BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu; studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara/gambar atau cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan (Noor, 2011). Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah). Arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu cara melakukan sesuatu menurut aturan tertentu. Adapaun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang membicarakan tentang metode. Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknil ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu tujuan (Noor, 2011).
3.1.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori (Noor, 2011). Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubunganhubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. (Noor, 2011) 31
32 Langkah yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah 2. Merumuskan masalah 3. Melakukan penelitian 4. Analisis data 5. Menarik kesimpulan Peneliti menentukan sampel untuk diteliti dan peneliti akan menyebarkan kuisioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan seputar Asia’s Next Top Model kepada siswa OQ Modeling School. Hasil dari jawaban survei inilah yang akan diketahui apakah program Asia’s Next Top Model mempunyai pengaruh dalam membangun minat para siswa OQ Modeling School untuk menjadi model.
Gambar 3.1 Model Proses Metode Penelitian Rumusan masalah
Landasan teori
Pengajuan hipotesis
Identifikasi data
Penentuan sampel
Pengumpulan data
Analisis data Kesimpulan dan saran
33 3.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu hipotesis biasanya berbentuk pertanyaan (Sugiyono, 2004) Hipotesis penelitian sementara yang dapat dijabarkan adalah: 1. Ho = Tidak ada pengaruh antara program “Asia’s Next Top Model” terhadap minat untuk menjadi model siswa OQ Modeling School Jakarta. 2. Ha = Adanya pengaruh antara program “Asia’s Next Top Model” terhadap minat untuk menjadi model siswa OQ Modeling School Jakarta.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa dari OQ Modeling School yang berjumlah 40 siswa.
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Karena populasi dalam penelitian ini terbatas atau sedikit, maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh. (Sugiyono, 2004). Sampel jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100 (Noor, 2011). Dalam penelitian akan dilakukan penelitian tentang minat menjadi model pada siswa OQ Modeling
34 School. Karena jumlah siswa hanya 40, maka seluruh siswa dijadikan sampel penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Data dapat dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data Primer, data yang dikumpulkan peneliti dari objek penelitian secara langsung. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan Kuisioner, yang akan dijawab oleh responden. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban dari siswa-siswa OQ Modeling School terhadap kuesioner yang peneliti bagikan. a. Kuesioner Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 2. Data sekunder, data ini didapat dari pihak lain. Pihak lain disini dapat diperoleh dari instansi yang bersangkutan, atau didapat dari buku serta dari sumber yang berhubungan dengan topik yang peneliti pilih. Data sekunder berupa data yang didapat dari OQ Modeling School, berupa jumlah siswa, dll.
3.5 Skala Pengukuran Skala ialah ukuran majemuk yang terdiri dari beberapa butiran (item) yang memiliki struktur empiris atau logis.
(Ardianto, 2011). Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
35 Skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasi tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masingmasing pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat postif sampai sangat negative yang dapat berupa kata-kata antara lain: 1.
Sangat Setuju
1. Selalu
2.
Setuju
2. Sering
3.
Ragu-ragu
3. Kadang-kadang
4.
Tidak setuju
4. Hampir tidak pernah
5.
Sangat tidak setuju
5. Tidak pernah
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: 1. Sangat setuju/selalu diberi skor
5
2. Setuju/sering diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang diberi skor
3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor
1
Table 3.1 Skala Likert Pernyataan Skala Likert Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
36 3.6 Uji Keabsahan Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel, dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012)
3.6.1 Uji Validitas Validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada ojek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2004) Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masingmasing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrument akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti reliabilitas menujukkan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama.
37 Adapun langkah-langkah menguji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1. Mengajukan instrumen penelitian kepada sejumlah responden kemudian dihitung butir-butir
validitas
pernyataan/pertanyaannya.
Butir-butir
yang
valid
dikumpulkan menjadi satu, butir-butir yang tidak valid dibuang. 2. Membagi butir-butir yang valid tersebut menjadi dua belahan. Pengukuran reliabilitas menggunakan alfa cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baiknya item/butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Apabila nilai alpha Cronbach > 0.6 maka alat ukur itu bisa dikatakan reliabel, jika kurang dari 0.6 maka ridak reliabel. Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap suatu butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel.
3.6.3 Uji Normalitas Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α) tertentu (α = 0,05). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas diatas tidak terpenuhi (Noor, 2011). Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Korelasi Hipotesis asosiatif (hubungan) diuji dengan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, salah satunya adalah korelasi Pearson Product
38 Moment (r) korelasi rasio (η). Dalam contoh analisis ini, data yang dikorelasikan berbentuk interval, dan dari sumber data yang sama (Sugiyono, 2012). Nilai koefisien korelasi ini (Priyatno, 2013) adalah: Tabel 3.2 Koefisien Korelasi Korelasi Hubungan 0,0 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.7.2 Koefisien Determinasi Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Rumusnya adalah sebagai berikut: KP = r² x 100% Keterangan: KP
:
Koefisien Penentuan
r
:
Koefisien Korelasi
3.7.3 Regresi Persamaan regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi variabel dependen bila nilai variable independen dimanipulasi atau dirubah-rubah. Persamaan regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b X
39 Keterangan: Y
:
Nilai yang diprediksikan
a
:
Konstanta atau bila harga X = 0
b
:
Koefisien regresi
X
:
Nilai variabel independen
3.7.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Signifikan artinya nyata dan dapat digeneralisasikan atau berlaku pada keseluruhan populasi. Cara mengujinya adalah menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2012) : Uji hipotesis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t=
r n−2 1− r 2
Keterangan : r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah responden