BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Pada PT. Nusantara Sejahtera Raya 4.1.1
Analisis QFD
4.1.1.1 Langkah – langkah Analisis QFD pada Layanan M-Tix Cinema XXI Langkah awal yang dilakukan dalam analisis QFD tahap pertama adalah dengan mengidentifikasikan kriteria – kriteria kebutuhan pelanggan yang didapat melalui hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang merupakan hasil dari penelitian perusahaan pada pelanggannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan (pada lampiran), maka diperoleh kriteria – kriteria kebutuhan pelanggan yang dapat dijadikan sebagai kriteria m-tix yang baik. Kriteria – kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahapan melakukan transaksi m-tix yang mudah 2. Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu 3. Tersedianya layanan pengecekan saldo 4. Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar 5. Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 6. Tersedianya fasilitas auto reload Sebelum memulai penelitian , terlebih dahulu ditentukan jumlah sample yang akan digunakan dan karena keterbatasan waktu dan berbagai hal , maka sample diambil dari pelanggan yang berada di wilayah Jakarta saja. Sampel diambil sebanyak 100 orang pengguna M-Tix dari beberapa bioskop di Jakarta yang memiliki keanggotaan layanan M-Tix dan Mahasiswa atau mahasiswi Bina Nusantara University yang menjadi anggota layanan ini .
47
1. Tentukan siapa pelanggan, lalu buatlah daftar keinginan pelanggan dan ukur pentingnya keinginan – keinginan tersebut dengan bantuan nilai pembobotan
6 Matriks korelasi
1b
2
3
Tujuan Proyek
1a
Evaluasi Produk
Parameter teknis ( spesifikasi produk
Tingkat Kepentingan
4
5
Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
7
Analisis Target
8
Nilai Target
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.1 Tahap Pertama Analisis QFD
48
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner pada sample, maka dapat diperoleh data melalui kuesioner yang sudah disebarkan. Adapun hasil kuesioner yang didapat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Derajat Kepentingan Sumber : Kuesioner
Atribut Produk Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas auto reload
Derajat Kepentingan SP P KP TP 57 40 3 0 62 38 0 0 20 39 33 8
88.50% 90.50% 67.75%
SP SP P
53
43
4
0
87.25%
SP
48 12
37 25
12 36
3 32
82.50% 56.75%
SP P
Keterangan : SP
= Sangat Penting
P
= Penting
KP
= Kurang Penting
TP
= Tidak Penting
Masing – masing derajat kepentingan diberi bobot sebagai berikut : SP
=4
P
=3
KP
=2
TP
=1
49
Tingkat Kepentingan
Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah : 4 x 100 = 400 Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah : 1 x 100 = 100 Untuk perhitungan tingkat kepentingan dimasing – masing pertanyaan, dilakukan sesuai contoh perhitungan dibawah ini : - Tingkat kepentingan kemudahan tahapan transaksi layanan m – tix 57 x 4 = 228 40 x 3 = 120 3 x2=
6
0 x1=
0 + 354
Jadi tingkat kepentingan tahapan transaksi m- tix dalam sebuah wapsite adalah (354 / 400) x 100 % = 88.50 % Berdasarkan
bobot
maka
TP
digambarkan
KP
25
0
dapat P
50
sebagai
berikut
SP
75
85% 100
Keterangan : ≤ 25
= TP
26 – 50
= KP
51 – 75
=P
76 – 100
= SP
Jadi tingkat kepentingan kemudahan tahapan transaksi layanan m – tix adalah Sangat Penting.
50
:
Tingkat Kepentingan Tahapan melakukan transaksi MTix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas auto reload
88.50%
SP
4
90.50%
SP
4
67.75%
P
3
87.25%
SP
4
82.50% 56.75%
SP P
4 3
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.2 Hasil Analisis QFD Tahap Pertama
51
2. Bandingkan kinerja m – tix dengan sejenisnya di perusahaan lain
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.3 Tahap Kedua Analisis QFD
52
Pada tahap kedua ini, akan dijabarkan hasil dari evaluasi terhadap m-tix dan produk pesaing saat ini dilihat dari sisi pelanggan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pandangan pelanggan yang menggunakan layanan M-Tix dari Cinema XXI dan Cinema 21 milik PT Nusantara Sejahtera Raya. Setelah dilakukan evaluasi , maka dapat diperoleh data melalui kuesioner yang sudah disebarkan oleh pihak perusahaan. Adapun hasil dari pengisian kuesioner yang didapat dari responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Tabel Perbandingan Sumber : Kuesioner
M -Tix
Atribut Produk Tahapan melakukan transaksi yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas auto
reload
SB
B
KB
TB
26
38
21
15
68.75%
0
0
0
100
15
37
30
33
49
0 24
Hasil Evaluasi
SB
B
KB
TB
B
32
42
21
5
75.25%
SB
25.00%
TB
28
39
25
8
71.75%
B
18
62.25%
B
37
42
15
6
77.50%
SB
11
7
77.00%
SB
32
37
20
11
72.50%
B
0
0
100
25.00%
TB
29
40
19
12
71.50%
B
43
21
12
69.75%
B
34
35
23
8
73.75%
B
Keterangan : SB
Pesaing Hasil Evaluasi
= Sangat Baik
53
B
= Baik
KB
= Kurang Baik
TB
= Tidak Baik
Masing – masing derajat penilaian diberi bobot sebagai berikut : SB
=4
B
=3
KB
=2
TB
=1
Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah : 4 x 100 = 400 Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah : 1 x 100 = 100 Untuk perhitungan tingkat kepentingan dimasing – masing pertanyaan, dilakukan sesuai contoh perhitungan dibawah ini : - Tingkat nilai kebaikan kemudahan tahapan transaksi layanan 26 x 4 = 104 38 x 3 = 114 21 x 2 = 42 15 x 1 = 15 + 275 Jadi tingkat kepentingan tahapan transaksi m- tix dalam sebuah wapsite adalah (275 / 400) x 100 % = 68.75 %
54
Berdasarkan
bobot
maka
TB
dapat
KB
25
0
digambarkan B
50
sebagai SB
68.75% 75
100
Keterangan : ≤ 25
= TB
26 – 50
= KB
51 – 75
=B
76 – 100
= SB
Jadi tingkat kemudahan tahapan transaksi layanan adalah Baik. * Secara keseluruhan hasil evaluasi layanan m-tix adalah : (68.75% + 25% + 62.25% + 77% + 25% + 69.75% ) : 6 = 54.625% sehingga dapat dikategorikan Baik ( B ) * Secara keseluruhan hasil evaluasi layanan online pesaing adalah : ( 75.25% + 71.75% + 77.5% + 72.5%+ 71.50% + 73.75% ) : 6 = 73.7% Sehingga dapat dikategorikan Baik ( B )
Sumber : Hasil Pengolahan Data
55
berikut
:
m-tix Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas auto reload
Pesaing
Target Nilai
2.75
B
3.01
SB
2.89
1
TB
2.87
TB
2.87
2.49
B
3.1
SB
3.1
3.08
SB
2.9
B
3.08
1 2.79
TB B
2.86 2.95
B B
2.86 2.95
Gambar 4.4 Hasil Analisis QFD Tahap Kedua
Dari hasil perhitungan perbandingan dengan pesaing maka dapat dilihat beberapa hal yang perlu ditambahkan pada layanan m-tix terutama yang mendapat penilaian Tidak Baik ( TB ).
56
3. Identifikasi dan hitung tujuan dari perbaikan , tentukan keinginan pelanggan yang perlu deperbaiki dan ditambahkan agar produk layanan m-tix dapat bersaing
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.5 Tahap Ketiga Analisis QFD
57
Maksud dari tahap ketiga Analisis QFD adalah agar perusahaan dapat mengetahui bagaimanakah posisi perusahaan dimata pelanggan dibandingkan dengan pesaing. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui berapa banyak peningkatan yang harus dilakukan perusahaan pada produk layanan m-tix mana saja yang membutuhkan peningkatan atau penambahan.
Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
autoreload
m-tix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64
2.9
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.6 Hasil Analisis QFD Tahap Ketiga
58
4. Terjemahkan keinginan pelanggan ke dalam parameter teknis yaitu spesifikasi produk. Nyatakan bagaimana cara keinginan pelanggan dapat dimanfaatkan.
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.7 Tahap Keempat Analisis QFD
59
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Parameter teknis merupakan kriteria – kriteria yang diajukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kriteria – kriteria ini didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahaan.
Kriteria – kriteria yang didapat dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Security Layanan harus aman sehingga memastikan hanya pihak perusahaan dan pengguna layanan saja yang dapat mengakses layanan 2. Selalu di update Setiap layanan harus update agar informasi terbaru dari perusahaan dapat diketahui pelanggan
3. User friendly Layanan dirancang tidak rumit sehingga pelanggan tidak merasa kesulitan menggunakannya
4. Data Integrity Memberikan jaminan pendeteksian terhadap adanya perubahan data pada saat data tersebut dalam perjalanan dari pelanggan ke tiap – tiap merchant yang diakses
Tabel 4.3 Parameter Teknis Layanan M -Tix Sumber : Hasil Wawancara
Parameter Teknis
Hasil Evaluasi
Security Selalu di update User Friendly Data Integrity
B B B B
60
Tabel 4.4 Parameter Teknis Layanan sejenis M –Tix Pesaing Sumber : Hasil Wawancara
Parameter Teknis
Hasil Evaluasi
Security Selalu di update User Friendly Data Integrity
B B SB B
Keterangan : SB
= Sangat Baik
B
= Baik
KB
= Kurang Baik
TB
= Tidak Baik
61
auto reload
Data Integrity
user friendly
Selalu di update
security Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
mtix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64
2.9
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.8 Hasil Analisis QFD Tahap Keempat
62
5. Periksa hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter teknis
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.9 Tahap Kelima Analisis QFD
63
Tujuan dari matriks interaksi adalah untuk mengetahui hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter teknis yang dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak internal dari perusahaan. Kriteria – kriteria yang berhubungan akan diberi bobot. Yang tidak memiliki hubungan tidak akan diberi bobot. Bobot yang diberikan berkisar 1 untuk yang terendah hingga 3 untuk yang tertinggi.
Tabel 4.5 Tabel Kekuatan Hubungan antara Atribut Produk dengan Parameter Teknis Sumber : Hasil Wawancara
Jenis Hubungan Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Security Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Selalu di Update Tahapan melakukan transaksi yang mudah - User Friendly Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Data Integrity Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Security Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Selalu di Up
date
Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - User Friendly Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Data
Integrity
Tersedianya layanan pengecekan saldo - Security Tersedianya layanan pengecekan saldo - Selalu di Up date Tersedianya layanan pengecekan saldo - User Friendly Tersedianya layanan pengecekan saldo - Data Integrity Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar - Security Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar - Selalu di Update Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar - User Friendly Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar - Data Integrity Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Security Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Selalu di Update Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - User
64
Ya / Tidak
Kekuatan Hubungan 1 2 3
TIDAK TIDAK YA TIDAK TIDAK
+
TIDAK TIDAK YA YA TIDAK TIDAK YA
+ +
+
TIDAK YA YA
+ +
TIDAK TIDAK YA YA
+ +
Friendly Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Data
Integrity
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
auto reload - Security auto reload - Selalu di Update auto reload - User Friendly auto reload - Data Integity
Keterangan : Ya
= memiliki hubungan
Tidak
= Tidak memiliki hubungan
1
= Hubungan Lemah
2
= Hubungan Sedang
3
= Hubungan Kuat
65
YA YA TIDAK YA YA
+ + + +
auto reload
Data Integrity
user friendly
Selalu di update
security Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
mtix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
3
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
3
1
3
3
2
2
2
3
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2
2
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64 22.04
2.9 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.10 Hasil Analisis QFD Tahap Kelima
66
6. Kekuatan hubungan antar parameter teknis
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.11 Tahap Keenam Analisis QFD
67
Matriks Korelasi, pada bagian ini kita akan menganalisis hubungan antara parameter teknis, apakah saling berhubungan atau tidak. Apabila berhubungan, bagaimanakah kondisi hubungannya apakah kuat, sedang, atau lemah.
Tabel 4.6 Tabel Kekuatan Hubungan Parameter Teknis Sumber : Hasil Wawancara Ya / Tidak
Jenis Hubungan
Security - Selalu di upadate Security - User Friendly Security - Data Integrity Selalu update - User Friendly Selalu update - Data Integrity User Friendly - Data Integrity
TIDAK TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
Keterangan : Ya
= memiliki hubungan
Tidak
= Tidak memiliki hubungan
1
= Hubungan Lemah
2
= Hubungan Sedang
3
= Hubungan Kuat
68
Kekuatan Hubungan 1 2 3
+ +
2
Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
auto reload
Data Integrity
user friendly
Selalu di update
security
3
mtix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
3
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
3
1
3
3
2
2
2
3
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2
2
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64 22.04
2.9 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.12 Hasli Analisis QFD Tahap Keenam
69
7. Catatlah satuan tolak ukur untuk semua parameter teknis
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.13 Tahap Ketujuh Analisis QFD
70
Pada tahap ini akan dilakukan penghitungan antara besarnya hubungan dalam matriks interaksi dengan mengalikan antara besarnya relasi dengan persentase bobot.
71
2
Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
auto reload
Total Presentaseprioritas
Data Integrity
user friendly
Selalu di update
security
3
mtix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
3 1.02
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2 0.22
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64 22.04
2.9 100
3 0.14
1 0.11
3 0.09 0.2 4.2
3 0.41
2 0.27
2 0.68
2 0.68 2 0.06 1.15 24.2
1.09 23
3 1.01 2 0.06 2.31 48.6
Sumber : Hasil pengolahan data Gambar 4.14 Hasil Analisis QFD Tahap Ketujuh
72
8. Tentukan nilai target desain m – tix sebagai produk layanan atau tunjukan perbaikan parameter teknis yang dilakukan
6 Matriks korelasi 4
Parameter teknis ( spesifikasi produk 1b
1a
2
3
5 Kebutuhan Pelanggan
Matriks Interaksi
8
Nilai Target
Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153) Gambar 4.15 Tahap Kedelapan Analisis QFD
73
Tujuan Proyek
Analisis Target
Evaluasi Produk
Tingkat Kepentingan
7
2
Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu Tersedianya layanan pengecekan saldo Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia Tersedia fasilitas
auto reload
Total Presentaseprioritas Analisis M –Tix Analisis Pesaing Nilai Target
Data Integrity
user friendly
Selalu di update
security
3
mtix
Pesaing
Target Nilai
Target Pengembangan
Bobot
% Bobot
2.75
3.01
3.01
0.26
1.04
4.72
3 1.02
1
2.87
2.87
1.87
7.48
33.93
2 0.22
2.49
3.1
3.1
0.61
2.44
11.07
3.08
2.9
3.08
1
3
13.61
1
2.86
2.86
1.86
7.44
33.76
2.79
2.95
2.95
0.16
0.64 22.04
2.9 100
3 0.14
1 0.11
3 0.41
2 0.27
2 0.68
3 1.01 2 0.06 2.31 48.6
3 0.09 0.2 4.2
1.09 23
2 0.68 2 0.06 1.15 24.2
B
B
B
B
B
B
SB
B
SB
SB
SB
SB
Sumber : Hasil Pengolahan Data Gambar 4.16 Hasil Analisis QFD Tahap Akhir
74
4.1.1.2 Perhitungan dalam analisis QFD Perhitungan dalam analisis QFD diperoleh melalui kuesioner yang tahapan – tahapan penghitungannya adalah sebagai berikut : • Isi dari table derajat kepentingan didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang merupakan pengguna m-tix. • Isi dari tabel perbandingan didapatkan melalui kuesioner perbandingan dengan pesaing yang disebarkan kepada sample yang merupakan pengguna m-tix • Pada hasil analisis QFD tahap kedua dan selanjutnya, target nilai didapat dari nilai tertinggi dari perbandingan rata – rata antara layanan M-Tix dengan pesaing. • Pada hasil QFD tahap ketiga dan selanjutnya , nilai bobot didapat dari tingkat kepentingan ( pada table derajat kepentingan ) dikalikan dengan target pengembangan. • Pada hasil analisis QFD tahap ketiga dan selanjutnya , untuk persentase bobot didapat dari bobot dibagi total bobot, dikalikan 100%. • Untuk kriteria – kriteria parameter teknis didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahan, sedangkan hasil evaluasinya didapatkan dari kuesioner yang disebarkan. • Untuk kekuatan hubungan antara atribut produk dengan parameter teknis didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahaan dan nilainya didapat dari presentase bobot dikalikan dengan kekuatan hubungan lalu ditotalkan. • Untuk persentase prioritas didapat dari nilai dibagi total nilai dikali dengan 100%.
75
4.1.2
Analisis Lima Kekuatan Porter Perusahaan
Potensi pengembangan produk subtitusi : - Subtitle : tempat penyewaan ruangan home theatre dengan DVD ( Dharmawangsa)
Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen - Penonton bioskop
Pesaing – pesaing Industri : - Blitz Megaplex
Kemungkinan masuknya pesaing baru yang potensial : -
Kekuatan tawar menawar penjual / pemasok : - Distributor film – film asing - Production House pembuat film di Indonesia - Alat elektronik layanan: AC, Proyektor, layar, sound system,dll
Gambar 4.17 Analisis Porter PT Nusantara Sejahtera Raya
76
Gambar di atas menunjukan 5 kekuatan tersebut adalah Pesaing Industri, Pendatang baru yang potensial, Pengganti / Subtitusi , Pembeli, dan pemasok. 5 ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah : 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat Untuk industri yang bergerak di bidang hiburan pelayanan bioskop, bagi PT Nusantara Sejahtera Raya boleh dibilang belum memiliki pesaing yang cukup kuat, walaupun dalam beberapa tahun belakangan muncul pesaing namun PT Nusantara Sejahtera Raya masih menguasai pangsa pasar yang ada. 2. Ancaman Pendatang baru Untuk saat bioskop yang menjadi pendatang baru belum menjadi ancaman bagi PT Nusantara Sejahtera Raya. 3. Ancaman produk pengganti / subtitusi Terdapat produk subtitusi aktual atau potensif dalam suatu industri juga merupakan suatu ancaman. Yang menjadi produk pengganti bagi layanan PT Nusantara Sejahtera Raya adalah tempat-tempat yang menyewakan ruangan home theatre dan DVD
untuk
dapat
menonton
bersama
secara
lebih
privat
seperti
Subtitle( Dharmawangsa,Jakarta). 4. Ancaman kekuatan tawar – menawar pembeli Dalam hal ini adalah, para penonton bioskop dan masyarakat pecinta film. Dimana ancaman adalah apabila selalu meminta pelayanan yang lebih baik lagi dimana saat ini bisa saja dibanding – bandingkan dengan layanan di bioskop lain. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar – menawar pemasok Yang merupakan pemasok bagi PT Nusantara Sejahtera Raya adalah para distributor film-film asing , Production House pembuat film dimana merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam layanan serta berbagai peralatan pendukung sebagai sarana dan
77
fasilitas pelayanan seperti computer, proyektor, Air Conditioner, Layar, Sound system,dll.
4.2 Perancangan Tampilan Modul Admin 1. Tampilan Register User Halaman admin ini dibuat untuk dapat menginput data pelanggan yang baru masuk dan aktif sebagai anggota layanan m-tix.
Gambar 4.18 Tampilan untuk Admin Register User
78
2. Tampilan Histori Saldo user Tampilan ini digunakan admin sebagai data dari hasil transaksi pelanggan, pengecekan saldo, dan pengisian ulang sehingga data dapat terintegrasi dengan baik
Gambar 4.19 Tampilan Admin Transaksi User
79
3. Tampilan Laporan Transaksi Bioskop Tampilan ini dapat diakses oleh admin yang adalah manager atau direktur untuk dapat mengetahui laporan akhir dari hasil transaksi perhari , per bioskop maupun perjam , baik pembelian menggunakan m-tix maupun biasa. Sehingga dapat mempermudah manager atau direktur memperoleh laporan yang just in time.
Gambar 4.20 Tampilan Admin Laporan Transaksi Bioskop
80
4.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Pelanggan 1. Halaman Login Setelah memilih menu m-tix, pelanggan m-tix dapat memasukkan nomor handphone yang terdafatar pada saat pengisian form m-tix sebagai id login dan kode pin untuk masuk ke layanan m-tix.
Gambar 4.21 Tampilan halaman Login M-Tix
81
2. Halaman Menu Setelah user berhasil melakukan login, makan pengguna akan masuk ke menu m-tix dimana pengguna dapat memilih link transaksi untuk melakukan pembelian tiket, link cek saldo untuk mengetahui sisa saldo terakhir dan catatan transaksi yang terakhir, dan pada link isi ulang, pengguna dapat melakukan pengisian ulang saldo m-tix.
Gambar 4.22 Tampilan halaman menu m-tix
82
3. Memilih kota tempat bioskop Setelah memilih transaksi maka pengguna langsung masuk ke halaman pemilihan daerah bioskop yang dituju. Untuk saat ini, M-Tix baru berada di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Gambar 4.23 Tampilan Halaman Pilihan Kota tempat Bioskop
83
4. Memilih bioskop Setelah memilih kota, akan ditampilkan bioskop – bioskop yang melayani Layanan MTix. Pembeli dapat langsung memilih tempat tujuan mereka.
Gambar 4.24 Tampilan halaman pemilihan Bioskop yang dituju
84
5. Memilih Hari dan tanggal tayang Setelah memilih bioskop, palanggan dapat langsung memilih hari dan tanggal tiket yang ingin dibeli.
Gambar 4.25 Tampilan Halaman Pemilihan Tanggal yang ingin ditonton
85
6. Memilih Film dan jam tayang Setelah memilih tanggal film maka akan ditampilkan pilihan film dan jam tayang yang tersedia untuk tiap film pada bioskop yang telah dipilih.
Gambar 4.26 Tampilan Halaman pemilihan Jam Tayang
86
7. Memilih Barisan tempat duduk Setelah memilih film dan jam tayang maka pengguna dapat memilih baris tempat duduk yang diinginkan.
Gambar 4.27 Tampilan Halaman pemilihan Baris tempat duduk
87
8. Memilih nomor kursi Setelah memilih barisan makan akan ditampilkan checkbox untuk memilih tempat duduk yang diinginkan. Apabila masih tersedia tampilan checkbox berwarna putih, apabila sudah dipesan tampilan checkbox berwarna abu-abu.
Gambar 4.28 Tampilan Halaman Pemilihan tempat duduk baris yang dipilih
88
9. Konfirmasi Pada halaman ini, akan ditampilkan keseluruhan hasil dari pilihan pengguna mulai dari tempat, jam tayang, tanggal tayang, theater, judul film, no kursi, jumlah kursi yang dipesan , dan total yang harus dibayarkan. Halaman konfirmasi ini dibuat agar pelanggan dapat mengetahui apabila ada kesalahan dalam pemesanan atau sebagai halaman pengesahan sehingga apabila pelanggan setelah melihat tampilan halaman ini dan menekan ok, maka transaksi sudah tidak dapat dibatalkan.
Gambar 4.29 Tampilan Halaman konfirmasi pemesanan
89
10. Kode Booking Pada halaman ini akan ditampilkan kode booking untuk pengambilan di bioskop yang dituju, serta terdapat tampilan sisa saldo terakhir pelanggan setelah melakukan transaksi.
Gambar 4.30 Tampilan Halaman akhir transaksi M-Tix
90
4.4 Hasil dan Pembahasan Setelah melakukan penghitungan dengan metode analisis QFD ( Quality Function
Deployment) , maka
hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
perbandingan antara layanan m-tix Cinema XXI dan Cinema 21 ( PT Nusantara Sejahtera Raya ) dengan layanan sejenis milik pesaing , memiliki
kekuatan yang relatif sama.
Layanan M-tix memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan pesaingnya, kelemahan layanan M-tix yaitu dalam hal cara melakukan transaksi yang rumit serta keterbatasan waktu dalam pembelian tiket. Dari segi analisis teknik, Layanan M –Tix dan layanan pesaing memiliki nilai yang relative sama. Namun untuk layanan M-Tix perlu dilakukan pembaharuan agar dapat memenuhi nilai target yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan pelayanan serta kepuasan bagi pengguna Layanan M-tix. Prioritas serta tingkat pembaharuan dapat dilihat dari gambar hasil analisis QFD yang telah dilakukan. Layanan M-Tix yang baru harus memiliki data integrity dalam setiap transaksi yang terjadi sehingga memungkinkan dapat terwujudnya keinginan pelanggan pada layanan M – Tix yang baru yang memiliki persentase paling besar yaitu ( 48,6 %), selanjutnya adalah user friendly (24.2%) dimana pada layanan M-tix harus mudah digunakan oleh pengguna sehingga kemudahan layanan ini benar – benar dapat dirasakan oleh pengguna layanan M –Tix. Dilanjutkan selalu di Update (23%) hal ini karena terus berubahnya film-film yang tayang dan jadwal – jadwal film yang berubah sehingga layanan ini harus di update secara kontinyu. Terakhir adalah Security atau keamanan (4.2%) memiliki prioritas terendah karena untuk layanan M – Tix ini keamanan sangat diperlukan apabila pembayaran benar – benar secara online langsung menggunakan kartu kredit dimana untuk saat ini Layanan M –Tix belum menerapkan sistem ini.
91
Jadi, dari hasil analisis QFD ( Quality Function Deployment) yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembaharuan Layanan M – Tix yang sudah ada saat ini perlu dilakukan dengan melakukan Perancangan Layanan M-Tix berbasis WAP agar
keinginan pelanggan yang tadinya tidak dapat dipenuhi dapat terpenuhi untuk dapat memaksimalkan pneggunaan Layanan M-Tix sendiri. Hal yang paling perlu untuk dibuat dalam rancangan M-Tix yang baru adalah bagaimana membuat transaksi lebih mudah dan tidak dibatasi waktu oleh para penggunanya.
92