20
BAB 3 Metode Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan metode-metode yang akan digunakan dalam menemukan kesimpulan dari permasalahan penelitian. Pada bab ini, terdapat 2 subbab utama yang akan dibahas secara lebih lanjut. Kedua sub-bab tersebut adalah mengenai tahapan metode penelitian dan deskripsi bagan penelitian. Berikut ini adalah bagan-bagan penelitian memuat ragam metode yang digunakan penulis dalam skripsi ini. Di dalam penelitian ini terdapat 3 tahap penelitian, yaitu :
3.1 Tahap Metode Penelitian 3.1.1 Tahap I : Memulai Penelitian Sesuai Metodologi Penelitian Input Analisis Pengaruh Sistem Kepercayaan Shinto terhadap lambang keluarga Kamon
Mengetahui bagaimana dampak atau pengaruh kepercayaan Shinto, baik ajaran maupun prinsip terhadap Kamon
Pendekatan metode kualitatif, metode pengumpulan data : studi kepustakaan
Output Menetapkan metode deskriptif analitik sebagai metode analisis data
1. Konsep Semantik 1.1 Teori Semiotika 2. Konsep Shinto 3. Konsep Kamon
1. Pendekatan Metode Kualitatif 2. Metode Pengumpulan Data : Metode Studi Kepustakaan 3. Metode Deskriptif Analitik 4. Landasan Teori : Konsep Semantik, Teori Semiotika, Konsep Shinto, dan Kamon
21
3.1.2 Tahap II : Mengumpulkan Data Input
Metode Pengumpulan Data: 1. Studi Kepustakaan 2. Deskriptif Analitik
Menerapkan Metode Pendekatan Kualitatif
Memilih dan menetapkan 5 buah lambang keluarga yang diduga memiliki ajaran dan nilai Shinto
Terpilih 5 data mengenai Kamon dengan pengaruh ajaran Shinto
Sumber Data: 1. Kamon 2. Buku-buku teori 3. Jurnal online 4. Artikel ilmiah
Output
Jumlah kelima data siap untuk dianalisis
3.1.3 Tahap III : menganalisis data Input Metode Deskriptif Analitik
Mengklasifikasikan sejumlah data sebanyak 5 data berdasarkan Sub Judul
Output
Diperoleh 5 Kamon dengan pengaruh sistem kepercayaan Shinto
Dari sekian ribu Kamon, terdapat beberapa Kamon mempunyai pengaruh dari ajaran dan nilai Shinto
Menganalisis : Pengaruh Shinto pada kelima Kamon yang telah dipilih sebelumnya
Mencocokkan konsepkonsep dengan kelima Kamon yang telah diseleksi
22
3.2 Deskripsi Bagan 3.2.1 Tahap 1 Pada skripsi ini, penelitian dimulai dari permasalahan yang sudah teridentifikasi dan dirumuskan. Pada permasalahan dari penelitian ini penulis akan menganalisis pengaruh Shintō terutama ajaran-ajaran beserta prinsipnya terhadap bentuk, penggunaan, dan nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam Kamon. Tujuan dianalisisnya permasalahan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak atau pengaruh kepercayaan Shintō terhadap Kamon. Dari permasalahan dan tujuan yang telah disebutkan di atas, penulis kemudian memilih pendekatan metode penelitian dan metode pengumpulan data. Pendekatan untuk permasalahan dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Endraswara, (2006:86), mengutip dari Denzin dan Lincoln, memberikan pendapatnya bahwa penelitian kualitatif adalah kajian fenomena (budaya) empirik di lapangan.
Penelitian
kualitatif
adalah
wilayah
kajian
multimetode,
yang
memfokuskan penelitian pada interpretasi dan pendekatan naturalistik bagi suatu persoalan. Kajian ini akan meliputi berbagai hal pengumpulan data lapangan, seperti life history atau latar belakang, pengalaman pribadi, wawancara, pengamatan, sejarah, teks visual, dan sebagainya. Menurut Dharminto (2007:6), penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis pada proses induktif dan deduktif. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif menekankan analisis pada proses deduksi, yaitu memproses data dari hal-hal umum ke hal-hal khusus. Penelitian dengan pendekatan kualitatif juga menekankan analisisnya terhadap dinamika hubungan
antar
fenomena
yang
diamati dengan menggunakan logika ilmiah.
Penekanan pada penelitian ini terletak pada usaha untuk menjawab permasalahan dari penelitian melalui cara-cara berpikir yang formal dan argumentatif. Sedangkan untuk metode pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode
studi
kepustakaan.
Metode
studi
kepustakaan
digunakan
untuk
mengumpulkan teori dan data yang diperlukan berupa buku-buku, jurnal, dan karya tulis ilmiah mengenai Shintō dan Kamon, untuk kemudian menyusun dan mendukung isi dari skripsi ini. Metode studi kepustakaan menggunakan jurnal-jurnal online yang membahas sistem kepercayaan Shintō dan lambang Kamon sebagai dasar utama, baik jurnal berbahasa Jepang maupun jurnal berbahasa Inggris. Selain
23
menggunakan jurnal online sebagai studi pendahuluan, penelitian ini juga mengambil buku-buku, skripsi, dan artikel ilmiah yang membahas serta meneliti sistem kepercayaan Shintō dan lambang Kamon, baik yang berbahasa Jepang maupun Inggris sebagai data primer. Berikutnya penulis akan mengambil 5 buah Kamon yang diduga memiliki ajaran dan nilai mengenai sistem kepercayaan Shintō, sebagai data yang matang dan siap dianalisis. Metode analisis data yang telah ditetapkan dan akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dan menghubungkannya dengan konsep dengan teori semiotika, konsep Shintō, dan konsep Kamon. Dengan demikian sebagai output pada tahap pertama, penulis memperoleh: 1. Pendekatan Kualitatif digunakan untuk seluruh bagian penelitian. 2. Metode pengumpulan data adalah metode studi kepustakaan. 3. Menetapkan metode deskriptif analitik untuk menganalisis permasalahan dan data. 4. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian adalah konsep dengan teori Semiotika, konsep Shintō, dan konsep Kamon.
3.2.2 Tahap II Pada tahapan kedua, metode pengumpulan data dimulai dengan metode studi kepustakaan dan deskriptif analitik dengan menerapkan metode pendekatan kualitatif. Menurut pendapat dari Sarwono (2010:35), studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak. Dalam hal ini, khususnya buku-buku yang mampu menunjang dan mempunyai relevan dengan masalah yang dibahas dalam suatu penelitian. Seorang ahli yang lain, Zed (2008:3), mempunyai pendapat bahwa studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sementara menurut Danial (2009:26), studi kepustakaan juga mengumpulkan data yang bersifat sekunder yang diperoleh melalui sejumlah literatur perpustakaan, seperti artikel di majalah, koran, dan jurnal, atau jenis tulisan lainnya yang dinilai memiliki relevansi dengan pokok permasalahan.
24
Menurut Zed (2008:4), studi kepustakaan mempunyai empat ciri-ciri. Apabila seorang mahasiswa atau peneliti hendak menggunakan teknik studi kepustakaan, penting bagi mahasiswa atau peneliti untuk mengetahui ciri-ciri ini. Keempat ciri ini akan mempengaruhi sifat dan cara kerja penelitian. Empat ciri-ciri dari teknik ini antara lain. 1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks atau data angka, bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa orang, kejadian atau benda-benda lain. 2. Data pustaka mempunyai sifat ‘siap pakai’ (ready-made). Artinya, dalam mengumpulkan data, seorang peneliti tidak akan pergi ke mana-mana, kecuali hanya berhadapan dengan langsung bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. 3. Data pustaka umumnya adalah sumber sekunder. Artinya, seorang peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data asli yang telah didapat dari lapangan. Akibatnya, peneliti tidak selalu mendapatkan informasi yang diperlukan disebabkan oleh informasi yang tersedia disusun sesuai kepentingan penyusunnya. Akan tetapi, sampai pada tingkatan tertentu, data pustaka juga dapat menjadi sumber primer selama data tersebut ditulis oleh tangan pertama atau orang yang membuat data asli langsung dari hasil lapangan itu sendiri. 4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Data tidak akan mengalami perubahan karena data tersebut telah disimpan dalam bentuk rekaman tertulis. Contohnya antara lain, gambar, buku teks, angka, video, dan film. Melalui metode studi kepustakaan, penelitian ini diharapkan dapat memproses permasalahan yang bersangkutan dan dapat menemukan jawaban dari permasalahan. Metode ini akan digunakan untuk menemukan dan memproses data baik dari data mengenai Shintō dan data mengenai Kamon. Pada tahapan ini juga akan diterapkan metode pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk lisan maupun tulis, bahkan dalam bentuk gambar dan foto yang memberikan kontribusi atau sumbangan untuk menjawab permasalahan dari penelitian. Selanjutnya sumber data akan ditetapkan untuk penelitian ini. Sumber data untuk permasalahan adalah Kamon-Kamon, buku-buku teori, jurnal online, dan artikel ilmiah. Selanjutnya akan dipilih dan ditetapkan data terdiri dari 5 buah lambang keluarga Kamon yang diduga memiliki ajaran dan nilai Shintō. Dengan
25
demikian sebagai output pada tahap kedua, penulis memperoleh 5 data yang siap dianalisis yaitu: 1. Analisis Pengaruh Shintō terhadap Kamon bermotif Sasaki. 2. Analisis Pengaruh Shintō terhadap Kamon bermotif Tomoe. 3. Analisis Pengaruh Shintō terhadap Kamon bermotif Torii. 4. Analisis Pengaruh Shintō terhadap Kamon bermotif Nagi. 5. Analisis Pengaruh Shintō terhadap Kamon bermotif Uma.
3.2.3 Tahap III Pada tahap ketiga dari penelitian ini, penulis memulai dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Metode ini akan digunakan untuk mengklasifikasikan kelima data mengenai Kamon dengan pengaruh Shintō yang telah diambil sebelumnya. Metode deskriptif digunakan untuk membuat gambaran atau rekaan mengenai pengaruh dari salah satu sistem kepercayaan yang terdapat di Jepang, yaitu Shintō terhadap Kamon, baik secara bentuk, desain, bahkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk dibandingkan dengan teori dan data yang ada, serta mampu menjawab permasalahan dari pembahasan skripsi. Junaiyah dan Arifin (2010:113) menyatakan pendapat mereka mengenai penggunaan metode deskriptif. Mereka berpendapat bahwa metode deskriptif dapat digunakan untuk memerikan, menggambarkan, menguraikan, dan menjelaskan fenomena objek penelitian. Metode ini menjelaskan data atau objek secara alami, objektif, dan apa adanya (faktual). Tujuan dari metode ini untuk merumuskan dan memahami data yang ada sehingga data tersebut mampu memberikan suatu gambaran yang jelas mengenai suatu pokok permasalahan. Baroroh (2008:1) mengutip dari Irawan, menyatakan bahwa metode analisis deskriptif atau yang dikenal dengan metode deskriptif analitik, merupakan suatu metode analisis yang menjelaskan suatu pokok permasalahan apa adanya. Metode deskriptif
analitik
adalah
suatu
bentuk
proses
pengolahan
data
dengan
menggambarkan data secara ilmiah. Penggambaran data tersebut dilakukan dengan data yang bukan merupakan rangkaian angka, tetapi merupakan ungkapan bahasa yang melalui pemahaman tersistemastis dan tepat secara mendalam. Metode ini
26
digunakan untuk menganalisis kelima Kamon dengan dugaan pengaruh Shintō secara lebih lanjut. Tahapan ini dilanjutkan dengan mencocokkan konsep-konsep dengan kelima Kamon yang telah diseleksi. Kelima Kamon tersebut akan dicocokkan dengan konsep sistem kepercayaan, konsep Shintō, konsep lambang, dan konsep Kamon. Dari analisis ini, diperoleh kesimpulan sementara bahwa kelima Kamon yang diseleksi adalah dipengaruhi oleh kepercayaan Shintō. Sehingga didapatkan output pada tahap ketiga, diperoleh kesimpulan akhir penelitian bahwa dari sekian ribu jumlah dari Kamon, terdapat beberapa jenis Kamon yang mendapat pengaruh dari Shintō. Pada kesimpulan akhir ini juga diperoleh tidak semua Kamon dipengaruhi oleh sistem kepercayaan ini.