BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.Talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben Raya 51, Apartemen Permata Eksekutif, Lobby 2, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui strategi promosi Talkmen.com terhadap event nonton bareng final Liga Champions 2013. Metode penelitian kualitatif didefinikasikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2011: 3). Penelitian kualitatif merupakan pengamatan pada suatu objek kemudian hasil pengamatan tersebut diolah menjadi data.Penelitian kualitatif menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Pawito (2007:37) menyebutkan bahwa: “Metode penelitian kualitatif biasanya dijalankan dengan tujuan deskriptif yaitu menjelaskan sebuah fenomena secara rinci dan mendalam dari hasil pencarian makna dan nilai dibalik data-data yang tampak seperti penelitian seorang antropologis yang menjelaskan kehidupan sebuah suku di suatu tempat.”
29
30 Metode kualitatif tidak mendasarkan bukti-bukti empiric pada logika matematik, prinsip bilangan, ataupun teknik analisis statistic, tetapi lebih kepada penelitian hal-hal yang diskursif, seperti transkrip dokumen, catatan lapangan, hasil wawancara peneliti, dokumen tertulis seperti dari buku dan jurnal, dan juga data non-diskursif seperti, patung, foto, candi, music dan hasil karya lainnya yang dapat menunjang hasil penelitian. (Pawito,2007:39) Peneliti
menggunakan
metode
penelitian
kualitatif
dalam
penelitiannya, karena peneliti ingin menemukan, menggambarkan serta menjelaskan makna yang terdapat dalam penelitian, yaitu bagaimana strategi promosi perusahaan Talkmen.com melalui sosial media Twitter pada event nonton bareng final Liga Champions 25 Mei 2013. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif deskriptif dimana peneliti ingin melihat strategi yang digunakan oleh perusahaan Talkmen.com pada event yang mereka buat.
3.2 Sumber Data Dalam penelitian ini, data akan dikumpulkan dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2005:63) sumber data primer dan sumber data sekunder adalah: 1. Sumber Primer: sumber data yang langsung memberikan data pada peneliti. 2. Sumber Sekunder: sumber data yang tidak langsung memberikan data pada peneliti misalnya berupa dokumen atau diperoleh melalui orang lain.
31 Dari sisi cara pengumpulan data, dibedakan menjadi observasi, interview, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempat cara tersebut.
3.3 Satuan Kajian Satuan kajian dari penelitian ini adalah strategi promosi dari Talkmen.com. Karena Talkmen.com menjalankan strategi promosi melalui sosial media Twitter pada event nonton bareng final Liga Champions 2013.
32
3.4 Tahap-Tahap Riset
Perumusan Masalah
Penentuan Objek Penelitian
Data Primer
Data Sekunder
Studi Pustaka
Pemilihan informan yang tepat
Analisa Melaksanakan semistructured interview Kesimpulan Analisa data hasil semistructured interview Saran Faktor-faktor uji keabsahan data
Gambar 3.4 Tahap – Tahap Riset
33
3.5 Metode Riset Metode riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semistruktur
(semistructured
interview),
observasi
(observasi
partisipan), dokumentasi, kajian pustaka. 1. Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab terhadap responden yang berkaitan dengan masalah yang diamati. (Kriyantono, 2009:97) Pada intinya wawancara merupakan metode pengumpulan data pada riset kualitatif, yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif (intensive-interview) dan kebanyakan tak berstruktur tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. Menurut
Kriyantono
(2009:98)
dalam
buku
Riset
Komunikasi, ada beberapa jenis wawancara yang biasa ditemukan dalam kegitan riset yaitu: 1. Wawancara Pendahuluan: Wawancara jenis ini tidak ada sistematika tertentu dan bertujuan untuk membangun konfidensi peneliti pada informannya. Dalam riset kualitatif, jenis wawancara ini berguna dalam upaya menciptakan peneliti)
rapport
(kepercayaan
informan
pada
34 2. Wawancara Terstruktur (Structured Interview): Pada jenis wawancara
ini,
peneliti
menggunakan
pedoman
wawancara. Pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah disusun secara sistematis. Wawancara jenis ini biasanya survei,
digunakan pada riset kuantitatif, misalnya sebagai
data
tambahan
pertanyaan
dalam
kuisioner. 3. Wawancara Semistruktur (Semistructured Interview): Wawancara jenis ini, peneliti biasanya mempunyai daftar pertanyaan
tertulis
tetapi
dimungkinkan
untuk
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang masih terkait dengan pokok permasalahan. Contoh metode pengumpulan data yang menggunakan jenis wawancara ini adalah Focus Group Discussion (FGD). 4. Wawancara Mendalam (Depth Interview): Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara jenis ini biasanya dilakukan dengan cara berulang-ulang secara intensif dan merupakan alat utama pada riset kualitatif Kriyantono (2009:98-100). Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode wawancara. Kekurangan-kekurangan dari metode wawancara yang pertama ialah, informan
atau
responden
yang
diwawancarai
tidak
selalu
menyampaikan fakta yang sesungguhnya. Kedua, bisa terjadi
35 informan tidak selalu ingat akan peristiwa atau perbuatan yang pernah terjadi. Ketiga, sering terjadi perbedaan penggunaan bahasa atau simbol komunikasi lainnya antara peneliti dengan informan dan bisa menyebabkan interpretasi Kriyantono (2009:103). Sedangkan kelebihan-kelebihan dari metode wawancara ialah, pertama dapat memberikan kesempatan pada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan.
Kedua,
memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang. Ketiga, pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah dari informan. Keempat, pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi. Penulis dalam penelitian ini menggunakan wawancara jenis semiterstruktur karena penulis harus mendapatkan informasi dan data untuk mengetahui strategi promosi Talkmen.com melalui sosial media Twitter dalam event nonton bareng final Liga Champions. Pada
penelitian ini, pedoman permasalahan dijadikan
landasan ketika melakukan wawancara. Dalam wawancara ini, peneliti mewawancarai pihak internal Talkmen.com dan pihak eksternal follower dari Talkmen.com. Peneliti menggunakan teknik wawancara semistruktur (structured semistructured)
2. Observasi
36 Metode observasi adalah metode dimana peneliti melakukan penelitian secara langsung, peneliti ikut terlibat didalam mengumpulkan data di lapangan. Keunggulan dari metode observasi adalah data yang didapatkan adalah hasil dari penelitian di lapangan yang dilihat dan dirasakan langsung oleh peneliti. (Kriyantono, 2009:108) Peneliti
melakukan
pengamatan
langsung
pada
objek
penelitian yaitu peneliti melihat strategi promosi Talkmen.com melalui sosial media twitter pada event nonton bareng final Liga Champions 2013. Peneliti mengamati secara langsung promosi Talkmen.com melalui akun twitter mereka @TalkMen_Com, peneliti juga memberikan saran kepada divisi sosial media yang menjalankan
tugasnya
untuk
mensosialisasikan
dan
mempromosikan event nonton bareng final Liga Champions 2013. Observasi ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. 2.1 Observasi Partisipan Peneliti melakukan jenis metode observasi partisipan dimana peneliti juga ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok
yang
diteliti.
Dengan
metode
ini
peneliti
mendapatkan gambaran penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti menggunakan observasi partisipan, karena peneliti menjadi salah satu bagian dari staff yang mengelola event nonton bareng final Liga Champions.
37
3. Dokumentasi Menurut (Herdiansyah, 2011:143), studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Pada penelitian ini peneliti mengambil data dari foto-foto hasil dokumentasi tim Talkmen.com selama berlangsungnya event nonton bareng Final Liga Champions 2013.
3.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Wawancara Semistruktur (semistructured interview) Pertanyaan yang akan diajukan pada wawancara ini meliputi pertanyaan formal yakni tentang strategi promosi melalui twitter yang dijalani Talkmen.com untuk menarik pengunjung pada event nonton bareng. Dalam wawancara ini subyek sebagai sumber yang diwawancarai atau informan adalah pihak internal manajemen PT. Talkmen Media Inc yang berwenang memberikan informasi, yaitu: 1. Event Manager PT. Takmen Media Inc: Bapak Abi Mantra sebagai narasumber yang akan memberikan informasi mengenai event nonton bareng Talkmen.com.
38 2. Social Media PT. Talkmen Media Inc: Bapak Rio Radityo sebagai key informan, karena beliau yang memegang kendali terhadap publikasi di sosial media seperti Facebook dan Twitter. Sedangkan untuk pihak eksternal peneliti akan mewawancarai pengunjung yang hadir pada event nonton bareng final Liga Champion 2013 yang diadakan oleh Talkmen.com di Foundry 8, yaitu: 1. Kaisar Ham sebagai penonton atau informan eksternal pertama. 2. Edwin L. Palit sebagai penonton atau informan eksternal kedua. 3.6.2 Observasi Peneliti
melakukan
pengamatan
langsung
pada
objek
penelitian, yaitu mengenai strategi promosi melalui sosial media twitter pada event nonton bareng final Liga Champions 2013. Peneliti menjadi salah satu staff yang membantu mengelola event. Peneliti juga mengamati secara langsung promosi dan sosialisasi event nonton bareng melalui twitter yang merupakan event pertama dari Talkmen.com.
39
3.6.3 Dokumentasi Peneliti mengambil data dokumentasi dari Talkmen.com pada saat berlangsungnya event, data yang dimaksud berupa foto-foto selama event Final Liga Champions berlangsung.
3.7 Keabsahan Data Dalam penelitian ini peneliti memakai validitas trustworthiness, validitas truthworthiness adalah pengujian kebenaran dengan kejujuran subjek dalam mengungkap fakta menurut apa yang dialami, dibayangkan dan dirasakan oleh narasumber Kriyantono (2009:123) Lalu dalam penelitian ini juga menggunakan metode triangulasi, yaitu metode yang mengecek keabsahan data. Metode triangulasi dilakukan
dengan
menggunakan
lebih
dari
satu
teknik
untuk
mengumpulkan data demi mendapatkan hasil yang sama. Menurut Moleong (2011:179), triangulasi adalah: “Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.”
Moleong membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik yang pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan: sumber, metode, periset dan teori.
40 Menurut Kriyantono (2009:124) Analisis triangulasi terbagi atas beberapa macam, yaitu: a. Triangulasi Sumber Yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. (Kriyantono, 2009:124) b. Triangulasi Waktu Yaitu observasi yang dilakukan berkali-kali untuk mengumpulkan data. c. Triangulasi Teori Pemanfaatan dua atau lebih teori untuk kemudian dicocok kan dengan hasil penelitian. d. Triangulasi Periset Metode mengecek keabsahan dengan menggunakan lebih dari satu orang peneliti untuk meneliti. Karena masing-masing peneliti mempunyai gaya, sikap dan pemikiran yang berbeda. e. Triangulasi Metode Metode keabsahan data dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Diantara keempatnya, teknik yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan menggunakan sumber atau yang dikenal juga dengan sebutan triangulasi data. Pawito (2007, 56) menambahkan bahwa triangulasi sumber/data menunjukkan usaha dari peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi untuk memperoleh data dalam kerangka persoalan yang sama. Hal ini bertujuan menguji data
41 yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber lain. Untuk menjaga keabsahan data dari penelitian ini, peneliti mengacu pada sumber-sumber lain dalam menginterpretasikan data. Sumber-sumber ini berupa bukubuku, jurnal, atau artikel yang berhubungan dengan penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode, untuk mendapatkan hasil yang maksimal peneliti menggabungkan metode pengumpulan data penelitian, yaitu melalui wawancara dengan sumber eksternal dan internal Talkmen.com, lalu observasi ketika menjalani kerja praktek, peneliti bisa mendapat hasil penelitian yang maksimal. Dan juga peneliti menggunakan triangulasi teori dengan mencocok kan teori yang digunakan dengan hasil penelitian yang diperoleh.
3.7.1 Penentuan Key Informan Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan key informan dan informan yang mempunyai kaitan dengan penelitian, antara lain: 1. Pada saat menentukan key informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan karakteristik yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian. (Ruslan, 2004: 156). Key informan yang dipilih oleh peneliti adalah Event Manager dan Social Media Manager dari Talkmen.com, kedua orang tersebut merupakan orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan event dan aktivitas promosi yang dilakukan oleh Talkmen.com dan juga
42 terdapat dua orang pihak eksternal yang ikut disertakan dalam penelitian yaitu penonton yang ikut menyaksikan event nonton bareng Final Liga Champions 2013.
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Reduksi Data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis data untuk mempertajam, memfokuskan, memilih, dan menyusun data untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Bagian-bagian dari reduksi data, yaitu membuat rangkuman, tema-tema, memo-memo dan pemisahan. (Moleong, 2011:92) 3.8.2 Data Display Metode data dapat kita defenisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang memperbolehkan kesimpulan dan pengambilan tindakan. (Moleong, 2011:92) 3.8.3 Conclusion Drawing/Verification Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencatat pola-pola, penjelasan konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi-proposisi. (Moleong, 2011:92)