Bab 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai proses bisnis yang berlangsung pada Toko Istana Boneka dan metode perancangan yang digunakan dalam membuat sistem informasi perhitungan arus kas beserta rancangan berupa design dan tabel-tabel yang terdapat dalam sistem tersebut.
1.1 Proses Bisnis Toko Istana Boneka merupakan salah satu usaha perorangan yang beralamat di Villa Bukit Mas RQ-7 kota Surabaya. Proses bisnisnya dalam transaksi keuangannya sudah menggunakan sistem informasi untuk melakukan transaksi penjualan dan pembeliannya. Bagan proses bisnis pada Toko Istana Boneka dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
16
Start
Pelanggan mem beli barang
Pemilik toko mem beli produk dari pem asok
Kas ir m engecek harga barang pada s is tem
Pemilik toko menginputkan data barang dan ke dalam s is tem
Sis tem m enampilkan harga barang
Sis tem akan mem pros es trans aks i
Sis tem m enghas ilkan jurnal umum
Sis tem m enampilkan jurnal um um
End
Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Bisnis
Pada Gambar 3.1 proses bisnis transaksi keuangan pada Toko Istana Boneka ini diawali dengan konsumen menghampiri kasir, lalu kasir akan menginputkan/memasukkan barang yang telah dibeli dengan cara menscanner barcode barang tersebut. Kemudian data dari barang yang telah dibeli oleh konsumen akan masuk ke dalam sistem dan akan menampilkan harga barang. Kemudian pemilik toko membeli barang dari pemasok setelah itu kasir atau pemilik toko dapat menginputkan data barang ke dalam sistem sehingga data barang tersimpan ke dalam sistem dan mempermudah dalam transaksi penjualan. Setelah itu sistem akan memproses transaksi penjualan
dan
pembelian
barang
menghasilkan jurnal umum. 17
kemudian
sistem
akan
1.2 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi ini. Metode-metode yang digunakan peneliti dibagi menjadi beberapa tahap.
Gambar 3.2 Bagan Tahapan Penelitian
a. Pada tahap studi pustaka dimulai dengan mengumpulkan data untuk memenuhi landasan teori yang didapat dari hasil studi literatur atau kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan 18
data dengan mencari, membaca kemudian mempelajari bukubuku pustaka dan sumber-sumber referensi lain yang relevan dengan penelitian yaitu yang berhubungan dengan penelitian terdahulu dan
teori sistem informasi, laporan arus kas
menggunakan metode langsung. b. Pada tahap pengumpulan bahan dan data diperoleh peneliti melalui teknik wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan pemilik Toko Istana Boneka. Selain menggunakan teknik wawancara, peneliti juga melakukan observasi yaitu pengumpulan data dilakukan dengan mengamati sistem lama yang digunakan oleh toko dan melihat langsung
transaksi
keuangan
yang
ada.
Peneliti
juga
menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data pada kegiatan dokumentasi dilakukan dengan melihat data-data, catatan-catatan, dan dokumen yang terkait dengan perhitungan arus kas pada Toko Istana Boneka. c. Pada
tahap
selanjutnya
yaitu
analisis
masalah,
peneliti
menganalisis masalah yang terdapat pada Toko Istana Boneka, masalah yang didapat yaitu sistem yang ada belum bisa memenuhi keinginan pemilik toko untuk bisa mengetahui detail laporan arus kas sehingga pemilik toko mengalami kesusahan untuk mengetahui kegiatan operasi toko tiap bulan. Jadi, untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh sistem lama, peneliti menyarankan untuk menggunakan sistem baru yang akan dikembangkan yaitu Sistem Informasi Perhitungan Arus
Kas
Menggunakan
Metode
Langsung.
Dengan
menggunakan sistem yang baru, diharapkan laporan arus kas
19
yang dihasilkan dapat membantu pemilik toko mengetahui kondisi keuangan usahanya. d. Pada tahap pengembangan sistem peneliti mengembangkan sistem informasi perhitungan arus kas ini menggunakan metode prototype, dimana peneliti dengan pemilik Toko Istana Boneka selalu berinteraksi selama proses pembuatan sistem sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pemilik toko. Pada tahap ini, prototype yang dibangun mengacu pada kepuasan pemilik toko. e. Pada tahap pengujian sistem ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
black box testing
yang
bertujuan apakah
fungsionalitas dari sistem informasi perhitungan arus kas yang telah dibuat ini sudah dapat berjalan dengan baik.
1.3 Metode Pengembangan Sistem Dalam
pelaksanaan
perancangan
Sistem
Informasi
Perhitungan Arus Kas menggunakan metode prototyping. Metode prototyping adalah metode yang dapat digambarkan sebagai proses pembuatan model dari sistem yang akan dikembangkan. Dengan menggunakan metode prototyping maka pengembang aplikasi dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. (Pressman, 2001). Bagan metode prototyping dapat di lihat pada Gambar 3.3 di bawah ini: .
20
Gambar 3.3 Bagan Metode Prototype (Pressman, 2001)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam metode prototyping adalah mengumpulkan informasi tentang kebutuhan aplikasi, dari kebutuhan tersebut kemudian dibuat prototypenya. Pada pembuatan prototype, yang diutamakan ialah proses masukan dan keluaran dari aplikasi sedangkan kualitas aplikasi yang dibangun belum diperhatikan. Setelah melalui tahapan pembuatan prototype, tahapan selanjutnya ialah memperlihatkan prototype tersebut kepada pengguna. Pada tahap inilah evaluasi prototype dilakukan, tiga tahapan tersebut terus berulang selama prototype yang dibangun belum sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini, prototype dinyatakan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna pada prototype kedua. Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 10 Februari 2012. Kemudian prototype pertama diperlihatkan pada tanggal 1 Maret 2012. Sesuai dengan tanggapan pada saat memperlihatkan prototype pertama, dibangunlah prototype kedua. Prototype kedua diperlihatkan pada tanggal 25 Maret 2012.
21
Tabel 3.1 Tabel Prototype
Versi
Keterangan Melakukan
wawancara,
observasi terhadap sistem yang
V1. 10 Februari 2012
lama
dan
melihat
proses
transaksi di Toko Istana Boneka. V2. 01 Maret 2012
Menunjukkan prototype pertama
V2. 25 Maret 2012
Menunjukkan prototype kedua
3.3.1 Tahapan Metode Prototyping Pada tahap listen to customer atau mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun peneliti melakukan tahap wawancara dengan Pemilik Toko Istana Boneka. Dari tahap wawancara tersebut diketahui kebutuhan secara umum aplikasi yang akan dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil wawancara tahap pertama adalah : 1. Sistem dapat menampilkan berapa beban dan biaya yang dikeluarkan oleh costumer dalam periode satu bulan. 2. Sistem dapat membuat laporan keuangan arus kas. Setelah melakukan wawancara, tahapan selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/ revise mock-up atau membangun sistem secara cepat. Dalam artian lebih memfokuskan pada input dan output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap
pertama.
Tahap
ini
menghasilkan
Sistem
Informasi
perhitungan arus kas prototype pertama. Setelah prototype pertama dihasilkan proses memasuki tahapan selanjutnya yaitu customer test 22
driver mock-up. Pada tahap ini sistem informasi perhitungan arus kas menggunakan metode langsung prototype pertama diserahkan kepada pengguna dan mendiskusikan solusi untuk kendala-kendala yang dialami pada saat pembuatan prototype pertama dan tahapantahapan pada metode prototyping mulai berulang. Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil wawancara tahap kedua adalah : 1. Sistem dapat melakukan pengelolaan data yaitu costumer ingin dapat mengetahui laporan laba rugi dan neraca usahanya. Setelah mendapatkan informasi baru tentang kebutuhan sistem, sistem
informasi
perhitungan
arus
kas
prototype
pertama
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan baru hasil evalusai prototype pertama menjadi prototype kedua. Pembangunan sistem prototype kedua ini juga lebih menekankan pada proses input dan output. Setelah sistem
prototype kedua selesai dibangun sistem
informasi perhitungan arus kas prototype kedua diserahkan kepada pengguna untuk dievaluasi oleh penguna. Dari hasil evaluasi Sistem Informasi perhitungan arus kas prototype kedua, pengguna menyatakan sistem informasi perhitungan arus kas menggunakan metode langsung prototype kedua sudah memenuhi kebutuhan. Hal ini menyebabkan tahapan dalam metode prototyping berhenti karena tahapan dalam metode prototyping dinyatakan selesai jika pengguna menyatakan bahwa prototype yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan mereka. Setelah mengetahui kebutuhan sistem yang sebenarnya sesuai dengan sistem informasi perhitungan arus kas menggunakan 23
metode langsung
prototype kedua,
dikembangkanlah sistem
informasi perhitungan arus kas prototype kedua tersebut dengan memperhatikan kualitas dari sistem yang dibangun seperti proteksi, aturan-aturan yang berlaku dan interface dari aplikasi.
3.3.2 Analisis Kebutuhan Hardware dan Software Dalam
Perancangan
dan
Implementasi
Sistem
Informasi
Perhitungan Arus Kas Menggunakan Metode Langsung pada Toko Istana Boneka dibutuhkan spesifikasi minimum perangkat keras dan perangkat lunak seperti tercantum pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan
Spesifikasi
Prosesor
Intel Pentium 4
RAM
1 GB
Harddisk
80 GB
Tabel 3.3 Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan
Spesifikasi
Tools Text Editor
Microsoft Visual Studio 2008
Software Server
SQL Server 2008
UML Designer
Rational Rose
24
3.3.3 Perancangan Sistem Rancangan desain sistem merupakan rancangan awal sebelum dilaksanakan penyelesaian terhadap suatu masalah yang ada. Untuk mencapai tujuan atau hasil yang memadai sesuai kebutuhan dari permasalahan yang ada, maka diperlukan suatu rancangan sistem yang dapat menggambarkan secara garis besar seluruh masalah yang ada. Dalam merancang Sistem Informasi Perhitungan Arus Kas Menggunakan Metode Langsung ini digunakan Unified Modelling Languange (UML) sebagai bahasa pemodelan untuk merancang sistem yang akan dibangun. UML terdiri dari tiga belas jenis diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Pada perancangan Sistem Informasi Perhitungan Arus Kas Menggunakan Metode Langsung ini, sistem dimodelkan dengan lima diagram yaitu: Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram dan Deployment Diagram. Kelima diagram ini dipilih karena sudah memenuhi kebutuhan dalam pemodelan sistem yang dibangun. a.
Use Case Diagram Use case
diagram menggambarkan hubungan antara
pengguna dan sistem yaitu bagaimana pengguna memanfaatkan atau menggunakan sistem tersebut. Use case diagram mendeskripsikan rangkaian
kegiatan
yang
dijalankan
oleh
aplikasi
dan
menggambarkan hubungan antara masing-masing aktor dengan setiap proses yang digambarkan melalui setiap use case. Setiap use
25
case menggambarkan sebuah proses yang terdapat dalam sistem yang akan dikembangkan. Dari hasil wawancara serta evaluasi yang didapatkan pada penyerahan prototype, dapat diketahui fungsionalitas yang harus dimiliki oleh aplikasi yang dibangun serta pengguna yang terdapat dalam sistem. Use case diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Mengim port Jurnal Umum <
>
<<extend>>
Mengelola Data Trans aks i Admin/Pemilik Toko
Mengim port Jurnal Penyes uaian
<<extend>>
Melihat Laporan Keuangan <<extend>>
Melihat Laporan Neraca
Melihat Laporan Laba Rugi
<<extend>>
Melihat Laporan Arus Kas
Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem
Di dalam use case diagram pada Gambar 3.4 terdapat satu pengguna yaitu Admin yang merupakan pemilik dari Toko Istana Boneka. Admin dapat melakukan transaksi dengan mengimport jurnal umum dan jurnal penyesuaian. Pada laporan keuangan admin dapat melihat laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
26
b. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Untuk kebutuhan proses dari sistem yang akan dibangun, terdapat tiga Activity diagram yaitu Activity diagram Transaksi dan Activity diagram Laporan Keuangan.
- Activity Diagram Transaksi
Admin
Sistem
Menu Trans aks i
Start
Pilih Jurnal Penyes uaian
Tampil Form Jurnal Um um
Pilih Jurnal Um um Tampil Form Jurnal Penyes uaian
Im port Jurnal Umum/Jurnal Penyes uaian
Data Dis impan
Menampilkan Has il Trans aks i
End
Gambar 3.5 Activity Diagram Transaksi
27
Pada Gambar 3.5 menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi saat pengguna menggunakan sistem adalah sistem akan menampilkan menu transaksi yang di dalamnya terdapat jurnal umum dan jurnal penyesuaian. Pengguna dapat memilih jurnal umum dan jurnal penyesuaian kemudian sistem akan menampilkan form jurnal umum dan jurnal penyesuaian. Setelah itu pengguna dapat mengimport jurnal umum dari file excel lalu sistem menyimpan data yang telah diinputkan, kemudian sistem akan menampilkan hasil transaksi. - Activity Diagram Laporan Keuangan
Admin
Sistem
Menu Laporan Keuangan
Start
Tampil Laporan Neraca
Pilih Laporan Neraca Tampil Laporan Laba Rugi
Pilih Laporan Laba Rugi
Tampil Laporan Arus Kas
Pilih Laporan arus Kas
Print Laporan
End
Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan Keuangan
28
Pada Gambar 3.6 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi saat pengguna menggunakan sistem ini adalah sistem akan menampilkan menu laporan keuangan, kemudian pengguna dapat memilih menu laporan laba rugi, laporan neraca dan laporan arus kas, lalu sistem akan menampilkan tampilan dari tiap-tiap laporan tersebut. Setelah itu pengguna dapat print laporan keuangan yang dihasilkan.
4. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansikan akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Perlu diketahui dalam pembentukan class diagram ini diperlukan analisa pembentukan setiap elemen model yang disebut kelas analisis. Kelas ini berstereotype boundary, control atau entity yang menggambarkan sebuah konsep awal mengenai benda dalam sistem aplikasi yang memiliki tanggung jawab dan perilaku yang berbeda. Dengan masing-masing fungsi yang dibawa setiap stereotype ini akan melengkapi pembentukan class diagram menjadi satu kesatuan yang utuh.
29
- Boundary Class, merupakan bagian yang menyediakan layanan interaksi antara pengguna aplikasi serta sistem dan termasuk aktifitas
yang
terjadi
di
dalamnya.
Untuk
membantu
mengklasifikasikan boundary yang digunakan, maka dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Pengelompokan Boundary yang Digunakan
No
1.
2.
Klasifikasi
Nama Boundary
Keterangan
Bagian
Tampil form
Maintenance
maintenance
Bagian
Tampil form
Transaksi
transaksi
Bagian
Tampil form
3. Laporan
laporan
Keuangan
keuangan
- Control Class, merupakan sebuah class yang berfungsi untuk mengkoordinasikan
aktivitas
dalam
sistem.
Kelas
ini
menghubungkan antara kelas entitas dengan kelas boundary. Bagian ini berkaitan dengan adanya perubahan struktur internal 30
sebuah entitas, berdasarkan parameter yang dikirimkan oleh pengguna. Untuk membantu mengklasifikasikan control yang digunakan, maka dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Pengelompokan Control yang Digunakan
No
Klasifikasi
Nama Control
Keterangan Penanganan maintenance jika ada
1.
Bagian
penambahan,
Maintenance
pengubahan
dan
penghapusan
data
akun. Penanganan transaksi
2.
dalam
Bagian
menyimpan,
mengedit, menghapus
Transaksi
dan mencancel data akun. Penanganan keuangan
Bagian
laporan dalam
merefresh,
3. Laporan Keuangan
mensubmit,
dan
menampilkan
data
akun menjadi laporan keuangan.
31
- Entity Class, berfungsi sebagai media penyimpanan segala informasi yang berada dalam sistem. Kelas ini juga berfungsi sebagai
media
pengolahan
data.
Untuk
membantu
mengklasifikasikan entitiy yang digunakan, maka dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Pengelompokan Entity yang Digunakan
No
Klasifikasi
Nama Entity
Keterangan Menyimpan informasi
1.
Bagian
tentang
data
akun
Maintenance
dengan id_akun dan nama akun Menyimpan
setiap
data transaksi yang
2.
sudah
dilakukan
Bagian
dengan
Id_Akun,
Transaksi
keterangan, nama_akun, tanggal, ref, debit, kredit dan total. Menyimpan
dan
memproses informasi
Bagian
detail
3. Laporan
setiap data
sehingga
Keuangan
menampilkan laporan keuangan.
32
Sehingga class diagram dari Sistem Informasi Perhitungan Arus Kas yang dikembangkan seperti pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Class Diagram Sistem
Class diagram sistem pada Gambar 3.7 dapat dijelaskan sebagai berikut. Class diagram terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel transaksi terdiri dari tiga kelas yaitu pertama kelas boundary merupakan form atau pengguna interface yang berisi 33
informasi tentang atribut yang dimiliki oleh transaksi, kedua yaitu control yang berisi operation atau method yang bisa dilakukan oleh transaksi yang terdiri dari jurnal umum dan jurnal penyesuaian, dan terakhir yaitu kelas entity merupakan tabel transaksi yang memiliki atribut dan method yang terjadi dalam proses transaksi dan yang akan menjadi tabel transaksi dalam pembuatan database. Tabel transaksi memiliki relasi dengan tabel laporan keuangan yaitu relasi one to one, dimana satu transaksi yang terjadi menghasilkan satu laporan keuangan yaitu laporan neraca, laba rugi dan arus kas. Tabel laporan keuangan terdiri dari tiga kelas yaitu pertama kelas boundary merupakan form atau pengguna interface yang berisi informasi tentang atribut yang dimiliki oleh laporan keuangan, kedua yaitu control yang berisi operation atau method yang bisa dilakukan oleh laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi, neraca dan laporan arus kas, dan terakhir yaitu kelas entity merupakan tabel laporan keuangan yang memiliki atribut dan method yang terjadi dalam proses laporan keuangan dan yang akan menjadi tabel laporan keuangan dalam pembuatan database.
4. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam sistem. Sequence diagram menekankan pada urutan waktu saat interaksi terjadi. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait). Dalam pengembangan sistem ini terdapat tiga Sequence diagram yaitu Sequence Diagram Transaksi, Sequence Diagram
34
Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi dan Neraca) dan Sequence Diagram Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas). - Sequence Diagram Transaksi (Jurnal Umum dan Jurnal Penyesuaian)
Gambar 3.8 Sequence Diagram Transaksi (Jurnal Umum dan Jurnal Penyesuaian)
35
Pada Gambar 3.8 menggambarkan urutan waktu pengguna melakukan proses transaksi yaitu jurnal umum atau jurnal penyesuaian. Langkah-langkahnya adalah pengguna/admin memilih jenis transaksi yang diinginkan, kemudian form transaksi_bundary memproses transaksi yang dipilih oleh pengguna/admin dan menampilkan form jurnal umum atau jurnal penyesuaian. Setelah itu pengguna/admin
menginput
transaksi_bundary
akan
data
menyimpan
transaksi data
lalu yang
form diinputkan
pengguna/admin yang akan diproses oleh form transaksi jurnal umum/jurnal penyesuaian_controller. Kemudian database akan terbuka
lalu
form
transaksi
jurnal
umum/jurnal
penyesuaian_controller akan menyimpan data transaksi ke dalam database kemudian database akan tertutup. Setelah data transaksi berhasil disimpan akan tampil pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan. Pengguna/admin juga dapat melihat jurnal umum atau penyesuaian, langkah-langkahnya adalah Pengguna/admin memilih lihat jurnal umum atau jurnal penyesuaian. Kemudian form transaksi_bundary akan mengambil data yang akan diproses pada form transaksi jurnal umum/jurnal penyesuaian_controller, lalu database terbuka kemudian form transaksi jurnal umum/jurnal penyesuaian_controller akan mengambil data dari database, setelah proses pengambilan telah dilakukan database akan tertutup. Kemudian
form
transaksi
jurnal
umum/jurnal
penyesuaian_controller akan melakukan proses penampilan data jurnal umum dan akan ditampilkan pada form transaksi_bundary.
36
- Sequence Diagram Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi dan Neraca)
: Admin/Pemilik Toko
LaporanKeuang an_boundary
LaporanLabaRugi/ Neraca_controller
LaporanKeuangan _entity
1: Pilih Jenis Laporan Keuangan
2: Select Jenis Laporan Keuangan (Laba Rugi/Neraca) 3: Open DB 4: Subm it Jurnal Umum
5: Close DB
6: Tam pil Laporan Laba Rugi/Neraca
7: Tam pil Laporan Laba Rugi/Neraca
Gambar 3.9 Sequence Diagram Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi dan Neraca)
Pada Gambar 3.9 menggambarkan urutan waktu pengguna melakukan proses laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dan neraca. Langkah-langkahnya adalah pengguna/admin memilih jenis laporan keuangan yang diinginkan kemudian form laporan keuangan_bundary memproses laporan keuangan yang dipilih oleh 37
pengguna/admin dan menampilkan form laba rugi atau neraca. Setelah itu database akan terbuka kemudian form laporan keuangan_boundary akan mensubmit jurnal umum pada form laporan laba rugi/neraca_controller lalu database tertutup. Setelah itu database akan memberikan laporan laba rugi/neraca yang akan ditampilkan pada form laporan keuangan_boundary. -
Sequence Diagram Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas)
: Admin/Pemilik Toko
LaporanKeuangan _boundary
LaporanArusKas_ controller
LaporanKeuangan _entity
1: Pilih Jenis Laporan Keuangan
2: Select Laporan Arus Kas 3: Open DB 4: Submit Laporan Laba Rugi/Neraca
5: Close DB
6: Tampil Laporan Arus Kas 7: Tampil Laporan Arus Kas
Gambar 3.10 Sequence Diagram Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas)
38
Pada Gambar 3.10 menggambarkan urutan waktu pengguna melakukan proses laporan keuangan yaitu laporan arus kas. Langkah-langkahnya adalah pengguna/admin memilih jenis laporan keuangan yaitu laporan arus kas, kemudian database akan terbuka lalu form laporan keuangan_bundary mensubmit laporan laba rugi dan neraca pada form laporan arus kas_controller untuk diproses setelah itu database akan tertutup. Kemudian laporan arus kas akan ditampilkan pada form laporan keuangan_bundary. 5. Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan komponen yang terdapat dalam infrastruktur sistem, yaitu di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
DB Server
App Server
Admin
preemptive <process name>
Gambar 3.11 Deployment Diagram Sistem
Gambar 3.11 merupakan gambar deployment diagram yang menjelaskan tentang perangkat yang digunakan dalam sistem, terdapat tiga perangkat yaitu sebuah komputer yang bertugas sebagai database server yang di dalamnya terdapat tiga tabel yang 39
digunakan di dalam database yaitu tabel akun yang berfungsi untuk mengelola akun, tabel transaksi yang berfungsi untuk mengelola data transaksi dan tabel laporan keuangan yang berfungsi untuk membuat laporan keuangan. Berikutnya terdapat sebuah komputer sebagai application server dan yang terakhir sebuah komputer sebagai client yang bertindak sebagai pengguna aplikasi (admin).
3.4 Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi dimulai dari perancangan database dan pembuatan interface sistem.
3.4.1 Perancangan Database Dalam pembuatan sistem ini akan terdapat tiga tabel dalam database. Struktur pembuatan tabel akan dipaparkan sebagai berikut. 1.
Tabel Transaksi Tabel Transaksi berfungsi untuk mengelola data code transaksi
dalam database. Struktur tabel Transaksi dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Tabel Transaksi
Field ID_Akun Keterangan Tanggal Ref Debit Kredit Total
Data Type char (10) text date varchar (50) integer integer unteger 40
Null
Extra
no
primary key
yes yes yes yes yes yes
Tabel 3.7 menjelaskan field-field yang terdapat dalam tabel Transaksi yang akan dirancang dalam database beserta dengan tipe data tiap field. Dimana terdapat tujuh field dalam tabel Transaksi dengan id sebagai primary key. 2.
Tabel Laporan Keuangan Tabel Laporan Keuangan berfungsi untuk mengelola data code
laporan keuangan dalam database. Struktur tabel Laporan Keuangan dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Tabel Laporan Keuangan
Field Nama_Akun Keterangan Tanggal Total
Data Type
Null
varchar (50) text date
yes yes yes
integer
yes
Extra
Tabel 3.8 menjelaskan field-field yang terdapat dalam tabel Laporan Keuangan yang akan dirancang dalam database beserta dengan tipe data tiap field. Dimana terdapat empat field dalam tabel Laporan Keuangan dengan id sebagai primary key.
3.4.2 Perancangan Interface Dalam Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Perhitungan Arus Kas Menggunakan Metode Langsung ini diperlukan interface dalam penggunaannya. Perancangan interface pada bagian ini akan menjadi dasar untuk pembuatan tampilan sistem yang akan dibuat. 41
1.
Desain Menu Utama Transaksi
Laporan Keuangan
Exit
Logo Toko Toko Istana Boneka Villa Bukit Mas RQ-7 Surabaya
Gambar 3.12 Desain Menu Utama
Gambar 3.12 merupakan rancangan interface mainform. Pada mainForm,
pengguna
dapat
memilih
menu
sesuai
dengan
kebutuhannya. Menu-menu yang tersedia adalah menu transaksi, laporan keuangan, dan exit.
2.
Desain Menu Transaksi Transaksi
Laporan Keuangan Exit
Jurnal Umum Jurnal Penyesuaian
Gambar 3.13 Desain Menu Transaksi
42
Pada Gambar 3.13 merupakan menu transaksi, di dalamnya terdapat jurnal umum dan jurnal penyesuaian. Rancangan form untuk masing-masing transaksi di atas dapat dilihat berikut. - Form Jurnal Umum dan Jurnal Penyesuaian Di bawah ini adalah rancangan form untuk jurnal umum dan penyesuaian. Form ini akan menampilkan jurnal umum periode bulan, di dalam form ini juga terdapat menu untuk menambahkan transaksi, jadi pengguna dapat menambahkan transaksi jika ada transaksi yang kurang. Kemudian transaksi yang ditambahkan itu secara otomatis akan tampil pada jurnal umum. Form jurnal umum dan jurnal penyesuaian hanya dibuat satu saja karena format jurnal umum dan penyesuaian sama. Hanya saja jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencatat semua penyesuaian yang terjadi pada Toko Istana Boneka. Pada umumnya, jurnal penyesuaian dibuat pada setiap akhir bulan.
43
Lihat
Tanggal ID_Akun
Keterangan
Nama Akun
Ref
Debit
Kredit
Jumlah Debit Jumlah Kredit Selisih Total Import Excel Tabel Hapus Tabel Gambar Simpan 3.21 Desain Form Jurnal Umum
Keluar
Gambar 3.14 Desain Form Jurnal Umum
Pada Gambar 3.14 merupakan form untuk menampilkan jurnal umum. Untuk menampilkan jurnal umum pengguna harus mengimport data jurnal umum dari excel. Setelah data telah diimport maka pengguna dapat menyimpan data jurnal umum tersebut. Pengguna dapat menghapus data jurnal umum yang telah diinputkan dan juga dapat melihat jurnal umum yang telah tersimpan.
44
3.
Desain Menu Laporan Keuangan
Transaksi
Laporan Keuangan
Exit
Laporan Laba Rugi Laporan Neraca Laporan Arus Kas
Gambar 3.15 Desain Menu Laporan Keuangan
Menu laporan keuangan ini memiliki sub menu berupa laporan laba rugi, laporan neraca dan laporan arus kas. Desain form untuk masing-masing sub menu dapat dilihat berikut ini. - Form Laporan Laba Rugi Pada Gambar 3.16 di bawah ini adalah rancangan form untuk melihat laporan laba rugi. Pengguna dapat melihat laporan laba rugi bulan dengan periode yang diinginkan dengan memilih tanggal yang diinginkan. Kemudian pada Gambar 3.17 pengguna dapat melihat laporan laba rugi Toko Istana Boneka yang diinginkan pengguna. Sehingga pengguna dapat mengetahui pencatatan semua pendapatan dari aktifitas utama yaitu penjualan dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama periode waktu tertentu.
45
Tanggal
-
Lihat Laporan Laba Rugi
Gambar 3.16 Desain Form Laporan Laba Rugi
Toko Istana Boneka Laporan Laba Rugi Periode……
Ok Gambar 3.17 Desain Laporan Laba Rugi
- Form Laporan Neraca Pada Gambar 3.18 di bawah ini adalah rancangan form untuk melihat laporan neraca. Pengguna dapat melihat laporan neraca dengan periode bulan yang diinginkan dengan memilih tanggal yang diinginkan. Kemudian pada Gambar 3.19 pengguna dapat melihat laporan neraca Toko Istana Boneka yang diinginkan pengguna. 46
Laporan neraca ini digunakan untuk mencatat semua perkiraan, kewajiban dan modal.
Tanggal
-
Lihat Laporan Neraca
Gambar 3.18 Desain Form Laporan Neraca
Toko Istana Boneka Neraca Periode……. (dalam rupiah)
Ok
Gambar 3.19 Desain Laporan Neraca
47
- Form Laporan Arus Kas
Tanggal
-
Lihat Laporan Arus KasArus Kas
Gambar 3.20 Desain Form Laporan Arus Kas
Toko Istana Boneka Laporan Arus Kas Periode………
Arus Kas dari kegiatan operasional Total kas dari kegiatan operasional
Rp …………
Ok
Cetak
Gambar 3.21 Desain Laporan Arus Kas
Pada Gambar 3.20 merupakan form untuk melihat laporan arus kas yang telah diproses. Sedangkan pada Gambar 3.21 merupakan 48
hasil dari laporan arus kas. Laporan arus kas ini digunakan untuk melaporkan transaksi yang terjadi dalam toko yang berkaitan dengan kas toko. Dalam laporan ini, transaksi kas yang terjadi pada umumnya dapat digolongkan dalam 3 kategori umum yaitu arus kas dari kegiatan operasional, arus kas kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan financial (keuangan) namun. Namun dalam pembuatan sistem informasi akuntasi perhitungan arus kas ini peneliti hanya membuat untuk kegiatan operasional, karena sudah menjawab masalah yang dibutuhkan oleh Toko Istana Boneka.
49