BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat
yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Agregat Kriteria Optimasi: Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan agregat. Beberapa hal yang dibutuhkan untuk menghitung perencanaan agregat adalah: •
kapasitas jam kerja perusahaan, kapasitas jam kerja yang diterapkan oleh perusahaan yaitu 8 jam dalam satu hari, dari jam 09.00 – 17.00 (istirahat 1 jam).
•
Kapasitas produksi, Kapasitas produksi merupakan
kapasitas
yang dimiliki oleh
perusahaan untuk melakukan proses produksi. Kapasitas produksi dipengaruhi oleh kecepatan produksi dan ketersediaan jam kerja yang ada selama periode perencanaan.
Berdasarkan wawancara dengan
bagian produksi, kapasitas maksimum PT Veneer Products Indonesia dalam memproduksi kursi kayu Rajimas 12 unit per hari. •
Kecepatan produksi, Berdasarkan wawancara dengan bagian produksi, kecepatan produksi rata-rata dari proses design sampai dengan finishing adalah 40 menit per unit.
•
Biaya produksi, Data
pendukung
yang
berperan
penting
dalam
perhitungan
perencanaan agregat adalah informasi biaya produksi. Informasi biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah biaya penanganan persediaan, biaya subkontrak per unit, tingkat upah jam kerja reguler, tingkat upah jam kerja lembur, dan harga kursi kayu Rajimas.
31
32 3.2.
Pengembangan Alternatif Solusi Metode yang diusulkan pada PT Veneer Products Indonesia adalah dengan
menggunakan metode chase current demand dan average gross demand untuk mengetahui strategi perencanaan agregat terbaik yang dianalisis menggunakan software POM-QM for Windows dengan pendekatan Sub-contract dan Overtime berdasarkan perkiraan peramalan permintaan tahun 2014, kapasitas produksi, kapasitas jam kerja, dan biaya produksi pada PT Veneer Products Indonesia. Penggunaan metode tersebut selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.1. Jenis dan Sumber Data Tujuan T-1
Data
Sumber Data
Memberikan
Sekunder –
perhitungan
Perusahaan
Jenis Data Ordinal
perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk dapat meminimalisasi biaya produksi T-2
Memberikan
Sekunder –
rekomendasi
strategi Perusahaan
Ordinal
yang dapat diberikan kepada
perusahaan
untuk dapat memenuhi permintaan secara tepat waktu
dengan
biaya
minimum.
Sumber : Data olahan penelitian, 2014
3.3.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan bertempat di PT Veneer Products Indonesia, Menara
Anugrah, kantor taman e.3.3 unit B.6 dan 7, lantai 2. Jl. Mega kuningan Lot 8.6-8.7 kuningan- Jakarta Selatan. Penelitian ini akan dijalankan dari bulan Februari – Juni 2014 meliputi pengumpulan data, pengolahan data hingga pemberian rekomendasi
33
kepada perusahaan meliputi rekomendasi strategi terbaik yang dapat diterapkan kepada PT Veneer Products Indonesia guna meminimalisasi biaya dan meningkatkan efektifitas waktu produksi.
3.4.
Pengembangan Model Optimasi
3.4.1
Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2007:11), penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving) dengan unit analisis berupa organisasi yaitu PT Veneer Products Indonesia itu sendiri. Horizon waktu atau time horizon yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana menurut Umar (2005:131), merupakan sekumpulan data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja. Penetapan jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, dan time horizon yang digunakan oleh peneliti untuk masing‐masing tujuan penelitian akan dijelaskan secara ringkas pada tabel desain penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2. Desain Penelitian Tujuan Penelitan
Desain Penelitian Jenis
Unit
Waktu
Penelitian
Analisis
Penelitian
T–1
Deskriptif
Organisasi
Cross Sectional
T–2
Deskriptif
Organisasi
Cross Sectional
Sumber : Data Olahan Penelitian, 2014
Keterangan: T-1: Untuk memberikan perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk dapat meminimalisasi biaya produksi.
34 T-2: Untuk memberikan rekomendasi strategi yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan secara tepat waktu dengan biaya minimum.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Penelitian kepustakaan Penelitian dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku kepustakaan (literaure) dan berbagai jenis sumber data lainnya yang bersifat teoritis, yang faktual serta berhubungan dengan masalah yang teliti. Sumber dari penelitian kepustakaan ini bukan hanya berasal dari media internet. Dengan studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai titik tolak pembahasan. 2. Penelitian lapangan Penelitian dilakukan dengan mendatangi secara langsung tempat-tempat yang menjadi obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: •
Wawancara Merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada pihak PT Veneer Products Indonesia mengenai permasalahan perusahaan dalam menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan perusahaan guna meminimalisasi biaya dan meningkatkan efektifitas waktu produksi.
•
Observasi Merupakan suatu cara pengumpulan data untuk mencari masalahmasalah
yang
tidak
dapat
ditemukan
dengan
menggunakan
wawancara. Observasi dilakukan untuk menentukan indikasi-indikasi yang sesuai dengan konsep penelitian.
3.4.3. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada PT Veneer Products Indonesia dengan menggunakan metode, antara lain metode campuran dengan strategi chase current demand dan average gross demand untuk perencanaan
35
agregat. Perumusan metode ini menurut Heizer dan Render (2010, p152) adalah sebagai berikut: 1.
Strategi Perburuan (chase strategy) Strategi ini dikenal juga dengan Chase Current Demand. Strategi perburuan merupakan strategi perencanaan yang menetapkan produksi sama dengan prediksi permintaan (produksinya disesuaikan dengan permintaan). Strategi ini mencoba untuk mencapai tingkat output untuk setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Sebagai contoh, manajer operasi dapat mengubah-ubah tingkat tenaga kerja dengan merekrut atau memberhentikan karyawan, atau dapat mengubah-ubah jumlah produksi dengan waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau subkontrak. Banyak organisasi jasa menyukai strategi perburuan ini karena pilihan persediaan sangatlah sulit atau mustahil untuk diadopsi. Industri yang telah beralih ke strategi perburuan meliputi sektor pendidikan, perhotelan, dan konstruksi.
2.
Strategi tingkat atau penjadwalan tingkat (Level Strategy) Strategi ini dikenal juga dengan Average Gross Demand. Strategi ini menggunakan persediaan sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan.
3.5.
Rancangan Implikasi Solusi Terpilih Hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan total biaya produksi yang paling optimal agar keuntungan yang bisa diperoleh dapat maksimal dan juga dapat mengurangi komplain dari konsumen sehingga sesuai dengan permintaan konsumen dan klien di pasar. Hal ini dapat dilihat dari data peramalan permintaan beserta biaya yang harus dikeluarkan selama pemesanan ke pemasok dan biaya penyimpanan selama persediaan ada di gudang. Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan setelah semua data
diolah
dengan
menggunakan perhitungan perencanaan agreagat
selesai dilakukan, adalah : 1. Membandingkan total biaya dari masing-masing alternatif strategi untuk menentukan mana yang paling optimal. 2 . Menganalisa masing-masing alternatif solusi yang ditawarkan, yaitu mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing alternatif.
36
3. Setelah menganalisa masing-masing alternatif, merekomendasikan solusi alternatif strategi perencanaan agregat dalam mengatasi permasalah kapasitas pada saat terjadi lonjakan permintaan, dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan penjadwalan bagi PT Veneer Products Indonesia di periode selanjutnya. 4. Yang terakhir, untuk menekankan pentingnya pelaksanaan alternatif solusi guna mengatasi masalah kapasitas selama periode musim puncak, maka dilakukan juga perbandingan keuntungan pada masing-masing kondisi.