BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Perancangan jaringan cloud computing Implementasi dan pengembangan Cloud Computing di BPPT dimulai dengan sebuah server yang akan menjadi penyedia layanan Cloud Computing. Server terhubung dengan komputer yang ada dengan menggunakan router dengan topologi star. Jenis layanan yang digunakan adalah Private Cloud agar semua komputer yang terhubung dalam jaringan LAN dapat melakukan akses ke server. Instalasi Proxmox pada server, kemudian konfigurasi dilakukan melalui browser yang ada pada komputer client. Pada web browser masukan IP address server Proxmox yang ditentukan saat instalasi (Proxmox menentukan secara otomatis, tetapi tetap bisa ditentukan secara manual)
Gambar 4.1 Skema Perancangan Cloud di BPPT
42
43
Untuk kebutuhan bertukar data berupa file file dokumen, gambar, atau bentuk lainnya di BPPT maka dipilihlah Proxmox appliance template yang sesuai.
John M.
Willis (2010) mendefinisikan Appliance template sebagai : Virtual machine yang berisi software yang telah dikonfigurasi penuh atau dikonfigurasi parsial untuk melakukan sebuah tugas tertentu, seperti server web atau basis data, dapat meningkatkan kemampuan untuk menciptakan dan memasang sebuah aplikasi dengan cepat. Kombinasi dari virtual machine dan virtual appliance sebagai standar pemasangan sebuah aplikasi adalah salah satu fitur terpenting dari keseluruhan sistem cloud computing. 4.2 Hardware dan Software Proxmox Virtual Environment (VE) sebagai server cloud. EyeOS (Proxmox appliance template) adalah sebuah sistem operasi desktop open source yang berbasis web, dimana Anda dapat mengakses sistem operasi tersebut melalui jaringan seperti LAN atau Internet dari web browser. Dengan EyeOS membuat user dapat melakukan pembuatan dokumen teks (word dengan word processor, excell dengan spreadsheet, maupun presentation), berbagi pakai file dengan lebih efisien dan terpusat karena file yang disimpan di server , kemudian dapat diakses melalui komputer klient. OS windows xp / 7 atau OS lainnya pada komputer client untuk konfigurasi server Web Browser : Mozilla Firefox , Google Chrome, atau yang lainnya untuk konfigurasi server secara web-based. 4.3 Instalasi Proxmox pada server Instalasi Proxmox menggunakan file ISO (CD Image) yang diperoleh dari web Prowxmox di www.proxmox.com. Untuk mendownloadnya pilih menu download , kemudian Iso Image, kemudian pilih versi Proxmox yang ingin didownload, yang kami
44
gunakan adalah versi 1.9. Kemudian burn file ISO kedalam CD untuk selanjutnya melakukan boot. Proses boot juga dapat dilakukan menggunakan flashdisk
yang
terlebih dahulu dibuat menjadi bootable. Yang perlu diperhatikan adalah seluruh isi hardisk akan terformat pada saat melakukan instalasi Proxmox 4.3.1 Instalasi Promox di Server 1.Boot server dari CD yang berisi file ISO Proxmox yang sudah di burn. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini, tekan Enter untuk memulai proses Boot
Gambar 4.2 Halaman Boot Proxmox
2. Masuk ke halaman Proxmox Installer Agreement, tekan button I agree pada bagian kanan bawah untuk melanjutkan. Terdapat button Abort untuk membatalkan proses instalasi.
45
Gambar 4.3 Halaman License Agreement 3. Menentukan Location and Time Zone Selection Ubah Country menjadi Indonesia, kemudian ubah Time Zone menjadi Asia / Jakarta, Sedangkan untuk keyboard layout secara default U.S English. Tekan Button Next di pojok kanan bawah untuk melanjutkan,Button Abort untuk membatalkan instalasi.
Gambar 4.4 Halaman Location and Time Zone selection
46
4. Menentukan Password dan Email address Isi Password dengan minimal 8 karakter atau lebih, bisa berupa kombinasi huruf, symbol dan angka, yang nantinya digunakan untuk login saat konfigurasi. Confirm Password, diisi dengan password yang sama. Lalu isi email sebagai administrator email address. Tekan Button Next di pojok kanan bawah untuk melanjutkan, atau Button Abort untuk membatalkan proses instalasi.
Gambar 4.5 Halaman Administration Password dan Email Address 5. Network Configuration Network Konfigurasi, dimulai dengan mengisi Hostname diisi dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name) . Mengatur IP address untuk Proxmox VE, Proxmox secara otomatis mengatur IP address , netmask, gateway, tetapi kita dapat melakukan
47
perubahan sesuai yang diperlukan. Selanjutnya tekan Button Next di pojok kanan bawah untuk melanjutkan, atau Button Abort untuk membatalkan proses instalasi.
Gambar 4.6 Halaman Network Configuration 6.Proses Instalasi Setelah itu akan memasuki proses Loading, proses ini cukup memakan waktu tergantung spesifikasi hardware yang digunakan, pada saat menunggu proses loading mencapai 100% juga ditampilkan fitur fitur yang disediakan oleh Proxmox. Setelah Mencapai 100% tombol button next berubah menjadi Reboot, Tekan Reboot untuk mereebot system.
48
Gambar 4.7 Halaman Loading
Gambar 4.8 Halaman Loading
49
Gambar 4.9 Halaman Loading 4.3.2 Menjalankan Server 1.Setelah melakukan Reboot maka tampilan akan seperti ini, pilih Proxmox Virtual Environment GNU(GNU's Not UNIX)/Linux with Linux 2.6.32-16-pve kemudian tekan enter, secara otomatis akan terpilih apabila dalam 4 detik idle.
Gambar 4.10 Halaman Setelah Boot
50
2. Melakukan Login Server Proxmox Tampilan Layar menunjukan IP address yang ditunjuk sebagai IP Promox. Melakukan Login dengan Username : root. Kemudian mengisi password dengan password yang telah dipilih pada saat pendaftaran email dan password. Terdapat kalimat Welcome to the Proxmox Virtual Environment. Please use Web Browser to configure this server – connect to: Https://192.168.19.136 Dengan melakukan login, maka server sudah berjalan.
Gambar 4.11 Halaman Login Server 4.3.3 Konfigurasi Proxmox melalui web browser client 1. Konfigurasi menggunkan client yang terhubung dengan server. Pertama buka web browser (Mozilla atau Google Chrome), setelah itu masukan IP address server Proxmox, yaitu
192.168.19.136 lalu tekan enter. Akan muncul pesan peringatan
bahwa jaringan tidak aman (default browser) tekan I know the risk, maka kita akan memasuki halaman login server Proxmox. Untuk Login, username dan password sama dengan saat login di server. Username dengan root, kemudian tekan button Login.
51
Gambar 4.12 Halaman Login Proxmox melalui browser client 2.Tampilan awal Proxmox setelah Login. Menunjukan informasi dan status dari server Proxmox, dan menu menu yang ada didalamnya seperti VM Manager, Configuration , dan Administrations.
Gambar 4.13 Halaman Home Proxmox
52
3. Pada Menu Virtual Manager, kemudian pilih Virtual Machine, maka akan menunjukan menu berupa List, Create, dan Migrate. List untuk menunjukan VM yang sedang berjalan, saat ini masih kosong.
Gambar 4.14 Halaman Menu Virtual Machine 4. Appliance Template. Pada Menu VM manager juga terdapat Appliance template, disini kita bisa mendownload template yang ada, atau mengupload template yang kita ingin gunakan. Pilih Local untuk mengupload, kemudian browse template yang ingin diupload. Jika format file tidak sesuai, Proxmox akan meminta pengubahan nama template , harus yang berformat .tar.gz
53
Gambar 4.15 Halaman Menu Appliance Template 5. Mengupload Template Kami mengupload EyeOS template dengan nama debian-6.0-eyeos-1.9.0.2-SVN7072_i386.tar.gz yang didapat dari website EyeOS. Jika format file tidak sesuai, Proxmox akan meminta pengubahan nama template , format template harus berkestensi .tar.gz
Gambar 4.16 Halaman Menu Appliance Template
54
6. Membuat Virtual Machine Setelah berhasil mengupload Appliance Template EyeOS, maka perlu membuat virtual machine yang tadi masih kosong. Pilih menu virtual machines , kemudian create. Terdapat beberapa yang harus diisi, dan beberapa sudah diatur secara otomatis . Setelah terisi semua, tekan create untuk membuat virtual machine dengan nama bppt-1. IP address disini adalah IP address dari EyeOS yaitu 192.168.19.137
Gambar 4.17 Halaman Menu Virtual Machine
7. Virtual Machine berhasil dibuat
55
Gambar 4.18 Halaman Menu Virtual Machine 8 . Halaman ini menunjukan List VM yang ada, VM dengan nama bppt-1 sudah ada dalam list namun belum berjalan, statusnya “stopped”
Gambar 4.19 Halaman Menu Virtual Machine – List
56
9. Halaman ini menunjukan Status dari VM dan detailnya, sekarang ini status VM adalah stopped. Untuk menjalankannyua dengan menekan Start button.
Gambar 4.20 Halaman Menu Virtual Machine - Status 10. Vm berhasil dijalankan, dilihat dari statusnya yang semula stopped sekarang sudah menjadi running.
Gambar 4.21 Halaman Menu Virtual Machine – Status
57
4.4 Penggunaan EyeOS Setelah VM bppt-1 berjalan sekarang saatnya kita menggunakan EyeOS. Untuk Mengaksesnya melalui browser, kemudian masukan IP address VM 101 (bppt-1) yaitu 192.1685.19.137. Setelah itu akan masuk kehalaman Login EyeOS, lakukan login dengan username root. Atau dapat juga melakukan registrasi sebagai user baru.
Gambar 4.22 Halaman Login EyeOS Setelah melakukan login, maka kita akan masuk ke dalam tampilan desktop, dengan berbagai icon yang ada dan menu menu untuk berbagai aktivitas kita. Dapat dilihat tampilannya sederhana sehingga tidak membingungkan untuk pengguna baru. Salah satu yang dapat dilakukan dengan EyeOs adalah organisasi file, mengupload file, membuat teks dokumen dan banyak lagi seperti pada OS umumnya, perbedaannya yaitu pada penyimpanan datanya dimana data data tersebut bukan tersimpan di hardisk komputer, melainkan di server.
58
Gambar 4.23 Halaman Desktop EyeOS Membuka Menu File Manager
Gambar 4.24 Halaman Desktop EyeOS
File manager terdapat folder folder yaitu Desktop , Documents, Images , Music, dan Video.
59
Gambar 4.25 Halaman File Manager EyeOS Mengupload file, akan ditunjukan cara mengupload sebuah file untuk kali ini akan mengupload sebuah file berformat .jpg. Untuk itu pilih menu Image , Add files, lalu pilih gambar yang akan diupload kemudian tekan upload now
Gambar 4.26 Tampilan menu upload file
60
Setelah terupload maka akan terlihat di dalam file list, kita bisa menambah file jenis lain dengan cara yang sama dengan tujuan
masuk ke folder lainnya seperti document,
music,video
Gambar 4.27 Tampilan menu upload file setelah upload Tampilan gambar yang telah di upload.
Gambar 4.28 Gambar file yang diupload
61
Salah satu fitur yang ditawarkan EyeOS adalah Word Processor, untuk membuat dan mengolah teks dokumen. Untuk mengaksesnya buka Office lalu pilih menu ke 2, yaitu Word Processor
Gambar 4.29 Tampilan EyeOS File Manager
Tampilan Word Processor, tampilannya sekilas mirip dengan Microsoft word dengan banyak toolbar untuk mendukung pembuatan dan pengolahan dokumen. Format file yang didukung oleh word processor antara lain *.eyedoc , *.doc , *odt. Setelah kita selesai membuat file, tinggal disimpan dengan format yang kita inginkan.
62
Gambar 4.30 Tampilan Word Processor 4.5 Evaluasi Server VM 101 (dengan EyeOS) memiliki keunggulan: 1. Menerapkan prinsip IaaS, yang salah satunya adalah penerapan Desktop Virtualization. Di sini eyeOS berjalan dengan menggunakan resource dari server, seperti storage, memory dan resource hardware lainnya, komputer client hanya digunakan untuk mengakses. Sehingga meringankan beban dari komputer client. 2. Memungkinkan berbagi pakai file yang lancar, karena penyimpanan data terpusat di satu server. 3. Untuk Update EyeOS dapat langsung dilakukan melalui konfigurasi Web Proxmox dan tidak perlu melakukan update di tiap komputer client
Keuntungan Menggunakan Proxmox Virtual Server Clusters, Cluster merujuk kepada kumpulan sektor media penyimpanan yang digunakan oleh sistem operasi sebagai sebuah kesatuan, yang dapat
63
digunakan untuk menyimpan informasi di dalam berkas atau direktori. Cluster dimaksudkan untuk mengurangi keborosan dalam melakukan manajemen terhadap struktur data di dalam hard disk, sehingga sistem berkas tidak akan mengalokasikan sektor disk fisik, tetapi sekumpulan sektor yang saling bedekatan. Proxmox Virtual Environment memungkinkan sebuah server fisik berjalan seolah terdapat lebih dari satu server yang berjalan. Hal ini dimungkinkan dengan teknologi virtualisasi. Di server-server virtual itu dapat ditentukan besarnya resource seperti alokasi memory, RAM dan lain-lain sesuai dengan yang diperlukan
server.
Pada masing-masing server virtual itu pun dapat kita install berbagai aplikasi yang dapat mendukung operasional dari perusahaan. Terlebih lagi, mayoritas dari aplikasi tersebut bersifat open source. Reliability Proxmox berbasis pada kernel Linux (distro Debian) yang sudah dikenal stabil, sehingga meminimalisir terjadinya crash. Availability Proxmox dan appliance-nya bersifat on-demand, berarti tersedia kapanpun diminta oleh user selama server aktif dan jaringan tidak terganggu.