179 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1
Arsitektur Database Agar komputer client dapat mengakses database pada komputer server, maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu dengan komputer yang lainnya pada sistem komputer perusahaan. Berikut ini adalah gambar arsitektur database yang akan digunakan.
Gambar 4.1 Arsitektur Database
4.2
Implementasi 4.2.1
Jadwal Implementasi Berikut ini adalah jadwal implementasi yang dimulai dengan melakukan pengadaan hardware dan software hingga pada tahap pelatihan user.
180 Bulan 1 1 2 3 4
No Kegiatan 1 Pengadaan HW dan x SW 2 Instalasi 3 Implementasi DBMS dan Aplikasi 4 Konversi Data 5 Evaluasi / Tes 6 Pelatihan User
Bulan 2 1 2 3 4
Bulan 3 1 2 3 4
Bulan 4 1 2 3 4
x x
x x
x
x
x x
x
x x
x x
Tabel 4.1 Jadwal Implementasi
4.2.2
Pengadaan Hardware dan Software Agar aplikasi basis data yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik dan optimal, maka dibutuhkan spesifikasi perangkat keras (hardware) dan piranti lunak (software) yang memadai agar memperoleh kinerja sistem yang memuaskan. Implementasi basis data pada perusahaan menggunakan arsitektur client – server dengan topologi jaringan bintang (star), dimana setiap client dihubungkan ke server melalui hub / switch. Dalam pengadaan hardware dan software dibagi menjadi dua bagian, yaitu server dan client. Berikut ini adalah spesifikasi hardware dan software yang disarankan. a) Perangkat keras : Komputer server : − Prosesor 2.66 gigabyte − Hardisk 80 GB − RAM 512 MB
181 − Floppy drive 1.44 MB − CD RW − Monitor 15” − VGA card 128 MB − Keyboard dan mouse − LAN Card Komputer client : − Prosesor 1.5 gigabyte − Hardisk 40 GB − RAM 256 MB − Printer − Monitor 15” − VGA card 128 MB − Keyboard dan mouse − LAN Card Network : − Switch (16 Port) Lain – lain : − UPS 10 KVA b) Piranti lunak : Komputer server : − Microsoft Windows XP SP 2 − Microsoft SQL Server 2000
182 Komputer client : − Microsoft Windows XP SP 2 − Microsoft SQL Client Connectivity − .Net Framework 2.0 − Crystal Report 10
4.2.3
Instalasi Setelah dilakukan pengadaan hardware dan software, maka tahap selanjutnya adalah melakukan instalasi hardware, software, dan jaringan. Instalasi membutuhkan waktu 2 minggu dimana dalam instalasi software dimulai dengan instalasi sistem operasi dilanjutkan dengan instalasi MS SQL Server 2000 untuk server, sedangkan untuk client cukup dilakukan instalasi MS Windows XP Service Pack 2, Microsoft SQL Client Connectivity, dan .Net Framework 2.0
4.2.4
Implementasi DBMS dan Aplikasi Dalam tahapan ini dilakukan implementasi dari perancangan basis data yang telah dilakukan. Dalam implementasi ini dilakukan pembuatan tabel, view, stored procedure, trigger, dan constraint yang telah ditentukan dalam DBMS. Tahap ini berlangsung kurang lebih 4 minggu.
183 4.2.5
Konversi Data Dikarenakan data yang ada pada PT Mejisinar Kasih masih dalam bentuk formulir (paper based), maka dalam melakukan konversi data ke basis data yang baru dilakukan secara manual. Data yang dilakukan konversi hanya sebatas data master karena data master diperlukan dalam melakukan transaksi, sedangkan data transaksi dari sistem yang lama tidak dikonversi karena hanya berfungsi sebagai data arsip. Metode yang digunakan adalah dengan memasukkan data ke dalam Microsoft Excel, kemudian dilakukan transformasi data ke Microsoft SQL Server 2000 dengan menggunakan DTS (Data Transformation Service). Karena data yang banyak dan data dimasukkan secara manual, maka dibutuhkan waktu selama 3 minggu.
4.2.6
Evaluasi dan Tes Evaluasi pada prototipe aplikasi Meji.exe dilakukan pada tanggal 11 Januari 2007 di PT Mejisinar Kasih. Pengujian dilakukan oleh Bapak Budi Wiryawan, selaku manager penjualan. Beberapa hasil yang dapat disimpulkan, antara lain : •
Pada semua form pencarian harus menggunakan tombol select, padahal user lebih senang langsung menggunakan double click. Æ Pada semua form pencarian telah ditambahkan fasilitas agar dapat langsung memilih dengan menggunakan double click.
•
Pada semua form pencarian perlu ditambahkan lagi kategori pencarian agar pencarian menjadi lebih spesifik dan lebih mudah.
184 Æ Telah ditambahkan kategori untuk pencarian, seperti memberikan rentang waktu pada transaksi yang ingin dicari, Kelurahan, dan Kecamatan. •
Tampilan form telalu kecil sehingga beberapa form menjadi sangat padat dan pada saat melihat data harus menggeser horizontal bar. Æ Ukuran form menggunakan ukuran 800 x 600 karena layar komputer yang ada di pihak user semuanya masih beresolusi 800 x 600, jika ukuran form lebih besar lagi maka user akan lebih sulit dalam melihat data.
•
Laporan yang disajikan masih kurang, perlu ditambahkan laporan untuk barang masuk dan barang keluar. Æ Telah ditambahkan laporan untuk barang masuk dan barang keluar dari gudang barang jadi.
•
Menu login dapat membatasi hak akses dari setiap pegawai, sehingga keamanan data dapat lebih terjaga.
•
Informasi yang diberikan lengkap dan akurat, selain itu hampir di semua form diberikan fasilitas pencarian untuk mengurangi pengetikan, sehingga dapat mengurangi kesalahan input data.
•
Pembuatan PO menjadi lebih mudah karena pelanggan dapat dikelompokkan berdasarkan hari kirim dan dapat mengetahui barang apa saja yang harus dikirim beserta dengan jumlahnya.
•
Jumlah stok barang yang terdapat di gudang barang jadi dapat langsung diketahui.
185 •
Perhitungan jumlah tagihan menjadi lebih mudah dan akurat. Pelanggan yang tagihannya telah jatuh tempo juga dapat langsung diketahui.
4.2.7
Pelatihan User Agar user dapat menggunakan aplikasi dengan maksimal, maka sebelum dilakukan implementasi perlu diadakan pelatihan kepada user yang menggunakan aplikasi tersebut. Pelatihan dimaksudkan agar user lebih familiar dalam menggunakan aplikasi, sehingga proses migrasi dari sistem lama ke sistem yang baru menjadi lebih cepat. Pada pelatihan biasanya user dikenalkan pada menu – menu yang ada pada aplikasi beserta fungsinya masing – masing, kemudian dijelaskan mengenai semua tombol operasi beserta kegunaannya. Setelah melakukan tahap pelatihan, diharapkan user sudah dapat menggunakan aplikasi dengan maksimal
4.3
Evaluasi Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari implementasi basis data pada DBMS berupa : 4.3.1
Evaluasi Integritas Data Evaluasi ini terdiri atas : − Kebutuhan data (required data) Beberapa atribut harus berisi data yang benar sehingga tidak memungkinkan untuk menerima nilai NULL. Untuk itu dalam implementasi basis data pada DBMS, setiap atribut telah
186 diterapkan batasan required data sesuai dengan hasil rancangan basis data. − Domain atribut (attribute domain constraints) Setiap atribut mempunyai domain yang merupakan kumpulan nilai yang valid. Dalam implementasi basis data, batasan domain atribut ini telah diimplementasi dengan menggunakan tipe data yang sesuai dari hasil tahapan penentuan domain atribut pada rancangan basis data. Untuk membatasi beberapa atribut
secara
lebih
spesifik
digunakan
fasilitas
check
constraints dari SQL Server 2000 − Integritas entiti (entity integrity) Untuk
mengimplementasi
batasan
ini,
telah
dilakukan
penentuan primary key untuk setiap tabel. Primary key secara unik telah mengidentifikasi setiap tuple dari tabel tersebut. − Referential integrity Batasan ini telah diimplementasi dengan menggunakan fasilitas database diagram pada SQL Server 2000 untuk membuat hubungan (relationship) antara primary key suatu tabel dengan foreign key pada tabel lain yang berhubungan. Selain itu untuk dapat menerapkan referential integrity ini jika dilakukan operasi ON UPDATE dan ON DELETE pada tabel anak. Berdasarkan hasil evaluasi, SQL Server 2000 tidak dapat menerapkan aturan ON UPDATE CASCADE pada tabel yang
187 mempunyai lebih dari satu relasi dengan tabel induknya. Oleh karena itu, digunakan trigger pada tabel induk untuk menggantikan
fungsi
dari
ON
UPDATE
CASCADE.
Implementasi trigger dilakukan pada tabel Pegawai dan tabel Kelurahan.
4.3.2
Keamanan Data (Security) a. Autentikasi Dari hasil implementasi pada DBMS telah diterapkan hak akses setiap user dengan menggunakan login untuk mengakses SQL Server 2000. SQL Server 2000 memiliki 2 metode autentikasi, yaitu : •
Windows Authentication User dapat mengakses database tanpa memasukkan username dan password, karena SQL Server 2000 akan melakukan validasi user dan password pada account yang terdapat pada sistem operasi Windows.
•
SQL Server Authentication Sebelum mengakses database, user harus memasukkan username dan password sesuai dengan login yang telah dibuat sebelumnya.
Pada PT Mejisinar Kasih, user – user yang dapat mengakses database adalah : 1. Admin 2. Distribusi 3. Penjualan
188 4. Gudang 5. Kasir 6. Keuangan 7. Personalia b. Autorisasi Digunakan untuk membatasi akses dari masing – masing user terhadap objek – objek basis data yang diterapkan melalui database roles.
4.3.3
Concurrency Karena basis data yang dirancang bersifat shared (dapat digunakan bersama - sama), maka jika ada beberapa transaksi yang menggunakan data yang sama pada waktu yang bersamaan dan paling sedikit satu transaksi melakukan update data, dapat menimbulkan masalah concurrency. Oleh karena itu digunakan metode locking untuk mengatur akses data secara bersamaan sehingga apabila suatu transaksi mengakses basis data, maka ada kemungkinan dilakukan penolakan akses terhadap transaksi lain untuk mencegah hasil yang salah atau transaksi yang lain harus menunggu hingga transaksi yang sedang bejalan selesai. Selain itu untuk mengatur cara dan aturan komunikasi antara DBMS dan program aplikasi digunakan pilihan fasilitas yang disediakan oleh bahasa pemrograman dengan tepat untuk mengakses basis data pada DBMS.
189 4.3.4
Transaction Management Sebuah transaksi yang merupakan suatu rangkaian operasi pada basis data yang dilakukan oleh seorang user atau program aplikasi untuk membaca atau mengubah isi basis data harus berhasil atau gagal secara keseluruhan. Jika semua operasi berhasil dengan sukses, maka seluruh transaksi dianggap sukses dan perubahan disimpan ke dalam basis data. Jika ada satu operasi yang gagal, maka seluruh transaksi dianggap gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam basis data. Untuk itu diterapkan beberapa metode : •
BEGIN TRANSACTION Digunakan untuk memulai suatu transaksi, jadi database yang berhubungan dengan transaksi tersebut akan di-lock sehingga jika ada transaksi lain yang ingin me-request database tersebut akan ditolak / transaksi tersebut harus menunggu hingga transaksi yang sedang berlangsung selesai dijalankan.
•
COMMIT TRANSACTION Digunakan untuk menyimpan hasil ke dalam database dari transaksi yang telah sukses dilakukan.
•
ROLLBACK TRANSACTION Digunakan untuk membatalkan transaksi dan kembali ke posisi sebelum memulai transaksi.
190 Ketiga metode tersebut digunakan untuk mengatur suatu transaksi agar tidak terjadi lost update, uncommitted dependency, dan inconsistent analysis.
4.3.5
Backup Data
Jadwal I II III
Tipe Transaction Log Database Differential Database Complete
Pelaksanaan Setiap jam Setiap hari pukul 17.00 Setiap hari minggu pukul 12.00
Media Disk Disk CD
Tabel 4.2 Penjadwalan Backup
4.3.6
Recovery Dilakukan pada saat terjadi kegagalan suatu sistem. Recovery dilakukan pertama – tama dengan menggunakan hasil dari backup database complete terakhir dilanjutkan dengan backup database differential pertama setelah backup database complete sampai database differential yang terakhir sebelum terjadi kegagalan sistem. Untuk transaksi setelah backup database differential terakhir sampai terjadinya kegagalan sistem digunakan backup transaction log.