BAB 4 ANALISIS
Berdasarkan tujuan dari tugas akhir ini yaitu menganalisis perbedaan yang terdapat pada posisi awal rencana dari peletakan pipa bawah laut dan posisi aktual dari pipa bawah laut yang diletakkan, maka analisis ini di fokuskan pada perbedaan posisi dari data rencana jalur pipa dan posisi dari jalur pipa yang telah terpasang.
4.1
Perbandingan Posisi Rencana dan Posisi Aktual Pipa
Perbandingan posisi rencana dan posisi aktual dari pipa dilakukan dengan membandingkan posisi rencana yang ditampilkan dengan dwg.file atau file autoCAD yang berupa garis rencana pemasangan pipa dan posisi aktual yang ditampilkan dari hasil pengolahan data MBES yang berupa gambar dan memiliki data kedalaman, terdapat beberapa bagian dari jalur pipa yang akan dianalisis. Data berupa garis rencana posisi dari pipa yang akan dipasang akan ditunjukkan pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Gambar Garis Jalur Rencana Pipa
Dari gambar tersebut terlihat terdapat 5 garis jalur rencana pipa pada satu platform nantinya hanya satu jalur pipa yang akan digunakan sebagai data pembanding posisi 41
dari data hasil pengolahan data MBES, yaitu jalur pipa terdekat lokasinya dari pipa yang akan dibuat.
Dari kedua data hasil pengolahan data MBES dan data rencana dari jalur peletakan pipa akan dianalisis posisi keduanya dengan menggabungkan kedua gambar ini dan nantinya kedua gambar akan saling bertampalan, dari gabungan kedua data diatas maka perbedaan posisi dari keduanya akan lebih mudah untuk dianalisis. Gabungan dari kedua data tersebut akan ditampilkan pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Gambar Overlay Data MBES dan Data Rencana Jalur Pipa
Apabila dilihat dari gambar 4.3 akan terlihat bagaimana perbedaan yang terdapat pada lengkungan dari pipa bawah laut, perbedaan terjauh dari overlay keduanya ialah sejauh 5.4 m, hasil ini didapat dengan menggunakan perhitungan rumus jarak dengan mengambil titik terjauh melalui visualisasi pada gambar overlay, koordinat rencana 538873.534 m E dan 9882672.414 m S serta koordinat pipa aktual 538867.587 m E dan 9882674.644 m S sistem proyeksi UTM zona 50 S.
42
Gambar 4.3 Perbedaan Pada Bagian Lengkungan Dari Pipa
4.2
Analisis Faktor Penyebab Perbedaan Posisi Pipa
Perbedaan posisi pipa bawah laut dapat disebabkan oleh beberapa hal, pada tugas akhir ini penulis membagi menjadi dua faktor utama penyebab perbedaan posisi pipa bawah laut, yaitu : 1. Kondisi perairan ditempat pemasangan pipa bawah laut. 2. Peralatan yang digunakan pada saat survei dilakukan.
4.2.1 Kondisi Perairan Pada Lokasi Pemasangan Pipa Bawah Laut Pada tugas akhir ini kondisi perairan lokasi pemasangan pipa bawah laut dapat dilihat dari data MBES dan data SBP, dikarenakan data yang digunakan ialah data MBES dan data SBP.
1. Kondisi Dasar Laut Kondisi dasar laut dari data pengolahan MBES menunjukkan keadaan dasar laut yang cenderung rata, dan kedalaman laut pada lokasi ini cenderung lebih dalam pada bagian selatan terlihat dari indikator warna hasil pengolahan MBES, pada lokasi ini terdapat beberapa pockmarks dengan kedalaman tidak lebih dari 1 m. Kondisi kedalaman pada lokasi ini bervariasi dengan kedalaman minimum 42.5 m dan kedalaman maksimum 47.7 m dibawah chart datum.
43
2. Kondisi Lapisan Dasar Laut Kondisi lapisan dasar laut pada lokasi survei ini pada bagian atas berupa tanah liat yang bersifat lembut dari kondisi tersebut membuat kondisi pipa yang akan dipasang diatasnya akan sedikit terpendam dalam lapisan sedimen ini.
Kondisi perairan yang disebutkan diatas sebenernya tidak terlalu mempengaruhi perubahan posisi horizontal pada pipa bawah laut dikarenakan permukaan dasar laut yang cenderung rata, dan pada permukaan dasar laut tidak ditemukan kemiringan atau objek yang signifikan yang nantinya akan mempengaruhi posisi horizontal dari pipa bawah laut.
4.2.2 Peralatan yang Digunakan Pada Survei Peralatan utama yang digunakan pada survei kali ini ialah MBES EM 3002, pada survei kali ini data yang di dapat dari MBES cukup baik dengan hasil kalibrasi yang baik. Pada saat pengolahan data MBES terdapat noise yang cukup banyak tetapi noise ini dapat dihapus dan dihilangkan dengan cukup bersih tanpa merubah data keadaan dasar laut yang terekam oleh MBES, pada saat pengolahan data juga terdapat perbedaan ketinggian pada daerah data yang overlap tetapi masalah ini dapat diatasi pada saat pengolahan data tanpa merubah data keadaan dasar laut. Sedangkan pada data SBP data yang didapat ialah berupa data analog yang kemudian diidentifikasi dengan bantuan sample bawah laut yang diambil.
Apabila perbedaan posisi rencana pipa bawah laut dengan posisi aktual pipa bawah laut saat ini dikaitkan dengan peralatan yang digunakan pada saat survei pengambilan data sebenarnya pengaruh dari alat yang digunakan tidak ada, karena pada saat pemrosesan data dilakukan tidak ada data permukaan dasar laut yang dihapus atau dirubah karena data yang diambil tidak baik.
4.3
Analisis Efek Perbedaan Posisi Pipa
Terdapat batas maksimum pada perbedaan posisi pipa bawah laut, yaitu perbedaan posisi yang dapat mengakibatkan posisi free-span pada pipa dan perbedaan posisi yang dapat mengakibatkan benturan pada pipa yang lainnya dalam lokasi yang sama. 44
Pada kasus ini perbedaan posisi pipa bawah laut ini masih dalam kondisi yang dapat diterima, dikarenakan tidak ada posisi pipa yang free-span dan juga tidak mengakibatkan pipa ini berbenturan dengan pipa yang lainnya, perbedaan posisi yang terjadi ini tidak menganggu jalannya distribusi gas yang dilakukan pada pipa tersebut.
45