BAB 3 Metode Penelitian
3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek atau individu yang mempunyai ragam antara individu satu dengan lainnya dan antara satu objek dengan objek lainnya.Variabel dalam penelitian ini adalah pola asuh dan perilaku konsumtif. 3.1.2 Variabel pola asuh Wahyuning et al.(2005) mendefinisikan pola asuh sebagai cara atau perlakuan orang tua yang diterapkan kepada anak.
Dalam penelitian ini
menggunakan 3 dimensi pola asuh dari teori yang dikemukakan oleh Baumrind (dalam Santrock, 2007) yaitu
otoriter, otoritatif dan pola asuh permisif yakni
mengabaikan dan memanjakan.
3.1.3 Variabel perilaku konsumtif Menurut Fromm (1995, dalam Arysa 2013) perilaku konsumtif
adalah
perilaku dimana individu mempunyai suatu barang dengan tujuan untuk menunjukan status dari pemiliknya dan tidak berorientasi pada fungsi atau manfaat dari barang itu sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan 4 dimensi perilaku konsumtif menurut Fromm (1995, dalam Arysa 2013) yaitu pemenuhan keinginanan, barang di luar jangkauan, barang tidak produktif dan status.
3.2 Subyek penelitian & teknik sampling 3.2.1 Karakteristik subjek penelitian Karakteristik Subjek Penelitian yaitu remaja akhir usia 18-21 tahun, tinggal bersama orangtua, subjek terdiri dari laki-laki dan perempuan dan berdomisili di wilayah DKI Jakarta.
17
18
3.2.2 Teknik sampling Teknik sampling adalah teknik penelitian dimana peneliti tidak meneliti seluruh subjek yang ada didalam populasi melainkan hanya meneliti sebagian saja atau sampel (Iskandar, 2013). Menurut Nawawi (dalam Iskandar, 2013) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang terdiri dari makhluk hidup dan benda-benda
yang meniliki karakteristik tertentu sebagai
sumber data dalam penelitian. Sedangkan definisi sampel menurut Iskandar (2013) adalah bagian kecil dari populasi yang diamati untuk mewakili populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non-probalility sampling yaitu sebuah teknik pengambilan sampel di mana peneliti tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sarjono, Julianita & Setiadi, 2011). Teknik Non-probability sampling juga merupakan teknik dimana peneliti tidak mengetahui besarnya populasi dan tidak dapat mendaftarkan siapa saja yang ada didalamnya (Gravetter & Forzano, 2012). Kemudian peneliti menggunakan teknik pengambilan sample purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dianggap memiliki karakteristik yang sesuai dengan subjek yang akan diteliti (Iskandar, 2013). Kemudian peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel snowball yaitu teknik pengambilan sampel yang pada mulanya berjumlah sedikit tetapi semakin lama semakin banyak dan berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup (Siregar, 2013).
3.3 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Iskandar (2013) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan tentang suatu fenomena atau gejala yang terjadi dimasyarakat. Penelitian ini sering disebut dengan penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Iskandar, 2013). Sedangkan menurut Learly (2008) penelitian korelasi bertujuan untuk mencari bukti ada atau tidaknya hubungan diantara dua variabel.
19
3.4 Alat ukur penelitian 3.4.1 Alat ukur Data penelitian dikumpulkan dari subjek atau reponden dengan data primer dengan membagikan dua jenis kuesioner yaitu mengenai pola asuh orang tua dan perilaku konsumtif. Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang telah disusun secara sistematis mengenai konsep variable yang diteliti (Iskandar, 2013). Kuesioner ini terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan tertutup dan terbuka. Menurut Stewart & Cash (2011) pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang membatasi kebebasan responden untuk menjawab yaitu dengan menyediakan pilihan jawaban seperti penggunaan skala, sedangkan pernyataan terbuka adalah pernyataan dimana responden memiliki kebebasan untuk menjawab dengan jawaban mereka sendiri, seperti jenis kelamin, pekerjaan dll. Dalam kedua alat ukur tersebut peneliti menggunakan jenis pengukuran likert yaitu untuk mengukur pendapat, sikap dan persepsi individu maupun kelompok mengenai fenomena yang terjadi. Skala pengukuran ini terdiri atas empat gradasi pilihan jawaban dari Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Responden diminta untuk menjawab pernyataan yang dirasa dapat mewakili dirinya. Perhitungan skor favorable yang dilakukan pada instrumen ini untuk kategori SS=4, S=3, TS=2, STS= 1. Sedangkan untuk item yang tergolong ke dalam item unfavorable, maka skor yang diberikan adalah SS=1, S=2, TS=3, STS=4.
3.4.2 Alat ukur pola asuh Penelitian ini menggunakan alat ukur pola asuh berdasarkan teori Baumrind yang peneliti adaptasi dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara Marshallina (2012). Peneliti menambahkan beberapa item, mengubah kalimat pada item agar lebih mudah untuk dipahami. Berikut adalah blue print pola asuh dalam penelitian ini.
20
Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Pola Asuh Dimensi
Sub dimensi
Indikator •
• Authoritarian
•
Authoritative •
•
Indulgent • Permissive •
Neglectful •
Remaja merasa orang tua bersifat menghukum dan membatasi. Remaja tidak terbiasa melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya dan mengalami kesulitan secara sosial Remaja merasa orang tua memberikan kebebasan tetapi tetap memberikan batasan yang wajar sehingga mereka cenderung memiliki hubungan yang hangat. Remaja merasa memiliki tanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan. Orang tua sangat berperan dalam setiap aspek kehidupan remaja, mengizinkan remaja melakukan apa saja yang di inginkannya dengan sedikit kontrol. Remaja kurang memiliki kemampuan pengendalian diri, manja dan sulit diatur, berharap semua keinginannya dituruti. Remaja cenderung merasa tidak diperhatikan, tidak dapat mengendalikan kebebasan dengan baik dan berperilaku tanpa memikirikan akibatnya. Remaja mengembangkan suatu perasaan bahwa
Nomor Butir item
Jumlah
1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33, 37
10
2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 34, 38
10
3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35, 39
10
4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40
10
21
aspek-aspek lain kehidupan orang tua lebih penting dibandingkan merk dan remaja tidak membangun kemandirian dengan baik Total
40
Alat ukur ini terdiri dari 40 item dimana masing-masing dimensi memiliki 10 item. Kemudian peneliti melakukan pilot study kepada subjek penelitian di Jakarta. Setelah dilakukannya pilot study, item alat ukur ini berkurang 8 item yaitu item nomor 5, 16, 23, 24, 27, 30, 32 dan 37. Hal ini dikarenakan item-item tersebut tidak memenuhi standar validitas.
3.4.3 Alat ukur perilaku konsumtif Alat ukur perilaku konsumtif ini merujuk pada teori Fromm (1995) yang peneliti adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Arsya (2013). Dalam
mengadaptasi alat ukur ini peneliti menambahkan beberapa item tambahan dan mengubah kalimat pada item agar sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini adalah tabel blue print perilaku konsumtif.
Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur Perilaku Konsumtif NO
Dimensi
Indikator Fav
1.
Pemenuhan Keinginan
•
•
2.
Barang di Luar Jangkauan
•
Item Unfav
Membeli produk 1, 9, 17 hanya karena memenuhi keinginan atau mencari kepuasan 25, 32 Membeli produk hanya karena ingin mendapatkan sesuatu : iming-iming hadiah, potongan harga besar atau murah 2, 10. Membeli produk dengan harga di luar 18, 26, 33 batas kemampuan,
Jumlah
5, 13, 21
29, 36
6, 14, 22, 30, 37, 39
10
11
22
3.
4.
Barang Menjadi Tidak Produktif Status
hingga menggunakan sebagian besar uang saku, simpanan, atau meminjam uang • Membeli produk tanpa mempedulikan 3, 11, 19, 27, manfaat sehingga 34 kegunaan konsumsi yang tidak jelas. 4, 12 • Membeli produk karena menjaga penampilan, mengikuti 20, 28, perkembangan 35 jaman dan gaya hidup (trend) • Membeli produk karena harga diri. Jumlah Item
7, 15, 23
8
8, 16, 24
31, 38, 40
11
40
Alat ukur ini terdiri dari 40 item yang terbagi menjadi 20 item favorable dan 20 item unfavorable. Kemudian peneliti melakukan pilot study kepada subjek penelitian di Jakarta. Setelah dilakukannya pilot study, item alat ukur ini berkurang 7 item yaitu item nomor 2, 13, 14, 16, 26, 29, dan 40. Hal ini dikarenakan item-item tersebut tidak memenuhi standar validitas, sehingga total item menjadi 33 item yaitu 18 item favorable dan 15 item unfovable.
3.4.4 Validitas & reliabilitas alat ukur Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Seniati & Yulian, 2011). Validitas pada penelitian ini menggunakan content validity, menurut Azwar (2013) content validity merupakan validitas yang melewati uji kelayakan melalui analisis rasional oleh orang yang berkompeten atau expert judgement. Selain itu, dalam pengujian validitas tes ini menggunakan teknik analisis item corrected item-total correlation dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics (version 22.0). Reliabilitas adalah seberapa besar suatu alat ukur dapat menghasilkan data yang sama ketika digunakan beberapa kali dalam mengukur objek yang sama
23
(Iskandar, 2013). Reliabilitas konsistensi internal yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha dimana apabila mendapatkan hasil koefisien yang cukup tinggi maka ada kemungkinan reliabilitas yang sesungguhnya lebih tinggi lagi dan sebaliknya (Azwar, 2013). Dengan kriteria index Alpha > 0.6. apabila nilai Cronbach’s Alpha Coefficient sama dengan atau lebih besar dari 0.6, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel (Santoso, 2001). Menurut Guilford (dalam Arsya, 2013), penggolongan reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Jika 0,00-0,19 reliabilitas sangat rendah b. Jika 0,20-0,39 reliabilitas rendah c. Jika 0,40-0,69 reliabilitas sedang d. Jika 0,70-0,89 reliabilitas tinggi e. Jika 0,90-1,00 reliabilitas sangat tinggi
3.4.4.1 Validitas & reliabilitas pola asuh orang tua pilot study Peneliti menghitung pengukuran validitas dan reliabilitas
pola asuh
orang tua berdasarkan dimensi pola asuh yaitu otoriter, otoritatif, memanjakan dan mengabaikan. Uji Validitas berdasarkan pengolahan melalui software IBM SPSS Statistics (version 2.2), item dengan nilai yang memiliki simbol bintang (*) / (**) merupakan item yang signifikan. Hasil olah data dengan menggunakan pearson correlation sig. (2-tailed) menunjukan dari 40 item pernyataan yang diberikan kepada 30 responden penelitian pada saat uji coba terdapat 6 item yang tidak memiliki tanda bintang (*) /(**). Item tersebut diantaranya adalah item nomor 16 dengan skor 0,201, item nomor 23 dengan skor 0,40, item nomor 24 dengan skor 0,243, item nomor 27 dengan skor 0,252, item nomor 32 dengan skor 0,253 dan item nomor 37 dengan skor 0,313. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji reliabilitas pola asuh sebelum pengurangan item:
24
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Pola Asuh Sebelum Item di Drop Out Reliability Statistics Dimensi
C ronbach's Alpha
N of Items
Otoriter
,699
10
Otoritatif
,732
10
Memanjakan
,570
10
Mengabaikan
,716
10
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk dimensi otoriter memiliki reliabilitas reliabilitas sedang dengan nilai 0.699, untuk dimensi otoritatif memiliki reliabilitas yang tinggi dengan nilai 0.732, dimensi memanjakan memiliki reliabilitas yang rendah dengan nilai 0.570 dan dimensi memanjakan memiliki reliabilitas yang tinggi dengan nilai 0.716. Namun berdasarkan perhitungan hasil uji validitas diatas ,terdapat beberapa item yang tidak valid tidak akan dimasukan kedalam uji reliabilitas. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji reliabilitas pola asuh setelah pengurangan item.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Pola Asuh Setelah Item di Drop Out Reliability Statistics Dimensi
Cronbach's Alpha
N of Items
Otoriter
,755
8
Otoritatif
,737
8
Memanjakan
,734
5
Mengabaikan
,812
7
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
Setelah dilakukan uji reliabilitas jumlah item menjadi 28 item. Pada alat ukur ini untuk menyeimbangkan jumlah item, peneliti menambahkan 3 item pada dimensi memanjakan dan1 item pada dimensi mengabaikan. Penambahan item tersebut dengan pertimbangan tidak memasukan item baru, melainkan mengubah kalimat dari item yang telah dihapus. Kemudian dilakukan lagi pengujian reliabilitas setelah field.
25
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Pola Asuh Setelah Field Reliability Statistics Dimensi
Cronbach's Alpha
N of Items
Otoriter
,906
8
Otoritatif
,899
8
Memanjakan
,825
8
Mengabaikan
,906
8
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
3.4.4.2 Validitas & reliabilitas perilaku konsumtif pilot study Pengujian reliablitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, hasil uji validitas berdasarkan pengolahan melalui software IBM SPSS Statistics (version 2.2), item dengan nilai yang memiliki symbol bintang (*) / (**) merupakan item yang signifikan. Hasil olah data yang
dengan
menggunakan pearson correlation sig. (2-tailed) dari 40 item pernyataan yang diberikan kepada 30 responden penelitian pada saat uji coba terdapat 7 item yang tidak memiliki tanda bintang (*) /(**), berarti terdapat 7 item yang tidak signifikan. Item tersebut diantaranya adalah item nomor 2 dengan skor 0345, item nomor 13 dengan skor 0,233, item nomor 14 dengan skor 0,018, item nomor 16 dengan skor 0,354, item nomor 26 dengan skor 0,227, item nomor 29 dengan skor 0,094, dan item nomor 40 dengan skor 0,295. Tidak signifikannya sebuah item menunjukkan bahwa item tersebut tidak memiliki korelasi dengan skor total, hal ini menunjukan bahwa item tersebut tidak valid atau tidak dapat mengukur variabel yang ingin diukur didalam penelitian ini. Hasil koefisien reliabilitas Pilot Study menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebagai berikut.
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Sebelum Item drop out Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
,935
,934
N of Items 40
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa reliabilitas sebelum item dibuang sebesar 0.935 artinya alat ukur perilaku konsumtif ini memiliki reliabilitas yang tinggi, namun berdasarkan uji validitas yang telah dibahas
26
sebelumnya item yang tidak valid tidak akan digunakan dalam perhitungan reliabilitas. Berikut ini adalah reliabilita setelah item di buang.
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Setelah Item drop out Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,942
Cronbach's Alpha
N of Items
,944
33
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
Setelah itu dilakukan uji reliabilitas yang menghasilkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,942. Angka tersebut menunjukan bahwa 94,2% merupakan skor murni dan 5,6% merupakan skor eror. Kemudian dilakukan lagi pengujian reliabilitas pada setelah field.
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Setelah Field
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,900
Cronbach's Alpha ,901
N of Items 33
Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0
Angka tersebut menunjukan bahwa 90.0% merupakan skor murni dan 10.0
% merupakan skor eror. Menurut Guilford Jika Cronbach's Alpha
memiliki nilai antara 0,90-1,00 berarti alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
3.5 Prosedur Berikut ini akan disampaikan prosedur-prosedur penelitian, mulai dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian sampai pada teknik pengolahan data.
27
3.5.1 Persiapan penelitian Proses pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara linear yaitu secara berurutan mulai dari latar belakang masalah hingga pelaporan hasil penelitian ( Iskandar, 2013). Pertama peneliti menemukan masalah penelitian, kemudian merumuskannya secara konseptual dan operasional. Kedua, peneliti mencari teori yang sesuai dan membuat hipotesis. Terakhir penelti menentukan metode penelitian yaitu mencari populasi, sampel, merancang alat ukur dan teknik pengolahan data yang tepat. Peneliti juga mencari alat ukur yang mamapu mengukur variable penelitian yaitu variable pola asuh dan perilaku konsumtif. Dalam penelitian ini, peneliti menyiapkan surat perizinan sebagai pesetujuan bahwa subyek merasa tidak keberatan untuk diambil data pribadinya yang nantinya data itu akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Data yang di dapat tidak akan disebar luaskan dan akan dijaga kerahasiaannya. Kemudian peneliti juga menyiapkan data kontrol yang harus di isi oleh subyek penelitian seperti mengenai usia, latar pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan dan berapa lama telah berdomisili di Jakarta. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Untuk memastikan keabsahan dari kuesioner yang akan peneliti bagikan maka peneliti melakukan serangkaian pengecekan. Salah satunya menguji kesesuaian item dengan bantuan expert judgement. Kemudian dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Uji instrumen diberikan kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah item yang ada dapat mengukur variabel yang ingin diukur. Peneliti menggunakan kuesioner yang disebar kepada 30 orang responden, uji coba terdiri dari dua kuesioner yakni kuesioner pola asuh dan perilaku konsumtif dimana masing-masing kuesioner berisi 40 pernyataan yang dibuat dalam skala likert.
3.5.2 Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2014 di Jakarta. Peneliti menyebarkan kuesioner pada setiap orang yang peneliti temui seperti di pusat-pusat perbelanjaan atau yang peneliti anggap sesuai dengan kriteria
28
responden dalam penelitian ini. Peneliti juga menyebarkan kuesioner pada remaja agar dibagi-bagikan kembali kepada teman sesama remaja. Sebagai ucapan terima kasih peneliti juga membagikan sovenir kepada para responden yang bersedia mengisi kuesioner.
3.5.3 Teknik pengolahan data Penelitian ini menggunakan analisis statistik, menurut Iskandar (2013) analisis statistik adalah suatu cara pengolahan data untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dalam bentuk angka hingga dapat menghasilkan data yang mudah dipahami atau diinterpretasikan oleh pembacanya. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis inferensial. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah hipotesis nol diterima ataukah ditolak (Iskandar, 2013). Teknik pengolahan data yang digunakan adalah korelasional Spearman yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan diantara kedua variabel (gravetter ,2009) Analisis statistik ini menggunakan program SPSS (Statistical Product And Service Solution). Menurut menolong
peneliti
dalam
Iskandar (2013) analisis statistik digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik
variable
atau
menyimpulkan hasil pengamatan. Sedangkan program SPSS digunakan ntuk menganalisis data deskriptif seperti menentukan mean, median, persen, standar deviasi, frekuensi dan varians.