BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Sejarah Latar belakang TX. Travel TX. Travel merupakan Perusahaan Jasa yang sebagai bagian dari retail Jakarta Express Group yang sudah berdiri sejak 1991. TX. Travel didirikan pada bulan Maret 2004 sebagai travel network pertama di Indonesia yang dijalankan secara franchise (waralaba), sedangkan PT.TX. Travel Sudirman Plaza didirikan pada bulan Juli 2008. Dalam 7 tahun, sekarang ada lebih dari 150 cabang di 50 kota di Indonesia. TX. Travel merupakan perusahaan jasa yang
menawarkan jasa
perjalanan penuh seperti tur, transfer bandara, hotel dan pemesanan tiket, paspor dan visa jasa serta asuransi perjalanan.(Sumber: data internal perusahaan) •
Cabang TX. Travel : Jakarta, Ambon, Padang, Bali, Balikpapan, Bandung, Banjarmasin,Bekasi, Bengkulu, Blitar, Bukit tinggi, Bogor, Cilegon, Cirebon, Depok, Gorontalo, Jayapura, Kediri, Kendari, Kupang, Lampung, Madiun, Makassar, Malang, Manado, Medan, Padang,
Palembang, Palu, Pekanbaru, Pekalongan,
Probolinggo, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Tangerang, Tarakan, Tegal, Tulungagung, Waingapu, Waikabubak, Waitabula.
26
27
3.2 Profil Perusahaan
: PT. TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA
Logo Perusahaan :
Website
: www.txtravel.co.id
Alamat
: Jl. Jend Sudirman kav.76-78 Jakarta 12910
Telepon
: (021)5793 6989
Fax
: (021)5793 6988
3.3 Bidang Industri yang digeluti Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.Pm 9/PW 104 PHB-77 pada tanggal 22 desember 1977 pada bab 1 pasal 1 dalam Ketentuan Umum diberikan pengertian dalam batasan sebagai berikut :
28
•
Biro Perjalanan Umum Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.
•
Agen Perjalanan Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket atau karcis sarana angkutan dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.
•
Cabang Biro Perjalanan Umum Adalah satuan-satuan usaha dari Biro Perjalanan Umum yang berkedudukan di tempat yang sama atau di tempat lain yang memberikan pelayanan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan Biro Perjalanan Umum. Dari pernyataan di atas tersebut maka diperoleh 2 pengertian yaitu : disamping travel agent dijumpai juga istilah biro perjalanan (travel agency) yang memiliki kegiatan berbeda. Kegiatan travel agent mencakup : 1. Menjual Tiket, sarana angkutan dan lain-lain. 2. Mengadakan pemesanan sarana wisata. 3. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai peraturan yang berlaku. TX. Travel merupakan perusahaan dagang (trading) berupa travel agent yang bergerak di bidang tour and travel dengan menjual produk-produk seperti
29
tiket pesawat, voucher hotel, tiket kapal, serta dapat menjalankan fungsi biro perjalanan untuk tujuan wisata tertentu. 3.4 Proses Managerial Proses management PT.TX Travel Sudirman Plaza mengikuti proses managerial yang berlaku di TX. Travel pusat, karena PT. TX Travel Sudirman Plaza merupakan kegiatan usaha franchise. Namun, franchise diberi kebebasan untuk dapat menjalankan program-program yang baru dan dapat memberikan usulan kepada Pusat. 3.5 Profil Produk Produk-produk yang ditawarkan PT.TX Travel Sudirman Plaza seluruhnya merupakan produk yang berhubungan dengan tour and travel, yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan, diantaranya: •
Tiket pesawat, domestik, internasional
•
Vocher hotel, domestik dan internasional
•
Paket wisata,domestik dan internasional
•
Incentive dan Group Tour
•
Holyland atau wisata sejarah
•
Tiket kapal pesiar
•
Asuransi perjalanan
30
•
Pengurusan dokumen perjalanan (visa, passport) Di dalam perkembangannya, TX. Travel selalu memberikan yang terbaik
untuk pelanggannya. Untuk menarik customer, TX. Travel memberikan benefitbenefit untuk menarik pelanggannya, seperti : •
TX. Travel sudah mempunyai 42 cabang di Jakarta, dan 150 cabang di Indonesia, sehingga TX. Travel mempunyai brand images yang positif dimata para konsumen. Memiliki banyak cabang juga berarti perusahaan yang besar dan global, sehingga dengan begitu dapat menimbulkan trust kepada konsumen lebih besar daripada kompetitor.
•
TX. Travel memberikan rekomendasi kustomisasi penerbangan yang sesuai dengan budget dan kebutuhan untuk para pelanggannya sehingga uang yang dikeluarkan oleh pelanggan dapat memberikan benefit yang optimal untuk kebutuhan pelanggan itu sendiri melalui program “kami carikan harga paling hemat”.
•
TX. Travel bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan meliputi Lion Air, Sriwijaya Air, Batavia Air, Garuda Indonesia, Air Asia, Valuir, Cathay Pasific, Singapore Airlanes, dan juga TX. Travel menjadi satusatunya yang mengakomodasi pelayaran kapal pesiar lokal dan internasional seperti Star Cruises dan Costa, sehingga TX. Travel menjadi salah satu travel agency yang paling lengkap diantara pesaingnya.
31
•
Menyediakan nomor hotline untuk menampung feedback dari konsumen secara langsung, sehingga TX Travel dapat meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan sekaligus meningkatkan kualitas layanannya.
•
TX Travel menyediakan fasilitas online yang memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk memesan tiket dan mencari informasi tentang penerbangan, pelayaran, maupun fitur-fitur yang ditawarkan TX Travel.
32
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Komisaris Utama
Komisaris
Gito Gozali
Edwin Budi Laksono
Direktur Bambang Iskandar
Maketing Manager
Public Relations
Jhonny Tan
Nora Wijayani
Staff Ticketing
Staff acounting
Kasir
Frans Janemant
Mailinda
Taty
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA Sumber: Data Internal Perusahaan
33
Keterangan gambar 3.1 : 1. Komisaris Utama
:Gito Gozali
2. Komisaris
:Edwin Budi Laksono
3. Direktur
:Bambang Iskandar
4. Marketing Manager
:Jhonny Tan
5. Public relations
:Nora Wijayani
6. Staff ticketing
:Frans Janemant
7. Staff accounting
:Mailinda
8. Kasir
:Taty
Berikut adalah deskripsi dari jabatan-jabatan yang terdapat di PT.TX Travel Sudirman Plaza: 1. Komisaris Utama (Gito Gozali) : •
Menyuplai dana untuk operasional perusahaan
•
Berkomunikasi dengan pihak franchisor
•
Menentukan
keputusan-keputusan
perusahaan •
Memeriksa laporan kinerja perusahaan
yang
akan
diambil
di
34
2. Komisaris (Edwin Budi Laksono) : •
Pekerjaan komisaris sama dengan pekerjaan komisaris utama ,namun dalam mengambil keputusan-keputusan penting hanya dapat dilakukan oleh komisaris utama.
3. Direktur (Bambang Iskandar) : •
Mengatur pembagian kerja di kantor
•
Mengawasi operasional kantor
•
Memperhatikan kinerja manager
•
Mengatur gaji karyawan
4. Marketing Manager (Jhonny Tan) : •
Membuat program-program penjualan
•
Melakukan trainning kepada pekerja
•
Negosiasi dengan konsumen
•
Mengatur panjangnya waktu kredit
•
Custemer service
5. Public Relations (Nora Wijayani) : •
Mempresentasikan produk dan promo tour travel ke perusahaan
35
•
Membuat suatu produk promo tour travel
•
Menghandel dan mencarikan solusi permasalahan yang sedang terjadi di perusahaan
•
Membuat ide yang dapat memajukan citra perusahaan
6. Staff Ticketing (Frans Janemant) : •
Melakukan booking tiket
•
Sebagai front-line di kantor
•
Melayani konsumen melalui booking tiket
•
Melayani konsumen yang melakukan pembatalan
7. Staff Accounting (Mailinda) : •
Melakukan catatan utang piutang
•
Melakukan pengisian deposito ke airliner
•
Menginformasikan deadline pembayaran
•
Mengatur pengelolaan dana untuk promosi
•
Melakukan LPP (pelaporan penjualan tiket) pada pusat
•
Melakukan sales report tiap harinya
36
8. Kasir (Taty) : •
Menerima pembayaran dari konsumen
•
Mengatur pengeluaran harian
3.7 Visi/Misi/ Perusahaan 3.7.1 Visi Perusahaan TX. Travel Menjadi
“travel
services”
yang
melayani
konsumen
dengan
pemanfaatan teknologi dan service, serta memiliki volume penjualan yang terus meningkat. 3.7.2 Misi Perusahaan TX. Travel Membangun
jaringan
pemesanan
tiket
melalui
berbagai
media
komunikasi mulai dari telephone, hingga internet. Memberikan layanan konsultasi kepada konsumen baik secara langsung, melalui telephone hingga internet. Menjadikan konsumen sebagai partner sehingga mereka menjadi loyal dan menjadi konsumen tetap bagi perusahaan serta menjadi “worth of mouth” yang positif. 3.8 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Ardianto (2010 :47) Metode penelitian kuantitatif adalah
37
penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus statistik non parametrik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variable. Ardianto (2010:50) Penelitian eksplanasi (metode korelasional) adalah penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah suatu variabel disebabkan / dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya. Metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau dua variabel yang kita hubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation). Lebih dari dua variabel disebut korelasi ganda (multicorrelation). 3.9 Teknik Pengumpulan data Teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan dua sumber data yaitu : • Data primer Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi responden untuk mendapatkan data primer yang berhubungan dengan persepsi
38
konsumen, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan cara penulis bertatap muka langsung menemui dan menyerahkan lembar kuisioner ini kepada responden yang memenuhi syarat. • Data sekunder Penulis melakukan penelitian lewat studi literatur atau studi pustaka yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan, di toko buku, lewat referensi, jurnal, majalah atau artikel dan internet yang berhubungan dengan topik penelitian. Tujuannya yaitu untuk memperoleh teorotis dan pendapat dari para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini dan juga sangat membantu penulis dalam mendeskripsikan dan menganalisis data yang sedang diteliti. 3.10 Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sample dalam penelitian ini adalah probability sampling atau sampel acak yang merupakan jenis sample yang diplih secara acak. Semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dipilih mejadi anggota sample. Dimana peneliti hanya mengedarkan kuisioner kepada responden yang merupakan konsumen PT.TX Travel Sudirman Plaza. Teknik pengambilan sample ini adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.(Riduwan dan Kuncoro, 2007:41). Dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.
39
3.11 Teknik Pengolahan Sampel Pengambilan sampel untuk penelitian ini diambil dari populasi yaitu konsumen yang menggunakan jasa di PT. TX Travel Sudirman Plaza pada bulan Februari 2012 - April 2012. Jumlah sampel yang diambil dari populasi yaitu sebesar 71 responden, dimana pengambilan sampel dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pada kasus yang sulit memprediksi atau memang tidak diketahui jumlah populasinya, maka ukuran sampel dapat diambil dalam pendekatan sederhana yaitu memilih sampel/ responden yang dinilai dapat mewakili seluruh anggota populasi (Ariestonandri 2006: 94). Dalam menentukan jumplah sampel, penulis menggunakan teknik pengambilan sample yang dilakukan menurut Taro Yamane:
N=
N Nd ² + 1
N=
235 235 x(0,01) + 1
N =70,149 (dibulatkan menjadi 71)
3.12 Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan,2002:2). Skala Likert memiliki banyak keuntungan, sehingga sekala ini cukup populer. Skala tersebut dengan mudah dan cepat dibuat. Informasi yang diperoleh dengan
40
skala likert berupa skala mempelajari bagaimana respon berbeda antara berbagai objek. Dalam skala ini, responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap pertanyaan atau pernyataan dengan memilih salah satu diantara lima pilihan dengan bobot yang berbeda. Yaitu: Sangat Setuju
:
5
Setuju
:
4
Netral
:
3
Tidak Setuju
:
2
Sangat Tidak Setuju
:
1
3.13 Operasional Variabel Penelitan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasional Variabel Konsep
Konstruk
Variabel
Peranan Public
1. Communicator
1. Informasi yang
Relations (X)
disampaikan melalui
Skala 5.Sangat Setuju 4. Setuju
elektronik (radio). 3. Netral 2. Informasi yang
41
disampaikan melalui media online
2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju
2. Relationship
1. Kepercayaan konsumen
5. Sangat Setuju 4. Setuju
2. Hubungan jangka 3. Netral
panjang
2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju 3. Back Up
1.Mampu bekerja dalam
Management
bidang lainnya
5. Sangat Setuju 4. Setuju
2.Luwes diberbagai
3. Netral
bidang yang dibutuhkan 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju 4.
Good
maker
image 1. Kegiatan perusahaan 5. Sangat Setuju meningkatkan perusahaan
image
4. Setuju
42
2. TX.Travel Sudirman 3. Netral Plaza
sudah
memiliki
2. Tidak Setuju
image yang baik 1. Sangat Tidak Setuju Kepuasan
1. Kualitas produk/
1.Kualitas produk/jasa
Pelanggan
jasa
yang diberikan
5. Sangat Setuju 4. Setuju
perusahaan memenuhi
(Y)
kebutuhan konsumen. 2. Kualitas produk/jasa TX.Travel Sudirman Plaza sangat memuaskan
2. Harga
1.Harga yang ditawarkan lebih kompetitif
3. Netral 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju
5. Sangat Setuju 4. Setuju
dibandingkan jasa travel sejenis 2.Harga yang terjangkau menarik minat pembelian
3. Netral 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju
43
3.Service Quality
1.Karyawan perusahaan
(Kualitas
memberikan pelayanan
pelayanan)
5. Sangat Setuju 4. Setuju
yang baik 3. Netral 2. Website perusahaan memberikan informasi yang dibutuhkan
2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju
4.Emotional Factor
1. Menimbulkan rasa
(Faktor emosional)
puas
5. Sangat Setuju 4. Setuju
2. Menimbulkan rasa bangga
3. Netral 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak Setuju
5.Kemudahan
1.Kemudahan memilih
untuk mendapatkan paket tour melalui produk atau jasa
5. Sangat Setuju 4. Setuju
website 3. Netral 2. Kemudahan Pembelian tiket melalui layanan
2. Tidak Setuju
44
customer service 24 jam
1. Sangat Tidak Setuju
3.14 Metode analisis Dalam penelitian ini, metode analisi yang digunakan untuk riset ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan statistik. Analisis diawali dengan instrumen penelitian, yaitu kuisioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian dari hasil kuisioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut yaitu uji normalitas, uji validitas, uji reliabilitas, kolerasi dan regresi. Untuk mempermudah dan mempercepat input data, software statistik digunakan untuk mendukung riset ini, Software yang digunakan untuk mendukung riset penelitian ini adalah program SPSS. Dalam SPSS, data mentah yang telah diolah menjadi angka di inputkan ke dalam SPSS. Untuk mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing responden,maka perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
3.14.1 Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Santoso dan Ashari, 2005, 247). Jadi, dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrument, maka
45
instrument tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas instrument, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
di mana : r = Koefisien Korelasi x = Skor item x Y = Skor item Y n = Jumlah responden atau banyaknya sampel dalam penelitian Dasar pengambilan keputusan : -
Jika r hitung positif serta r hitung > r table, maka butir atau variabel tersebut valid.
-
Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
-
Jika r hitung > r table, tapi bertanda negative, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
46
3.14.2 Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya yang harus dilakukan ialah mengukur realibilitas data. Realibilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan (Santoso dan Ashari, 2005, 251). Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari realibilitas instrument yang merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Rumusnya sebagai berikut :
Di mana : n
= Jumlah sampel
X
= Nilai skor yang dipilih = Varians total = Jumlah varians butir
k
= Jumlah butir pertanyaan = Koefisien reliabilitas instrument
Dasar pengambilan keputusan :
47
-
Jika r alpha positif serta r alpha > r table, maka butir atau variabel tersebut reliable.
-
Jika r alpha tidak positif serta r alpha < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.
-
Jika r hitung > r table, tapi bertanda negative, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable. Setelah memasukan nilai varians untuk tiap x dan y yang telah dihitung ke
dalam rumus Cronbach Alpha, maka nilai reliabilitas harus berada dalam rentang 01. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan Purnomo, 2008). Untuk tingkatannya akan diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,20-0,40
Kurang Reliabel
> 0,20-0,40
Agak Reliabel
> 0,40-0,60
Cukup Reliabel
> 0,60-0,80
Reliabel
> 0,80-1,00
Sangat Reliabel
48
3.14.3 Uji Normalitas Menurut Santoso (2007:154) dalam menjelaskan output test of normality, ada pedoman pengambilan keputusan : • Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,1 distribusi adalah tidak normal • Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,1 distribusi adalah normal Selain itu, pada gambar Q-Q plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Jika suatu distribusi normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis.
3.14.4 Korelasi Koefisien korelasi adalah pengukuran startistik kovarian untuk asosiasi antara dua variabel. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan linera dan arah hubungan dua variabel acak tersebut apakah lebih kearah positif atau negatif. Koefisien korelasi dilambang sebagai r. + menunjukan korelasi positif, menunjukkan korelasi negatif dan 0 menunjukkan tidak ada korelasi. Koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1 yang dijelaskan sebagai berikut (Sarwono 2006:149) 1. Jika nilai korelasi koefisien (r) > 0, maka koefisien korelasi positif, yang arti searah : jika variabel pertama besar maka variabel kedua semakin besar juga. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan tinggi juga.
49
2. Jika nilai korelasi koefisien (r) < 0, maka korelasi negatif, yang artinya berlawanan arah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin kecil. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). 3. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. 4. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 1, maka hubungan kedua variabel tersebut sempurna. Karena jumlah sampel pada penelitian ini mencapai angka 100, maka penulis mengunakan metode Pearson’s Product Memont yang dilambangkan dengan r. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 dan 1 (-1≤r≤1). Nilai hubungan yang didapat dari korelasi, menurut Nugroho dalam buku Strategi Jitu Memilih Metode Startistik, Penelitian dengan SPSS (Nugroho 2005:36) yaitu :
Tabel 3.3 Tingkat Kriteria Kekuatan Hubungan dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0
Tidak Ada Korelasi
> 0-0,25
Korelasi Sangat Lemah
> 0,25-0,50
Korelasi Cukup
> 0,50-0,75
Korelasi Kuat
> 0,75-0,99
Korelasi Sangat Kuat
50
Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal dan reciprocal (Sugiyono,2012:260). Pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisis korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Di mana : rxy
= Korelasi antara variabel x dengan y
x
= (xi - x )
y
= (yi -
)
3.14.5 Regresi Regresi adalah proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil (Riduwan dan Kuncoro, 2008:4). Regresi juga diartikan untuk memprediksi perubahan di masa yang akan datang. Menurut Suliyanto (2005:62) analisis regresi merupakan teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut
51
untuk membuat perkiraan (prediksi). Karena merupakan analisis prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu, tepat dengan nilai riilnya. Semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dan nilai riilnya, maka semakin tepat regresi yang dibentuk. Regresi dapat disimpulkan untuk mengemukakan keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. Hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih. Maka perlu diyakini terlebih dahulu bahwa secara teoritis variabel-variabel tersebut memiliki hubungan (Suliyanto,2008:63). Variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut variabel bebas. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain disebut variabel terikat. Salah satu kegunaan regresi ialah meramalkan variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:24) persamaan regresi dirumuskan dengan :
Ŷ= a + bx Dimana :
Ŷ = (disebut Y topi) yaitu variabel terikat a = nilai konstanta harga Y, jika X = 0 b = nilai yang menentukan ramalan (prediksi) untuk menunjukkan peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel Y
52
X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan Asumsi Model Regresi terpusat pada : 1. Data yang dianalisis berjenis interval 2. Data dipilih secara acak 3. Data berdistribusi normal 4. Data berpola linear 5. Data mempunyai pasangan yang sama dengan subjek yang sama
3.15 Rancangan Uji Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari peranan public relations terhadap kepuasan konsumen pada PT TX Travel Sudirman Plaza. Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari peranan public relations terhadap kepuasan konsumen pada PT TX Travel Sudirman Plaza.