BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan yang memakai elearning. Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Metode yang Digunakan
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Descriptive
Descriptive survey
Individu-Karyawan
One shot study
T-2
Asosiatif
Descriptive Survey
Individu-Karyawan
One shot study
T-3
Descriptive
Explanatory Survey
Organisasi-perusahaan
One shot study
Sumber : Penulis Keterangan : T-1 Mengetahui keefektifan penerapan e-learning terhadap peningkatan kinerja karyawan HRC area II divisi regional II PT. TELKOM. T-2 menganalisis hubungan pemanfaatan e-learning terhadap peningkatan kinerja karyawan HRC area II divisi regional II PT. TELKOM. T-3
membuat rekomendasi strategi untuk pemanfaatan e-learning di PT. TELKOM.
3.2 Operasionalisasi Variable Penelitian
41
42
Variable yang digunakan adalah Krikpatrik Evaluation dan Strategi E-learning, dimana di dalam Krikpatrik Evaluation Method terdapat indikator untuk mengukur kinerja, yaitu behavior. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Indikator
Ukuran -
Skala
ketertarikan terhadap tampilan portal e-learning
Reaction
-
Kecepatan jaringan
Ordinal
-
Dukungan manajemen
-
Budaya PT. TELKOM
-
Kelengkapan Materi
-
Penyesuaian Kebutuhan Materi
-
Materi yang up-to-date
-
Materi dapat di mengerti
-
produktifitas (kecepatan, kecermatan,
E-learning
Learning
Ordinal
kuantitas, kualitas) -
Perubahan cara atau metode kerja
-
Loyalitas terhadap pekerjaan
-
Semangat
Peningkatan Behaviour
atau
motivasi
dalam
Kinerja bekerja -
Peningkatan penyelesaian masalah
-
Semangat bekerja
-
Kemandirian
Ordinal
43
Materi
Teknologi
-
kebutuhan
-
dapat dipahami
-
sesuai terget
-
update materi
-
intraktifitas
-
Internet & Ekstranet
-
Kecepatan
-
LMS (Learning Management System) mobilitas karyawan dalam melakukan
E-learning
Kebutuhan
-
Strategy
Perusahaan
pelatihan. -
Dukungan
manajemen
terhadap
e-learning -
Mudah menerima dukungan teknologi
-
Computer literate
-
Self learning
-
Proaktif
-
Pandangan
Budaya
karyawan
terhadap
e-learning Sumber : Penulis
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.3 Jenis dan sumber data penelitian Digunakan Untuk Tujuan Penelitian Data yang Dicari
Sumber Data
Jenis Data T-1
T-2
T-3
44
Reaction
Kuesioner
Data Primer
X
X
Learning
Kuesioner
Data Primer
X
X
Behaviour
Kuesioner
Data Primer
X
X
Materi
Interview
Data Primer
X
Teknologi
Interview
Data Primer
X
Kebutuhan Perusahaan
Interview
Data Primer
X
Budaya
interview
Data Primer
X
Sumber : Penulis
3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data primer dan sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa cara dalam memperolehnya, yaitu : •
Penelitian kepustakaan
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang memuat teori-teori, konsep-konsep dan informasi yang diperlukan sebagai landasan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, serta melalui media internet. •
Penelitian lapangan
Penelitian lapangan digunakan untuk memperoleh data primer mengenai permasalahan yang ada dan langsung mengadakan hubungan dengan objek penelitian. Penelitian yang dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Wawancara (Interview)
45
Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan pihakpihak bersangkutan yang mengetahui mengenai masalah-masalah yang dibahas b. Daftar pertanyaan (kuesioner) Dilakukan dengan menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan kepada responden dalam hal ini karyawan perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menyediakan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan, kemudian menyebarkan kuesioner tersebut kepada karyawan perusahaan yang menggunakan metode belajar dengan elearning. • Menentukan Ukuran Sampel Untuk menentukan ukuran sampel menurut tingkat kesalahan 1%, 5% atau 10%, menggunakan rumus :
3.5 Metode Analisis Metode analisis data yang dipakai dikaitkan dengan masing-masing tujuan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan
Metode Analisis
Penelitian
Metode yang Digunakan
T-1
Descriptive Survey
Alat Analisis Analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi
46
melalui software SPSS Analisis kualitatif dengan T-2
Descriptive Survey
menggunakan regresi melalui software SPSS
T-3
Explanatory Survey
Analisis SWOT
Sumber : Penulis Keterangan : T-1 Mengetahui keefektifan pemanfaatan e-learning PT. TELKOM terhadap peningkatan kinerja karyawan. T-2 menganalisis pengaruh pemanfaatan e-learning terhadap peningkatan kinerja karyawan perusahaan. T-3
membuat rekomendasi untuk strategi pemanfaatan e-learning yang lebih baik
kedepannya.
3.5.1 Uji Validitas dan Reabilitas Pengujuan validitas sering digunakan dalam suatu penelitian terhadap suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut untuk memastikan bahwa alat tersebut valid, agar dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pada penelitian ini uji validitas dan rabilitas menggunakan software SPSS
3.5.2 Uji Normalitas Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris karena data yang akan diuji berbentuk ratio. Karena akan menggunakan statistik parametris,
47
maka setiap data pada setiap variable harus terlebih dahulu di uji normalitasnya. Bila data setiap variable tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametris dengan signifikansi 0.025.
3.5.3 Regresi Linear Sederhana Menurut Priyatno(2008, P66), analisis linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variable independen (X) dengan variable dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variable dependen apabila nilai variable independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear adalah sebagai berikut : Y’=a+bX Keterangan : Y’ = variable dependen X = variable independen a = konstanta (nilai Y’ apabila X=0) b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: a = (∑ y)(∑x2) – (∑x) (∑xy)/ n(∑ x2) - (∑ X)2 b = n(∑xy) – (∑x)(∑y)/ n(∑ x2) - (∑ X)2
3.5.4 Teknik Analisis SWOT Setelah semua informasi terkumpul, maka tahap berikutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut kedalam model-model kuantitatif yang umum digunakan untuk
48
perumusan strategi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan matriks EFAS (Eksternal factor analysis summary) dan matriks IFAS ( Internal factor analysis summary). Dan untuk menentukan posisi perusahaan saat ini dapat ditentukan pula strategi apa yang tepat untuk diterapkan perusahaan. 1. Matrik EFAS (External Factor Analysis Sumary) Berikut ini tahap-tahap untuk menyusun matrik EFAS a. Buatlah daftar critical success factors ( faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan dan kegagalan usaha). Untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang (opportunies) dan ancaman (threats) bagi perusahaan. b. Tentukan bobot (weight) dari critical success factor dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi, dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. nilai bobot yang dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinnya. c. Tentukan rating pada setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana: 4= peluang utama 3= peluang kecil 2= ancaman kecil 1= ancaman utama Ranting ditentukan berdasarkan efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainnya didasarkan pada kondisi perusahaan d. Kalikan bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada
49
dan menghindari ancaman-ancaman dipasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang
yang
ada
atau
tidak
menghindari
ancaman-ancaman
eksternal. Tabel 3.5 Matrik EFAS Faktor-faktor Strategis Eksternal
Bobot
Rating
B*R
II
III
IV
I Peluang (O): -
Xxxxxxx
Xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxx
-
Xxxxxx
Xxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxx
-
Xxxxxx
Xxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxx
-
Xxxxx
Xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxx
Ancaman (T):
Sumber : Rangkuti, Freddy (2004, P24), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis 2. Matrik Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) Berikut adalah tahap-tahap untuk menyusun matrik IFAS: a. Buatlah daftar critical sucsess factor untuk aspek intrnal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness). b. Tentukan bobot (weight) dari critical success factor tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi, dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya. c. Beri rating (nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai : 4= kekuatan utama
50
3= kekuatan kecil 2= kelemahan kecil 1= kelemahan utama Jadi, rating mengacu pada kondisi perusahaan. Sedangkan bobot mengacu pada kondisi perusahaan berada. d. kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya e. jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilainnya. Nilai rata-rata adalah 2. jika nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah. Sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFAS, matrik IFAS terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0. Tabel 3.6 Matrik IFAS Faktor-faktor Strategis Internal
Bobot
Rating
B*R
II
III
IV
I Kekuatan (S): -
Xxxxxxx
Xxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxx
-
Xxxxxx
Xxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxx
-
Xxxxxx
Xxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxx
-
Xxxxx
Xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxx
Kelemahans (W):
Sumber : Rangkuti, Freddy (2004, P25), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Keterangan:
51
• Pada kolom I, merupakan identifikasi dari faktor-faktor strategis eksternal dan internal. • Pada kolom II, pengisian bobot didapat dengan menggunakan metode perbandinga berpasangan (Pairwise Comparison) yang mana setiap faktor-faktor yang ada di perbandingkan satu dengan yang lain lalu
diberi
penilaian
dengan
menggunakan
ukuran
yang
lebih
ditetapkan yaitu ukuran relatif perbandingan. Hal ini diperoleh dengan cara
di
diskusikan
dengan
pihak
perusahaan.
Ukuran
relatif
kepentingan dengan perbandingan berpasangan adalah : 4= pengaruhnya sangat besar 3= pengaruhnya cukuo besar 2= pngaruhnya sedikit besar 1= pengaruhnya kecil •
Pada kolom III, pengisian rating diisi dengan sekala peringkat, yaitu:
4= kekuatan/ peluang utama 3= kekuatan/peluang kecil 2= kelemahan/ancaman kecil 1= kelemahan/ancaman utama •
Pada kolom IV, merupakan perkaitan antara kolom I dan kolom III/bobot
dikalikan rating. •
Setelah mendapatkan hasil dari tabel IFAS dan EFAS, nilainnya dimasukan ke
dalam analisis IE dan SWOT untuk melihat strategi apa yang diterapkan oleh PT. TELKOM dalam menerapkan e-learning. 3. Intenal External Matrix (IE Matriks)
52
IE matriks adalah alat analisis untuk menunjukan posisi strategis sebuah organisasi sekarang dan strategi apa yang cocok untuk posisi itu, matriks ini dibuat berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal. IE matriks dibagi menjadi 3 kolom utama dimana setiap eilayah itu mempunyai strategi yang berbeda-beda : •
Kolom I, II, dan III menyarankan strategi tumbuh dan kembangkan. Ini berarti strategi yang digunakan bersifat intensif dan agresif. Strategi ini sebaiknya fokus terhadap penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk.
Dari
perspektif
operasional,
backward
integration, foward integration, dan horizontal integration sebaiknya di pertimbangkan juga. •
Kolom IV, V, dan VI menyarankan strategi bertahan. Dalam hal ini, strategi
yang disarankan berfokus kepada penetrasi pasar dan
pengembangan produk. •
Kolom VII, VIII, IX menyarankan strategi keluar. Jika biaya untuk mengembalikan bisnis rendah makan di rekomendasikan mengeluarkan biaya untuk revitalisasi bisnis. Di lain kasus, manajemen biaya yang agresif harus dipertimbangkan.
53
EFE Score 4. 0la
1.0
III
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
4.0
1.0 EFE Score Gambar 3.1 IE matriks
Sumber : (David, 2005, P216) 3. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (streghts) dan peluang (opportunies), namun secara bersamaan dapat meminimalkan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengambilan misi, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
54
Setelah mengetahui strategi apa yang harus diterapkan pada perusahaan dengan IE matriks di sesi sebelumnya, disusunlah penentuan alternatif strategi yang sesuai bagi perusahaan dengan cara membuat matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk membuat strategi yang tepat. Berdasarkan matrik tersebut, dapat di susun 4 (empat) strategi utama, yaitu: •
SO ( Streght, Opportunities); strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
•
ST ( Streght, Threat); ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
•
WO (Weakness, Opportunies); strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
•
WT(Weakness, Thread); strategi ini di dasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusahan meminimalkan kelemahan yang ada serta mengatasi ancaman.
3.6 Rancangan Uji Hipotesis Setelah penguji mendapatkan data dari kuesioner maka akan dilakukan analisis data, dengan menggunakan analisis regresi sederhana maka dengan analisis itu dapat dilihat hasil dari tujuan-tujuan penelitian, dimana hipotesa dari tujuan-tujuan penelitiannya adalah: 1. untuk tujuan 1 (mengetahui keefektifan penerapan e-learning):
55
•
Ho = penerapan e-learning pada PT. TELKOM tidak efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan.
•
Hi = penerapan e-learning pada PT.TELKOM efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Dimana dasar pengambilan keputusannya dilihat dari nilai rata-rata dari skor kuesioner dan dari skala likert. 2. Untuk tujuan 2 (hubungan penerapan e-learning terhadap kinerja karyawan): •
Ho = tidak ada pengaruh signifikan antara pemanfaatan e-learning dengan peningkatan kinerja karyawan perusahaan.
•
Hi = ada pengaruh signifikan antara pemanfaaatan e-learning dengan peningkatan kinerja karyawan.
Dimana dasar pengambilan keputusannya adalah : •
Jika t hitung > statistik t table, Ho ditolak
•
Jika t hitung < statistik t table, Ho diterima
•
Tingkat signifikansi (alpha) = 5%, tingkat kepercayaan (1-alpha) = 95%.
Berikut adalah diagram rancangan uji hipotesis penelitian ini :
56
Data Terkumpul
Uji validitas dan reliabilitas data
Mengumpulkan data
Data valid dan reliabel
Data tidak valid
Melakukan analisis regresi linear sederhana
Dasar pengambilan keputusan hipotesis dihasilkan
Hipotesis ditentukan Gambar 3.2 Skema uji hipotesis Sumber : Penulis
3.7 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian. Pengimplikasian hasil penelitian ini adalah dalam bentuk strategi penerapan e-learning kedepanya agar lebih baik, maka dari itu dilakukan analisis strategi SWOT. Setelah analisis SWOT dilakukan maka hasil analisis SWOT serta Analisis regresi (kinerja karywan, efektifitas
57
penerapan e-learning dan hubungan kinerja dengan penerapan e-learning) dapat diberikan kepada pihak otoritas perusahaan untuk ditindak lanjuti.
Pengambilan Data (survey)
Analisis data
Analisis SWOT
Rekomendasi Strategi pemanfaatan elearning
Hubungan peningkatan kinerja dengan e-learning
Efektifitas penerapan E-learning terhadap
peningkatan kinerja karyawan
Otoritas perusahaan yang diteliti
Penerapan hasil penelitian
Gambar 3.3 Penelitian dan implikasinya Sumber : Penulis
Peningkatan kinerja karyawan