24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Metode adalah suatu teknik atau cara untuk mendapatkan, mengumpulkan, dan mencatat data yang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan. Setelah semua data terkumpul, kemudian data dianalisis sesuai dengan pokok-pokok permasalahan yang ada, sehingga diperoleh suatu kebenaran atau data yang diinginkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian yang dilakukan menekankan penganalisaannya pada data numerik (angka). Sedangkan untuk metode analisis penelusuran banjirnya menggunakan metode kinematik.
3.2
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Temon, tepatnya di Sungai Temon, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Sumber : Peta RBI Bakosurtanal
24
25
Sumber : Peta RBI Bakosurtanal
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian
26
3.3
Tahapan Penelitian
3.3.1
Studi pustaka
Pada penelitian penelusuran banjir di DAS Temon ini, penyusun menggunakan studi pustaka dari membaca sumber buku, catatan, dan jurnal yang berkaitan dengan teori yang mendukung proses penelitian. Adapun buku, catatan, dan jurnal yang digunakan berkaitan dengan contoh tentang curah hujan di lokasi DAS, kejadian banjir di DAS ataupun jenis-jenis penelusuran banjir.
Hal ini bertujuan untuk mencari dukungan fakta, informasi dan arahan sehingga dapat mempermudah penyusun dalam pengumpulan dan analisis data penelitian.
3.3.2
Pengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data dari beberapa sumber contohnya, peta stasiun hujan di DAS dan data curah hujan harian Stasiun Baturetno, Batuwarno, dan Ngancar tahun 2004-2014 diperoleh dari website Badan Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Solo, peta DAS Temon berskala 1:25000 sesuai dengan peta RBI Bakosurtanal.
3.3.3
Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data yang diperlukan, maka data yang ada diolah sesuai metode yang dipilih. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang akan dilakukan:
A. 1.
Pengolahan data hujan Mencari hujan harian maksimum tahunan dari data hujan harian di Stasiun Hujan Baturetno, Batuwarno, dan Ngancar,
2.
Data hujan tahunan yang diperoleh, diuji kepanggahan (konsistensi) dengan metode RAPS,
3.
Data hujan tahunan diubah menjadi hujan wilayah dengan metode Thiessen.
27
B. Pengolahan hujan periode ulang 1.
Menghitung parameter statistik dari data hujan wilayah dengan menggunakan Microsoft Office Excel,
2.
Menentukan analisis jenis frekuensi distribusi data yang sesuai dengan parameter statistik (S, Cs, Ck, dan Cv),
3.
Menghitung uji kecocokan distribusi data dengan menggunakan Smirnov Kolmogorov,
4.
Menghitung hujan periode ulang sesuai data yang diperoleh dari perhitungan menggunakan jenis distribusi Normal/ Log-Normal/ Gumbell/ Log Pearson III.
C. Pengolahan hodrograf debit 1. Menghitung panjang sungai dan luas DAS Temon, 2. Menghitung intensitas curah hujan dengan menggunakan metode mononobe, 3. Menghitung hidrograf satuan sintesis dengan Metode SCS, 4. Menghitung hidrograf debit kala ulang 5 dan 20 tahun (Q5 dan Q20).
D. Perhitungan penelusuran banjir metode kinematik 1. Menentukan interval waktu tiap 1 jam, 2. Memasukkan hidrograf debit kala ulang 5 dan 20 tahun (Q5 dan Q20) sebagai masukan awal penelusuran banjir dengan menggunakan metode kinematik, 3. Melakukan perhitungan penelusuran banjir metode kinematik, dimana hasil dari pias pertama menjadi masukkan pada pias kedua dan seterusnya.
28
Adapun urutan dalam menganalisis data yang diperoleh, juga ditampilkan dalam diagram alir sebagai berikut:
Mulai Data:- Peta Stasiun Hujan dan DAS Temon, - Menentukan Titik STA DAS Temon, - Data hujan harian Stasiun Baturetno Batuwarno dan Ngancar ( Tahun 19992014 ). Analisis Data Hujan Harian Maksimum Tahunan Stasiun Baturetno, Batuwarno dan Ngancar ( Tahun 2004 - 2014 ) Uji Kepanggahan (Konsistensi) dengan Metode RAPS Konsisten
Tidak
Data di koreksi
Ya Perhitungan Hujan Wilayah Menggunakan Metode Thiessen Penentuan Parameter Statistik (S,Cv,Ck, dan Cs) Pemilihan dan Analisis Distribusi Hujan: 1. Normal ; Cs = 0 , Ck = 3 2. Log Normal ; Cs = Cv3+3Cv = 0,24 Ck = Cv8+6Cv6+15Cv4+16Cv2+3 = 3,11 3. Pearson Tipe III ; Cs > 0 , Ck = 1,5Cs3+3 = 12,73 4. Log Pearson Tipe III ; Jika semua syarat tidak terpenuhi 5. Gumbell ; Cs = 1,14 , Ck = 5,4 Uji Smirnov-Kolmogorov Tidak Dmaks < Dkritis
Data di koreksi
Ya Perhitungan Hujan Kala Ulang 20 tahunan dengan Analisis Pola Hujan Mononobe
B
29
B
Perhitungan Unit HSS Soil Conservation Service (SCS) untuk Kala Ulang 5 dan 20 tahunan Pembagian Pias Sungai Temon secara seragam dengan Pendekatan Garis Linear dan Mengabaikan Faktor Belokan Sungai Perhitungan Panjang dan Kemiringan (Slope) Tiap Pias Sungai Temon Memasukan Debit Kala Ulang 5 dan 20 tahunan sebagai Data Debit Masukan pada Perhitungan Banjir Kinematik Sungai Temon Selesai
Gambar 3.2. Diagram Alir Analisis Data
3.3.5
Penyusunan Laporan
Dari data yang diperoleh, kemudian data diolah sesuai analisis penelusuran banjir dengan metode kinematik, hingga hasil akhirnya disusun berupa bentuk laporan untuk mengetahui debit berpotensi banjir dan tinggi muka air (TMA) pada penelusuran banjir dengan metode kinematik di DAS yang diteliti.