BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu dan memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana. Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dan bagaimana menganalisisnya. Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi (Sumarni, 2006, p47).
3.1.1 Jenis Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penenlitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis dan Metode Penelitian
1. Mengetahui
banyaknya
cacat
yang terdapat dalam produksi
Deskriptif,
studi
kasus
Unit Analisis Organisasi,
Time Horizon
Crozz Sectional
Bagian Produksi
kulkas. 2. Menganalisis
batas
kendali
produk kulkas. 3. Menganalisis cacat mayor yang terdapat dalam produk kulkas.
Deskriptif,
studi
kasus
Organisasi,
Crozz Sectional
Bagian Produksi
Deskriptif, kasus
studi
Organisasi, Bagian Produksi
42
Crozz Sectional
43
3. Mendapatkan
faktor-faktor
yang mempengaruhi cacat
Deskriptif,
studi
kasus
Organisasi,
Crozz Sectional
Bagian Produksi
mayor pada produk kulkas. 4. Mengetahui efektifitas antara metode
Military
Standard
dengan
Statistical
Process
Deskriptif, kasus
studi
Organisasi,
Crozz Sectional
Bagian Produksi
Control Sumber : Hasil Analisis Data, Oktober 2006
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian metode deskriptif dengan studi kasus pada PT. Sharp Electronics Indonesia dengan pendekatan optimasi model Quality Control. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2004, p11). Tujuan penelitian deskriptif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa, apakah, kapan, di mana, dan bagaimana dari suatu topik penelitian. Jadi, penelitian berupaya mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah (Sumarni, 2006, p52). Studi kasus adalah penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu, dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
44
3.1.2 Unit Analisis Unit analisis penelitian ini adalah PT. Sharp Electronics Indonesia yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan barang-barang elektronik dan alatalat rumah tangga. Data yang diperoleh dari PT. Sharp Electronics Indonesia bagian produksi akan diolah dengan menggunakan metode Statistic Process Control (SPC). Setiap tahunnya, PT. Sharp Electronics Indonesia memproduksi kulkas dengan jumlah yang cukup besar, yakni 800.000 unit kulkas. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengamati dan melakukan penelitian terhadap salah satu jenis kulkas yang dihasilkan oleh PT. Sharp Electronics Indonesia, yaitu kulkas type SJ-17 MK II series.
3.1.3 Horison Waktu Penelitian ini meneliti mengenai pengendalian proses produksi untuk meminimumkan hasil produk yang cacat pada 3 lini proses produksi yaitu Cabinet Poly Urethan, Total
Assembly, dan Finishing selama 1 tahun terhitung dari September 2005 - Agustus 2006. Horison waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Studi
cross sectional umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subyek pada waktu tertentu. (Indriantoro, 2002, p95-96).
45
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Instrumen Pengukuran - Garis sentral
Definisi Garis yang melukiskan nilai baku yang menjadi dasar perhitungan
terjadinya
penyimpangan
hasil-hasil
pengamatan untuk tiap sampel. - UCL atau Batas Kontrol Atas - LCL atau Batas Kontrol Bawah - Bagan Kendali
Garis yang menunjukkan penyimpangan paling tinggi dari nilai baku. Garis yang menunjukkan penyimpangan paling rendah dari nilai baku. Gambaran
grafis
data
sejalan
dengan
waktu
yang
menunjukkan batas atas dan bawah proses yang ingin kita kendalikan - Diagram Pareto
Diagram
yang
digunakan
berbagai
kategori
kejadian
untuk yang
memperbandingkan disusun
menurut
ukurannya dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan - Diagram Fish Bone
Suatu
pendekatan
terstruktur
yang
memungkinkan
dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang terjadi Sumber : Hasil Analisis Data, Oktober 2006
46
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data
Sumber Data
Pelaksanaan pengawasan mutu produk
Data primer dari wawancara dan observasi
Data jumlah produksi dan produk cacat
Data sekunder dari laporan produksi
Data jenis cacat produk
Data sekunder dari laporan produksi
Data sebab-sebab cacat produk
Data primer dari wawancara dan observasi
Sumber : Hasil Analisis Data, Oktober 2006
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data dokumenter (dokumentary data). Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian (Indriantoro, 2002, p146). Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data mengenai laporan dari bagian produksi, yaitu data jumlah produksi dan jumlah cacat produk selama 1 tahun dari bulan September 2005-Agustus 2006. Sumber data penelitian yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002,p147), data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. Dalam penelitian ini, sumber data penelitiannya berasal dari observasi langsung dan wawancara dengan staff produksi PT. Sharp Electronics Indonesia. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung mengenai media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Dalam penelitian ini, sumber data penelitiannya berasal dari data laporan produksi bulanan PT. Sharp Electronics Indonesia.
47
3.4 Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh penulis menggunakan beberapa metode, yaitu : 1. Metode Riset Lapangan (Field Research Method) yaitu metode yang di dapat langsung dari lapangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, didapat dengan cara : a. Data primer didapat dari : - Observasi yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke perusahaan sebagai objek penelitian, yaitu PT. Sharp Electronics Indonesia sehingga didapatkan data mengenai proses produksi dan informasi lainnya yang penting mengenai perusahaan. - Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dimana terjadi tanya jawab mengenai proses produksi yang penting dalam penelitian ini. b. Data Sekunder didapat dari data laporan bagian produksi bulanan yang berisi mengenai jumlah produksi dan junlah cacat produk yang dihasilkan oleh PT. Sharp Electronics Indonesia. 2. Metode penelitian kepustakaan (Library Research Method) yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan dengan bantuan beberapa buku mengenai masalah pengendalian proses.
48
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite) (Sumarni, 2006, p69). Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan lini (15 lini) dalam proses produksi pembuatan kulkas type SJ-17 MK II series. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni, 2006, p70). Untuk membatasi sampel yang ada maka dilakukan penentuan sampel yaitu sampel mempunyai jumlah cacat produk lebih besar daripada sampel lainnya. Berdasarkan penentuan sampel tersebut, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 lini dalam proses produksi yaitu Cabinet Poly Urethan, Total
Assembly, dan Finishing.
3.6 Teknik Pengolahan Sampel Teknik pengolahan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Statistic Process Control (SPC). Tabel 3.4 Teknik Pengolahan Sampel Tujuan Penelitian
Alat Bantu Analisis
1. Mengetahui banyaknya cacat yang terdapat dalam
Lembar Pengecekan
produksi kulkas 2. Menganalisis batas kendali produk kulkas.
Bagan Kendali
3. Menganalisis cacat mayor yang terdapat dalam
Diagram Pareto
produk kulkas. 4. Mendapatkan
faktor-faktor
yang
cacat mayor pada produk kulkas.
mempengaruhi
Diagram Fish Bone
49
5. Mengetahui
efektifitas
antara
metode
Standard dengan Statistic Process Control
Military
Perbandingan
antara
metode
Militery Standars dan Statisticl Process Control
Sumber: Hasil Analisis Data, Oktober 2006
1. Lembar pengecekan digunakan untuk mengetahui berapa banyaknya cacat yang terdapat selama proses produksi pada PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA selama periode September 2005-Agustus 2006 2. Peta kendali p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian (penyimpangan atau sering disebut cacat) dari item-item dalam kelompok yang sedang diinspeksi. Dengan demikian peta kendali p digunakan untuk mengendalikan proporsi dari itemitem yang tidak memenuhi syarat spesifikasi kualitas atau proporsi dari cacat yang dihasilkan dalam suatu proses. Jadi peta kendali ini digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan. 3. Diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang terakhir yang terendah serta ditempatkan pada sisi paling kanan. 4. Diagram Fish Bone adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram fish bone digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu. Diagram sebab-akibat ini juga sering disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone diagram).
50
3.7 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang menginterpretasikan dan menganalisis hasil dari perhitungan metode Statistic Process Control (SPC). Apakah tingkat kecacatan hasil proses produksi kulkas type SJ-17 MK II series masih dalam batas kendali atau tidak. Yang menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan produk yang sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan perusahaan. Kemudian akan dilihat jenis cacat apa yang paling dominan dari ketiga proses tersebut dan faktor penyebab terjadi kecacatan tersebut.
3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian menjelaskan mengenai hasil analisis peneliti, yaitu melihat gambar peta kendali dari ketiga lini proses produksi yang dijadikan bahan penelitian yaitu Cabinet Poly Urethan, Total Assembly dan Finishing. Dari gambar peta kendali tersebut akan diketahui apakah tingkat cacat dari produk kulkas type SJ-17 MK II series masih dalam batas kendali. Bila tebaran proporsi cacat berada di atas garis UCL (Batas Kendali Atas) maka perusahaan perlu melakukan inspeksi ulang untuk mereduksi tingkat kecacatn produk sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai. Bila tebaran proporsi cacat berada di bawah LCL (Batas Kendali Bawah) maka perusahaan akan untung dari segi keefisienan produksinya.