50
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pemilihan Obyek Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa penerapan knowledge
management terhadap keefektivitas kinerja dan menganalisa hubungan antara personal knowledge dengan job procedure. Dimana pihak-pihak internal akan menjelaskan pendapat mereka tentang penerapan knowledge management dan personal knowledge di PT. Rahardja Ekalancar. Perusahaan PT. Rahardja Ekalancar adalah perusahaan yang bergerak pada purna jual dan layanan servis otomotif yang berkantor di JL.Daan Mogot KM.1, NO. 24, JAKARTA BARAT.
3.2. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus memastikan persiapan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Proses persiapan pada suatu penelitian biasanya dirumuskan dalam suatu metode penelitian yang menjelaskan bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan sistem dan prosedur tertentu. Pemilihan suatu metode penelitian yang sesuai akan mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei, yang menurut pengertian Istijanto (2006, p.43) adalah pengumpulan data dengan bertanya kepada sasaran penelitian melalui daftar pertanyaan atau kuesioner terstruktur. Istijanto (2006, p.24) menegaskan bahwa jika pertanyaan yang disampaikan kepada karyawan menggunakan kuesioner terstruktur, maka yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif menurut Istijanto (2006, p.90) adalah analisis yang bertujuan untuk
51
mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data Internal
Pengumpulan Data Eksternal
Observasi Studi Literatur Kuisioner
Analisis Data
Menyeleksi Data
Gambar 2.6 : Tahapan Pengambilan Data
1.
Studi Literatur Data yang diperoleh dengan membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari,
dan merumuskan secara umum fakta-fakta yang diperoleh dari buku-buku pustaka, buku-buku pelengkap atau referensi, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam pembahasan ini.
52
2.
Observasi Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, serta
memperhatikan aktivitas dan kegiatan yang dipandang penting sehubung dengan tujuan dan masalah penelitian. Melalui pengumpulan data-data internal perusahaan, seperti : •
Laporan kegiatan SDM digunakan untuk mengetahui uraian tugas karyawan dan mengukur kinerja dari Sumber Daya Manusia.
•
Laporan Kegiatan operasional digunakan untuk meninjau produktivitas dari kegiatan produksi perusahaan.
3.
Kuisioner Kuisioner disebarkan kepada para manajer untuk menentukan bobot dan rating
dari faktor dan internal.
Desain dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian T1 T2
Desain Penelitian Jenis Penelitian
Unit analisis
Deskriptif Kuantitatif PT. RAHARDJA EKALANCAR Deskriptif Kuantitatif PT. RAHARDJA EKALANCAR
Time Horizon
Cross Sectional Cross Sectional
Keterangan : T1 : mengetahui apakah p e n e r a p a n Knowledge Management System berpengaruh terhadap keefektivitas kinerja karyawan pada PT. Rahardja Ekalancar? T2 : mengetahui antara hubungan personal knowledge dengan job prosedur di PT. RAHARDJA EKALANCAR.
53
3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Maka perlu diperoleh pemahaman mengenai data yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Data-data tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Data primer Dimana semua data yang diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Primer merupakan sumber data yang dipilih untuk memenuhi tujuan penelitian. Menurut Istijanto (2006, p.32), data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data akan dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada para karyawan yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan. Data Primer yang digunakan meliputi : a.
Pengamatan/observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
b.
Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
c.
Angket (kuesioner), yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden yang bersangkutan untuk dijawab.
2.
Data sekunder Dimana semua data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder ini diperoleh melalui studi literatur dengan cara melihat, membaca, dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topik penelitian, serta data-data yang didapatkan melalui internet.
54
3.4.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah kepada seluruh pegawai PT. Rahardja Ekalancar di
Jakarta yang berjumlah 30 orang. Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian. Sampel tersebut sudah bisa mewakili adanya populasi. Menurut kuncoro dan Riduwan (2008 p,37) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
3.5.
Teknik dan Metode Analisis Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif Berdasarkan
pada masalahan
yang
ada,
maka
penulis
berpendapat
bahwa
penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang menurut Riduwan (2008, p.5) adalah data yang berwujud angka-angka. Data ini diukur dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan dapat ditafsirkan oleh semua orang. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah: 1. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggambarkan hasil dari kuisioner dan data perusahaan yang ditampilkan dalam bentuk grafik dan data. Sebahagian data akan dituangkan dalam grafik berbentuk pie-charts dan bar charts. 2. Analisis
Porter
untuk
menganalisis
industri
secara
komprehensif
dan
memperkirakan masa depannya, menganalisis pesaing dan posisinya, dan menerjemahkan analisis tersebut menjadi strategi kompetitif untuk suatu bisnis tertentu. Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitian
55
pun akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan software SPSS 16.0 (Statistical Product and
Service Solution).
3.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel/
Konsep
Subvariabel
Variabel &
Dimensi
Indikator
Ukuran
Utama
Subvariabel
System
(Honeycutt,
Knowledge
2002),
Management
Media penyebaran informasi
1. personal
exprience
knowledge
2. job procedure
SOP (Standard Operation Procedures)
3.technology
Penggunaan intranet
Ordinal (skala Likert)
melalui sarana intranet yang digunakan untuk mendukung tiap kegiatan kerja di dalam perusahaan
Efektivitas Kineja karyawan
Menurut Walker (2001 ; 45) Sasaran akhir
Fungsifungsi SDM
a. ketepatan waktu pengerjaan
Atau pencapaian
b. pencapaian
tujuan atau hasil
target yang
yang dilakukan
maksimal
Ordinal (skala Likert)
56
dikerjakan oleh
c. pemahaman
setiap individu
karyawan
secara bersamasama.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
3.7. Skala Likert Istijanto (2005, p.88) mengemukakan skala likert banyak digunakan dalam riset-riset pemasaran yang menggunakan metode survey dan dapat dikategorikan sebagai skala interval. skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indiktor yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :
Pernyataan Positif
•
Sangat Setuju
(SS)
=5
•
Setuju
(S)
=4
•
Ragu-ragu
(RR)
=3
•
Tidak Setuju
(TS)
=2
•
Sangat Tidak Setuju
(STS)
=1
Tabel 3.4
57
3.8. Uji Validitas dan Realibilitas 3.8.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang di teliti. (Simamora, 2004, p179). Dalam penelitian uji validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik Bivariate pearson Perarson (korelasi r product moment.) Untuk pengujian apakah korelasi signifikan atau tidak, yaitu dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r table. Validitas menunjukkan ukuran yang mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalakan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Salah satu cara untuk menghitung validitas suatu alat test yaitu dengan melihat daya pembeda item (item
discriminality). Daya pembeda item adalah metode yang paling tepat digunakan untuk setiap test. Daya pembeda item dalam penelitian ini dilakukan denga cara : “korelasi item-total”. Korelasi item-total yaitu konsistensi antara skor iem dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi antara setiap
item dengan skor keseluruhan, yang dalam penelitian ini menggunakan
koefisien korelasi Rank-Spearman
58
dengan langkah perhitungan sebagai berikut :
rs = 1 −
6Σd 2 i
n(n −1)
Dimana : d : Selisih antara pasangan pengamatan n : banyaknya pengamatan Rumus diatas digunakan apabila tidak terdapat data kembar, atau terdapat data kembar tapi sedikit. Instrumen
yang
valid
berarti
alat
ukur
yang
digunakan
untuk
mendapatkan data adalah valid. Atau dengan kata lain, instrumen tersebut dapat mengukur
apa
yang
seharusnya
diukur.
Instrumen
yang
realibel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2002). Uji validitas dari sebuah variable instrumen dapat dilakukan dengan menghitung nilai r (Corrected Question-total Correlation pada SPSS) dari masingmasing butir variable tersebut. Sebuah butir dikatakan valid apabila mempunyai r > 0,3. Jika terdapat butir yang tidak memenuhi kriteria tersebut maka butir tersebut dibuang atau diperbaiki.
Selanjutnya proses diulang sampai semua butir
dari sebuah variablel adalah valid dengan nilai r > 0,3. (Sugiyono, 2002). Priyatno (2008, p16) berpendapat bahwa validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini dilakukan validitas konstruk, yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan. Pertama-tama yang dilakukan peneliti adalah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut, seorang peneliti dapat
59
menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut. Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. Untuk membantu penyusunan definisi dan mewujudkan definisi tersebut ke dalam bentuk yang operasional, peneliti disarankan untuk mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli yang kompeten di bidang tersebut. Kemudian pendapat para ahli dan peneliti dicari kesamaannya. Uji validitas ini disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan Corrected Item-
Total Correlation (agar tidak terjadi koefisien item total yang over estimasi).
3.8.2. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai keandalan konsistensi internal apabila item penyusunnya konsisten mengukur hanya variable yang dikehendaki dan ini menunjukkan item-item tersebut mempunyai rata-rata korelasi antar item yang tinggi. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas ini menggunakan
koefisien
alpha
cronbach, yang
menggunakan perhitungan koefisien keandalan (α), yang menetapkan batas minimum α sebesar 0,6.
Rumus tersebut yaitu :
α=
n.r 1 + (n − 1)r
60
Keterangan : α = Alpha cronbach. r = Rata-rata korelasi antar variabel manifest (item). n = jumlah variabel manifest atau dasar yang membentuk variabel laten. Menurut Priyatno (2008, p.25) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian adalah metode Alpha
(Cronbach’s). Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5). Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s
Alpha > 0.6 (Santosa, 2005, p251).
3.8. Uji Korelasi Pearson Koefisien korelasi Pearson adalah tepat untuk varibael berskala interval dan rasio, dan koefisien Spearman Rank atau Kendall’s Tau sesuai jika variable diukur pada skala ordinal. Korelasi bivariat apa pun dapat dihasilkan dengan mengklik menu yang relevan, mengidentifikasi variable, dan mencari
statistic parametric atau
nonparametric yang tepat. Asumsi yang harus dipenuhi untuk uji korelasi Pearson ini adalah: 1. Data terdirin dari n pasangan sample acak hasil pengamatan dapat berupa data numerik atau non numerik.
61
2. Setiap pasangan pengamatan menyatakan dua hasil pengukuran yang dilakukan terhadap objek atau individu yang sama. Langkah Kerja : 1. Susun data dari n pengamatan secara berpasangan berbentuk : (X1,Y1), (X2,Y2), …, (Xn,Yn) 2. Kemudian hitung
r=
[nΣx
nΣx1 y1 − Σxi yi
2
i
][
− (Σxi ) nΣyi − (Σyi ) 2
2
2
]
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi tersebut maka langkah-langkah yang harus diambil adalah :
3.9.1.
Tetapkan hitotesis statistiknya Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan
yang
mungkin
benar,
dan
sering
digunakan
sebagai
dasar
pembuatan
keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan/asumsi
dari
suatu hipotesis
juga
merupakan
data,
akan
tetapi
karena kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. (Supranto2001, p 124)
3.9.2.
Statistik uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual alam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya adalah:
62
t=
rs n − 2 1 − rs
2
Dengan : N = Jumlah responden Rs = Korelasi rangk spearman’s t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Kriteria Uji dan dasar pengambilan keputusan adalah: bebas = n-2. Jika menggunakan SPSS maka kriteria ujinya adalah : Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima Menurut Kuncoro (2007, p.61), korelasi Pearson Product Moment (PPM) kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisis korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang digunakan data interval dan ratio. Korelasi pearson product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabila r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
63
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1. 0,80 – 1,00
: Hubungan sangat kuat.
2. 0,60 – 0,799
: Hubungan yang kuat
3. 0,40 – 0,599
: Hubungan cukup kuat
4. 0,20 – 0,399
: Hubungan rendah
5. 0,00 – 0,199
: Hubungan yang sangat rendah
Sumber: Kuncoro (2007, p. 62)
3.10. Analisis Regresi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p4) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar
kesalahannya
dapat
diperkecil.
Regresi
dapat
juga
diartikan
sebagai usaha memperkirakan perubahan di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang
keingintahuan
apa
yang
akan
terjadi
di
masa
depan
untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang terbaik. Menurut Supranto (2001, p178) Variabel yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas(Y), sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (X). Untuk membuat ramalan (Forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap Y adalah koefisien regresi.
64
3.11. Rancangan implikasi hasil penelitian Hasil penelitian tentang ”Analisis Pengaruh penerapan knowledge management terhadap keefetivitas Kinerja karyawan Pada PT Rahardja Ekalancar, Jakarta,” diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan system knowledge management untuk menjadi bahan pertimbangan agar kinerja mereka terus meningkat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.