BAB 4 METODE PERANCANGAN
4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Profil Target Pasar Target pasar utama merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal target pasar utama cukup tinggi sehingga ia memiliki banyak teman. Memiliki hobi otomotif membuat profil target utama sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan dengan mesin. Kondisi keuangan keluarga membuat target pasar utama memiliki keinginan untuk hidup mandiri dan berkeinginan segera berpenghasilan sendiri. Sedangkan target pasar sekunder merupakan merupakan orang tua dari pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Target pasar sekunder gemar berinteraksi dengan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Rata-rata dari mereka menyerahkan keputusan bersekolah pada anak-anak mereka sendiri namun tetap merekomendasikan sekolah yang menurut mereka terbaik. Pengetahuan tentang suatu sekolah seringkali didapat melalui kenalan yang merupakan alumni sekolah tersebut.
4.1.2. Big Idea “Technically Ready” Tiga pesan yang ingin disampaikan melalui ide ini: 1. We are Ready to Educate You SMK Sint Joseph memiliki pengajar-pengajar yang disiplin yang berdedikasi untuk membentuk calon ahli teknisi berkualitas yang siap memasuki dunia kerja. 2. You are Ready to Enter the Industry SMK Sint Joseph memiliki fasilitas yang lengkap dan bekerjasama dengan ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri). 37
38 Sehingga
para
pelajar
dapat
belajar
secara
maksimal
dan
mensimulasikan kondisi seperti di dunia kerja. 3. You are Ready to Pursue your Career and Compete Fairly SMK Sint Joseph juga mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial yang berguna bagi pelajar yang telah lulus agar dapat bersaing dalam meniti karir secara sehat.
Technically Ready jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia akan memiliki arti “Siap Secara Teknis”. Hal ini memiliki makna bahwa para pelajar di SMK Sint Joseph disiapkan dengan keahlian berpraktek disamping menguasai teori. Sehingga diharapkan setelah lulus, para pelajar siap mempraktekkan skill yang telah dilatih di dunia yang akan digelutinya.
4.1.3 Positioning SMK Sint Joseph merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Mesin Perkakas dan Elektronika satu-satunya yang berfokus mempersiapkan calon teknisi berkualitas bagi anak bangsa yang berjiwa bebas dan mandiri di Jabodetabek yang siap bergabung dalam dunia kerja dalam era industrialisasi yang membutuhkan banyak tenaga ahli mesin.
4.1.4 Keyword •
Edukasi
•
Teknisi
•
Mandiri
4.1.5 Tagline Siap belajar. Siap bekerja. Siap berusaha
4.1.6 Benefit Rasional Benefit/Service Benefit dari SMK Sint Joseph antara lain:
39 − Mendapatkan pengetahuan ilmu kejuruan teknik mesin perkakas dan elektronika − Mendapat pengajaran dari tenaga kerja yang disiplin. − Menguasai materi dengan lebih baik karena didukung oleh fasilitas mesin perkakas yang lebih unggul dibanding dengan SMK lain. Emotional benefit/Customer Benefit dari SMK Sint Joseph antara lain: − Merasa bangga dapat bersekolah di SMK Sint Joseph − Menumbuhkan social awareness dengan adanya rasa solidaritas, persaudaraan, dan kekeluargaan yang kental antar sesama pelajar, guru, maupun karyawan. − Merasa lebih mandiri. 4.2. Strategi Desain Pendekatan Rasional & Emosional Pendekatan rasional yang dilakukan adalah dengan mengemukakan 2 pilihan kejuruan, kualitas pendidikan, biaya terjangkau, dan fasilitas yang lengkap. Sedangkan pendekatan emosional yang dilakukan adalah dengan memancing rasa penasaran terhadap 2 kejuruan yang ditawarkan dan juga menggugah emosi target pasar terhadap keinginan untuk hidup mandiri.
Tone & Manner Modern, Dinamis, Sistematis •
Modern
•
Dinamis
•
Sistematis Suasana yang ingin ditampilkan kental dengan penyusunan elemenelemen grafis yang sistematis namun tetap dinamis dan bercirikan gaya desain modernisme. Keseluruhan nuansa akan mendukung pesan utama yang ingin ditonjolkan yakni SMK Sint Joseph sebagai sekolah menengah kejuruan yang berkonsentrasi pada disiplin ilmu teknik mesin dan elektronika.
40
Strategi Verbal Bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia semi-formal supaya lebih dekat ke target pasar, namun tetap berkesan instistusi pendidikan. Penggunaan Bahasa Indonesia dimaksudkan agar dapat dimengerti secara jelas oleh target utama baik primer maupun sekumder.
Strategi Visual a. Warna
Menggunakan warna-warna dasar seperti merah, biru, dan kuning. Warna merah yang secara psikologi dikaitkan dengan energik, berani, hidup, ekspresif, cinta, dan semangat yang membara, diharapkan dapat mewakili kepribadian remaja yang penuh semangat. Warna Biru yang secara psikologi dikaitkan dengan kebenaran, intelegensi tinggi, kepercayaan, kebijaksanaan, kematangan berpikir, diharapkan dapat mewakili lembaga SMK Sint Joseph yang berada pada lingkup pendidikan. Warna kuning yang secara psikologi dikaitkan dengan sumber cahaya, kejujuran, motivasi, dan kecerdasan diharapkan dapat mewakili moral dan etika. Warnanya yang tajam dan menonjol juga dapat digunakan sebagai aksen dalam visual.
b. Tipografi
Menggunakan typeface Sans Serif sebagai typeface primer dan sekunder agar berkesan institusi pendidikan yang serius dan meningkatkan keterbacaan (legibilitas)
c. Visual
Visual pada logo akan menampilkan kesan modern namun tetap bernuansa formal pendidikan. Penggunaan elemen-elemen grafis yang konsisten pada setiap media sehingga sintaktik antara media yang satu dengan yanglain.
41
4.3 Pemilihan Item Sebagai hasil perancangan identitas visual SMK Sint Joseph maka penulis akan membuat logo dan variasinya, supergraphic, yang semuanya terangkum dalam buku Graphic Standard Manual, beserta media-media pendukungnya, seperti: a) Stationery: − Kop Surat − Amplop − Kartu Nama, Kartu tanda pelajar & pengajar − Cap − Map − Kertas Ulangan − Formulir Pendaftaran − Agenda b) Communication & Promotion: − Poster − X - Banner − Brosur − Social Media − Website c) Environmental − Signage − Uniform
42
43
43