BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Berdasarkan gambaran permasalahan yang diuraikan pada bab sebelumnya,
penelitian analisis tugas production assistant dalam program Sarah Sechan dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang dialami (Creswell, 1998:15). Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas untuk bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
3.2
Tipe Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Fenomena disajikan secara apa adanya hasil penelitiannya diuraikan secara jelas dan gambling tanpa manipulasi. Oleh karena itu penelitian ini tidak adanya suatu hipotesis tetapi adanya pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat menggunakan analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil 23
24 rata-rata. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik.
3.2.1
Tradisi Sibernetika Menurut Griffin (2003: 21-35) tradisi sibernatik termasuk dalam
tradisi kelimuan komunikasi. Dikenal dengan the cybernetic tradition yang memandang komunikasi sebagai proses pentransmisian informasi. Dasar ide tradisi ini adalah model matematik penyampaian signal dari Shannon dan Weaver (1949) yang memandang komunikasi sebagai suatu proses yang linear. Shannon dan Weaver juga mengidentifikasi tiga tingkat permasalahan dalam studi ilmu komunikasi (keakuratan symbol, ketepatan pentransmisian, dan keefektifan pengaruh). Secara umum tradisi siberbetik ini mengantar pada pemahaman komunikasi sebagai penghubung bagian-bagian terpisah dalam suatu system, termasuk untuk komunikasi sosial.
3.2.2
Basic System Theory Basic system theory adalah format dasar dari tradisi sibernetik.
Pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa dianalisa atau diamati dari luar. Dengan kata lain dapat melihat bagian dari sistem dan bagaimana sistem itu saling berhubungan. Dalam basic system theory dapat mengamati secara obyektif mengukur antara bagian dari sistem dan dapat mendeteksi input atau output dari sistem. Lebih lanjut mengoperasikan atau memanipulasi sistem dengan mengganti input tanpa keahlian karena semua diproses melalui mesin. Sebagai alat bantu bagi para professional seperti system analyst, konsultan manajemen, dan system designer telah membangun sebuah sistem analisa dan mengembangkannya. Pendektan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa dianalisa dan diamati dari luar.
3.3
Metode Penelitian Pembahasan penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian kata-kata
(deskripsi). Oleh karena itu digunakanlah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa
25 membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable lain (Sugiyono, 2003:11). Penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memaparkan hasil data yang diperoleh dari sebuah penelitian. Pemaparan data tersebut berupa kalimat-kalimat penjelasan. Penjelasan terhadap data yang diperoleh secara jelas. Penjelasan data-data tersebut tidak menggunakan angka. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian tertuju pada strategi peranan, maka data yang diperlukan tidak memerlukan prosedur statistic, melainkan prosedur analisis.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum
dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode interaktif meliputi interview dan observasi berperanserta. Sedangkan metode non interaktif meliputi observasi tak berperanserta, teknik kuisioner, mencatat dokumen dan berpartisipasi tidak berperan (Sutopo, 2006: 9).
3.4.1
Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama (tanpa
perantara). Data primer lebih diutamakan, karena sumber berkaitan langsung dengan penelitian. Di dalam penelitian ini digunakan 2 teknik untuk mendapatkan data primer, yaitu:
a.
Wawancara Wawancara merupakan suatu proses dalam komunikasi atau
interaksi untuk mengumpulkan informasi. Salah satu caranya yakhi dengan tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi, atau lainnya. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Teknik wawancara yang tepat untuk penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses wawancara dengan atau tanpa menggunakan
26 pedoman (guide) wawancara, di aman pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
b.
Pengamatan (Observasi) Teknik pengamatan relevan digunakan dalam penelitian
kualitatif demi mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang objek penelitian dan membantu pemahaman soal konteks penelitian. Observasi partisipatif di mana diharuskan untuk benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
3.4.2
Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian orang
lain atau sumber yang telah dipublikasikan. Dokumentasi bisa berbentuk teks, audio, visual ataupun audio visual, seperti buku, jurnal, foto, rekaman suara ataupun video.
3.5
Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2007: 244), yang dimaksudkan dengan analisis data
adalah proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang di proleh dari wawancara, observasi, dan catatan kecil di lapangan. Dalam penelitian ini, analisis data di sederhanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut. Tahapan pertama mengindentifikasi data yang diperoleh dari lapangan, baik dengan cara wawancara, observasi, maupun dokumentasi, yang bersumber dari buku, literature, dan foto. Tahapan kedua, yakni mengklasifikasikan data yang masuk, kemudian disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Tahapan ketiga, yakni melakukan interpretatif terhadap faktor yang mempengaruhi. Dalam menganalisa data menggunakan coding (pengkodean) dan kategorisasi (categorizing) , koding dilakukan untuk mengubah bentuk data, dan mengurainya untuk membangun kategori, seiring dengan munculnya kategori utama, amak teori akan berkembang. Seluruh data dikode dan dikategorikan hingga mengarah pada pembentukan konsep utama. Tujuannya adalah untuk mencari tema-tema yang mengaitkan gagasan untuk menemukan alur riset.
27 Langkah-langkah proses koding menurut Strauss dalam (Ghony & Alamanshur, 2012: 231-235) : 1. Koding terbuka atau open coding yaitu proses memilah data dengan cara pemberian kode lalu mengumpulkan data berdasarkan kategori. 2. Koding aksial atau axial coding yaitu proses memunculkan kembali data data yang dianggap penting dari open coding ke dalam sebuah bentuk baru sesuai konsep. 3. Koding selektif atau selective coding yaitu proses pemilihan kategori inti dan
3.6
menghubungkannya dengan kategori lain.
Teknik Keabsahan Data keabsahan data adalah teknik agar penelitian dapat dipertanggung jawabkan
kebenaran dan keabsahannya dari segala sisi. Dalam menguji keabsahan data penelitian ‘Analisis Tugas Production Assistant dalam Program Sarah Sechan’ digunakan triangulasi yang menurut Sugiyono (2009: 273-274) terbagi dalam tiga teknik yaitu: • Triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. • Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. • Triangulasi waktu yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara membandingkan waktu saat melakukan wawancara.
28