BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja keuangan dan return
saham perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. Penilaian kinerja keuangan dan return saham bersumber dari laporan keuangan tahunan perbankan yang terdaftar pada BEI periode 2008-2011. Berikut daftar perbankan yang melakukan merger atau akuisisi: Tabel 3.1 Daftar Perbankan yang Melaksanakan Merger atau Akuisisi No
1
Tahun
2008
Nama Emiten
PT.Bank
Merger /akuisisi
Nama Perusahaan
Merger /
Dengan bank
Setelah merger
Akuisisi
Windu PT.
Kentjana Tbk
Bank PT Bank Wisdu
Multicor
Merger
Kentjana Internasional Tbk
2
PT.Bank
Rakyat Bank Jasa Arta
PT. Bank BRI Syariah
Akuisisi
PT. Bank
Akuisisi
Indonesia Tbk 3
PT.Bank
4
Maybank
Internasional
Internasional
Indonesia Tbk
Indonesia Tbk
PT. Bank CIMB PT. Lippo Bank PT. Bank CIMB Niaga Niaga Tbk
5
2009
Tbk
7
2011
PT. Bank BCA Syariah
Akuisisi
PT Bank Ekonomi HSBC Group
PT. Bank Ekonomi
Akuisisi
Raharja Tbk
Raharja Tbk
Indonesia Bank
PT Bank OCBC PT. Bank OCBC PT. Bank OCBC NISP NISP Tbk
8
Tbk
PT.Bank Central PT.Utama Asia Tbk
6
Merger
PT.Bank
Indonesia Rakyat PT.Bank
Indonesia Tbk
Agroniaga Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
23
Merger
Tbk PT. Bank BRI AGRO
Akuisisi
24
3.2
Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian
komparatif . Menurut Sugiyono (2011:60), penelitian kompatatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi antara lebih dari dua sampel yang biasa disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel independen. Dalam penelitian ini, model komparasi yang digunakan adalah komparasi antara dua sampel yang menggunakan sample yang berkorelasi. Dalam menganalisis data rasio, statistik yang digunakan adalah statistik inferensial parametris. Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua macam statistik inteferensial yaitu statistik parametris dan non parametris. (Sugiyono,2010) Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengaruh merger dan akuisisi, maka penulis melakukan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan pendekatan ini, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya dan dibandingkan dengan teori yang menunjang. Dengan demikian, dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang perbandingan kinerja dan return saham pada bank yang melakukan merger dan akuisisi, serta dapat menarik kesimpulan dari objek tersebut.
3.2.1 Jenis dan Sumber data 3.2.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah dokumenter. Data dokumenter adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan jenis lain, maka jenis ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.
25
3.2.1.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan keuangan dan jurnal. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa laporan keuangan pada perbankan yang melakukan merger dan akuisisi yang terdaftar pada BEI selama tahun 2008-2011.
3.2.2
Penentuan Jumlah Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan yang terdaftar pada BEI.
Sedangkan sampel ditentukan dengan metode puposive sampling yaitu pemilihan metode sampel dengan mendasar pada kriteria. Kriteria sampel penelitian yang digunakan untuk memilih sampel didasarkan pada prosedur sebagai berikut: 1. Perbankan terdaftar di BEI 2. Perbankan melakukan merger atau akuisisi pada periode 2008-2011 3. Mempunyai tanggal merger atau akuisisi yang jelas. 4. Tersedianya laporan keuangan 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah merger dan akuisisi. Dalam penelitian ini, terdapat 37 perbankan yang terdaftar pada BEI sebagai populasi. Sampel yang memenuhi kriteria dari proses teknik sampling yang telah ditentukan terdapat 8 perbankan.
3.2.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan data sekunder dengan cara: 1. Field Research Untuk memperoleh data, penulis mengadakan penelitian langsung ke Bursa Efek Indonesia untuk memperoleh data-data yang diperlukan. 2. Library Research Pengumpulan data berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan pengaruh merger dan akuisisi ini dan sumber data tertulis lainnya dijadikan sebagai dasar perbandingan antara data yang penulis dapatkan di lapangan.
26
3.2.4
Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan terhadap penelitian ini adalah menggunakan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dimana teknik analisis kuantitatif bertujuan untuk mencari uraian secara menyeluruh, teliti, dan komprehensif berdasarkan data yang diteliti. Analisa kuantitatif digunakan untuk pengambilan keputusan dan memberi kesimpulan. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode komparatif. Hal ini dilakukan untuk membandingkan teori yang ada dengan praktik yang ditemui di dalam perusahaan dan menarik kesimpulan. Langkah akhir yang digunakan dalam menganalisis data adalah memberi saran dari hasil perbandingan yang telah dilakukan.
3.2.5
Metode Penyajian Data Dalam penyajian data dilakukan dengan teknik analisa perbandingan. Dalam
penyajian data menggunakan tabel. Dimana tabel adalah daftar berisi ikhtisar, sebagian besar data informasi keuangan bank dan rasio keuangan bank bilangan yang tersusun secara bersistem dan berurutan dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami.
3.2.6 Uji Statistik Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menganalisis kinerja keuangan dan return saham perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi. Tahap awal pengujian statistik, akan dilakukan uji statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan suatu cara yang digunakan untuk meringkas, mengumpulkan, dan mendeskripsikan data sehingga membentuk informasi yang berguna. Biasanya, data yang disajikan berbentuk ukuran pemusatan data (mean, median, dan modus), ukurang penyebaran data (standar deviasi dan varians), tabel, dan grafik. Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Selanjutnya, akan dilakukan
pengujian normalitas yang harus dilakukan
untuk setiap analisis. Ada beberapa cara untuk mengeksplorasi asumsi normalitas, salah satunya adalah
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang terdapat dalam
27
prosedur SPSS Explore. Uji normalitas paling banyak dilakukan pada uji statistik parametrik, karena syarat uji statistik parametrik data harus terdistribusi normal. Pada pengujian normalitas data digunakan kriteria untuk menerima atau menolak data berasal dari populasi yang terdistribusi normal berdasarkan P-value adalah sebagai berikut : a. Jika P-Value < α , maka data tidak normal b. Jika P-Value > α , maka data normal Keterangan : P-Value merupakan istilah Significance (Sig). α yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% Setelah dilakukan uji normalitas data, maka diketahui ada data yang terdistribusi normal, dan ada yang tidak terdistribusi normal. Jika P-Value < α 5% maka data tidak normal dan jika P- Value > α 5% maka data normal. Data yang normal diuji dengan statistik parametrik yaitu Uji Paired Sample T-Test. Uji beda rata-rata atau sering disebut juga uji t atau paired sample T-test yaitu analisis denggan melibatkan dua pengukuran pada subyek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Uji t atau t-test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari nilai rata-rata di antara dua sampel. Sampel berkolerasi ialah suatu kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Alasan penggunaan uji t sampel berpasangan karena dua kelompok sampel dalam penelitian ini mempunyai anggota yang sama dan berkorelasi. Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, hal pertama yang harus dilakukan untuk menemukan nilai t hitung dari sampel adalah mencari rata-rata dari masing-masing kelompok dan simpangan baku beda atau selisih masing-masing kelompok. Selain menggunakan uji t, juga digunakan bantuan program komputer SPSS for windows version 20. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi ditunjukkan pada rumus t=
=
Nilai rata-rata dari sampel 1
=
Nilai rata-rata dari sampel 2
28
S1
=
Simpangan baku sampel 1
S2 =
Simpangan baku sampel 2
S12 =
Varians sampel 1
S22 =
Varians sampel 2
r
Korelasi antara dua sampel
=
Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Data pengambilan keputusan, dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: a. Probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau terdapat pengaruh kinerja saham dan return saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. b. Probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau tidak terdapat pengaruh kinerja saham dan return saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
3.2.7 Operasionalisasi Variabel Untuk mencapai tujuan penelitian, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.2.7.1 Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah merger dan akuisisi. Merger adalah suatu keputusan untuk mengkombinasikan atau menggabungkan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan. Sedangkan akuisisi adalah bentuk pengambil alihan sebagian atau keseluruhan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi sehingga mengakibatkan berpindah kendali atas perusahaan yang diambil.
3.2.7.2 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: 1. Kinerja Keuangan Penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam penelitian ini, pengukuran kinerja perusahaan dilakukan dengan melakukan analisis laporan
29
keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. dalam analisis ini, rasio keuangan yang digunakan adalah a. Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek, meliputi Loan Deposit Ratio.
LDR
menunjukan perbandingan antara seluruh jumlah kredit atau pembayaran yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. Tujuan perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah untuk mengetahui serta menilai sampai seberapa jauh suatu bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan kegiatan operasinya. LDR yang rendah menunjukan kemampuan perbankan dalam mengelola dana pihak ketiga kurang baik. Perbankan yang baik adalah perbankan yang memiliki LDR lebih dari 70% dan tidak lebih dari 100%. Rumus yang digunakan menurut Taswan (2012:62) adalah sebagai berikut:
b. Rasio Profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya. Meliputi ROA, ROE, dan NIM. Menurut Lukman Syamsudin (2009:63) Return on Asset merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang
tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
Return on Equity (ROE), merupakan indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba atas modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan. Nilai ROE dapat di peroleh dengan ,menggunakan rumus (Berizon dan Mukhlasin, 2011):
30
Untuk menghitung besarnya perubahan Return on Equity yang terjadi antar periode diperoleh dengan cara:
Net Interest Margin (NIM),
merupakan
rasio yang digunakan untuk
mengukur pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya, dengan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman.semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan bunga. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktif (Taswan, 2012:62)
Untuk menghitung besarnya perubahan net profit margin yang terjadi antar periode diperoleh dengan cara:
c. Rasio Solvabilitas, yaitu kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, dalam penelitian ini rasio yang di gunakan dalam rasio solvabilitas meliputi Debt to Equity Ratio (DER) dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Debt to equity ratio merupakan rasio yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas (modal sendiri). Menurut Darsono (2005) dalam Prima (2013) rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang
saham
terhadap
pemberi
pinjaman.
Dari
perspektif
31
kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Tingkat debt to equity ratio yang aman biasanya kurang dari 50%. Secara umum rasio ini mempunyai rumus sebagai berikut :
Febriyanto (2011) menjelaskan Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana
untuk
keperluan
pengembangan
usaha
dan
menampung
kemungkinan resiko kerugian yang mengkin terjadi dalam kegiatan operasional bank. Semakin tinggi rasio maka semakin baik, karena semakin besar kemampuan bank dalam menyediakan modal untuk menangani resiko kerugian. CAR merupakan rasio antar jumlah modal sendiri terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Rumus yang biasanya digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:
d. Rasio Pasar (Rasio Saham), yaitu rasio ini menunjukkan informasi penting dalam basis persaham. Rasio ini menggambarkan kinerja saham. Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang sering digunakan analisis sekuritas untuk menilai harga suatu saham yang akan diperdagangkan di pasar modal. Semakin kecil rasio,menunjukan semakin besar investor bersedia untuk membayar untuk setiap rupiah dari laba yang dihasilkan. rumus rasio ini adalah sebagai berikut (Gitman,2009):
2. Return Saham Return saham adalah sejumlah penghasilan yang diterima oleh investor atas investasinya pada perusahaan tertentu. Actual return atau bisa disebut return realisasi dihitung selama 20 hari seputar pengumuman pemecahan saham,
32
merupakan return yang terjadi sesungguhnya, dan menunjukkan besarnya keuntungan investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham biasa, dihitung dengan menggunakan rumus:
Rit = Return yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas ke i pada periode peristiwa ke t Pt = Harga saham ke i pada periode peristiwa ke t Pt-1 = Harga saham ke i pada periode peristiwa ke t-1 Return ekspektasi dapat dihitung menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masing-masing saham untuk periode 20 hari seputar pengumuman pemecahan saham. Return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan return indeks pasar yaitu:
Rmt
= Return yang diharapkan sekuritas ke i pada hari ke t
IHSGit = Indeks Harga Saham Gabungan hari ke t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan hari ke t-1
3.3
Sumber Daya Yang Dibutuhkan Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
Kuartal dari perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi yang terdaftar di BEI dengan mengunjungi secara langsung Bursa Efek Indonesia, juga mengunduh data dari website Bursa Efek Indonesia, dan Bank Indonesia.