0.5882 0.381 Valid 0.5261 0.381 Valid 0.4564 0.381 Valid Sumber: Hasil Pengolahan data
Dari 10 pernyataan kemampuan karyawan yang terdapat di dalam form penilaian yang telah diisi, ternyata hanya ada 5 pernyataan yang valid, 5 pernyataan kemampuan yang valid tersebut kemudian akan digunakan untuk analisis lebih lanjut, kriteria dan jumlah skor pada penilaian kemampuan tersebut antara lain seperti yang ada di tabel dibawah ini:
Tabel 5.10 penilaian kemampuan karyawan Pernyataan kemampuan Kejujuran karyawan Kerjasama Keandalan Pengetahuan tentang pekerjaan Pemanfaatan waktu Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat buruk
buruk
rata-rata 3 3 9 6 6
baik 15 14 15 16 19
sangat baik 7 8 1 3
Dari total jumlah angka penilaian kemampuan karyawan, kemudian diberikan skor untuk menentukan bobot maka jumlah masing-masing griteria diatas dikalikan dengan skor untuk masing masing kriteria dengan ketentuan sebagai berikut: -
Sangat buruk = 1
-
Buruk
=2
81
-
Rata-rata
=3
-
Baik
=4
-
Sangat baik
=5
Setelah angka penilaian dikalikan dengan skor, maka dihasilkan bobot, kemudian dapat dihitung mean yang didapatkan dengan pembandingan bobot dengan nilai seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Analisa penilaian kemampuan karyawan Kemampuan karyawan Sangat buruk Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
buruk
rata-rata
Baik 27 81
sangat baik 79 316
19 95
3,936
Dari hasil mean tersebut kemudian dibandingkan dengan interval untuk menentukan hasil penilaian kinerja karyawan tersebut, interval tersebut adalah seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.12 Tabel interval keputusan jawaban penilaian kemampuan karyawan Interval 0,00 – 1,00 1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00 4,01 – 5,00
Keputusan Jawaban Sangat buruk Buruk Normal Baik Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan data
82
Hasil mean jika dibandingkan dengan interval yang ada pada tabel diatas, yaitu mean 3,936 yang berarti kemampuan karyawan dinyatakan baik. Kemudian analisa dilanjutkan dengan melakukan analisis untuk masing masing pernyataan kemampuan karyawan tersebut.
-
Kejujuran karyawan Tabel 5.13 Hasil analisa kejujuran karyawan
Kejujuran karyawan sangat buruk Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Buruk
rata-rata 3 9 4,16
baik 15 60
sangat baik 7 35
Dari hasil tabel diatas dimana hasil mean sebesar 4,16, dan jika dibandingkan dengan tabel interval maka didapatkan hasil bahwa kejujuran karyawan sangat baik.
-
Kerjasama Tabel 5.14 Hasil analisa kerjasama
Kerjasama sangat buruk Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Buruk
rata-rata
baik 3 9
4,2
sangat baik 14 56
8 40
83
Dari hasil tabel diatas dimana hasil mean 4,2, jika dibandingkan dengan tabel interval maka didapakan hasil bahwa kemampuan kerjasama antar karyawan sangat baik.
-
Keandalan Tabel 5.15 Hasil analisa keandalan Keandalan sangat buruk Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
buruk
rata-rata 9 27 3,68
baik
sangat baik 15 60
1 5
Dari hasil analisa diatas didapatkan mean senilai 3,68 yang berarti keandalan tinggi, artinya karyawan di deepartemen dapat diandalkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan atau pekerja di bagian repro mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
-
Pengetahuan tentang pekerjaan Tabel 5.16 Hasil analisa pengetahuan tentang pekerjaan.
Pengetahuan tentang pekerjaan Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
sangat buruk
buruk
rata-rata 6 18 3,88
baik 16 64
sangat baik 3 15
84
Dari hasil analisa diatas didapatkan mean sebesar 3,88 yang jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban berarti pengetahuan karyawan tentang pekerjaannya baik, sehingga karyawan seharusnya dapat bekerja dengan baik pula.
-
Pemanfaatan waktu Tabel 5.17 Hasil analisa pemanfaatan waktu
pengetahuan tentang pekerjaan Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
sangat buruk
buruk
rata-rata 6 18 3,76
baik 19 76
sangat baik
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 3,76, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek pemanfaatan waktu baik, artinya bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu kerjanya dengan baik.
-
Kesimpulan penilaian kemampuan karyawan Setelah dilakukan analisa pada kemampuan karyawan tersebut diatas, maka dapat
dibuat suatu ringkasan data mean yang dihasilkan seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini.
85
Tabel 5.18 Rekapan data mean penilaian kemampuan karyawan Aspek kinerja Kejujuran karyawan Kerjasama Keandalan Pengetahuan tentang pekerjaan Pemanfaatan waktu
Mean 4,16 4,2 3,68 3,88 3,76
Sumber: Hasil Pengolahan data
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengawas yang berwenang menyatakan bahwa kemampuan karyawan rata-rata baik, hal ini dapat dilihat bahwa mean yang dihasilkan dari analisa berkisar antara 3,68 - 4,2 yang berarti jika dibandingkan dengan table interval yaitu kinerja karyawan baik s/d sangat baik, yang menjadi pertanyaan mengapa dengan penilaian kemampuan yang baik, tetapi kesalahan pada departemen repro tetap terjadi, berarti ada penyebab yang belum terdeteksi sampai tahap penelitian analisa kemampuan karyawan ini, oleh karena itu perlu diketahui kondisi fisik dan mental karyawan yang akan dibahas dalam pembahasan berikutnya, yaitu aspek stress karyawan.
1.1.1.2
Analisa Aspek Stress Karyawan.
Setelah melakukan penelituan dan analisis terhadap penilaian kemampuan karyawan, dan kemampuan karyawan dinyatakan baik oleh pengawas yang berwenang, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hasil kerja karyawan tetap buruk, walaupun kemampuan karyawan baik, biasanya hasil kerja yang buruk diakibatkan oleh kinerja karyawan yang kurang baik, setelah didapatkan hasil kemampuan karyawan baik, penelitian dilanjutkan dengan analisa aspek stress karyawan, dari kuisioner yang berisi
86
tentan pernyataan tentang pernyataan tingkat stress karyawan yang diisi oleh karyawan sendiri dengan cara memilih frekwensi dialaminya pernyataan stress karyawan tersebut, kemudian hasil dari kuisioner tersebut diuji validitasnya, sehingga pernyataan yang dinyatakan valid dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, hasil dari uji validitas tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 5.19 tabel uji validitas analisa aspek stress karyawan Pernyataan Ucapan yang tidak menyenangkan susah tidur sesak napas karena emosi perasaan cemas Mudah marah Merasa kehilangan waktu kerja perasaan akan sesuatu yang semakin kritis Sumber: Hasil Pengolahan data
r hitung 0,529 0,557 0,392 0,408 0,598 0,622 0,412
r tabel 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381
Validitas valid valid valid valid valid valid valid
Dari 23 pernyataan yang disediakan pada kuisioner aspek stress karyawan ternyata hanya ada 7 pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisa stress karyawan lebih lanjut, dari 7 pernyataan tersebut kemudian akan digunakan untuk analisis lebih lanjut dengan membandingkan jumlah skor dan kriterianya, kriteria dan jumlah skor pada penilaian aspek stress tersebut antara lain seperti yang ada di tabel dibawah ini:
87
Tabel 5.20 Tabel kriteria & skor analisa aspek stress karyawan Pernyataan Ucapan yang tidak menyenangkan susah tidur sesak napas karena emosi perasaan cemas Mudah marah Merasa kehilangan waktu kerja perasaan akan sesuatu yang semakin kritis Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah
Rendah 1 3 1 4 4 5
Normal 10 14 3 9 4 11
Tinggi 7 5 5 6 6 5
1
8
6
Sangat tinggi 7 3 16 6 11 4 10
Dari total jumlah angka penilaian aspek stress diatas, kemudian diberikan skor untuk menentukan bobot maka jumlah masing-masing griteria diatas dikalikan dengan skor untuk masing masing kriteria dengan ketentuan sebagai berikut: -
Sangat tinggi = 1
-
Tinggi
=2
-
Normal
=3
-
Rendah
=4
-
Sangat rendah = 5
Setelah angka penilaian dikalikan dengan skor, maka dihasilkan bobot, kemudian dapat dihitung mean yang didapatkan dengan pembandingan bobot dengan nilai seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut ini:
88
Tabel 5.21 Hasil analisa aspek stress karyawan Aspek Stress karyawan Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat tinggi 57 57
Tinggi 40 80
Normal 59 117 1,89
Rendah 19 76
Sangat tinggi
Dari hasil mean tersebut kemudian dibandingkan dengan interval untuk menentukan hasil analisa aspek stress karyawan tersebut, interval tersebut adalah seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.22 Tabel interval analisa aspek stress karyawan INTERVAL 0,00 – 1,00 1,01 – 2,00 2,01 – 3,00 3,01 – 4,00 4,01 – 5,00
KEPUTUSAN JAWABAN Sangat Tinggi Tinggi Normal Rendah Sangat rendah
Sumber: Hasil Pengolahan data
Hasil mean jika dibandingkan dengan interval yang ada pada tabel diatas, yaitu mean 1,89 yang berarti aspek stress karyawan dinyatakan tinggi, yang berarti terdapat masalah di aspek stress karyawan tersebut, dari kesimpulan tersebut maka akan dibuat analisa untuk mengetahui mengapa karyawan-karyawan tersebut mengalami stress, maka akan dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan program untuk kepuasan karyawan, karena pihak perusahaan akan menganalisa apakah karyawan mengalami
89
stress akibat pekerjaannya, ataukah karyawan mengalami stress akibat factor lain diluar perusahaan yang tidak berhubungan dengan kebijakan perusahaan.. Tapi sebelum melanjutkan analisa ke tahap yang disebutkan diatas, analisa aspek stress dilanjutkan dengan melakukan analisis untuk masing masing aspek stress karyawan tersebut.
-
Analisa aspek stress ucapan yang tidak menyenangkan Tabel 5.23 Analisa aspek stress ucapan yang tidak menyenangkan
Aspek stress ucapan tdk menyenangkan Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 7 7
Rendah 7 14
Normal 10 30 2,2
Tinggi 1 4
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 2,2, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress ucapan tidak menyenangkan normal, artinya bahwa karyawan pernah mengucapkan ucapan yang tidak menyenankan, tetapi masih dalam batas toleransi/ normal.
90
-
Analisa aspek stress susah tidur Tabel 5.24 Analisa aspek stress susah tidur
Aspek stress susah tidur Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 3 3
Rendah 5 10
Normal 14 42 2,68
Tinggi 3 12
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 2,68, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress susah tidur normal, artinya bahwa karyawan pernah mengalami susah tidur, tetapi masih dalam batas toleransi/ normal.
-
Analisa aspek stress sesak napas karena emosi Tabel 5.25 Analisa aspek stress sesak napas karena emosi
Aspek stress sesak napas karena emosi Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 16 16
Rendah 5 10
Normal 3 9 1,56
Tinggi 1 4
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 1,56, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress sesak napas karena emosi tinggi, artinya bahwa karyawan pernah mengalami sesak napas karena emosi dalam intensitas yang tinggi.
91
-
Analisa aspek stress perasaan cemas. Tabel 5.26 Analisa aspek stress perasaan cemas
Aspek stress Perasaan cemas Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 6 6
Rendah 6 12
Normal 9 27 2,44
Tinggi 4 16
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 2,44, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress perasaan cemas normal, artinya bahwa karyawan pernah mengalami perasaan cemas, tetapi dalam Batas toleransi / normal
-
analisa aspek stress mudah marah Tabel 5.27 Analisa aspek stress mudah marah
Aspek stress mudah marah Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 11 11
Rendah 6 12
Normal 4 12 1,72
Tinggi 4 8
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 1,72, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress mudah marah tinggi, artinya bahwa karyawan pernah mengalami mudah marah, tetapi dalam intensitas yang tinggi.
92
-
Analisa aspek stress merasa kehilangan waktu kerja Tabel 5.28 Analisa aspek stress merasa kehilangan waktu kerja
Aspek stress merasa kehilangan waktu kerja Total Bobot Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat rendah 4 4
Rendah 5 10
Normal 11 33 2,68
Tinggi 5 20
Sangat tinggi
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 2,68, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress merasa kehilangan waktu kerja normal, artinya bahwa karyawan pernah mengalami merasa kehilangan waktu kerja, tetapi dalam Batas toleransi / normal.
-
Analisa aspek stress perasaan akan sesuatu yang semakin kritis Tabel 5.29 Analisa aspek stress perasaan akan sesuatu yang semakin kritis Aspek stress perasaan akan sesuatu yang semakin kritis
Sangat rendah
Rendah
Normal
Tinggi
Total
10
6
8
1
Bobot
10
12
24
4
Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
Sangat tinggi
2
Dari hasil analisa pada tabel diatas didapatkan mean sebesar 2, jika dibandingkan dengan tabel interval jawaban maka mean tersebut berarti hasil dari analisa aspek stress perasaan akan sesuatu yang semakin kritis tinggi, artinya bahwa karyawan pernah
93
mengalami perasaan akan sesuatu yang semakin kritis, tetapi dalam intensitas yang tinggi.
-
Kesimpulan dari aspek stress karyawan. Setelah dilakukan analisa pada aspek stress karyawan tersebut diatas, maka dapat
dibuat suatu ringkasan data mean yang dihasilkan seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.30 Rekapan data mean aspek stress Pernyataan Ucapan yang tidak menyenangkan susah tidur sesak napas karena emosi perasaan cemas mudah marah merasa kehilangan waktu kerja perasaan akan sesuatu yang semakin kritis
Mean 2,2 2,68 1,56 2,44 1,72 2,68 2
Sumber: Hasil Pengolahan data
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawan menyatakan paling sering mengalami mudah marah dan sesak napas karena emosi, dari hasil mean 1,56 untuk sesak napas karena emosi, dan mean 1,72 untuk mudah marah, jika dibandingkan dengan tabel interval diatas maka kedua aspek diatas sudah masuk kategori tingkat stress tinggi yaitu interval 1,01 - 2,00. Dari tingkat stress karyawan yang cukup tinggi tersebut perusahaan merasa bertanggung jawab untuk mengurangi tingkat stress tersebut, karena jika karyawan bekerja dengan tenang, maka para karyawan dapat bekerja dengan baik pula, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dilakukan
94
penelitian lanjutan yang bertujuan untuk merevisi pelaksanaan program pelatihan, motivasi, dan kompensasi. Diharapkan dengan mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap program tersebut, dan juga kekurangan dari program tersebut, maka perusahaan dapat ikut membantu mengurangi tingkat stress karyawan dengan cara memperbaiki pelaksanaan program tersebut.
5.3.1.3 Kesimpulan analisa kinerja karyawan.
Dari hasil analisis diatas didapatkan hasil bahwa kemampuan karyawan baik dengan mean 3,936, tetapi tingkat stress karyawan tinggi dengan mean 1,89. Hasil dari analisa ini adalah, sebenarnya karyawan memiliki kemampuan yang cukup baik, tetapi tingkat stress karyawan tinggi. Untuk membantu menyelesaikan tingkat stress karyawan yang tinggi tersebut rasanya sulit untuk membantu menyelesaikan tingkat stress karyawan, tidak mungkin semua penyebab stress karyawan ditanggulangi, oleh karena itu untuk menanggulangi tingkat stress karyawan yang cukup tinggi itu, maka akan dianalisis apakah perusahaan juga mendukung karyawan untuk bekerja dengan baik, bentuk dukungan perusahaan tersebut adalah program kepuasan karyawan.
1.1.1. Analisa pelaksanaan program kepuasan karyawan.
Program kepuasan karyawan adalah suatu program yang dilakukan perusahaan untuk mendukung pekerjaan klaryawan, yaitu program pelatihan, motivasi, dan kompensasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah program kepuasan karyawan sudah dijalankan secara baik oleh perusahaan, dan sudah sesuai dengan
95
kebutuhan karyawan, oleh karena itu akan disebarkan kuisioner yang berisi tentang pernyataan yang berhubungan dengan pelaksanaan program kepuasan tersebut, kemudian karyawan akan memberikan penilaian terhadap pernyataan tersebut untuk kemudian dievaluasi apa-apa saja yang kurang disukai karyawan dan kemudian diberikan usulan perbaikan untuk membantu menurunkan tingkat kecacatan produk. Responden terdiri dari karyawan departemen repro yang berjumlah 25 orang, karena jumlah karyawan pada departemen repro tidak banyak maka kuisioner diberikan pada semua karyawan yang bekerja pada departemen repro. Pertanyaan kuesioner terdiri dari tiga variabel, yaitu : motivasi, pelatihan, dan kompensasi. Dari ketiga variabel tersebut dibagi lagi menjadi beberapa butir pertanyaan untuk mewakili indikator variabel diatas, bentuk pertanyaan tersebut mengikuti bagan sebagai berikut:
Sumber: Hasil studi pustaka
Gambar 5.8 bagan pelaksanaan program kepuasan karyawan
96
Penempatan indikator di dalam butir-butir pernyataan akan dijelaskan lebih lanjut melalui tabel dibawah ini:
Tabel 5.31 variabel, indikator, dan butir pertanyaan Indicator pengaruh lingkungan Motivasi Komunikasi bantuan atasan Penggetahuan Pelatihan tanggung jawab peningkatan kemampuan penilaian kinerja kompensasi pemberian gaji & tunjangan Sumber: Hasil Pengolahan data Analisa Aspek SDM
Variable
no butir 1,5,6 2,3 4,7,8 2,3 1 4,5,6,7 1,2,3 4,5,6,7
Setiap pernyataan memiliki lima jawaban dengan bobot masing-masing sebagai berikut:
Tabel 5.32 Bobot jawaban pertanyaan JAWABAN BOBOT 5 Sangat setuju 4 Setuju 3 Ragu-ragu 2 Tidak setuju 1 Sangat tidak setuju Sumber: Hasil Pengolahan data
Setiap pertanyaan tersebut kemudian dihitung rata-ratanya masing-masing, kemudian rata-rata tersebut dibandingkan dengan interval jawaban untuk mengetahui jawaban untuk pernyataan tersebut, interval rata-rata tersebut adalah sebagai berikut:
97
Tabel 5.33 Tabel interval keputusan jawaban INTERVAL KEPUTUSAN JAWABAN 0,00 – 1,00 sangat tidak setuju 1,01 – 2,00 tidak setuju 2,01 – 3,00 ragu-ragu 3,01 – 4,00 Setuju 4,01 – 5,00 sangat setuju Sumber: Hasil Pengolahan data
Sebelum menganalisa data, dilakukan uji validitas untuk mengetahui kevalidan dari pertanyaan yang diajukan. Uji validitas ini menggunakan tingkat signifikansi 5% dan sampel 25 sehingga dengan tabel r diperoleh angka kritik adalah 0.381 yang disebut juga R-tabel dan hasil ini akan dibandingkan dengan R-hitung yang didapatkan dengan perhitungan dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui kevalidan dari setiap pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah: -
Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut valid
-
Jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian. Hasil yang telah valid dapat terlihat pada tabel 5.33 dan penyajian variabel
akan ditampilkan dalam bentuk seperti :
98
Tabel 5.34 Tabel Uji Validitas Motivasi, Pelatihan, Kompensasi Variabel
Motivasi
Pernyataan R Tabel 1 0,381 2 0,381 3 0,381 4 0,381 5 0,381 6 0,381 7 0,381 8 0,381 1 0,381 2 0,381 3 0,381 4 0,381 5 0,381 1 0,381 2 0,381 3 0,381 4 0,381 5 0,381 6 0,381 Sumber: Hasil Pengolahan data Pelatihan Kompensasi
1.1.1.1
R hitung 0,3931 0,6175 0,7758 0,5331 0,8056 0,7539 0,4267 0,6086 0,4314 0,561 0,4135 0,6125 0,3986 0,6433 0,6181 0,5917 0,6055 0,5628 0,6328
Validitas valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Motivasi
Setelah melakukan uji validitas, maka tiap pertanyaan dari variabel motivasi akan dianalisis lebih lanjut. Rata-rata dari variabel motivasi dapat dilihat pada tabel 5.35 berikut : Tabel 5.35 Pelaksanaan Motivasi pada departemen repro PT Ikrar Mandiriabadi Sangat setuju
setuju
25 89 Jumlah 125 356 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
63 189 3,55
17 34
sangat tidak setuju 6 6
99
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa pelaksanaan motivasi seperti pengaruh lingkungan kerja, komunikasi dengan atasan, bantuan atasan, saran yang diberikan dan wewenang dapat diterima dengan baik oleh Karyawan bagian repro. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata sebesar 3.55 yang berarti karyawan setuju dengan pelaksanaan motivasi di bagian repro, dan berikut ini analisa untuk masing masing pertanyaan pada pelaksanaan motivasi.
-
Motivasi 1 : Lingkungan kerja mempengaruhi kerja Saya. Tabel 5.36 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Sangat setuju
setuju
11 12 Jumlah 55 48 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
2 6 4,36
0 0
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro merasa lingkungan kerja, kondisi kerja mempengaruhi kinerja yang dihasilkan sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan dan keadaan pabrik yang ada pada saat ini sangat mempengaruhi peningkatan kinerja. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 4,36 yang berarti operator menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan “Lingkungan kerja mempengaruhi kerja Saya”.
100
-
Motivasi 2 : Saya sering berkomunikasi masalah pekerjaan dengan atasan Saya. Tabel 5.37 Komunikasi Pekerjaan dengan Atasan Sangat setuju
setuju
3 11 Jumlah 15 44 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu 9 27 3,6
tidak setuju 2 4
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuesioner diketahui bahwa operator di bagian Repro dapat berkomunikasi baik dengan atasannya mengenai pekerjaan dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3,6 yang berarti operator menyatakan setuju terhadap pernyataan “Saya sering berkomunikasi masalah pekerjaan dengan atasan Saya”.
-
Motivasi 3 : Saya merasakan dampak positif dari komunikasi Saya dengan atasan. Tabel 5.38 Dampak Positif Komunikasi dengan Atasan Sangat setuju
setuju
2 13 Jumlah 10 52 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
9 27 3,64
1 2
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan dampak yang positif seperti peningkatan pengetahuan kerja untuk meningkatkan kinerja dengan melakukan komunikasi yang baik dengan atasannya mengenai pekerjaan dan tanggung jawab. Sehingga dengan komunikasi ini akan dapat menghindari salah paham dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data berupa
101
rata-rata 3.64 yang berarti operator menyatakan setuju terhadap pernyataan “Saya merasakan dampak positif dari komunikasi Saya dengan atasan Saya”.
-
Motivasi 4 : Saya mendapatkan bantuan dari atasan Saya dalam kesulitan pekerjaan. Tabel 5.39 Bantuan Atasan dalam Mengatasi Kesulitan Kerja Sangat setuju
setuju
3 15 Jumlah 15 60 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
5 15 3,76
2 4
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan bantuan dari atasannya dalam mengatasi kesulitan terhadap pekerjaannya dan segala kendala dalam kinerja. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.76 yang berarti operator menyatakan setuju terhadap pernyataan “Saya mendapatkan bantuan dari atasan Saya dalam kesulitan pekerjaan”.
-
Motivasi 5 : Saya sering memberikan saran atau ide kepada atasan Saya. Tabel 5.40 Sumbangan Saran dan Ide Sangat setuju
setuju
2 11 Jumlah 10 44 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
5 15 3,28
6 12
sangat tidak setuju 1 1
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro dapat menyumbangkan saran dan ide yang dapat membantu untuk pengembangan kinerja dan
102
produktivitas perusahaan maupun individu. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3,28 karyawan mengatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa “Saya sering memberikan saran atau ide kepada atasan Saya”.
-
Motivasi 6 : Saya dilibatkan dalam perencanaan perusahaan. Tabel 5.41 Saya dilibatkan dalam perencanaan perusahaan. Sangat setuju
setuju
0 2 Jumlah 0 8 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
14 42 3,16
4 24
sangat tidak setuju 5 5
Dari hasil kuesioner diketahui bahwa operator di bagian repro cukup dilibatkan dalam perencanaan perusahaan untuk peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.16 karyawan mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Saya dilibatkan dalam perencanaan perusahaan”.
-
Motivasi 7 : Atasan saya memberikan motivasi dan semangat dalam pekerjaan saya. Tabel 5.42 Atasan saya memberikan motivasi dan semangat dalam pekerjaan saya. . Sangat setuju Jumlah Total Mean
2 10
setuju 16 64
Sumber: Hasil Pengolahan data
Raguragu 6 18 3,76
tidak setuju 1 2
Sangat tidak setuju 0 0
103
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro menyatakan bahwa atasan mereka cukup memberikan motivasi dan semangat kerja untuk peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.76 karyawan mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Atasan saya memberikan motivasi dan semangat dalam pekerjaan saya.”.
-
Motivasi 8 : Atasan saya memberikan pengaruh terhadap peningkatan keahlian dan hasil kerja saya.
Tabel 5.43 Atasan memberikan pengaruh terhadap peningkatan keahlian dan hasil kerja Sangat setuju
setuju
2 9 Jumlah 10 36 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
13 39 3,36
1 2
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan pengaruh yang cukup besar dari atasannya untuk dapat meningkatkan kemampuan dan hasil kerja yang lebih baik untuk peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.36 karyawan mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Atasan Saya memberikan pengaruh terhadap peningkatan keahlian dan hasil kerja Saya”.
104
1.1.1.1. Pelatihan
Setelah melakukan analisa terhadap pertanyaan pelaksanaan motivasi, maka tiap pertanyaan dari variabel pelatihan akan dianalisis lebih lanjut. Rata-rata dari variabel pelatihan dapat dilihat pada tabel 5.43 berikut :
Tabel 5.44 Pelaksanaan Pelatihan pada departemen repro PT Ikrar Mandiriabadi Sangat setuju
setuju
20 49 Jumlah 100 196 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
33 99 3,528
23 46
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa pelaksanaan pelatihan seperti pengetahuan mengenai tugas dan tanggung jawab, peningkatan kemampuan sebagai dampak dari pelatihan yang diterima, dan pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kinerja dapat diterima dengan baik oleh operator. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata sebesar 3,528 yang berarti karyawan setuju dengan pelaksanaan pelatihan untuk operator di bagian Repro.
105
-
Pelatihan 1 : Saya mengetahui dengan jelas tentang tugas dan tanggung jawab saya.
Tabel 5.45 Pengetahuan Operator terhadap Tugas dan Tanggung jawab yang diberikan Sangat setuju
setuju
5 16 Jumlah 25 64 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
1 3 3,92
3 6
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mengetahui tugastugas, tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepada karyawan dapat dengan mudah dimengerti. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.92 operator mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Saya mengetahui dengan jelas tentang tugas dan tanggung jawab Saya”
-
Pelatihan 2 : Saya mendapatkan pelatihan yang baik mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Tabel 5.46 Pelatihan Dilakukan dengan Baik Sangat setuju
setuju
3 11 Jumlah 15 44 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu 4 12 3,4
tidak setuju 7 14
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan pelatihan yang baik mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3,4 operator mengatakan setuju
106
terhadap pernyataan bahwa “Saya mendapatkan pelatihan yang baik mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan”
-
Pelatihan 3 : Jenis dan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan saya. Tabel 5.47 Jenis dan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan saya. Sangat setuju
setuju
1 3 Jumlah 5 12 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
14 42 2,92
7 14
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan pelatihan yang kurang sesuai.. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa ratarata 2,92 operator mengatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa “Jenis dan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan saya.”.
-
Pelatihan 4 : Kemampuan Saya meningkat setelah mengikuti pelatihan. Tabel 5.48 Peningkatan Kemampuan Setelah Mengikuti Pelatihan Sangat setuju
setuju
3 7 Jumlah 15 28 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
9 27 3,28
6 12
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro merasakan adanya peningkatan kemampuan yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.28 operator
107
mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Kemampuan Saya meningkat setelah mengikuti pelatihan”.
-
Pelatihan 5 : Pelatihan yang diberikan perlu ditingkatkan lagi. Tabel 5.49 Peningkatan Pelatihan Sangat setuju
setuju
8 12 Jumlah 40 48 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
5 15 4,12
0 0
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuesioner diketahui bahwa operator di bagian Repro merasakan bahwa pelatihan perlu ditingkatkan sebagai sarana untuk memberikan bimbingan secara tepat. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 4,12 operator mengatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa “Pelatihan yang diberikan perlu ditingkatkan lagi”.
1.1.1.2. Kompensasi
Setelah melakukan analisa terhadap pertanyaan pelaksanaan pelatihan, maka tiap pertanyaan dari variabel kompensasi akan dianalisis lebih lanjut. Rata-rata dari variabel kompensasi dapat dilihat pada tabel 5.50 berikut :
108
Tabel 5.50 Pelaksanaan Pemberian Kompensasi Sangat setuju
setuju
1 45 Jumlah 5 180 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
66 198 3,00
30 60
sangat tidak setuju 8 8
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa pelaksanaan pemberian kompensasi seperti penilaian kinerja, pemberian gaji,tunjangan kurang dapat diterima dengan baik oleh operator. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata sebesar 3,00 yang berarti operator ragu-ragu dengan pemberian kompensasi untuk operator di bagian repro.
-
Kompensasi 1 : Saya setuju dengan standar penilaian kerja di perusahaan. Tabel 5.51 Standar Penilaian Kerja di Perusahaan Sangat setuju
setuju
1 10 Jumlah 5 40 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
10 30 3,32
4 8
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro mengetahui batas standar penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan dan atasannya. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.32 operator mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Saya setuju dengan standar penilaian kerja di perusahaan”.
109
-
Kompensasi 2 : Saya setuju dengan penilaian atasan terhadap kinerja Saya. Tabel 5.52 Penilaian Atasan Terhadap Kinerja Sangat setuju
setuju
0 10 Jumlah 0 40 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
Tidak setuju
11 33 3,24
4 8
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro diberlakukan penilaian oleh atasannya atas pekerjaan yang dilakukan dan kemampuan kinerja yang dihasilkan. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3.24 operator mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Saya setuju dengan penilaian atasan terhadap kinerja Saya”.
-
Kompensasi 3 : Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pengalaman Saya. Tabel 5.53 Gaji yang Sesuai Sangat setuju
setuju
0 5 Jumlah 0 20 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
13 39 2,88
3 6
sangat tidak setuju 4 4
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian Repro mendapatkan gaji yang kurang sesuai dengan pengalaman bekerja. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 2,88 operator mengatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa “Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pengalaman Saya”.
110
-
Kompensasi 4 : Kebutuhan hidup Saya tercukupi dengan gaji yang diberikan. Tabel 5.54 Kebutuhan Hidup Tercukupi Sangat setuju
setuju
0 4 Jumlah 0 20 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
12 36 2,88
7 14
sangat tidak setuju 2 2
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro kurang mendapatkan gaji yang dapat mencukupi kebutuhan hidup sosial sesuai dengan keinginan operator. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 2,88 operator mengatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa “Kebutuhan hidup Saya tercukupi dengan gaji yang diberikan”.
-
Kompensasi 5 : Tunjangan yang diberikan perusahaan sesuai. Tabel 5.55 Tunjangan Sesuai Kebutuhan dan Pekerjaan Sangat setuju
setuju
0 7 Jumlah 0 28 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
10 30 2,88
6 12
sangat tidak setuju 2 2
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa operator di bagian repro kurang mendapatkan tunjangan perusahaan sesuai dengan kebutuhan operator dan pekerjaan yang dilakukannya. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 2,88 operator mengatakan ragu-ragu terhadap pernyataan bahwa “Tunjangan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan Saya”.
111
-
Kompensasi 6 : Atasan Saya memberikan penghargaan baik berupa barang atau pujian terhadap hasil kerja Saya.Saya mendapatkan penghargaan atas kerja baik Saya. Tabel 5.56 Penghargaan Atas Kerja Baik Sangat setuju
Setuju
0 9 Jumlah 0 36 Total Mean Sumber: Hasil Pengolahan data
raguragu
tidak setuju
10 30 3,12
6 12
sangat tidak setuju 0 0
Dari hasil kuesioner diketahui bahwa operator di bagian repro cukup mendapatkan penghargaan berupa barang maupun pujian atas kerja baik yang dilakukan oleh operator tersebut. Hal ini tampak pada hasil pengolahan data berupa rata-rata 3,12 yang berarti operator mengatakan setuju terhadap pernyataan bahwa “Atasan Saya memberikan penghargaan baik berupa barang atau pujian terhadap hasil kerja Saya.Saya mendapatkan penghargaan atas kerja baik Saya”. 1.1.1.3. Kesimpulan analisa program kepuasan karyawan 1. Aspek motivasi
Tabel 5.57 Kesimpulan hasil analisa aspek motivasi PERNYATAAN Lingkungan kerja mendukung pekerjaan saya Saya sering berkomunikasi masalah pekerjaan dengan atasan saya Saya merasakan dampak positif dari komunikasi dengan atasan saya Saya mendapatkan bantuan atas kesulitan kerja dari atasan saya Saya sering memberikan saran atau ide kepada atasan saya Saya dilibatkan dalam perencanaan perusahaan Atasan saya memberikan motivasi dan semangat dalam pekerjaan saya Atasan saya memberikan pengaruh terhadap peningkatan keahlian dan hasil kerja saya
Sumber: Hasil pengolahan data
MEAN 4,36 3,6 3,64 3,76 3,28 3,16 3,76
PENILAIAN Sangat setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
3,36
Setuju
112
Hasil dari analisa aspek motivasi adalah semua aspek motivasi yang dilakukan oleh perusahaan dinyatakan baik oleh karyawan, oleh karena itu pelaksanaan motivasi yang dilakukan perusahaan tidak perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan, karena karyawan sudah cukup puas dengan pelaksanaan motivasi yang dilakukan perusahaan.
2. Aspek pelatihan
Tabel 5.58 Kesimpulan hasil analisa aspek pelatihan PERNYATAAN Saya mengetahui dengan jelas tentang tugas dan tanggungjawab saya Saya mendapatkan pelatihan dari perusahaan Jenis dan bahan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya Kemampuan saya meningkat setelah mengikuti pelatihan Pelatihan yang diberikan perlu ditingkatkan lagi
MEAN 3,92 3,4 2,92 3,28 4,2
PENILAIAN Setuju Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
Sumber: Hasil pengolahan data
Hasil dari analisa aspek pelatihan dinyatakan baik tetapi karyawan menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan jenis dan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan saya, dan sangat setuju dengan pernyataan pelatihan yang diberikan perlu ditingkatkan lagi, sehingga kesimpulannya pelatihan yang dilakukan perlu diperbaiki karena kurang sesuai dengan kebutuhan karyawan, sehingga langkah perbaikan untuk pelaksanaan pelatihan akan dilakukan.
113
3. Aspek kompensasi
Tabel 5.59 Kesimpulan hasil analisa aspek kompensasi PERNYATAAN Saya setuju dengan penilaian kinerja di perusahaan. Saya setuju dengan penilaian atasan terhadap kinerja Saya. Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan pengalaman Saya. Kebutuhan hidup Saya tercukupi dengan gaji yang diberikan. Tunjangan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan Saya. Atasan Saya memberikan perhargaan baik berupa barang atau pujian terhadap hasil kerja Saya.
MEAN 2,6 3,32 2 2,88
PENILAIAN Ragu-ragu Setuju Tidak setuju Ragu-ragu
2,88
Ragu-ragu
2,88
Ragu-ragu
Sumber: Hasil pengolahan data
Dari hasil analisa aspek kompensasi, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kompensasi yang dilakukan oleh perusahaan dinyatakan buruk oleh karyawan, hal ini dibuktikan dengan jawaban rata-rata karyawan menyatakan raguragu/kurang setuju dengan kebijakan kompensasi yang diberikan perusahaan, oleh karena itu langkah langkah perbaikan perlu dilakukan untuk pelaksanaan kompensasi yang dilakukan perusahaan.
5.3.3 Langkah perbaikan program kepuasan karyawan.
Karena kebijakan perusahaan tidak mengizinkan data keuangan untuk diketahui pihak luar, maka pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara melakukan wawancara dengan beberapa operator bagian repro, supervisor, dan asisten, serta bagian adm di departemen repro pula, dari hasil wawancara didapatkan fakta-fakta seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
114
Tabel 5.60 Tabel gaji perusahaan berdasarkan wawancara dengan karyawan No
Jabatan
Jumlah
Tugas
1
Supervisor
2
2
Asisten supervisor
1
3
ADM
1
4
Operator montase
12
5
Oprator copier
10
Melakukan pengawasan terhadap operator, 1 supervisor 14 operator Membantu tugas operator Melakukan pendataan terhadap semua kegiatan di departemen repro Menyusun tata letak halaman sebagai acuan pembuatan plate Membuat plate sebagai acuan cetak
Taksiran gaji/bulan Rp.1.500.000
Rata-rata kebutuhan/bulan Rp.1.000.000-2.000.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000-1.500.000
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000-1.500.000
Rp.800.000900.000
Rp.1.000.000
Rp.800.000,-
Rp.1.000.000
Sumber: wawancara dengan narasumber
Dari hasil wawancara tersebut didapatkan hasil bahwa karyawan menyatakan bahwa gaji yang diberikan perusahaan lebih besar dibandingkan dengan kebijakan pemerintah yaitu UMR sebesar Rp. 819.100,-, ternyata kurang mencukupi kebutuhan karyawan, kebijakan pemberian bonus juga dilakukan 1 tahun sekali tergantung dari keuntungan perusahaan dan catatan prestasi karyawan. Selain mengemukakan pendapat karyawan harus pula dilakukan perbandingan gaji/pendapatan dengan perusahaan sejenis dengan skala yang sama besar, jika rata-rata gaji karyawan bagian repro di perusahaan sama/lebih besar dengan gaji yang diberikan perusahaan sejenis lainnya, maka perusahaan mengikuti standar gaji yang ada, tetapi jika rata-rata gaji yang diberikan perusahaan lebih rendah dari gaji rata-rata yang diberikan perusahaan sejenis lainnya, maka perusahaan disarankan untuk menyesuaikan kembali kebijakan gaji yang diberikan, dari hasil penelitian dengan cara melakukan
115
wawancara dengan karyawan dari perusahaan sejenis lainnya, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.61 Hasil perbandingan gaji perusahaan sejenis No
Nama Perusahaan
Jabatan Supervisor 1 PT. X Operador Supervisor 2 PT. Y Operator Sumber: wawancara dengan narasumber
Gaji rata-rata/bulan Rp.2.500.000 - Rp.3.000.000 Rp.2.000.000,Rp.2.800.000 - Rp.3.200.000 Rp.2.000.000 - Rp.2.200.000
Jika dilihat dari hasil perbandingan dengan perusahaan sejenis lainnya, maka dapat dilihat bahwa gaji yang diberikan perusahaan tergolong rendah. Yang menjadi pertanyaan, mengapa
gaji yang diberikan perusahaan terpaut cukup jauh dengan
perusahaan sejenis lainnya, pertanyaan tersebut dilakukan penelitian lebih lanjut. Menurut hasil wawancara lebih lanjut didapatkan perbedaan antara perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya, yaitu perusahaan memberikan syarat pendidikan terakhir yang lebih rendah bagi calon karyawan khususnya level operator, sedangkan perusahaan sejenis lainnya mensyaratkan pendidikan terakhir bagi calon karyawannya adalah lulusan dari sekolah kejuruan grafika, sehingga karyawan yang bekerja di perusahaan sejenis lainnya memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik karena telah mendapatkan dasar - dasar tentang ilmu percetakan, tentunya pemahaman dan kemampuan terhadap pekerjaannya lebih baik daripada tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan dasar ilmu percetakan.
116
Dari keterangan tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa karyawan yang baru mulai bekerja di perusahaan rata-rata kurang memiliki keahlian khusus di bidang percetakan, sehingga kompensasi yang diberikan-pun lebih kecil dari perusahaan lainnya yang mensyaratkan calon karyawannya memiliki pendidikan dasar grafika. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya jika sumber daya manusianya tidak sebaik perusahaan lainnya, jika hal ini dibiarkan, maka perlahan perusahaan dapat kehilangan keunggulan kompetitifnya, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dipilih 3 alternatif pemecahan, yaitu: 1.
Melakukan perekrutan ulang karyawan
2.
Melakukan pelatihan karyawan. Untuk melakukan perekrutan ulang ada hal penting yang harus diperhatikan,
yaitu jika dilakukan perekrutan ulang bagaimana nasib karyawan yang telah bekerja di perusahaan dan jika dilakukan PHK, perusahaan harus mengeluarkan dana yang cukup besar, yaitu untuk biaya pesangon karyawan yang di PHK. Selain hal tersebut diatas, pertimbangan lainnya adalah, perekrutan ulang karyawan juga memakan biaya yang juga cukup besar, misalnya untuk memasang iklan di media massa, pemborosan waktu untuk melakukan penyeleksian ulang calon karyawan, jadwal produksi yang mungkin akan terganggu, dan kerugian lainnya. Sehingga perekrutan ulang karyawan bukan pilihan yang tepat untuk pemecahan seperti ini. Dengan demikian, maka program pelatihan karyawan akan dipilih untuk memecahkan masalah kecacatan pada departemen repro, hal ini didukung dengan hasil
117
kuisioner yang telah disebarkan sebelumnya dimana karyawan menyatakan bahwa pelatihan yang diberikan kurang sesuai dengan kemampuan, dan pelatihan perlu diperbaiki, oleh karena itu akan disusun usulan program pelatihan
5.3.3.1. Usulan perbaikan program pelatihan
Setelah dilakukan pengamatan pada teknik pelatihan dilapangan, perusahaan menerapkan pelatihan dengan metode in house training dengan cara formal, yaitu supervisor menunjuk operator senior untuk melakukan suatu pekerjaan, kemudian presrta pelatihan melakukan pekerjaan dengan cara-cara yang dilakukan oleh operator senior tersebut. Pelatihan dengan cara seperti ini menyebabkan pengembangan karyawan berjalan lambat, karena tolak ukur operator baru hanya dengan melihat operator senior tersebut, padahal kenyataannya keteledoran di lapangan juga dilakukan oleh operator senior bukan hanya operator baru, sehingga seringkali pada saat dilakukan penelitian, pertanyaan dijawab dengan jawaban ”si A juga melakukan dengan cara begitu” atau jawaban ”biasanya sih anak-anak ngerjainnya gitu”, sehingga para karyawan tidak memiliki pembanding dengan cara-cara yang dilakukan secara lebih profesional. Untuk melakukan pelatihan sehingga didapat hasil yang maksimal, sebaiknya pelatihan diserahkan pada orang-orang atau instansi yang telah berpengalaman di dunia grafika/percetakan. Solusi untuk melakukan pelatihan adalah dengan mengirim satu atau beberapa karyawan dengan kemampuan terbaik untuk melakukan pendidikan di Pusat Grafika Indonesia (Pusgrafin).
118
Pusgrafin adalah suatu lembaga yang melakukan penelitian dan pelatihan di bidang percetakan, sebenarnya perusahaan juga mengirimkan karyawan ke pusgrafin, tetapi pelatihan teersebut hanya dilakukan untuk tingkat job preparator, dan supervisor, terutama untuk departemen cetak, tetapi penentu kualitas produk cetak bukan hanya dengan memperhatikan kemampuan cetaknya saja, tetapi persiapan pada tahap repro juga sangat penting. Program pelatihan sebaiknya ditangani secara profesional agar menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena sangat disayangkan, perusahaan dengan potensi yang cukup besar ditangani secara kurang baik terutama untuk level operator repro. Permasalahannya kapan sebaiknya dilaksanakan pelatihan di Pusgrafin dan siapa yang melakukan pelatihan tersebut. Untuk mengetahui kapan seharusnya pelatihan dilakukan, maka dari hasil pengumpulan data didapatkan data sebagai berikut:
119
Tabel 5.62 Peringkat minggu terbanyak terjadinya kecacatan Jumlah unit cacat 8986 8981 8917 8902 8900 8894 8875 8863 8844 8837 8765 8744 8684 8647 8643 8635 8575 8514 8482 8467 8422 8409 8381 8328 8256 8222 8214 8163
Minggu pengamatan 16 15 27 8 7 9 25 12 24 14 26 10 28 3 17 22 6 18 2 20 4 23 5 1 21 13 19 11
R 1 12 19 2 2 16 13 12 10 12 16 18 25 14 5 16 12 16 18 16 19 18 4 20 8 6 18
MR 1 13 32 34 36 52 65 77 87 99 115 133 158 172 177 193 205 221 239 255 274 292 296 316 324 330 348
Sumber: hasil pengolahan data
Data diatas merupakan hasil pengumpulan data kecacatan produk pada awal penelitian yang sudah diurutkan dari minggu terjadinya kecacatan terbanyak. Maksud dari tabel tersebut adalah untuk melihat kecacatan terbanyak berada pada minggu ke berapa, dan untuk melihat pola kecenderungan kecacatan tersebut, kemudian dari data peringkat minggu untuk kecacatan tersebut dihitung range untuk mengetahui jarak minggu untuk masing masing peringkat kecacatan, dan dari jarak tersebut dijumlahkan untuk mengetahui rata-rata jarak minggu untuk masing-masing peringkat kecacatan.
120
Hasil dari tabel diatas maka didapatkan hasil bahwa total range minggu antar peringkat sebesar 348, dan jika dihiting rata-ratanya didapatkan hasil 12.43 atau dibulatkan menjadi 12, sehingga setiap 12 minggu sekali dilakukan evaluasi untuk menentukan karyawan berprestasi untuk dikirim ke Pusgrafin, kemudian operator tersebut melakukan pelatihan bagi rekan kerjanya secara in house training, untuk operator berprestasi tersebut diberikan suatu penghargaan berupa insentif, dan dibuat papan untuk dipasang foto dan nama karyawan berprestasi tersebut untuk memotivasi karyawan yang bersangkutan maupun karyawan lainnya, sehingga dengan demikian diharapkan para karyawan akan berlomba-lomba untuk memperbaiki kinerjanya masing-masing untuk mendapatkan penghargaan tersebut, selain itu karyawan yang mengikuti pelatihan di Pusgrafin biasanya akan mendapatkan sertifikat yang tentunya akan menambah nilai jual bagi kemampuan karyawan tersebut.
5.3.3.2. Penentuan karyawan yang akan dikirimkan ke Pusgrafin
Setelah didapatkan pola untuk melakukan pelatihan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan siapa yang akan dikirimkan untuk melakukan pelatihan di Pusgrafin, karyawan yang dikirimkan adalah karyawan dengan prestasi kerja terbaik, karena karyawan yang diteliti adalah karyawan bagian repro, maka untuk konteks penelitian ini karyawan yang diusulkan adlah karyawan bagian repro. Untuk menentukan karyawan yang akan dikirimkan ke pusgrafin, maka data penilaian kemampuan karyawan yang telah digunakan pada penelitian sebelumnya akan digunakan kembali, setelah data diolah kembali, maka dari hasil pengolahan data tersebut dihasilkan tabel berikut ini:
121
Tabel 5.63 point penilaian kemampuan karyawan Nama karyawan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y
Point 35 42 38 42 43 45 36 38 38 38 40 34 36 41 37 37 37 39 42 37 39 40 42 42 38
Sumber: Hasil pengolahan data
Data tersebut adalah data skor penilaian yang telah dilakukan pada penilaian kemampuan karyawan, skor tersebut adalah skor untuk masing masing operator, skor maksimum untuk tiap karyawan adalah 50, karena pernyataan dalam penilaian ada 10 dan bobot maksimum 5. Dari hasil skor penilaian tersebut dipilih karyawan yang akan dikirimkan ke program pelatihan di Pusgrafin berdasar hasil penilaian tertinggi, untuk mempermudah melihat nilai karyawan yang tertinggi maka dibuat grafik seperti yang ditampilkan pada gambar berikut ini:
122
Point 50 45
point penilaian
40 35 30 25
Point
20 15 10 5
Y
W
U
S
Q
O
M
K
I
G
E
C
A
0
nama karyawan Sumber: hasil pengolahan data
Gambar 5.9 Diagram batang poin penilaian karyawan
Dari gambar diatas maka dapat dilihat bahwa karyawan dengan hasil penilaian tertinggi adalah karyawan F dengan point sebesar 45 merupakan karyawan terbaik di departemen repro menurut hasil penilaian pengawas yang berwenang, sehingga karyawan F akan ditugaskan untuk melakukan pelatihan di Pusgrafin, dan akan dijadikan karyawan percontohan dan akan melakukan in house training bagi karyawan lainnya.