40 Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan Penjelasan : Imam Bukhori membuat judul bab ini berdasarkan jawaban Nabi dalam hadits yang dibawakan disini (hadits no. 53) ketika Beliau bertanya kepada utusan Abdu Qois tentang “Apa itu keimanan kepada Allah semata? Kemudian Beliau memberikan jawaban, diantara jawabannya adalah pembagian seperlima rampasan perang. Ghanimah (rampasan perang) adalah harta yang didapat melalui pertempuran dengan orang-orang Kafir, sebagaimana dalam surat Al An’Aam ayat 1, Allah berfirman :
& -./ 0 * +, & '"! ( ) & '"! % !# " $ “Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul”. Pembagian Ghanimah adalah sebagaimana Firman Allah :
B ( >A.# " 0 ? @ # 0 <2> 0 </" = :;0 & -./,0 * # 9 * +, +! 8 5 6" 7 " 1" 2" 34 . , %" 0 /K $F) 5 6" 7 J(@ < ,% * +, 0 H" I < =2 G " $ )/" ' G " $ F A" % < ,% 3E " 0 * +, 1" 23" DC 1" 23" @ “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”. (QS. Al Anfaal (8) : 41) Pembagian harta ghanimah yang terdapat dalam ayat ini adalah seperlima untuk Allah dan Rasulnya, kemudian dari seperlima ini diberikan kepada Rasulullah , kerabat Rasulullah , anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu Sabil. Adapun empat perlima sisanya diberikan kepada orangorang yang ikut berperang sebagaimana riwayat Abdullah bin Syaqiiq dari seseorang penduduk Bulqiin ia berkata :
V >" I , U T 9" NHL" 0 S R# " 9 * +, : & ) P N >3O 68 &=M * +, & -L $
“Wahai Rasulullah apa yang engkau katakan tentang Ghanimah? Nabi menjawab : “untuk Allah seperlimanya, dan empat perlimanya untuk pasukan (yang berperang)”. (HR. Baihaqi dalam “Sunan” (no. 3849) & “Ma’rifatul Atsar” (4164) Sanadnya dishahihkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam “Tafsir” sampai kepada Abdullah bin Syaqiiq. Namun masih ada isykal dalam hadits ini siapakah perowi Mubham (majhul) ini? Abdullah bin Syaqiiq merupakan perowi Tabi’I pertengahan yang tsiqoh. Jika rowi Mubham tersebut adalah sahabat, maka tidak diragukan lagi keshohihan hadits ini, karena majhulnya nama sahabat tidak bermasalah dalam ilmu hadits, karena mereka semuanya perowi yang adil. Dan jika kita perhatikan hadits ini maka perowi mubham tersebut adalah seorang sahabat, karena diceritakan oleh Abdullah bin Syaqiiq, ia langsung bertanya sendiri kepada Rasulullah . Adapun harta rampasan yang tidak melalui pertempuran dinamakan dengan Fa’I, sebagaimana dalam Firman-Nya :
Z$ " < ,% * , - L YJ,# $ * +, .X 0 T @L 0 (T >" 9 " * >" , % 1" 2' W 0" 8 1" R 3" * -L < ,% * +, C 8 0 <2> 0 </" = :;0 & -./,0 * +,, 8 _/= ( ^" " * -L < ,% * +, C 8 (6) /K $F) 5 6" 7 J(@ < ,% * +, 0 * 3" % 1" @R 0 a 0;8 &-./ 1 @MDC 0 1" X"3 >34 ! >" N` 0 X$ 6" @ ( >A.# " 0 ? @ # 0 ( 7 ) =H F $F7 * +, +B * +, =.M 0 R2" 8 “Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anakanak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”. (QS. Al Hasyr (59) 6-7: ) Imam As-Sa’di dalam “Tafsir” nya menyebutkan pembagian harta Fa’I, yaitu terbagi menjadi 5 bagian : 1. Untuk Rasulullah yang disalurkan untuk kepentingan kaum Muslimin pada zaman ini.
2. Untuk kerabat Rasulullah dari kalangan ahlu bait yaitu dari Bani Hasyim dan Bani Al Mutholib dibagi sama rata, baik yang laku-laki maupun yang perempuan. 3. Untuk anak-anak Yatim yang miskin dan Fakir. 4. Untuk orang-orang Miskin. 5. Untuk orang-orang asing pendatang yang sedang Safar. Berkata Imam Bukhori :
< ,% <3# , I " $ S U T .A% " j F H ) i 3" @ & ) h / " W < " % NAH" 7 / A9" & ) F H" I " g<, % 3e .Ff 53 . >" = F A" % F 8 0 +B & ) .1e S $"/ R" 7 * H i " ) ! 8 S < " kR" - ( H W" <.2f _F3" % 1" ) & =8 a / $/- 0" G " = kAf /" » & ) . NH>L ) . « F 8 0" G " = » & ) 1,-0 *>,% m <,l .
" 0 S G /s / R" 7 <8 +qB >M! j >r2# " q .B S * +, & -L $ =8 . « < F q 0 $ E9 / >" 4 F 8 % a !- 0 . N .3I * ( 9 F" 0 S C L0 " * /" A " S (T u " 8 /T " ! /" 8 S / t L +'@ " g<s
;^ 3>" 0 a F f" 0 * +, 0LF" M » & ) . a F f" 0 * +, 1" ^ / S jT L" " % 1" ^ R0 S jT L" ! 1" ^ / ! 8 . N / 7" vC
2$B0 S h w
.u G )B0 S * +, &-L kF.s + 0 * +, +qB * B q h R7 » & ) . 1 , %" * -L 0 * +, ) . « x = .3 0 .gF 0 1 23" s % jT L" " % 1" ^ R0 . « 1 3O" r"HM 0 S t L G >l 0 S h @.E
« 1" @C L0 " .R 0/A9" 0 .^ y 'f" » & )0 . / .>= & ) .L 0 . i +8E 0 Hadits no. no. 53 “Haddatsanaa Ali ibnul Ja’di ia berkata, akhbaronaa Syu’bah dari Abi Hamzah ia berkata, aku sedang duduk-duduk bersama Ibnu Abbas , ia menempatkanku di kasurnya, lalu berkata : ‘tinggalah bersamaku sampai aku memberikan bagian dari hartaku’, lalu aku pun tinggal bersamanya selama 2 bulan. Lalu beliau berkata : ‘sesungguhnya utusan Abdul Qois ketika mendatangi Nabi , Beliau bertanya kepada mereka : “dari (mana kalian) dari suatu kaum atau dari utusan?”, mereka berkata : ‘dari Rabii’ah’. Nabi berkata : “selamat datang suatu kaum atau suatu utusan tanpa ada rasa segan dan penyesalan”. Mereka berkata : ‘wahai Rasulullah kami tidak dapat menemui engkau, kecuali pada bulan-bulan Harom, antara kami dengan engkau ada suatu kampung dari suku Kafir Mudhor. Perintahkanlah kepada kami suatu amalan yang nanti kami akan sampaikan kepada kaum kami yang dapat memasukkan kami ke Jannah-Nya. Lalu mereka bertanya tentang minuman. Kemudian Nabi memerintahkan kepada mereka 4 perkara dan melarang mereka 4 perkara juga,
memerintahkan kepada untuk beriman kepada Allah saja. Nabi bersabda : “tahukan kalian apakah itu Iman kepada Allah saja?”, mereka menajawab : ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’. Nabi menjelaskan : “yaitu Syahadat bahwa Tidak ada Illah yang berhak disembah kecuali Allah saja dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhon dan memberikan harta rampasan perang sebesar seperlimanya. Kemudian Nabi melarang mereka dari 4 perkara yaitu : “minuman keras Al Hantam (yang terbuat dari pohon Tiin, gandum dan darah), Ad Dubaa’ (terbuat dari kupasan gandum yakni ketika sudah mengering), An Naqiir (yang terbuat dari kurma), Al Muzaqqot (terbuat dari tumbuhan Ter) dan terkadang Beliau berkata Al Muqoyyar (terbuat dari sejenis tumbuhan bila kering dapat terbakar dan digunakan untuk mengecet kapal). Kemudian Nabi bersabda : “Hapalkanlah itu semua, kemudian sampaikan kepada kaum kalian”. Penjelasan biografi perowi hadits : 1. Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan antar perowi
: Ali ibnul Ja’di Abul Hasan : Wafat 230 H di Baghdaad : Baghdaad : Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in dan Imam Daruquthni. Imam Abu Zur’ah, Abu Hatim dan Imam Nasa’I menilainya Shoduq. Al Hafidz dalam “At Taqriib” menukil bahwa ia tertuduh Syiah. : Syu’bah adalah salah seorang gurunya, sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
2.
Syu’bah Ibnul Hajaaj biografinya pada hadits no. 10
3.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan antar perowi 4.
: : : :
Abu Hamzah Nashr bin ‘Imroon Wafat tahun 128 H di Sarkhos Khurosan Tabi’I pertengahan. Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Zur’ah, Imam Ibnu Sa’ad dan Imam Ibnu Hibban. : Ibnu Abbas adalah salah seorang gurunya sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
Abdullah bin Abbas telah berlalu pada hadits no. 5
(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)
Penjelasan Hadits : 1. Hadits ini menunjukan keutamaan sahabat yang rela mengadakan rihlah untuk meminta fatwa langsung kepada Nabi . 2. Kebiasan orang Arab adalah apabila memasuki bulan haram mereka tidak melakukan peperangan dan kebiasan mereka masih tetap dilestarikan oleh Islam, kecuali apabila orang-orang Kafir tersebut menghalangi dakwah di jalan Allah, maka diperbolehkan untuk memerangi mereka. Allah berfirman :
G /s F I # " 0 * /K ' @0 * +, ( >A- " % {Fl 0 x K A@ * >8 &z 2) ( ) * >8 &T 2) G /s / R" .Z % !# " $ B 1" X3$ " % 1" @0g / $ <.2f 1" X,M =$ E$ 0 ( 2" = / A@ N32" ' 0 * +, F 3" % / A@ * 3" * , ^" | /9" B0 } 00 h / 9 ~C 0 >"gF 68 1" R %" i " r Af } 0! 8 /K 8 @ ^ 0 i " >8 * 3$ " % 1" X"3 " F M/" $ " 0 % r2-"
0F9 R>8 1" ^ L .3 sl " “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqoroh (2) : 217) 3. Pelaksanaan pemberian Ghanimah, diungkapkan oleh Rasulullah termasuk perkara keimanan dan disejajarkan dengan rukun Islam lainnya, karena barangsiapa yang mencuri harta rampasan perang yang belum dibagi merupakan dosa besar walaupun nilainya tidak seberapa menurut pandangan manusia. Perhatikan kisah berikut, Abu Huroiroh berkata :
N % 8L <%F" $ GT
;W " (z W L * * A^ 0 * FK A" % 1,-0 *>,% m <,l * +, & -L j 0 _ < B 3= , r "
< / 8 * , f" L ( s $ 1,-0 *>,% m <,l * +, & -L F A" % G ) _ 3E ., 8 >" Agt <3 " F $" " » 1,-0 *>,% m <,l * +, &-L & ) .* +, & -L $ h R.Z * `}>3^ 3, = 8 * '"2f * >8 X8 1T R" # 1 - = RA" u M 1" / A>" 9 G " $ 1 3O ^; 9 kL * >" , % R 2, 2 N , " .Z +B a F > F .s ' _;+ 0 +w@
&-L & =8 ./ A>" 9 G " $ i A" l * +, & -L $ & =8 . >" @ /7 0"
/Z (z W L C I8 .U .3 E ' 8 & ) .« « LT " @ /7 0" LT "
K /7 » 1,-0 *>,% m <,l * +,
“(ketika Allah memberikan kemenangan pada waktu perang Khaibar), kami pergi ke lembah dan waktu itu bersama Nabi ada seorang hamba yang dipanggil dengan nama Mad’am. Ketika kami menuruni lembah ia terkena lemparan panah dan meninggal dunia, sontak kami berkata, ‘Bagus sekali ia mati syahid ya Rasulullah’ maka Nabi pun bersabda : “Sekali-kali tidak, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya sesungguhnya selimut yang diambilnya ketika perang Khaibar menyebabkan ia dilahap api. Ia mengambil ghanimah yang belum dibagi. Maka gemetarlah orang-orang pada waktu itu, kemudian datanglah seseorang yang membawa satu atau dua tali sandal dan berkata : ‘Wahai Rasulullah, saya mendapatkannya pada waktu perang Khaibar’ Maka Nabi pun bersabda : “Ini satu atau dua tali sandal dari api neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Semua minuman terbuat dari apapun jenisnya kalau memabukkan, maka hal tersebut diharamkan, sebagaimana sabda Nabi :
GK /f /T X # " ( @ “Setiap yang memabukkan adalah diharamkan”. (Muttafaqun ‘Alaih)