BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai definisi operasional, subyek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, pengukuran, dan prosedur penelitian.
3.1
Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1
Variabel Penelitian & Definisi Operasional
1. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan untuk bereaksi secara positif maupun negatif terhadap objek tertentu yang dibentuk dari interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif / perilaku. 2. Pada penelitian ini istilah klitoridektomi memiliki makna yang sama dengan kata “khitan” dan “sunat” yang dilakukan terhadap perempuan. Klitoridektomi
adalah
proses
pemotongan,
penghilangan,
atau
pencederaan sebagian maupun keseluruhan organ luar alat genital perempuan dengan alasan non-medis. 3. Dokter umum merupakan suatu profesi atau pekerjaan dari sekelompok orang
yang
dididik
secara formal dan diberi wewenang
untuk
menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya untuk menangani berbagai macam
penyakit
yang
berhubungan
dengan
fisik
dan
cara
penyembuhannya. 4. Psikolog klinis merujuk pada profesi yang mempelajari serta menerapkan ilmu psikologi kedalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari serta berperan dalam membentuk perilaku sehat secara individu maupun
kelompok, meningkatkan perkembangan jiwa, dan meningkatkan kualitas individu.
3.2
Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Populasi Populasi merupakan himpunan keseluruhan karakteristik dari objek atau subjek yang diteliti (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Populasi dibagi menjadi dua yakni Populasi Infinit yaitu jika jumlah populasi tidak diketahui pasti jumlahnya dan Populasi Finit yaitu jika jumlah populasi diketahui jumlahnya (Nasution, 2003). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh dokter dan psikolog yang ada wilayah DKI Jakarta. Oleh karena jumlah seluruh dokter umum dan psikolog klinis di DKI Jakarta tidak mudah dijangkau maka peneliti mengambil beberapa sampel yang dianggap mewakili jumlah populasi yang ada.
3.2.2
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi memiliki aturan dan teknik tertentu sehingga bisa mewakili populasi (Sangadji & Sopiah, 2010). Guilford (dalam Indria & Nindyati, 2007) menjelaskan kriteria penentuan jumlah sampel untuk populasi yang besar yaitu dengan jumlah yang tidak kurang dari tiga puluh sampel dari populasi. Peneliti menentukan jumlah sampel untuk psikolog klinis sebanyak 50 orang dan dokter umum sebanyak 50 orang.
Teknik pengambilan sampel dibagi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling. Teknik non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sangadji & Sopiah, 2010). Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling karena tidak semua dokter dan psikolog yang ada di populasi dipilih untuk dimasukkan menjadi sampel, hanya dokter umum dan psikolog klinis saja yang menjadi sampel penelitian. Peneliti memilih dokter umum dan psikolog klinis karena peneliti Nasution (2003) menjelaskan pembagian Teknik non-probability sampling yaitu : 1. Purposive sampling Pengambilan sampel ini dilakukan dengan dasar pertimbangan peneliti yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam sampel tersebut. 2. Accidental sampling Teknik ini mengambil sampel secara kebetulan yaitu siapapu yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel. 3. Quota sampling Pengambilan sampel dengan teknik ini menggunakan pertimbangan peneliti hanya saja besar dan kriteria sampel telah ditentukan sebelumnya. Dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan teknik purposive sampling atau sampel pertimbangan. Peneliti memilih teknik ini dengan pertimbangan bahwa dokter umum dan psikolog klinis merupakan sampel
yang dapat memberikan gambaran mengenai sikap terhadap praktik khitan perempuan.
3.2.3
Karakteristik Subyek Penelitian Karakteristik subyek penelitian ini adalah dokter umum dan psikolog
klinis yang ada di wilayah DKI Jakarta yang pernah memahami dan mengetahui fenomena khitan perempuan. 3.3
Desain Penelitian Seniati, Yulianto dan Setiadi (2009) menjelaskan pengelompokkan jenis-jenis penelitian berdasarkan tiga perspektif, yaitu :
3.3.1
Perspektif Tipe Informasi Dalam penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif yang
datanya akan dinyatakan dalam angka dan dianalisa dengan teknik statistik. Sugiyono (2008) menjelaskan penelitian kuantitatif sebagai suatu penelitian yang meneliti suatu kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, suatu kondisi, maupun kelas suatu peristiwa pada waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif berupa kuesioner sikap yang bertujuan mendeskripsikan sikap subjek penelitian mengenai praktik khitan perempuan.
3.3.2
Perspektif Tujuan Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif
bertujuan
mengungkapkan fakta-fakta dari suatu populasi yang meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, keadaan, organisasi maupun prosedur. Pada
penelitian ini peneliti ingin mengungkap sikap subjek penelitian mengenai praktik khitan pada perempuan.
3.3.3
Perspektif Aplikasi Dari perspektif aplikasi, penelitian ini merupakan penelitian dasar atau
basic research. Cooper dan Emory (2007) menjelaskan penelitian dasar adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap suatu aktivitas (Sangadji dan Sopiah, 2010). Penelitian ini dilakukan guna memahami sikap subjek penelitian mengenai khitan pada perempuan.
3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sikap yang diadaptasi dari tiga komponen pembentuk sikap yakni kognisi, afeksi, dan perilaku. Kuesioner tersebut berbentuk dikotomi yang menyatakan pilihan “setuju” dan “tidak setuju” mengenai kondisi yang paling menggambarkan diri partisipan saat ini. Untuk item favorable pilihan “setuju” merepresentasikan sikap menolak dan pilihan “tidak setuju” merepresentasikan sikap mendukung. Sedangkan untuk item unfavorable pilihan “setuju” merepresentasikan sikap mendukung dan pilihan “tidak setuju” merepresentasikan sikap menolak.
3.4.2
Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Kuesioner yang digunakan pada saat try out terdiri dari tiga puluh item
dengan rincian sepuluh item pernyataan untuk indikator kognisi, sepuluh item pernyataan untuk indikator afeksi, dan sepuluh item pernyataan untuk indikator
perilaku. Setelah dilakukan try out, terdapat delapan item yang dihapus sehingga jumlah item menjadi dua puluh dua item yang terdiri dari tujuh belas item favorable dan lima item unfavorable. Dua puluh dua item itulah yang akan digunakan untuk pengambilan data di lapangan. Berikut penjelasan dari hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur:
3.4.2.1 Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur ini, peneliti peneliti meminta bantuan dosen pembimbing Reza Indragiri Amriel sebagai expert judgment untuk memeriksa item-item yang dianggap kurang sesuai. Setelah dilakukan expert judgment, peneliti melakukan try out terhadap 30 subyek yang terdiri dari 15 dokter dan 15 psikolog. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji Spearman karena data yang ada adalah data nominal. Dalam Priyatno (2011) dijelaskan bahwa uji Spearman mengindikasikan semakin tinggi nilai korelasi item indikator dengan total skor indikator, maka semakin valid item tersebut. Berikut nilai dan makna korelasi Spearman : Tabel 3.1 Nilai dan Makna Korelasi Spearman Nilai
Makna
0.00 – 0.19
Sangat Rendah/Sangat Lemah
0.20 – 0.39
Rendah/Lemah
0.40 – 0.59
Sedang
0.60 – 0.79
Tinggi/Kuat
0.80 – 1.00
Sangat Tinggi/Sangat Kuat
Sumber: Martono, N. (2010). Statistik Sosial, Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Dari hasil uji validitas dengan menggunakan Spearman, didapat 22 item yang memiliki nilai korelasi sedang hingga tinggi yakni antara 0,40 – 0,771 dengan jumlah item favorable sebanyak 17 item dan jumlah item unfavorable sebanyak 5 item. Dengan kata lain 22 item tersebut valid dan dapat digunakan pada saat field. Dari hasil uji Spearman tersebut diketahui juga bahwa ada 8 item yang memiliki nilai korelasi rendah (<0,40) sehingga item tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan pada saat field. Kedelapan item tersebut terdiri dari 3 item indikator kognisi, 3 item indikator afeksi, dan 2 item indikator perilaku dengan nilai korelasi antara 0,134 – 0,368. Berikut nilai korelasi per-indikatornya : Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Alat Ukur Indikator Indikator Item Total Correlations Kognisi 0,342 - 0,751 Afeksi 0,140 - 0,732 Perilaku 0,134 - 0,771 Sumber: Data Penelitian 2012 Rincian mengenai item-item yang digunakan pada saat try out dan field dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Gambaran Jumlah Item Indikator Pada Saat Try Out dan Field Indikator Try Out
Jumlah Total Item Field
Kognisi Afeksi Perilaku
Item Item Favorable Unfavorable 1,4,5,6,7,8,10 2,3,9 1,5,6,7,8,9,10 2,3,4 1,2,6,7,8,9,10 3,4,5 21 9
Jumlah Item 10 10 10 30
Indikator Kognisi Afeksi Perilaku Jumlah Total Item Sumber: Data Penelitian 2012
Item Favorable 4,6,7,8,10 1,5,6,7,8,9 1,6,7,8,9,10 17
Item Unfavorable 3,9 4 3,4 5
Jumlah Item 7 7 8 22
3.4.2.2. Reliabilitas Untuk mengetahui konsistensi alat ukur penelitian ini, maka dilakukan uji reliabilitas tiap indikator dan uji reliabilitas keseluruhan. Dalam menguji reliabilitas alat ukur ini, peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alfa dengan memakai patokan nilai reliabilitas dari nilai klasifikasi Guilford. Berikut tabel nilai klasifikasi dan makna reliabilitas Guilford : Tabel 3.4 Nilai Reliabilitas Guilford Nilai Keterangan 0.00 - 0.19 Nilai reliabilitas sangat rendah 0.20 - 0.39 Nilai reliabilitas rendah 0.40 - 0.69 Nilai reliabilitas sedang 0.70 - 0.89
Nilai reliabilitas tinggi
0.90 - 1.00
Nilai reliabilitas tinggi sekali
Sumber: Indria, K., & Nindyati, A. D. (2007). Kajian konformitas dan kreativitas affective remaja. Jurnal provitae, 3(1), 97
Dari hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa indikator kognisi memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,837 dengan jumlah item sebanyak 10. Setelah item yang tidak valid dihapus yakni sebanyak 3 item, nilai reliabilitasnya meningkat menjadi 0,845 (nilai reliabilitas tinggi) dengan jumlah item total sebanyak 7. Untuk indikator afeksi memiliki nilai
reliabilitas sebesar 0,783 dengan jumlah item sebanyak 10. Setelah item yang tidak valid dihapus sebanyak 3 item, nilai reliabilitas meningkat menjadi 0,818 (nilai reliabilitas tinggi) dengan jumlah item total sebanyak 7. Indikator perilaku memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,749 dengan jumlah item sebanyak 10. Setelah item yang tidak valid dihapus sebanyak 2 item, nilai reliabilitasnya menjadi 0,789 (nilai reliabilitas tinggi) dengan jumlah item total sebanyak 8. Berikut tabel indikator sebelum dan sesudah penghapusan item : Tabel 3.5 Nilai Reliabilitas Alat Ukur Nilai Reliabilitas Total Item Indikator Sebelum Setelah Sebelum Setelah Dihapus Dihapus Dihapus Dihapus Kognisi 0.837 0.845 10 7 Afeksi 0.783 0.818 10 7 Perilaku 0.749 0.789 10 8 Sumber: Data Penelitian 2012
Setelah
menguji
reliabilitas
tiap
indikator,
peneliti
juga
melakukan uji reliabilitas keseluruhan indikator. Dari hasil uji reliabilitas dengan jumlah item sebanyak 30, diketahui nilai reliabilitas sebesar 0,921 sehingga masuk kedalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Setelah dilakukan penghapusan item sebanyak 8 buah, diketahui nilai reliabilitasnya meningkat menjadi 0,932 dan tergolong dalam reliabilitas sangat tinggi. Berikut tabel nilai reliabilitas keseluruhan sebelum dan sesudah dihapus : Tabel 3.6 Nilai Reliabilitas Alat Ukur Total Item Nilai Reliabilitas Sebelum Item 30 0.921 Dihapus
Setelah Item 22 Dihapus Sumber: Data Penelitian 2012
3.5
0.932
Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian ini dimulai dengan menentukan topik dengan melihat fenomena sosial yang ada di masyarakat. Salah satu fenomena sosial yang peneliti ambil untuk penelitian ini adalah khitan pada perempuan. Selanjutnya peneliti mencari literatur-literatur yang membahas tentang fenomena khitan pada perempuan. Selanjutnya peneliti menentukan subjek penelitian dan mendesain alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini.
3.5.2
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini memakan waktu selama lima bulan terhitung
sejak pertengahan Maret 2012 hingga pertengahan Juli 2012. Pelaksanaan penelitian meliputi studi literatur, penyusunan proposal penelitian, uji coba alat ukur (try out), pengambilan data di lapangan, hingga penyusunan laporan penelitian. Pengambilan data dilakukan kurang lebih selama satu bulan yaitu pengambilan data untuk uji coba dilakukan pada pertengahan Mei 2012 dan pengambilan data untuk penelitian dilakukan pada awal hingga pertengahan Juni 2012.
3.5.3 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini diawali dengan melakukan pemeriksaan jawaban seluruh kuesioner penelitian yang telah terkumpul. Setelah melakukan pemeriksaan seluruh jawaban kuesioner dan tidak ditemukan jawaban kuesioner yang tidak lengkap selanjutnya peneliti melakukan skoring sesuai dengan skala yang telah ditentukan yaitu nominal. Untuk item favorable pilihan setuju memiliki skor “1” sedangkan untuk pilihan tidak setuju memiliki skor “0”. Sedangkan untuk item unfavorable pilihan setuju memiliki skor “0” dan pilihan tidak setuju memiliki skor “1”. Angka “1” dan “0” hanya melambangkan penomoran saja, bukan cerminan lebih tinggi satu sama lain. Setelah memberikan skor untuk tiap-tiap item, data dikelompokkan ke dalam indikator masing-masing setelah itu dianalisa dengan statistik deskriptif menggunakan aplikasi SPSS 15.0.
3.5.4
Penyajian Hasil Penelitian Setelah melakukan pengolahan data, tahap selanjutnya adalah
penyelesaian penelitian dengan melakukan penulisan laporan penelitian. Dalam laporan penelitian peneliti menyimpulkan hasil data yang telah didapat dan akan dikaitkan dengan teori-teori yang ada di bab dua dan diperkaya dengan sejumlah literatur lainnya.