BAB 3 Metode Penelitian A. Objek Penelitian Objek
penelitian
ini
adalah
suatu
objek
yang
diteliti
dan
dianalisis.Objeknya adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan dimoderasi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di DIY (UMY, UGM, UII, AA YKPN dan STIE YKPN). B. Jenis Data Jenis data menggunakan data primer dengan menggunakan kuisioner berupa pertanyaan tentang keterkaitan dengan tingkat pemahaman akuntansi. C. Populasi Penelitian Menurut Sugiono (2002) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa akuntansi di DIY (UMY, UGM, UII, AA YKPN, dan STIE YKPN). D. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah 250 responden aktif jurusan akuntansi di DIY (UMY, UGM, UII, AA YKPN, dan STIE YKPN). Dengan kuisioner yang kembali 210, yang tidak kembali 40, yang tidak dapat dianalisis 10, dan yang dapat dianalisis 200 kuisioner.
33
34
E. Teknik Sampling Teknik
Sampling
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan sampel purposive sampling. F. Teknik Pengumpulan Data Sumber data dari penelitian ini adalah data primer.Untuk teknik pengumpulan data menggunakan jawaban dari kuisioner yang diberikan kepada setiap responden berdasarkan sampel yang ditentukan. Dalam hal ini, kriteria bagi mahasiswa adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 5-7. G. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Independen. Variabel
independen
(variabel
X1)
adalah
variabel
yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional, Minat Membaca, dan Budaya. a.
Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan pikiran dan perasaan untuk mengendalikan, memahami, dan menerapkan emosi sesuai dengan keinginan yang menjadikan seseorang pintar dalam mengelola emosi sehingga dapat berpengaruh terhadap diri sendiri maupun orang lain. Item pertanyaan ini merupakan replika dari Widyawati Putri (2014). Terdapat beberapa item pernyataan yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Skala likert 1 menyatakan tingkat kepentingan dengan kriteria 1
35
= sangat tidak setuju (STS) yang berarti kecerdasan emosional kurang penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dan 5 = sangat setuju (SS) yang berarti kecerdasan emosional penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. b.
Minat Membaca Minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam seseorang disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkannya untuk membaca dengan kemampuan sendiri. Item pertanyaan ini merupakan replika dari Widyawati Putri (2014). Terdapat beberapa item pernyataan yang digunakan untuk mengukur minat membaca terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Skala likert 1 menyatakan tingkat kepentingan dengan kriteria 1 = sangat tidak setuju (STS) yang berarti Minat Membaca kurang penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dan 5 = sangat setuju (SS) yang berarti minat membaca penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
c.
Budaya Berbicara budaya dalah berbicara pada ranah sosial sekaligus ranah individual. Dari kehidupan bersama selanjutnya diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, hingga kadang sampai kepercayaan-kepercayaan transedental yang kesemuanya berpengaruh sekaligus menjadi rerangka perilaku dari individu-
36
individu yang masuk dalam kehidupan bersama (Tri dan Salis, 2003). Item pertanyaan ini merupakan replika dari Widyawati Putri (2014). Terdapat beberapa item pernyataan yang digunakan untuk mengukur budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan menggunakan skala dummy, yaitu 1 untuk budaya jawa, dan 0 untuk budaya luar jawa. 2. Variabel Moderasi Variabel moderasi adalah variabel yang mempengaruhi (baik memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel independen ke dependen). Variabel dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Melady dan Aziza, 2006). Item pertanyaan ini merupakan replika dari Widyawati putri (2014). Terdapat beberapa item pernyataan yang digunakan untuk mengukur kepercayaan diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Skala likert 1 menyatakan tingkat kepentingan dengan kriteria 1 = sangat tidak setuju (STS) yang berarti kepercayaan diri kurang penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dan 5 = sangat setuju (SS) yang berarti kepercayaan diri penting untuk tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
37
3. Variabel Dependen Variabel dependen (variabel Y) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dalampenelitian ini adalah tingkat pemahaman akuntansi. Pemahaman akuntansi yaitu merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Untuk mengukur tingkat pemahaman akuntansi menggunakan rata-rata nilai mata kuliah yang berkaitan dengan akuntansi yaitu pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2 auditing 1, auditing 2, dan teori akuntansi. Dengan menggunakan skala likert 1/E sampai 5/A. Skala likert 1 = E menyatakan nilai mata kuliah dengan kriteria = sangat tidak baik (STB) dan 5 = A = sangat baik (SB) yang berarti rata-rata nilai kuliah yang berkaitan dengan akuntansi yang diperoleh mahasiswa baik.
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar deviasi. Gambaran data tersebut menghasilkan informasi yang jelas sehingga data mudah dipahami.
38
2. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
tentang variabel yang
dimaksud. 3. Uji Reabilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Metode alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal: 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal: 0-20, 0-50). Uji signifikasi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis item total corelasi, atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran (1992), realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 4. Uji Asumsi Klasik Menggunakan
metode
Original
Least
Square
(OLS)
dalam
menghitung persamaan regresi, maka dalam analisis regresi tersebut ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar persmaan regresi tersebut valid
39
untuk digunakan dalam penelitian. Asumsi-asumsi tersebut disebut asumsi klasik. 5.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi secara normal atau tidak yaitu dengan uji statistik non- parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data
terdistribusi
normal
apabila
hasil
kolmogorov-
Smirnov
menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat Tolerance dan Variance Inflution Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Data dianggap tidak memiliki gejala multikolonieritas
40
karena menunjukkan nilai Tolerance>0,10 atau sama dengan nilai VIF <10. b. Uji Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik apabila terjadi Homoskesdatisitas
atau
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas.
Pendeteksian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Glejser. Caranya dengan melihat nilai probabilitas > 0,05, sehingga tidak terkena heteroskedastisitas (Ghozali, 2001).
I.
Pengujian Hipotesis Persamaan model regresi yang diajukan adalah sebagai berikut : TPA =
+
KE +
TPA =
+ β MB + ε
TPA =
+ β BY + ε
TPA = α + β KE + β KD + β KEKD + ε TPA = α + β MM + β KD + β MMKD + ε TPA = α + β BY + β KD + β BYKD + ε
41
Keterangan : Y
= Tingkat Pemahaman Akuntansi
KE
= Kecerdasan emosional
MM
= Minat membaca
BY
= Budaya
KD
= Kepercayaan diri
KEKD = Interaksi antara kecerdasan emosional dan kepercayaan diri MMKD = Interaksi antara minat membaca dan kepercayaan diri BYKD = Interaksi antara budaya dan kepercayaan diri a
= kontanta
e
= variabel pengganggu
b1
= koefisien regresi KE
b2
= koefisien regresi MM
b3
= koefisien regresi BY
b4
= koefisien regresi KD
b5
= koefisien regresi KEKD
b6
= koefisien regresi MMKD
42
J.
Analisis Regresi 1. Pengujian Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk pengujian pengaruh variabel independen (bebas) dengan satu variabel dependen (terikat). Pengujian ini akan menganalisis mengenai pengaruh kecerdasan emosional, minat membaca dan budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi (dengan kepercayaan diri sebagai variabel pemoderat). Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis tersebut masing-masing akan dijelaskan dibawah ini. 2. Analisis Koefisien Determinasi (Adj R2) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
memevariasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 3. Uji nilai F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (α) maka variabel
43
independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Uji nilai t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan varasi variabel dependen. Hipotesis diterima apabila : 1. p-value <5% 2. koefisien regresi searah dengan hipotesis.