perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Responden Responden berasal dari kontraktor gred 4 dan gred 5 yang ada di wilayah Yogyakarta. Data kontraktor gred 4 dan gred 5 ini diperoleh dari GAPENSI Yogyakarta. Kontraktor yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner antara lain yaitu CV. Jaya Naras, CV.Graha Citra Jaya Konstruksi, PB. Prima Karya, PT. Cipta Mukti Utama, Tekno Multi Jaya, PT. Wira Jasa Persada, PT. Pembina Supramas, CV. Cipta Yasa, CV. Mawar Mentari, CV. Jaya Pass Abadi, CV. Madya karya, PB. Pasifix, FA. Budi Utama, PT. Qumikom Indonesia, Citra Selaras Mandiri, dan Java Inti Sarana. A. Jabatan Responden Dari responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini diperoleh berbagai macam jabatan dalam perusahaan kontarktor yang dapat dilihat pada gambar 4.1. dimana yang paling banyak yaitu posisi Staff Administrasi yang berjumlah sebanyak 6 orang. Jabatan staff ini terdiri dari staff teknik, staff
Jumlah Responden
administrasi, staff lapangan, manager proyek, dan keplaa proyek.
Jabatan Gambar 4.1 Diagram Jabatan Responden commit to user
20
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Usia Salah satu perntanyaan dalam kuisioner yaitu mengenai usia. Berikut merupakan gambar grafik usia responden.
Jumlah Responden
12 10 8 6
4 2 0 20-29
30-39
40-49
Usia Gambar 4.2. Diagram Usia Responden C. Jenis Kelamin Responen Berikut merupakan jenis kelamin responden dapat dilihat pada gambar grafik 4.3.
Gambar 4.3 Diagram Jenis Kelamin Responden
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Status Tingkat Pendidikan Status tingkat pendidikan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu
Jumlah Responden
sebagai berikut :
12 10 8 6 4 2 0 SMU
Sarjana
Status Tingkat Pendidikan Gambar 4.4. Diagram Status Tingkat Pendidikan E. Pekerjaan Saat Ini
Jumlah Responden
Berikut merupakan pekerjaan saat ini pada setiap responden.
16 14 12 10 8 6 4 2 0
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pekerjaan Saat Ini Gambar 4.5. Diagram Pekerjaan saat Ini
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2. Analisis Data Pengolahan dari penelitian ini adalah seluruh kuisioner yang masuk yaitu sebanyak 16 responden. Kuisioner yang diberikan kepada masing-masing responden yaitu terdiri dari 2 kerangka kerja yaitu Pengendalian Biaya dan Cost Control Function Breakdown Structure yang disajikan dalam tabel 4.1. dan 4.2. Tabel 4.1. Data Kuisioner Pengendalian Biaya Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
X1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
X2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4
X3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4
X4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4
X5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
X6 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5
X7 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
X8 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
X9 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
X10 X11 X12 X13 X14 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
X15 X16 X17 X18 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
Tabel 4.2. Data Kuisioner Control Function Breakdown Structure Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
X1 X2 X3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5
X4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 5
X5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
X6 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5
X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 commit 4 4 to4 user 4 4 4 4
X15 X16 X17 X18 X19 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5
X20 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
X21 X22 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4
X23 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebelum melakukan analisis data diperlukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. 4.2.1 Uji Validitas Data Uji Validitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut dapat digunakan atau tidak. Kuisioner ini terbagi menjadi 2 yaitu Pengendalian Biaya dan Cost Control Function Breakdown Structure. Uji Validitas ini menggunakan program SPSS, berikut diagram alir uji validitas :
Mulai Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS
memunculkan total nilai responden dengan memilih Transform Compute Variable Menganalisis data yang telah dimasukkan dengan memilih Analye Correlate Bivariate Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak variables, lalu pilih Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok”
Tidak
Valid dibandingkan dengan tabel r?
Selesai
commit to user Gambar 4.6. Diagram Alir Uji Validitas Data
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut: A. Kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya 1) Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS. Data yang diperoleh dari responden yang akan diolah dimasukkan pada variable view yang sebelumnya variabel yang akan digunakan didefinisikan sebagai berikut: • Variabel 1 name : X1
type : numeric
width : 8
decimal : 0
label : pertanyaan 1
values : none
missing :none
columns : 8
align : center
name : X2
type : numeric
width :8
decimal : 0
label : pertanyaan 2
values : none
missing :none
columns : 8
align : center
measure : scale • Variabel 2
measure : scale Langkah tersebut dilanjutkan hingga variabel kedelapan belas yang diberi label : pertanyaan 18. Tampilan variabel view ditunjukkan pada gambar berikut
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.7 Variabel View Pengendalian Biaya Selanjutnya tampilan dalam data view akan menjadi seperti gambar dibawah
Gambar 4.8. Data View Pengendalian Biaya 2) Dilanjutkkan dengan memunculkan total nilai responden dengan memilih Transform Compute Variable seperti pada gambar berikut:
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.9. Compute Variabel 3) Kemudian menuliskan “total” dalam kolom target variable dan dilanjutkan mengisi kolom numeric expression dengan menjumlahkan semua label pernyataan yang telah dibuat lalu klik “ok” seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.10. Kotak Dialog Compute Variabel Setelah klik “ok” maka akan muncul label total pada data view seperti pada gambar berikut
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.11 Tampilan “total” pada Data View
4) Menganalisis
data
yang
telah
dimasukkan
dengan
memilih
AnalyeCorrelateBivariate seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.12. Correlate 5) Selanjutnya melakukan pengaturan pada kotak dialog Bivariate Correlation. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak variables, lalu pilih Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok” seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.13. Kotak Dialog Bivariate Correlation
6) Menampilkan hasil analisis data Hasil uji validitas dengan SPSS akan ditampilkan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 (Terlampir) Hasil perhitungan uji validitas data: Nilai koefisien pertanyaan 1 = 0,584 Nilai koefisien pertanyaan 2 = 0,865 Nilai koefisien pertanyaan 3 = 0,751 Nilai koefisien pertanyaan 4 = 0,827 Nilai koefisien pertanyaan 5 = 0,325 Nilai koefisien pertanyaan 6 = 0,455 Nilai koefisien pertanyaan 7 = 0,081 Nilai koefisien pertanyaan 8 =commit 0,016 to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilai koefisien pertanyaan 9 = 0,002 Nilai koefisien pertanyaan 10 = 0,000 Nilai koefisien pertanyaan 11 = 0,008 Nilai koefisien pertanyaan 12 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 13 = 0,055 Nilai koefisien pertanyaan 14 = 0,074 Nilai koefisien pertanyaan 15 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 16 = 0,002 Nilai koefisien pertanyaan 17 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 18 = 0,000 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil uji validitas semua pertanyaan lebih besar dari nilai tabel product moment pearson untuk 16 sampel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar 0,429.
B. Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure 1) Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS. Data yang diperoleh dari responden yang akan diolah dimasukkan pada variable view yang sebelumnya variabel yang akan digunakan didefinisikan sebagai berikut: • Variabel 1 name : X1
type : numeric
width : 8
decimal : 0
label : pertanyaan 1
values : none
missing :none
columns : 8
align : center
name : X2
type : numeric
width :8
decimal : 0
label : pertanyaan 2
values : none
missing :none
columns : 8
align : center
measure : scale • Variabel 2
measure : scale Langkah tersebut dilanjutkan hingga variabel kedelapan belas yang diberi label : pernyataan 18. Tampilan variabel view ditunjukkan pada gambar berikut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
Gambar 4.14. Variable ViewCost Control Function Breakdown Structure
Selanjutnya tampilan data view akan menjadi seprti gambar berikut
Gambar 4.15 Data View Cost Control Function Breakdown Structure commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Dilanjutkkan dengan memunculkan total nilai responden dengan memilih Transform Compute Variable seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.16. Compute Variable Cost Control Function Breakdown Structure 3) Kemudian menuliskan “total” dalam kolom target variable dan dilanjutkan mengisi kolom numeric expression dengan menjumlahkan semua label pernyataan yang telah dibuat lalu klik “ok” seperti pada gambar berikut
Gambar 4.17. Kotak Dialog Compute VariableCost Control Function Breakdown Structure commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setelah klik “ok” maka akan muncul label total pada data view seperti pada gambar berikut
Gambar 4.18 Tampilan “total” pada Data View Cost Control Function Breakdown Structure 4) Menganalisis
data
yang
telah
dimasukkan
dengan
memilih
AnalyeCorrelateBivariate seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.19 Corralate Cost Control Function Breakdown Structure 5) Selanjutnya melakukan pengaturan pada kotak dialog Bivariate Correlation. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak variables, lalu pilih Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok” seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.20 Kotak Dialog Bivariate CorrelationCost Control Function Breakdown Structure 6) Menampilkan hasil analisis data Hasil uji validitas dengan SPSS akan ditampilkan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4. (Terlampir) Hasil perhitungan uji validitas data: Nilai koefisien pertanyaan 1 = 0,537 Nilai koefisien pertanyaan 2 = 0,543 Nilai koefisien pertanyaan 3 = 0,068 Nilai koefisien pertanyaan 4 = 0,268 Nilai koefisien pertanyaan 5 = 0,018 Nilai koefisien pertanyaan 6 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 7 =commit 0,001 to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilai koefisien pertanyaan 8 = 0,022 Nilai koefisien pertanyaan 9 = 0,002 Nilai koefisien pertanyaan 10 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 11 = 0,000 Nilai koefisien pertanyaan 12 = 0,012 Nilai koefisien pertanyaan 13 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 14 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 15 = 0,011 Nilai koefisien pertanyaan 16 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 17 = 0,003 Nilai koefisien pertanyaan 18 = 0,214 Nilai koefisien pertanyaan 19 = 0,666 Nilai koefisien pertanyaan 20 = 0,143 Nilai koefisien pertanyaan 21 = 0,031 Nilai koefisien pertanyaan 22 = 0,017 Nilai koefisien pertanyaan 23 = 0,257 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil uji validitas semua pertanyaan lebih besar dari nilai tabel product moment pearson untuk 16 sampel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar 0,460. 4.2.2 Uji Reliabilitas Data Setelah semua data hasil kuisioner dilakukkan uji validitas kemudian dilakukan pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi data hasil suatu kuisioner. Besarnya nilai reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan dari suatu kuisioner yang diberikan. Uji reliabilitas ini sama seperti uji validitas yaitu menggunakan program SPSS, berikut diagram alir uji reliabitas:
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mulai Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS yang telah di uji validitas
Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih Analyze Scale Reliability Analyze Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom descriptive for dipilih item dan scale kemudian continue Analyze Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik “ok”
Tidak Reliable dengan Kriteria Indeks Reliabilitas? Ya Selesai Gambar 4.21 Diagram Alir Uji Reliabilitas Data Pengujian dilakukan untuk 2 kuisoner yaitu kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya dan kuisioner cost control function breakdown structure. Berikut langkahlangkah uji reliabilitas untuk 2 kuisioner: A. Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya. 1) Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih Analyze ScaleReliability Analyze seperti pada gambar 4.21. commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.22 Analisis Reliabilitas Pengendalian Biaya 2) Kemudian melakukan pengaturan pada kotak dialog Reliability Analyze, Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Kotak Dialog Reliability Analyze 3) Lalu mengatur perhitungan statitistik lainnya dengan memilih statistic. Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom descriptive for dipilih item dan scale kemudian continue seperti pada gambar 4.23 commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.24 Reliability Analyze Statistic Pada Kerangka Kerja Pengendalian Biaya 4) Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik “ok” seperti gambar dibawah:
Gambar 4.25. Reliabity Analyze Pengendalian Biaya 5) Menampilkan hasil analisis data pada tabel 4.5. commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas Data Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 16
100.0
0
.0
16
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .718
19
Dari tabel diatas menunjukkan koefisien alfa kuisioner sebesar 0,718> 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner tersebut reliable dengan kriteria tinggi berdasarkan tabel 2.1. B. Kuisioner Kerangka Kerja Cost Control Function Breakdown Structure 1) Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih Analyze ScaleReliability Analyze seperti pada gambar 4.25.
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.26. Analisis Reliabilitas Cost Control Function Breakdown Structure 2) Kemudian melakukan pengaturan pada kotak dialog Reliability Analyze, Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.27. Kotak Dialog Reliability AnalyzeCost Control Function Breakdown Structure 3) Lalu mengatur perhitungan statitistik lainnya dengan memilih statistic. Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom descriptive for dipilih item dan scale kemudian continue seperti pada gambar 4.27 commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.28. Reliability Analyze Statistic Pada Kerangka Kerja Cost Control Function Breakdown Structure
4) Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik “ok” seperti gambar dibawah:
Gambar 4.29. Reliabity AnalyzeCost Control Function Breakdown Structure 5) Menampilkan hasil analisis data pada tabel 4.6. commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Data Kuisioner Kerangka Kerja Cost Control Function Breakdown Structure Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 16
100.0
0
.0
16
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .744
24
Dari tabel diatas menunjukkan koefisien alfa kuisioner sebesar 0,744> 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner tersebut reliable dengan kriteria tinggi berdasarkan tabel 2.1.
4.2.3 Analisis Deskriptif dengan Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) Data hasil semua kuisioner telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasilnya menunjukkan data kuisioner tersebut valid dan reliable untuk 2 kuisioner yaitu kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya dan kuisioner cost control function breakdown structure. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif yaitu memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data hasil kuisioner yang diperoleh terhadap studi literature yang telah dipelajari kemudian menarik kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan metode Likert Summating Rating (LSR) yaitu suatu metode pengukuran sikap suatu responden yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya dengan menarik kesimpulan dengan batas-batas quartil yang diperoleh dari hasil kuesioner commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
yang menggunakan skala likert. Skala likert dalam kuisioner yang diberikan terdiri dari 5 skala nilai yaitu: •
Nilai 5 = sangat setuju
•
Nilai 4 = setuju
•
Nilai 3 = netral
•
Nilai 2 = kurang setuju
•
Nilai 1 = tidak setuju
Kuisioner yang diberikan kepada responden merupakan pernyataan-pernyataan umum yang mewakili suatu topik yang dibahas dari studi literatur yang telah dipelajari. Berikut analisis deskriptif dengan dalam Likert Summating Rating (LSR) untuk masing-masing kuisioner:
A. Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya. Pada kuisioner ini terdapat 4 pokok kerangka kerja yang masing-masing memiliki beberapa pernyataan umum mengenai topik pokok yang dibahas dan dibuat dalam suatu variabel seperti pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Variabel Keputusan Kerangka Kerja Pengendalian Biaya No
1
Aspek
WBS (Work Breakdown Structure)
Kurva S
3
Kriteria
Variabel
Pelaksana proyek harus mengetahui WBS dengan baik.
X1
Setiap pelaksanaan proyek harus ada WBS. Sistematika dalam WBS harus mencakup semua jenis
X2
pekerjaan
X3
WBS yang dibuat harus detail sehingga mudah dimengerti. WBS sangat berpengaruh terhadap kinerja proyek.
X4
Setiap pelaksanaan proyek harus menerapkan kurva S.
X6
Memonitor pekerjaan dalam bentuk kurva S.
X7
Membuat kurva S pekerjaan untuk mengontrol pekerjaan pada selang waktu tertentu. Mengevaluasi kurva S yang telah dibuat.
X8
Kurva S berpengaruh terhadap biaya awal atau perencanaan.
X10
Dilakukan pengkodean biaya terhadap biaya proyek commit to user
X11
X5
X9
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengkodean Biaya
4
Konsep Nilai Hasil (Earned Value)
Pengkodean biaya digunakan pada setiap proyek yang ditangani.
X12
Pengkodean biaya berpengaruh terhadap pengaturan biaya.
X13
Kinerja proyek dipengaruhi oleh pengkodean biaya yang baik.
X14
Diterapan konsep nilai hasil dalam setiap proyek.
X15
Konsep nilai hasil berpengaruh terhadap pengendalian biaya. Konsep nilai hasil mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan. Setiap pelaksanaan proyek menggunakan metode konsep nilai hasil dalam menghitung besar biaya.
X16 X17 X18
Data hasil perhitungan kuisioner tersebut kemudian ditunjukkan pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Data Hasil Perhitungan Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
X1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
X2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4
X3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4
X4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4
X5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
X6 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5
X7 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
X8 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
X9 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
X10 X11 X12 X13 X14 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
X15 X16 X17 X18 Total 4 4 2 3 71 3 3 3 4 73 4 5 4 5 86 4 4 4 4 78 4 4 5 4 75 4 5 5 4 79 5 5 5 5 82 4 4 4 4 79 5 5 5 5 86 4 4 4 4 82 4 4 4 4 81 5 5 5 5 84 5 4 4 4 81 5 5 5 5 83 4 4 4 4 82 5 5 5 5 86 1288
Dari tabel hasil perhitungan diperoleh Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek WBS ( Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan adalah 4,5 Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek Metode Kurva S adalah 4,7 Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek Pengkodean Biaya adalah 4,4
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek EVA ( Earned Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil adalah 4,3 Kemudian pengaruh kerangka kerja pengendalian biaya terhadap pengendalian biaya dapat dihitung dengan metode Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) Batas bawah (B)= jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah item …………………..variabel = 16 x 1 x 18 = 288 Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah item variabel = 16 x 5 x 18 = 1440 Range
= Batas atas (A) - Batas bawah (B) = 1440 – 288 = 1152
Quartil I (Q1)
=B+
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 4
= 288 +
1152 4
= 576 Quartil II (Q2) = B +
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 2
= 288 +
1152 2
= 864 Quartil III (Q3) = B +
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑥 3
= 288 +
4 1152𝑥 3 4
= 1152 Hasil total keseluruhan kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288. B (288)
Q1 (576)
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Q2 (864)to user Q3 (1152) commit Setuju
A (1440)
Sangat Setuju
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288 berada di antara Q3 < total skor responden = Sikap Sangat Positif yaitu 1152 < 1288 = Sikap Sangat Positif. Dapat diketahui bahwa sistem pengendalian biaya pada kontraktor sudah sesuai dengan studi literatur yang ada. B. Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure Pernyataan-pernyataan yang dibahas dalam kuisioner ini dalam tabel berikut: Tabel 4.9. Variabel Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure No Aspek 1
Allocating Budget
Kriteria
Variabel
Rencana Anggaran Proyek (RAP) digunakan dalam X1 pengendalian biaya Membuat laporan pengeluaran biaya baik di kantor X2 pusat dan laporan biaya di lapangan.
2
Monitoring Cost
Budget lapangan yang digunakan lebih kecil dari X3 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Site manager bertanggung jawab dalam pengeluaran X4 biaya di lapangan. Pengalokasian biaya harus dilakukan seoptimal X5 mungkin agar semua kebutuhan terpenuhi. X6 Monitoring biaya proyek dilakukan 2 minggu sekali Memonitoring jumlah cash flow proyek dan RAP yang X7 dikeluarkan pada setiap periode Secara berkala melakukan pengecekan biaya aktual X8 yang terjadi Secara berkala melakukan pengecekan kemajuan X9 pekerjaan proyek. commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Biaya aktual dan kemajuan pekerjaan dari proyek saling X10 mempengaruhi dalam penyelesaian proyek 3
4
Analyzing Cost Melakukan analisis status akuntansi proyek untuk X11 keseluruhan biaya proyek Status
Reporting Cost Status
Melakukan analisis status biaya
X12
Secara berkala membuat laporan status biaya proyek
X13
Laporan status biaya secara detail harus menjelaskan X14 pengeluaran biaya yang dilakukan. Laporan biaya dapat memperlihatkan pembiayaan X15 proyek tersebut sesuai rencana atau tidak. Laporan status biaya berisi laporan status akuntansi X16 proyek, yaitu jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan dibandingkan dengan budget yang ditargetkan.
5
Decision Making and Correcting Action
Laporan mengenai status akuntansi dijadikan dasar X17 melakukan tindakan perbaikan terhadap pembengkakan biaya yang dialami pada proyek
Manager membuat keputusan dan tindakan untuk X18 melakukan langkah perbaikan dari masalah biaya yang terjadi Langkah-langkah
perbaikan
yang
dilakukan X19
berdasarkan laporan-laporan status akuntansi dari bagian pengendalian biaya proyek. 6
Project Post Evaluating
Dilakukan evaluasi setelah proyek selesai
X20
Membahas mengenai bagaimana pelaksanaan proyek X21 baik dari biaya maupun waktu Membuat dokumentasi yang diperlukan dari evaluasi X22 proyek tersebut Melakukan pengevaluasian kinerja proyek secara X23 menyeluruh untuk menghindari kegiatan yang belum tercantum di laporan.
Data hasil perhitungan kuisioner tersebut kemudian ditunjukkan pada tabel 4.9. Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Kuisioner CosttoControl commit user Function Breakdown Structure
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
X1 X2 X3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5
X4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 3 5
X5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
X6 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5
X7 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5
X8 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4
X9 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4
X10 X11 X12 X13 X14 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
X15 X16 X17 X18 X19 X20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4
X21 X22 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4
X23 Total 4 90 4 79 4 104 4 107 5 100 4 97 5 103 5 102 4 101 5 103 4 93 5 106 5 87 5 104 5 103 4 101 1580
Kemudian pengaruh Cost Control Function Breakdown Structure terhadap pengendalian biaya dapat dihitung dengan metode Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) Batas bawah (B)= jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah item …………………..variabel = 16 x 1 x 23 = 368 Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah item variabel = 16 x 5 x 23 = 1840 Range
= Batas atas (A) - Batas bawah (B) = 1840 – 368 = 1472
Quartil I (Q1)
=B+
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 4
= 368 +
1472 4
= 736 Quartil II (Q2) = B +
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
= 368 + = 1104
2 1472 2
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Quartil III (Q3) = B +
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑥 3
= 368 +
4 1472𝑥 3 4
= 1472 Hasil total keseluruhan kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure adalah 1008 B (368)
Q1 (736)
TidakSetuju
Q2 (1104)
Kurang setuju
Setuju
Q3 (1472)
A (1840)
Sangat Setuju
Total analisis Cost Control
Function Breakdown Structure adalah 1580
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1580 berada di antara Q3 < total skor responden = Sikap Sangat Positif yaitu 1472< 1580 = Sikap Sangat Positif. Dapat diketahui bahwa sistem pengendalian biaya kerangka kerja Cost Control Function Breakdown Structure pada kontraktor sudah sesuai dengan studi literatur yang ada.
4.2.4 Penerapan Sistem Pengendalian pada Kontraktor Gred 4 dan 5 Telah diketahui dari analisis Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) mengenai sistem pengendalian biaya dari kerangka kerja pengendalian biaya dan Cost Control Function Breakdown Structure memberikan hasil sangat berpengaruh terhadap penerapan pengendalian biaya. Setelah diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap pengendalian biaya, Kuisioner yang diberikan kepada responden merupakan pernyataan-pernyataan umum yang mewakili suatu topik yang dibahas dari studi literatur yang telah dipelajari. Berikut hasil dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner commit to user penerapan pengendalian biaya untuk masing-masing gred kontraktor:
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.4.1. Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontraktor Gred 4 dan Gred 5 Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu kontraktor di Surakarta dengan terdiri dari 11 kontraktor gred 4 dan 9 kontraktor gred 5, berikut hasil kuisioner penerapan pengendalian biaya dalam tabel 4.11 dan tabel 4.12. Tabel 4.11 Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontarktor Gred 4 No
Aspek
Ya
Tidak
Pelaksanaan/Penggunaan WBS.
7
0
Breakdown
Sistematika dalam WBS.
4
3
Structure)
Tingkat Kedetailan Pembuatan WBS.
4
3
7
0
7
0
5
2
3
4
Penggunaan / Pembuatan Pengkodean Biaya
4
3
Pengkodean biaya dibuat / bentuk kode biaya yang dibuat
2
5
Tingkat kedetailan dalam pengkodean biaya
7
0
Pengkodean biaya dibuat berdasarkan WBS
6
1
Integrasi/hubungan pengkodean biaya dengan sistem akuntansi
7
0
7
0
7
0
7
0
WBS ( Work 1
Penerapan
Kriteria
Penerapan/pembuatan Kurva S dalam pembuatan jadwal penyelesaian pekerjaan dan pelaporan biaya Monitoring Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan biaya aktual 2
Metode
yang sudah dikeluarkan dalam bentuk Kurva S pelaksanaan
Kurva S
Update Pembuatan Kurva S Pekerjaan/Pelaksanaan setiap periode tertentu Evaluasi
terhadap
Kurva
S
perencanaan
dengan
pelaksanaan/pekerjaan
3
Pengkodean Biaya
Pencatatan/pembuatan
biaya
rencana
yang
diperlukan
berdasarkan rencana jadwal proyek (BCWS) EVA ( 4
Pencatatan biaya dari seluruh aktual pekerjaan di lapangan
Earned Value yang sudah dilaksanaan pada periode waktu yang bersangkutan Analysis)
sepanjang periode konstruksi(BCWP) Pencatatan biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian commit to user pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan(ACWP)
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan Earned Value/konsep nilai hasil pada proyek
6
1
6
1
5
2
Pencatatan Biaya dikantor dengan dilapangan(proyek)
6
1
Tanggung Jawab Lapangan untuk pengendalian budget
7
0
Monitoring biaya aktual pada periode tertentu (secara berkala)
7
0
7
0
Hubungan biaya aktual terhadap progress pekerjaan
6
1
Analisis Biaya dari data monitoring yang telah dikumpulkan
7
0
Laporan terhadap status biaya proyek secara berkala
5
2
Tingkat kedetailan laporan
6
1
7
0
Evaluasi proyek pada jangka waktu tertentu
6
1
Evaluasi lanjutan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan
6
1
Dokumentasi terhadap evaluasi dari setiap proyek
6
1
Selisih nilai(biaya) yang diperoleh setelah menyelesaikan paket pekerjaaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan (cost variance/CV) Faktor
efisiensi
biaya
yang
telah
dikeluarkan(Cost
Performance Index/CPI)
Monitoring Progress Pekerjaan pada periode tertentu (secara berkala)
5
Cost Control Function
Membuat Keputusan dan tindakan untuk melakukan langkah perbaikan secara tepat dan cepat berdasarkan status biaya
Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontarktor Gred 5 No
Aspek WBS ( Work
1
Breakdown Structure)
Kriteria
Ya
Tidak
Pelaksanaan/Penggunaan WBS.
7
2
Sistematika dalam WBS.
4
5
Tingkat Kedetailan Pembuatan WBS.
4
5
9
0
9
0
Penerapan/pembuatan Kurva S dalam pembuatan jadwal 2
Metode Kurva penyelesaian pekerjaan dan pelaporan biaya S
Penerapan
Monitoring Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan biaya aktual yang sudah dikeluarkan dalam bentuk Kurva S pelaksanaan commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Update Pembuatan Kurva S Pekerjaan/Pelaksanaan setiap
5
4
3
6
Penggunaan / Pembuatan Pengkodean Biaya
4
3
Pengkodean biaya dibuat / bentuk kode biaya yang dibuat
2
7
Tingkat kedetailan dalam pengkodean biaya
9
0
Pengkodean biaya dibuat berdasarkan WBS
8
1
Integrasi/hubungan pengkodean biaya dengan sistem akuntansi
9
0
9
0
9
0
9
0
8
1
8
1
7
2
Pencatatan Biaya dikantor dengan dilapangan(proyek)
8
1
Tanggung Jawab Lapangan untuk pengendalian budget
9
0
Monitoring biaya aktual pada periode tertentu (secara berkala)
9
0
9
0
Hubungan biaya aktual terhadap progress pekerjaan
8
1
Analisis Biaya dari data monitoring yang telah dikumpulkan
7
2
Laporan terhadap status biaya proyek secara berkala
5
4
Tingkat kedetailan laporan commit to user
6
3
periode tertentu Evaluasi
terhadap
Kurva
S
perencanaan
dengan
pelaksanaan/pekerjaan
3
Pengkodean Biaya
Pencatatan/pembuatan
biaya
rencana
yang
diperlukan
berdasarkan rencana jadwal proyek (BCWS) Pencatatan biaya dari seluruh aktual pekerjaan di lapangan yang sudah dilaksanaan pada periode waktu yang bersangkutan sepanjang periode konstruksi(BCWP)
4
EVA ( Earned Value Analysis)
Pencatatan biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan(ACWP) Penerapan Earned Value/konsep nilai hasil pada proyek Selisih nilai(biaya) yang diperoleh setelah menyelesaikan paket pekerjaaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan (cost variance/CV) Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan(Cost Performance Index/CPI)
5
Cost Control Function
Monitoring Progress Pekerjaan pada periode tertentu (secara berkala)
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Membuat Keputusan dan tindakan untuk melakukan langkah
7
2
Evaluasi proyek pada jangka waktu tertentu
6
3
Evaluasi lanjutan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan
6
3
Dokumentasi terhadap evaluasi dari setiap proyek
6
3
perbaikan secara tepat dan cepat berdasarkan status biaya
4.2.4.2. Rekapitulasi Hasil Penilaian Penerapan Sistem Pengendalian Biaya pada Kontraktor Hasil kuisioner penerapan pengendalian biaya pada masing-masing kontraktor telah diperoleh, kemudian dibuat rekapituasi penilaian berdasarkan rata-rata dari criteria untuk masing masing aspek-aspek yang ditinjau dalam sistem pengendalian biaya dalam penerapannya di lapangan. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13. Rata-rata Penilaian Penerapan sistem Pengendalian Biaya pada Kontraktor Aspek WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan Metode Kurva S Pengkodean Biaya EVA ( Earned Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil Cost Control Function Breakdown Structure Rata-Rata
Kontraktor Gred 4 Gred 5 71,42% 71,42% 74,28% 90,47% 90,47% 79,61%
55,55% 72,22% 71,11% 92,59% 79,62% 74,22%
WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan Berdasarkan tabel penilaian terlihat penerapan WBS untuk kontraktor gred 4 sebesar 71,42% dan untuk kontraktor gred 5 sebesar 55,55% . Kontraktor gred 4 dan 5 sebenarnya semua menerapkan WBS namun dalam sistematis dan tingkat kedetailan dalam pembuatan WBS mereka tidak begitu memperhatikan. Sebaiknya WBS dibuat secara detail dan sistematis agar rantai dalam semua fungsi pengendalian biaya menjadi efisien. Metode Kurva S Kemudian untuk metode kurva S dalam hal pencatatan biaya penerapannya sudah cukup bagus. Hal itu terlihar dari hasil kuisioner commit to userdimana kontraktor gred 4 sebesar
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
71,42% sedangkan gred 5 sebesar 72,2%. Penggunaan kurva S sangat berfaedah untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek dalam hal waktu maupun dalam hal biaya dalam bentuk yang mudah dipahami. Pengkodean Biaya Selain WBS aspek terlemah lainnya dari hasil kuisioner yaitu pengkodean biaya, menurut responden pengkodean biaya tidak begitu perlu untuk dibuat. Responden lebih cenderung menyatakan langsung item-item dalam hal biaya dan pengeluaran agar dapat dipahami oleh semua orang, baik orang dalam kantor maupun orang luar kantor responden. Hal itu terlihar dari hasil kuisioner dimana kontraktor gred 4 sebesar 74,28% sedangkan gred 5 sebesar 71,11%. Pengkodean biaya itu sendiri sangat dibutuhkan untuk kebutuhan pengendalian dan sistem informasi proyek agar dapat mengidentifikasi dengan jelas seluruh aktifitas pekerjaan. EVA ( Earned Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil Untuk aspek EVA (Earned Value Analysis)/ Konsep Nilai Hasil kontraktor hasil kuisioner penerapannya di lapangan sangat baik. Mereka telah mengerti bagaimana cara mengolah menganalisis data khususnya dalam hal biaya yang telah diperoleh menggunakan konsep nilai hasil. Hasil kuisioner untuk kontraktor gred 4 sebesar 90,47% dan gred 5 sebesar 92,59% Tetapi belum tentu juga proyek yang mereka tangani tidak mengalami pembengkakan di akhir proyek karena EVA merupakan salah satu metode untuk menganalisis data yang memberikan gambaran besaran pembengkakan pada saat pelaporan yang akan terjadi di akhir proyek. Cost Control Function Breakdown Structure Aspek yang terakhir adalah Cost Control Function Breakdown Structure dimana hasil untuk kontraktor gred 4 yaitu sebesar 90.47% dan gred 5 sebesar 79,62%. Penerapan sistem pengendalian untuk aspek ini hasilnya baik, namun ada kekurangan dalam hal reporting cost yaitu pembuatan laporan biaya. Menurut responden laporan biaya tidak perlu dibuat secara berkala namun dibuat bila telah commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengalami pembengkakan saja baik untuk kontraktor gred 4 maupun kontraktor gred 5. Rata-rata Rata-rata niai kesesuaian keseluruhan boleh dikatakan cukup baik dalam hal penerapan pada proyek yang ditangani. Hasil rata-rata tidak mencapai nilai 100 % karena baik kontraktor gred 4 maupun 5 masih ada kekurangan dalam aspek WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan dan Pengkodean Biaya. Ratarata nilai keseluruhan aspek untuk kontraktor gred 4 sebesar 79,61% sedangkan kontraktor gred 5 sebesar 74,22%.
commit to user