BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Perancangan Sistem Jaringan Cloud Computing
4.1.1
Sistem dan Topologi Jaringan
Gambar 4.1 Rancangan Cloud Computing Topologi yang dibangun tetap sama yaitu dengan topologi star. Jaringan yang ada sekarang hanya menambahkan 1 komputer server saja dimana nantinya komputer server ini akan dijadikan sebagai tempat virtualisasi untuk membangun infrastruktur jaringan cloud computing. Di dalam komputer server ini nantinya akan terdapat 3 server virtual yaitu web server, database server, dan DNS server seperti yang terlihat pada gambar 4.1. Penambahan server virtual dalam jaringan yang dibuat nantinya dapat melayani kebutuhan para pengguna dan dapat mempermudah pengguna dalam mengatasi keperluannya khususnya para karyawan PT. HealthVerve Indonesia. Penambahan server yang dirancang dengan menggunakan teknologi virtualisasi dapat terhubung ke jaringan yang ada sebelumnya.Jika sistem jaringan yang dibuat sebelumnya terdistribusi ke semua jaringan yang terhubung, sekarang dengan penambahan server virtual ini membuat arsitektur jaringan yang ada menjadi tersentralisasi (terpusat). Jika digabungkan menjadi satu penambahan server virtual ini akan nampak seperti gambar 4.2
41
42
Gambar 4.2 Topologi dengan Cloud Computing Jaringan pada Gambar 4.2 merupakan gabungan dari penambahan server dari jaringan yang ada sebelumnya dimana didalam server virtual terdapat web server, database server, dan DNS server yang terhubung ke router melalui port ethernet dan terhubung juga dengan semua komputer yang berada di dalam ruangan maupun ke internet. Server virtualisasi yang dibuat bertanggung jawab untuk melayani kebutuhan para pengguna.Dengan sistem yang tersentralisasi maka sumber daya yang ada dapat dikelola dengan lebih efisien, tidak adanya kerangkapan data, serta mempermudah pengontrolan dari informasi yang ada.
4.1.2
Hardware yang Dibutuhkan Hardware yang dibutuhkan dalam membangun cloud computing yaitu berupa komputer server yang didalamnya terdapat 3 server virtual. Penambahan server yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cloud
43 computing harus memiliki spesifikasi yang sangat baik dalam mendukung virtualisasi
yang
akan
dibuat.
Spesifikasi
server
minimum
yang
direkomendasikan untuk membangun server dengan teknologi virtualiasasi yaitu :
Tabel 4.1 Spesifikasi Server Brand: IBM Part Number: 2582F4A Intel Xeon Quad Core E3-1270v2 69W Processor: 3.5GHz/1600MHz/8MB 8GB PC3-10600 1333mhZ ECC DDR3 SDRAM (Max 4 Memory: DIMM slots) Hard Drive: IBM 300GB 2.5in SFF 10K 6Gbps HS SAS HDD Optical: SATA DVD-ROM VGA SVGA 8MB SDRAM integrated in BMC on Video Card: systemboard Ethernet: Gigabit Ethernet I/O Ports: 6 USB, 1 Video Disk Bay: Open Bays 2.5 SAS/SATA Hot Swap HDD (up to 8 HDD) 1 PCI-E 16, 1 PCI-e x8 slot, one 32-bit 33MHz 5v PCI 2.2 Expansion Slot: slot Form Factor: Tower 4U Power Supply: 350 Watt RAID Support: Integrated sServerRaid C100 (support Raid 0/1) Power supply: 350 Watt From Factor: Tower 4U Warranty: Warranty 3 Year Part & Labour Other: ServerGuide Server yang nantinya akan dibangun disesuaikan dengan kebutuhan. 3 server virtual yang akan dibangun memiliki konfigurasinya sendiri yaitu sebagai berikut : 1. Proxmox Server Hostname
: proxmox.HealthVerve.co.id
Username
: root
Password
: admin
IP Address
: 192.168.100.10
Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway
: 192.168.100.1
44 DNS
: 192.168.100.12
2. Web dan Database Server Hostname
: web.HealthVerve.co.id
Username
: administrator
password
: admin
IP Address
: 192.168.100.11
Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway
: 192.168.100.1
DNS
: 192.168.100.12
3. DNS Server Hostname
: ns1.HealthVerve.co.id
Username
: administrator
password
: admin
IP Address
: 192.168.100.12
Subnet Mask : 255.255.255.0
4.1.3
Gateway
: 192.168.100.1
DNS
: 192.168.100.12
Software yang Dibutuhkan Arsitektur yang dibangun untuk membuat teknologi cloud computing membutuhkan beberapa software dalam menjawab kebutuhan yang akan dipenuhi. Software yang dibutuhkan nantinya akan dipergunakan untuk membuat virtualisasi, web server, database server, dan DNS server agar dapat mengimplementasikan
cloud
computing.
Software-software
yang
dimaksudkan antara lain : 1. Proxmox Proxmox merupakan software open source untuk solusi virtualisasi manajemen pada server yang powerful dan digunakan sebagai server virtualisasi, dibangun dari basis distro Debian dan berjalan dalam modus teks. Meski berbasis teks, proses manajemen Proxmox Virtual
45 Environment mudah dilakukan melalui akses web, termasuk melakukan instalasi sistem dengan menggunakan teknologi VNC. 2. Apache 2 Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain.Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan software open source yang dikembangkan olehi pengembang-pengembang
dibawah
naungan
Apache
Software
Foundation. 3. Mysql Server MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini.Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu DDL, DML dan DCL.Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem (DBMS).Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan. 4. Bind BIND (Berkeley Internet Domain Name) merupakan sebuah software yang paling banyak digunakan untuk management sistem penamaan domain atau DNS. BIND pertama kali dikembangkan oleh beberapa sarjana lulusan University of California, Berkeley (UCB) yakni David Riggle, Douglas Terry, Mark Painter, dan Songnian Zhou pada awal tahun 1980. BIND sendiri diambil dari singkatan dimana universitas itu
46 berada yakni dikota Berkeley, lebih tepatnya Berkeley Internet Name Domain. 5. EyeOS EyeOS merupakan Cloud Operating System, yaitu sebuah desktop yang dapat digunakan seluruhnya melalui web browser.EyeOS merupakan sistem operasi berbasis web (cloud computing) yang bersifat open source.EyeOS dibuat dengan menggunakan script PHP sehingga aplikasi ini bersifat multi platform dan dijalankan menggunakan web browser.OS tersebut terdapat office suite dan beberapa aplications kolaborasi, serta framework untuk mengembangkan aplikasi web baru seolah-olah seperti aplikasi desktop. 4.2
Virtual Server Berbasis Proxmox
4.2.1
Instalasi Proxmox Proxmox VE merupakan sebuah distro Linux turunan dari Debian (64 bit) berbasis CLI (Command line Interface) dan Proxmox VE ini hanya tersedia untuk cpu 64bit. Adapun langkah-langkah dalam menginstal proxmox yaitu : 1. Download
file
dalam
bentuk
iso
di
alamat
website
http://www.proxmox.com/downloads dan setelah didownload file ISO-nya burn ke CD untuk selanjutnya digunakan sebagai installer pada Server atau PC Server kita.
47
Gambar 4.3 Proses Booting Proxmox 2. Saat muncul tampilan diatas, tekan enter untuk mulai proses installasi. Lalu saat muncul tampilan dibawah ini, klik I Agree.
Gambar 4.4 End User Licencse Agreement
48 3. Lalu klik next.
Gambar 4.5 Konfirmasi Proxmox 4. Kemudian tentukan Time Zone Jakarta.
Gambar 4.6 Setting Lokasi dan Time Zone
49 5. Masukkan Password untuk Proxmox root dan email adminnya.
Gambar 4.7 Setting Password dan Email 6. Tentukan konfigurasi jaringan seperti Nama Server atau Hostname, IP Address, subnet mask, gateway, dan DNS server pada server virtual Proxmoxnya.
Gambar 4.8 Konfigurasi Jaringan pada Proxmox
50 7. Selanjutnya akan mulai proses installasi Proxmox dan tunggu hingga instalasi selesai dilakukan.
Gambar 4.9 Instalasi Proxmox 8. Selanjutnya setelah proses installasi selesai, klik Reboot.
Gambar 4.10 Sukses Instalasi Proxmox
51 9. Setelah proses Booting, akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini dan selanjutnya login ataupun mengakses Proxmox via web browser.
Gambar 4.11 Tampilan Proxmox 4.2.2
Membuat Virtual Server dengan Proxmox Server yang akan dibangun secara fisik tidak ada karena menggunakan teknologi virtualisasi. Pada kebutuhan di PT. HealthVerve Indonesia server yang akan dibangun ter dapat 3 server yaitu web server, database server, dan DNS server. Server yang pertama di bangun yaitu server web dan database dimana kedua server ini akan disatukan dalam satu komputer server. Dalam hal ini membuat server virtual dapat melalui web browser dengan alamat https://192.168.100.10:8006.Berikut ini adalah membuat server virtualnya. 1. Akses website proxmox dan lakukan login untuk masuk ke panel kontrol dari proxmox.
52
Gambar 4.12 Login Proxmox 2. Pilih “Create VM” pada menu yang tersedia di panel kontrolnya.
Gambar 4.13 Halaman Utama Proxmox 3. Selanjutnya akan masuk pada konfigurasi general dimana terdapat node, VM ID, Name, dan Resource Pool. Isi dan setting konfigurasinya seperti gambar dibawah ini, kemudian next.
53 Node
: proxmox
VM ID
: 101
Name
: web.HealthVerve.co.id
Gambar 4.14 Konfigurasi Virtual Machine 4. Langkah selanjutnya pilih OS yang akan di install. Dalam hal ini pilih “Other OS Type (other)”. Lalu klik next.
Gambar 4.15 Pilihan Sistem Operasi
54 5. Pilih OS yang tersedia dalam storage dalam bentuk ISO image. Jika sudah dipilih lanjutkan proses pembuatan virtual server ini dengan mengklik next.
Gambar 4.16 Konfigurasi CD/DVD 6. Disini konfigurasi hardisk yang akan dipakai. Sesuaikan dengan kebutuhan dan klik next.
Gambar 4.17 Konfigurasi Hardisk
55 7. Kemudian setting keperluan cpu yang akan dipakai dan klik next.
Gambar 4.18 Konfigurasi CPU 8. Pada langkah ini setting memory atau RAM yang akan digunakan dalam keperluan virtualiasasi ini dan sesuaikan dengan kebutuhan yang akan dipakai, kemudian next.
Gambar 4.19 Konfigurasi Memory
56 9. Setting jaringan pada komputer server virtual ini. Dalam hal ini mode dari jaringan di setting bridge ke vmbr0. Kemudian klik next.
Gambar 4.20 Konfigurasi Network 10. Pada langkah ini mengkonfirmasi server virtual yang tadi telah kita setting. Jika settingan komputer ini telah sesuai maka klik finish. Server virtual telah dibuat.
Gambar 4.21 Konfirmasi Settingan Proxmox
57 11. Selanjutnya menghidupkan server virtual yang sebelumnya telah dibuat dengan mengklik start maka secara otomatis server virtual dalam keadaan hidup.
Gambar 4.22 Start Virtual Server 12. Remote server virtual yang telah dihidupkan dengan menggunakan VNC yang telah disediakan oleh fitur dalam web proxmox.
Gambar 4.23 Remote Server dengan VNC
58 13. Jika sudah maka akan tampil popup baru dimana server virtual dapat diakses dan melakukan instalasi OS-nya.
Gambar 4.24 Pop-up sistem Operasi dengan VNC 14. Install OS yang tadi telah dipilih dan ikuti proses instalasinya sampai selesai Setelah semua proses pembuatan server virtual dan instalasi OS telah dilakukan
maka
buat
lagi
server
virtual
baru
dengan
nama
ns1.HealthVerve.co.id dan VM ID 102. Ikuti langkah-langkah proses pembuatan serer virtual dan instalasi OS yang telah dilakukan sebelumnya
4.3
DNS Server
4.3.1
Instalasi Bind Pada pembahasan di bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa BIND merupakan aplikasi managemen untuk penamaan domain atau DNS. Aplikasi Server DNS yang cukup populer, bahkan sudah menjadi aplikasi de facto untuk DNS. Untuk melakukan Installasi Bind Versi 9, sebelumnya buka console
59 terminal lalu jalankan perintah “apt-get install bind9”. BIND memiliki beberapa perintah dasar yaitu : 1. “/etc/init.d/bind9 start” digunakan untuk menjalankan service DNS server. 2. “/etc/init.d/bind9 stop” digunakan untuk menghentikan service DNS server. 3. “/etc/init.d/bind9 restart” digunakan untuk menrestart service DNS server
4.3.2
Konfigurasi Zone pada Bind Sebelum mengkonfigurasi zona ada hal-hal yang sebelumnya harus diperhatikan yaitu pada tahap awal mengkonfigurasi file untuk menginisial zona yang akan dibuat. Langkah-langkah dalam membuat zona domain yaitu antara lain : 1. Edit file /etc/bind/named.conf dimana file ini difungsikan untuk menginisial zona yang akan dibuat. Lalu tambahkan baris berikut pada file named.conf : zone "HealthVerve.co.id" IN { type master; file "/etc/bind/HealthVerve.zone"; };
zone "100.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/192.168.100.rev"; }; 2. Pada langkah ini buatlah file zone berdasarkan konfigurasi pada langkah awal berinama file dan simpan dalam direktori “/etc/bind/HealthVerve.zone”. Nantinya file zone ini akan menerjemahkan nama domain ke dalam alamat ip. Berikut adalah konfigurasinya :
60 1
$TTL 3600
2
@
SOA ns1.HealthVerve.co.id.
(
admin 3 2014040612 4 7200 5 3600 6 604800 7 10800 ) 8
@
NS
ns1
@
NS
ns2
ns1
A
192.168.100.12
ns2
A
192.168.100.12
@
A
192.168.100.11
13 www A
192.168.100.11
14 db
A
192.168.100.11
15 eyeOS A
192.168.100.11
9 10
11 12
16 File HealthVerve.zone Keterangan : 1. $TTL 3600 : Lamanya (T)ime (T)o (L)ive suatu zona dalam satuan detik
61 2. @ SOA ns1.HealthVerve.co.id : ns1.HealthVerve.co.id primary server dari HealthVerve.co.id 3. Admin : Kontak email dari HealthVerve.co.id adalah
[email protected] 4. 2014040612 : Serial ID reverse dalam format tanggal 5. 7200 : Jarak waktu untuk merefresh slave server 6. 3600 : Jarak waktu untuk meretry slave server 7. 604800 : Waktu expire untuk info cache dalam slave server 8. 10800 : Minimum Cache TTL dalam zone record 9. @ NS ns1 : ns1.HealthVerve.co.id adalah DNS dari HealthVerve.co.id 10. @ NS
ns2 : ns2.HealthVerve.co.id adalah DNS dari
HealthVerve.co.id 11. ns1 A 192.168.100.12
:
ns1.HealthVerve.co.id
mendefinisikan IP 192.168.100.12 12. ns2 A 192.168.100.12
:
ns1.HealthVerve.co.id
mendefinisikan IP 192.168.100.12 13. @ A 192.168.100.11 : HealthVerve.co.id diterjemahkan ke dalam IP 192.168.100.11 14. www
A
192.168.100.11
:
www.HealthVerve.co.id
mendefinisikan IP 192.168.100.11 15. db
A
192.168.100.11
:
db.HealthVerve.co.id
mendefinisikan IP 192.168.100.11 16. eyeOS
A 192.168.100.11 : eyeOS.HealthVerve.co.id
mendefinisikan IP 192.168.100.11 3. Konfigurasi zone reverse, nantinya zone reverse ini akan menerjemahkan alamat IP kedalam nama domain. Adapun settingan konfigurasinya sebagai berikut : 1
$TTL 3600
2
@
SOA ns1.HealthVerve.co.id.
(
62
3
admin 2014040612 7200 3600 604800 10800 )
4 5 6 7
@
NS
ns1.HealthVerve.co.id.
8
@
NS
ns2.HealthVerve.co.id.
12
PTR
ns1.HealthVerve.co.id.
12
PTR
ns2.HealthVerve.co.id.
11
PTR
HealthVerve.co.id.
11
PTR
www.HealthVerve.co.id.
11
PTR
db.HealthVerve.co.id.
11
PTR
eyeOS.HealthVerve.co.id.
9 10
11 12
13 14 15 16 File 192.168.100.rev
Keterangan : 1. $TTL 3600 : Lamanya (T)ime (T)o (L)ive suatu zona dalam satuan detik 2. @ SOA ns1.HealthVerve.co.id. : ns1.HealthVerve.co.id primary server dari HealthVerve.co.id 3. Admin : Kontak email dari HealthVerve.co.id adalah
[email protected]
63 4. 2014040612 : Serial ID reverse dalam format tanggal 5. 7200 : Jarak waktu untuk merefresh slave server 6. 3600 : Jarak waktu untuk meretry slave servers 7. 604800 : Waktu expire untuk info cache dalam slave server 8. 10800 : Minimum Cache TTL dalam zone records 9. @ NS
ns1.HealthVerve.co.id. : ns1.HealthVerve.co.id
adalah DNS host 192.168.100.x 10. @ NS ns2.HealthVerve.co.id. : ns2.HealthVerve.co.id adalah DNS host 192.168.100.x 11. 12
PTR
ns1.HealthVerve.co.id.
:
192.168.100.12
:
192.168.100.12
mendefinisikan ns1.HealthVerve.co.i 12. 12
PTR
ns2.HealthVerve.co.id.
mendefinisikan ns2.HealthVerve.co.id 13. 11
PTR
HealthVerve.co.id.
:
192.168.100.11
mendefinisikan HealthVerve.co.id 14. 11
PTR
www.HealthVerve.co.id.
:
192.168.100.11
mendefinisikan www.HealthVerve.co.id 15. 11
PTR
db.HealthVerve.co.id.
:
192.168.100.12
mendefinisikan db.HealthVerve.co.id 16. 11 PTR eyeOS.HealthVerve.co.id.
; 192.168.100.12
mendefinisikan eyeOS.HealthVerve.co.id
4.4
Membangun Web Server dan Database Server
4.4.1
Instalasi Apache 2 dan Mysql Server Web server dan database server merupakan hal yang sangat erat hubungannya dimana web server difungsikan sebagai tempat penyimpanan file-file yang didalamnya dapat memberikan layanan berbasis website dan database server sebagai tempat penyimpanan informasi secara logical. Dalam membangun web server dan database server diperlukan beberapa sofware yaitu Apache 2, Mysql Server, dan PHP 5.x. Berikut ini
64 merupakan langkah-langkah instalasi Apache, Mysql Server, dan PHP 5.x : 1. Bukalah console terminal 2. Eksekusi perintah berikut untuk menginstall 2 software secara bersamaan yaitu Apache dan Mysql Server : “apt-get install apache2 mysql-server” 3. Setelah Apache 2 dan Mysql Server terinstall selanjutnya yang diperlukan yaitu package-package bahasa pemprograman yang digunakan untuk mengembangkan website yakni PHP 5.x dengan perintah : “apt-get install openoffice.org php5 libapache2-mod-php5 php5-gd
php5-mysql
php5-imagick
libimage-exiftool-perl
php5-sqlite php-pear php5-dev python-uno php5-mcrypt php5-curl zip unzip build-essential” 4. Apache 2 dan Mysql Server yang didukung oleh pemprograman PHP 5.x telah terinstall, maka selanjutnya menguji coba untuk menjalankan service Apache 2. Untuk menjalankan service Apache 2, Apache 2 memiliki beberapa command umum yang sering digunakan yaitu diantaranya : a. “/etc/init.d/apache2 start” perintah ini digunakan untuk menjalankan service web server. b. “/etc/init.d/apache2 stop” jika perintah ini dijalankan maka service yang tadi djalankan akan dihentikan.
c. “/etc/init.d/apache2 restart” Perintah ini digunakan untuk merestart service yang sebelumnya dijalankan. Dalam hal ini web server perlu diuji coba dengan cara menjalankan servicenya dengan perintah :“/etc/init.d/apache2 start”. 5. ika service telah dijalankan maka buka web browser untuk memastikan apakah service berjalan dengan baik.
65 6. Masukkan URL dengan alamat IP dari web server tersebut yaitu 192.168.100.11. Jika service berjalan dengan baik maka halaman website akan terbuka seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.25 Uji Web Server Tanpa DNS
4.4.2
Konfigurasi Apache Apache terdapat beberapa file-file pendukung yang ditujukan untuk hal-hal pengembangan lebih lanjut.Dalam hal ini yaitu membangun layanan virtual host dan mengarahkan domain dari website ke direktori dimana filefile dengan bahasa pemprograman PHP tersimpan dalam direktori apache. Proses kerja layanan virtual host yaitu ketika domain “heatlhverve.co.id” di akses melalui web browser dan telah di terjemahkan menjadi alamat IP maka service dari apache ini kemudian akan mengarahkan permintaan ke direktori yang dituju untuk melayani perrmintaan. Untuk itu, konfigurasi virtual host dilakukan untuk mengarahkan permintaan ke direktori yang dituju berdasarkan nama domain website dan alamat IP. File yang digunakan untuk mengkonfigurasi yaitu etc/apache/sitesavailable/default. Adapun langkah-langkah untuk mengarahkan domain ke direktori yang dituju yaitu sebagai berikut :
66 1. Masuk ke direktori /etc/apache/sites-available. 2. Edit file default dan tambah konfigurasi seperti dibawah ini : NameVirtualHost 192.168.100.11:80
ServerName HealthVerve.co.id ServerAlias www.HealthVerve.co.id DocumentRoot "/var/www/HealthVerve"
ServerName db.HealthVerve.co.id DocumentRoot "/var/www/ HealthVerve /phpmyadmin"
ServerName eyeOS.HealthVerve.co.id DocumentRoot "/var/www/HealthVerve/eyeOS" 3. Jika konfigurasi sudah selesai dilakukan maka sekarang mereload konfigurasi virtual host dengan cara membuka console terminal dan eksekusi perintah “sudo a2ensite default”. 4. Setelah mereload konfigurasi virtual host lalu restart apache2 dengan perintah “/etc/init.d/apache2 restart” 5. Uji coba virtual host yang tadi dibuat dengan membuka web browser dan akses alamat di URL web browser “HealthVerve.co.id” maka akan keluar halaman yang dituju seperti pada gambar.
67
Gambar 4.26 Uji Web Server Dengan DNS
4.5
Perancangan Sistem Cloud Computing
4.5.1
Instalasi EyeOS Sebelum instalasi EyeOS pastikan web server, database server, dan DNS server yang sebelumnya dibuat dapat berjalan dengan baik.Jika ketiga server itu dapat berjalan maka EyeOS dapat dijalankan. Adapun cara instalasi EyeOS yaitu sebagai berikut : 1. Download software EyeOS di alamat sourceforge.net/projects/eyeOS25opensour/files/latest/download 2. Extract eyeOS-2.x.tar.gz yang di download tadi dan copy folder EyeOS tersebut ke direktori “/var/www/HealthVerve” 3. Kemudian buka web browser dan masuk ke managemen database mysql dengan mengakses alamat http://db.HealthVerve.co.id. 4. Jika sudah masuk ke panel mysql buatlah database baru dengan nama“eyeOS” seperti pada Gambar 4.27.
68
Gambar 4.27 Pembuatan Database 5. Jika database dengan nama “eyeOS” tersebut telah dibuat langkah selanjutnya
menginstalasi
eyeOS
http://eyeOS.HealthVerve.co.id/install
dengan dan
mengakses akan
alamat
menampilkan
halaman awal instalasi. Klik “Install eyeOS 2 on my server” untuk melanjutkan proses instalasi
Gambar 4.28 Halaman Awal Isntalasi eyeOS
69 6.
Pada langkah ini merupakan proses pengecekan dari requirment untuk mendukung eyeOS. Jika semua requirment telah terpenuhi lanjutkan proses instalasi dengan mengklik “continue with the installation”
Gambar 4.29 Halaman Requirement eyeOS 7. Pada langkah ini eyeOS dikonfigurasi untuk menghubungkan web dengan database mysql.
70 Gambar 4.30 Halaman Konfigurasi eyeOS Seperti terlihat pada Gambar 4.30 terdapat beberapa inputan dasar yaitu sebagai berikut : a. MySQL Host : db.HealthVerve.co.id MySQL Host merupakan host dimana database server dijalankan b. MySQL Database : eyeOS MySQL Database merupakan nama database yang sebelumnya telah dibuat untuk keperluan eyeOS c. MySQL Username : root Isikan MySQL Username dengan account yang ada di mysql server d. MySQL Password : [password] Isikan MySQL Password yang telah dibuat di mysql server e. EyeOS root password : [password] EyeOS root password merupakan password dari admin eyeOS Jika konfigurasi dasar telah dibuat maka dapat melanjutkan proses instalasi. 8. Jika eyeOS instalasi berhasil maka akan seperti gambar 4.31
71
Gambar 4.31 Halaman Akhir Instalasi eyeOS
4.5.2
Fitur-fitur Umum EyeOS EyeOS menyediakan aplikasi - aplikasi yang hampir sama seperti sistem operasi yang dipakai. Aplikasi untuk office (word processor, spreadsheet, presentation, calendar, dan contact manager), games (chess dan tetravex), network (web browser, FTP client, public board, internal messaging, dan RSS reader ) dan entertainment (video player dan mp3 player) semua aplikasi itu telah disediakan oleh eyeOS. Berikut ini merupakan fitur-fiturnya : 1. Office : Aplikasi pengolah data yang disediakan oleh eyeOS sudah hampir mirip dengan aplikasi pengolah data yang digunakan oleh sistem operasi yang dipakai. Aplikasi pengolah data ini sudah dapat membuka format file yang dimiliki MS. Office (.doc) dan Open Office (.ods). Atau jika kurang puas dengan pengolah data dari eyeOS, eyeOS dapat membuka aplikasi pengolah data yang lain seperti Google Docs dari web browser bawaan eyeOS.
72
Gambar 4.32 Aplikasi eyeDocs 2. Games : eyeOS menyediakan games, baru terdapat dua game yaitu chess dan tetravex.
3. Network : eyeOS menyediakan web browser untuk browsing langsung dari eyeOS. FTP client untuk upload dan download file dari eyeOS kita. Public board seperti aplikasi chatting antar pengguna eyeOS. Internal messaging untuk mengirim pesan ke sesama pengguna eyeOS.
73
Gambar 4.33 Aplikasi Chat 4. File Management : File manager yang dimiliki oleh eyeOS dapat dikelola berdasarkan account sehingga data yang ada tidak tercampur. File manager yang dimiliki eyeOS juga dapat menggunakan sharing folder sama seperti OS pada umumnya.
Gambar 4.34 File Management eyeOS
74 5. Theme: eyeOS memiliki beberapa theme yang dapat dipilih, default, classic, eyefusion, light desktop, dan oxygen. Icon yang digunakan oleh eyeOS adalah icon oxygen, icon yang digunkan juga oleh fedora.
Gambar 4.35 Preferences eyeOS
4.6
Perbandingan dan Uji Coba
4.6.1
Perbandingan Biaya Dibawah ini merupakan tabel perbandingan biaya untuk mengetahui penekanan biaya dengan menggunakan cloud computing pada perusahaan untuk instalasi dan perawatan ketika sebelum mengunakan Cloud Computing dan setelah mengunakan Cloud Computing berdasarkan daftar harga dari website www.anugrahpratama.com dan www.visipro.com: Tabel 4.2 Biaya Sebelum MenggunakanCloud Computing
Barang Biaya upgrade + maintenance server Unit Server OS Windows 7 Professional Microsoft Office 2007 OS Windows Server Standard 2011
Jumlah 2 2 19 19 1
Biaya Rp 1,000,000.00 Rp 24,628,000.00 Rp 1,545,000.00 Rp 1,275,000.00 Rp 9,314,000.00 Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total 2,000,000.00 49,256,000.00 29,355,000.00 24,225,000.00 9,314,000.00 114,150,000.00
75 Tabel 4.3 Biaya Setelah Menggunakan Cloud Computing Barang Biaya upgrade + maintenance server Unit Server OS Proxmox VE 3.2 Ubuntu 14.04 EyeOS
Dari signifikan
Jumlah 1 1 1 19 1
tabel-tabel jika
tidak
di
Biaya Rp 1,000,000.00 Rp 24,628,000.00 Rp Rp Rp
Total
atas tampak
menggunakan
perbandingan
sistem
menggunakan sistem cloud computing. Jika Proxmox,
biaya
yang
dikeluarkan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
cloud tidak
Total 1,000,000.00 24,628,000.00 25,628,000.00
biaya
computing
yang dan
menggunakan
untuk hardware dan software
berlisensi adalah Rp114,150,000.00, sedangkan jika menggunakan Proxmox, biaya yang dikeluarkan terpangkas cukup banyak menjadi Rp25,628,000.00. Selisih perbedaan biaya sebesar Rp88,522,000.00 jelas merupakan sebuah nominal yang tidak sedikit. Dengan biaya yang lebih minimal, penggunaan Proxmox lebih efisien. Pada tabel4.2, disebutkan adanya biayauntuk membeli software untuk 19 komputer, sedangkan pada tabel 4.3 hanya ada 1.Hal ini terjadi karena pada table 4.2 masih belum memakai metode Cloud Computing, dimana untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan masih menggunakan computer client ,sehingga disetiap computer client perlu di-install aplikasi yang diperlukan. Berbeda dengan tabel4.3 yang sudah memakai metode Cloud Computing, dimana computer client hanyaperlu mengakseske server Cloud Computing, sehingga tidak perlu lagi membeli dan menginstal aplikasi berlisensi yang diperlukan sebelumnya. Kemudian, perbedaan lainnya adalah adanya perbedaan biaya upgrade komputer dan unit server.Dengan diterapkannya metode Cloud Computing, komputer client tidak terlalu dibebani dengansystem requirement yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi pada Cloud karena resource yang digunakan adalah resource dari server. Selain itu, sebelum menggunakan Cloud Computing, untuk menjalankan lebih dari 1 sistem,diperlukan server fisik tambahan. Hal ini dapat diminimalisir dengan teknologi virtualisasi
76 yang digunakan pada Cloud Computing.
4.6.2
Uji Coba Konektifitas Server
Gambar 4.36 Uji Konektifitas Cek
konektifitas
dengan
menuliskan
atau
mengakses
“HealthVerve.co.id”. Gambar 4.36 menunjukkan bahwa server dan client terkoneksi satu sama lain sehingga ketika di ping terdapat reply sebanyak 32 bytes dalam waktu 1ms dari server dengan IP server yaitu 192.168.100.11. Dalam uji coba koneksi ini secara langsung juga mengujicoba DNS Server karena client mengakses server dengan memasukkan nama domain dan server dapat mereply permintaan dari client.
77 4.6.3
Uji Coba Sistem Penyimpanan (Terpusat / Tersentralisasi)
Gambar 4.37 Penyimpanan Grup eyeOS Setelah melakukan melakukan observasi didapatkan sebelum menerapkan Cloud Computing sistem penyimpanan data masih tersebar (terdistribusi) dimana data-data yang ada tersebar di seluruh komputer client maupun server, sedangkan setelah menerapkan Cloud Computing, sistem penyimpanan data menjadi terpusat (tersentralisasi) dan dapat diakses dimana saja serta kapan pun dibutuhkan, karena data-data disimpan pada satu server penyimpanan yang ditujukan untuk melayani para pengguna dalam penyimpanan data. Gambar 4.37 merupakan uji coba dari pembuatan file dalam tempat penyimpanan dalam eyeOS. Nantinya file tersebut akan dapat tershare keseluruh grup yang telah dibuat dan dapat didownload oleh komputer yang terhubung dalam grup yang sama didalam komputer yang terhubung kedalam jaringan.Untuk itu, dalam hal ini sistem cloud yang dibangun dapat meningkatkan mobilitas bagi para pengguna/user yang terhubung dalam jaringan cloud.
78 4.6.4
Uji Coba Upload dan Download File (Mobilitas Akses)
Gambar 4.38 Upload File Sistem operasi eyeOS memungkinkan pengguna melakukan upload file kedalam penyimpanan server pada eyeOS kapan pun dan dimana pun user berada. Gambar 4.38 merupakan uji coba upload file, pengguna dapat mengupload file-file yang diinginkan dan memilih direktori tempat penyimpanannya sendiri.
Gambar 4.39 Hasil Upload File
79 Setelah memilih file yang akan diupload gambar 4.39 merupakan hasil dari proses upload file. Pada gambar 4.39 menunjukkan bahwa file yang ingin diupload telah terupload. Pada gambar 4.39 terdapat bulatan merah, bulatan merah tersebut merupakan file yang diupload tadi dan telah tersimpan pada penyimpanan di eyeOS
Gambar 4.40 Download File File-file yang terdapat pada penyimpanan di eyeOS juga dapat kita ambil dan disimpan dalam komputer pengguna pada hardisk pengguna. Gambar 4.40 merupakan proses untuk mendownload file dari server eyeOS. Disana terdapat file yang dapat kita ambil sesuai kebutuhan.
80
Gambar 4.41 Hasil Download File Gambar 4.41 adalah hasil uji coba dari download file dimana file yang terdapat pada server cloud dapat di download kapan pun dan dimana pun user berada. Kemudian file yang didownload tadi akan tersimpan pada hardisk pengguna. Pada gambar 4.40 terdapat bulatan merah, bulatan tersebut menunjukkan bahwa file terlah terdownload dan tersimpan dalam hardisk pengguna
4.6.5
Uji Coba Aplikasi (Pengelolaan dan Mobilitas Aplikasi)
Gambar 4.42 Aplikasi Documents
81 eyeOS memiliki aplikasi salah satunya yaitu aplikasi untuk menulis tulisan layaknya microsoft word dalam Windows akan tetapi dalam eyeOS kita dapat menulisnya dengan aplikasi bernama Documents. Seperti terlihat pada gambar untuk menjalankan aplikasi kita dapat mengklik Applications, kemudian pilih Documents.
Gambar 4.43 Aplikasi eyeDocs Gambar ini menunjukkan aplikasi untuk menulis tulisan yakni Documents sedang berjalan. Disini kita dapat membuat tulisan dengan fiturfitur seperti pengaturan tulisan, memasukkan tabel, dan masih banyak lagi. Jika telah menulis dapat disave dan kemudian akan tersimpan dalam direktori dari eyeOS. Dalam penggunaan
aplikasi ini user dapat dengan mudah
menjalankan aplikasi karena tidak perlu meng-install pada komputer client, sehingga aplikasi yang ada pada server cloud dapat dengan mudah di maintenance. Aplikasi dan software-software yang terdapat dalam server cloud dapat dengan lebih efektifdikelola karena pengembangan aplikasi dan software hanya terdapat pada 1 server saja akan tetapi dapat diakses oleh semua user yang terhubung dalam sistem cloud ini
82
Gambar 4.44 Aplikasi Notepad Tidak hanya eyeDocs, eyeOS juga menyediakan aplikasi notepad. Terlihat pada pambar 4.44 merupakan aplikasi notepad layaknya seperti sistem operasi pada umumnya eyeOS juga memiliki aplikasi notepad. Aplikasi notepad dapat dijalankan dengan memilih menu dari Application dan kemudian pilih notepad.Disini kita juga dapat membuat tulisan seperti eyeDocs, notepad ini dapat difungsikan sebagai memo atau catatan untuk mengoptimalkan kinerja dari user yang menggunakan fasilitas dari notepad ini.
83 4.6.6
Uji Coba Proxmox (Maintenance dan Management)
Gambar 4.45 Halaman Utama Proxmox Para divisi IT tentu perlu dengan efektif dapat memaintenance dan memanage server dalam perusahaan. Pada gambar 4.45 merupakan halaman utama bagi para divisi IT untuk memaintenance dan memanage kebutuhan teknologi informasi dalam perusahaan. Di Halaman inilah tempat untuk membuat dan memaintenance server virtual seperti web server, database server, dan DNS Server. Disini memaintenance server-server yang telah dibuat dapat dengan mudah dikelola karena 1 server ini terdapat beberapa server dan dapat diremote dengan menggunakan VNC.
84
Gambar 4.46 Sistem Operasi dengan VNC Para pegawai di divisi IT dapat mengakses server-server virtual melalui website tanpa harus menginstal aplikasi remote, karena proxmox telah menyediakan aplikasi tersebut. Komputer server yang dibuat dapat dijalankan di dalam website sehingga para pegawai di divisi IT dapat dengan
mudah
diperusahaan.
memaintenance
dan
memanage
server
yang
ada