25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional penelitian. Pembahasan mengenai bagaimana penelitian ini dilaksanakan, subjek yang diteliti serta aspek-aspek lain yang terkandung dalam penelitian ini. 3.1
Subjek Penelitian Populasi subjek yang menjadi responden dalam penelitian ini diambil dari
pengendara yang melewati Jalan Rawa Belong. Sampel yang digunakan yakni lakilaki dan perempuan yang mengendarai kendaraan bermotor roda dua (motor) serta kendaraan bermotor roda empat (mobil). Dengan perincian pada masing-masing jenis kelamin ataupun jenis kendaraan, terdiri atas 30 responden sehingga jumlah keseluruhan yang diperoleh yakni 120 responden dan akan mengisi angket kuesioner. 3.1.1
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yakni non probability sampling atau biasa disebut dengan non acak. Teknik ini memiliki pengertian bahwa semua populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena bagian tertentu yang secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Cara ini sering disebut sebagai pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh peneliti (Umar, 2009). Terdapat berbagai cara dalam
26
pengambilan sampel. Cara yang dipakai dalam penelitian ini adalah incidental sampling yakni sebuah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, sehingga siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan cocok untuk dijadikan sebagai sumber data penelitian akan dipakai sebagai sampel (Sugiyono, 2010). Cara ini digunakan karena peneliti tidak mengetahui secara pasti siapa saja responden yang akan dijadikan sebagai sampel, sehingga peneliti terlebih dahulu menanyakannya kepada individu yang ditemui. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perbedaan yang terjadi antara pengendara laki-laki dan perempuan yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua (motor) serta kendaraan bermotor roda empat (mobil) dalam menghadapi kemacetan lalu lintas. 3.2
Desain Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses mencari sesuatu secara sistematik
dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, 2005). Desain penelitian yakni semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2005). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah desain penelitian berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan sebuah penaksiran kuantitatif yang kokoh (Umar, 2009).
27
3.3
Setting Lokasi Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini bertempat di Universitas Bina
Nusantara dan sekitar Jalan Rawa Belong. Lokasi spesifik yang peneliti gunakan dari lokasi tersebut yakni tempat-tempat yang mudah dalam menemukan sampel penelitian, seperti tempat duduk depan ruang kelas, pinggiran jalan ataupun tempattempat makan sekitar jalan tersebut. Penempatan lokasi dalam penelitian ini tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti sehingga memudahkan responden dalam mengerjakan angket kuesioner tersebut. 3.4
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yakni satu buah alat ukur
yang mengukur mengenai bagaimana cara mengatasi stres ketika menghadapi kemacetan. 3.4.1
Alat Ukur Penyesuaian Diri Terhadap Stres Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
alat ukur penyesuaian diri terhadap stres. Peneliti menyusun instrumen atau alat ukur penelitian ini berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Lazarus (1988), mengungkapkan bahwa strategi penyesuaian terhadap stres dapat dikelompokan dalam 2 bagian yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Alat ukur dibuat sendiri oleh peneliti dengan menyesuaikan pada kondisi penelitian yang menjadi tema yakni perilaku yang sering dilakukan individu dalam menghadapi kemacetan. Setelah alat ukur tersebut selesai dikerjakan yakni 49 item, peneliti memberikannya kepada dosen pembimbing dengan tujuan menilai expert judgment dan mendapatkan hasil
28
validitas yang baik dengan jumlah item 32 butir penyataan. Alat ukur ini terdiri dari 4 pilihan jawaban yang masing-masing diberikan penilaian. STS
:
jika “Sangat Tidak Sesuai” dengan yang responden lakukan atau rasakan, diberikan nilai 1.
TS
:
jika “Tidak Sesuai” dengan yang responden lakukan atau rasakan, diberikan nilai 2.
S
:
jika “Sesuai” dengan yang responden lakukan atau rasakan, diberikan nilai 3.
SS
:
jika “Sangat Sesuai” dengan yang responden lakukan atau rasakan, diberikan nilai 4.
3.5
Pengukuran Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan pengukuran yang berkaitan
dengan validitas dan realibilitas serta skor yang didapatkan melalui alat ukur yang digunakan. 3.5.1
Pengukuran Variabel Penyesuaian Diri Terhadap Stres Pengukuran variabel penyesuaian diri terhadap stres dilakukan
dengan menggunakan alat ukur yang telah disusun oleh peneliti yakni 49 pernyataan. Dari sejumlah item tersebut peneliti melakukan uji kelayakan validitas item dengan menggunakan rumus Corrected Item Total Correlation. Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total serta melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang over estimasi. Tujuan dilakukannya penghitungan ini yakni mengetahui apakah instrumen yang bersangkutan dimaksudkan untuk mengukur secara
29
tepat sesuatu yang akan diukur dalam penelitian tersebut. Berikut adalah rumus daripada perhitungan yang digunakan: rxy =
N (ΣXY) – (ΣX ΣY) (N ΣX2 – (ΣX) 2)(N ΣY2 –(ΣY)2)
Keterangan Rxy
: Koefisiensi korelasi skor item yang dicari validitasnya (x) dan skor total (y)
N
: Jumlah individu dalam sampel
∑XY
: Jumlah perkalian X dan Y
∑X2
: Jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Y2
: Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
∑X
: Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y
: Jumlah skor dalam distribusi Y
Pada setiap penggunaan alat ukur yang dipakai khususnya dalam penelitian psikologi, harus memenuhi kriteria validitas dan realibilitas yang baik. Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti. Hal ini perlu untuk dilakukan dengan tujuan mendapatkan item-item pertanyaan yang layak, sesuai serta konsisten dari waktu ke waktu. Hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 49 item, terdapat 32 item yang dinyatakan memiliki nilai validitas baik (Lampiran 2) dengan koefisien nilai batasan minimal yakni 0.30 (Azwar, 2005). Berikut adalah tabel daripada jumlah dan nomor item masing-masing domain sebelum pengujian validitas:
30
Tabel 3.1 Item Penyesuaian Diri Sebelum Validasi Jumlah Aspek
Nomor Item
Item
Problem Focused
1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25,
23
Coping
27, 29, 31, 33, 35, 37, 38,39, 41, 48
Emotion Focused
2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24,
Coping
26, 28, 30, 32, 34, 36, 40, 42, 43, 44, 45,
26
46, 47, 49 Total
49
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, maka item-item yang dipakai dengan ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Item Penyesuaian Diri Setelah Validasi Jumlah Aspek
Nomor Item
Problem Focused
3,5, 9, 11, 17, 19, 21, 23, 27, 29, 31, 33,
Item
16 Coping Emotion Focused
37, 38, 41, 48 2, 4, 6, 12, 16, 18, 20, 24, 30, 32, 42, 43, 16
Coping Total
44, 45, 46, 47 32
Sedangkan uji reliabilitas yakni sebuah pengukuran untuk menguji konsistensi daripada alat ukur jika terjadi pengukuran ulang yang serupa. Metode untuk uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31
Cronbach Alpha (Umar, 2009). Berikut adalah hasil uji reliabilitas daripada penyesuaian diri terhadap stres yakni Cronbach α = 0.909. Artinya secara realibilitas, kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini sudah sesuai dan mempunyai realibilitas yang baik. Menurut Azwar (2005) suatu item dinyatakan realibel apabila nilai koefisien Cronbach α yakni lebih besar atau sama dengan 0.6. 3.5.2
Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini dalam
menghitung hasil data yang telah diperoleh, menjawab identifikasi masalah serta mencapai tujuan penelitian, digunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji komparatif yakni dengan teknik pengolahan analisis varians dua arah (two way anova). Uji normalitas merupakan langkah perhitungan awal yang harus dikerjakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dimiliki berdistribusi secara normal atau tidak normal (Priyatno, 2010). Sedangkan uji homogenitas merupakan sebuah perhitungan untuk mengetahui varians daripada populasi data yang dimiliki berasal dari perbedaan antar kelompok (Priyatno, 2010). Setelah kedua syarat ini terpenuhi, dapat dilakukan teknik uji perbedaan varians dua arah (two way anova) yakni sebuah teknik yang mampu melakukan pengujian dari banyak kelompok sampel yang lebih dari satu variabel independen dan menjanjikan perolehan informasi yang lebih banyak serta lebih teliti (Uyanto, 2009). Dengan kata lain, varians dua arah merupakan sebuah teknik untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua sampel yang diklasifikasikan menjadi dua faktor atau dua klasifikasi.
32
Dalam analisis ini penghitungan-penghitungan berdasarkan kolom dan baris merupakan sebuah kesatuan yang akan dihitung, karena memiliki penghitungan lebih dari satu efek. Pada prinsipnya analisis ini memiliki lebih dari 1 faktor antar kelompok dan dari tiap kelompok tersebut dapat saling berinteraksi (Nurgianto, Gunawan, Marzuki, 2004). Peneliti menggunakan metode ini karena dirasakan sesuai dengan judul penelitian yang diteliti. Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini, peneliti memakai bantuan software statistik SPSS versi 16.0. 3.6
Prosedur Bagian ini merupakan tahapan dalam prosedur penelitian yakni tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan yang dikerjakan oleh peneliti. 3.6.1
Tahap Persiapan Peneliti terlebih dahulu menyiapkan segala kebutuhan yang hendak
diperlukan untuk kepentingan penelitian ini, seperti buku pedoman penulisan skripsi, buku panduan statistik dan sebagainya. Kemudian peneliti membuat kerangka berpikir untuk membantu dalam pemberian arahan alur daripada penelitian ini yang disertai dengan pembuatan latar belakang, tujuan serta identifikasi masalah yang ingin dicapai. Menyusun landasan teori dan metodologi yang
sesuai
dengan
hipotesis
yang
telah
dipersiapkan
sebelumnya. Kemudian persiapan yang peneliti lakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data dengan menyusun atau meng-konstruk instrumen menjadi item kuesioner. Dalam hal ini peneliti menggunakan alat ukur penyesuaian diri terhadap stres. Setelah instrumen disusun, tahapan selanjutnya yang dilakukan yakni pengujian terhadap instrumen dengan
33
melakukan expert judgement yang diberikan kepada dosen pembimbing. Setelah pengujian selesai dilakukan oleh dosen pembimbing, maka peneliti melakukan uji coba (try out) kepada pengendara bermotor roda dua (motor) dan pengendara bermotor roda empat (mobil) baik perempuan ataupun lakilaki yang melewati Jalan Rawa Belong untuk melihat dan menilai kelayakan alat ukur tersebut berdasarkan perhitungan uji validitas dan reliabilitas. Setelah mendapatkan hasil tersebut, peneliti melakukan field test kepada responden yang berbeda. Waktu yang peneliti gunakan untuk menyebar alat ukur disesuaikan dengan kondisi kegiatan daripada responden yakni pada jam istirahat perkuliahan, terlihat sedang menunggu, terlihat tidak banyak mengerjakan pekerjaan dan berbagai hal lainnya. Hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan responden dan menghindari jawaban palsu dalam penulisan lembaran kuesioner yang akan dibagikan. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara singkat kepada beberapa responden, guna mendukung data yang dibutuhkan. 3.6.2
Tahap Pelaksanaan Pada tahapan ini, dilakukan dalam waktu 4 bulan yang terhitung dari
1 April 2011 hingga 31 Juli 2011. Awalnya dilakukan uji coba untuk alat ukur penyesuaian diri terhadap stres dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden yakni mahasiswa/mahasiswi serta pegawai yang tersebar di daerah Jalan Rawa Belong. Setelah selesai membagikan kuesioner, peneliti melakukan perhitungan terhadap validitas dan reliabilitas serta mendapatkan hasil dari item-item yang memenuhi kriteria dengan baik. Pada tanggal 22 juni 2011 hingga 29 juni 2011, proses pelaksanaan dilakukan dengan
34
menyebarkan data field kepada responden sebanyak 120 angket kuesioner, yang diberikan kepada pengendara bermotor roda dua (motor) dan pengendara bermotor roda empat (mobil), dengan perhitungan pada masingmasing jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan terdiri atas 30 responden, yang dilengkapi dengan wawancara singkat kepada beberapa responden yang ada, guna mengetahui lebih dalam mengenai penggunaan strategi yang ada. Setelah data-data yang dibutuhkan terpenuhi, tahapan selanjutnya adalah pengolahan data dengan menggunakan uji varians dua arah (two way anova) namun sebelum melakukan pengujian analisis varians dua arah, peneliti terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas berdasarkan data yang sudah ada melalui bantuan software SPSS versi 16. Setelah peneliti mendapatkan hasil dari pengolahan data statistik tersebut peneliti memberikan pembahasan secara ilmiah yang dilanjutkan dengan pembuatan diskusi mengenai pembahasan hasil penelitian, pembuatan kesimpulan serta memberikan saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.