BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2011:6), pada penelitian kualitatif, prosedur analisis tidak dihasilkan dengan memakai prosedur analisis statistik atau memakai cara kuantifikasi yang lainnya. Penelitian kualitatif didasarkan pada usaha membangun pandangan atas sebuah objek yang diteliti dengan rinci. Pandangan tersebut dibuat dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan fenomena yang menjadi objek penelitian dengan sedalam-dalamnya. Fenomena dijelaskan melalui analisa data yang dikumpulkan sedalam-dalamnya. Penelitian kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan dapat dikatakan populasi untuk penelitian jenis ini sangat terbatas. Selama data yang ada sudah bisa menjelaskan fenomena yang diteliti secara mendalam, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. (Kriyantono, 2006:56-57). Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif berarti hasil penelitian ini berupa deksripsi yang dibuat secara sistematis, sesuai dengan fakta, dan akurat mengenai sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari populasi atau objek tertentu. (Kriyantono, 2006:69). Dalam penelitian kualitatif-deskriptif, peneliti terjun langsung ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat. Tujuannya adalah untuk membuat kategori perilaku, 37
38 mengamati gejala yang terjadi di sekeliling objek, dan mencatatnya. Peneliti tidak berusaha dan memang tidak boleh, untuk memanipulasi variabel (Ardianto, 2011:60). Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan, penelitian kualitatif adalah penelitian dengan sampling terbatas dengan data yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena atau teori, dan bukannya mendebat atau menciptakan teori baru. Hasil analisa data berupa deskripsi dari fenomena yang diteliti.
3.2 Tahap Tahap Riset Secara umum, tahap penelitian terdiri menjadi tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Moleong, 2011:127-148) : 1. Tahap pra-lapangan a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurus perizinan -
Menjajaki dan menilai lapangan
-
Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup di lapangan
-
Memahami pandangan hidup masyarakt di tempat penelitian
-
Penyesuaian diri dengan lingkungan penelitian
d. Memilih dan memanfaatkan informan e. Menyiapkan perlengkapan penelitian f. Persoalan etika penelitian
39 2. Tahap pekerjaan lapangan 1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri b. Penampilan c. Pengendalian hubungan peneliti di lapangan d. Jumlah waktu studi, menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk penelitian. 2) Memasuki lapangan a. Keakraban hubungan anatara peneliti dengan obyek penelitian b. Mempelajari bahasa c. Peranan peneliti 3) Berperan-serta sambil mengumpulkan data a. Pengarahan batas studi, berpegang pada jumlah waktu studi yang telah ditetapkan dan tidak terseret arus kehidupan masyarakat di tempat penelitian. b. Mencatat data c. Petunjuk tentang cara mengingat data d. Kejenuhan, keletihan, dan istirahat, saat peneliti lelah sebaiknya beristirahat e. Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan f. Analisis di lapangan 3. Tahap analisis data
40 3.3 Jenis Data Menurut Sugiharto ( 2004 : 14 – 17) jenis data dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama penelitian, contohnya yaitu dari individu/perorangan. Contoh data primer adalah hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti kepada informan atau narasumber dari obyek yang diteliti. 2. Data Sekunder Data sekunder dapat juga disebut dengan data dokumen. Data sekunder adalah data yang didapat dari hasil penelitian secara tidak langsung oleh peneliti, melainkan meneliti dengan memanfaatkan data atau dokumen mengenai obyek penelitian. Dokumen dapat berupa surat-surat resmi mengenai obyek dan catatan lapangan.
3.4. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan dua metode, yaitu : a. Observasi Metode observasi adalah metode di mana peneliti mengamati langsung objek yang diteliti. Ada dua jenis observasi, yaitu (Kriyantono, 2006:64) :
41 -
Observasi partisipan Observasi di mana peneliti ikut mengambil bagian sebagai anggota dari kelompok yang diteliti.
-
Observasi nonpartisipan Observasi di mana peneliti hanya bertindak sebagai pengamat kelompok yang diteliti dari luar
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipan karena peneliti bekerja sebagai sebagai production assistant untuk program “Dealing Room Direct” di MNC Business selama masa praktek kerja. b. Wawancara Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada orang-orang yang berkaitan dengan topik. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview). Wawancara semiterstruktur sudah termasuk dalam kategori in-depth interview. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan dengan lebih terbuka, di mana informan atau narasumber yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2009:233).
42 3.5 Informan Penelitian Informan adalah orang yang dimanfaatkan oleh peneliti untuk memberi informasi atau keterangan tentang situasi dari latar penelitian. Karena itu, seorang informan hendaknya memiliki wawasan yang luas mengenai latar penelitian. (Moleong, 2011:132). Dalam penelitian ini, peneliti langsung mewawancara key informan atau informan kunci yang terdiri dari tiga orang, yaitu : 1. Nathania Lukman, selaku host dan produser program “Dealing Room Direct” di MNC Business 2. Apreyvita Wulansari, selaku head channel dari MNC Business Peneliti memilih para informan melalui pertimbangan bahwa setiap informan sangat mengenal objek yang diteliti sehingga memiliki wawasan yang luias tentang objek tersebut, dan bersedia untuk memberikan data.
3.6. Teknik Analisa Data Untuk menganalisa data yang telah didapat, peneliti menggunakan metode filling system. Metode filling system adalah metode di mana seluruh data penelitian yang telah didapatkan dikelompokkan menurut kategorinya masing-masing untuk kemudian dianalisis. (Kriyantono, 2006:199:200). Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan data-data yang telah didapat dengan koding, yaitu memberi kode pada tiap satuan data agar nantinya data tersebut tetap dapat ditelusuri satuannya (Moleong, 2011:288). Data-data
43 yang dikelompokkan ini kemudian dipilih yang paling baik untuk nantinya disambungkan dengan teori programming. Tahapan yang peneliti lakukan dalam menganalisa data adalah : 1. Membuat transkrip dari hasil wawancara dengan informan. 2. Mengelompokkan jawaban dari setiap informan berdasarkan kesamaan topik jawaban. 3. Memilih jawaban yang dirasa paling baik untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat.
3.7. Pemeriksaan Keabsahan Data Data-data dalam penelitian ini diperiksa menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi data. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2011:330). Menurut Moleong (2011:332), triangulasi sendiri adalah cara paling baik untuk menghilangkan segala perbedaan terhadap konstruksi realita yang ada di dalam konteks pembelajaran sewaktu mencari dan mengumpulkan data. Dengan metode triangulasi data, peneliti dapat me-recheck data hasil temuannya dengan cara membandingkan data tersebut dengan bermacammacam sumber, metode, atau teori. Peneliti dapat melakukan metode triangulasi data dengan jalan : 1) Mengajukan bermacam-macam variasi pertanyaan 2) Mengecek hasil wawancara dengan berbagai sumber data
44 3) Memanfaatkan berbagai metode yang ada agar pengecekan terhadap kepercayaan data dapat dilakukan.
3.8 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian Kelemahan dan keterbatasan penelitian ini antara lain : 1. Hasil yang didapat belum tentu akurat karena mengandalkan hasil wawancara sebagai data primer di mana informan bisa saja memberikan data yang sedikit berbeda dengan kenyataannya.