BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1.
Arsitektur yang Disetujui Indosat Setelah melalui beberapa pertimbangan di dalam forum internal Indosat yang
menyangkut utilisasi, performa, dan ketersediaan jaringan yang ada, maka beberapa poin dalam arsitektur diputuskan untuk diubah dengan tetap mempertahankan konsep awal yang diajukan oleh Penulis. Perubahan-perubahan tersebut antara lain sebagai berikut : 1.
Kedua Router Cisco 3825 diletakkan di KPPTI, sehingga semua Router CE di setiap BSC dan MSC area Outer Java (OJ) akan terhubung langsung secara terpusat ke KPPTI (KPPTI-PE), tidak lagi melalui Router PE Daan Mogot (DMC-PE).
2.
Setiap Router Cisco 3825 di KPPTI, yaitu KPPTI-PE-3825-1 dan KPPTI-PE-3825-1, masing-masing hanya akan terhubung dengan 1 Switch PE (Catalyst 4507) saja, tanpa redundan ke Switch PE lain.
3.
Terminasi FO semua BSC diarahkan ke KPPTI saja untuk memudahkan proses maintenance di kemudian hari.
4.
Router PE Daan Mogot (DMC-PE) dihapuskan dari arsitektur.
113
114 Berikut gambar arsitektur jaringan untuk Area Outer Java yang sudah disetujui oleh Indosat :
Gambar 4.1: Topologi Jaringan DCN-MPLS Indosat Area Outer Java 4.2.
Perangkat Keras yang Digunakan Sesuai dengan kebutuhan yang diajukan Indosat, berikut perangkat keras yang
digunakan : 1.
Router Cisco 3825 Spesifikasi yang digunakan adalah tipe Router Cisco 3825 DC dengan 2 Gigabit Ethernet. Diletakkan pada MSC-MSC, akan bertindak sebagai penghubung BSC-BSC di bawahnya dengan jaringan backbone MPLS Indosat.
115 2.
Router Cisco 2811 Spesifikasi yang digunakan adalah tipe Router Cisco 2811 DC dengan 2 Fast Ethernet. Diletakkan pada BSC-BSC dan menghubungkan BSC setempat ke dalam jaringan MPLS Indosat melalui router 3825 yang terletak di MSC.
3.
Modul 2 Port Channelization T1/E1 HWIC Merupakan modul E1 2 port yang akan dipasang sebagai hardware tambahan pada Cisco 3825 dan 2811 agar dapat tersambung dengan jaringan E1 Indosat.
4.
Modul 16 Port Fast Ethernet + 1 Gigabit Ethernet Dipasang sebagai modul tambahan pada Cisco 3825 dan 2811 untuk memperbanyak port Ethernet. Pada dasarnya, Cisco 3825 dan Cisco 2811 hanya dibekali dengan 2 port Ethernet saja (selain port Console), sedangkan beberapa lokasi
membutuhkan router tersebut terhubung
dengan lebih dari 2 sambungan Ethernet. 5.
Kabel UTP 4 pairs Digunakan untuk menghubungkan port Ethernet Cisco 2811 dengan port Ethernet BSC, serta menghubungkan port Ethernet Cisco 3825 dengan MPLS Switch PE.
6.
Kabel STP 2 pairs Digunakan untuk menghubungkan Cisco 3825 maupun Cisco 2811 dengan antarmuka E1 melalui DDF di jaringan Indosat. Tipe kabel STP yang digunakan adalah tipe yang memiliki 4 kabel data dan 1 ground.
116 4.3.
Alamat IP Yang Digunakan Untuk kebutuhan ini, telah disediakan 1 blok alamat IP sebesar /24, yaitu
10.203.137.0/24. Alamat IP /24 berarti ada sebanyak 256 alamat di dalamnya, dengan 254 alamat di antaranya yang dapat dipasang pada perangkat. Selain itu, tambahan 1 blok alamat IP sebesar /30 untuk PTP (point-to-point) Router PE 3825 dengan PE 7609, yaitu 10.203.1.160/30. Semua koneksi yang ada nantinya merupakan koneksi PTP (point-to-point), di mana dalam setiap sub-network hanya ada 2 perangkat yang saling terhubung, sehingga setiap sub-network akan membutuhkan 4 IP (2 alamat perangkat + 1 alamat jaringan + 1 alamat broadcast). Karenanya, kami membagi alamat yang ada menjadi banyak subnetwork agar masing-masing memiliki 4 alamat IP. Pembagian ini akan membagi 1 blok alamat 10.203.137.0/24 menjadi 64 sub-network (256 : 4) yang masing-masing sebesar berukuran /30. Berikut hasil pembagian alamat IP untuk Area Outer Java : Alamat IP untuk No.
Alamat Tujuan Outer Java
1.
10.203.137.0/30
3825-1 KPPTI ke 2811 BSC Serang
2.
10.203.137.4/30
2811 Serang ke eth0 BSC Serang_01
3.
10.203.137.8/30
2811 Serang ke eth1 BSC Serang_01
4.
10.203.137.12/30
2811 Serang ke eth0 BSC H_Serang_01
5.
10.203.137.16/30
2811 Serang ke eth1 BSC H_Serang_01
6.
10.203.137.20/30
2811 Serang ke eth0 BSC H_Serang_02
7.
10.203.137.24/30
2811 Serang ke eth1 BSC H_Serang_02
117 8.
10.203.137.28/30
3825-1 KPPTI ke 2811 BSC Pandeglang
9.
10.203.137.32/30
2811 Pandeglang ke eth0 BSC Pandeglang_01
10.
10.203.137.36/30
2811 Pandeglang ke eth1 BSC Pandeglang_01
11.
10.203.137.40/30
3825-1 KPPTI ke 2811 BSC Aksan
12.
10.203.137.44/30
2811 Aksan ke eth0 BSC Aksan_01
13.
10.203.137.48/30
2811 Aksan ke eth1 BSC Aksan_01
14.
10.203.137.52/30
3825-1 KPPTI ke 2811 BSC Rangkasbitung
15.
10.203.137.56/30
2811 Rangkasbitung ke eth0 BSC Rangkasbitung_01
16.
10.203.137.60/30
2811 Rangkasbitung ke eth1 BSC Rangkasbitung_01
17.
10.203.137.64/30
3825-2 KPPTI ke 2811 BSC Karawang
18.
10.203.137.68/30
2811 Karawang ke eth0 BSC H_Karawang_01
19.
10.203.137.72/30
2811 Karawang ke eth1 BSC H_Karawang_01
20.
10.203.137.76/30
2811 Karawang ke eth0 BSC H_Karawang_02
21.
10.203.137.80/30
2811 Karawang ke eth1 BSC H_Karawang_02
22.
10.203.137.84/30
2811 Karawang ke eth0 BSC H_Karawang_03
23.
10.203.137.88/30
2811 Karawang ke eth1 BSC H_Karawang_03
24.
10.203.137.92/30
3825-1 KPPTI ke 2811 BSC Cikadu
25.
10.203.137.96/30
2811 Cikadu ke eth0 BSC Cikadu_01
26.
10.203.137.100/30
2811 Cikadu ke eth1 BSC Cikadu_01
27.
10.203.137.104/30
3825-2 KPPTI ke 2811 BSC Cikampek
28.
10.203.137.108/30
2811 Cikampek ke eth0 BSC H_Cikampek_01
29.
10.203.137.112/30
2811 Cikampek ke eth1 BSC H_Cikampek_01
30.
10.203.137.116/30
2811 Cikampek ke eth0 BSC H_Cikampek_02
118 31.
10.203.137.120/30
2811 Cikampek ke eth1 BSC H_Cikampek_02
32.
10.203.137.124/30
2811 Cikampek ke eth0 BSC H_Cikampek _03
33.
10.203.137.128/30
2811 Cikampek ke eth1 BSC H_Cikampek _03
34.
10.203.1.160/30
3825-1 KPPTI ke PE 7609 KPPTI
35.
10.203.1.164/30
3825-2 KPPTI ke PE 7609 KPPTI
Tabel 4.1. Pembagian alamat IP untuk area Outer Java 4.4.
Konfigurasi Antarmuka Router PE Cisco 7609 (Existing) Sebagai Router PE yang sudah terhubung dengan jaringan backbone MPLS
Indosat, maka Router Cisco 7609 ini cukup ditambahkan konfigurasi pada 2 antarmuka yang terhubung dengan kedua Router CE 3825 di MSC KPPTI. Berikut hasil tangkapan layar saat dilakukan penambahan konfigurasi. Semua parameter sudah ditentukan oleh tim IP Planning dari NSN (Nokia Siemens Network) karena harus sesuai standarisasi. isat-pe4-7609(config)#int gi0/1.29 isat-pe4-7609(config-if)#description KPPTI-PE-3825-1 isat-pe4-7609(config-if)#encapsulation dot1q 121 isat-pe4-7609(config-if)#ip address 10.203.1.161 255.255.255.252 isat-pe4-7609(config)#int gi0/1.30 isat-pe4-7609(config-if)#description KPPTI-MSC-PE-3825-2 isat-pe4-7609(config-if)#encapsulation dot1q 122 isat-pe4-7609(config-if)#ip address 10.203.1.165 255.255.255.252
Konfigurasi di atas dilakukan untuk menghubungkan Router PE 7609 sisi backbone Indosat dengan Router PE 3825-1 di MSC KPPTI melalui antarmuka GigabitEthernet 0/1.29 (Catalyst 4507 port 29) dan dengan Router PE 3825-2 di MSC KPPTI melalui antarmuka GigabitEthernet 0/1.30 (Catalyst 4507 port 30).
119 4.5.
Instalasi Router PE Cisco 3825 di MSC Secara garis besar, urutan kerja instalasi kedua Router Cisco 3825 yang
dilakukan di MSC-KPPTI sama. Yang membedakan hanya alamat IP yang digunakan, seperti terlihat pada pembagian alamat yang sudah dijabarkan di sub-bab sebelumnya. Karenanya, Penulis hanya akan menuliskan proses implementasi salah satu Router Cisco 3825 saja, yaitu Router KPPTI-PE-3825-1 yang terhubung dengan Router Cisco 2811 di Aksan, Cikadu, Pandeglang, Serang, dan Rangkasbitung melalui E1. 4.5.1
Instalasi Fisik Router dan Sumber Listrik Router Cisco 3825 diletakkan pada rak berukuran 19 inci yang telah disiapkan. Selanjutnya sumber listrik DC diperoleh dari rectifier terdekat melalui kabel listrik DC. Router Cisco 3825 yang digunakan Penulis memiliki fitur power redundancy. Dengan fitur ini maka setiap router terhubung dengan 2 sumber tenaga yang berbeda, sehingga apabila terdapat kesalahan di 1 sumber tenaga, perangkat masih dapat beroperasi secara normal selama sumber tenaga lain masih berjalan normal. Namun berdasarkan permintaan pihak Indosat untuk efisiensi, maka Router Cisco 3825 yang dipasang di KPPTI cukup menggunakan 1 sumber daya saja. Setelah Router dipasang dan terhubung dengan sumber listrik yang ada, maka Router dapat dinyalakan. Pada saat pertama kali dinyalakan, Router hanya bisa diakses konfigurasinya melalui port console. Secara default, Router sudah memiliki beberapa konfigurasi dasar, antara lain :
120 1. Nama pengguna “cisco” dan kata kunci “cisco” yang hanya dapat digunakan 1 kali saja, jadi harus segera diganti sebelum digunakan lebih lanjut. 2. Antarmuka GigabitEthernet 0/0 sudah aktif dan memiliki alamat IP 10.10.10.1 dengan subnet mask 255.255.255.248. Hal tersebut seperti tampak pada tangkapan layar di bawah ini, yaitu tampilan Router setelah dinyalakan untuk pertama kalinya dan dilakukan pengecekan dengan perintah “show run” untuk melihat beberapa konfigurasi dasar yang sudah ada. Informasi yang harus diperhatikan telah ditebalkan oleh Penulis : User Access Verification Username: cisco Password: % Password expiration warning. yourname#sh run Building configuration... <deleted> ! ! interface GigabitEthernet0/0 description $ETH-LAN$$ETH-SW-LAUNCH$$INTF-INFO-GI 0/0$ ip address 10.10.10.1 255.255.255.248 duplex auto speed auto ! interface GigabitEthernet0/1 no ip address shutdown duplex auto speed auto ! <deleted>
121
Pemutakhiran Versi IOS IOS (Internetwork Operating System) merupakan sistem operasi yang menjalankan seluruh fungsi pada perangkat keras Router maupun Catalyst dari Cisco. Setiap perangkat keras Cisco dipasarkan dalam keadaan telah memiliki IOS di dalamnya. Secara berkala, Cisco mengeluarkan IOS dengan versi yang lebih mutakhir, yang tentunya memiliki fitur dan fungsi yang lebih banyak daripada versi sebelumnya. Para pembeli yang melakukan registrasi dapat mengunduh berkas IOS dan mendistribusikannya secara bebas. IOS bawaan atau default pada perangkat Cisco 3825 yang digunakan Penulis belum dapat mengenali modul tambahan 2 port T1/E1. Karenanya, dibutuhkan pemutakhiran versi IOS menjadi Cisco IOS 3825 IP Base terbaru (versi 12.4-24) agar dapat mengenali Modul 2 port T1/E1. Pemutakhiran versi IOS dapat dilakukan melalui protokol HTTP (Hypertext Transport Protocol), FTP (File Transfer Protocol), atau TFTP (Trivia File Transfer Protocol). Pada kesempatan ini Penulis menggunakan TFTP. Berkas IOS baru yang akan dimasukkan, diletakkan dalam TFTP Server agar dapat diakses Router pada saat proses pemutakhiran dilakukan. Pertama, jalankan tftp server di salah satu PC atau laptop yang akan dihubung
dengan
perangkat
Cisco
yang
bersangkutan.
Penulis
menggunakan perangkat lunak bebas (freeware) bernama TFTPD32 yang diunduh secara gratis dari http://tftpd32.jounin.net/ . Karena secara default Router Cisco yang akan dimutakhirkan menggunakan IP 10.10.10.1 dan
122 subnet 255.255.255.248, maka Penulis gunakan alamat IP 10.10.10.2 dengan subnet yang sama di TFTP Server. Gambar di bawah merupakan hasil tangkapan layar atas program tftpd32.
Gambar 4.2: Tangkapan Layar Program TFTP Server Melalui kabel UTP Cross, komputer TFTP Server dihubungkan dengan perangkat Cisco yang akan dimutakhirkan IOS-nya. Untuk memastikan bahwa kedua perangkat sudah terhubung dengan baik, maka dilakukan tes ping dari Router ke TFTP Server.
123 Berikut hasil dari tes ping yang dilakukan dari Router (alamat IP 10.10.10.1) ke TFTP Server (alamat IP 10.10.10.2) : yourname#ping 10.10.10.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms
Dari hasil tes ping di atas, dapat dilihat bahwa kelima sinyal echo yang dikirim oleh alamat IP 10.10.10.1 (Router) diterima oleh alamat IP 10.10.10.2 (TFTP Server) seluruhnya (berupa 5 tanda seru) dalam waktu 1 ms (millisecond, atau 1/1000 detik), sehingga dapat disimpulkan bahwa Router dan TFTP Server saling terhubung dengan baik. Karenanya, proses pemutakhiran dapat segera dilaksanakan. Sebelum proses pemutakhiran benar-benar dilakukan, ruang penyimpanan “flash” pada perangkat Cisco harus dikosongi dulu, dengan perintah “format”. Lalu digunakan perintah “copy” untuk memindahkan berkas IOS dari TFTP Server ke ruang penyimpanan “flash” dan IOS akan dimutakhirkan secara otomatis di perangkat Cisco. Setelah proses pemutakhiran selesai, set agar perangkat menyala menggunakan IOS yang baru di-install dengan perintah “boot system” dan perangkat dinyalakan ulang atau restart dengan perintah “reload”.
124 Berikut hasil tangkapan layar urutan proses pemutakhiran IOS di Router Cisco : yourname#format flash: Format operation may take a while. Continue? [confirm] Format operation will destroy all data in "flash:". Continue? [confirm] Writing Monlib sectors.... Monlib write complete Format: All system sectors written. OK... Format: Total sectors in formatted partition: 125408 Format: Total bytes in formatted partition: 64208896 Format: Operation completed successfully. Format of flash: complete yourname#copy tftp flash: Address or name of remote host []? 10.10.10.2 Source filename []? c3825-ipbase-mz.124-24.T2.bin Destination filename [c3825-ipbase-mz.124-24.T2.bin]? Accessing tftp://10.10.10.2/c3825-ipbase-mz.124-24.T2.bin... Loading c3825-ipbase-mz.124-24.T2.bin from 10.10.10.2 (via GigabitEthernet0/0): !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! [OK - 32260984 bytes] 32260984 bytes copied in 63.052 secs (511657 bytes/sec) yourname#conf t yourname(config)#boot system flash c3825-ipbase-mz.124-24.T2.bin yourname#reload System configuration has been modified. Save? [yes/no]: no Proceed with reload? [confirm]
Router Cisco akan mati lalu menyala ulang dengan IOS yang baru, hingga sampai pada berikut ini: --- System Configuration Dialog --Would you like to enter the initial configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Setelah proses ini dilewati, berarti perangkat sudah siap untuk dikonfigurasi lebih lanjut.
125 4.5.3 Konfigurasi Dasar Beberapa konfigurasi dasar yang perlu ditambahkan antara lain hostname atau penamaan perangkat, zona waktu, otentikasi pengguna, SNMP (Simple Network Management Protocol), serta konfigurasi untuk telnet. Mengingat bahwa Penulis menggunakan tambahan modul E1, maka dalam konfigurasi dasar juga perlu dilakukan inisialisasi untuk mengintegrasikan modul tersebut ke dalam konfigurasi perangkat. Tak lupa, juga dilakukan pengalamatan IP pada antarmuka-antarmuka yang diperlukan serta default gateway-nya. Semua perintah Cisco dapat disingkat hingga menjadi 1-3 huruf awalnya saja untuk mempercepat proses pemanggilan perintah. Dalam setiap konfigurasi ini, Penulis seringkali mempersingkat perintahnya untuk menghemat waktu konfigurasi. Berikut hasil tangkapan layar untuk konfigurasi otentikasi, penamaan perangkat, SNMP, dan zona waktu: Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#username nokia password nokia Router(config)#hostname KPPTI-PE-3825-1 KPPTI-PE-3825-1(config)#clock timezone GMT +7 KPPTI-PE-3825-1(config)# *Jan 11 04:23:42.354: %SYS-6-CLOCKUPDATE: System clock has been updated from 04:23:42 UTC Tue Dec 22 2009 to 11:23:42 GMT Mon Jan 11 2009, configured from console by console. KPPTI-PE-3825-1(config)#snmp-server community nokia ro
126 Lalu dilanjutkan dengan konfigurasi untuk mengakomodasi kemungkinan interaksi dengan pengguna melalui telnet. Interaksi melalui telnet dibatasi maksimal 5 pengguna dalam satu waktu (0-4) dan menggunakan kata kunci “nokia”: KPPTI-PE-3825-1(config)#line vty 0 4 KPPTI-PE-3825-1(config-line)#password nokia KPPTI-PE-3825-1(config-line)#login
Selanjutnya inisialisasi untuk mengintegrasikan modul E1 agar dapat diset dan digunakan. Setiap modul E1 terdiri dari 2 antarmuka E1, sehingga Router ini membutuhkan minimal 3 modul E1 terpasang, dan minimal 5 antarmuka di antaranya dikenali oleh sistem : KPPTI-PE-3825-1(config)#card type e1 0 0 KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/0/0 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)# KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#exit KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/0/1 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)# KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#exit KPPTI-PE-3825-1(config)#card type e1 0 1 KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/1/0 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)# KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#exit KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/1/1 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)# KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#exit KPPTI-PE-3825-1(config)#card type e1 0 2 KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/2/0 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)# KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#exit KPPTI-PE-3825-1(config)#controller e1 0/2/1 KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#channel-group KPPTI-PE-3825-1(config-controller)#
1 unframe
1 unframe
1 unframe
1 unframe
1 unframe
1 unframe
Hasil inisialisasi diverifikasi dengan perintah “show ip interface brief” untuk mengecek apakah antarmuka Serial dari modul E1 sudah masuk di system:
127 KPPTI-PE-3825-1#sh ip int br Interface IP-Address GigabitEthernet0/0 unassigned GigabitEthernet0/1 unassigned Serial0/0/0:1 unassigned Serial0/0/1:1 unassigned Serial0/1/0:1 unassigned Serial0/1/1:1 unassigned Serial0/2/0:1 unassigned Serial0/2/1:1 unassigned
OK? YES YES YES YES YES YES YES YES
Method Status Protocol unset down down unset down down unset down down unset down down unset down down unset down down unset down down unset down down
Dari hasil pemeriksaan di atas terlihat bahwa perangkat sudah mengenali antarmuka Gigabit Ethernet yang built-in dan semua antarmuka E1 yang terpasang (dikenali sebagai Serial). Status dan Protocol (prot) masih down karena memang belum dikonfigurasi. Langkah terakhir yaitu pemberian alamat IP pada antarmuka-antarmuka yang akan digunakan, yaitu salah satu Gigabit Ethernet yang akan terhubung dengan Router PE melalui Switch PE di KPPTI serta 5 dari 6 antarmuka Serial yang akan terhubung dengan Router Cisco 2811 yang tersebar di 5 titik BSC, yaitu Aksan, Cikadu, Pandeglang, Serang, dan Rangkasbitung melalui DDF (Digital Distribution Frame) FO (Fiber Optic) yang terlah disediakan. Berikut hasil tangkapan layar saat proses pemberian alamat IP dilakukan, sekaligus menambahkan deskripsi setiap antarmuka dengan perintah “description” serta mengaktifkan antarmuka yang masih shutdown dengan perintah “no shutdown” atau “no shut” : KPPTI-PE-3825-1(config)#int gi0/0 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description KPPTI-isat-pe4-7609 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.1.162 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut KPPTI-PE-3825-1(config-if)#int s0/0/0:1 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description AKSAN-ce1-2811 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.137.41 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut KPPTI-PE-3825-1(config-if)#int s0/0/1:1 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description CIKADU-ce1-2811
128 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.137.93 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut KPPTI-PE-3825-1(config-if)#int s0/1/0:1 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description PANDEGLANG-ce1-2811 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.137.29 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut KPPTI-PE-3825-1(config-if)#int s0/1/1:1 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description SERANG-ce1-2811 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.137.1 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut KPPTI-PE-3825-1(config-if)#int s0/2/0:1 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#description RANGKASBITUNG-ce1-2811 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#ip address 10.203.137.53 255.255.255.252 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#no shut
Berikut hasil verifikasi status semua antarmuka Router dengan perintah “show ip interface brief” : KPPTI-PE-3825-1#sh ip int br Interface IP-Address GigabitEthernet0/0 10.203.1.162 GigabitEthernet0/1 unassigned Serial0/0/0:1 10.203.137.41 Serial0/0/1:1 10.203.137.93 Serial0/1/0:1 10.203.137.29 Serial0/1/1:1 10.203.137.1 Serial0/2/0:1 10.203.137.53 Serial0/2/1:1 unassigned
OK? YES YES YES YES YES YES YES YES
Method Status Protocol manual up up unset down down manual up down manual up down manual up down manual up down manual up down unset down down
Dari hasil verifikasi dengan perintah “show ip interface brief” di atas, terlihat bahwa GigabitEthernet0/0 yang terhubung dengan Router PE sudah Status dan Protocol-nya sudah up sehingga dapat dites lebih lanjut. Hal yang berbeda nampak pada antarmuka Serial (E1) yang terhubung ke Router Cisco 2811, di mana Status up yang menandakan hubungan dengan DDF FO berjalan normal, namun Protocol down karena memang Router Cisco 2811 yang terhubung belum dimasuki konfigurasi. Untuk membuktikan bahwa Router KPPTI-PE-3825-1 terhubung baik dengan Router KPPTI-isat-pe4-7609, maka dilakukan pengetesan dengan perintah “ping”
129 KPPTI-PE-3825-1#ping 10.203.1.161 repeat 1000
Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.137.133, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms
Dari hasil tes ping di atas, dapat dilihat bahwa kelima sinyal echo yang dikirim oleh alamat IP 10.203.1.162 (Router PE 3825-1 di MSC KPPTI) diterima oleh alamat IP 10.203.1.161 (Existing Router PE 7609 di MSC KPPTI) seluruhnya (berupa 1000 tanda seru) dalam waktu 1 ms (millisecond, atau 1/1000 detik), sehingga dapat disimpulkan bahwa keduanya saling terhubung dengan baik. Langkah selanjutnya, penentuan default route atau default gateway pada Router 3825 di MSC ini, untuk menentukan arah routing utama, yaitu ke Router PE 7609, menggunakan perintah “ip route 0.0.0.0 0.0.0.0”. KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.203.1.161 name default-to-7609
130 4.6.
Instalasi Router 2811 di BSC Pada dasarnya, urutan kerja implementasi Router 2811 sama untuk semua Area
BSC. Yang membedakan hanya alamat IP yang digunakan, seperti terlihat pada pembagian alamat yang sudah dijabarkan di beberapa sub-bab sebelumnya. Karenanya, Penulis hanya akan menuliskan proses instalasi Router Cisco 2811 di salah satu BSC saja, yaitu BSC Pandeglang. 4.6.1
Instalasi Fisik Router dan Sumber Listrik Secara garis besar, proses instalasi fisik dan sumber listrik Router 2811 juga sama dengan proses yang dilakukan dengan Router 3825. Router diletakkan pada rak berukuran 19 inci yang telah disiapkan. Selanjutnya sumber listrik DC diperoleh dari rectifier terdekat melalui kabel listrik DC. Sama seperti Router Cisco 3825, Router Cisco 2811 ini juga memiliki fitur power redundancy. Setelah Router dipasang dan terhubung dengan sumber listrik yang ada, maka Router dapat dinyalakan. Sama seperti Router Cisco 3825, pada saat pertama kali dinyalakan, Router Cisco 2811 hanya bisa diakses konfigurasinya melalui port console. Secara default, Router sudah memiliki beberapa konfigurasi dasar, antara lain : 1. Nama pengguna “cisco” dan kata kunci “cisco” yang hanya dapat digunakan 1 kali saja, jadi harus segera diganti sebelum digunakan lebih lanjut. 2. Antarmuka FastEthernet 0/0 sudah menyala dan memiliki alamat IP 10.10.10.1 dengan subnet mask 255.255.255.248
131 Berikut tampilan Router Cisco 2811 setelah dinyalakan untuk pertama kalinya, dan dilakukan pengecekan dengan perintah “show run” untuk melihat beberapa konfigurasi dasar yang sudah ada :
User Access Verification Username: cisco Password: % Password expiration warning. yourname#sh run Building configuration... <deleted> interface FastEthernet0/0 description $ETH-LAN$$ETH-SW-LAUNCH$$INTF-INFO-FE 0/0$ ip address 10.10.10.1 255.255.255.248 duplex auto speed auto ! interface FastEthernet0/1 no ip address shutdown duplex auto speed auto ! <deleted>
132
4.6.2
Pemutakhiran Versi IOS IOS bawaan atau default pada perangkat Cisco 2811 yang digunakan Penulis belum dapat mengenali modul tambahan 2 port T1/E1. Karenanya, dibutuhkan pemutakhiran versi IOS menjadi Cisco IOS 2811 IP Base terbaru (versi 12.4-24) agar dapat mengenali Modul 2 port T1/E1. Cara memutakhirkan IOS di Router Cisco 2811 sama seperti yang telah dilakukan di Router Cisco 3825. Berikut hasil tangkapan layarnya: yourname#ping 10.10.10.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms yourname#format flash: Format operation may take a while. Continue? [confirm] Format operation will destroy all data in "flash:". Continue? [confirm] Format: Drive communication & 1st Sector Write OK... Writing Monlib sectors. .................................................................... .................................................... Monlib write complete . Format: All system sectors written. OK... Format: Total sectors in formatted partition: 125280 Format: Total bytes in formatted partition: 64143360 Format: Operation completed successfully. Format of flash complete yourname#copy tftp flash: Address or name of remote host []? 10.10.10.2 Source filename []? c2800nm-ipbase-mz.124-24.T2.bin Destination filename [c2800nm-ipbase-mz.124-24.T2.bin]? Accessing tftp://10.10.10.2/c2800nm-ipbase-mz.12424.T2.bin...Loading c2800nm-ipbase-mz.124-24.T2.bin from 10.10.10.2 (via FastEthernet0/0): !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! [OK - 29095352 bytes] 29095352 bytes copied in 117.520 secs (247578 bytes/sec) yourname#wr erase Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue? [confirm] [OK] Erase of nvram: complete
133 yourname# yourname# *Dec 22 11:29:35.691: %SYS-7-NV_BLOCK_INIT: Initialized the geometry of nvram yourname#reload System configuration has been modified. Save? [yes/no]: no Proceed with reload? [confirm] *Dec 22 11:30:15.667: %SYS-5-RELOAD: Reload requested by cisco on console. Reload Reason: Reload Command. ----<deleted>
--- System Configuration Dialog --Would you like to enter the initial configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Setelah proses ini dilewati, berarti Router Cisco telah menyala ulang dengan IOS yang baru, siap untuk dikonfigurasi lebih lanjut. 4.6.3
Konfigurasi Dasar Konfigurasi Dasar di Router Cisco 2811 yang dilakukan langkahlangkahnya sama dengan langkah-langkah konfigurasi Router Cisco 3825 pada sub-bab sebelumnya. Berikut hasil tangkapan layar untuk konfigurasi otentikasi, penamaan perangkat, SNMP, dan zona waktu: Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#username nokia password nokia Router(config)#hostname PANDEGLANG-ce1-2811 PANDEGLANG-ce1-2811(config)#clock timezone GMT +7 PANDEGLANG-ce1-2811(config)# *Dec 22 11:44:02.639: %SYS-6-CLOCKUPDATE: System clock has been updated from 11: 44:02 UTC Tue Dec 22 2009 to 18:44:02 GMT Tue Dec 22 2009, configured from console by console. PANDEGLANG-ce1-2811(config)#snmp-server community nokia ro
134 Lalu dilanjutkan dengan konfigurasi untuk mengakomodasi kemungkinan interaksi dengan pengguna melalui telnet: PANDEGLANG-ce1-2811(config)#line vty 0 4 PANDEGLANG-ce1-2811(config-line)#password nokia PANDEGLANG-ce1-2811(config-line)#login
Selanjutnya inisialisasi untuk mengintegrasikan modul E1 agar dapat diset dan digunakan: PANDEGLANG-ce1-2811(config)#card type e1 0 0 PANDEGLANG-ce1-2811(config)#controller e1 0/0/0 PANDEGLANG-ce1-2811(config-controller)#channel-group 1 unframe PANDEGLANG-ce1-2811(config-controller)# PANDEGLANG-ce1-2811(config-controller)#exit PANDEGLANG-ce1-2811(config)#controller e1 0/0/1 PANDEGLANG-ce1-2811(config-controller)#channel-group 1 unframe PANDEGLANG-ce1-2811(config-controller)# *Dec 22 11:37:28.585: %LINK-3-UPDOWN: Interface Serial0/0/1:1, changed state to down *Dec 22 11:37:28.585: %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1:1, changed state to down
Hasil inisialisasi diverifikasi dengan perintah “show ip interface brief” untuk mengecek apakah antarmuka Serial dari modul E1 sudah masuk di sistem: PANDEGLANG-ce1-2811#sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol FastEthernet0/0 unassigned YES unset down down FastEthernet0/1 unassigned YES unset down down Serial0/0/0:1 unassigned YES unset down down Serial0/0/1:1 unassigned YES unset down down
Langkah terakhir yaitu pemberian alamat IP pada antarmuka-antarmuka yang akan digunakan, yaitu kedua FastEthernet yang akan terhubung dengan 2 antarmuka Ethernet di BSC) dan salah satu antarmuka Serial yang akan terhubung dengan salah satu slot di DDF yang terlah disediakan.
135 Berikut hasil tangkapan layar saat proses pemberian alamat IP dilakukan: PANDEGLANG-ce1-2811(config)#int fa0/0 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#description BSC_PANDEGLANG mcmu0 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#ip address 10.203.137.33 255.255.255.252 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#no shut PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#int fa0/1 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#description BSC_PANDEGLANG mcmu1 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#ip address 10.203.137.37 255.255.255.252 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#no shut PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#int s0/0/0:1 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#description KPPTI-eBSC-ce1-3825-1 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#ip address 10.203.137.30 255.255.255.252 PANDEGLANG-ce1-2811(config-if)#no shut
Berikut hasil verifikasi dengan perintah “show ip interface brief” : PANDEGLANG-ce1-2811#sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Prot FastEthernet0/0 10.203.137.33 YES manual up up FastEthernet0/1 10.203.137.37 YES manual up up Serial0/0/0:1 10.203.137.30 YES manual up up Serial0/0/1:1 unassigned YES unset down down
Berikut hasil verifikasi dengan perintah “ping” untuk memastikan konektivitas Router 2811 di Pandeglang dengan Router 3825 di KPPTI Jakarta. PANDEGLANG-ce1-2811#ping 10.203.137.29 repeat 1000
Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.137.29, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
136 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 8/12/34 ms
Dari hasil tes “ping” di atas, dapat dilihat bahwa 1000 sinyal echo yang dikirim oleh alamat IP 10.203.137.30 (Router CE 2811 di BSC Pandeglang) diterima oleh alamat IP 10.203.137.29 (Router PE 3825 di MSC KPPTI Jakarta) seluruhnya (berupa 1000 tanda seru) dalam waktu paling sedikit 8 ms (millisecond, atau 1/1000 detik) dan paling lama 34 ms serta rata-rata waktunya 12 ms, sehingga dapat disimpulkan bahwa keduanya saling terhubung dengan baik. Perlu diketahui bahwa jarak yang cukup jauh antara kedua perangkat (Pandeglang dan Jakarta) serta banyaknya terminasi Fiber Optic di sepanjang jalur yang dilalui turut mempengaruhi besarnya pingtime. Berikut hasil verifikasi dengan perintah “ping” untuk memastikan konektivitas Router Cisco 2811 Pandeglang dengan perangkat BSC Pandeglang. PANDEGLANG-ce1-2811#ping 10.203.137.34 repeat 1000
Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.137.34, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
137 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms
PANDEGLANG-ce1-2811#ping 10.203.137.38 repeat 1000
Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.137.38, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms
Dari hasil tes “ping” di atas, dapat dilihat bahwa 1000 sinyal echo yang dikirim oleh alamat IP 10.203.137.33 dan 10.203.137.37 (Router CE 2811 Pandeglang) diterima oleh alamat IP 10.203.137.34 dan 10.203.137.38 (BSC Pandeglang) seluruhnya (berupa 1000 tanda seru) dalam waktu 1 ms (millisecond, atau 1/1000 detik), sehingga dapat disimpulkan bahwa keduanya saling terhubung dengan baik. Dengan demikian Router Cisco 2811 sudah terhubung dengan perangkat jaringan di sekitarnya sesuai dengan arsitektur.
138 4.7
Konfigurasi BGP di Router PE 3825 Berikut hasil tangkapan layar untuk mengkonfigurasi BGP di sisi Router PE
3825. Sebagai langkah awal, ASN (Autonomous System Number) dideklarasikan terlebih dahulu, yaitu 65000. Indosat menggunakan Private ASN (65000) karena konfigurasi BGP ini hanya berlaku di hubungan internal pada jaringan backbone MPLS OAM Indosat: KPPTI-PE-3825-1(config)#router bgp 65000
Berikutnya, alamat IP BGP peer sisi PE 7609 dideklarasikan, yaitu 10.203.1.161. KPPTI-PE-3825-1(config-router)#neighbor 10.203.1.161 remote-as 65000
Lalu alamat jaringan yang secara hierarki berada “di bawah” Router PE 3825, yaitu alamat IP 10.203.137.0/24 dideklarasikan: KPPTI-PE-3825-1(config-router)#network 10.203.137.0
4.8
Konfigurasi MPLS di Router PE 3825 Langkah-langkah konfigurasi MPLS terdiri dari beberapa proses, yaitu: 1.
Aktivasi MPLS di Router PE
2.
Pembuatan VRF
3.
Aktivasi MP-BGP
4.
Penambahan Static Route dari Router PE ke BSC-BSC
Pada sub-bab ini, Penulis akan menjelaskan proses konfigurasi MPLS di Router PE 3825 saja, karena Router PE 7609 sudah masuk dalam jaringan backbone MPLS Indosat dan tidak perlu diset lagi.
139 4.8.1
Aktivasi MPLS di Router PE 3825 Berikut hasil tangkapan layar pada proses aktivasi MPLS di Router PE 3825-1 menggunakan perintah “mpls ip”: KPPTI-PE-3825-1(config)#mpls ip KPPTI-PE-3825-1(config)#interface gi0/0 KPPTI-PE-3825-1(config-if)#mpls ip
4.8.2 Pembuatan VRF (Virtual Routing and Forwarding) VRF untuk project DCN telah ditentukan oleh tim IP Planning PT. NSN, yaitu “alcatel-oss” KPPTI-PE-3825-1(config)#ip vrf alcatel-oss KPPTI-PE-3825-1(config-vrf)# rd 65000:1 KPPTI-PE-3825-1(config-vrf)# route-target export 65000:1 KPPTI-PE-3825-1(config-vrf)# route-target import 65000:1
4.8.3 Aktivasi MP-BGP MP-BGP (Multi Protocol BGP) digunakan untuk membawa informasi routing, prefix Ipv4, VPN, dll menuju PE router lainnya. Berikut hasil tangkapan layar pada saat proses aktivasi MP-BGP: KPPTI-PE-3825-1(config)#router bgp 65000 KPPTI-PE-3825-1(config-router)# address-family vpnv4 KPPTI-PE-3825-1(config-router-af)# neighbor 10.203.1.161 activate KPPTI-PE-3825-1(config-router-af)# neighbor 10.203.1.161 sendcommunity both KPPTI-PE-3825-1(config-router-af)# exit-address-family
4.8.4 Penambahan Static Route dari Router PE ke BSC-BSC Static route adalah salah satu cara untuk mendeskripsikan jalur yang benar untuk menuju node tertentu dengan cara menambahkan setiap rute ke tabel routing. Pada perangkat Cisco, penambahan rute ke tabel routing dapat dilakukan menggunakan perintah sebagai berikut:
140 ip route [nama vrf] [alamat jaringan tujuan] [node pertama yang harus dilewati] name [deskripsi singkat]
Di Router PE perlu ditambahkan beberapa static route agar packet yang lewat bisa mengarah ke jalur yang benar. Dalam hal ini, berarti konsep konfigurasinya sebagai berikut: ip route vrf alcatel-ss [alamat jaringan BSC] [alamat Router CE 2811 di BSC yang bersangkutan] name [lokasi BSC]
Dengan demikian, berikut hasil tangkapan layar pada proses penambahan static routing. KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.42 name Aksan KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.42 name Aksan KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.248 10.203.137.94 name Cikadu KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.248 10.203.137.30 name Pandeglang KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.2 name Serang KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.248 10.203.137.2 name Serang KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.248 10.203.137.2 name Serang KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.2 name Serang KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.54 name Rangkasbitung KPPTI-PE-3825-1(config)# ip route vrf alcatel-oss 255.255.255.252 10.203.137.54 name Rangkasbitung
10.203.137.44 10.203.137.48 10.203.137.96 10.203.137.32 10.203.137.4 10.203.137.8 10.203.137.16 10.203.137.24 10.203.137.56 10.203.137.60
Dalam jaringan MPLS, jika static route digunakan dari PE ke CE, maka di Router PE harus ditambahkan perintah untuk mendistribusikan tabel routing tersebut, yaitu “redistribute static” dan “redistribute connected” pada konfigurasi Ipv4 di BGP. KPPTI-PE-3825-1(config)# router bgp 65000 KPPTI-PE-3825-1(config-router)# address-family ipv4 vrf alcatel-oss KPPTI-PE-3825-1(config-router-af)# redistribute static KPPTI-PE-3825-1(config-router-af)# redistribute connected
141 4.9
Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan melakukan “ping”, traceroute, dan tes throughput
dari dan ke nodes sebagai berikut : 1. Dari Router CE 2811 Pandeglang ke Router CE 2811 Karawang 2. Dari Router CE 2811 Pandeglang ke Router CE 2811 Tanjung Pinang (area Batam) 3. Dari Router CE 2811 Serang ke Router PE 3825 KPPTI 4.9.1
Tes Dari Router CE 2811 Pandeglang ke Router CE 2811 Karawang Berikut hasil tangkapan layar dalam tes konektivitas menggunakan perintah “ping”: PANDEGLANG-ce1-2811#ping 10.203.137.66 repeat 1000 Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.137.66, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 24/25/34 ms
Berdasarkan hasil tes “ping” di atas, dapat disimpulkan bahwa packet yang dikirimkan telah berhasil sampai di tempat tujuan melalui jaringan MPLS yang telah dibuat. Waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan kembali lagi
142 adalah selama minimal 24 ms, maksimal 34 ms, dan rata-rata waktu tempuh pulang pergi adalah 34 ms. Berikut
hasil
tangkapan
layar
pada
pengecekan
packet
routing
menggunakan perintah “traceroute”: PANDEGLANG-ce1-2811#traceroute 10.203.137.66 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 10.203.137.66 1 10.203.137.29 12 msec 8 msec 11 msec 2 10.203.1.166 4 msec 10 msec 14 msec 3 10.203.137.66 22 msec 32 msec * PANDEGLANG-ce1-2811#
Dari hasil traceroute di atas terlihat bahwa packet echo yang dikirimkan dari
Router
CE
2811
Pandeglang
melewati
Router
PE
3825-1
(10.203.137.29) dan Router PE 3825-2 (10.203.1.166) di KPPTI Jakarta sebelum akhirnya tiba di tujuannya, 10.203.137.66 (Router CE 2811 Karawang) dalam waktu antara 22 hingga 32 milidetik. 4.9.2
Tes Dari Router CE 2811 Pandeglang ke Router CE 2811 Tanjung Pinang (DCN Area Batam) Berikut hasil tangkapan layar dalam tes konektivitas menggunakan perintah “ping”: PANDEGLANG-ce1-2811#ping 10.203.159.145 repeat 1000 Type escape sequence to abort. Sending 1000, 100-byte ICMP Echos to 10.203.159.145, timeout is 2 seconds: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
143 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Success rate is 100 percent (1000/1000), round-trip min/avg/max = 34/45/72 ms
Berdasarkan hasil tes “ping” di atas, dapat disimpulkan bahwa packet yang dikirimkan telah berhasil sampai di tempat tujuan melalui jaringan MPLS yang telah dibuat. Waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan kembali lagi adalah selama minimal 34 ms, maksimal 72 ms, dan rata-rata waktu tempuh pulang pergi adalah 45 ms. Berikut
hasil
tangkapan
layar
pada
pengecekan
packet
routing
menggunakan perintah “traceroute”: PANDEGLANG-ce1-2811#traceroute 10.203.159.145 Type escape sequence to abort. Tracing the route to 10.203.159.145 1 10.203.137.29 14 msec 10 msec 8 msec 2 10.203.159.17 36 msec 32 msec 32 msec 3 10.203.159.145 48 msec 36 msec *
Dari hasil traceroute di atas terlihat bahwa packet yang dikirimkan dari Router CE 2811 Pandeglang telah berhasil sampai di Router CE 2811 Tanjung Pinang (10.203.159.145) setelah melewati Router PE 3825-1 (10.203.137.29) KPPTI Jakarta dan Router PE 3825 Batam (10.203.159.17).
144 4.9.3
Tes Throughput dari Router CE 2811 Serang ke Router PE 3825 KPPTI Berikut ini Penulis melakukan tes throughput untuk membebani jaringan dan menganalisis dampaknya terhadap kualitas jaringan yang dibebani. Seperti dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4,
jaringan dibebani dengan
mengalirkan data hingga mencapai beban puncak media yang dipakai, E1, yaitu sebesar 2 Mbps. Dalam gambar 4.3 pengamatan yang dilakukan pada antarmuka serial router PE 3825-1 KPPTI yang mengarah ke BSC Serang menunjukkan adanya paket data masuk sebesar 2042 kbit/second yang ditandai dengan garis berwarna merah.
Gambar 4.3 : Hasil pengamatan pada interface serial router PE 3825-1 KPPTI yang mengarah ke BSC Serang
145
Gambar 4.4 : Hasil capture pada interface gigabit ethernet router PE 3825-1 KPPTI yang mengarah ke router PE 7609 KPPTI Dalam gambar 4.4 pengamatan yang dilakukan pada antarmuka gigabit ethernet router PE
3825-1 KPPTI yang mengarah ke router PE 7609
KPPTI menunjukkan adanya paket yang keluar sebesar 2.055 kbit/second. Pada saat melakukan tes throughput di atas, penulis juga menguji performansi atau kualitas jaringan dari router PE 3825-1 KPPTI ke router CE 2811 Serang melalui kabel E1.
Gambar 4.5 : Tangkapan layar ping dari router PE 3825-1 KPPTI ke router CE 2811 Serang melalui kabel EI
146 Dari gambar 4.5 bisa dilihat bahwa ternyata ketika jaringan dibebani sampai maksimal, mencapai 2 Mbps, ping time mencapai tingkat kesuksesan 100 persen dengan waktu berkisar antara 20-60 milisecond. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil test ping antara sesama router area Outer Java saat tidak dibebani yang bisa dilihat pada halaman 141. Ini berarti menunjukkan bahwa performansi jaringan yang dibuat terbukti baik.