42
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Disain Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang segala sesuatu yang bersifat penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian maka manusia dapat mencari jawaban atas suatu permasalahan. Penelitian biasanya menggunakan metode penelitian yang didasarkan dengan cara ilmiah. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono, 2005, p1). Metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan dengan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2005, p3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian menurut penjelasannya. Yaitu merupakan penelitian yang bersifat deskriptif atau jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti (Ronny Kountur, 2005, p105) serta dengan metode kualitatif dimaksudkan data yang digunakannya adalah data kualitatif, umumnya dalam bentuk narasi atau gambar-gambar. Pada penelitian kualitatif ada data-data berupa angka-angka tetapi sebenarnya angka-angka tersebut hanya menjelaskan sesuatu. Serta studi kasus.
43
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Metode
Time
Penelitian T-1
Unit Analisis
Horison Deskrptif
Cross
Perusahaan
–
section
(persero) Tbk, Divisi Teknologi Informasi.
Kualitatif
Studi Kasus
PT. Bank Negara Indonesi
Proyek Pembuatan Card
Management System (micro payment). T-2
Deskrptif
Cross
Perusahaan
–
section
(persero) Tbk, Divisi Teknologi Informasi..
Kualitatif
Studi Kasus
PT. Bank Negara Indonesi
Proyek Pembuatan Card
Management System (micro payment). T-3
Deskrptif
Cross
Perusahaan
–
section
(persero) Tbk, Divisi Teknologi Informasi..
Kualitatif
Studi Kasus
PT. Bank Negara Indonesi
Proyek Pembuatan Card
Management System (micro payment). T-4
Deskriptif
Cross
Perusahaan
–
section
(persero) Tbk, Divisi Teknologi Informasi..
Kualitatif
Studi Kasus
PT. Bank Negara Indonesi
Proyek Pembuatan Card
Management System (micro payment). Sumber : Data diolah, 2008
44
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
T-1
Variabel
Konsep
Indikator
Ukuran
WBS (Work
Aktivitas yang
Aktivitas yang terdapat
Jumlah aktivitas
Breakdown
dibutuhkan dalam
di WBS
Structure)
proyek pembuatan CMS
T-2
T-3
Metode CPM
Aktivitas yang
Aktivitas yang terdapat
(Critical Path
kritis dalam
di CPM
Method)
proyek CMS
Metode CPM
Faktor-faktor yang
Perbandingan jadwal
(Critical Path
mengakibatkan
semula dengan jadwal
Method)
aktivitas megalami
revisi
Kegiatan waktu
Kegiatan waktu
mundur dari jadwal dalam penyelesaiannya T-4
WBS (Work
Merekomendasi
Diagram CPM dengan
Jumlah aktivitas
Breakdown
solusi dari
jadwal semula dengan
dan waktu. Serta
Structure) dan
permasalahaannya
diagram CPM crashing
list jenis-jenis
dan daftar jenis-jenis
smartcard.
jenis kartu
smartcard Sumber : Data diolah, 2008
45
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data Primer dan data Sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi, survey dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara pengambilan data langsung dari perusahaan, study kepustakaan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan dua macam cara, sebagai berikut: 3.4.1 Studi lapangan (field study) Studi lapangan dilakukan melalui cara tinjauan langsung atau observasi langsung kepada pihak perusahaan yang notabennya adalah sebagai narasumber. Data diperoleh dengan teknik sebagai berikut: A. Wawancara Melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan proses berjalannya proyek tersebut B. Observasi Meninjau secara langsung untuk mengamati proses berjalannya proyek tersebut.
3.4.2 Studi kepustakaan (library study) Studi kepustakaan merupakan pencarian data dengan cara kunjungan ke perpustakaan yaitu membaca, mencatat, serta mempelajari buku yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Literatur serta sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis sehingga menunjang data yang telah diperoleh dari hasil observasi serta wawancara sehingga dapat menyelesaikan masalah yang akan diteliti.
46
3.5 Metode Analisis Penelitian ini menggunakan mertode penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dideskriptifkan dalam daftar frekuensi untuk masing-masing variabel dan menggunakan metode kualitatif. Teknik analisi data yang digunakaan adalah:
A. Metode CPM Metode ini digunakan untuk melihat aktivitas mana yang masuk kedalam jalur kritis. Aktivitas yang masuk kedalam jalur kritis adalah analisis yang harus diprioritaskan pengerjaannya karena bila mengalami keterlambatan maka aktivitas lain yang tidak masuk kedalam jalur kritis mengalami keterlambatan juga dalam penyelesaiannya. CPM didalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis aktivitas yang mengalami keterlambatan pengerjaan, melihat faktor dari keterlambatan tersebut dan melakukan solusi penyelesaian masalah.
B. Jaringan AON Jaringan AON ini digunakan untuk mendukung metode CPM didalam menyusun setiap aktivitas sehingga diketahui keterkaitan antar aktivitas. Jaringan AON digunakan untuk melihat terletak dimana keterlambatan dari penyelesaian proyek CMS
C. Lag Penggunaan lag time telah dikembangkan untuk menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam kontruksi jaringan. Penggunaan lag dalam jaringan proyek terjadi untuk dua pertimbangan utama berikut ini: 1. Jika aktivitas dengan durasi panjang menunda start atau finish dari aktivitas pengganti, desainer jaringan umumnya membagi aktivitas ke dalam beberapa
47
aktivitas yang lebih kecil untuk menghindari penundaan yang cukup panjang/lama dari aktivitas pengganti. Penggunaan lag dapat menghindari keterlambatan seperti itu dan mengurangi detail jaringan. 2. Lag dapat digunakan untuk membatasi start dan finish dari sebuah aktivitas.
D. Merek-merek smartcard Merek-merek kartu dari smartcard yang tersedia di pasaran. Merek-merek tersebut adalah MIFARE, SMART MX, GEMALTO, dan SONY FELICA. Dari setiap kartu mempunyai fitur-fitur yang berbeda yang membuat karakteristik di setiap kartu berbeda-beda.