ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1.
Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis, dengan menggunakan alat bantu statistic untuk melakukan pengujiannya. Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel dependen dan independen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2008:18). Menurut tingkat ekspalanasinya, penelitian ini merupakan penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan (Indrayanto: 2010). 3.2.
Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono dalam Anshori dan Iswati, 2006:57). Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan menguji perbedaan dua sampel yang terdiri dari variabel bebas dan satu variabel terikat.
23 SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
3.2.1. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat merupakan variabel yang perubahannya dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain (Anshori dan Iswati, 2009:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah audit forensik. 3.2.2. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas merupakan variabel yang perubahannya mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel lain (Anshori dan Iswati, 2009:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1) Persepsi Junior Audit (X1) 2) Persepsi Senior Audit (X2) 3.3.
Definisi Operasional Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1) Audit forensik dalam penelitian ini di tuangkan dalam beberapa dimensi atau indikator yaitu : a) Definisi dan pelaksanaannya Audit forensik meliputi kegiatan review dokumen keuangan untuk tujuan khusus, yang dapat dilakukan demi mendukung proses litigasi, klaimklaim asuransi, dan juga peradilan tindak-tindak kriminal. Audit forensik dapat
mengumpulkan
bukti-bukti
hukum
yang diperlukan
untuk
menangani kasus-kasus korupsi yang dilaporkan kepada instansi terkait, sehingga audit forensik dapat membantu dalam pemberantasan korupsi. Indikator tentang definisi dan pelaksanaannya dituangkan dalam kuisioner dengan pertanyaan nomor 1,3,11,12, dan 19.
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
b) Tugas audit forensik Tugas auditor forensik adalah untuk membuktikan adanya kecurangan dan kerugian negara yang melekat pada perbuatan melawan hukum. Indikator tentang tugas audit forensik dijabarkan dalam empat item soal yaitu nomor 4,5,13,14. c) Tanggung jawab audit forensik Tanggung jawab audit forensik adalah terletak pada diri auditor forensik yang ditunjuk. Tanggung jawab audit forensik diungkapkan dalam pertanyaan nomor 6. d) Tingkat materialitas audit forensik Tingkat materialitas penyimpangan keuangan audit forensik lebih besar daripada audit laporan keuangan. Item soal nomor 2 mewakili indikator tingkat materialitas audit forensik. e) Bukti audit forensik Bukti-bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor forensik harus mendukung terjadinya tindak pidana korupsi dan timbulnya kerugian negara. Bukti-bukti audit ini dijabarkan dalam beberapa item pertanyaan yaitu 9,10,17 dan 18. f) Keahlian audit forensik Sikap integritas dan objektivitas yang tinggi, serta keahlian akuntansi teknis, auditing, keuangan, keahlian investigasi yang tinggi perlu dimiliki oleh auditor forensik. Keahlian audit forensik dijabarkan dalam 4 item soal yaitu nomor 7,8,15 dan16.
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
2) Persepsi merupakan suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. 3) Auditor yang bekerja di akuntan publik adalah auditor yang melaksanakan tugas auditnya dengan berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Tingkatan jabatan auditor yang bekerja di KAP biasanya terdiri dari junior auditor, senior auditor, supervisor, manajer dan partner. 4) Korupsi merupakan kegiatan memperkaya diri sendiri, orang lain, suatu badan yang dilakukan dengan melawan hukum, serta dapat merugikan keuangan dan perekonomian negara. 3.4.
Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pernyataan (kuisioner) yang disebarkan kepada dua kelompok responden, yaitu junior auditor dan senior auditor pada KAP yang ada di Surabaya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data subyek yang dilakukan secara tertulis. Data subyek ini adalah jenis data yang
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian atau responden. 3.5.
Prosedur Pengumpulan Data
3.5.1. Populasi Populasi adalah himpunan individu yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik sama. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor junior dan auditor senior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. 3.5.2. Teknik Penentuan Sampel Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencakupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja sebagai junior auditor dan senior auditor di kantor akuntan publik yang memiliki pengalaman tentang audit. Hal ini bertujuan agar pernyataan yang terdapat dalam kuisioner penelitian diisi oleh responden yang tepat. Menurut Supriyoko (1989) dalam Vidayanti (2006) dijelaskan mengenai syarat pengambilan dan penetuan sampel yaitu :
SKRIPSI
1.
Semakin banyak anggota sampel akan semakin representative
2.
Jumlah anggota sampel hendaknya lebih dari 30.
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
Berdasarkan atas penentuan jumlah sampel diatas maka penelitian ini mengambil sekurang-kurangnya 30 responden. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya berjumlah 46 (http://www.iapi.or.id). Dari 46 KAP tersebut hanya 15 KAP yang bersedia untuk menjadi responden. Sebagian besar KAP lainnya menolak dikarenakan alasan kesibukan auditor. Pengiriman kuisioner dilakukan secara langsung pada minggu ke dua bulan januari 2013, dan penarikan kuisioner dilakukan secara bertahap 1-2 minggu berikutnya. Tabel 3.1 Distribusi Kuisioner KAP di Surabaya No
Nama KAP (yang bersedia)
1
KAP. Adi Pramono & Rekan
2
KAP. Agus Iwan Sutanto Kusuma
4
4
100%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KAP. Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptopo KAP. Drs. Bambang Siswanto KAP. Drs. Hanny, Wolfrey & Rekan KAP. Drs. Zulfikar Ismail KAP Drs. J. Tanzil & Rekan (Pusat) KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Cab) KAP Hasnil, M. Yasin & Rekan (Cab) KAP Johan Malonda Mustika & Rekan (Cab) KAP Junaedi, Chairul, Subyakto & Rekan (Cab) KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan (Cab)` KAP Purwantono, Suherman & Surja (Cab) KAP Soebandi & Rekan KAP Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 4 4
4 4 4
100% 100% 100%
13 14 15
Sumber : Hasil Penyebaran Kuisioner
Kuisioner (diberikan) 4
Kuisioner (kembali) 4
Presentase 100%
Tingkat persentase pengembalian kuisioner dari total 60 kuisioner (30 kuisioner untuk junior audit dan 30 kuisioner untuk senior audit) yang disebar adalah 100%.. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini telah memenuhi syarat
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
untuk dilakukan pengolahan selanjutnya, dengan batas minimal sampel yang telah ditetapkan sebelumnya sebanyak 30 responden. 3.5.3. Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode kuisioner. Kuisioner digunakan untuk memperoleh data yang digunakan untuk mengetahui tingkat persepsi responden terhadap audit forensik. Dalam pembuatan kuisioner tersebut, peneliti terlebih dahulu menetapkan teori yang merefleksikan pemahaman terhadap audit forensik. Selanjutnya peneliti menjabarkan teori tersebut ke atribut-atribut yang mewakilinya. Kuisioner ini terdiri dari pertanyaan tentang audit forensik yang terbagi atas sub bab berdasarkan variabel independennya. Dasar penentuan pertanyaan dalam kuisioner adalah berdasarkan penelitian terdahulu dari Vidayanti (2006) dan jurnal dari Rezaee (1997) yang telah diuji beberapa kali. Kuisioner yang digunakan bersifat tertutup dalam bentuk jawaban checklist. Tujuannya untuk memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan dan meningkatkan persentase tingkat pengembalian jawaban, dikarenakan jawaban telah disediakan oleh peneliti dan responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Dalam pengukuran variabel, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2001:86) dalam (Elsa, 2006) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang, atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala Likert ini, masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai dengan 5. Untuk pernyataan positif, masing-masing jawaban akan mendapat skor, sebagai berikut: Sangat Setuju
SKRIPSI
:
Skor 5
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Setuju
:
Skor 4
Ragu-ragu
:
Skor 3
Tidak setuju
:
Skor 2
Sangat tidak setuju
:
Skor 1
29
Untuk pernyataan negatif, masing-masing jawaban akan mendapat skor : Sangat Setuju
:
Skor 1
Setuju
:
Skor 2
Ragu-ragu
:
Skor 3
Tidak setuju
:
Skor 4
Sangat tidak setuju
:
Skor 5
Dalam penelitian ini peneliti menghilangkan alternatif jawaban ragu-ragu, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang pasti. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang dapat menggambarkan persepsi responden yang sesungguhnya. Selanjutnya skor jawaban ditentukan sebagai berikut : Sangat Setuju
:
Skor 4
Setuju
:
Skor 3
Tidak setuju
:
Skor 2
Sangat tidak setuju
:
Skor 1
Kuisioner akan disebarkan langsung kepada responden (junior audit dan senior audit) yang bekerja di KAP yang ada di Surabaya.
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.6.
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1
Pengujian Instrumen
30
3.6.1.1. Pengujian Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji keakurasian pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam suatu instrument dalam pengukuran variabel. Kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner itu sendiri (Ghozali, 2009). Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pengujian
kuisioner
yang
dilakukan
adalah
pengujian
dengan
pertimbangan atau pendapat dosen, auditor KAP dan telah direvisi beberapa kali. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Statistic Program For Social Science (SPSS). Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir-butir pertanyaan dengan total skor butir pertanyaan. 3.6.2. Uji Reliabilitas Pengujian
reliabilitas
digunakan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kehandalan item-item pertanyaan kuisioner dalam mengukur konsistensi data yang dikumpulkan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan Elsa (2006), uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dan hasilnya dinyatakan dengan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai uji koefisien reliabilitas mendekati
SKRIPSI
1,00
maka
item-item
pertanyaan
tersebut
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
dapat
dipercaya
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
kehandalannya. Jika kehandalannya kurang dari 0,600 dianggap kurang baik, sedangkan jika berkisar antara 0,700 masih dapat diterima. 3.6.1.3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi data yang normal. Apabila asumsi normalitas ini tidak dipenuhi, maka uji statistik akan menjadi tidak valid. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : a.
Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.
b.
Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal.
3.6.2. Metode Pengujian Hipotesis Penghitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan data interval, maka dalam teknik analisis untuk menguji hipotesis menggunakan teknik statistik parametris, dimana menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi
melalui data sampel. Untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk interval, maka digunakan t-test dua sampel.
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
1. Merumuskan hipotesis statistik Ho :
µj
=
µs , artinya tidak terdapat perbedaan tingkat persepsi terhadap
audit forensik sebagai upaya dalam pemberantasan korupsi antara junior auditor dan senior auditor pada KAP di Surabaya H1
:
µj
≠
µs , artinya terdapat perbedaan tingkat persepsi terhadap audit
forensik sebagai upaya dalam pemberantasan korupsi antara junior auditor dan senior auditor pada KAP di Surabaya. 2. Level of significant (α) sebesar 0,05. 3. Membandingkan probabilitas (Sig t) dengan α dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Ho tidak ditolak jika Sig t > α Ho ditolak jika Sig t < α 4. Menarik kesimpulan.
SKRIPSI
PERSEPSI AUDITOR KANTOR ...
KAMELA LENI FATIMAH