91
BAB 3 METODE PERANCANGAN
3.1
Proses dan Metode Umum Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di
Kota Pasuruan dilakukan melalui metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif- korelatif, yaitu mencari serta menetapkan adanya keeratan/korelasi antara variabel-variabel penelitian. Metode ini berupa paparan deskripsi atas fenomena yang terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung toeri yang dipakai. Secara kuantatif dengan menggunakan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan, pengumpulan, pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap sekelompok data. Analisis data secara kualitatif atau korelatif dengan melakukan beberapa tahapan meliputi survey lokasi tapak dan obyek-obyek komparasi untuk memperoleh data-data dan komparasi yang berhubungan dengan obyek perancangan nantinya. Dalam proses kajian ini ide perancangan yang didapat kemudian ditranformasikan ke dalam bentuk makalah tertulis. Transformasi tersebut dapat digambarkan melalui usulan kajian dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah Adapun proses dan tahapan kajian yang digunakan dalam perancangan Perpustakaan Islam di Kota Pasuruan dalam seminar tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut. 91
92
1. Pencarian ide/gagasan yang digali dari kandungan QS. Al-Alaq:1-5 dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist. Selain itu juga di dasarkan pada permasalahan di Kota Pasuruan dengan minat baca yang rendah dengan predikat “Kota Santrinya”. 2. Pengumpulan data Data-data yang ada dilapangan sangat penting untuk digali dan di data secara sistematis, baik berupa data primer maupun data sekunder. Hal ini dilakukan baik untuk pertimbangan desain maupun demi memperkaya alternatif penyelesaian permasalahan. Data primer diperoleh dari hasil survey langsung dilapangan dengan mencari, melihat, dan mendengar informasi yang dibutuhkan mengenai kondisi yang sebenarnya pada obyek yang akan direncanakan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui pengamatan secara tidak langsung tetapi tetap menunjang proses kajian terhadap permasalahan yang ada. 3. Analisa Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah data dan menganalisa dalam suatu pemrograman sampai didapatkan beberapa alternatif konsep penyelesaian masalah yang terangkai dalam proses sintesa. Hasil dari analisa berbagai masukan yang masih acak tersebut harus dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan agar dapat menunjang keputusan desain.
93
4. Sintesa Tahapan ini merupakan tahapan penyimpulan dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dianalisa pada tahap sebelumnya. Pemecahan masalah ini diterjemahkan kedalam bentuk konsep-konsep dalam bentuk verbal dan grafis. Dari konsep ini diharapkan kedepannya dapat ditransformasikan kedalam bentuk sketsa-sketsa ide perancangan yang dilanjutkan dengan gambar-gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, siteplan, layout, perspektif situasi, dan detail arsitektural. 5. Perancangan Setelah melalui tahap sintesa, akan dihasilkan berbagai macam alternative yang selanjutnya akan diplih salah satu alternative yang paling utama dalam penyelesaian permasalahan. Selanjutnya konsep penyelesaian permasalahan ini diterjemahkan dalam bentuk sketsa-sketsa ide awal perancangan untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk gambar kerja yang berupa denah, tampak, potongan, site dan layout plan, perspektif situasi, serta detail-detail arsitektur. Pada proses aktifitas perancangan, setiap tahapannya akan akan selalu mengalami perubahan- perubahan baik penambahan maupun pengurangan. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, maka diperlukan umpan balik (feed back) pada setiap loncatan tahapan, sehingga hasil rancangan yang didapat akan lebih optimal.
94
3.2
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi menjadi 2 kategori; antara lain:
3.2.1
Data primer 1. Studi lapangan Studi lapangan lebih ditekan pada pengamatan obyek melalui berbagai cara, antara lain: Observasi langsung, interview maupun dokumentasi.
3.2.2
Data sekunder 1. Studi literatur Studi Literatur yang dipakai merupakan referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya. Di samping itu juga yang tidak kalah pentingnya selalu menyesuaikan Rencana Dasar Tata Ruang Kota (RDTRK) Pasuruan sebagai acuan dalam merancang. 2. Studi perbandingan Studi Pembanding kali ini memilih obyek
Perpustakaan PP.
Sidogiri Karena dirasa cukup mewakili daripada konsep perencanaan perancangan yang dipilih. Minimnya obyek studi yang menggunakan tema kandungan QS. Al-Alaq:1-5 dalam suatu rancangan, mengakibatkan pemilihan obyek studi yang berbeda-beda dalam setiap prinsip. Untuk mengantisipasi akan hal tersebut, dipilihlah obyek-obyek yang memiliki kesamaan prinsip-prinsip.
95
3.3
Metode Analisa dan Sintesa Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa melalui pendekatan-pendekatan
yang sesuai dengan lingkup analisa. Analisa-analisa yang dilakukan terdiri dari: 1.
Analisa pelaku, aktifitas dan ruang Manusia sebagai pelaku utama yang beraktifitas di dalamnya. Metode yang dilakukan adalah dengan metode analisa fungsional dengan menentukan kebutuhan ruang yang mempertimbangkan fungsi dan tuntutan pola aktifitas pelaku, serta metode kedekatan fungsi. Dari analisa pelaku dan aktifitas nantinya akan didapat besaran ruang yang dibutuhkan. Ruang adalah elemen penting dalam bangunan, di dalam redesain perpustakaan umum kali ini dilakukan pendekatan- pendekatan tertentu dalam menganalisa ruang. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi: a. Pendekatan standar; diperoleh dari studi literatur mengenai standar-standar tertentu dalam sebuah perpustakaan. b. Pendekatan komparasi; yaitu pendekatan yang diperoleh dari obyek komparasi yang telah dilakukan. Alat yang dipakai adalah konsep-konsep programatik ruang berupa diagram-diagram dan sketsa. c. Pendekatan asumsi Alat yang dipakai adalah diagram-diagram alur kegiatan, diagram fungsi dan sketsa-sketsa awal hubungan ruang.
2.
Analisa bangunan Aspek bangunan merupakan obyek utama sebagai wadah aktifitas pelaku dan menjadi unsur fisik utama. Untuk memunculkan identitas bangunan yang mendukung perwujudan bangunan diperlukan analisis
96
terhadap faktor-faktor fisiknya dengan mengacu pada kegiatan dan fungsi bangunan dan bentukan- bentukan yang mengadopsi gaya klasik modern. Metode yang dipakai adalah metode analogi dan tipologi yang digunakan untuk mengkaji bentuk dan tampilan perpustakaan mengingat lokasi Perpustakaan Islam yang direncanakan berada di dusun babatan tengah, kelurahan purutrejo, yang berfungsi sebagai daerah kawasan wisata, pendidikan dan penghubung antara kota Pasuruan-Probolinggo, PasuruanSurabaya, Pasuruan-Malang. Metode pendekatan kepada penerapan prinsipprinsip perancangan bentuk dan tampilan serta studi bentuk dari perpustakaan-perpustakaan hasil komparasi untuk selanjutnya ditelaah untuk membantu desain Perpustakaan Islam di Kota Pasuruan. Selain itu, menggunakan pendekatan metode kontekstual untuk menyesuaikan bentuk bangunan dan elemen-elemen bangunan disekitarnya. Alat yang dipakai adalah dengan menggunakan sketsa. 3.
Analisa tapak dan lingkungan Analisa tapak diperlukan guna mendapatkan data-data tentang lokasi tapak yang berada di dusun babatan tengah, kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo di Kota Pasuruan yang meliputi kondisi tapak, tata ruang luar, aspek utilitas serta kedudukannnya dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Metode yang dipakai adalah metode tautan (contectual analysis) yaitu menggambarkan kondisi yang ada untuk kemudian dianalisa dalam bentuk evaluasi-evaluasi eksisting dari tapak guna membantu menyelesaikan masalah-masalah yang disesuaikan dengan konteks-konteks tata ruang luar,
97
aspek utilitas serta kedudukannya dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Alat yang dipakai berupa masterplan, foto bangunan-bangunan yang berada di kawasan lokasi tapak dan berupa sketsa. Setelah tahapan analisa-analisa diatas langkah selanjutnya adalah dengan melakukan sintesa. sintesa merupakan tahapan penyimpulan dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang telah dianalisa pada tahap sebelumnya. Pemecahan masalah ini diterjemahkan kedalam bentuk konsep-konsep dalam bentuk verbal dan grafis. Dari konsep ini diharapkan kedepannya dapat ditransformasikan kedalam bentuk sketsa-sketsa ide perancangan yang dilanjutkan dengan gambar-gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, site plan, layout, perspektif situasi, dan detail arsitektural. 3.4 3.4.1
Metode Perancangan Analisa data Dalam proses analisa, dilakukan berbagai pendekatan yang merupakan suatu
tahapan kegiatan yang terdiri dari rangkaian pengamatan terhadap kondisi pada kawasan yang direncanakan. Proses yang termasuk analisa ini yaitu analisa tapak, analisa pelaku, analisa aktifitas, analisa ruang dan fasilitas, analisa bangunan analisa struktur dan utilitas. Diharapkan dapat menjawab dari penggunaan tema kandungan QS. Al-Alaq:1-5. 3.4.2
Pemecahan masalah Pemecahan
masalah disini diharapkan bisa mengatasi dari berbagai
masalah yang ada saat ini. Namun disini hanya dibatasi pada perancangan desain Perpustakaan Islam pada taraf fisik bangunan. Cakupan wilayah direncanakan
98
mampu menampung dari jumlah pondok pesantren Se-Jatim
yaitu sebanyak
4.408 buah. Dalam setiap aktifitas perancangan, pada tahap-tahapnya seringkali mengalami penambahan dan pengurangan, bahkan memungkinkan mengalami perubahan tergantung dari masukan yang ada sehingga umpan balik (feed back) dapat dilakukan pada setiap loncatan tahapan sebagai langkah evaluasi.
99
Point-point didalam Tema
Ayat Utama (QS. Al-Alaq 1-5)
Dalam Bab II (Kesahajaan,
Dalam Bab 1
Pelestarian alam, Ukhuwah, Keilahian)
Point-point dasar yang dipergunakan untuk analisa di Bab IV
Bab IV Analisa 1.
2.
3.
Analisa Tapak:
۞
Vegetasi
۞
Kondisi iklim (Angin, Matahari)
۞
Pencapaian dan Sirkulasi
۞
Tata massa
۞
Kebisingan
۞
Perencanaan Ruang
Analisa Fungsi
1.
Konsep Dasar
2.
Konsep Tapak:
۞
Analisa pelaku
۞
Vegetasi
۞
Analisa aktivitas pelaku
۞
Kondisi iklim (Angin, Matahari)
۞
Pencapaian dan sirkulasi
۞
Analisa Kebutuhan Ruang
۞
Tata massa
۞
Analisa Pengelompokan Ruang
۞
Kebisingan
۞
Analisa Persyaratan Ruang
۞
Perencanaan Ruang
۞
Analisa Besaran Ruang
3.
Konsep penzoningan
Analisa hubungan ruang
4.
Konsep bangunan
5.
Konsep Sistem utilitas dan struktur
Analisa Program Ruang:
۞ 4.
Bab V Konsep
Analisa bangunan
Gambar 3.1 Pola Pemikiran Dalam Perancangan Sumber: Hasil Analisa, 2009
100
LATAR BELAKANG 1. 2.
Surat Al- Alaq
Pangsa pasar pendidikan di Kota Pasuruan terkenal dengan Dunia Islam 3.
Rendahnya minat baca pada Masyarakat Pasuruan
Prinsip-prinsip kandungan QS. Al-Alaq:1-5
1.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang Perpustakaan Islam yang menarik sehingga menjadi landmark kota pasuruan dengan mengintegrasikan tema Kandungan prinsip QS. Al-Alaq :1-5, agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di Kota Pasuruan dan tingkat propinsi jatim secara umum?
DATA PRIMER 1. Survey lapangan 2. Interview 3. Dokumentasi
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Kebutuhan dan hubungan ruang, besaran ruang, tata sirkulasi perpustakaan, keamanan bahan pustaka, bentuk bangunan, dan utilitas.
1. 2.
DATA SEKUNDER Studi literatur: data-data tentang teori umum Studi banding: a. Perpustakaan (PP) Sidogiri b. tinjauan tentang tema perancangan
ANALISA
TAPAK & LINGKUNGAN (Metode analisa tautan) Kondisi tapak, tinjauan lingkungan, utilitas, ruang luar.
BANGUNAN (Metode analogi, tipologi) Besaran ruang, tata ruang dalam, struktur, dan bahan bangunan, bentuk dan tampilan dan tata massa.
PELAKU, AKTIFITAS & RUANG (Metode fungsional) Pelaku dan aktifitas, kelompok aktifitas, program ruang, kelompok ruang, hubungan ruang, besaran ruang, pola sirkulasi ruang dan tata perabot .
KONSEP TAPAK
KONSEP BANGUNAN
KONSEP RUANG & FASILITAS
KONSEP PERANCANGAN Konsep tapak, konsep pelaku dan aktifitas, konsep ruang, konsep bangunan, konsep tapak dan lingkungan.
DESAIN
Gambar 3.2 Kerangka Pembahasan Sumber: Analisa
Feed back
F e e d b a c k