BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengolaan biji pinang. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yakni membeli biji pinang dari petani yang sudah di kupas dan di belah dua, kemudian biji pinang di proses hingga kering menggunakan mesin oven. Tahap selanjutnya biji pinang akan disortir, memisahkan biji pinang yang bagus dengan biji pinang yang berwarna kemerahan yang disebut “kandis”. Setelah di sortir biji pinang akan di masukan ke dalam mesin poles untuk membersihkan biji pinang dari debu dan jamur yang menempel. CV. Mitra Karya Sakti menyediakan kualitas biji pinang sesuai dengan permintaan pembeli. 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berdiri sejak tahun 2004 di Kota Jambi, dan memiliki pabrik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Usaha yang dilakukan CV. Mitra Karya Sakti adalah pengelolaan biji pinang (betel nuts). Kegiatan usaha CV. Mitra Karya Sakti yakni membeli pinang dari petani, lalu mengolahnya dari proses pengeringan dengan tenaga matahari hingga mengeringkan dengan mesin oven. Setelah Biji Pinang kering sesuai dengan standard mutu, biji pinang akan melalui proses sortir (pemilihan biji yang kurang bagus yang disebut biji kandis). Setelah proses sortir selesai tahap selanjutnya, adalah tahap memasukan biji pinang ke dalam mesin poles. Mesin poles berfungsi untuk membersihkan biji pinang yang masih memiliki sisa kulit ari (belum terkupas sempurna di petani) dan kotoran debu yang merekat. Dan proses terakhir adalah memasukan biji pinang ke dalam kemasan, kemasan biji pinang ini berupa karung goni yang berwarna coklat dan di jahit dengan mesin sehingga tidak mudah sobek. Biasanya isi per kemasan adalah 60Kg (disesuaikan dengan permintaan pelanggan), pinang kering siap di simpan di gudang maupun langsung di kirim ke pembeli.
59
60 Kantor CV. Mitra Karya Sakti berada di kota Jambi, karena kota Jambi merupakan pusat perekonomian di Provinsi Jambi. Pinang yang sudah siap kirim akan di kirim ke wilayah domestic dan international, wilayah pengiriman domestic pinang diantaranya ke Medan, Sumatra Barat, dan DKI Jakarta. Sedangkan wilayah international yaitu export ke Singapura dan Malaysia. Pendiri CV. Mitra Karya Sakti adalah Bpk. Edison S. E. selaku direktur utama yang mengotrol perusahaan dari kota jambi. Wakil direktur perusahaan CV. Mirta Karya Sakti adalah Bpk. Sujono yang bertugas di Kuala Tungkal. Setiap kegiatan yang dilakukan di Kuala Tungkal akan di kirimkan laporannya ke kantor Jambi yang bertempat di Jl. Hayam Wuruk, lorong setia No. 25 RT.007, Kel. Jelutung, Jambi. Kegiatan pembelian dan produksi di lakukan di Kuala Tungkal, lokasi pembelian berada di Jl. Tanggo Rajo Ulu, No. 21, Kuala Tungkal. Lokasi ini sangat strategis karena berada dekat pelabuhan bisnis kota Kuala Tungkal, banyak petani yang berasal dari Pulau Kijang, Kota Balai, Kampung Laut dan daerah sekitarnya yang membawa pinang mereka menggunakan transportasi laut berhenti disana. Lokasi untuk memproses pinang berada di Jl. DR. Srisoedewi No. 78, Parit Gompong, Kuala Tungkal. Tempat ini di fungsikan sebagai pabrik dan tempat penyimpanan pinang, pabrik ini berada di jalur lintas Kuala Tungkal - kota Jambi menggunakan jalur darat yang di tempuh kurang lebih 125KM dari Kuala Tungkal ke Kota Jambi. 4.1.2 Visi Perusahaan Menjadi pengelola Betel Nuts dengan kapasitas terbesar di Jambi yang memberikan kualitas produk terbaik dan ramah lingkungan. 4.1.3 Misi Perusahaan •
Meningkatkan kualitas produk dengan penambahan mesin oven dan poles.
•
Memperluas pabrik untuk menambah kapasitas produksi.
•
Menambah jumlah pekerja ahli guna meningkatkan produksi.
61 4.1.4 Struktur Organisasi CV. Mitra Karya Sakti
Gambar 4.1 Struktur organisasi CV. Mitra Karya Sakti Sumber : CV. Mitra Karya Sakti (2014) 4.1.4.1 Jod description atau uraian pekerjaan •
Direktur Tugas Direktur adalah sebagai berikut: 1. Menyusun visi dan misi perusahaan. 2. Memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua karyawan untuk berkontribusi secara tepat, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. 3. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar. 4. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh bawahannya atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meetingmeeting di perusahaannya
62 • Wakil Direktur 1. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal 2. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat. 3. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya. 4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul. 5. Mengarahkan fungsi setiap manajer dalam menjalankan strategi perusahaan
•
Manager Finance 1. Mengkoordinasikan
pengendalian
kegiatan
Akuntansi
Manajemen,
Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan. 2. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen perusahaan. 3. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). 5. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentukbentuk pelaporan. 6. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Direktur.
•
Manager Purchasing 1. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, serta kualitas barang yang di tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier
63 2. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian 3. Menyiapkan pembayaran melalui kas kecil lainnya dan pendataan pengeluaran tersebut. 4. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan. 5. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang. 6. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam permasalahan administrasi kasir.
•
Manager Oprasional 1. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi. 2. Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan. 3. Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi perusahaan sudah sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau sesuai dengan pemesanan buyer. 4. Divisi
produksi
mengawasi,
bagian
pengemasan,
pengepakan,
dan
penyimpanan. 5. Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi.
•
Manager Marketing 1. Melakukan perencanaan penjualan. 2. Menawarkan hasil produk. 3. Melakukan negosiasi dengan pembeli.
•
Manager HRD (Human Resource Development) 1.
Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan / practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, motivasi,
64 kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu. 2.
Bertindak sebagai penghubung dengan para manajer agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM.
3.
Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
4.2 Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter Menurut David, Fred. (2011: 145) model lima kekuatan Porter adalah analisis mengenai kompetitif dengan melakukan pendekatan secara luas untuk mengembangkan strategi dibanyak industri. 1. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Pemasok di sini adalah para petani pohon pinang, yang memanen biji pinang dan menjualnya. Daya tawar pemasok cukup kuat, karena tanpa adanya petani, biji pinang tidak bisa di panen. Tetapi perusahaan telah memiliki kerjasama dengan petani dalam bentuk kontrak pembelian dalam priode dan harga yang telah disepakati. 2. Pendatang baru Dalam bisnis pengolaan biji pinang, tidak mudah untuk menjadi pendatang baru karena sulitnya untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah ternama, dikarenakan kepercayaan buyer yang sangat tinggi untuk produk yang sudah terjamin kualitasnya, jadi cukup sulit untuk dapat menjadi pendatang baru. 3.Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Daya tawar pembeli cukup tinggi karena pembeli memiliki kekuatannya sendiri dalam menentukan harga sesuai dengan kualitas yang mereka butuhkan. Sehingga perusahaan hanya mengikuti permintaan yang ada. Pembeli tetap CV. Mitra Karya Sakti adalah PT. IMCO, CV. Best Supary, dan PT. Exponesia.
65 4.Ancaman Barang Pengganti Ancaman barang pengganti ada dalam bisnis pengolaan biji pinang ini walaupun tergolong rendah tingkat ancamannya yaitu ancaman beralih ke rokok yang memungkinkan konsumen untuk beralih menggunakan rokok daripada pinang yang telah diolah. 5.Persaingan Dalam Industri Persaingan dalam industri pengolaan biji pinang sangat ketat dimana ada tiga pesaing utama yaitu CV. Delima, CV. Faisal Karam, dan CV. Bintang Selamanya.
Potensi Masuknya Pesaing Baru • •
Daya Tawar Pemasok •
Petani perkebunan pohon pinang.
CV. Ruby PT. Sarinur
Daya Tawar Konsumen Pesaing Antar Perusahaan • • •
CV. Delima CV. Faisal Karam CV. Bintang Selamanya
Potensi Pengembangan Produk Pengganti •
Industry Tembakau dan rokok.
Gambar 4.2 Model Lima Kekuatan Porter
• • •
PT. IMCO PT. Exponesia CV. Best Supary
66 4.3 Tahap Masukan atau Input Stages Tahap Masukan terdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks CPM. Data Matriks IFE dan Matriks EFE didapatkan dari SWOT CV. Mitra Karya Sakti yang didapat dari hasil wawancara dan kuesioner oleh wakil direktur dan manajer marketing CV. Mitra Karya Sakti, sedangkan data Matriks CPM didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh wakil direktur dan manajer marketing CV. Mitra Karya Sakti.
4.3.1 Analisis Faktor SWOT Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti Strength (Kekuatan) CV. Mitra Karya Sakti S1. Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. S2. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. S3. Tidak memiliki beban hutang. S4. Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat. S5. Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor. S6. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru. S7. Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli S8. Lokasi kantor di Kuala Tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. S9. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. S10. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal – Jambi Sumber : Hasil olahan peneliti (2014)
67 Keterangan : Strength (kekuatan) 1. Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. Kualitas biji pinang yang di hasilkan oleh perusahaan CV. Mitra Karya Sakti diakui oleh pembeli ditandai dengan permintaan yang rutin dari pembeli, dan tidak ada complain mengenai kualitas biji pinang ketika di export. 2. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. CV. Mitra Karya Sakti mampu mengikuti semua permintaan pembeli seperti kualitas biji pinang yang dibutuhkan pembeli, memasang brand pada karung, dan ukuran timbangan per karung. 3. Tidak memiliki beban hutang. Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti tidak memiliki beban hutang di bank maupun intansi keuangan lainya, karena perusahaan menerapkan sistem pembayaran 50% di awal kontrak dan akan di lunasi ketika barang sampai di tangan pembeli. Perusahaan memiliki pembeli yang terpercaya, dan tepat waktu dalam pelunasan transaksi, sehingga para pemasok akan lebih cepat mendapatkan dana dari hasil penjualan. 4. Menggunakan
alat
timbang
digital
agar
hasil
akurat.
Perusahaan
menggunakan alat timbang digital agar transaksi berjalan jujur, tidak ada kecurangan seperti timbangan manual yang bisa di setting agar lebih ringan. Perusahaan hanya menjalankan bisnis yang jujur dan saling menguntungkan bagi pemasok dan pembeli. 5. Harga per kg pinang yang diberikan oleh perusahaan mampu bersaing dengan kompetitor. CV. Mitra Karya Sakti mampu memberikan harga yang lebih tinggi daripada kompetitornya karena perusahaan memiliki pembeli yang loyal dan memberikan harga yang terbaik. 6. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru. Perusahaan memiliki 2 unit mesin oven dengan kekuatan listrik mampu mengeringkan pinang dalam waktu 5 jam dengan kapasitas 10 ton/mesin oven. 2 unit mesin poles untuk membersihkan biji pinang dari sisa kulit yang masih menempel pada biji pinang dan membersihkan dari jamur yang menempel. 7. Perusahaan memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli. Perusahaan selalu membangun komunikasi yang baik dengan pemasok, mendengarkan keluhan mengenai perubahan harga, jumlah hasil perkebunan yang menurun pada musim kemarau. Dan perusahaan berusaha
68 selalu memberikan yang terbaik kepada pemasok agar mereka tetap mendapatkan keuntungan. Perusahaan memiliki hubungan komunikasi yang baik dan lancar dengan pembeli. mayoritas buyer dari perusahaan CV. Mitra Karya Sakti adalah orang berkebangsaan India yang kurang fasi berbahasa Indonesia, CV. Mitra Karya Sakti memiliki manager pemasaran yang fasi berbahasa English, sehingga mampu menjalin hubungan komunikasi yang baik untuk melakukan negosiasi penjualan. 8. Lokasi kantor di Kuala Tungkal berada dekat pelabuhan dagang. Kantor CV. Mitra Karya Sakti berada di Jl. Tanggo Rajo Ulu, No. 21, Kuala Tungkal, berjarak 50m dari pelabuhan dagang Kuala Tungkal. Para pemasok dari pulau dan daerah sekitar Kuala Tungkal seperti Sungai Rambai, Pulau Kijang, Tanjung Batu, Teluk Nilau, Tanjung Balai, Kota Baru, Kampung Laut mengangkut dagangan mereka dengan kapal dan selalu menurunkan barang dagangannya di pelabuhan ini. 9. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. Perusahaan memiliki kapal angkutan pribadi untuk kegiatan export. Penjualan ke luar negri dilakukan dengan angkutan laut yaitu kapal kayu yang berkapasitas 90 ton. Kapal pribadi lebih menghemat cost daripada menyewa kapal, dan lebih terpercaya sampai di tujuan tepat waktu karena tidak ada muatan lain di dalamnya. Perusahaan juga memiliki 12 unit alat trasportasi darat berupa truk Mitshubisi PS 125 yang mampu mengankut 9 ton pinang/ mobil. sehingga kegiatan distribusi perusahaan menjadi lancar. 10. Lokasi pabrik strategis di jalan lintas Kuala Tungkal - jambi. Lokasi pabrik CV. Mitra Karya Sakti tepatnya berada di Jl. DR. Srisoedewi No. 78, Parit Gompong, Kuala Tungkal, di jalan besar sehingga memudahkan untuk kegiatan distribusi barang ke kota Jambi. Kondisi jalan yang besar dan mulus akan memudahkan pemasok untuk mengirimkan barang mereka ke pabrik, sehingga kebutuhan barang untuk produksi selalu terpenuhi.
69 Weakness (Kelemahan) CV. Mitra Karya Sakti W1. Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi. W2. SDM kurang terlatih dan terdidik. W3. SDM kurang disiplin. W4. Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota. W5. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. W6. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta. Sumber : Hasil olahan peneliti (2014)
Keterangan : Weakness (Kelemahan) CV. Mitra Karya Sakti 1. Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi. Jumlah pekerja buruh di pabrik CV. Mitra Karya Sakti masih kurang jumlahnya untuk memenuhi kuota produksi pada masa tingginya permintaan. Jumlah pekerja ini bisa mempengaruhi waktu produksi sehingga berakibat pada keterlambatan pengiriman barang. 2. SDM kurang terlatih dan terdidik. Perusahaan CV.Mitra Karya Sakti memiliki 5 manajer dan 8 staff yang membantu para manajer. Rata-rata pendidikan para manajer hanya sampai tingkat SMA sederajat, hal ini mempengaruhi kinerja mereka ketika menghadapi perubahan pasar saat pesaing baru yang lebih berpendidikan masuk untuk bersaing dengan strategi yang berbeda. Para manajer kurang mampu beradaptasi pada kondisi pasar, sehingga ketika pimpinan memberikan perintah terkadang tidak berjalan sesuai tujuan. 3. SDM kurang disiplin. Jumlah pekerja di perusahaan terbatas dan terkadang ada pekerja yang tidak disiplin sering datang terlambat dan terkadang tidak masuk kerja,hal ini dapat mempengaruhi jumlah produksi per hari. 4.
Deadline pengiriman terlambat karena kelebihan kuota. Pada saat permintaan meningkat perusahaan tidak memikirkan terlebih dahulu berapa jumlah
70 barang yang dimiliki untuk produksi, ketika ada permintaan dengan harga yang lebih tinggi langsung di setujui. Ketika deadline pengiriman tiba barang yang di pesan masih kurang sehingga terjadi keterlambatan pengiriman barang pesanan. 5. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. Perusahaan memiliki banyak pemasok, setiap pemasok yang datang ke kantor tentu ingin cepat menyelesaikan pembayaran barang mereka. Tetapi di perusahaan CV. Mitra Karya Sakti hanya ada 1 orang yang di percayakan untuk memberikan harga dengan memperkirakan kualitas pinang yang dibawa oleh pemasok, sehingga proses ini cenderung lama dan memperpanjang antrian supplier yang datang ke kantor. Dalam sehari rata-rata ada 15 pemasok yang datang untuk mengambil dana hasil penjualan. pemasok harus melalui proses perhitungan harga pinang dan uji kualitas dahulu. Tidak jarang pemasok mengeluhkan antrian yang begitu lama. 6. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta. Perusahaan tidak memiliki sopir yang berpengalaman mengemudi dari Jambi ke Jakarta, sehingga
ketika
ada
permintaan
dari
Jakarta
pengiriman
barang
mengharapkan expedisi. Perusahaan hanya memiliki 1 rekan expedisi, ketika rekan ini penuh permintaan jasa pengiriman maka perusahaan CV. Mitra Karya Sakti mengalami keterlambatan pengiriman dan mendapatkan complain dari pembeli. Jika hal ini terus berlanjut perusahaan akan mengalami kerugian berupa penurunan permintaan ke Jakarta.
71 Opportunity (Peluang) CV. Mitra Karya Sakti O1. Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. O2. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. O3. Export pinang meningkatkan pendapatan Negara. O4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan 1-2014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. O5. Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. O6. Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan 1-2014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. O7. Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. O8. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. O9. Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. O10. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September 2013. Sumber : Hasil olahan peneliti (2014)
Keterangan : Opportunity (Peluang) CV. Mitra Karya Sakti 1. Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Berdasarkan hasil evaluasi melalui sidang pelepasan tanggal 8 Nopember 2012, populasi pinang Betara telah dilepas sebagai pinang unggul dengan SK MENTAN Nomor 199/Kpts/SR.120/1/2013, sebagai materi pengembangan Pinang pada daerah-daerah yang memiliki
72 iklim seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Varietas unggul pinang betara ini merupakan varietas unggul pinang pertama di Indonesia. 2. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Pinang tersebar di semua wilayah Indonesia, namun penyebaran terbesar dan sekaligus sebagai daerah pengekspor biji pinang terdapat di Pulau Sumatra antara lain propinsi Aceh dan Jambi. Sementara daerah lain masih terbatas untuk konsumsi lokal. 3. Export
pinang meningkatkan
pendapatan
Negara.
Tanaman
pinang
mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dan sangat layak untuk dikembangkan secara intensif mengingat kebutuhan ekspor yang tinggi ke India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal, serta dapat meningkatkan pendapatan petani. 4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan 1-2014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2014 dibandingkan triwulan IV-2013, yang diukur dari kenaikan PDB atas dasar harga konstan meningkat sebesar 0,95 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan ini terutama didukung oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan yang meningkat sebesar 22,70 persen karena mulainya musim panen tanaman padi pada triwulan I-2014. 5. Pohon pinang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Tanaman pinang di Provinsi Jambi banyak yang dikembangkan secara polikultur/tumpang sari dengan tanaman yang lain, seperti; tanaman kopi, kelapa, kelapa sawit, pisang; dengan jarak tanam ± 3 x 3 m (populasi ±1000 tanaman/ha). 6. Hasil perkebunan pinang meningkat. PDB Indonesia pada triwulan I-2014 dibandingkan triwulan I-2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua sektor, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,38 persen. Sementara ,pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,23 persen. 7. Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. Di India dan Pakistan, kebutuhan biji pinang untuk konsumsi tidak dapat dipenuhi oleh produksi lokal, sehingga masih mengimpor dari negara lain.
73 8. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. Biji berguna untuk bahan makanan, bahan baku industri seperti pewarna kain. Biji pinang (bagian endosperm) dikonsumsi dengan cara dikunyah sebagai stimulant oleh 5% penduduk dunia, menjadikannya lebih populer daripada permen kunyah. 9. Biji pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. Biji pinang bermanfaat sebagai obat cacingan, eksim, sakit gigi, flu, luka, kudis, difteri, nyeri haid, mimisan, sariawan, mencret, koreng, dan borok. 10. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa Preferential Trade Agreement
sejak
tanggal
1
September
2013.
Dengan
diberlakukanya Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement mulai 1 September 2013 yang menurunkan tariff impor lebih dari 500 jenis produk kedua negara hingga nol persen, serta ditandatanganinya MoU antara Kadin Karachi dengan Kadin Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2013, maka peluang kerja sama perdagangan akan semakin besar dan diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan RI-Pakistan dan meningkatkan devisa negara (tahun 2012 nilai perdagangan RI-Pakistan mencapai US$ 1,6 milyar dengan surplus perdagangan di pihak Indonesia senilai US$ 1,1 milyar). Threat (Ancaman) CV. Mitra Karya Sakti T1. Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. T2. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang. T3. Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang. T4. Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. T5. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok. T6. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit. T7. Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. T8. Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah. Sumber : Hasil olahan peneliti (2014)
74 Keterangan : Threat (Ancaman) CV. Mitra Karya Sakti 1. Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. Masuk nya pesaing baru dengan modal yang lebih besar akan menarik para supplier untuk menjual barangnya ke pesaing baru. karena para pemain baru biasanya mengiming-imingkan harga yang jauh lebih tinggi daripada pembisnis yang sudah lama ada. 2. Hama tanaman berupa kutu yang bisa merusak kualitas biji pinang. Dari hasil pemeriksaan fisik di gudang penyimpanan oleh BKP Kelas I Jambi, terdapat beberapa Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang ditemukan pada biji pinang antara lain ; serangga (Araecerus fasciculatus, Ahasverus advena, Tribolium castaneum, Hypothenemus hampei, Typhaea stercorea), ; cendawan (Aspergillus flavus, Aspergillus niger). Keberadaan OPT tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas biji pinang. Serangga yang ditemukan adalah jenis hama bubuk yang dapat merusak struktur biji dan dapat mengurangi kuantitas bobot. Sedangkan cendawan yang ditemukan, dalam kandungan yang tinggi pada biji pinang dapat berbahaya karena dapat menghasilkan racun aflatoksin. 3. Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang. Musim penghujan mengakibatkan kualitas biji pinang menurun karena kurangnya sinar matahari yang digunakan untuk proses pengeringan, pinang terlalu lama disimpan pada saat kondisi lembab akan menyebabkan biji pinang berjamur. 4. Kondisi politik di India seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. Kegiatan export dan import sangat dipengaruhi oleh keadaan politik suatu Negara. Jika Negara yang bersangkutan sedang mengalami krisis politik, maka Negara yang menjalin bisnis dengan Negara bersangkutan lebih memilih menarik diri karena dianggap dapat mengancam bisnis mereka. Pada tahun 2012 india mengadakan pemilihan presiden, di tahun 2012 lalu terjadi penurunan jumlah export karena ketidakamanan lingkungan politik di india. 5. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok. Biji pinang biasa dimanfaatkan sebagai makanan yang dikunyah pengganti permen tetapi tidak sepopuler tembakau dan rokok. Tembakau dan rokok lebih mudah ditemukan daripada biji pinang yang siap di konsumsi.
75 6. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit. Beberapa tahun belakangan ini banyak pemilik perkebunan yang tertarik di dalam bisnis kelapa sawit, hal ini mengakibatkan perkebunan yang awalnya di tanami pohon pinang terancam di musnahkan dan digantikan sebagai perkebunan kelapa sawit. Akibatnya jumlah produksi perkebunan biji pinang akan menurun dan menyebabkan kelangkaan biji pinang di pasar. 7. Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau panjang. Musim kemarau mengakibatkan tanah mengalami kekeringan dan mengakibatkan pohon pinang sulit berbuah, sehingga jumlah pinang di pasar akan menurun. 8. Buyer India langsung membeli pinang dari petani di daerah. Melihat potensi yang ada dalam bisnis pengolahan biji pinang, tentu akan mengundang hadirnya pesaing baru. Baru-baru ini ada pesaing baru yang masuk ke bisnis ini dengan kewarganegaraan India yang langsung membangun pabrik di Kuala Tungkal untuk mendapatkan biji pinang langsung, tanpa harus melalui perantara export ke India. Dengan kehadiran pesaing ini dapat mengancam kelangsungan bisnis yang sudah ada. 4.3.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Matriks IFE adalah alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. pengolahan data menggunakan expert choice 11.
Table 4.1 Matrix IFE Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
Kekuatan Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli.
0.075
3
0.225
Kualitas biji pinang bisa disesuaikan
0.044
3
0.132
Tidak memiliki beban hutang.
0.088
3
0.264
Menggunakan alat timbang digital agar
0.027
3
0.081
dengan kebutuhan pembeli.
hasil akurat.
76 Harga per kg pinang mampu bersaing
0.081
4
0.324
produksi
0.046
3
0.138
Hubungan komunikasi yang baik dengan
0.091
4
0.364
0.058
3
0.174
0.045
3
0.135
0.064
3
0.192
0.071
2
0.142
SDM kurang terlatih dan terdidik.
0.078
2
0.156
SDM kurang disiplin.
0.096
2
0.192
karena
0.057
1
0.057
Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1
0.044
2
0.088
0.035
1
0.035
dengan kompetitor. Perusahaan
memiliki
mesin
model terbaru.
pemasok dan pembeli Lokasi kantor di Kuala Tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal – Jambi Kelemahan Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi.
Pengiriman
barang
terlambat
kelebihan kuota.
orang,
sehingga
antrian
pembayaran
menjadi panjang dan lama. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta. Total
1.00
2.699
Sumber: Hasil olahan peneliti (2014) Analisis matrix IFE Setelah melakukan analisis pada kekuatan dan kelemahan perusahaan, diperoleh hasil skor bobt matrix IFE 2.699 > 2.5 artinya perusahaan CV. Mitra Karya Sakti cukup kuat secara internal untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan mampu menangulangi kelemahan dari dalam perusahan.
77 4.3.2 Matrix EFE Matriks EFE (External Factor Evaluation) memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif. pengolahan data menggunakan expert choice 11 Table 4.2 Matrix EFE Faktor External
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
Peluang Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas
0.060
3
0.180
0.059
3
0.177
Export pinang meningkatkan pendapatan Negara.
0.079
3
0.237
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari triwulan 1-
0.056
3
0.168
tidak
0.013
1
0.013
Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan
0.037
2
0.074
0.085
4
0.340
0.072
1
0.072
0.070
1
0.070
0.072
3
0.216
0.076
3
0.228
terbaik di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Jambi merupakan daerah penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi.
2014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. Pohon
pinang
mudah
tumbuh
dan
memerlukan perawatan yang sulit.
1-2014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. Permintaan akan biji pinang selalu meningkat setiap tahun. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. Biji Pinang bisa di manfaatkan sebagai obat herbal. Adanya Kerjasama antara Indonesia dan Pakistan berupa
Preferential
Trade
Agreement
sejak
tanggal 1 September 2013. Ancaman Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar.
78 0.025
2
0.050
Musim penghujan mengurangi kualitas biji pinang.
0.012
3
0.036
Kondisi
0.045
3
0.135
Barang pengganti seperti tembakau atau rokok.
0.036
2
0.072
Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi
0.081
1
0.081
Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau.
0.030
3
0.090
Buyer India langsung membeli pinang dari petani
0.92
4
0.368
Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang.
politik
di
India
seperti
pemilu
menghambat kegiatan export dan import.
kebun kelapa sawit.
di daerah. Total
1.00
2.607
Sumber: Hasil olahan peneliti (2014) Analisis Matrix EFE Dari hasil analisis external perusahaan, yang dinilai dari seberapa kuat respon perusahaan terhadap peluang dan ancaman yang ada. Diperoleh hasil skor bobot 2.607 > 2.5 artinya perusahaan CV. Mitra Karya Sakti mampu merespon cukup baik dengan memanfaatkan peluang yang ada, dan menghindari ancaman yang ada.
4.3.3 CPM (Competitive Profile Matrix) atau Matrix Profil Kompetitif Berikut adalah hasil dari questioner yang di isi oleh 2 responden dari perusahaan CV. Miitra Karya Sakti untuk pemberian bobot pada faktor utama yang mempengaruhi industry pengolaan biji pinang (betel nuts).
79 Table 4.3 Matrix CPM Faktor Keberhasilan Penting
Bobot
Kualitas produk Daya saing harga Distribusi penjualan Kualitas SDM Manajemen Posisi Keuangan Sistem persediaan Loyalitas konsumen Supply bahan baku Pangsa pasar Total
0.118
CV. Mitra Karya Sakti Peri Skor ngk at 3 0.354
CV. Delima
CV. Bintang Selamanya Pering Skor kat
CV. Faisal Karam Pering Skor kat
Pering kat
Skor
2
0.236
4
0.472
1
0.118
0.093
4
0.372
1
0.093
3
0.279
2
0.186
0.082
3
0.246
2
0.164
4
0.328
1
0.082
0.061 0.064 0.114
3 2 4
0.183 0.128 0.456
2 4 1
0.122 0.256 0.114
4 3 3
0.244 0.192 0.342
1 1 2
0.061 0.064 0.228
0.070
1
0.070
3
0.210
4
0.280
2
0.140
0.148
4
0.592
2
0.296
3
0.444
1
0.148
0.131
4
0.524
1
0.131
3
0.393
2
0.262
0.119 1.00
4
0.476
1
0.119
3
0.357
2
0.238
3.270
1.741
3.331
Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Table 4.4 Peringkat CPM Peringkat Nama Perusahaan 1 CV.Bintang Selamanya 2 CV.Mitra Karya Sakti 3 CV. Delima 4 CV. Faisal Karam Sumber: Data yang diolah tahun 2014
Skor 3.331 3.270 1.741 1.527
Analisis CPM Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) diatas diketahui bahwa ada tiga pesaing utama bagi CV. Mitra Karya Sakti, yaitu CV. Delima , CV. Bintang Selamanya, dan CV. Faisal Karam. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa CV. Mitra Karya Sakti berada pada urutan kedua dengan jumlah skor bobot sebesar 3.270 dan pada urutan pertama di duduki oleh CV. Bintang Selamanya dengan skor bobot 3.331 , urutaran ke tiga dan ke empat di peroleh CV. Delima dengan skor bobot
1.527
80 1.741 dan CV. Faisal Karam dengan skor bobot 1.527. Hal ini membuktikan CV. Mitra Karya Sakti memiliki faktor keberhasilan untuk bersaing dengan ketiga perusahaan sejenis. Untuk itu perusahaan diharapkan dapat terus-menerus memperbaiki kinerjanya dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat agar mampu bersaing naik ke peringkat satu.
4.4 Tahap Pencocokan (matching stage) 4.4.1 Matrix SWOT Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik—dan tidak ada satu pun paduan yang paling benar.
Matrix SWOT CV. Mitra Karya Sakti Kekuatan (S) S1. Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. S2. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembeli. S3. Tidak memiliki beban hutang S4. Menggunakan alat timbang digital agar hasil akurat. S5. Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor.
S6. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru. S7. Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli
Kelemahan (W) W1. Jumlah karyawan terbatas untuk memenuhi kegiatan produksi. W2. SDM kurang terlatih dan terdidik. W3. SDM kurang disiplin. W4. Pengiriman barang terlambat karena kelebihan kuota. W5. Perhitungan harga hanya dilakukan oleh 1 orang, sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. W6. Mengharapkan expedisi untuk pengiriman barang ke Jakarta.
81
Peluang (O) O1. Jambi merupakan penghasil biji pinang kualitas
terbaik
Indonesia,
di
menurut
S8. Lokasi kantor di kuala tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. S9. Memiliki cukup banyak alat transportasi pribadi untuk distribusi pinang. S10. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal – Jambi Strategi SO • Buka pabrik baru di kota Jambi (S1,S2,O1,O2,O7) Pengembangan Pasar
BPS Provinsi Jambi. O2. Jambi merupakan
•
Mengolah pinang menjadi pewarna dan obat. (S3,S7,08,09) Diversivikasi Terkait
•
Melakukan export pinang langsung ke India. (S1,S3,O3,O10) Pengembangan Pasar Menawarkan harga yang lebih murah kepada buyer, dengan kualitas yang baik. (S5,S7,O7) Penetrasi Pasar
daerah penghasil biji pinang
terbesar
Indonesia,
di
menurut
BPS Provinsi Jambi.
O3.
Export pinang
meningkatkan pendapatan Negara.
O4.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia dari triwulan
1-2014
bandingkan
di
dengan
triwulan IV-2013. O5.
Pohon
mudah tidak
pinang
tumbuh
dan
memerlukan
perawatan yang sulit. O6. Hasil perkebunan pinang meningkat dari triwulan
1-2014
di
•
Strategi WO • Menambah jumlah karyawan untuk meningkatkan jumlah produksi. (W1,W5,O2,O7) Pengembangan Pasar •
Merekrut pekerja yang ahli dalam bidang pengolaan kimia dan obat. (W2,O8,O9) Diversivikasi Terkait
82 bandingkan
dengan
triwulan IV-2013. O7. Permintaan akan biji
pinang
selalu
meningkat setiap tahun. O8. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan. O9. Biji Pinang bisa di manfaatkan
sebagai
obat herbal. O10.
Adanya
Kerjasama
antara
Indonesia dan Pakistan berupa
Preferential
Trade Agreement sejak tanggal 1 September 2013. Strategi ST
Ancaman (T) T1. Banyak masuknya
•
pesaing baru dengan modal yang lebih besar. T2.
Hama
tanaman
•
berupa kutu dan jamur yang
bisa
merusak
kualitas biji pinang. T3. Musim penghujan mengurangi
•
kualitas
biji pinang.
T4. Kondisi politik di India
seperti
pemilu
•
Membeli perkebunan kelapa sawit. (S3,T6) Diversivikasi tak terkait Menjaga kepercayaan buyer, dengan selalu menjaga kualitas pinang. (S1,S2,S5,T1,T8) Penetrasi Pasar Menanamkan modal untuk petani yang mengolah biji pinang. (S3,S7,T1,T8) Integrasi ke belakang Melakukan kerjasama dengan
Strategi WT •
•
Memasarkan pinang ke daerah domestic. (W7,T4) Pengembangan Pasar Merekrut 2 staff purchasing. (W6,T1,T8) Penetrasi Pasar
83 menghambat
kegiatan
export dan import. •
T5. Barang pengganti seperti tembakau atau rokok.
pendatang baru. (S8,S10,T1,T8) Integrasi Horizontal Menambah jumlah mesin oven untuk menambah kapasitas produksi dan menanggulangi kualitas pada musim penghujan. (S3,S6,T2,T3) Penetrasi Pasar
T6. Lahan perkebunan pinang yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit. T7. Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. T8.
Buyer
langsung
India membeli
pinang dari petani di daerah. Gambar 4.3 Matrix SWOT CV. Mitra Karya Sakti Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
4.4.2 Matrix SPACE Matriks SPACE atau dapat juga disebut Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan, menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk organisasi adalah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif. Sumbu Matriks SPACE menujukkan dua dimensi internal kekuatan financial-FS dan keunggulan kompetitifCA dan dua dimensi eksternal stabilitas lingkungan-ES dan kekuatan industri-IS. Kekuatan Finansial (FS) o Profil / laba dari CV. Mitra Karya Sakti pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.500.000.000 o Pada tahun 2013 profit / laba yang diterima oleh CV. Mitra Karya Sakti sebesar Rp 1.650.000.000 angka ini menunjukan adanya peningkatan laba bersih sebesar 10% pada tahun 2013 di bandingkan dari tahun 2012.
84 Stabilitas Lingkungan (ES) o Harga yang diberikan oleh CV. Mitra Karya Sakti untuk per Kg pinang mampu bersaing dengan competitor lain. CV. Mitra Karya Sakti selalu berusaha untuk tidak merugikan supplier dan menganut win win solutions. o Usaha pengelolaan biji pinang di Kuala Tungkal mulai dilirik oleh wirausaha lokal dan asing, pada awal tahun 2012 ada 2 pabrik baru yang dibuka oleh kompetitor asal India di Kuala Tungkal yakni CV. Ruby dan CV. Sarinur hal ini menunjukan adanya tekanan Kompetitif yang tinggi dalam usaha pengelolaan biji pinang di Kuala Tungkal. Keunggulan Kompetitif (CA) o CV. Mitra Karya Sakti memiliki relasi yang baik dengan pemasok biji pinang, di tandai dengan adanya pemasukan biji pinang yang rutin setiap minggu dari pemasok yang ada disekitar Jambi. o Produk yang dihasilkan oleh CV. Mitra Karya Sakti tidak perlu diragukan lagi oleh pembeli, karena perusahaan selalu berkomitmen untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Kekuatan Industri (IS) o Potensi laba pada industry tinggi, dengan adanya peningkatan permintaan setiap tahun akan meningkatkan jumlah laba perusahaan. o Potensi pertumbuhan industry tinggi di tinjau dari sisi permintaan yang selalu menigkat setiap tahunnya.
Table 4.5 Peringkat Matrix SPACE CV. Mitra Karya Sakti Posisi strategi Internal Kekuatan Finansial (FS) Profit/laba bersih meningkat 10% dibandingkan tahun lalu Pendapatan meningkat 20% dibandingkan tahun lalu Jumlah
Peringkat
11
-5
Rata-rata
5.5
-2.5
6
Posisi strategi Peringkat External Stabilitas Lingkungan (ES) Rentang harga dengan -2 produk pesaing
5
Tekanan kompetitif
-3
yang tinggi
85 Keunggulan kompetitif (CA) Relasi dengan
-2
Kekuatan Industri (IS) Potensi laba pada
pemasok
industri tinggi
Menghasilkan produk -2
Potensi pertumbuhan
yang berkualitas
industri tinggi
6
5
Jumlah
-4
11
Rata-rata
-2
5.5
Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
Sumbu x = CA + IS
Sumbu y = ES + FS
= -2 + (5.5)
= -2.5 + (5.5)
= 3.5
=3
(+3,+3.5)
Gambar 4.4 Matrix SPACE Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
86 Analisis Matrix SPACE Berdasarkan hasil dari matrix SPACE perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada di kuadran profil agresif. Perusahaan cukup kuat secara finansial dan memiliki cukup keunggulan kompetitif di industry yang sedang tumbuh dan stabil. Alternatif strategi yang dapat di terapkan oleh CV. Mitra Karya Sakti yaitu : • • • • •
Integrasi kebelakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan produk Diversifikasi (terkait atau tak terkait)
4.4.3 Matrix strategi besar (Grand Strategy Matrix) Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang penilaiannya didasari pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT Kuadran II
Kuadran I
POSISI
POSISI
KOMPETITIF
KOMPETITIF
YANG LEMAH
Kuadran III
Kuadran IV
YANG KUAT
CV. Mitra Karya Sakti
PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT
Gambar 4.5 Matriks Strategi Besar CV. Mitra Karya Sakti Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
87 Analisis Matrix Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Berdasarkan Matriks Strategi Besar diatas dapat diketahui posisi perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada pada kuadran IV, dimana pada kuadran tersebut terdapat alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, dan usaha patungan (joint venture). Posisi kompetitif dapat dilihat dari hasil analisis Matriks Profil Kompetitif (CPM) pada tabel 4.4, bahwa daya saing CV. Mitra Karya Sakti cukup kuat dibandingkan para pesaingnya. Perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada di Posisi ke 2 di antara pesaingnya dan selisih hasil bobot matrix CPM CV. Mitra Karya Sakti lebih mendekati peringkat 1 yang di duduki oleh CV. Bintang selamanya. Sedangkan untuk posisi pertumbuhan pasar, terlihat dari pertumbuhan industry besar dan sedang di Indonesia pada tahun 2013, industry pengolaan biji pinang tergolong dalam industry pengolahan lainnya, mengalami pertumbuhan sebesar 2.62%. menurut Badan Pusat Statistic Indonesia yang telah di unggah di website resmi (www.bps.go.id).
4.4.4 Matrix IE Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks ini didasarkan pada dua dimensi kunci: Skor Bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Berikut adalah tabel Matriks Internal-Eksternal yang diperoleh berdasarkan skor bobot IFE total dan skor bobot EFE total. Hasil analisis Matrik evaluasi external perusahaan CV. Mitra Karya Sakti : 2.607 Hasil analisis Matrix evaluasi internal perusahaan CV. Mitra Karya Sakti : 2.699
88
Gambar 4.6 Matrix IE CV. Mitra Karya Sakti Sumber: Hasil olahan peneliti (2014) Analisis Matrix IE perusahaan CV. Mitra Karya Sakti berada di Kuadran 5, strategi yang di rekomendasikan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
89 4.4.5 Alternative Strategy Berikut ini merupakan hasil alternative strategi yang dapat diterapkan pada perusahaan CV. Mitra Karya Sakti yang di peroleh dari rekomendasi strategi pada tahap pencocokan (matching stage), melalui Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix). Ada 8 strategi alternative yang diperoleh, 3 diantaranya akan digunakan pada tahap keputusan menggunakan matriks QSPM. Ketiga alternative strategi yang cocok dengan kondisi perusahaan CV. Mitra Karya Sakti yakni; strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Diversifikasi Terkait. Strategi Penetrasi Pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Pengembangan Pasar meliputi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru Diversifikasi terkait ketika rantai nilai bisnis memeiliki kesesuaian strategis lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif. Table 4.6 Alternative strategi untuk CV. Mitra Karya Sakti No .
Altefnative Strategy
1. Penetrasi Pasar
2.
3.
4.
5.
6. 7. 8.
Frekuensi 6
Matching Stages
Matrix SWOT : SO4,ST2, ST5,WT2. Matrix SPACE, Matrix IE Pengembangan Pasar 5 Matrix SWOT : SO1, SO3, WO1, WT1. Matrix SPACE. Diversifikasi Terkait 4 Matrix SWOT : SO2, WO2. Matrix SPACE, Matrix Grand Strategy. Integrasi Horizontal 3 Matrix SWOT : ST4. Matrix SPACE, Matrix Grand Strategy. Diversifikasi Tak Terkait 3 Matrix SWOT : ST1. Matrix SPACE, Matrix Grand Strategy. Pengembangan Produk 2 Matrix SPACE, Matrix IE. Integrasi ke Belakang 2 Matrix SWOT : ST3 Matrix SPACE. Integrasi ke Depan 1 Matrix SPACE. Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
90 4.5 Tahap Keputusan 4.5.1 Matrix Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Table 4.7 Matrix QSPM CV. Mitra Karya Sakti Alternatif Strategi
Penetrasi Pasar AS TAS
Pengembangan Diversifikasi Pasar Terkait AS TAS AS TAS
4
0.240
3
0.180
2
0.120
0.059
3
0.177
4
0.236
2
0.118
0.079
3
0.237
4
0.316
2
0.158
0.056
4
0.224
3
0.168
2
0.112
0.013
-
-
-
-
-
-
0.037
3
0.111
4
0.148
2
0.074
0.085
3
0.255
4
0.340
2
0.170
0.072
2
0.144
3
0.216
4
0.288
Faktor-Faktor Utama Bobot Peluang Jambi merupakan penghasil 0.060 biji pinang kualitas terbaik di Indonesia,
menurut
BPS
Provinsi Jambi. Jambi
merupakan
daerah
penghasil biji pinang terbesar di Indonesia, menurut BPS Provinsi Jambi. Export pinang meningkatkan pendapatan Negara. Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia dari triwulan 12014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. Pohon pinang mudah tumbuh dan
tidak
memerlukan
perawatan yang sulit. Hasil
perkebunan
pinang
meningkat dari triwulan 12014 di bandingkan dengan triwulan IV-2013. Permintaan akan biji pinang selalu
meningkat
setiap
tahun. Biji Pinang bisa digunakan untuk bahan pewarna dan makanan.
91 Biji
Pinang
manfaatkan
0.070
2
0.140
3
0.210
4
0.280
0.072
3
0.216
4
0.288
2
0.144
0.076
3
0.228
4
0.304
2
0.152
0.025
-
-
-
-
-
-
0.012
-
-
-
-
-
-
0.045
-
-
-
-
-
-
seperti
0.036
-
-
-
-
-
-
pinang
0.081
-
-
-
-
-
-
0.030
-
-
-
-
-
-
0.092
3
0.276
4
0.368
2
0.184
bisa
sebagai
di obat
herbal. Adanya
Kerjasama
Indonesia
dan
antara Pakistan
berupa Preferential Trade Agreement sejak tanggal 1 September 2013. Ancaman Banyak masuknya pesaing baru dengan modal yang lebih besar. Hama tanaman berupa kutu dan jamur yang bisa merusak kualitas biji pinang. Musim
penghujan
mengurangi
kualitas
biji
pinang. Kondisi
politik
di
India
seperti pemilu menghambat kegiatan export dan import. Barang
pengganti
tembakau atau rokok. Lahan
perkebunan
yang di ubah menjadi kebun kelapa sawit.
Hasil perkebunan menurun ketika musim kemarau. Buyer
India
langsung
membeli pinang dari petani di daerah. 1.00 Kekuatan
92 0.075
3
0.225
4
0.300
2
0.150
0.044
4
0.176
3
0.132
1
0.044
beban
0.088
3
0.264
4
0.352
2
0.176
Menggunakan alat timbang
0.027
-
-
-
-
-
-
0.081
4
0.324
3
0.243
1
0.081
0.046
-
-
-
-
-
-
0.091
2
0.182
4
0.364
3
0.273
0.058
-
-
-
-
-
-
0.045
-
-
-
-
-
-
0.064
-
-
-
-
-
-
Kualitas biji pinang diakui oleh pembeli. Kualitas biji pinang bisa disesuaikan
dengan
kebutuhan pembeli. Tidak
memiliki
hutang.
digital agar hasil akurat.
Harga per kg pinang mampu bersaing dengan kompetitor. Perusahaan memiliki mesin produksi model terbaru.
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemasok dan pembeli Lokasi
kantor
di
kuala
tungkal strategis berada dekat pelabuhan dagang. Memiliki cukup banyak alat transportasi
pribadi
untuk
distribusi pinang. Lokasi pabrik strategis, di jalan lintas Kuala Tungkal – Jambi Kelemahan
93 0.071
4
0.284
3
0.213
2
0.142
0.078
2
0.156
3
0.234
4
0.312
SDM kurang disiplin.
0.096
-
-
-
-
-
-
Pengiriman barang terlambat
0.057
-
-
-
-
-
-
0.044
3
0.132
4
0.176
2
0.088
0.035
-
-
-
-
-
-
Jumlah untuk
karyawan
terbatas
memenuhi
kegiatan
produksi. SDM kurang terlatih dan terdidik.
karena kelebihan kuota. Perhitungan dilakukan
harga oleh
1
hanya orang,
sehingga antrian pembayaran menjadi panjang dan lama. Mengharapkan
expedisi
untuk pengiriman barang ke Jakarta. 1.00
3.991
4.788
3.066
Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Dari hasil matrix QSPM dalam menentukan strategi alternative mana yang memiliki daya tarik lebih tinggi, diperoleh strategi sebagai berikut; strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan diversifikasi terkait. Dengan skor akhir strategi penetrasi pasar sebesar 3.991, pengembangan pasar 4.788 dan diversifikasi terkait sebesar 3.066. dari hasil skor bobot matrix QSPM diperoleh keputusan bahwa strategi pengembangan pasar yang paling memiliki daya tarik, di tunjukan dengan hasil skor bobot tertinggi diantara strategi lainnya yaitu 4.788.
94
4.6 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil analisis yang dilakukan penulis di CV. Mitra Karya Sakti, melalui tahap input menggunakan matrix IFE diperoleh hasil total bobot di atas 2,5 yakni 2.699 artinya perusahaan kuat secara internal ditandai dengan perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan internal perusahaan yang ada, untuk menutupi kelemahannya, matrix EFE didapat hasil total skor bobot melebihi 2,5 tepatnya 2.607 artinya perusahaan CV.Mitra Karya Sakti kuat secara external mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalisasi ancaman yang datang, dan matrix CPM digunakan untuk mengetahui seberapa kuat posisi perusahaan dalam persaingan di industry yang sama, diperoleh hasil CV. Mitra Karya Sakti berada di peringkat 2 dari 3 pesaing yang berada dalam industry pengolaan biji pinang di Kuala Tungkal. Kemudian tahap pencocokan yaitu matrix SWOT, matrix SPACE, matrix IE dan matrix strategi besar dari tahap pencocokan diperoleh alternative strategy sebagai berikut penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan diversivikasi terkait. Pada tahap keputusan menggunakan matrix QSPM. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil skor tertinggi dari matrix QSPM perusahaan CV. Mitra Karya Sakti adalah strategi pengembangan pasar dengan hasil total bobot sebesar 4.672 . Strategi pengembangan pasar yang dilakukan perusahaan CV. Mitra Karya Sakti adalah pembukaan pabrik baru di kota Jambi untuk memperbesar pangsa pasar dan hasil produksi. Pembukaan cabang baru di kota Jambi di tujukan untuk menyerap barang yang ada di sekitar kota Jambi seperti muara sabak atau Tanjung Jabung Timur melalui jalur darat karena akses dari Tanjung Jabung Timur ke Kota Jambi lebih dekat daripada ke Tanjung Jabung Barat melalui jalur darat. Lokasi yang tepat untuk pabrik baru CV. Mitra Karya Sakti adalah di Jl. Talang Duku, Kec. Kumpeh Jambi. Karena dekat dengan “Pelabuhan Talang Duku” , Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Pelabuhan yang berada di sisi Sungai Batanghari ini dapat disandari kapal berkapasitas hingga 750 dwt. Pemerintah Kota Jambi telah pula mempersiapkan rencana area datar seluas 560 ha di Kecamatan Jambi Timur yang relatif dekat dengan kawasan pelabuhan, dengan peruntukan area pembangunan kawasan industri berorientasi eksport. Hal ini memberikan kemudahan akses untuk CV. Mitra Karya Sakti untuk menerima dan mengirim barang dekat dengan jalur distribusi melalui laut, Jl. Talang Duku juga dekat dengan jalan lintas timur Sumatra sehingga memudahkan kegiatan distribusi melalui jalur darat ke kota tujuan seperti Medan, Padang dan Jakarta. Luas tanah yang di butuhkan CV. Mitra Karya Sakti untuk membangun pabrik barunya adalah 100m x 70m = 7.000M2. Sebelum mendirikan pabrik pihak perusahaan sebaiknya merancang layout pabrik terlebih dahulu agar tata letak setiap ruangan bisa
95 berfungsi optimal dan waktu menyelesaikan produksi akan semakin efisien. Memasang 4 unit mesin oven dengan kapasitas 12 ton = 12.000 kg (dua belas ribu kilogram) per oven, sehingga dalam waktu 1 hari mampu menghasilkan 48ton = 48.000kg (empat puluh delapan ribu kilogram) biji pinang kering. Di pabrik Kuala Tungkal hanya memiliki 2 mesin oven dengan kapasitas 10 ton/ mesin, dalam waktu 1 hari hanya mampu memproduksi 20 ton biji pinang, dengan adanya pabrik baru di kota Jambi perusahaan mampu memproduksi 68 ton biji pinang kering dalam waktu satu hari. Estimasi biaya investasi awal pembangunan pabrik CV. Mitra Karya Sakti sebagai berikut : tanah seluas 7.000M2 (tujuh ribu meter persegi) seharga Rp. 1,2M (satu koma dua miliyar rupiah); jasa dan material pembangunan gedung pabrik senilai Rp. 1M (satu miliyar rupiah); mesin dan perlengkapan pabrik sebesar Rp. 900jt (Sembilan ratus juta rupiah). Total estimasi biaya yang harus di sediakan oleh CV. Mitra Karya Sakti adalah Rp. 3,1M (tiga koma satu miliyar rupiah).