30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah bahan baku yang digunakan oleh PT Singgang Jati. Jumlah populasi penelitian 59.733m3 dengan sample size sebesar 200 (berdasarkan lampiran II) Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah bahan baku kayu untuk produk furniture yang dikerjakan oleh PT Singgang Jati sebagai sampel. Dalam penelitian ini, saya memperoleh data berupa jumlah penggunaan bahan baku dan jumlah bahan baku yang rusak yang digunakan selama 1tahun yaitu berupa data sekunder. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah secara berstrata karena perusahaan PT SINGGANG JATI mempunyai bahan baku yang terdiri dari bermacam – macam kayu, maka dari itu sampel dibagi ke beberapa staratum / kelas dari sampelnya dan dipilih secara random dari tiap stratum yang dihitung tiap bulannya.
3.2
Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Pelaksanaan Pengendalian Mutu
Konsep Variabel
Indikator Utama
Menjaga agar spesifikasi - pengendalian mutu produk yang ditetapkan bahan baku (input) sebagai standar dapat - pengendalian mutu tercermin dalam produk/ hasil proses produksi akhir
- pengendalian mutu produk akhir
31
Variabel
Konsep Variabel
Indikator Utama
Acceptance Sampling
Mengukur proporsi penerimaan / penolakan atas dasar jumlah cacat bahan baku data sampel
Proporsi bahan baku cacat yang akan diperiksa selama tahun 2007
Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah pengendalian mutu atas produk yang dihasilkan. Indikator yang menjadi ukuran dalam melakukan pengendalian mutu adalah jumlah bahan baku yang rusak yang akan diperiksa oleh perusahaan selama tahun 2007. Bahan baku yang diperiksa dalam kasus ini adalah kayu, dimana PT Singgang Jati merupakaan usaha furniture dimana kayu merupakan bahan baku utamanya. Pengendalian mutu yang dilakukan dengan menggunakan metode
Acceptance Sampling untuk mencapai standar mutu yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasakan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
3.3
Metode Pengumpulan Data Tabel 3.2 Metode Pengumpulan Data Jenis Data
Sumber Data
Pelaksanaan Pengendalian Mutu Bahan Baku
Data primer dari wawancara & observasi Data sekunder dari laporan perusahaan
Data jumlah penggunaan bahan baku dan bahan baku yang rusak
32
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara. (Indriantoro dan Supomo,2002,pp147). Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung / melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. (Indriantoro dan Supomo,2002,p147)
3.4
Jenis Data dan Teknik Pengolahan Data 3.4.1
Jenis Data dibagi menjadi 2 : 1. Data primer Data primer ini merupakan data utama yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu dengan cara observasi ( mendatangi dan mengamati secara langsung di lokasi penelitian ) dan juga mengadakan wawancara dengan bagian yang mengatur persediaan bahan baku, data primer ini bersifat kualitatif. 2. Data sekunder Data sekunder ini merupakan data yang berasal dari studi berbagai literatur dan data laporan perusahaan.
3.4.2
Teknik Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, baik data primer maupun data sekunder diolah secara sederhana dengan cara :
Untuk data primernya akan digunakan dianalisis untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan pengendalian mutu yang dilakukan selama ini oleh PT Singgang Jati.
33
Sedangkan,
untuk
data
sekundernya
melalui
cara
Tabulating
(Tabulasi), data yang disusun dalam bentuk tabel, terutama data yang
bersifat
kuantitatif.
Angka-angka
hasil
temuan
diberikan
penilaian dan disusun kedalam tabel, dimana tujuan dibuatkan tabulasi adalah untuk memudahkan dalam penyajian informasi yang diperlukan.
3.5
Teknik Analisis Data Setelah mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang diperlukan maka kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data. Untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik pengendalian kualitas secara statisik (Statistical Quality
Control), yaitu metode Acceptance Sampling. Metode acceptance sampling ini merupakan pedoman pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak keseluruhan barang yang dilakukan berdasarkan bukti sampel agar tidak mengambil keputusan yang salah seperti menolak keseluruhan barang yang baik dan menerima keseluruhan barang yang buruk. Data yang diperlukan untuk penelitian ini digunakan data pada tahun 2007, dikarenakan data tahun 2007 merupakan data yang terbaru dan up to date dari perusahaan tersebut.
Langkah-langkah dalam pengendalian mutu yang dilakukan oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkan dengan metode Acceptance Sampling, menurut Stevenson, sebagai berikut: 1) Mengumpulkan pada data lots size N sebelumnya dan sampel size n. Dari kode tersebut akan dapat diketahui ukuran/jumlah sampel yang akan diambil dalam analisis adalah sebesar unit yang akan dicari dengan menggunakan tabel (Single
34
Sampling Plans for Normal Inspection-lampiran II). 2) Langkah kedua yaitu dengan menghitung rata-rata defective, p untuk mengetahui total varians dan sampel atas varians yang akan diambil. 3) Kemudian dari ukuran nilai tersebut, maka ditentukan AQL (Acceptable Quality
Level) dan LTPD (Lot Tolerance Percent Defective) dengan menggunakan tabel yang berhubungan dengan resiko produsen dan resiko konsumen. Jika P = AQL, risiko produsen maka α = 1 - Probabilitas penerimaan l Jika P = LTPD, risiko konsumen maka β = Probabilitas penerimaan Keterangan: a. N = populasi bahan baku keseluruhan b. n = jumlah sampel yang ingin diperiksa c.
p = rata – rata kerusakan dalam sebuah sampel
d. AQL (Acceptable Quality Level) = Tingkat kualitas terbaik yang
diinginkan
konsumen. e. LTPD (Lot Tolerance Percentage Defective) = Tingkat kualitas terburuk yang masih dapat ditoleransi oleh konsumen. f.
Risiko produsen atau alpha (α) adalah kemungkinan menolak lot yang baik. Lot dengan tingkat mutu AQL yang dapat diterima tetap mempunyai kemungkinan ditolak sebesar α.
g. Risiko konsumen atau beta (β) adalah kemungkinan menerima lot yang jelek. 4) Semua data yang akan dinilai dengan menggunakan tabel probabilita proposional.