BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif.
Suparlan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan, 2013:34) menjelaskan bahwa : “Penelitian kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan – satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau polapola. Sasaran kajiannya adalah pola – pola yang berlaku dengan prinsip – prinsip mendasar dan mencolok atas kehidupan manusia, sehingga analisis terhadap gejala – gejala tersebut tidak harus menggunakan kebudayaan yang bersangkutan sebagai kerangka acuannya.” Berdasarkan penjelasan Suparlan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu alasan mendasar yang bersifat umum, yang berperan penting dalam bentuk kehidupan dan pola – pola manusia, dan yang dievaluasi adalah bagaimana bentuk kehidupan dan pola – pola manusia itu terbentuk dari hasil alasan mendasar itu. Jika dihubungkan dengan penelitian ini, yang meneliti bagaimana strategi CSR perusahaan dalam mencapai Top of Mind Awareness, penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang tepat digunakan. Hal ini dikarenakan, hanya kualitatif yang mampu meneliti penelitian yang bersifat terikat pada konteks strategi CSR. Selain pendekatan kualitatif yang digunakan, penelitian ini juga turut menggunakan pendekatan Postpositivisme untuk mendukungnya. Dimana pada pendekatan ini menurut Salim dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan, 2013:51), hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif, dan pengamat harus mempunyai sifat senetral mungkin sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal. Penelitian ini menuntut pengamatan yang interaktif dan netral karena suatu pengamatan tidak akan mendapatkan kebenaran jika dalam pengamatan tersebut diciptakan suatu jarak antara pengamat dan objek penelitian. 3.2
Tipe Penelitian Pada penelitian strategi Corporate Social Responsibility ini, tipe penelitian yang
digunakan adalah tipe Deskriptif. Adapun tipe penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta – fakta dan sifat – sifat populasi
atau objek tertentu, dijelaskan pula bahwa pada tipe ini, penelitian biasanya sudah mempunyai kerangka pemikiran sendiri untuk nantinya dioperasionalkan agar mendapatkan variabel yang diinginkan (Kriyantono, 2006:34). Penelitian ini hanya akan menjelaskan bagaimana realitas sebenarnya yang terjadi pada strategi CSR melalui kerangka pemikiran (gambar 2.2) yang telah disusun, tanpa adanya tujuan untuk melahirkan suatu teori seperti yang ada pada tipe eksploratif (Kriyantono, 2006:34). 3.3
Metode Penelitian Pada akhirnya, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kualitatif-Deskriptif. Dimana penelitian ini akan bersifat interaktif untuk meneliti gambaran umum yang menjelaskan strategi Corporate Social Responsibility SOHO Global Health dalam mencapai Top of Mind masyarakat (kualitatif), kemudian penelitian ini hanya cukup menjelaskan deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang realitas yang terjadi di lapangan atas strategi Corporate Social Responsibility tersebut tanpa menuntut adanya teori yang akan terbentuk dalam proses pengamatan tersebut. Untuk mendukung penggunaan metode penelitian di atas, penelitian ini mengumpulkan seluruh data yang diperlukan dengan dilaksanakannya teknik wawancara, serta pengumpulan data – data lainnya melalui buku – buku, jurnal, dan situs yang terkait dengan penelitian. 3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Jenis Data A. Data Primer Data primer adalah jenis data yang diperoleh dari tangan pertama di lapangan atau sumber data pertama, sehingga data primer ini termasuk data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono, 2006:41-42). Sebagai sumber data primer, Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sesuai untuk mengumpulkan data – data terkait Strategi CSR SOHO Global Health dalam Mencapai Top of Mind Masyarakat. Alasan dipergunakannya teknik ini adalah karena pengamatan ini merupakan pengamatan yang mendalam dengan jumlah responden yang kecil, dalam penelitian ini, terdiri dari 4 (empat) narasumber, dan wawancara merupakan satu – satunya teknik yang mewakili tipe penelitian seperti itu. Berikut adalah daftar narasumber yang mewakili penelitian Strategi CSR dalam Mencapai Top of Mind Masyarakat :
Narasumber Internal : 1. Fitria Anggraini(Internal Communication) 2. Michael (External Communication) Narasumber Eksternal : 1. Irawan (wartawan/pendonor darah) 2. Umar (PIC Donor Darah/pendonor darah) B. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder, data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk – bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga bersifat informatif bagi pihak lain (Kriyantono, 2006:41-42). Penelitian ini mengumpulkan data – data sekunder melalui buku – buku dan jurnal yang membahas komunikasi, Corporate Social Responsibility, dan Public Relations, serta situs – situs yang berkaitan dengan data statistik perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia, dan juga berdasarkan data internal SOHO Global Health. 3.4.2
Metode Pengumpulan Data A. Wawancara Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Wawancara Semi - Terstruktur. Dimana pada wawancara ini melibatkan suatu diskusi yang lebih bebas diantara dengan narasumber terkait fokus penelitian yang akan diteliti dan harus adanya suatu ketelitian dalam mendengarkan narasumber, juga dalam wawancara ini, terdapat tujuan untuk menemukan permasalah secara terbuka, dimana narasumber diminta untuk menyampaikan pendapat dan ide – ide mereka terkait strategi CSR perusahaan (Gunawan, 2013 : 165). B. Observasi Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non – partisipan. Dimana pada teknik ini, pengamatan hanya berdasarkan indra mata, serta didukung oleh wawancara dengan pedoman yang hanya menggunakan telinga untuk mendengarkan apa yang dipikirkan atau dirasakan narasumber (Gunawan, 2013:153). Pada observasi ini, tidak ada keterlibatan peneliti secara langsung dalam kehidupan organisasi atau objek penelitian, dalam hal ini, yaitu dalam organisasi SOHO Global Health. Sehingga pada penelitian ini, observasi
didasarkan pada situs SOHO Global Health dan situs media lain, terlebih dalam pembahasan mengenai event donor darah di Pasar Jongkok Otomotif tanggal 1 Maret yang lalu. A. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, dimana dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya – karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013:240). Dokumentasi dapat berupa gambar, foto, sketsa, catatan harian, sejarah, biografi, peraturan, serta kebijakan. Seluruh dokumentasi yang terlampir dalam penelitian ini berasal dari dokumentasi SOHO Global Health. 3.5
Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang mencakup, “Kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih, dan mengaturnya ke dalam unit- unit, mengsistesiskannya, mencari pola –pola, menemukan apa yang penting dan apa yagn dipelajari, dan memutuskan apa yang akan dipaparkan kepada orang lain”(Gunawan, 2013:210). Miles & Huberman dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik
mengemukakan 3 (tiga) tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (Gunawan, 2013:210) : 1.
Reduksi Data (data reduction) Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal – hal pokok, memfokuskan pada hal – hal penting, dan mencari tema dan polanya. Pada tahap ini, temuan yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola, maka hal tersebut yang dijadikan perhatian karena penelitian kualitatif bertujuan untuk mencari pola dan makna yang tersembunyi dibalik pola.
2.
Paparan Data (data display) Data penelitian disajikan dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks jaringan kerja untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.
3.
Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing / verifying) Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.
3.6.
Teknik Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi validitas internal
(credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependability), dan obyektifitas (confirmability) (Sugiyono, 2013:270). Berikut adalah penjelasan dari masing – masing bagiannya : 1. Validitas Internal (Credibility) Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan 6 cara, yaitu dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Dalam penelitian ini, uji kredibilitas data menggunakan triangulasi sumber dan membercheck. Alasan menggunakan triangulasi sumber yaitu untuk melahirkan keluasan pengetahuan dari nararumber yang berbeda, kemudian alasan menggunakan membercheck, yaitu untuk mengonfirmasi setiap pernyataan narasumber agar sesuai dengan yang telah dirangkum dalam penelitian. A. Perpanjangan Pengamatan Teknik ini digunakan ketika, pada penelitian yang dilakukan dirasakan data yang diperoleh kurang memadai. Validitas internal ini tidak digunakan dalam penelitian ini.
B. Peningkatan Ketekunan Teknik ini menyatakan bahwa diperlukan penelitian secara lebih mendalam untuk memperoleh kepastian data. Hal ini dilakukan dengan membaca berbagai referensi baik buku atau dokumen. Validitas internal ini tidak digunakan dalam penelitian ini. C. Triangulasi Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan, 2013:219), “Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka triangulasi adalah suatu teknik keabsahan data yang benar – benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Validitas internal triangulasi digunakan dalam penelitian ini, untuk dapat memeriksa data yang telah didapatkan dari para narasumber baik itu
narasumber internal dan eksternal, agar sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini. Denzin mengemukakan 4 (empat) macam triangulasi dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan, 2013:219), yaitu : 1. Triangulasi Sumber Menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber perolehan data. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan – alasan terjadinya perbedaan – perbedaan tersebut, kemudian menggolongkan sumber – sumber tersebut dalam kelompok dan membandingkan dalam sebuah evaluasi. Pada penelitian ini, teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik Triangulasi Sumber. Teknik ini menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber perolahan data, dengan demikian triangulasi sumber berarti membandingkan informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda (Gunawan, 2013:219).
2. Triangulasi Metode Merupakan suatu usaha memeriksa keabsahan data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi dengan metode terdiri dari 2 (dua) strategi, yaitu : a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi metode mencakup penggunaan berbagai model kualitatif, jika kesimpulan dari setiap metode adalah sama, maka kebenaran dapat ditetapkan. 3. Triangulasi Peneliti Merupakan teknik keabsahan data yang menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara. Hal ini dikarenakan setiap peneliti memiliki gaya, sikap, dan persepesi yang
berbeda dalam mengamati suatu fenomena, maka hasil pengamatan dapat berbeda dalam mengamati fenomena yang sama. 4. Triangulasi Teoritik Merupakan teknk keabsahan data yang memanfaatkan 2 (dua) atau lebih teori untuk diadu dan dipadu. Untuk itu, diperlukan rancangan penelitian, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap, dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif. D. Diskusi dengan Teman Sejawat Dilakukan dengan berdiskusi dengan teman sejawat, seperti teman sesama S1. Melalui diskusi yang dilakukan, akan ada saran atau temuan yang ditemukan untuk bahan penelitian. E. Analisis Kasus Negatif Proses pencarian daya yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. F. Membercheck Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang yang diberikan oleh pemberi data (Sugiyono, 2013:276). Pelaksanaan membercheck dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu kesimpulan atau suatu temuan, kemudian setelah data, atau temuan, atau kesimpulan tersebut disepakati oleh bersama, maka para pemberi data diminta untuk menandatangani, untuk dijadikan bukti bahwa peneliti telah melaksanakan membercheck (Sugiyono, 2013:276). Dalam
penelitian
ini,
turut
digunakan
membercheck,
untuk
mengonfirmasi setiap pernyataan yang telah dirangkum dalam penelitian dengan para narasumber. 2. Validitas Eksternal (transferability) Validitas eksternal pada penelitian kualitatif, menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2013:276).
Derajat ketepatan ini tidak bisa diukur pada penelitian kualitatif, hal ini dikarenakan hasil penelitian tersebut harus dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil, sementara setiap penelitian
kualitatif
mempunyai
situasi
dan
masalah
tidak
dapat
digeneralisasikan (Sugiyono, 2013:267). Penelitian ini turut mempertimbangkan penggunaan validitas eksternal, dikarenakan validitas tersebut menjelaskan bagaimana gambaran penerapan penelitian ini sebenarnya, bahwa dalam penelitian ini, penerapannya tidak dapat diterapkan pada populasi dimana sampel diambil, dikarenakan sifat penelitian ini mempunyai situasi dan masalah yang tidak dapat digeneralisasikan. 3. Reliabilitas (Depenability) Reliabilitas dalam mengarah pada derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2013:268). Berdasarkan definisi tersebut, dalam penelitian kualitatif pengujian reliabilitas tidak dapat di ukur, hal ini dikarenakan menurut penelitian kualitatif suatu realitas bersifat majemuk / ganda, dinamis / selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula (Sugiyono, 2013:269). Penelitian ini mempertimbangkan aspek reliabilitas, untuk menjelaskan konsistensinya, bahwa dalam penelitian ini, suatu realitas atau kenyataan yang telah didapatkan bersifat ganda, selalu berubah, tidak ada yang berulang ke semula. 4. Obyektifitas (Confirmability) Penelitian dikatakan obyektif apabila hasil penelitian telah disepakati banyak orang, bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability (Sugiyono, 2013:277). Penelitian ini mempertimbangkan aspek obyektifitas, untuk menunjukkan bahwa hasil penelitian yang telah dirangkum, merupakan hasil dari penelitian, sehingga dapat dinyatakan sesuai standar confirmability.