BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam
pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo. 2002, p.10). Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal adalah tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini Peneliti melakukan pengamatan-pengamatan terhadap kosekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta secara masuk akan sebagai faktorfaktor penyebabnya. Penelitian dengan menggunakan desain kausal dapat dikatakan tipe penelitian ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu peristiwa atau fakta. Peneliti dapat mengidentifikasikan fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi (variabel independen). Dalam tabel di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing tujuan penelitian. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis
dan
Metode
Unit Analisis
Time Horizon
Penelitian T1
Kausal-Survei
IndividuÆkonsumen
Cross-sectional
T2
Kausal-Survei
IndividuÆkonsumen
Cross-sectional
T3
Kausal-Survei
IndividuÆkonsumen
Cross-sectional
41
42
Keterangan: T1 Æ untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi konsumen dan pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian T2 Æ untuk mengetahui bagaimana hubungan antara motivasi konsumen dengan keputusan pembelian dan pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian T3 Æ untuk mengetahui variabel mana yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap keputusan pembelian 3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang
dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct (konsep) yang lebih baik. (Nur Indrianto, 2002, p69). 1. Motivasi Konsumen (X1) Tabel 3.2 Instrumen Motivasi Konsumen Variabel/
Dimensi
Indikator Utama
Ukuran
Subvariabel
Skala Penggunaan
Motivasi
1.Motivasi
Keputusan memilih
Konsumen
internal
asuransi
(X1) Solusi pemecahan masalah melalui asuransi Kebutuhan akan
Ordinal
Skala likert
43
asuransi Kepuasan konsumen akan asuransi yang sekarang digunakan
2.Motivasi
Kebutuhan asuransi
Eksternal
sebagai sarana ekspresi keamanan kendaraan Kebutuhan kepercayaan asuransi dengan banyaknya orang yang menggunakan Pemilihan asuransi melalui banyaknya diskon premi Kebutuhan pemilihan asuransi yang menguntungkan bagi banyak orang
Ordinal
Skala likert
44
2. Pengetahuan Konsumen (X2) Tabel 3.3 Instrumen Pengetahuan Konsumen Variabel/
Dimensi
Subvariabel
Indikator
Ukuran
Utama
Pengetahuan
1. Pengetahuan
Konsumen (X2)
produk
Premi
Skala Penggunaan
Ordinal
Skala likert
Ordinal
Skala likert
Ordinal
Skala likert
Kelengkapan jaminan
Harga polis Pelayanan Merk dan logo asuransi
Event-event pemasaran Cabang terdekat 2. Pengetahuan
Kemudahan
pembelian
bertransaksi
3. Pengetahuan
Kemudahan
pemakaian
dalam proses ganti rugi
45
3. Keputusan Pembelian (Y) Tabel 3.4 Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Variabel/
Dimensi
Indikator Utama
Ukuran
Subvariabel
Skala Penggunaan
Keputusan
1. Pengenalan
a. Kebutuhan yang
Pembelian (Y)
kebutuhan
timbul dan
Ordinal
Skala likert
Ordinal
Skala likert
rangsangan internal
b. Kebutuhan yang timbul dari rangsangan eksternal pencarian informasi melalui beberapa sumber
2. Pencarian
a. Pencarian
informasi
informasi melalui beberapa sumber
46
3. Evaluasi
a. Konsumen
Alternatif
berusaha memenuhi
Ordinal
Skala likert
Ordinal
Skala likert
Ordinal
Skala likert
kebutuhannya b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk c. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda 4. Keputusan
Keputusan untuk
Pembelian
membeli produk yang dipilih
5. Perilaku
a. Kepuasan pasca
Pasca
pembelian
Pembelian b.Tindakan pasca pembelian
47
3.3 Skala Likert Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. (Supranto, 2001, p.240). Istijanto (2005, p.88) mengemukakan skala likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan sebagai skala interval. Riduwan dan Kuncoro (2007, p.20) mengemukakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. Dimensi dijabarkan menjadi sub variabel dan dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Rata-rata nilai= ∑(XiYi)
N
Keterangan : ∑(XiYi) : nilai total responden, Xi : nilai pernyataan
Yi : jumlah responden, N : jumlah total responden Dengan rumus statistik Range dan Software SPSS versi 11.0, dihitung range dari rata-rata nilai responden, membentuk kelas dari range tersebut, dan mengetahui letak pernyataan tersebut berdasarkan kelasnya masing-masing.
Range = Rata-rata nilai maksimum – rata-rata nilai minimum Jumlah kelas
48
Contoh: Menurut anda bagaimana pelayanan staf penjualan PT. XYZ 1.
Sangat setuju / sangat puas / sangat penting
(5)
2.
Setuju / puas / penting
(4)
3.
Ragu-ragu / netral / sedang
(3)
4.
Tiidak setuju / tidak puas / tidak penting
(2)
5.
Sangat tidak setuju / sangat tidak puas / sangat tidak penting
(1)
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian bisnis terdapat tiga macam jenis data yaitu Data Subyek (self
Report Data), Data Fisik (Physical Data) dan Data Dokumenter (Documentary Data). Dalam penelitian ini penulis menggunakan data subjek dan data fisik. Data Subyek adalah Jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Data Subyek selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, yaitu: lisan (verbal), tertulis dan ekspresi. Respon verbal diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam wawancara. Respon tertulis diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuisioner) yang diajukan oleh peneliti. Respon ekspresi diperoleh peneliti dari proses observasi. Data Fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik, antara lain dalam bentuk: bangunan atau bagian dari bangunan, pakaian, buku, dan senjata. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam penelitian bisnis ini dikumpulkan melalui metode observasi. (Nur Indrianto,2002, p145)
49
Sumber data penelitian terdiri atas: sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer (primary data) merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer penelitian ini berupa opini subyek (orang) secara individual, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan. Penulis menggunakan metode survei dan metode observasi. Sumber data sekunder penelitian ini berupa penelitian arsip (archival research) yang memuat kejadian masa lalu berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dekumenter) yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung Penulis dalam menyusun skripsi ini, Penulis melakukan kegiatan
riset untuk mengumpulkan data dan menganalisa hubungan antar variabel. Penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber primer dan sekunder. A. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung meluli wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara (interview) yaitu penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. 2. Kuesioner yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden B. Sumber data sekunder Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi literature dengan
50
cara melihat, membaca dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topic penelitian skripsi serta data-data penulis dapatkan melalui internet dan media cetak. 3.6
Teknik Pengambilan Sampel Metode pemilihan sampel yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah
metode non probabilitas. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002,p.120), metode non probabilitas adalah pemilihan sampel secara tidak acak, elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Jenis metode non probabilitas yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu memilih elemen populasi yang tidak terbatas sehingga Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih yang paling cepat dan murah. Oleh karena itu sample yang dipilih adalah responden yang merupakan calon pembeli asuransi kendaraan Wahana Tata dan telah memiliki merek asuransi kendaraan lainnya. 3.7
Teknik Pengolahan Sampel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Penulis lakukan, Penulis mengambil sampel para pengguna kendaraan bermotor di seluruh Jakarta. Mengingat keterbatasan waktu yang ada, Penulis hanya mengambil sampel sebanyak 109 responden karena dilihat dari kurang lebih 30 orang per hari yang mengunjungi kantor cabang Wahana Tata di Kuningan Jakarta Selatan. 3.8
Metode Analisis
3.8.1 Teknik Analisis Data 3.8.1.1 Uji Validitas Menurut Sugiyono (2007, p.109) perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan
reliable dengan instrumen yang valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat persamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
51
Langkah-langkah dalam uji validitas adalah : a. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang akan diukur dari literatur b. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba. c. Menentukan hipotesis H0: skor per pertanyaan berkorelasi positif dengan skor factor (r hitung) H1: skor butir berkorelasi positif dengan skor factor d. Menentukan nilai R tabel Dalam table r, untuk df ( degree of freedom) = jumlah responden e. Mencari r hasil Disini r hasil untuk tiap item (variable) dapat dilihat dalam kolom corrected item total
correction. Riduwan dan Kuncoro (2007, p.216) menjelaskan uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan ( 2004: 109-110) menjelaskan bahwa validitas yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung r hitung: R hitung = n (ΣXiYi – (ΣXi) (ΣYi) √n Σ Xi² - (Σ Xi)² . (n Σ Yi² - (n Σ Yi)²) Dimana : r hitung = koefisien korelasi Σ Xi
= jumlah skor item
Σ Yi
= jumlah skor total ( seluruh item)
52
N
= jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan uji –t dengan rumus = t hitung r n – 2 / 1 - r² Dimana = r √n-2 √ 1 - r² t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden 3.8.1.2 Uji Reliabilitas Riduwan dan Kuncoro (2007, p.220) menjelaskan uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Sugiyono (2007, p.109) menjelaskan instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Beberapa teknik yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah ( Umar, 2002, p.89) a) Teknik pengukuran ulang Teknik ini meminta responden untuk menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak 2 kali. b) Teknik belah dua Teknik ini digunakan jika alat ukur yang disusun memiliki cukup banyak item (50-60 item) yang mengukur aspek yang sama. c) Teknik paralel Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membuat 2 jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama. Kedua alat ukur itu diberikan kepada responden yang sama kemudian dicari validitas nya untuk masing-masing alat ukur
53
d)
Teknik alpha
Merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang dapat dihasilkan dari berbagai cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0,6/kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. e) Metode Hoyt Metode ini dipakai pada instrument yang memiliki bentuk pertanyaan yang hanya terdiri dari 2 pilihan jawaban, seperti ya dan tidak . Butir pertanyaan dapat berjumlah ganjil dan genap. 3.8.1.3 Perhitungan Nilai Koefisien Korelasi dan Regresi 1.Korelasi Ganda Penelitian ini menggunakan korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lain. Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersamasama antara variabel X1 (motivasi konsumen) dengan X2 (pengetahuan konsumen) dengan Y (keputusan pembelian ). Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukan pada rumus berikut: Ryx1x2 Dimana :
=
r2yx1 + r2yx2 – 2 (ryx1) (ryx2) (r x1x2) ________________________________ 1 - r2 x1x2
Ryx1x2
: Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama- sama dengan variabel Y
rx1Y
: Korelasi Product Momen antara X1 dengan Y
rx2Y
: Korelasi Product Momen antara X2 dengan Y
rx1x2
: Korelasi Product Momen antara X1 dengan X2
54
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada table dibawah ini: Tabel 3.5 Interpestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2005, p216)
Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus berikut: Fh=
______R2 / K______ (1 – R2) / (n – k – 1 )
Dimana : R2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel Nilai F – hitung > t-tabel, berarti H0 ditolak, H1 diterima
2. Regresi Ganda Analisis regresi ganda dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor preditor dimanipulasi (dinak turunkan nilainya). (Sugiono, 2005, p250).
55
Persamaan regresi untuk 2 prediktor adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 3.9
Rancangan Uji Hipotesis Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif
merupakan dugaan adanya hubungan antar variabel dalam populasi, melalui data hubungan variabel dalam sampel (Sugiono, 2005, p209). Maka Model Statistik Hipotesanya Ho : 1. ρ X1 Æ y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X1 dengan Y 2. ρ X2 Æ y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X2 dengan Y 3. ρ X1 , X2 Æ y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X1 , X2 dengan Y sedangkan alternatifnya, H1 : 1. ρ X1 Æ y ≠ 0 artinya ada hubungan antara X1 dengan Y 2. ρ X2 Æ y ≠ 0 artinya ada hubungan antara X2 dengan Y 3. ρ X1 , X2 Æ y ≠ 0 artinya ada hubungan antara X1 , X2 dengan Y 3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis, maka dapat diketahui bahwa variabel Motivasi Konsumen (x1) dan variabel Pengetahuan Konsumen (x2) memiliki pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Besarnya pengaruh di antara kedua variabel tersebut yang perbedaannya tidak terlalu jauh menandakan bahwa keduanya saling mendukung demi terciptanya suatu proses keputusan pembelian konsumen perusahaan (PT.Asuransi Wahana Tata). Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian yang sama besarnya terhadap Motivasi Konsumen dan Pengetahuan Konsumen tersebut. Berdasarkan hasil penelitian juga diharapkan dapat diketahui hubungan antara variabel Motivasi kosumen (x1) dan variabel Pengetahuan Konsumen (x2) memiliki hubungan dengan
56
variabel Keputusan Pembelian (Y), dan juga diharapakan dapat mengetahui variabel mana yang memberikan kontribusi yang lebih kuat terhadap variabel Keputusan Pembelian.