BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Deskripsi Latar
Penelitian akan dilakukan pada perusahaan GadgetCiti.com yang merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan difokuskan pada bagian bauran promosi perusahaan GadgetCiti.com dalam event pameran Mega Bazaar Computer 2013. Event pameran Mega Bazaar Computer 2013 merupakan event berkala yang selalu diikuti oleh GadgetCiti.com sejak tahun 2010 dan menjadi media dalam penerapan bauran promosi perusahaan.
3.2
Sumber Data Dalam mendapatkan data, penelitian akan menggunakan sumber data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Mustari (2012:38) menyatakan bahwa data primer adalah data yang dihasilkan dari sumber primer. Sumber primer adalah istilah yang digunakan dalam sejumlah disiplin ilmu untuk menggambarkan bahan sumber yang terdekat dengan peneliti, informasi, periode, atau ide yang dipelajari. Dalam tulisan 33
ilmiah, tujuan
penting dari
34
pengklasifikasian sumber adalah
menentukan keaslian sumber,
dengan kata lain data primer merupakan data yang diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara atau survey secara langsung. Sedangkan Kriyantono (2006:41) berpendapat bahwa data primer adalah data yang didapat dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data berasal dari responden atau subjek penelitian seperti wawancara dan observasi. Data primer dapat disimpulkan sebagai data yang didapatkan dari sumber primer yaitu peneliti yang langsung mengadakan penelitian untuk mendapatkan data tersebut. Sumber data tersebut langsung pada tangan pertama peneliti. Penelitian ini akan mendapatkan data primer melalui wawancara dan observasi. 2. Data Sekunder Mustari (2012:41) menyatakan data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung melalui observasi atau wawancara peneliti, tetapi data tersebut merupakan data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh dengan cara membaca, melihat, mendengar. Beberapa bentuk data sekunder adalah dokumen, pengumuman, foto, informasi dan sebagainya. Menurut Kriyantono (2006:42) data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Data dapat diperoleh dari data penelitian terdahulu atau juga data yang berasal dari data primer peneliti yang terdahulu.
35
Disimpulkan bahwa data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber yang telah ada. Peneliti tidak terjun langsung untuk menghasilkan data tersebut. Penelitian ini akan menggunakan data sekunder berupa buku-buku teori, jurnal, buku dari perpusatakaan Binus, company profile GadgetCiti.com, daftar promosi penjualan, komisi personal selling, dan beberapa foto event Mega Bazaar Computer 2013 yang akan ditampilkan pada bagian lampiran.
3.3
Satuan Kajian Pada analisis event Mega Bazaar Computer 2013 ini maka saya menetapkan satuan kajianya adalah event. Pemilihan kajian event bertujuan untuk melihat secara mendalam tentang penerapan promotion mix pada event Mega Bazaar Computer 2013
36
3.4
Tahap-Tahap Riset ANALISIS PROMOTION MIX PERUSAHAAN GADGETCITI.COM PADA EVENT MEGA BAZAAR COMPUTER 2013
Metode Penelitian 1.
Wawancara mendalam
2.
Observasi
Mendapatkan Data
Memproses dan Analisa Data Melakukan reduksi data
Pembahasan Data Hasil Penelitian Menejabarkan hasil penelitian.
Kesimpulan Melihat hasil dari penerapan bauran promosi pada event Mega Bazaar Computer 2013
Gambar 3.1 Tahap-tahap riset (kriyantono 2006:77)
37
3.5
Metode Riset Metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian di perusahaan GadgetCiti.com adalah kualitatif. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:1), penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti akan terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Kriyantono (2006:56) berpendapat bahwa,
metode kualitatif bertujuan untuk menjelaskan sesuatu dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang juga sedalam-dalamnya. Pada metode ini, riset tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau sampling sangat terbatas, sedangkan menurut Mustari (2012:18), metode penelitian kualitatif merupakan suatu cara dalam mengetahui hal yang unsurnya tidak pada bentuk numeric, karena banyak hal yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan merujuk pada data numeric. Metode ini akan menjelaskan lebih dalam lagi tentang suatu hal yang ingin dikaji. Menurut Rahmat (2009:8) metode kualitatif yang biasa disebut dengan naturalistik karena sifat data yang dikumpulkan tidak menggunakan alat-alat pengukur. Penelitian sendiri yang harus memasuki lapangan untuk mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan menjelaskan sesuatu secara mendalam yang tidak dapat dijelaskan hanya dalam bentuk numerik yang menggunakan alat-alat pengukur.
38
Jenis riset yang akan digunakan pada penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif. Kriyantono (2006:69), mengartikan deskriptif kualitatif sebagai riset yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, dan faktual serta akurat tentang fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. Periset telah mempunyai konsep dan kerangka konseptual (landasan teori). Riset ini akan menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel. Sedangkan Noor (2011:135) mengatakan bahwa deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang aktual. Penulis akan mendeskripsikan penelitian tersebut tanpa memberikan perlakuan khusus pada peristiwa tersebut. Disimpulkan bahwa deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat objek yang diteliti tanpa memberikan perlakuan khusus pada persitiwa tersebut. Sumber data akan didapatkan dari wawancara pihak internal perusahaan GadgetCiti.com serta observasi langsung pada kegiatan perusahaan GadgetCiti.com yang kemudian akan menjadi acuan dalam penulisan skripsi.
39
3.6
Pengumpulan dan Pencatatan Data Penelitian akan menggunakan pengumpulan data dengan wawancara semistruktur dan observasi: 1. Wawancara semisruktur Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Kriyantono (2006:101), jenis wawancara ini biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan bebas yang terkait dengan permasalahan yang ingin diketahui. Wawancara ini dikenal pula dengan sebutan wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Jenis wawancara ini dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. Periset dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Mustari (2012:56) menyatakan wawancara semistruktur adalah jenis wawancara
yang menggunakan bahasa yang berbeda ketika
mewawancarai, tetapi tetap pada struktur yang jelas tentang jenis informasi yang diinginkan untuk mencapai tujuan kajiannya. Dapat disimpulkan bahwa wawancara semistruktural adalah bentuk wawancara yang memiliki struktur dengan mempunyai daftar pertanyaan
secara
tertuis
yang
memungkinkan
untuk
dapat
disampaikan dengan bahasa yng berbeda dan menambah atau
40
mengubah pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi namun pada jalur pokok permasalahan yang sama. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah: a) Rika Peng (Marketing Manager). Seorang Markteing Manager memiliki tanggung jawab besar pada persiapan hingga pelaksaan dan bauran promosi yang digunakan pada event pameran Mega Bazaar Computer 2013. Hal tersebut membuat ibu Rika dipilih menjadi informan pada penelitian ini. b) Juliana Valentia (Sales Manager) Seorang Sales Manager mempunyai peran yang cukup penting pada persiapan event dan bauran promosi yang akan digunakan, Ibu Juliana merupakan informan yang tepat untuk mengetahui informasi tersebut. c) Albert (IT supervisor) IT supervisor akan mengurusi system penjualan pada event Mega Bazaar Computer 2013. Beliau juga akan mengurusi bagian design untuk kebutuhan event. Ke 3 (tiga) informan tersebut merupakan orang yang akan terlibat dalam persiapan bauran pemasaran pada event Mega Bazaar Computer 2013. Penelitian ini akan menulis point-point penting dari hasil wawancara mendalam pada pembahasan perolehan data.
41
2. Observasi Kriyantono (2006:64,110) mengemukakan observasi adalah metode di mana periset mengamati langsung objek yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan observasi partisipan, yang berarti periset adalah orang luar yang kemudian diberikan kesempatan untuk bergabung dalam kelompok dan berpartisipasi dalam kegiatan dan pola hidup pada kelompok tersebut sambil melakukan pengamatan. Karakteristik obervasi adalah: a)
Peneliti akan melakukan pemilihan terhadap fenomena yang akan diriset. Pemilihan ini berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
b)
Pencatatan adalah upaya yang dilakukan periset dalam observasi. Pencatatan ini bisa menggunakan alata tulis atau juga dibantu oleh perekam elektronik seperti kamera.
c) Obervasi dilakukan dengan tujuan empiris dan dapat dijelaskan secara empiris. Empiris adalah segala informasi yang didapatkan melalui ekperimen dan observasi yang dapat dijelaskan secara indrawi. Mustari (2012:64) menjelaskan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan tingkah laku individu atau kelompok objek kajian dalam keadaan alamiah. Terdapat dua jenis obervasi yaitu: a) Obervasi sistematis merupakan metode memilih peristiwa alamiah, mencatat, dan pengkodean ke dalam unit-unit yang
42
bermakna dan diuraikan oleh pengamat yang tidak merupakan peserta kajian. b) Obervasi penyertaan adalah bentuk observasi yang dilakukan dengan menjadi salah seorang peserta yang terlibat langsung dengan peristiwa yang dikajinya. Penelitian ini akan menggunakan observasi penyertaan di perusahaan GadgetCiti.com
dalam
divisi
marketing
PR
untuk
Mengetahui bagaimana pelaksanaan dalam event Mega Bazaar Compter 2013, dan penerapan bauran promosi serta pelaksanaanya pada saat event berlangsung.
3.7
Analisis dan Penafsiran Data Menurut Ardiyanto (2011:215) analisis adalah proses menyusun data supaya dapat ditafsirkan. Penyusunan dilakukan dengan menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori. Tanpa kategorisasi atau klasifikasi maka akan terjadi kekacauan. Perolehan data pada penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis data model Miles dan Hurberman yang di kutip dari buku karangan Ardianto (2011:216), analisi data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan 3 (tiga) jenis kegiatan berikut:
43
1. Reduksi data. Reduksi tidak terpisah dari analisis. Reduksi adalah suatu bentuk analisis yang memilih, mempertajam, membuang, memfokuskan, dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data akan terjadi secata berkelanjutan hingga laporan akhir. Bagian selanjutnya dari reduksi data adalah membuat mencakup rangkuman, membuat tema, dan membuat pemisah. 2. Model display Kegiatan ini akan mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun dan memperbolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model kualitatif ini adalah teks naratif 3. Penarikan/verifikasi kesimpulan Pengumpulan data penelitian kualitatif akan memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab-akibat dan sebab akibat. Penelitian ini menggunakan reduksi data yang akan menganalisis data dimulai dari melakukan reduksi data dengan memilih, mempertajam dan menyusun data berdasarkan kategori event dan kategori bauran promosi yang selanjutnya akan difokuskan dengan mengambil inti hasil data tersebut sehingga kesimpulan akhir dapat didapatkan.
44
3.8
Pemeriksaan keabsahan Data Kriyantono (2006:71), mengungkapkan beberapa cara yang digunakan dalam pemeriksanaan keabsahan data bagi riset kualitatif, yaitu: 1. Kompetensi subjek riset Subjek riset yang digunakan harus kredibel, mempunyai pengetahuan serta pengalaman mengenai masalah riset. Bagi yang tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan mengenai masalah riset, data dari subjek riset tersebut tidaklah kredibel. 2. Trustworthiness Subjek
riset
dalam
mengungkapkan
informasi
haruslah
mengedepankan kejujuran dan kebenaran sesuai dengan realita yang ada. Terdapat dua hal dalam menguji trustworthiness, yaitu: a)
Authenticity,
yaitu
memperluas
kontruksi
personal
yang
diungkapkan oleh subjek riset. Periset akan memberikan kesempatasn pengungkapan konstruksi personal secara detail, sehingga pemahaman akan lebih mendalam. Dapat dilakukan dalam konteks wawancara informal dan santai. b)
Analisis triangulasi, yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data lain yang tersedia. Data subjek akan di lihat kebenarannya dengan dokumen yang ada. Terdapat beberapa macam triangulasi, yaitu:
45
a. Triangulasi sumber Membandingkan derajat kepercayaan suatu informasi yang didapatkan dari sumber yang berbeda. b. Triangulasi waktu Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia pada waktu tertentu, oleh karena itu penelitian tidak dilakukan hanya satu kali. c. Triangulasi teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk dipadu. Diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komperhensif d. Triangulasi periset Menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau wawancara. Pengamatan dan wawancara dengan menggunakan dua periset akan membuat data lebih absah. e. Triangulasi metode Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data dan mendapatkan yang hasil yang sama.
46
3. Intersubjectivity agreement Semua pandangan, pendapat dan data dari suatu subjek didialogkan dengan pandangan, pendapat dan data dari subjek lainnya. Tujuannya untuk menghasilkan titik temu antar data. Berdasarkan pemaparan teori keabsahan data yang dijelaskan diatas, Penelitian ini akan menggunakan 2 (dua) cara dalam memeriksa keabsahan data, yaitu: 1. Kompetensi subjek riset Informan yang dipilih adalah orang yang memiliki kompetensi dan mempunyai hubungan erat dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Kredibilitas para informan terlihat pada jabatan mereka di perusahaan GadgetCiti.com. 2. Triangulasi metode Penggunaan triangulasi metode bertujuan untuk menggabungkan metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Penggabungan 2 (dua) metode pengumpulan data tersebut akan memperlihatkan hasil yang sama sehingga data dapat dikatakan valid.
Wawancara Metode
Observasi
Gambar 3.2 Triangulasi metode