BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian Menurut Sugiono (2005, pp3-4), “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.” Jenis metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel minat dan berusaha menggambarkan hubungan antar variabel. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode riset ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari metode lain, dan memberikan informasi yang mutakhir dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam permasalahan (Umar, 2005, p87). Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Nazir (2003, p54) penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui korelasi atau hubungan kausal dengan ada tidaknya korelasi antara variabel independent mempengaruhi variabel
dependent). Adapun Time Horizon penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data sampel secara
cross sectional atau disebut juga dengan one shoot dimana data dikumpulkan hanya pada kurun waktu tertentu saja. Dalam penelitian ini, berarti untuk mengetahui hubungan antar variabel kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan. Lingkungan penelitian
56
57
ini bersifat noncontrived. Yang artinya penelitian dilakukan dilingkungan alami tanpa manipulasi data dari penelitian.
Tabel 3.1. Desain Penelitian Tujuan
Jenis dan metode penelitian
Unit analisis
Time horizon
T1
Deskriptif dan Asosiatif
Individu – Grosir
Single Cross Sectional
T2
Deskriptif dan Asosiatif
Individu – Grosir
Single Cross Sectional
T3
Deskriptif dan Asosiatif
Individu – Grosir
Single Cross Sectional
T4
Deskriptif dan Asosiatif
Individu – Grosir
Single Cross Sectional
Sumber : Hasil Analisis Data, 2010
Keterangan : T1: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T2: Untuk menganalisis pangaruh pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T3: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap Loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai. T4: Untuk menganalisis tanggapan pelanggan mengenai kualitas pelayanan dan Pengembangan Produk pada PT.Bumi Tegal Alur Permai.
3.2.
Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2005, P32), variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel. meliputi:
58
1. Variabel Independent (Variabel Bebas), yang tediri dari: •
Kualitas pelayanan (X1): kualitas pelayanan adalah penilaian konsumen tentang keandalan dan superioritas pelayanan secara keseluruhan
•
Pengembangan
Produk
(X2):
Pengembangan
Produk
adalah
produk
asli,
penyempurnaan produk, modifikasi produk dan merek-merek yang dikembangkan produknya dari produk lama menjadi produk baru. 2. Variabel Dependent (Variabel Terikat), yang tediri dari: •
Loyalitas Pelanggan (Y): loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Menurut Masri S (2003, p46-p47), yang dikutip dari bukunya Riduwan dan Kuncoro (2007, p182) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur sebuah variabel. Definisi operasional juga memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran (Sarwono, 2006, p27). Berikut merupakan tabel mengenai operasional variabel dari penelitian ini:
59
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Dimensi
Indikator
Instrument
Skala
ukuran Kualitas
Berwujud (tangible)
• Karyawan dan atasan
Pelayanan
berpenampilan rapi.
(X1)
• Penataan produk yang
kuesioner
Interval (Likert)
teratur dan rapi.
Keandalan (Reliability)
• Produk sandal dan sol
kuesioner
yang ditawarkan bebas
Interval (Likert)
dari kerusakan atau cacat. • Pengiriman barang pesanan tepat waktu. Ketanggapan (Responsiveness)
• Memberikan respon dengan cepat atas keluhan pelanggan atas produk sandal dan sol. • Sigap dalam memberikan pelayanan.
kuesioner
Interval (Likert)
60
Keyakinan (Assurance)
• Pengetahuan karyawan
kuesioner
Interval (Likert)
terhadap produk sandal dan sol yang baik. • Karyawan melayani pelanggan dengan ramah. Pengembangan
Kualitas produk
Produk
• Tahan lama.
kuesioner
(Likert)
• Desain menarik.
(X2)
Interval
• Nyaman dipakai.
Atribut produk
• Harga produk relevan.
kuesioner
Interval (Likert)
• Pengembangan kualitas produksi terhadap bahan baku dengan biaya yang relatif murah. • Pengiriman barang dengan waktu yang cepat dengan biaya yang ringan. Waktu pengembangan
Inovasi produk baru.
kuesioner
Interval (Likert)
61
Kemampuan
• Produk bisa diminati
pengembangan
kuesioner
Interval (Likert)
konsumen. • Produk bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Loyalitas Pelanggan (Y)
Melakukan pembelian
• Kesadaran
berulang secara
• Frekuensi pembelian
kuesioner
Interval (Likert)
teratur
Melakukan
pembelian
diluar lini produk/jasa
Merekomendasikan produk/jasa
Kekebalan terhadap
• Memayoritaskan
• Mereferensikan kepada
kuesioner
orang lain
• Loyal terhadap produk
produk atau jasa
yang ditawarkan oleh
pesaing
perusahaan supplier
Interval (Likert)
hubungan satu supplier
tersebut
Sumber : penulis, 2010
kuesioner
Interval (Likert)
kuesioner
Interval (Likert)
62
3.3.
Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Istijanto (2005, p36), jenis dan sumber data dilakukan untuk mendapatkan
data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Pengumpulan data dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang langsung didapatkan dari sumber yang bersangkutan dan belum dikelola oleh orang lain. Dalam penelitian ini, data didapatkan secara langsung dengan melakukan penyebaran kuesioner, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan dijawab langsung oleh pelanggan dari PT. Bumi Tegal Alur Permai. 2. Data Sekunder Yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari sumber yang bersangkutan, dan mungkin telah dikelola oleh orang lain. Data ini dipergunakan untuk menunjang landasan teoritis yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari data eksternal maupun internal seperti: buku perpustakaan, internet dan data PT. Bumi Tegal Alur Permai.
Tabel 3.3. Jenis Dan Sumber Data Penelitian Jenis Data
Sumber Data
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
Data Primer
Pengauh pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan
Data primer
Pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap
Data primer
loyalitas pelanggan Tanggapan pelanggan pada kualitas pelayanan dan pengembangan produk Sumber : Penulis, 2010
Data primer
63
3.4.
Teknik Pengumpulan Data Berikut ini adalah beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti:
1. Data primer, yaitu: a. Riset Lapangan (Field Research) Riset lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Untuk mengumpulkan data dengan cara ini dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut: •
Wawancara Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti, sehingga data yang diperoleh dapat diolah dan dipertanggungjawabkan.
•
Kuesioner Merupakan
metode
pengumpulan
data
dengan
mengajukan
daftar
pertanyaan kepada responden untuk diisi. Kuesioner yang diajukan bersifat tertutup. Dari daftar pertanyaan ini akan diperoleh data, guna melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil wawancara. Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh pelanggan yang bekerja sama dengan perusahaan sebagai responden. b. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Penelitian keperpustakaan adalah penelian yang dilakukan untuk mendapatkan data dan bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan pembahasan yang dipelajari melalui buku-buku referensi dan jurnal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan. 2. Data sekunder Data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan guna untuk melengkapi data primer. Informasi sekunder ini diperoleh melalui studi
64
literature dengan cara melihat, membaca, dan mencacat buku-buku, internet, maupun tesis yang berhubungan dengan topik penelitian yang dilakukan penelitian.
3.5.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability
sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
probability sampling.
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p41), probability sampling
adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian ini sampel yang dipakai adalah Simple random sampling yaitu cara pengambilan
sampel
dari
anggota
populasi
dengan
menggunakan
acak
tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi tersebut. Dalam hal ini adalah orang-orang yang merupakan pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai.
3.5.1. Teknik Penentuan Jumlah Sampel Peneliti perlu menggunakan prosedur pemilihan sampel yang sistematis agar diperoleh sampel yang representatif (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002: p118). Oleh karena itu, peneliti perlu jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu, biaya, dan tenaga masih dapat dilakukan.
65
Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Penarikan sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya yang besar, oleh karena itu, peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu dan biaya penelitian juga masih dapat diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yang diambil adalah pelanggan PT.Bumi Tegal Alur Permai. Dengan demikian peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil sebagai responden dari PT. Bumi Tegal Alur Permai.
Dimana : n = Jumlah sampel. N = Jumlah populasi = 130 pelanggan. d2 = Presisi (ditetapkan 0.05%, dengan tingkat kepercayaan 95%). Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut.
Dengan hasil diatas sebesar 98,11 maka peneliti menentukan pembulatan jumlah sampel menjadi "100 responden".
3.6.
Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dengan angka. (Sugiono, 2006, p33). Menurut sifat, data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1) Data Kualitatif: data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. 2) Data Kuantitatif: data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
66
Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua macam metode analisis data, yaitu: •
Analisis Kualitatif: data mengenai objek penelitian yang merupakan data kualitatif dianalisis berdasarkan perbandingan antar teori dari literatur dengan pernyataan yang penulis dapatkan selama penelitian dilakukan di perusahaan.
•
Analisis Kuantitatif: analisis data dengan menggunakan rumus-rumus statistik yaitu analisis koefisien korelasi dan uji hipotesis. Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang
diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan
skala likert. Adapun skor jawabannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. Alternatif Jawaban Responden
point
kategori Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Sugiyono 2008 (p132-133)
3.7.
Tranformasi Data Ordinal ke Data Interval Untuk memenuhi sebagian syarat dari statistik parametrik, maka data ordinal yang
merupakan hasil jawaban kuesioner diubah menjadi data interval dengan menggunakan software MSI (Method of Successive Interval ) untuk melanjutkan ke tahap metode penelitian berikutnya. Sedangkan memperhitungkan:
nilai
dan
kategori
batas
penelitian
dapat
dilihat
dengan
67
Î Nilai terendah = 1, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Tidak Setuju”, Î Nilai tertinggi = 5, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Setuju”. Menurut Supangat (2007), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut: Jarak
Xmax – Xmin = Interval = = Banyak Kelas k
5–1 5
= 0,8
Berdasarkan interval diatas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Keterangan: R
= Range (rentang kelas)
k
= Jumlah Interval Kelas
i
= Besar Interval Kelas Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden
berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 3.5. Batas Penelitian Batasan
Keterangan
1 - 1,8
Sangat Tidak Setuju
1,9 - 2,7
Tidak Setuju
2,8 - 3,6
Ragu-ragu
3,7 - 4,5
Setuju
4,6 - 5,4
Sangat Setuju
Sumber: Supangat, 2007, p19
68
3.8.
Uji Validitas Uji validitas salah satu yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah kuesioner.
Bila data hasil kuesioner itu telah terkumpul, peneliti melakukan uji vadilitas dan reabilitas, karena itu merupakan dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner. Menurut Riduwan dan kuncoro (2007, p109-110), menjelaskan bahwa vadilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesalahan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item > dari r-tabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berbeda antara satu konstruk variabel dengan kuntruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel mana yang paling banyak tidak valid (Nugroho, 2005, p67-68). n (∑ Xi Yi ) – (∑ Xi).(∑ Yi) rhitung = √{n.∑Xi2 – (∑Xi2)}. {n.∑Yi2 – (∑Yi2)} Dimana : rhitung
: koefisien Korelasi
∑Xi
: Jumlah skor item
∑Yi
: Jumlah skor total (seluruh item)
n
: Jumlah responden
69
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: t hitung = r√ n-2 √1 – r2 Dimana: t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan = jika t
hitung
Jika t
> t table berarti valid dan sebaliknya,
hitung
table
berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3.6. Indeks Korelasi Validitas
3.9.
Antara 0,800 – 1,000
Sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799
tinggi
Antara 0,400 – 0,599
cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399
rendah
Antara 0,000 – 0,199
sangat rendah
Uji Reliabilitas Menurut Umar
(2005,p197),
“Reliabilitas
adalah
suatu angka
indeks
yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukuran dalam mengukur suatu gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kepuasan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.
70
Menurut
Simamora
(2004,
pp63-69)
“Reliabilitas
adalah
tingkat
keandalan
kuesioner.” Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asuminya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal, yaitu menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut: Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
Si
= Varians skor tiap-tiap item
Σ Xi2
= Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)2
= Jumlah item Si dikudratkan
n
= Jumlah responden
Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: Σ Si = S1 + S2 + S3……. Sn Σ Si
= Jumlah Varians semua item
S1 + S2 + S3……. Sn = Varians item ke- 1,2,3…….n Langkah 3 : Menghiting Varians total dengan rumus:
= Varians total
St ΣX
2 t
= Jumlah kuadrat X total
(Σ X t)2 = Jumlah X total dikuadratkan
71
Langkah 4 : Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
Dimana: r11
= Nilai Reliabilitas
Σ Si
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
St
= Varians total
K
= Jumlah item
Kemudian diuji dengan uji Reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson
Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
Dimana : rb
: koefisien Korelasi
∑Xi
: Jumlah skor item
∑Yi
: Jumlah skor total (seluruh item)
n
: Jumlah responden
Harga r akhir.
xy
atau rb ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r
awal-
Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus spearman Brown yakni:
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel. Adapun kaidah keputusan: Jika r11 > r berarti reliabel dan r
11
tabel
berarti tidak reliabel.
tabel
72
3.10.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk
menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006, p158). Tujuan analisis deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat untuk mengambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya.
3.11.
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Salah satu syarat sebelum melakukan uji korelasi regresi adalah bahwa data data
tersebut harus memiliki distribusi data normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampelnya, maka data akan mendekati normal. Menurut Priyatno (2008, P28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
3.12.
Skala Likert Menurut Riduwan (2007 p20) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan menjadi indikator-indkator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang dapat diukur ini dapat
73
dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Skala likert pada umumnya menggunakan lima angka untuk menentukan point. Berikut merupakan contoh table point-nya: Tabel 3.7. Skala likert kategori
point
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber : Riduwan (2007, p20)
3.13.
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana dan Berganda
1. Korelasi Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminati, apakah data sample yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien atau biasa disebut korelasi saja. Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p61) untuk mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM). Rumus Korelasi Sederhana:
Rxy
= koefisien korelasi
X
= skor item X
74
Y
= skor item Y
N
= banyaknya sampel dalam penelitian
Rumus korelasi Ganda:
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007,p62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.8. Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007, p62)
Untuk mencari makna generalisasi, perlu dilakukan uji signifikansi dari hubungan antara variabel X terhadap Y sebagai berikut:
75
Hipotesis H0: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y H1: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan Sig ≥ α Æ H0 diterima, H1 ditolak Sig < α Æ H0 ditolak, H1 diterima
2. Regresi Menurut Nugroho (2005, P43) regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen. Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, P83-84). Kegunaan
regresi
dalam
penelitian
salah
satunya
adalah
untuk
meramalkan
(memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada (1) data yang dianalisis jenis data interval dan rasio, (2) data yang dipilih secara acak (random); (3) data yang dihubungkan
76
berdistribusi normal; (4) data yang dihubungkan berpola linier; (5) dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui bagaimana variabel tak bebas dapat diprediksikan melalui variabel-variabel bebas secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan keadaaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat
dilakukan
dengan meningkatkan variabel independen atau dan sebaliknya. Penggunaan regresi linear berganda ini bertujuan untuk memprediksikan, menjelaskan, menspesifikasi hubungan statistik, menentukan variabel-variabel bebas dan tidak bebas. (Sugiyono, 2006). Metode regresi yang digunakan untuk mengolah data dimana metode perhitungan ini yaitu analisis dilakukan dengan menambahkan dan mengeluarkan variabel-variabel secara tunggal. Tiap variabel bebas dimasukkan ke dalam persamaan regresi secara bertahap, sehingga dapat diketahui efek yang ditimbulkan dari masuknya tiap-tiap variabel bebas. Tidak semua variabel bebas akan masuk kedalam persamaan regresi. Analisa regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini digunakan regresi linear ganda dengan rumus sebagai berikut: Persamaan regresi sederhana dirumuskan:
Y = a + bX
Dimana: Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. a = nilai konstanta harga Y jika X=0.
77
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
b = n ∑XY - ∑X. ∑Y
a = ∑Y – b. ∑ X
n. ∑X² - (∑X)²
n
Regresi berganda Persamaan: Y = a + b1X1 + b2X2 + ... + biXi Dimana:
Y = Variabel tidak bebas X = Variabel bebas a = harga konstan, yang merupakan harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi
3.14.
Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2007, p51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan indentifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan oleh penulis adalah analisis pengaruh kualitas pelayanan dan pengembangan produk terhadap loyalitas pelanggan pada PT.Bumi Tegal Alur Permai, Jakarta. Maka penulis membuat hipotesis, sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 (H-1): Mencari pengaruh kualitas pelayanan (X1) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dengan loyalitas pelanggan (Y).
78
2. Hipotesis 2 (H-2): Mencari pengaruh antara pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). 3. Hipotesis 3 (H-3): Mencari pengaruh antara kualitas pelayanan (X1) dan pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dan pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan (X1) dan pengembangan produk (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y). 3.15.
Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini dibuat, untuk mengetahui besar pengaruh
masing-masing variabel terhadap loyalitas pelanggan. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan sehingga perusahaan secara tidak langsung akan memberikan kualitas pelanggan yang nyaman disertai dengan pengembangan produk yang sangat memuaskan untuk konsumen yang berbelanja produk sandal Forbelli pada PT.Bumi Tegal Alur Permai, Jakarta. Setelah mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti, perusahaan akan melihat variabel mana yang paling mempengaruhi loyalitas pelanggan sehingga kedepannya PT.Bumi Tegal Alur Permai dapat mengembangkan strategi-strategi yang lebih baik agar dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan dalam membeli produk sandal
forbelli, hal ini bisa menjadi masukan dalam meningkatkan penjualan perusahaan.