BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian “ Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” adalah
metode penelitian eksperimental. Penelitian
eksperimental adalah penelitian dengan uji coba atau percobaan terhadap variabel-variabel bersangkutan untuk mengetahui akibat atau dampak terhadap variabel yang dihadirkan (Arikunto, 2010:19). Menurut Nicholas Walliman (2011:11) pada penelitian ekperimental dilakukan ujicoba perubahan atau modifasi pada variabel x ( independent) dan dampak akibatnya diamati melalui variabel y (dependent) untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Disini peneliti akan menguji cendol dengan pewarna hijau yang berbeda yaitu dengan menggunakan pewarna hijau bayam sebagai ganti pewarna hijau pandan yang umumnya digunakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuisioner yaitu dengan menyebarkan kuisioner atau angket kepada sumber langsung
untuk memperoleh data primer dari
responden. Peneliti juga menggunakan metode keperpustakaan untuk mengumpulkan data-data sekunder untuk keperluan penelitian ini melalui sumber-sumber tertulis. Data-data diatas baik data primer atau data sekunder dikumpulkan secara serentak dalam waktu yang bersamaan yang biasa disebut cross sectional atau pendekatan silang.
31
32
Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian
Metode
Metode Penelitian
Kuantitatif
Jenis Penelitian
Eksperimental, Uji OrganoleptikKesukaan
Pengumpulan Data
Kuisioner dan Keperpustakaan
Sumber Data
Primer dan sekunder
Waktu Penelitian
Cross Sectional (Maret-Juni)
Analisa Data
Deskriptif dan Paired sample t-test
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:58) bahwa Operasionalisasi Variabel Penelitian adalah segala bentuk sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau diuji sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai hal tersebut. Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam”, peneliti menetapkan dua variabel yaitu Operasionalisasi Cendol Pewarna Hijau Pandan dan Operasionalisasi Cendol Pewarna Hijau Bayam. 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” akan dilakukan selama tiga bulan dari bulan Maret 2014 sampai dengan Juni 2014. Lokasi penelitian terletak di kos peneliti yaitu BINUS Square, Jalan Budi Raya no 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
33
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tidak hanya berlaku pada orang tetapi bisa juga pada objek atau benda alam lainnya (Sugiyono, 2010:115). Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” ini peneliti menetapkan Pekerja dan Penghuni BINUS Square sebagai populasi penelitian. 3.4.2 Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:116) , sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua bagian populasi tersebut karena ada keterbatasan waktu, dana, tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi untuk mewakilinya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel sebanyak 80 orang panelis tidak terlatih (panelis tidak harus berpengalaman). Dimana syarat minimum jumlah panelis bdalam uji kesukaan / Hedonic Rating adalah 80 orang panelis tidak terlatih. Panelis tidak terlatih digunakan untuk menguji tingkat kesukaan pada suatu produk atau tingkat kemauan untuk menggunakan suatu produk (Betty & Tjutju, 2008:71). 3.5 Jenis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari panelis atau sumber data. Dalam hal ini peneliti mendapatkan data primer dari
34
hasil penyebaran kuisioner kepada panelis untuk menguji tingkat kesukaan pada cendol dengan pewarna hijau bayam dan pewarna hijau pandan. b.Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari sumber tertulis yang dibuat orang lain misalnya jurnal penelitian, buku cetak, majalah, atau internet sehingga didapatkan data-data yang mendukung penelitian ini. 3.6 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam”adalah: a. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi bahan kepustakaan yang relevan dengan permasalahan dalam suatu penelitian yang diperlukan oleh peneliti (Sanusi, 2011:31).. Peneliti mendapatkan berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” seperti, buku teks, jurnal penelitian, hasil penelitian berupa skripsi dan tesis baik berupa sumber cetak atau internet yang berhubungan dengan variabel penelitian. b.Kuesioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data secara tertulis dimana kuesioner atau angket disebarkan untuk diisi oleh responden berupa pertanyaan dari peneliti yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Kuesioner biasanya dipakai dalam penelitian kuantitatif dan telah menjadi ciri khas penelitian tersebut. (Nyoman,2010:238). Kuesioner akan disebarkan kepada panelis tidah terlatih sebanyak 80 orang.
35
3.7 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuisioner yang akan dibagikan kepada panelis tidak terlatih sebagai sampel penelitian ini. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2010:92). Skala pengukuran yang digunakan peneliti dalam uji kesukaan ini adalah skala tingkat kesukaan atau skala hedonik. Skala yang dipakai adalah 6 skala hedonik dengan skala numerik seperti tabel berikut, (Betty & Tjutju, 2008:115) Skala Hedonic
Skala Numerik
Amat sangat
6
suka Sangat suka
5
Suka
4
Agak suka
3
Netral
2
Tidak suka
1
Tabel 3.2 Skala Hedonic 6 Numeric
Dalam penganalisisan skala hedonik ditransformasikan kedalam skala numerik berupa angka menaik menurut tingkat kesukaan. Data- data
36
yang dikumpulkan dapat dilakukan analisis statistik. Skala hedonik digunakan dalam uji produk untuk menilai komoditi sejenis atau pengembangan secara organoleptik dalam menilai hasil akhir produksi atau hasil jadi. (Betty &Tjutju, 2008:116).
Contoh Kuesioner: Nama :
Mahasiswa Jurusan :
Tanggal :
Lainnya
: KUESIONER UJI KESUKAAN Isilah kolom dibawah ini dengan skala angka 1-6 sebagai penilaian tingkat kesukaan Anda terhadap cendol yang diberikan yang diberikan. Produk
Aroma
Rasa
Warna
Tekstur
Cendol A Cendol B Komentar :
Keterangan: 1 (Tidak suka), 2 (Netral), 3 (Agak Suka), 4 (Suka), 5 (Sangat Suka), 6 (Amat sangat Suka)
37
3.8 Uji Validitas Dan Uji Realibitas 3.8.1 Uji Validitas Dalam suatu penelitian yang bersifat kuantitatif hal yang menjadi perhatian adalah validitas dan realibitas instrument yang digunakan. Data yang valid sangan dibutuhkan untuk menghasilkan suatu penelitian yang valid dimana terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:172). Dalam buku mengenai metode penelitian deskriptif yang dikarang oleh Ir. Syofian Siregar (2011), ketentuan suatu instrument penelitian dikatakan valid apabila, rhitung > rtabel dimana rhitung didapat melalui perhitungan dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) secara komputerisasi sedangkan r tabel didapat dari rumus korelasi product moment Sugiyono berikut, rtabel =
n (∑XY) – (∑X)(∑Y) √n (∑X2)-(∑X)2 . n (∑Y2)-(∑Y)2
Keterangan : n= Jumlah koresponden x = Skor variabel (jawaban responden) y = Skor total variabel untuk responden n
3.8.2 Uji Realibitas Uji Realibitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dapat digunakan lebih
38
dari satu kali yang dibagikan kepada panelis yang sama. Suatu alat ukur disebut realibel apabila dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan, alat tersebut selalu menunjukan hasil yang sama. Sehingga secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama (Sugiyono, 2010:176). Teknik
yang
digunakan
adalah
teknik
Alpha
Cronbach
menggunakan SPSS secara komputerisasi dengan ketentuan bahwa suatu instrument dikatakan realibel apabila nilai koefisien realibilitas (r11) > 0.6 (Siregar, 2011:175). 3.9 Metode Analisa Data Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” peneliti melakukan dua perlakuan yaitu cara membuat cendol dengan zat pewarna hijau berbeda, yaitu dengan menggunakaan pandan dan bayam. Dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan tiga kali untuk mendapatkan hasil yang sama sehingga data yang dihasilkan lebih valid dan realibel. 3.9.1 Analisis Data Deskriptif Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” peneliti menggunakan metode analisa data deskriptif
yaitu, dengan cara menggambarkan atau
mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan secara umum. Pada metode ini data yang dihasilkan dari kuesioner akan diolah dan dianalisa dengan penghitungan nilai ratarata/mean yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau pun diagram. 3.9.2 Paired Sample T-Test Analisis Paired Sample T-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan data-data dua variabel dalam satu grup yang berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sample yang berhubungan atau dua sample berpasangan. (Wahyono, 2008:117). Salah
39
satu alat yang biasa digunakan untuk menghitung analisis ini adalah SPSS (Statistical Product and Service Solution). Menurut Duwi Priyatno, SPSS adalah paket program aplikasi computer untuk menganalisa data statistik terutama untuk ilmu-ilmu social atau penelitian. Dengan alat ini, analisis data akan ditampilkan dengan hasil nilai rata-rata atau mean dan sig.2-tailed untuk mengetahui signifikan produk yang diuji. (Priyatno, 2013:9). Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Cendol dengan Pewarna Hijau Pandan dan Pewarna Hijau Bayam” peneliti menggunakan dua sampel, yaitu cendol dengan pewarna hijau pandan dan cendol dengan pewarna hijau bayam.
3.10 Uji Organoleptik Uji organoleptik merupakan istilah lain secara ilmiah dari penilaian mutu sensori dimana mekanisme sensor yang digunakan adalah syaraf-syaraf sensori. Penilaian mutu sensori ini selalu menggunakan alat organ perasa dan pencitarasa sebagai sensor untuk merasakan parameterparameter mutu yang dinilai. Dalama proses penilaiannya, uji organoleptik melibatkan ungkapan rasa (Sense) dan perasaan (feeling) manusia. Mutu sensori bahan pangan merupakan ciri karakteristik bahan pangan yang muncul oleh satu atau dua kombinasi dari dua atau lebih yang dikenali dengan panca indera manusia. Dalam menguji bahan pangan , mutu sensori yang diuji berdasarkan penginderaan manusia dapat diurutkan sebagai berikut: (Betty & Tjutju, 2008:9,12) a.
Penglihatan ( warna dan penampakan)
b.
Baru (aroma)
c.
Rasa ( flavor = kombinasi rasa dan bau)
40
d.
Sentuhan (rasa dimulut) dan kesensitifan syaraf (tekstur)
e.
Pendengaran (suara)
Pengujian organoleptik mempunyai macam-macam cara yang digolongkan dalam beberapa kelompok. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kesukaan untuk menguji tingkat kesukaan terhadap suatu bentuk akhir suatu produk atau hasil jadi suatu produk, yaitu cendol. 3.10.1 Uji Kesukaan Uji kesukaan atau istilah lainnya adalah uji hedonik merupakan pengujian dimana panelis diminta tanggapan pribadinya mengenai tingkat kesukaannya terhadap suatu produk pangan. Tingkatan-tingkatan kesukaan ini dinyatakan dalam skala hedonic seperti : amat suka, sangat suka, tidak suka, netral, sangat tidak suka. (Betty & Tjutju, 2008:115). Dalam penelitian ini penulis melakukan uji kesukaan terhadap hasil jadi dua macam cendol, yaitu cendol dengan pewarna hijau pandan dan pewarna hijau bayam.
3.11 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari suatu permasalahan dalam penelitian, sampai jawaban yang sebenarnya terbukti melalui data yang sudah dikumpulkan. Peneliti mendalami dengan seksama permasalahan penelitian yang dilakukan kemudian menetapkan anggapan dasar dan teori sementara yang kebenarannya masih harus diuji dengan hasil akhir penelitiannya. Selanjutnya penelitian dilaksanakan berdasarkan hipotesis yang ada dan mengumpulkan data-data yang berguna untuk membuktikannya (Arikunto, 2010:110). Menurut Anwar Sanusi ( 2012:44) bahwa hipotesis berasal dari dua kata, yaitu hipo (ragu) dan tesis (benar). Ada beberapa kegunaan dalam menggunakan hipotesis, antara lain:
41
a.
Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian
b.
Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kaitan antarfakta yang terkadang hilang begitu saja dari perhatian peneliti
c.
Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai – berai ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d.
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. Dalam pengujian hipotesis kaidah yang digunakan adalah
membandingkan (sig) dari hasil SPSS dengan taraf signifikan (α) yang sudah ditetapkan bahwa α = 0.05 atau 5%. Dengan ketentuan sebagai berikut (Siregar, 2011:256) :
Jika probabilitas (sig 2-tailed) > 0.05 maka H0 diterima, H1 ditolak Jika probabilitas (sig 2-tailed) < 0.05 maka H0 ditolak, H1 diterima.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis sementara yang disusun seperti dibaawah ini: •
Hipotesis 1
H0
: Tidak ada kesukaan terhadap aroma pada cendol dengan pewarna hijau bayam
H1
: Ada kesukaan terhadap aroma pada cendol dengan pewarna hijau bayam
42
•
Hipotesis 2
H0
: Tidak ada kesukaan terhadap rasa pada cendol dengan pewarna hijau bayam
H1
: Ada kesukaan terhadap rasa pada cendol dengan pewarna hijau bayam
•
Hipotesis 3
H0
: Tidak ada kesukaan terhadap
warna
pada cendol dengan
pewarna hijau bayam H1
: Ada kesukaan terhadap warna pada cendol dengan pewarna hijau bayam
•
Hipotesis 4
H0
: Tidak ada kesukaan terhadap
tekstur
pada cendol dengan
pewarna hijau bayam H1
: Ada kesukaan terhadapa tekstur pada cendol dengan pewarna hijau bayam
•
Hipotesis 5
H0
: Cendol dengan pewarna hijau bayam tidak diterima masyarakat
H1
: Cendol dengan pewarna hijau bayam diterima masyarakat