BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pencarian data sedalam dan sejauh mungkin sesuai dengan data yang diperlukan untuk penelitian. Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantitatif lainnya (Ardianto, 2010 : 58). Pemahaman lain mengenai penelitian kualitatif menurut Dezin dan Lincoln adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2011 : 5). Penelitian kualitatif dapat dikatakan sebagai suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung untuk memperoleh hasil yang tidak dapat diperoleh dari penelitian dengan menggunakan metode lain. 3.2 Tipe Penelitian Kemudian penjelasan metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah tipe deskriptif. Tipe deskriptif merupakan sebuah metode dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dengan mencari teori yang ada, namun bukan dengan menguji teori (Ruslan, 2006 : 13). Dalam metode ini dilakukan suatu kegiatan observasi atau dengan membuat suasana ilmiah pada objek penelitian. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif harus dilakukan secara langsung, sehingga data dan informasi yang diperoleh dapat dipercaya dan merupakan hasil pengamatan langsung. Alasan memilih deskriptif 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang dapat didefinisikan sebagai sebuah metode menggunakan kasus hidup nyata dalam dunia bisnis. Metode studi kasus ini memiliki korelasi yang sangat kuat dengan studi
kasus dan penelitian diskusi. Menurut Robert K. Yin studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Selain studi kasus masih ada beberapa metode yang lain seperti eksperimen, survey, historis, dan analisis informasi documenter (Dooley, 2005 : 335). 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data Terdapat dua sumber data dalam penelitian dengan metode kualitatif (Sarwono, 2007 : 209), yaitu : 1. Data Primer Data ini diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang sedang dijadikan sampel dalam penelitian dan data ini dikemas dalam bentuk teks hasil wawancara. Data dapat direkam ataupun dicatat. 2. Data Sekunder Berupa data-data yang sudah tersedia dan diperoleh dengan cara membaca, melihat, atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah sebelumnya. 3.4.2 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2011 : 190). Dalam penelitian ini wawancara terstruktur dilakukan agar informasi yang ingin diperoleh tidak terlewatkan karena pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan telah dipikirkan dan dibuat terlebih dahulu sebelumnya. 2. Metode Observasi Partisipan Survei pengalaman atau melakukan observasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara tertentu untuk tujuan melakukan penelitian langsung dengan para praktisi yang telah berpengalaman (Ruslan, 2006 : 27). Dalam penelitian ini metode observasi partisipan
dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam upaya untuk mempromosikan produk Finger Champions yang merupakan salah satu produk dari PT. WD Karakter Indonesia. 3.5 Teknik Analisis Data Menurut Miles&Huberman terdapat 3 teknik untuk menganalisis data (Sugiyono, 2013 : 247 – 253), yaitu : 1. Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dicatat secara teliti dan detail. Semakin lama melakukan penelitian di lapangan, maka akan semakin kompleks dan rumit data yang diperoleh. Maka dari itu diperlukannya reduksi data. 2. Data Display (Penyajian Data) Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. 3. Conclusion Drawing / Verification Langkah ketiga menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang ada masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan tersebut. Namun, apabila terdapat buktibukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan tersebut, maka kesimpulan bersifat kredibel. Validitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Validitas Internal Validitas internal merupakan ukuran kebenaran data yang diperoleh dengan instrument, yakni apakah instrument itu benar-benar mengukur variabel yang sebenarnya. Bila ternyata tidak, data yang diperoleh tidak sesuai dengan kebenaran seperti yang diharuskan dalam penelitian dan dengan sendirinya hasil penelitian tidak
dapat dipercaya. Dalam penelitian kualitatif, validitas internal menggambarkan konsep yang ada pada partisipan (Ardianto, 2010 : 195). Dalam penelitian ini, teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik member check. Member check merupakan pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data. Pengecekan anggota yang terlibat meliputi pengecekan data, kategori analitis, penafsiran, dan kesimpulan. Para anggota yang terlibat mewakili rekan-rekan kerja mereka untuk memberikan respon dari sudut pandang mereka masing-masing terhadap data yang telah ada. Pengecekan anggota dapat dilakukan secara formal maupun tidak formal (Moleong, 2011 : 335). Data yang telah ada dicek kembali agar data yang ada bersifat valid. Pengecekan dilakukan terhadap beberapa anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data. Apabila, anggota-anggota yang terlibat setuju dengan data yang ada, maka data dapat dikatakan bersifat abash atau valid. Member check digunakan untuk mengkonfirmasi informasi yang diperoleh dan telah disimpulkan, dengan maksud dari narasumber yang sebenarnya. Informasi yang telah diperoleh dan disimpulkan harus memiliki pengertian yang sama dengan yang dimaksudkan oleh narasumber pada saat memberikan informasi. 2. Validitas Eksternal Validitas eksternal berkenaan dengan generalisasi, yakni sampai mana generalisasi yang dirumuskan berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian. Bila ternyata generalisasi yang ditemukan dalam penelitian dapat digunakan oleh misalnya seorang guru di tempat lain dan situasi lain, berarti hasil penelitian mempunyai validitas eksternal (Ardianto, 2010 : 195). Namun, validitas eksternal tidak digunakan dalam penelitian kualitatif karena konsep dasar generalisasi tidak dapat digunakan. Suatu hal dapat dikatakan generalisasi apabila hal tersebut dapat digunakan pada lebih dari satu perusahaan, dalam penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara dan observasi yang dimana hasil dari kedua metode tersebut pada setiap perusahaan pasti akan berbeda, sehingga generalisasi tidak dapat digunakan dalam penelitian kualitatif.
3.6 Teknik Keabsahan Data 3.6.1 Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Metode triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber yang dimana membandingkan dan mengecek ulang kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2011 : 330). Informasi-informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, dibandingkan dan dilihat kesamaannya sehingga dapat diperoleh keabsahan data yang dapat dipercaya.