BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan
dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009:53). Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2008:6). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design atau eksperimen quasi, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut Ari kunto (2002), eksperimen semu adalah penelitian eksperimen yang dilakasanakan tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol, sedangkan menurut Suryadibrata (1992), pengertian dari eksperimen semu adalah eksperimen yang dilakukan terhadap sekelompok subjek yang dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, yang pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan
36
diberikan, dan pengaruh perlakuan tersebut diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir. Model penelitian eksperimental yang digunakan adalah pretest dan posttest group design, yaitu rancangan yang digunakan dengan cara memberi perlakuan pada waktu tertentu dan mengukur dengan tes sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan. Berikut adalah pretest dan posttest group design:
X
O1
O2
Keterangan: O1
: pretest
X
: treatment
O2
: posttest
(Arikunto, 2006:85) Adapun alasan peneliti menggunakan metode eksperimen semu karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian, dan juga penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui keefektifitasan
pembelajaran
menggunakan
teknik
sebar
gambar
dalam
meningkatkan kosakata. Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas saja dan melihat perbedaan hasil tes siswa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik sebar gambar.
37
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Sutedi (2009:179) mengemukakan bahwa populasi penelitian memiliki pengertian yaitu manusia yang dijadikan sumber data. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 15 Bandung. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 15 Bandung.
3.2.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sutedi (2009:179) mengartikan sampel sebagai bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Jenis sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan pada kesamaan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 15 Bandung, dengan sampel sebanyak 20 orang siswa.
38
3.3
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data • Studi literatur Studi literatur merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang akan mendukung proses penelitian. • Rancangan Pembelajaran Rancangan Pembelajaran disusun untuk mengetahui bagaimana strategi penggunaan atau alur kegiatan teknik sebar gambar dalam pembelajaran kosakata. Penelitian dilakukan dengan tiga kali pertemuan dengan tiga Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. RPP disusun secara bertahap dari penggunaan teknik sebar gambar secara sederhana dan pengembangannya. Ini dimaksudkan agar reaksi/respon dari siswa sebagai sumber data terhadap penggunaan teknik sebar gambar dapat diamati dengan baik oleh peneliti. • Pedoman Observasi Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
Pedoman
observasi
digunakan
untuk
mengetahui
proses
pembelajaran kosakata menggunakan teknik sebar gambar. Bagi kelancaran
39
dan keefektifan obeservasi, supervisor hendaknya memiliki suatu pedoman observasi. Berikut pedoman observasi Tabel 3.1 Pedoman Observasi Kemunculan Komentar Ya Tidak
No Kegiatan 1
Siswa a. Kesiapan Siswa • Ketenangan siswa •
Penyiapan alat tulis dan buku ajar
b. Reaksi terhadap suara guru • Mendengarkan •
Fokus pada disampaikan
materi
yang
c. Aktifitas dalam pembelajaran • Menjawab pertanyaan yang guru ajukan
2
Guru a. Pengaturan suara • Jelas b. Dukungan gesture atau bahasa tubuh • Mendukung penjelasan c. Moving / penguasaan ruangan • Dapat mengendalikan siswa agar fokus d. Ketepatan dalam menggunakan teknik pembelajaran • Teknik yang digunakan sesuai dengan media e. Penguasaan materi pembelajaran
40
•
Menguasai disampaikan
materi
yang
f. Mengajukan pertanyaan pada siswa • Kejelasan perintah atau pertanyaan •
Siswa dapat menjawabnya
g. Memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran • Dengan verbal •
3.3.2
Dengan gesture
Instrumen Penelitian Menurut Dedi Sutedi (2009:155) instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti . Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
41
Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Soal Tes Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu (Sutedi,2009:157). Tes sering digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Artinya alat ukur seperti tes digunakan untuk mengorek informasi dari siswa, tentang kemampuannya setelah mengalami suatu proses pembelajaran. Arikunto (2009:87) mengungkapkan bahwa, tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan posttest. Pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap kosakata sebelum diberi perlakuan pengajaran dengan menggunakan teknik sebar gambar. Sedangkan posttest untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberi perlakuan pengajaran dengan menggunakan teknik sebar gambar. Soal tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Kisi-kisi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes No. Indikator pengukurnya 1
Jumlah soal
Nomor soal
5
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9, 10
5
11, 12, 13, 14, 15
5
16, 17, 18, 19, 20
Mengetahui kosakata dasar mengenai benda
2
Mengetahui kemampuan penerapan kosakata dasar benda dalam konteks kalimat
3
Mengetahui kemampuan dalam mengkategorikan kosakata benda
4
Mengetahui kemampuan dalam mengenali dan penggunaan kosakata benda pada wacana JUMLAH
2.
20
Angket Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang
diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian). Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden (Faisal, 1981:2 dalam Sutedi, 2009:164). Tipe dan bentuk pertanyaan pada angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya (Sutedi, 2009:164).
43
Angket ini diberikan setelah para siswa mendapatkan pembelajaran kosakata mengggunakan teknik sebar gambar. Angket ini berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan kosakata dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran bahasa Jepang selama ini serta mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan teknik sebar gambar. Kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Penelitian
No
1
Indikator pengukurnya
Jumlah
Nomor
pertanyaan
soal
2
1,4
2
3,2
1
5
2
6,9
dalam
1
7
/urgency
1
8
Mengetahui kemampuan siswa terhadap kosakata bahasa Jepang
2
Seberapa
jauh
efektifitas
pengajaran
kosakata bahasa Jepang selama ini 3
Mengetahui efektifitas penggunaan media (gambar,
film,
komik,dll)
dalam
pengajaran kosakata bahasa Jepang 4
Mengetahui minat siswa dalam teknik pengajaran kosakata bahasa Jepang
5
Mengetahui
kendala
siswa
mempelajari bahasa Jepang 6
Mengetahui pemakaian
kebutuhan teknik
baru
dalam
44
pembelajaran kosakata bahasa Jepang 7
Mengetahui
kesan
pembelajar
dalam
1
10
pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan
menggunakan
teknik
sebar
gambar JUMLAH
10
Pengolahan data angket dilakukan dengan melihat persentasi jumlah jawaban dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjumlahkan setiap jawaban angket 2. Menyusun frekuensi jawaban 3. Membuat tabel frekuensi 4. Menghitung persentasi setiap jawaban.
3.4
Teknik Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada
umumnya
dilakukan
secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari nilai tes awal (pretest) nilai tes akhir (posttest) dan angket yang diberikan kepada sampel penelitian. Setelah data diperoleh, kemudian diperoleh pengolahan data dengan perincian sebagai berikut :
45
1. Tes Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan tahaptahap sebagai berikut : a. Tabel persiapan perhitungan
Tabel 3.4 Tabel Persiapan Perhitungan (N)
(X)
(Y)
(d)
Xd
Xd2
Keterangan: N
: Sampel
X
: Hasil atau Nilai Pretest
Y
: Hasil atau Nilai Posttest
d
: Nilai Gain ( Y-X )
Xd
: deviasi masing-masing subjek (d-Md)
Xd2
:
Kuadrat deviasi
b. Mencari rata-rata (mean ) pretest (Oı)
∑ଡ଼ Mx =
న
46
Keterangan : Mx : Nilai rata-rata (mean )Pretest ∑X : Jumlah total nilai Pretest Nı
: Jumlah peserta tes
c. Mencari rata-rata (mean ) posttest (O ) My = Keterangan : My : Nilai rata-rata (mean ) Posttest ∑Y : Jumlah total nilai Posttest N2 : Jumlah peserta tes
d. Mencari gain antara pretest dan posttest Md = Keterangan : Md : Mean gain atau selisih antara pretest dan posttest ∑d : Jumlah nilai gain N : Jumlah siswa
47
e. Mencari nilai t-hitung t-hitung =
Keterangan : Md
: Mean gain atau selisih antara pretest dan posttest
Xd
: deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑Xd² : Jumlah kuadrat deviasi N
: Banyaknya subjek
Df
: atau db adalah N-1
f. Memberi interpretasi terhadap nilai t Dalam pengolahan data pada penelitian ini tidak dihitung uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, dan uji validitas serta reliabilitasnya. Untuk mengukur instrumen layak atau tidaknya digunakan dengan mendapat Expert Judgement dari yang ahli dibidangnya.
g. Mengukur efektifitas suatu teknik pengajaran (Normalized Gain)
=
T2 - T1 Sm - T1
Keterangan:
:
Normalized Gain
T1
:
Pretest
48
2.
T2
:
Posttest
Sm
:
Nilai Maksimal
Angket Data yang diperoleh dari angket, di analisa dengan meggunakan rumus
perhitungan presentasi kriteria Hendro ( dalam Erna Suhartini 2010 : 48) sebagai berikut:
P=
x 100%
Keterangan : P
: Persentasi jawaban
f
: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
n
: Jumlah responden
100% : Bilangan tetap
Kemudian, dilakukan pengkriteriaan sebagai berikut (Permana dalam Anggi Hemagantini, 2008:38) 0%
: Tak seorang pun
0% < P≤ 25%
: Sebagian kecil
25%< P≤ 50%
: Hampir setengahnya
P = 50%
: Setengahnya
50%< P≤ 75%
: Sebagian besar
49
75%
: Hampir seluruhnya
P = 100%
: Seluruhnya
50