ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode valuasi
ekonomi. Konsep metode valuasi ekonomi ini merupakan suatu konsep penghitungan digunakan untuk memberikan nilai pada barang dan jasa lingkungan dalam satuan moneter. Metode valuasi ekonomi ini dilakukan dengan cara menghitung deplesi sumberdaya alam dan degradasi lingkungan yang terjadi akibat adanya kegiatan penebangan, pencurian, serta kebakaran di sektor kehutanan Kabupaten Bojonegoro.
3.2.
Identifikasi Variabel Penelitian ini terdiri dari tujuh variable yang digunakan untuk menghitung
nilai total deplesi dan degradasi sektor kehutanan akibat adanya penebangan pohon, pembalakan liar, dan kebakaran di Kabupaten Bojonegoro. Variabel yang digunakan
dalam
melakukan
penghitungan
PDRB
Hijau
yaitu
PDRB
konvensional Kabupaten Bojonegoro, PDRB konvensional subsektor kehutanan, kayu jati, kayu rimba, volume produksi atau tebangan yang dinyatakan dalam m3, luas tebangan yang dinyatakan dalam satuan hektar, dan unit rent yang dinyatakan dengan rupiah/m3.
50 SKRIPSI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN ...
SEFTI NUR ISNAINI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
3.3.
Definisi Operasional Untuk membatasi dan memudahkan pemahaman serta untuk menghindari
kerancuan terhadap pemahaman variabel maka dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel. Definisi operasional dalam metode ini adalah sebagai berikut: 1. PDRB Kabupaten Bojonegoro adalah penjumlahan nilai tambah produksi dari sembilan sektor ekonomi Kabupaten Bojonegoro yang diterbitkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). 2. PDRB sub sektor kehutanan adalah nilai tambah produksi sub sektor kehutanan di Kabupaten Bojonegoro yang diterbitkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). 3. Kayu Jati adalah jenis kayu unggulan yang merupakan produk kayu utama yang ditanam di hutan wilayah Kabupaten Bojonegoro. 4. Kayu Rimba adalah jenis kayu sampingan selain kayu jati yang ditanam di hutan wilayah Kabupaten Bojonegoro, berupa kayu mahoni, sono keling, sono brit dan gmelina. 5. Volume produksi adalah volume total kayu yang ditebang selama periode satu tahun yang dinyatakan dalam m3. 6. Luas tebangan adalah luas areal hutan yang ditebang dalam masa panen kayu yang dinyatakan dalam hektar. 7. Unit rent adalah nilai stok tegakan (standing value) yang dinyatakan dalam rupiah per m3.
SKRIPSI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN ...
SEFTI NUR ISNAINI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
3.4.
Jenis dan sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang berupa data runtut
waktu tahun 2007-2010. Data sekunder tersebut diperoleh dari berbagai macam sumber dan literatur baik berupa laporan, data statistik, publikasi berbagai instansi maupun sumber informasi lainnya berupa media internet. Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Variabel No 1 2 3 4 5 6 7
3.5.
Jenis Variabel PDRB Kabupaten Bojonegoro PDRB sub sektor kehutanan Kayu Jati Kayu Rimba Volume produksi Luas tebangan Unit Rent
Sumber Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) Perum Perhutani Perum Perhutani Perum Perhutani Perum Perhutani Badan Pusat Statistik (BPS)
Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi
kepustakaan,
yang
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan
dan
mendokumentasikan data berupa laporan tahunan, data statistik, dan publikasi maupun jurnal penelitian yang diterbitkan oleh berbagai instansi maupun lembaga penelitian.
3.6.
Teknik Analisis Dalam penelitian ini digunakan metode valuasi ekonomi untuk
menghitung nilai deplesi dan degradasi lingkungan yang terjadi pada sektor kehutanan di Kabupaten Bojonegoro. Dengan mengetahui nilai deplesi dan
SKRIPSI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN ...
SEFTI NUR ISNAINI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
degradasi lingkungan tersebut maka dapat digunakan untuk menemukan angka PDRB Hijau sektor kehutanan tersebut dan dapat diketahui seberapa besar kontribusi sektor kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro. Langkah-langkah teknik analisis dengan metode valuasi ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai tambah hasil hutan yang berupa PDRB dari sektor kehutanan yang dipublikasi oleh BPS; 2. Menentukan produk sumberdaya hutan yang mengalami deplesi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap data yang tersedia, sumberdaya alam sektor kehutanan Kabupaten Bojonegoro yang mengalami deplesi adalah kayu jati dan kayu rimba. 3. Menghitung nilai deplesi sumberdaya hutan tersebut. Deplesi dapat dihitung dengan menggunakan unit rent produk sumberdaya hutan (kayu jati dan rimba) yang terdeplesi. Unit rent kayu jati dan kayu rimba menggunakan data BPS tahun 2007-2010. Nilai deplesi diperoleh dengan cara mengalikan volume tebangan kayu dengan nilai unit rent. ܦൌ ܴൈ ܸ ……………………………..(3.1)
dimana, Di = nilai deplesi; Ri = unit rent kayu jati dan rimba; Vi = volume tebangan kayu jati dan rimba. 4. Menghitung nilai degradasi lingkungan hutan. Dalam melakukan penghitungan degradasi lingkungan hutan Kabupaten Bojonegoro ini digunakan indikator degradasi lahan kritis dan revegetasi hutan (reboisasi).
SKRIPSI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN ...
SEFTI NUR ISNAINI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
a. Degradasi lahan kritis dinilai dengan menghitung biaya pemulihan lahan kritis atas hilangnya unsur hara di lapisan tanah bagian atas (top soil), yang dirumuskan sebagai berikut: ܩܦ ൌ ܭܮൈ ܲܭൈ ……………………ܲܪ.(3.2)
dimana, DGl adalah nilai degradasi lahan kritis; LK adalah luas areal lahan kritis; KP adalah kebutuhan pupuk; HP adalah harga pupuk. b. Degradasi
lingkungan
hutan
juga
dinilai
dengan
biaya
reboisasi/revegetasi yang dapat dihitung dengan rumus berikut: ܴܰ ൌ [( ܲܬൈ )ܤܪ+ ( ܲܭൈ …………… ܴܮ])ܲܪ.(3.3)
dimana, NR adalah total biaya reboisasi; JP adalah jumlah bibit pohon yang ditanam per hektar; HB adalah harga bibit pohon; KP adalah kebutuhan pupuk per hektar; HP adalah harga pupuk per kg; LR adalah luas areal yang harus direboisasi. Total degradasi lingkungan hutan dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh indikator degradasi lingkungan tersebut, yaitu: ܩܦ ൌ ܩܦ ܴܰ………………..(3.4)
5. Menghitung PDRB Hijau sektor kehutanan Kabupaten Bojonegoro. Nilai produksi
Rp…………
Biaya input antara
Rp…………-
PDRB COKLAT(konvensional, BPS)
Rp………….
Deplesi sumberdaya alam
Rp…………-
PDRB SEMI-HIJAU
Rp…………..
Degradasi lingkungan
Rp………….-
PDRB HIJAU
Rp………….
6. Analisis kontribusi hijau sektor kehutanan di Kabupaten Bojonegoro.
SKRIPSI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN ...
SEFTI NUR ISNAINI