BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras •
Router Wireless PROLiNK WNR1004
•
Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G
•
Kabel UTP dan konektor RJ45
4.1.2 Perangkat Lunak •
Mikrotik RouterOS
•
Winbox
47
48
4.2
Implementasi Jaringan Hotspot dan Mikrotik RouterBoard
Gambar 4.1 Jaringan hotspot dan Mikrotik Routerboard
49
4.3.
Konfigurasi Perangkat Jaringan Hotspot Konfigurasi perangkat jaringan hotspot diperlukan agar perangkat tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan bekerja sesuai dengan aturan yang akan ditetapkan sesuai dengan rencana. 4.3.1 Konfigurasi Wireless Router 1. Ganti IP Address LAN komputer server dengan IP Address 192.168.123.3, Subnet mask 255.255.255.0, dan isikan Default gateway dengan alamat IP router PROLiNK WNR1004 yaitu 192.168.123.254
Gambar 4.2 Konfigurasi LAN komputer server
2. Buka browser Mozilla Firefox, dan isikan alamat url IP router PROLiNK yaitu 192.168.123.254. Klik menu LAN Interface Setup, lalu ubah IP Address router PROLiNK menjadi 192.168.123.1. Isikan Subnet mask dengan 255.255.255.0, dan Default gateway 0.0.0.0. Pilih disable untuk DHCP Mode. Lalu klik Apply Changes.
50
Gambar 4.3 Konfigurasi LAN Interface Setup
3. Klik menu Wireless, lalu pilih Basic. Ganti Mode Wireless dengan AP. Pada label SSID, ubah nama wireless menjadi Hotspot Cellvinet 2. Lalu klik Apply Changes.
Gambar 4.4 Wireless Basic Setting
51
4. Hidupkan mode wifi pada laptop atau gadget untuk menguji koneksi internet. Buka salah satu situs, misalnya detik.com
Gambar 4.5 Koneksi internet menggunakan wifi
Jaringan wireless terlah berhasil dikonfigurasi dan sudah dapat melakukan koneksi ke internet.
52
4.3.2 Konfigurasi Mikrotik RouterBoard 450G 1. Ubah IP Address LAN komputer server dengan IP Address 192.168.88.3, Subnet mask 255.255.255.0, dan kosongkan Default gateway. IP Address LAN tidak boleh sama dengan IP Address default mikrotik yaitu 192.168.88.1
Gambar 4.6 Konfigurasi LAN komputer server (untuk mikrotik)
2. Install Winbox terlebih dahulu. Kemudian, jalankan program Winbox, lalu klik […] pada label connect to. Pilih IP router mikrotik yang telah terhubung. Isikan username login admin, kemudian klik tombol connect.
Gambar 4.7 Login mikrotik via Winbox
53
3. Setelah login maka akan muncul tampilan menu seperti gambar di bawah ini. Menu-menu ini memiliki fungsi dan fitur yang berguna untuk meningkatkan kinerja jaringan.
Gambar 4.8 Tampilan menu Mikrotik RouterOS di Winbox
4. Masuk ke menu IPAddress List, maka akan muncul kotak dialog Address List. Kemudian, klik tanda “+” dan masukkan data Address, Network, Broadcast, dan Interface. Pada label Address, masukkan IP Address internet cellvinet 2 yakni 192.168.1.100 dan tambahkan /24. Pada label Network dan Broadcast kosongkan label, dan klik Apply. Maka data IP untuk Network dan Broadcast akan muncul secara otomatis. Pada label Interface, pilih Interface untuk ip gateway internet Cellvinet 2 yakni ether1-gateway.
54
Gambar 4.9 Konfigurasi Menu Address List
5. Masuk ke menu IPDNS, maka akan muncul kotak dialog DNS. Kemudian, klik tanda “+” dan masukkan DNS untuk server yakni DNS Google 8.8.8.8. Setelah itu, checklist kotak Allow Remote Request dan klik tombol OK.
Gambar 4.10 DNS Setting
55
6. Masuk ke menu IPRoute, maka akan muncul kotak dialog Route List. Klik tanda “+” untuk menambahkan routing ke internet. Setelah di-klik, maka akan muncul kotak dialog Route. Pada tab General, masukkan IP internet yakni 0.0.0.0/0 pada label Dst.Address, dan untuk Gateway, masukkan IP gateway internet 192.168.1.254 yang terdapat pada interface ether1-gateway.
Gambar 4.11 Konfigurasi Menu Route
7. Masuk ke menu IPFirewall, maka akan muncul kotak dialog Firewall. Pada tab NAT, klik tanda “+” untuk menambahkan rule. Pada kotak dialog NAT Rule <>, pilih tab Action, lalu pilih rule masquerade. Kemudian klik Apply.
56
Gambar 4.12 Konfigurasi Menu Firewall
4.3.3 Konfigurasi Hotspot Mikrotik RouterBoard 450G 1. Untuk membangun hotspot mikrotik, kita harus membuat IP Pool terlebih dahulu. Klik menu IPPool. Maka akan muncul kotak dialog IP Pool. Pada tab Pools, klik tanda “+” untuk membuat IP Pool. Setelah di-klik, maka akan muncul kotak dialog IP Pool <poolhotspot>. Isikan Name dan Addresses 192.168.123.10192168.123.50. Kemudian klik Apply.
Gambar 4.13 Konfigurasi Menu IP Pool
57
2. Setelah IP Pool dibuat, hubungkan router wireless dengan mikrotik menggunakan kabel RJ45 pada interface ke 2 yakni ether2-local. Setelah terhubung, masuk ke menu IPAddress List. Klik tanda “+”, kemudian masukkan alamat IP router wireless yakni 192.168.123.1/24. Kosongkan Network dan Broadcast, lalu pilih interface untuk router wireless yakni ether2-local. Klik Apply, maka Network dan Broadcast akan muncul secara otomatis. Setelah itu, klik tombol OK.
Gambar 4.14 Konfigurasi Menu Addrest List (untuk IP Pool)
3. Sebelum membuat pengaturan pada hotspot mikrotik, buat server untuk hotspot terlebih dahulu. Masuk ke menu IPHotspot, maka akan muncul kotak dialog Hotspot. Pilih tab Servers, kemudian klik tanda “+”. Isikan Name Hotspot Server, pilih Interface router wireless, dan pilih Address Pool yang telah dibuat. Klik tombol Apply dan klik OK.
58
Gambar 4.15 Konfigurasi Menu Hotspot Server
4. Selanjutnya, pada tab Hotspot Server Profile, buat profile untuk hotspot server yang telah dibuat sebelumnya. Klik tanda “+”, maka akan muncul kotak dialog Hotspot Server Profile. Pada tab General, isikan alamat IP router wireless pada label Hotspot Address.
Lalu
isikan
nama
DNS
Cellvinet
2
dengan
hotspot.cellvinet2.com. Pada label Rate Limit, tentukan batasan bandwidth yang akan digunakan untuk hotspot, yakni sebesar 3M. Kemudian, klik tombol Apply dan OK.
Gambar 4.16 Konfigurasi Menu Hotspot Server Profile
59
5. Pada tab Login yang ada pada menu Hotspot Server Profile, hilangkan tanda checklist untuk Cookie. Kemudian, klik tombol Apply dan OK.
Gambar 4.17 Konfigurasi tab Login pada Menu Hotspot Server Profile
6. Pada tab Hotspot Users, buat account untuk admin dengan nama dan password untuk mengakses hotspot. Isikan Name dan Password dengan “admin”. Klik Apply dan OK.
Gambar 4.18 Konfigurasi Menu Hotspot User
60
7. Setelah membuat hotspot mikrotik, maka kita harus mengatur DHCP server. Masuk ke menu IPDHCP Server. Pada tab DHCP, klik dua kali server1 yang memiliki interface ether2-local. Pilih Address Pool dengan IP Pool Hotspot yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, klik tombol Apply dan OK
Gambar 4.19 Konfigurasi Menu DHCP Server
8. Pada tab Networks, klik dua kali alamat IP 192.168.123.0/24. Masukkan Gateway dengan IP 192.168.123.1, DNS Servers 192.168.123.1 dan 8.8.8.8. Kemudian. klik tombol Apply dan OK.
Gambar 4.20 Konfigurasi Menu DHCP Network
61
4.3.4 Konfigurasi Radius Server 1. Radius Server harus diaktifkan agar kinerja hotspot menjadi lebih efektif. Untuk mengaktifkan Radius Server, masuk ke menu Hotspot Server Profile, kemudian klik tab RADIUS. Checklist Use RADIUS. Setelah itu, klik tombol Apply dan OK.
Gambar 4.21 Konfigurasi tab RADIUS pada Menu Hotspot Server Profile
2. Selanjutnya masuk ke menu Radius. Pada tab General, checklist hotspot. Pada label Addresses, masukkan salah satu IP yang ada pada Address List misalnya IP ISP internet 192.168.1.100. Kemudian, isikan secret dengan “password” atau lainnya.
Gambar 4.22 Konfigurasi Menu Radius Server
62
4.3.5 Konfigurasi Simple Queue 1. Untuk melimitasi bandwidth, masuk ke menu Queue. Lalu pilih tab Simple Queue. Tambahkan aturan simple queue dengan mengklik tanda “+”. Selanjutnya, isikan nama queue, Target Upload dan Target Download. Untuk upload dan download, tentukan Max limit sebesar 256k. Kemudian, klik tombol Apply dan OK.
Gambar 4.23 Konfigurasi Menu Simple Queue
2. Pada tab Advanced, pilih interface yang akan menggunakan aturan simple queue. Dalam kasus ini, aturan simple queue akan digunakan pada hotspot yang terdapat pada Interface ether2-local. Tentukan limit minimum untuk upload dan download sebesar 256k. Kemudian, klik tombol Apply dan OK.
63
Gambar 4.24 Konfigurasi tab Advanced pada Menu Simple Queue
3. Untuk menampilkan profile limitasi bandwidth tiap user, maka kita juga harus melakukan konfigurasi pada Hotspot User Profile. Isikan Address Pool dengan IP Pool yang telah kita buat sebelumnya, yakni poolhotspot. Isikan Rate limit sesuai dengan aturan Simple Queue yang telah kita buat, yakni 256k.
Gambar 4.25 Konfigurasi tab General pada Menu Hotspot User Profile
64
4.4
Konfigurasi User Manager Sebelum menggunakan fitur User Manager kita harus men-download package-nya
terlebih
dahulu.
Package
tersedia
di
link
website
http://www.mikrotik.com/download. Pilih sesuai dengan seri mikrotik yang dimiliki. Pada kasus ini, warnet menggunakan Mikrotik RB450G yang merupakan seri mipsbe. Kemudian, pilih versi mikrotik yang digunakan yakni v5.26, dan download All Package.
1. Setelah package selesai di download, lalu extract .rar package tersebut. Pilih user manager. Setelah itu, pilih menu SystemPackage, maka akan muncul kotak dialog Package List. Drag package user manager ke dalam kotak dialog Package List. Kemudian, reboot mikrotik dengan masuk ke menu SystemReboot.
Gambar 4.26 Install User Manager
Setelah di-reboot, maka User Manager telah berhasil di-install. Apabila package User Manager sudah ter-install, maka fiturnya sudah dapat digunakan.
65
Gambar 4.27 User Manager telah ter-install
2. Setelah instalasi package User Manager selesai, maka kita sudah dapat mengakses fitur tersebut melalui browser. Buka salah satu browser, ketikkan url IP hotspot warnet 192.168.123.1/userman. Setelah itu, maka akan muncul halaman login User Manager. Masukkan username login “admin” dan kosongkan password.
Gambar 4.28 Halaman login User Manager
66
3. Setelah login, pilih menu Routers untuk melakukan konfigurasi router mana yang dapat mengakses database yang ada pada User Manager. Dalam kasus ini, router yang dapat mengakses adalah router hotspot. Isi nama router, yakni Cellvinet 2. Masukkan salah satu IP Address yang ada pada router hotspot misalnya IP ISP internet 192.168.1.100. Isi Shared Secret dengan “password”. Pada pilihan Log Events, checklist Authorisation ok, Autorisation failed, dan Accounting failed. Kemudian, klik tombol Save.
Gambar 4.29 Konfigurasi Routers pada User Manager
4. Setelah itu, masuk ke menu Credits untuk membuat paket voucher yang diinginkan misanya paket voucher 1 jam Rp.3000 dan 2 jam Rp.6000.
Gambar 4.30 Konfigurasi paket voucher pada User Manager
67
5. Untuk menambahkan user yang dapat menggunakan paket voucher, masuk ke menu Users. Ketikkan jumlah users pada label Number of Users. Pada kasus ini, kita akan memberikan paket voucher kepada 12 users. Pada label Prepaid, buat paket voucher 1 jam dengan harga Rp.3000. Kemudian, checklist pilihan Generate CSV file dan Generate vouchers untuk menyimpan serta mencetak voucher. Selanjutnya, klik tombol Add.
Gambar 4.31 Konfigurasi Users untuk paket voucher pada User Manager
6. Setelah melakukan konfigurasi Users pada fitur User Manager, maka warnet sudah dapat membagikan ID untuk users yang akan menggunakan hotspot warnet.
Gambar 4.32 Hasil konfigurasi Users pada User Manager
68
7. Selanjutnya, paket voucher sudah dapat dicetak dan dijual. Di bawah ini merupakan tampilan paket voucher yang telah dicetak dan siap untuk dijual.
Gambar 4.33 Paket voucher yang telah dicetak
69
4.5
Monitoring Kegiatan Maintenance pada jaringan hotspot dapat dilakukan dengan menggunakan fitur Torch dan Graphing yang ada pada fitur Mikrotik RouterOS. Berikut ini adalah kegiatan monitoring yang dilakukan untuk memantau kegiatan pelanggan yang terhubung ke hotspot warnet. •
Torch
Gambar 4.34 Tampilan kegiatan upload dan download pelanggan
Gambar 4.34 menjelaskan tentang kegiatan upload dan download pelanggan. Dari sini dapat dilihat bahwa penggunaan bandwidth oleh user tidak ada yang melebihi batasan yakni 256k. Selain itu gambar ini juga menginformasikan alamat IP user dan tujuan situs yang sedang dikunjungi oleh user. •
Graphing
Gambar 4.35 Grafik penggunaan bandwidth pada queuehotspot
70
Gambar 4.35 menjelaskan tentang grafik pemakaian bandwidth yang diamati per 5 menit untuk kegiatan upload dan download pelanggan yang telah dirangkum dalam satu queue yakni queuehotspot. Dari gambar ini dapat dilihat bahwa penggunaan bandwidth oleh user belum mencapai batas maksimum queuehostpot yang telah dibuat dan masih dalam taraf normal. Grafik berwarna biru menunjukkan kegiatan upload pelanggan, sedangkan grafik berwarna hijau menunjukkan kegiatan download pelanggan. Bits per second adalah frekuensi kecepatan bandwidth pelanggan. Gambar 4.36 menjelaskan tentang grafik pemakaian bandwidth salah satu user.
Gambar 4.36 Grafik penggunaan bandwidth oleh hotspot user
Kedua tools tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masingmasing. Untuk torch, informasi yang didapatkan lebih rinci. Selain itu, pada tools tersebut dapat diperoleh informasi alamat situs yang sedang dikunjungi pelanggan. Kekurangan torch adalah tidak diberikannya informasi mengenai history pemakaian bandwidth. Pada tools graphing, data yang diberikan lebih mudah untuk dipahami karena berupa grafik dan dapat diketahui history pemakaian bandwidth user.
71
4.6
EVALUASI Evaluasi dari hasil konfigurasi mikrotik yang telah dilakukan sebelumnya akan dilihat dari sisi koneksi pelanggan ke hotspot dan bandwidth management yang telah diterapkan pada hotspot warnet. Berikut ini adalah evaluasinya:
1. Proses login pelanggan Pelanggan yang telah membeli paket voucher sudah dapat login dari laptop atau gadget pribadinya. Berikut adalah tampilan proses login yang dilakukan oleh salah satu pelanggan. •
Pelanggan harus melakukan koneksi dengan Hotspot Cellvinet 2 melalui wifi terlebih dahulu. Setelah terhubung dengan hotspot, pelanggan dapat membuka browser dari laptop atau gadget. Selanjutnya akan muncul tampilan halaman login seperti di bawah ini.
Gambar 4.37 Tampilan login hotspot pelanggan
72
Masukkan username login dan password yang tertera pada paket voucher, seperti gambar di atas. Kemudian, klik tombol OK. •
Setelah itu, maka akan muncul tampilan success login jika pelanggan berhasil login melalaui hotspot warnet.
Gambar 4.38 Tampilan success login pelanggan
Gambar 4.38 merupakan tampilan status pelanggan yang telah berhasil melakukan login ke hotspot warnet. Tampilan status terdiri dari informasi IP address pelanggan, kegiatan upload dan download, batas waktu akses dan sisa waktu pelanggan. Tombol log off dapat digunakan jika pelanggan ingin melakukan log out atau keluar untuk sementara dari hotspot warnet.
2. Bukti dari keberhasilan login yang dilakukan pelanggan akan terlihat di fitur User Manager. Di bawah ini merupakan tampilan user yang telah aktif dan terhubung ke hotspot warnet.
73
Gambar 4.39 Tampilan Active users dan Active sessions
Active users menginformasikan berapa jumlah user aktif yang terhubung pada hotspot warnet dan telah berhasil melakukan login, sedangkan Active sessions menginformasikan berapa jumlah sesi yang telah dilakukan pelanggan. Gambar 4.39 menjelaskan bahwa terdapat 12 user yang aktif dan 12 kali sesi login yang dilakukan oleh pelanggan yang terhubung ke hotspot.
3. Selanjutnya adalah pengujian terhadap sistem bandwidth management yang telah diterapkan, apakah sudah sesuai dengan aturan yang sudah dibuat yakni bandwidth sebesar 3M untuk fasilitas hotspot dan pembatasan bandwidth sebesar 256k untuk setiap pelanggan yang terhubung pada hotspot. Hal ini dapat dilihat dari menu Simple Queue yang ada pada Mikrotik RouterOS.
74
Gambar 4.40 Tampilan Queue List pada menu Queue
Gambar 4.40 menjelaskan bahwa terdapat 12 user yang telah terhubung ke hotspot warnet menggunakan ID paket voucher. 12 user tersebut telah berhasil dilimitasi bandwidth-nya menjadi 256k untuk kegiatan upload dan download. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian bandwidth sudah adil dan merata kepada setiap user. Pada user 5xsfq terdapat icon berwarna merah, ini artinya penggunaan bandwidth user tersebut sudah mencapai maksimum. User jw7rn menunjukkan tanda icon berwarna kuning, yang artinya penggunaan bandwidth hampir mendekati maksimum, sedangkan user fiyje menunjukkan icon berwarna hijau yang berarti pemakaian bandwidth user masih dalam taraf normal.
4. Setelah itu, akan diuji kecepatan bandwidth salah satu hotspot user menggunakan speedtest.net.
Gambar 4.41 Tampilan testing kecepatan bandwidth user
75
Gambar 4.41 menjelaskan bahwa kecepatan bandwidth user untuk kegiatan upload dan download adalah sekitar 256k. Ini berarti aturan simple queue yang telah dibuat sebelumnya berfungsi dengan baik dan berhasil melimitasi bandwidth yang digunakan oleh hotspot user.
5. Ketika pelanggan menggunakan software IDM untuk memonopoli bandwidth, penggunaan software tersebut tidak akan berpengaruh karena aturan Simple Queue akan tetap berlaku. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan download pelanggan menggunakan software IDM seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.42 Tampilan download user menggunakan IDM
Gambar 4.42 menjelaskan bahwa kecepatan bandwidth user untuk kegiatan upload dan download adalah 38 KB/sec. Maka, jika diubah ke dalam bentuk kbps adalah sekitar 256k. Ini berarti aturan simple queue yang telah dibuat sebelumnya berfungsi dengan baik dan berhasil melimitasi bandwidth yang digunakan oleh hotspot user.