BAB 4
METODE PERANCANGAN
4.1 Strategi Kreatif
4.1.1 Strategi Komunikasi
1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan Umur
: 8 tahun – 12 tahun.
Status Sosial
: A dan B
b. Geografi
: Masyarakat di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll.
c. Psikografi : Masyrakat yang menyukai film animasi,
2. Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat film animasi pendek yang dengan cerita yang unik dan gaya visual yang menarik sehingga penonton dapat mudah mengerti ceritanya dan terhibur.
3. Tujuan Komunikasi : a. Mempertontonkan fim animasi pendek tentang imajinasi dari seorang anak kecil yang membayangkan neneknya bertarung dengan seekor monster. b. Menunjukkan pentingnya imajinasi dalam pengembangan diri seorang anak kecil. c. Mengajak penonton untuk berpikir kreatif untuk tujuan positif.
4. USP (Unique Selling Product) : a. Karakter yang unik. b. Cerita yang unik dan menghibur.
25
26
5. Premis atau Plot Cerita Imajinasi seorang anak kecil yang membayangkan neneknya bertarung melawan seekor monster.
6. Penetapan Judul Film Judul yang digunakan dalam film aniamsi pendek ini adalah “Grandma’s Power” yang dalam bahasa Indonesia berjudul “Kekuatan Sang Nenek”. Penulis menggunakan judul ini untuk menggambarkan kekuatan nenek yang terdapat dalam imajinasi cucunya, Adit.
7. Ringkasan Cerita Ada seorang anak kecil berusia 6 tahun bernama Adit yang suka berimajinasi. Adit tinggal bersama neneneknya. Pada suatu hari Adit sedang membaca buku cerita tentang seorang ksatria yang melawan naga. Ketika seadng asyik membaca, sang nenek masuk sambil meletakkan sepiring martabak di meja makan. Setelah selesai membaca buku itu Adit melihat seekor lalat masuk ke dalam rumahnya dan hinggap di martabak. Lalu datang neneknya yang mau mengusir lalat tersebut. Kemudian ia membayangkan neneknya menjadi seorang kstaria dan lalat menjadi sosok monster. Dalam imajinasi Adit, sang nenek mengeluarkan berbagai macam serangan namun selalu berhasil dihindari si lalat tersebut. Memang pada kenyataannya gerakan nenek yang sudah melambat tidak mampu menyaingi gerakan lalat yang lincah. Pada akhirnya nenek berhasil memukul lalat itu sampai terjatuh. Ketika nenek akan menghabisi lalat itu, sayangnya nenek malah sakit pinggang sehingga lalat itu malah melarikan diri. Selesailah imajinasi Adit. Adit langsung mendekat mengkhawatirkan kondisi sang nenek. Namun tiba – tiba datang lagi lalat tersebut membawa kumpulan lalat lainnya. Adit kembali berimajinasi dan membantu neneknya mengusir gerombolan lalat tersebut.
27
8. Treatment 1. Judul film “Grandma’s Power” 2. Adit sedang membaca buku cerita. 3. Neneknya datang menaruh makanan di meja. 4. Adit memperhatikan neneknya. 5. Nenek keluar ruangan. 6. Adit melanjutkan membaca bukunya hingga selesai. 7. Tiba – tiba ada lalat masuk ke dalam ruangan. 8. Lalat mendekati makanan yang ada di meja makan. 9. Nenek kaget dan kesal melihat lalat itu. 10. Nenek segera menutup makanan dengan tudung saji sambil memegang alat penepuk lalat. 11. Lalat hinggap di hidung nenek. 12. Nenek malah memukul hidungnya sendiri. 13. Nenek mengejar – ngejar lalat. 14. Adit memperhatikan neneknya dan mengingat cerita yang ia baca tadi. 15. Nenek masih terus berusaha mengejar lalat. 16. Adit mulai masuk ke dalam imajinasinya. 17. Layar Hitam 18. Suasana berubah menjadi daerah reruntuhan di padang pasir. 19. Sosok nenek berubah menjadi ksatria dan lalat berubah menjadi monster. 20. Lalat mencoba mendekati peti harta karun. 21. Nenek mengeluarkan tepukan beruntun. 22. Lalat berhasil terbang menghindar. 23. Lalat bergerak cepat mengecoh penglihatan nenek. 24. Nenek berusaha memukul lalat. 25. Lalat terbang mengelilingi nenek. 26. Nenek mengeluarkan serangan berputar. 27. Nenek dan lalat sama – sama pusing. 28. Akhirnya lalat berhasil terpukul dan terjatuh. 29. Nenek berhenti berputar sambil sempoyongan. 30. Nenek mencari – cari keberadaan lalat. 31. Nenek melihat lalat yang sudah terjatuh. 32. Nenek loncat dan akan memukul lalat yang sudah terjatuh.
28
33. Nenek menghentikan pukulan karena sakit pinggang. 34. Lalat berhasil terbang melarikan diri. 35. Adit kaget. 36. Adit mendekati neneknya. 37. Tiba – tiba sekawanan lalat datang lagi. 38. Adit mengambil alat tepuk lalat 39. Adit mengimajinasikan dirinya menjadi ksatria. 40. Gerombolan lalat mendekati Adit. 41. Adit juga berlari mendekati gerombolan lalat. 42. Credit Title.
9 . Naskah FADE IN Judul Film “Grandma’s Power” FADE OUT
INT. RUANG MAKAN – PAGI HARI FADE IN Di Ruang makan, ADIT sedang membaca buku cerita tentang seorang ksatria yang melawan seekor naga. Ketika sedang asik
membaca,
neneknya
datang
menaruh
makanan
di
meja.
Adit memperhatikan neneknya kemudian melanjutkan membaca lagi. Setelah selesai membaca ia melihat ada seekor lalat masuk
mendekati
makanan.
Sang
Nenek
marah
melihat
hal
tersebut dan segera datang sambil membawa alat tepuk lalat. Neneknya
mengusir
lalat
tersebut
dan
menutup
makanan
dengan tudung saji. Bukannya pergi keluar ruangan, Lalat malah hinggap di hidung sang Nenek. Nenek berusaha menepuk lalat
namun
nenek
yang
lalat
berhasil
terpukul.
Nenek
menghindar semakin
sehingga
kesal
dan
hidung
berusaha
untuk mengusir lalat tersebut. Melihat hal tersebut, Adit mulai mengimajinasikan neneknya sebagai sosok kstaria dan lalat
menjadi
dibacanya.
seekor
monster
seperti
buku
yang
habis
29 EXT. PADANG GURUN (IMAJINASI ADIT)- SIANG HARI FADE IN Ksatria
Nenek
mulai
Monster
lalat
dengan
Melihat
monster
berhadapan cepat
lalat
dengan
hinggap
hinggap
monster
dalam
kembali,
lalat.
kandang
besi.
ksatria
nenek
segera memukul beruntun ke arah lalat. Namun monster lalat berhasil menghindar dan terbang kembali.
Monster
lalat
yang
tidak
menyerah
mencoba
melakukan
gerakan cepat untuk mengecoh ksatria nenek. Ksatria Nenek mengamati
gerakan
memukulnya.
Monster
Namun
Ksatria
Lalat nenek
dan
berusaha
tidak
berhasil
untuk memukul
Monster Lalat yang bergerak sangat cepat. Monster lalat terbang berputar – putar dengan cepat mengelilingi Ksatria Nenek.
Ksatria
nenek
berputar
–
mulai
putar
menghindari
kesal.
tanpa
serangan
Ia
arah.
mengeluarkan Monster
tersebut.
lalat
Dengan
serangan berusaha
gerakan
gesit
monster lalat berhasil serangan. Tak lama Ksatria nenek mulai
merasa
pusing,
begitu
pula
Akhirnya Monster Lalat berhasil
dengan
Monster
Lalat.
terkena pukulan karena
sudah tidak mampu melihat dengan benar.
Monster nenek
lalat
terjatuh
akhirnya
kelelahan.
dan
tak
menghentikan
Ksatria
nenek
sadarkan
serangan
bingung
diri. setelah
mencari
Ksatria mulai
keberadaaan
monster lalat. Akhirnya ia menemukan monster lalat telah jatuh ke tanah.
Melihat
kesempatan
serangan
terakhir.
ini, Ia
Ksatria
meloncat
nenek
dan
akan
mengeluarkan melancarkan
serangan terakhir. Namun tiba- tiba serangannya terhenti. Adit pun kaget melihat tiba – tiba neneknya tidak jadi menyerang. INT. RUANG MAKAN – PAGI HARI
30 Rupanya gerakan tadi membuat tulang punggung nenek sakit. Lalat
pun
sadarkan
diri
dan
segera
kabur.
Adit
kaget
dengan keadaan neneknya dan segera menghampiri neneknya.
Adit mendekat dan berusaha menolong neneknya. Tiba – tiba terdengar lagi suara lalat yang jumlahnya lebih banyak. Kerumunan lalat datang kembali. Nenek kaget melihat hal itu, begitu pula Adit yang terlihat sangat kesal. Adit kemudian
melirik
neneknya.
Adit
kearah segera
penepuk mengambil
lalat
yang
tepukan
dipegang
lalat
yang
dipegang nenek.
EXT. PADANG GURUN (IMAJINASI ADIT)- SIANG HARI Sekarang
Adit
mengimajinasikan
ksatria.
Para
Monster
kehadiran
Ksatria
Adit.
Lalat Dengan
dirinya merasa berani
sebagai
tertantang Adit
lari
seorang dengan kearah
para monster lalat itu. FADE OUT
CREDIT TITLE
4.1.2 Strategi Desain
1. Gaya Visual Pendekatan visual yang digunakan dalam film animasi pendek ini adalah full 3D dengan gaya kartun. Gaya visual tersebut digunakan agar lebih menarik untuk penonton yang masih berusia anak – anak.
2. Mood Warna Mood warna yang banyak digunakan adalah warna – warna yang menunjukkan kesan senja seperti cokelat dan abu, namun tetap dipadu dengan beberapa warna cerah agar terlihat kesan energik dan fantasinya.
31
3. Karakter dan Environment Ada tiga karakter utama dalam film ini, yaitu Adit, Nenek Adit, dan seekor Lalat. Penulis mengambil tokoh Adit yang masih berusia 6 tahun karena pada umumnya anak kecil memiliki tingkat imajinasi yang lebih besar dan liar daripada orang dewasa. Karakter nenek dipilih oleh penulis untuk membentuk suatu kombinasi yang unik sehingga membuat cerita lebih menarik. Karakter Nenek adalah Seorang lansia yang sebenarnya sudah mengurang kondisi fisiknya malah diimajinasikan oleh cucunya sebagai nenek ksatria. Karakter antagonisnya adalah seekor lalat yang berusaha hinggap di makanan. Dalam imajinasi Adit, lalat tersebut menjadi monster lalat yang ukurannya jauh lebih besar. Adit merupakan anak yang suka berimajinasi dan mengandaikan suatu kejadian yang ia lihat dengan imajinasi dalam pikirannya. Karakter Nenek ini sudah menurun kondisi fisiknya,, bisa dilihat
dari badannya yang sudah
membongkok dan gerakannya yang lambat. Namun Nenek merupakan karakter yang gigih dan pantang menyerah. Karakter lalat memiliki gerakan yang sangat cepat dan respon yang sangat tinggi sehingga seringkali berhasil menghindari pukulan dari Nenek. Environment yang digunakan adalah ruang makan dan padang gurun. Ruang makan merupakan dunia kenyataan dimana Adit dan Nenek melakukan aktifitas sehari - harinya dalam film ini. Property didominasi oleh benda – benda yang memang pada umumnya ada di ruang makan seperti meja, kursi, makanan, tudung saji, dan lain – lain. Sedangkan padang gurun merupakan dunia imajinasi Adit. Di dalam padang gurun terdapat banyak reruntuhan dan bangunan yang sudah rusak. Terdapat pula sebuah altar dan sangkar besi berisi peti harta karun yang sebenarnya melambangkan meja, makanan, dan tudung saji.
4.1.3 Pemilihan Item
List Item yang akan dibuat adalah : 1. Film animasi pendek “Grandma’s Power” berdurasi lebih kurang 3 menit dengan aspect ratio 16:9, pixel aspect ratio 16:9, dan frame rate 24fps. 2. Poster film berukuran A2. 3. X-banner.
32
4. Merchandise berupa pin, stiker, gantungan kunci, dan pembatas buku.