BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1
Analisis Perusahaan 3.1.3
Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman tepatnya di Wisma GKBI Lt. 35.
PT Consulting Services Indonesia
didirikan dengan tujuan awal sebagai penyedia layanan bisnis dalam beberapa bidang bagi sebuah perusahaan. Dalam perjalanannya, PT. Consulting Services Indonesia mulai memberikan jasa kepada beberapa perusahaan dan berkembang menjadi lebih besar. Visi PT. Consulting Services Indonesia adalah untuk dikenal sebagai perusahaan konsultan pilihan di Indonesia yang menyediakan jasa-jasa dan solusi-solusi berkualitas, berorientasi pada hasil serta melampaui harapan pelanggan pada bidang-bidang spesialisasinya. Sedangkan misi PT. Consulting Services Indonesia adalah menyediakan jasa-jasa dan solusi-solusi bisnis praktis, berkualitas serta memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan keuntungan bagi pihakpihak terkait. 3.1.4
Struktur Organisasi PT. Consulting Services Indonesia (CSI) menyediakan layanan jasa kepada para kliennya melalui 4 divisi, yaitu Information System and Development (ISD), Human Resource Group (HRG), Office Supply 32
33 Department (OSD), dan Finance Administration Department (FAD). Divisi ISD memiliki 2 subdivisi, yaitu Information Technology Support (ITS) dan Business Application Group (BAG). Berikut ini adalah struktur organisasi dari PT Consulting Services Indonesia :
PT. Consulting Services Indonesia
ISD
ITS
HRG
FAD
OSD
BAG Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap divisi pada PT Consulting Services Indonesia memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan proses bisnisnya. Berikut merupakan tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masingmasing divisi atau subdivisi : •
Divisi Human Resource Group (HRG) bertugas melayani dalam hal merekrut karyawan baru, melakukan training kepada para karyawan dan hal lain yang berhubungan dengan kualitas kinerja para karyawan.
34 •
Divisi Office Supply Department (OSD) bertugas melayani dalam bidang penyediaan berbagai keperluan kantor, peralatan komputer dan persediaan lainnya.
•
Divisi Finance Administration Department (FAD) bertugas dalam hal yang
berhubungan
dengan
anggaran,
gaji
karyawan,
dan
permasalahan keuangan lainnya. •
Divisi Information System Department (ISD) yang terbagi menjadi 2 subdivisi, yaitu : 1. Information Technology Support (ITS) bertugas mengatur jalannya sistem jaringan komputer dan melayani para user menyelesaikan
permasalahan
yang
berhubungan
dengan
komputer, aplikasi dan berbagai hal yang berhubungan dengan teknologi informasi. 2. Business
Application
Group
(BAG)
bertugas
dalam
hal
pengembangan program atau applikasi yang digunakan oleh klien PT Consulting Services Indonesia. 3.1.5
Topologi Jaringan yang sedang berjalan Jaringan komputer PT Consulting Services Indonesia dibagi menjadi 2 subnet dimana subnet pertama digunakan oleh PT Consulting Services Indonesia bersama kliennya, PT Amalgamated Tricor, dan subnet kedua digunakan oleh klien lainnya yaitu Melanita and Partners. Di dalam jaringan komputer PT Consulting Services Indonesia juga terdapat penggunaan beberapa server, termasuk di dalamnya DHCP
35 server yang berperan dalam pembagian dynamic IP bagi para pengguna. Hanya beberapa komputer yang secara khusus terhubung menggunakan static IP. Berikut ini merupakan topologi dari sistem jaringan komputer PT Consulting Services Indonesia yang sedang berjalan :
Gambar 3.2 Topologi Sistem yang Berjalan Dari topologinya, terlihat bahwa PT Consulting Services Indonesia
menerapkan
Cisco
three-layered
model
pada
sistem
jaringannya. Cisco three-layered model ini terdiri dari core layer, distribution layer dan access layer. Pada core layer terdapat core switch yang terhubung langsung pada router. Sedangkan pada distribution layer terdapat distribution switch yang menghubungkan core layer dan access layer. Pada access layer terdapat access switch yang menjadi titik penghubung pengguna ke dalam jaringan.
36 3.1.6
Analisis Sistem yang Berjalan PT Consulting Services Indonesia memiliki sistem jaringan yang teratur dan tertata rapi. Oleh karena itu, setiap kabel penghubung dari ruang server ke perangkat pengguna ditanam di bawah lantai. Hal ini merupakan salah satu persyaratan sistem jaringan yang ada. Untuk dapat terhubung ke dalam jaringan, para pengguna di PT Consulting Services Indonesia harus menghubungkan perangkatnya dengan port yang tersedia di area kerja menggunakan kabel UTP. Port area tersebut akan dihubungkan menggunakan kabel UTP melalui bawah lantai hingga ke switch area. Selanjutnya, switch area dihubungkan dengan access switch yang terhubung ke dalam sistem jaringan. Berikut tampilan perangkat jaringan yang ada :
Gambar 3.3 Port area
37
Gambar 3.4 Switch area
Gambar 3.5 Access switch Dari proses di atas dapat dilihat perjalanan data dari sebuah perangkat pengguna di dalam sistem jaringan terjadi melalui cukup banyak perangkat. Oleh karena itu, jika sebuah perangkat tidak dapat terhubung ke dalam jaringan, banyak kemungkinan kerusakan yang harus dipastikan.
38 Total perangkat pengguna yang perlu terhubung ke dalam jaringan pada PT Consulting Services Indonesia adalah 193 perangkat. Total pengguna yang menggunakan desktop adalah 47 pengguna dan 146 pengguna menggunakan laptop. Dari keseluruhan port area, jumlah port yang tersedia dan dapat berfungsi dengan baik hanya berjumlah 159 port. Jumlah ini masih sangat kurang untuk dapat menghubungkan semua perangkat yang ada. Kendala yang sangat mengganggu perusahaan adalah sangat kurangnya akses jaringan yang dibutuhkan oleh karyawan. Selain itu, banyaknya jumlah perangkat jaringan yang digunakan mengakibatkan sulitnya manajemen perangkat jaringan tersebut terutama ketika terjadi permasalahan dan dibutuhkannya problem solving. 3.1.7
Permasalahan yang Dihadapi Setelah dilakukan survei dan analisis serta wawancara pada para pengguna dan manager ITS didapatkan beberapa masalah yang terjadi di dalam
jaringan
komputer
PT
Consulting
Services
Indonesia.
Permasalahan tersebut antara lain : •
Banyak perangkat jaringan yang rusak, mulai dari port area, kabel bawah lantai, dan port pada switch area serta access switch. Hal ini menyebabkan perangkat pengguna yang terhubung ke dalam jaringan melalui port pada area kerja terbatas jumlahnya, terutama ketika adanya penambahan karyawan. Berikut tampilannya:
39
Gambar 3.6 Port area yang rusak •
Sulitnya melakukan penyelesaian masalah (problem solving) ketika sebuah perangkat tidak dapat terhubung ke dalam jaringan. Hal ini terjadi karena banyak pengecekan yang harus dilakukan untuk memastikan penyebab permasalahan tersebut. Ditambah lagi kabel yang terlalu banyak di rak switch mengakibatkan pengecekan semakin sulit dilakukan. Berikut tampilannya :
Gambar 3.7 Rak Switch
40 3.1.8
Alternatif Pemecahan Masalah Setelah mempelajari sistem yang berjalan pada PT Consulting Services Indonesia dan permasalahan-permasalahan yang terjadi beserta persyaratan sistem yang ada, solusi yang dapat digunakan adalah dengan memperbaiki bagian-bagian jaringan yang rusak atau menggunakan teknologi wireless yang mudah dalam penerapan dan pemeliharaannya. Dari informasi yang kami dapatkan, kami melakukan perhitungan untuk membandingkan harga yang harus dikeluarkan untuk perbaikan dan untuk penggunaan teknologi wireless. Berikut ini merupakan detail dari perhitungan kami : Tabel 3.1 Detail harga untuk penggunaan teknologi nirkabel Keterangan
Harga
Total
8 buah RB751U-2HND
Rp 538.000,00
Rp 4.304.000,00
47 Wireless Adapter TP-Link TL-WN725N
Rp 85.000,00
Rp 3.995.000,00
Total Harga
Rp 8.299.000,00
Tabel 3.2 Detail harga untuk penambahan akses jaringan kabel Keterangan 34 line kabel Total Harga
Harga Rp 500.000,00/line
Total Rp 17.000.000,00 Rp 17.000.000,00
Dari perbandingan harga yang telah dihitung, terlihat harga penggunaan jaringan nirkabel lebih murah. Selain itu, jaringan nirkabel juga lebih efisien untuk penggunaan jangka panjang. Ketika ada penambahan perangkat, tidak perlu dilakukan penambahan line kabel
41 untuk mengakses jaringan. Dengan menggunakan teknologi nirkabel, penyelesaian masalah juga dapat dilakukan dengan lebih mudah karena pengguna telah dikelompokkan pada access point yang telah di tentukan. Dari analisis perbandingan yang kami lakukan, kami memilih solusi penerapan teknologi wireless karena dirasa lebih menguntungkan dan efisien untuk jangka panjang. Untuk itu kami mengajukan penggunaan Mikrotik routerOS dalam penerapan teknologi wireless yang akan dirancang. Mikrotik routerOS kami pilih karena fitur-fiturnya yang sangat mendukung dalam penerapan teknologi wireless. Tidak hanya itu, penerapan dan pengaturan fitur-fitur ini pun dapat dilakukan dengan mudah karena konfigurasinya dapat dilakukan menggunakan aplikasi winbox yang berbasis GUI.
3.2
Perancangan Jaringan Baru 3.2.1
Topologi Jaringan Baru Pada perancangan topologi baru pada sistem jaringan PT Consulting
Services Indonesia, akan digunakan sebuah PC Router, 3 buah switch dan 8 buah access point. Berikut ini merupakan topologi jaringan yang akan dirancang :
42
Gambar 3.8 Topologi baru PT Consulting Services Indonesia Setiap access point akan digunakan untuk menghubungkan paling banyak 30 pengguna. Semua access point akan memancarkan sinyal pada frekuensi 2.4GHz dengan channel width 20MHz. Access point akan menggunakan frekuensi berbeda-beda sesuai dengan posisi dan jarak antara satu dengan lainnya. Berikut ini adalah daftar frekuensi dan posisi dari access point yang akan digunakan.
43 Tabel 3.3 Daftar access point yang digunakan Identity
Frequency
Position
CSI-AP1
2412
Lt. 35 – area ISD
CSI-AP2
2432
Lt. 35 – area FAD
CSI-AP3
2452
Lt. 35 – area FAD
CSI-AP4
2432
Lt. 35 – area HRG
RMP-AP1
2412
Lt. 35 – Kantor RMP
TRI-AP1
2412
Lt. 40 – Kantor Tricor
TRI-AP2
2432
Lt. 40 – Kantor Tricor
TRI-AP3
2452
Lt. 40 – Kantor Tricor
Frekuensi yang berbeda-beda dimaksudkan agar tidak terjadi tabrakan pada pancaran sinyal atau gelombang wireless dari masing-masing access point karena jarak yang terlalu dekat. Pemilihan frekuensi dilakukan setelah menganalisis posisi masing-masing ruangan dimana access point akan diletakkan. Pada perancangan jaringan yang baru, hampir semua pengguna akan terhubung dengan jaringan melalui wireless connection. Walaupun jumlah access point lebih dari satu, namun masing-masing pengguna hanya dapat terhubung melalui satu access point. Untuk itu, MAC Address dari masing-masing perangkat pengguna akan didaftarkan pada setiap access point yang telah ditentukan. Untuk
dapat
terhubung
dengan
access
point,
pengguna
harus
memasukkan pre shared key yang telah diberikan. Setelah pengguna terhubung dengan access point, maka DHCP server akan melakukan pengecekan terhadap MAC Address perangkat pengguna. Jika MAC Address perangkat terdaftar pada
44 RADIUS server, maka router akan memberikan IP address kepada perangkat tersebut. 3.2.2
Perangkat Keras Berikut ini merupakan perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan nirkabel pada PT Consulting Services Indonesia : •
PC Router PC Router merupakan sebuah PC dengan spesifikasi seperti PC biasa dengan dilengkapi Mikrotik RouterOS agar dapat menjalan-kan fungsi-fungsi sebuah router terutama dapat menjalankan fitur-fitur yang disediakan oleh Mikrotik sendiri. PC Router dipilih karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan router dengan spesifikasi tinggi. Walau demikian, kemampuan PC router tetap di atas router berkemampuan tinggi. Spesifikasi dari PC Router yang digunakan adalah :
•
Processor
: Core 2 Quad
Memory
: 4 GB DDR2
Hard disk
: 80 GB
Network Interface Card 3com 905cx-txm Network Interface Card 3com 905cx-txm merupakan NIC yang ada di kantor PT Consulting Services Indonesia. NIC ini memiliki kecepatan pengiriman data hingga 100Mbps.
•
Switch Cisco Catalyst 3750
45 Switch Cisco Catalyst 3750 merupakan switch yang terdapat di kantor PT
Consulting
Services
Indonesia.
Penggunaan
switch
ini
dikarenakan fungsinya yang masih berjalan dengan baik. •
Access point Mikrotik RB751U-2HND Mikrotik Access point dIPilih karena harganya yang terjangkau dan kemampuannya untuk memanajemen pengguna yang akan terkoneksi ke jaringan wireless.
•
Kabel UTP Cat 5 Kabel UTP Cat 5 memiliki kecepatan pengiriman data hingga 100Mbps dan digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat jaringan sesuai dengan topologi yang telah ditentukan.
3.2.3
Piranti Lunak Berikut ini merupakan piranti lunak yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan nirkabel pada PT Consulting Services Indonesia : •
Mikrotik routerOS 5.20 Mikrotik RouterOS yang akan diinstalasikan pada PC router adalah Mikrotik RouterOS versi 5.20. Mikrotik RouterOS digunakan sebagai sistem operasi pada PC Router yang akan digunakan.
•
Winbox-2.2.18 Winbox yang digunakan adalah versi terbaru saat ini, yaitu versi 2.2.18. Winbox digunakan untuk melakukan konfigurasi pada PC
46 Router dan access point yang ada. Penggunaan winbox dilakukan dengan cara remote dari komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Instalasi piranti lunak meliputi instalasi RouterOS mikrotik versi 5.22 pada PC router. Berikut ini adalah tampilan instalasi RouterOS mikrotik pada PC router :
Gambar 3.4 Tampilan utama menu instalasi Mikrotik RouterOS Pada tampilan utama menu instalasi routerOS mikrotik terdapat banyak pilihan fitur. Kita dapat memilih beberapa dan juga dapat memilih secara keseluruhan fitur-fitur yang ada. Pada instalasi kali ini, kita memilih semua fitur yang ada untuk diinstalasikan. Tekan tombol ‘A’ pada keyboard untuk memilih semua fitur yang ada, lalu tekan tombol ‘I’ untuk menjalankan proses instalasi.
47
Gambar 3.10 Memulai proses instalasi Mikrotik RouterOS Ketika menjalankan proses instalasi kita akan ditanyakan apakah ingin menyimpan konfigurasi sebelumnya. Masukkan ‘n’ untuk pilihan tidak sehingga hard disk akan diformat. Untuk continue masukkan ‘y’ untuk melanjutkan.
Gambar 3.11 Proses instalasi Mikrotik RouterOS
48 Setelah proses instalasi selesai kita akan diminta untuk melakukan reboot. Tekan ‘enter’ maka PC Router akan reboot secara otomatis. Setelah itu kita akan memulai proses konfigurasi pada PC Router.