BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian T1
Desain Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Asosiatif/ Survey
Unit PT
Tirta
Time Tama
Longitudinal
Tama
Longitudinal
Tama
Longitudinal
Bahagia Jakarta T2
Asosiatif/ Survey
PT
Tirta
Bahagia Jakarta T3
Time Series/ Survey
PT
Tirta
Bahagia Jakarta Sumber : Penulis Keterangan : T1 : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya periklanan dan biaya pomosi penjualan terhadap nilai penjualan PT Tirta Tama Bahagia Jakarta untuk produk Club. T2 : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya periklanan dan biaya pomosi penjualan terhadap nilai penjualan PT Tirta Tama Bahagia Jakarta untuk produk Viand. T3 : Untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap produk Club dan Viand
47
48
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisa data yang diperoleh dari populasi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yang menganalisis pengaruh biaya periklanan dan biaya promosi penjualan terhadap nilai penjualan PT Tirta Tama Bahagia Jakarta Barat, dan menganalisis bagaimanakah trend produk Club dan Viand pada ukuran kemasan yang sama. Informasi dikumpulkan pada waktu-waktu yang berbeda sehingga perubahannya dapat dilihat, data untuk 3 tahun.
3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Indikator variabel penelitian disesuaikan dengan paradigma penelitian. Variabel merupakan suatu arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainnya. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel/
Konsep Variabel/ Subvariabel
Indikator Utama
Skala
Subvariabel
Ukur
Biaya
Sejumlah
pengorbanan
periklanan
bentuk uang yang dikeluarkan
dikeluarkan
untuk
perusahaan untuk menyampaikan
mengiklankan
suatu
apa yang ditawarkan atau dijual
produk.
untuk
- Nilai penjualan.
mendapatkan
dalam
perhatian
dan menempatkan produk secara unik kedalam pikiran konsumen dengan alat bantu.
- Alokasi biaya yang
- Rasio
49
Biaya
Biaya
promosi
perusahaan yang bertujuan untuk
dikeluarkan
untuk
penjualan
merangsang
produk
melakukan
kegiatan
jumlah
promosi penjualan.
serta
Nilai
yang
ditetapkan
pembelian
meningkatkan
- Alokasi biaya yang
pembelian oleh konsumen.
- Nilai penjualan.
Banyaknya produk yang terjual.
Tingkat penjualan.
- Rasio
- Rasio
penjualan Sumber : Penulis
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Data
Jenis Data
Sumber Data
T1
Data biaya periklanan (Club)
Kuantitatif
Sekunder
Data biaya promosi penjualan (Club)
Kuantitatif
Sekunder
Data nilai penjualan (Club)
Kuantitatif
Sekunder
Data biaya periklanan (Viand)
Kuantitatif
Sekunder
Data
Kuantitatif
Sekunder
Data nilai penjualan (Viand)
Kuantitatif
Sekunder
Data nilai penjualan kedua produk
Kuantitatif
Sekunder
T2
biaya
promosi
penjualan
(Viand)
T3
(Club dan Viand) Sumber : Penulis
50
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam merumuskan dan memecahkan suatu masalah, sering dijumpai beberapa kesulitan yang dikarenakan masalah yang ingin dianalisis tidak didukung oleh data dan informasi yang lengkap. Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti menggunakan data sekunder, yang diperoleh dai perusahaan, dan kemudian dianalisis.
3.5
Metode Analisis Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan
Jenis dan Metode Penelitian
Teknik Analisis
T1
Asosiatif/ Survey
Regresi dan Korelasi Berganda
T2
Asosiatif/ Survey
Regresi dan Korelasi Berganda
T3
Time Series/ Survey
Analisis Trend
Sumber : Penulis Data yang diperoleh akan dikumpulkan, yaitu data sekunder yang akan diolah dan disajikan kemudian dianalisis. Karena di dalam suatu penelitian data merupakan hal yang terpenting, kemudian menggambarkan variabel-variabel yang diteliti. Metode yang digunakan untuk menganlisa pada T1 dan T2 adalah dengan menggunakan SPSS, dan cara manualnya adalah dengan : Korelasi Berganda dan Regresi Linear Berganda. 1. Korelasi Berganda Untuk dapat memberi interpretasi terdapat hubungan kuat atau lemahnya hubungan antar variabel, dapat menggunakan pedoman yaitu :
51
Tabel 3.5 Tabel Hubungan Antar Variabel Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2005 Untuk menghitung nilai koefisien berganda digunakan rumus :
=
Dimana : = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y = korelasi product momen antara X1 dan Y = korelasi product momen antara X2 dan Y = korelasi product momen antara X1 dan X2
2. Regresi Linear Berganda Y
= a + b1X1 + b2X2
b1
=
( X 1 Y )( X 2 ) 2 ( X 2 Y )( X 1 X 2 ) ( X 1 ) 2 ( X 2 ) 2 ( X 1 X 2 ) 2
52
b2
=
a
=
( X 2 Y )( X 1 ) 2 ( X 1Y )( X 1 X 2 ) ( X 1 ) 2 ( X 2 ) 2 ( X 1 X 2 ) 2
Y b x b X 1
1
2
2
n
Dimana :
Y
= Variabel terikat yaitu nilai penjualan PT Tirta Tama Bahagia
X1
= Variabel bebas yaitu periklanan
X2
= Variabel bebas yaitu promosi penjualan
a
= Konstanta
b1 dan b2
= Koefisien regresi
Perhitungan nilai koefisien determinasi. Untuk merancang seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R2 ). Koefisien inimerupakan sumbangan (share) dari variabel X1 dan X2 terhadap variasi (naik turunnya) Y, tingkat variasi ditunjukkan oleh besarnya nilai varian Y. Nilai R2 berada pada interval 0
R2 = r2 *100% r = koefisien korelasi R2 = koefisien determinasi Sedangkan metode yang digunakan untuk menganlisa T3 adalah dengan menggunakan QM for Windows, dan cara manualnya adalah dengan :
53
Analisis Trend Trend merupakan komponen dari data berkala, ,tujuan analisnya yaitu untuk mengetahui dan meramallan kondisi masa yang akan dating, sehingga bermanfaat untuk perencanaan produksi, pemasaran, keuangan, dan bidang lainnya. Trend merupakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata. Jenis metode analisis trend, penulis memilih metode least square method atau metode kuadrat terkecil. Pendekatan ini menghasilkan sebuah garis lurus yang yang meminimalkan jumlah kuadrat dari deviasi vertikal garis pada setiap hasil pengamatan aktual. Garis kuadrat terkecil dijelaskan dengan sumbu y-intercept (ketinggian dimana ia akan bersilangan dengan sumbu y) dan kemiringan (sudut garis -slope). Jika dapat menghitung y-intercept dan kemiringan, maka kita dapat menyatakan garis dengan persamaan berikut :
Dimana : (disebut “y bertopi”) = nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi (disebut variabel terikat). a = persilangan sumbu y b = kemiringan garis regresi (atau tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi di x) x = variabel bebas kemiringan b dikemukakan dengan
54
Dimana : tanda penjualan total
x = nilai variabel bebas yang diketahui y = nilai variabel terkait yang diketahui
= rata-rata nilau x = nilai rata-rata y n = jumlah data atau pengamatan
y-intercept a dapat dihitung dengan rumus : a= Keakuratan yang menyeluruh dari model peramalan bisa ditentukan dengan membandingkan nilai-nilai yang diramalkan dengan nilai aktual. Kesalahan peramalan (forecasr error) didefinisikan dengan kesalahan peramalan = permintaan – ramalan. Dalam Qm disebut dengan bias. Bias = rata-rata dari error, dimana error = forecast-real Sebuah ukuran untuk kesalahan peramalan menyeluruh untuk sebuah model adalah deviasi absolut rata-rata hitung (mean absolute deviation, MAD). MAD dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari kesalahan peramalan individu dan membaginya dengan jumlah periode data (n)
MAD = Dalam QM, MAD = ukuran untuk menguji keakuratan atau kesalahan dalam peramalan, merupakan rata-rata dari error yang dimutlakkan. Kesalahan kuadrat rata-rata (means squared error, MSE) adalah cara lain untuk mengukur kesalahan ramalan secara menyeluruh. MSE = MAD2 . MSE adalah rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai yang diramalkan dan nilai yang diamati. Rumusnya adalah
55
Secara umum makin rendah nilai MAD dan MSE berarti semakin baik.
3.6
Rancangan Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Hasil dari uji ini akan dilihat pada hasil SPSS, dalam tabel Correlations. Dengan tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5 % sehingga taraf keyakinanya 95%. Jika signifikannya lebih besar dari 0.05 (sig>0.05) maka Ho diterima, koefisien korelasi tidak signifikan/ tidak terdapat hubungan antar variabel. Jika signifikannya lebih kecil dari 0.05 (sig<0.05) maka Ho ditolak (H1 diterima), koefisien korelasi signifikan/ terdapat hubungan antar variabel.
3.7
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai penjualan perusahaan dengan melakukan anggaran atau budget yang berbeda untuk produk Club dan Viand. Budget untuk Club 70% dan Viand hanya 30%, hal ini karena Club yang nantinya akan dijadikan main brand perusahaan. Dengan pengalokasian
biaya
tersebut
diharapkan
dapat
meningkatkan
nilai
penjualan
perusahaan, menarik perhatian konsumen sehingga dapat meningkatkan jumlah konsemen khususnya konsumen baru dan dapat bersaing dengan bisnis pasar yang sejenis. Selain itu juga dapat melakukan prediksi berapa besar persentase kenaikan ataupun penurunan nilai penjualan dimasa yang akan datang.