Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
IMPLEMENTASI SISTEM RESERVASI HOTEL DALAM CLOUD COMPUTING Hernawan Sulistyanto1, Azhari SN2 Program Studi Teknik Infomatika, Fak. Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 2 Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta E-mail:
[email protected],
[email protected]
1
ABSTRAK Teknologi jaringan komputer saat ini telah mendukung pada pengintegrasian heterogenitas perangkat-perangkat komputer dan data kedalam sebuah bentuk layanan penyedia informasi terpadu yang dapat diakses dimana-mana (ubiquitos information). Salah satu bidang aplikasinya adalah pada sistem reservasi hotel. Calon tamu hotel dapat mendapatkan informasi mengenai kamar hotel pada hotel-hotel yang berada di lokasi yang berbeda dan selanjutnya melakukan booking pada hotel yang dikehendaki secara mudah dalam waktu yang singkat. Kehadiran komputasi awan sebagai layanan baru dalam tataran teknologi informasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komputer dan internet dapat dimanfaatkan untuk menyediakan akses informasi dalam reservasi kamar hotel secara lebih mudah, efektif, dan efisien. Pengguna layanan komputasi awan dapat memaksimalkan penggunaan keragaman infrastruktur, platform, serta software aplikasinya untuk mengembangkan sistem reservasi dari waktu ke waktu. Kata Kunci: reservasi hotel, cloud computing, informasi persuasif yang tinggi pada calon tamu hotel. Aspek integrasi data dan piranti penunjang lain dalam reservasi belakangan ini menjadi factor vital pula didalam penyediaan informasi hotel sejalan dengan menjamurnya hotel-hotel baru diberbagai tempat yang tersebar secara geografis. Paper ini menyajikan sebuah hasil eksperimen dari pengimplementasian sistem reservasi hotel berbasis bahasa alami dalam komputasi awan sebagai solusi pengembangan di waktu mendatang dalam tantangan keragaman infrastruktur, platform, dan program aplikasinya.
1.
PENDAHULUAN Pencarian (searching) dan penemuan kembali (retrieiving) informasi secara cepat dan akurat merupakan suatu capaian penting di dalam perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Salah satu bidang/area terapan yang sedang intensif mengimplementasikannya adalah sistem reservasi hotel. Sesuai dengan Ding dkk.(2003), reservasi hotel dapat diinterprestasikan sebagai sebuah bentuk layanan pendistribusian informasi dari suatu hotel untuk membantu calon tamu hotel melakukan pencarian (searching) dan pemesanan (booking) kamar yang sesuai dengan pilihan. Secara definitif, reservasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memilih sebuah hotel terbaik yang berada di lokasi yang prima dengan fasilitas modern, lingkungan yang bersih, dan harga yang terjangkau (McTavis dan Sankaranarayanan, 2010). Pada masa lalu penyampaian dan pencarian informasi mengenai hotel serta proses reservasinya diimplementasikan dengan paper-based, yaitu leaflet/brosur dan catatan manual reservasi. Manusia sebagai agen operator, memegang peran vital sebagai media pendetail dan penterjemah informasi hotel yang tersaji pada leaflet dan kemudian melangsungkan aktivitas booking bagi calon tamu hotel yang telah menemukan pilihan kamar yang sesuai. Pada perkembangan selanjutnya model reservasi tersebut sudah tidak memadai lagi untuk menjamin keakuratan isi informasi dan keefektifan dalam penyampaian informasi seiring dengan semakin banyaknya data dan informasi yang harus dikelola. Selain dari hal tersebut, keragaman bentuk dan dimensi data hotel juga semakin dituntut untuk menyajikan informasi yang lebih interaktif dan komunikatif guna memberi gambaran informasi hotel secara utuh serta mempunyai nilai jual dan
2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Reservasi Reservasi menurut McTavis dan Sankaranarayanan (2010) adalah pemesanan tempat terlebih dahulu sebelum tamu datang ke hotel. Reservasi diperlukan supaya tamu mendapat jaminan akan memperoleh tempat yang diinginkan ketika tiba di hotel. Menurut Ding dkk. (2003) dan McTavis dan Sankaranarayanan (2010) reservasi saat ini dapat dilakukan melalui: surat, telex, telegram, telepon, datanglangsung, web, email, sms. Sementara untuk status kamar reservasi dapat dibedakan menjadi: (1) Confirmed, kamar yang dipesan ada dan dapat diberikan; (2) Tentative, booking yang dilakukan tamu dimana tamu sudah memberikan alamat dan identitasnya tetapi belum memberikan garansi apapun. Tanggal kepergian dan keberangkatan tamu masih belum ditentukan; (3) Waiting list, merupakan akibat dari kondisi dimana semua kamar hotel sudah dipesan namun masih ada yang melakukan reservasi. Proses reservasi akan selalu dimulai dengan aktivitas pencarian informasi kamar. Informasi yang dikehendaki dari kamar biasanya berupa harga dan fasilitasnya, seperti 444
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
jumlah tempat tidur, ber-AC atau tidak, dan lainlain.
ISSN: 2089-9813
karena semua akan diatur oleh provider layanan ini. Contoh layanan PaaS adalah Google AppEngine yang menyediakan tools untuk mengembangkan aplikasi diatas platform Google dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. SaaS (Software as a Service) yang juga disebut sebagai awan layanan atau awan aplikasi, menawarkan implementasi fungsi atau proses tertentu, misalnya memberikan layanan atau aplikasi yang memanfaatkan infrastruktur atau platform.SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan, sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli software dan hardware pendukung. Pengguna layanan berlangganan melalui web sehingga dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan dan pengguna tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang disewa, tetapi hanya mengendalikan fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia layanan. Arsitektur SaaS bersifat multi-tenant yang memaksa penyedia untuk menyediakan fitur yang bersifat umum dan tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Contoh layanan SaaS adalah CRM Online, Word Processor seperti Google Docs, Project Management, hingga Invoicing Online. Chalse, Selokar, dan Katara (2013) menyampaikan bahwa fungsi Cloud dibedakan menjadi: (1) Public Cloud merupakan layanan yg diperuntukkan secara umum dan biasanya bersifat gratis, seperti Facebook, Yahoo Mail atau DropBox; (2) Private Cloud merupakan layanan yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu, semisal Telkom Cloud, BizNet; (3) Hybrid Cloud merupakan komposisi campuran layanan cloud. Entitas tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh teknologi yg memungkinkan portabilitas data & aplikasi antar cloud.
2.2
Komputasi Awan (Cloud Computing) Komputasi awan (cloud computing) adalah penggunaan sumber daya komputasi baik hardware dan/atau software yang disajikan sebagai layanan melalui jaringan (biasanya internet). Istilah "cloud" berasal dari penggunaan simbol berbentuk awan sebagai abstraksi untuk infrastruktur kompleks yang dikandungnya (Amanatullah dkk., 2013)(Jadeja dan Modi, 2012)(McTavis dan Sakaranarayanan, 2010). Komputasi awan merupakan gabungan antara pemanfaatan teknologi komputer dengan perkembangan berbasis internet. Awan (cloud) adalah metafora dari internet. Sehingga awan dalam cloud computing merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikan (Jadeja dan Modi, 2012). Beberapa karakteristik standar dari komputasi awan, sesuai Sim (2012) yaitu: (1) Swalayan sesuai permintaan (On-Demand Self-Service); (2) Akses jaringan luas (Broad Network Access); (3) Penggabungan sumber daya (Resource Pooling); (4) Perubahan yang cepat (Rapid Elasticity); dan (5) Layanan terukur (Measured Service). Terdapat pula tiga jenis layanan berbasis cloud computing, yaitu disampaikan oleh Mullah dan islam (2012), Sim (2012) dan Zhao dkk. (2010) terdiri atas: IaaS, PaaS, dan SaaS. IaaS (Infrastructure as a Service) memberikan layanan penyediaan infrastruktur bagi pengguna. Beberapa jenis sumber daya yang dapat disediakan diantaranya: awan data dan penyimpanan (data and storage cloud) yang mana memberikan akses ke data yang ukurannya berkembang dari wakti ke waktu. Contohnya adalah layanan yang disediakan oleh Amazon S3, SQL Azure ; awan komputasi (computation clouds) yang memberikan akses ke sumber daya komputasi misalnya prosesor. Sejauh ini, sumber daya level rendah tidak dapat dieksploitasi secara bebas seperti menggunakan sumber daya yang disediakan sendiri, tetapi melalui teknik yang disebut virtualiasi. Penyedia layanan awan komputasi biasanya menawarkan kemampuan untuk menyediakan sumber daya komputasi yang dieksekuai melaluai aplikasi tertentu. Contoh layanan awan komputasi antara lain Amazon EC2, Zimory, Elastichosts. PaaS (Platform as a Service) memberikan sumber daya komputasi melalui platform di mana aplikasi dan layanan dapat dikembangkan dan diinangi (hosted). Platform sebagai layanan biasanya menggunakan application programming interface (API) khusus bagi pelanggan untuk mengendalikan server inang yang mengeksekusi dan mereplikasi eksekusi berdasarkan permintaan pelanggan. PaaS merupakan layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai dan dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Pengguna layanan PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar
2.3
Bahasa Alami Bahasa melibatkan proses pengenalan bunyi atau huruf, sintaksis, kalimat, inferensi semantik tingkat tinggi bahkan komunikasi emosi lewat irama bicara. Untuk mengelola kerumitan ini, para ahli bahasa telah mendefinisikan tingkat analisis yang berbeda untuk bahasa alami yaitu persanjakan, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan pengetahuan tentang dunia sekitar. Salah satu unit dasar bahasa alami adalah kalimat. Kalimat menyatakan pikiran secara lengkap dalam bentuk pertanyaan, perintah, atau seruan. Kalimat terdiri atas unit-unit individu yang disebut kata. Setiap kata mempunyai makna jika sudah dihubungkan dengan kata-kata lainnya. Hubungan kata-kata ini mencerminkan satu ide, pikiran dan bayangan visual. Kata-kata yang berdiri sendiri (individual), disamping mempunyai makna sendiri, juga termasuk kedalam berbagai katagori yang dikenal sebagai bagian ujaran, yaitu kata benda, kata ganti, kata 445
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
kerja, kata sifat, kata kerja tambahan, kata depan, kata penghubung dan kata pemisah. Pada pemgbuatan sebuah aplikasi pengolah bahasa alami yang handal, dibutuhkan kamus atau kosa kata yang lengkap. Seperti halnya seorang manusia, semakin lengkap kosa kata dalam sebuah sistem pengolah bahasa maka semakin baik sistem tersebut dapat berkomunikasi. Kosa kata dalam komputer disebut leksikon (Liu, Li, dan Wang, 2011). Leksikon adalah kamus yang mendaftar kata-kata bahasa itu secara alfabet. Kamus memilah-milah ejaan kata yang benar, pembubuhan tanda baca, mendefinisikan setiap kata dan pengucapannya. Faktor yang penting menyangkut leksikon ialah penyimpanannya karena umumnya leksikon memiliki ukuran yang sangat besar. Oleh karena itu leksikon hanya menyimpan bentuk dasar dari kata-kata yang ada, sedangkan untuk bentuk-bentuk turunannya (misalnya: “walks” dari kata dasar “walk”, “mengerjakan” dari kata dasar “ kerja” yang diberi imbuhan me-an dan mengalami peluluhan pada huruf k) dapat diperoleh dengan menerapkan analisa morphology/morfem (proses perubahan bentuk kata).
ISSN: 2089-9813
query ke agen basis data/agen layanan hotel, dan selanjutnya akan ditanggapi dengan suatu daftar fasilitas-fasilitas hotel yang sesuai dengan yang dikriteriakan oleh calon tamu. Salah satu informasi fasilitas yang tersaji ini selanjutnya dipilih oleh calon tamu hotel untuk mengawali sebuah proses booking hotel. Agen pengelola layanan hotel dirancang untuk memungkinkan agen-agen antarmuka pengguna dapat menemukan agen-agen layanan hotel yang cocok serta sesuai dengan yang dikehendaki pengguna. Agen-agen layanan hotel memperlihatkan kontennya ke pengelola layanan hotel, sementara itu agen-agen antar-muka pengguna melakukan pencocokan di dalam agen-agen layanan hotel untuk menemukan layanan sesuai dengan permintaan pengguna (Ding dkk., 2003).
Basis Data Pengelolaan basis data dalam computer tidak dilakukan oleh pemakaian secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak khusus yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS merupakan perantara antara pemakai dengan basis data. Cara berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh pembuat DBMS. Bahasa itu dapat disebut sebagai bahasa basis data yang mana terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan oleh pemakai dan dikenali/diproses oleh DBMS untuk melakukan pekerjaan tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah Structured Query Language (SQL), dBase, QUEL dan sebagainya. Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipilih ke dalam dua klasifikasi, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL memfasilitasi aktivitas seperti membuat tabel baru, membuat indeks mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dan sebagainya. Adapun DML berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan/penyisipan data baru, penghapusan data, atau pengubahan data pada suatu basis data.
Agen antarmuka pemakai
Agen penge lola
Status booking, Profil pengguna
Deskri psi layana n
2.4
Agenagen layana n
Penye dia inform a-si Penye dia inform a-si
Gambar 1. Arsitektur Sistem Layanan Reservasi Hotel Agen layanan hotel bertindak selayaknya agen basis data hotel-hotel yang meregister fasilitator direktori seperti halnya yellow pages. Sehingga dalam hal ini agen berisi konten data seperti lokasi, harga, fasilitas, informasi ranking hotel, dan sebagainya. Setelah kebutuhan dikumpulkan, analisis terhadap kebutuhan dilakukan dengan menggunakan beberapa alat (tools), seperti DFD (Data Flow Diagram) yang mana memberi gambaran bagaimana data berubah sejalan dengan alirannya dalam sistem dan menggambarkan fungsi-fungsi yang mengubah data-data tadi, ERD (Entity Relationship Diagram) yang mana menggambarkan relasi antara objek data, STD (State Transition Diagram) yang mana menggambarkan bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah serta juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu, dan Data Dictionary yang berisi gambaran dari semua objek data yang diperlukan dan dihasilkan oleh software nantinya. Sistem reservasi mengimplementasikan pengolahan bahasa alami guna mencari informasi kamar di sebuah hotel. Aturan produksi yang digunakan dalam perancangan sistem reservasi ini meliputi:
3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Spesifikasi Sistem Sebuah sistem reservasi hotel pada umumnya terdiri atas agen-agen antar-muka pengguna (user interface agents), agen-agen layanan hotel (hotel service agents) sebagai agen-agen informasi, dan agen pengelola layanan hotel (hotel service manager agent) sebagai sebuah broker informasi. Suatu rincian kriteria yang dimasukkan oleh calon tamu melalui agen antar-muka pengguna digunakan untuk 446
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
<S>
kamar [] <waktu> <S> <waktu> kamar [] <S> kamar [] <waktu> <S> <waktu> kamar [] <S> kamar [<jenis_kamar>] <waktu> <S> Kamar [<jenis_kamar>] <waktu> <S> kamar [<jenis_kamar>] <waktu> <S> kamar [<jenis_kamar>] <waktu> <S> kamar [<jenis_kamar>] <waktu> <S> <waktu> kamar [<jenis_kamar>]
ISSN: 2089-9813
sudah tidak diteruskan lagi, maka langkah berikutnya adalah memilih sebuah jawaban yang sesuai. Dalam melakukan pekerjaan ini ada beberapa cara. Metode yang paling sederhana, tentu saja dengan jalan menghubungkan kata kunci kepada jawaban standar yang sudah disimpan. START
Pesan input
Menyetujui input dan menyimpannya
3.2
Proses Desain Hasil yang diperoleh dari analisis kebutuhan adalah model analisis yang kemudian menjadi bekal untuk melakukan desain. Teknik yang digunakan dalam pengolahan bahasa alami yakni dengan pelacakan kata kunci. Program bisa mengidentifikasi atau mengetahui kata-kata atau frase-frase terpilih saja. Begitu kata kunci atau frase ini diketahui, program memberikan jawaban tertentu yang sudah “dikemas”. Secara bergiliran program bisa menyusun tanggapan berdasarkan jawaban yang dirangkai dengan kata kunci atau frase terpilih dari masukan. Program mengetahui setiap masukan tertentu yang biasanya menyusun tanggapan keluaran atau mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan-tindakan lainnya. Algoritma pencarian dimulai mengamati masukan teks dan melacak kata kunci. Program bisa mengatakan dimana kata itu berakhir dan selanjutnya mencari spasi dan tanda baca. Setiap kata yang merupakaan input teks dicocokkan dengankata yang ada di dalam direktori kata kunci. Simbol belah ketupat dalam bagan alur yang diberi tanda “kata kunci ditemukan?” ada dua alur, tergantung dari hasil pelacakan. Kemungkinan pertama tidak ada kata kunci. Pada kondisi ini program akan menjawab pertanyaan dengan salah satu stok kata-kata pesanan yang disimpan, semisal “Maaf, permintaan yang dimasukkan tidak ada” dan lain sebagainya yang meminta pemakai memasukkan kembali kata lain yang mengandung kata kunci. Proses ini akan berlangsung beberapa kali pengulangan sampai kata yang memadai diketahui atau ditemukan. Pada kondisi sebaliknya yaitu kata kunci ditemukan, maka bisa digunakan untuk memilih “kemasan” jawaban yang sesuai, atau bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan gabungan. Sebelum hal ini dilakukan, semua input teks akan terus dicari sampai semua kemungkinan kata kunci ditemukan. Pada diagram alur gambar 2 ditampilkan adanya pengecekan kata kunci kembali karena ada kemungkinan terdapat beberapa kata kunci dalam sebuah teks masukan. Jika pencarian kata kunci
Scan input guna pencarian kata kunci
Tampilkan jawaban “pesanan”
Kata kunci ditemukan?
Tidak
Ya Ya
Menemukan kata kunci lain? Tidak Memberikan jawaban yang sesuai
END
Gambar 2. Proses Pelacakan Kata Kunci Jika setiap kata sudah diidentifikasi maka kemudian dilaksanakan proses pencocokan pola yang membandingkan kata masukan dengan daftar kata-kata dan frase-frase yang sudah disimpan terlebih dulu dalam basis data. Setiap kata dari frase yang bisa diketahui program harus disimpan terlebih dulu sebagai bagian dari program. Agar program bisa menjawab 447
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
masukan bahasa alami secara acak, perlu disimpan sejumlah besar kata-kata ke dalam memori agar dapat mengetahui masukan teks. Bahkan program akan mampu mengenal kata-kata spesifik dengan cara menyertakan sinonim kata, semisal “tampilkan, tunjukkan, perlihatkan”. Akhirnya dari beberapa kata-kata yang ada dilakukan pengelompokkan dengan pengklasifikasian sebagai berikut: , , , <waktu>, , , , , <jenis_kamar>, , , dan .
Perintah bahasa alami
Mesin SQL
Hasil query
tarif tipe_kamar waktu kata_tanya kata_depan tanda jenis_kamar fasilitas kata_hubung bad
Basis data
Gambar 3. Diagram Blok Query Basis Data dengan Bahasa Alami 3.3
Implementasi Sistem dalam Web Rancangan aplikasi sistem pencarian kamar hotel diimplementasikan dengan menggunakan layanan dasar web. Proses perancangan dilakukan secara local host. Guna memfasilitasi aktivitas tersebut maka pada computer yang akan digunakan perlu untuk dilengkapi dengan web server berupa AppServ atau bisa juga Xampp.
Table 1. Daftar jenis kata setiap kelompok kata
kata_permintaan
Pengolah bahasa alami ke SQL
SQL
Pada setiap kelompok kata tersebut diisikan sejumlah contoh kata beserta sinonimnya sebagaimana disajikan dalam table 1 berikut ini.
Jenis kata
ISSN: 2089-9813
Contoh kata daftar|tunjukkan|berikan saya|sajikan |berapa|perlihatkan harga|rate |tarif |harganya|ratenya|tarifnya standard|eksekutif|family permalam|satu malam|semalam berapa|berapakah|berapa sih di|pada|untuk ?|!|.|E ac|fan dengan|tanpa|tidak_dengan single_bad|double_bad
3.4
Implementasi Reservasi dalam Komputasi Awan Sistem yang dibangun akan disimpan pada suatu server (cloud) yang dapat diakses dari mana saja dan secara bebas oleh para pengguna melalui komputer personal/ notebook yang memiliki koneksi internet dan terdapat aplikasi web browser karena sistem dibangun berbasis web. Implementasi sistem reservasi dengan model komputasi awan dapat diilustrasikan pada gambar 4 berikut ini.
Pengolahan Bahasa Alami melacak masukan kalimat untuk mencari kata atau frase kunci. Untuk melihat informasi dengan kriteria tertentu dalam suatu basis data dengan menggunakan SQL, maka pemakai harus memahami struktur SQL, dimana setelah diolah dalam “SQL Engine”, informasi pada basis data dapat dikeluarkan sebagai hasil query. Pada basis data yang bernama “Hotel” dengan salah satu field berisi data jumlah kapasitas kamar dengan nama “HargaKamar”, maka semisal diingikan melihat data harga kamar dibawah 500 ribu rupiah yang dimiliki oleh hotel, pemakai harus memasukkan informasi kepada sistem dengan format SQL sebagai: “select *from hotel where HargaKamar < 500000”. Sistem yang dirancang kali ini tidaklah menggunakan lagi model query seperti di atas. Namun query sistem diimplementasikan melalui pengolahan bahasa alami dengan konsep seperti ditampilkan pada gambar 3. Penggunaan model sistem seperti ini akan memungkinkan pengguna menanyakan harga sebuah kamar hotel secara luwes dengan cara: “Tampilkan harga kamar hotel dibawah 500000”.
Sistem informasi reservasi hotel
Pengguna layanan sistem reservasi
Admintrator penyedia layanan sist. reservasi
Gambar 4. Skema Sistem Informasi Reservasi Hotel dalam Komputasi Awan .Pada implementasi ini, semua hal baik yang bersifat data atau pun aplikasi mengenai sistem reservasi tersedia di dalam internet sebagai awan. Informasi dalam sistem komputasi awan ini tersimpan secara permanen di server yang berada di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna. IaaS akan dimanfaatkan sebagai storage untuk menyimpan data-data hotel dan agen-agen 448
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
komponen reservasi. Layanan PaaS akan menyediakan bentuk platform sehingga developer pengembang sistem reservasi pada pembuatan aplikasi tidak harus khawatir mengenai sistem operasi, infrastructure scalling, load balancing, dan lain sebagainya. Level SaaS disediakan sebagai layanan program aplikasi untuk menjalankan sistem reservasi dengan web-based interface yang diakses melalui web service.
ISSN: 2089-9813
Eksperimen selanjutnya adalah program aplikasi diberi kalimat masukan dalam bentuk: “Kami ingin kamar dengan harga dibawah 100000 per malam”. Hasil tanggapan disajikan pada gambar berikut ini.
4. ANALISA HASIL 4.1 Hasil Tampilan Program Pada riset ini telah dihasilkan sebuah program aplikasi reservasi hotel dalam bahasa pemrograman PHP karena sistem dibangun berbasis web. Sistem ini dapat berjalan pada komputer atau notebook yang terdapat aplikasi web browser seperti Mozilla Firefox Versi 19.0.2 atau Google Chrome Versi 25.0.1364.172 m. dengan tampilan menu awal seperti disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 7. Tampilan Kamar dengan Harga Tertentu Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan terhadap hasil keluaran aplikasi nampak bahwa tidak ada informasi sama sekali yang disajikan dengan komentar “Maaf, pencarian kamar dengan harga yang anda inginkan tidak ditemukan”. Hal demikian bisa terjadi dikarenakan dalam pengujian aplikasi tersebut diberikan suatu kalimat yang tidak mengandung sama sekali kata-kata yang telah dikenal oleh leksikon dalam data program. Akibatnya tidak terjadi kecocokan kata antara kalimat masukan dengan kata-kata yang telah dikenal oleh aplikasi. Data harga kamar sesuai yang dikehendaki tidak terkandung dalam basis data sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5. Tampilan Awal Aplikasi Reservasi Aplikasi reservasi ini selanjutnya diberi masukan teks/kalimat free text style dalam bentuk: “Saya butuh kamar yang punya dua ranjang”. Hasil keluaran aplikasi terhadap kalimat masukan yang diberikan tersebut ditampilkan pada gambar berikut ini.
Gambar 8. Basis Data dalam Rancangan tidak Mengandung Harga Kamar Dibawah 100000 Per Malam Namun lain halnya apabila dimasukkan kalimat pertanyaan: “Saya ingin kamar dengan tarif kurang dari 800000” Gambar 6. Tampilan Kamar dengan Fasilitas Dua Ranjang 449
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
Hasil yang ditampilkan oleh program terlihat seperti gambar berikut ini.
ISSN: 2089-9813
Selain memiliki keuntungan, layanan komputasi awan juga memiliki kelemahan yaitu: komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban; perusahaan yang menyewa layanan cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya sehingga semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar. Hal yang paling wajib dalam komputasi awan adalah koneksi internet. Internet dapat dikatakan jalan satu-satunya menuju komputasi awan. Ketika tidak ada koneksi internet maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan. Hal ini masih menjadi hambatan khususnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Gambar 9. Tampilan Program untuk Pencarian Kamar Bertarif Kurang dari 800000 Aplikasi akan menampilkan tipe kamar Run of house, Standard, dan Superior Room untuk pertanyaan masukan harga kamar yang kurang dari 800000 rupiah.
5.
KESIMPULAN Teknologi komputasi awan merupakan penggabungan kemajuan teknologi komputer dengan perkembangan internet. Aplikasi sistem reservasi dalam komputasi awan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam instalasi dan layanannya kepada pengunduh informasi mengenai hotel yang telah terhubung ke jaringan internet. Bagi pengguna layanan tidak perlu lagi untuk berpikir mengenai infrastruktur, platform, dan program aplikasi yang dikembangkannya. Sementara itu bagi penyedia layanan penting sekali untuk memperhatikan konsistensi performa, privasi, dan sekuritas sistem komputasi awan yang dikelolanya. Penjaminan bagi pelanggan untuk melakukan share data diantara layanan komputasi awan dan juga bagaimana pelanggan yang terminate cloud relationship dapat mendapatkan kembali datanya dengan format tertentu merupakan hal spesifik tambahan yang harus dicakup pula oleh penyedia layanan komputasi awan.
4.2
Diskusi Singkat Berdasarkan pada beberapa hasil eksperimen yang dilaksanakan, secara umum dapat disampaikan bahwa penggunaan aplikasi sistem reservasi dalam komputasi awan sangatlah mudah, memadai dan menyenangkan. Adanya tambahan pengimplementasian pengolahan dalam bahasa alami semakin menjadikan aplikasi reservasi ini lebih komunikatif dengan pemakai. Sehingga kelebihan komputasi awan yaitu : lebih murah, karena tidak diperlukan untuk menyediakan infrastruktur dan sumber daya manusia teknologi informasi sendiri; lebih reliabel, karena data dan apikasi kita dijaga oleh layanan tanpa henti 24x7; lebih efisien, karena kita bisa memilih layanan yang kita butuhkan dan membayar sesuai dengan biaya layanan itu saja; lebih kompatibel, karena dapat diakses dimana saja asal ada koneksi internet; lebih aman, karena seluruh data disimpan dalam sebuah server terpusat yang memiliki fungsi backup; lebih sederhana, karena kita tidak memerlukan pemahaman sistem teknologi informasi. Manfaat langsung yaitu perusahaan (hotel) tidak perlu membeli hardware berupa production server maupun jaringan pendukungnya, tidak ada biaya setup awal untuk platform pembangunan dan penggunaan aplikasi perusahaan, perusahaan tidak perlu membeli software dasar untuk pembangunan aplikasi, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk software upgrade, IT Professional yang dibutuhkan untuk perawatan dan pembangunan sistem berkurang, tidak ada biaya untuk hardware upgrade , serta pengurangan biaya listrik yang digunakan untuk menyalakan hardware.
PUSTAKA Amanatullah, Y., Lim, C., Ipung, H.P., and Juliandri, A. 2013. Toward cloud computing reference architecture: cloud service management perspective. IEEE Transaction. Chalse, R., Selokar, A., and Katara, A. 2013. A new technique of data integrity for analysis of the cloud computing security. In Proceeding of IEEE 5th International Conference on Computational Intelligence and Communication Networks, pp. 469-473. Doi 10.1109/CICN2013.103 Cheng, H., Yang, H., and Rong, C. 2012. Distributed systems combined with advanced network: evolution, application and challenges. IEEE Transaction. Ding, Y., Litz, Y., Malaka, R., and Pfisterer, D. 2003. On programming information agent systems: an integrated hotel reservation service 450
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
as case study. LNAI 2831. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, pp. 50–61. Elcom. 2012. Cloud Computing Aplikasi Berbasis Web yang Mengubah Cara Kerja dan Kolaborasi Anda Secara Online. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jadeja, Y., and Modi, K. 2012. Cloud computing concepts, architecture and challenges. In Proceeding of International Conference and Computing, Electronics and Electrical Technologies (ICCEET), pp. 877-880. Kalagiakos, P., and Karampelas, P. 2011. Cloud computing learning. IEEE Transaction. Kantarcioglu, M., Bensoussan, A., and Hoe, S. 2011. Impact of securityrisks on cloud thcomputing adoption . in Proceeding of 49 Allerton Conference, Illionis, USA, September 28-30, pp. 670-674. Kao, A., and Poteet, S.R. 2007. Natural language processing and text mining, London: SpringerVerlag. Liu, L., Li, X. and Wang, Y-Y. 2011. Lexicon modelling for query understanding, IEEE Proceeding of ICASSP, pp. 5604-5607. McTavish, C. and Sankaranarayanan, S. 2010. Intelligent agent based hotel serach & booking system. IEEE Transaction. Mullah, M.B., Islam, K.R., and Islam, S.S. 2012. Next generation of computing through cloudth computing technology. In proceeding of 25 Canadian Conference on Electrical and Computer Engineering (CCECE). Sim, K.M. 2012. Agent-based cloud computing. IEEE Transaction on Service Computing, Vol.5, No. 4, October, pp. 564-577. Xin, Z., Son-qing, L., and Nai-wen, L. 2012. Research on cloud computing data security model based on multidimension. In Proceeding of International Symposium on Information Technology in Medicine and Education, pp. 897-900. Zhang, Z., and Zang, X. 2009. Realization of Open Cloud Computing Federation Based on Mobile Agent, IEEE Transaction, pp. 642-646. Zhao, W., Peng, Y., Xie, F, and Dai, Z. 2012. Modelling and simulation of cloud computing:a review. In Proceeding of IEEE Asia Pacific Cloud Computing Congress, pp. 20-24.
451
ISSN: 2089-9813