18
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada tahap analisis akan dilakukan analisis terhadap data yang digunakan untuk memantau kondisi air limbah kelapa sawit yang akan dibuang ke perairan. Pada tahap perancangan akan dibahas mengenai perancangan use case, diagram, database dan tampilan antarmuka pada sistem.
3.1. Arsitektur Umum Pada bagian arsitektur umum akan dijelaskan tentang penggunaan sensor, perangkat keras serta alur proses dari sistem yang dibangun. Adapun arsitektur umum dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.1. Hardware Sensor pH Baterai Suhu
Read Data
Sampel Air
Konduktivitas Waspmote Main Board
Smart Water Board Oksigen Terlarut Modul 3G
Internet
Server
Sistem Aplikasi Pendeteksi Send and Request data
Send data graphic, pH, conductivity, temperature, dissolved oxygen and notification Real-time monitoring & notification Client (Tampilan Grafik)
Send limit sensor value and request data
Send Data Web Server - PHP
Database Server - Mysql
Gambar 3.1. Arsitektur Umum
Universitas Sumatera Utara
19
Berikut adalah penjelasan prinsip kerja sistem yang ada pada Gambar 3.1. 1.
Hardware
Sampel air limbah dari perkebunan kelapa sawit tentunya memiliki berbagai jenis zat yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini sampel air limbah tersebut akan digunakan untuk diketahui tingkat baku mutunya dengan berbagai sensor yaitu sensor derajat keasaman atau pH, sensor konduktivitas, sensor suhu dan sensor oksigen terlarut dalam air limbah tersebut. Sensor yang digunakan terlebih dahulu dihubungkan ke Smart Water Board yang dimana board tersebut terhubung dengan Waspmote Main Board. Sebelum sensor-sensor tersebut digunakan penulis perlu melakukan kalibrasi terhadap sensor pH, sensor konduktivitas dan sensor oksigen terlarut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Setelah sensor dikalibrasi maka sensor dimasukkan kedalam sebuah wadah yang sudah diisi dengan sampel air limbah. Dalam hal ini sensor-sensor yang dimasukkan kedalam wadah haruslah tidak bersentuhan dengan alas wadah yang digunakan dengan tujuan untuk mengurangi kesalahan pengukuran pada sensor. Smart Water Board digunakan sebagai wadah untuk menampung sensorsensor yang digunakan pada penelitian ini. Smart Water Board dihubungkan dengan Waspmote Main Board dimana berfungsi untuk mengambil data yang telah diperoleh oleh sensor kemudian data tersebut akan dikirim ke server dengan mengunakan sebuah modul 3G yang dihubungkan ke Waspmote Main Board. Data yang dikirim ke server tidak hanya data sensor seperti ph, konduktivitas, suhu dan oksigen terlarut saja, dalam hal ini kapasitas baterai yang digunakan juga dikirim ke server. Sebagai daya listrik Waspmote Main Board menggunakan sebuah baterai dengan tegangan 3,7 volt dan kapasitas 6600 mAh. Waspmote Main Board akan mengirimkan data ke server dengan pengiriman data sekitar 7 detik dan tambahan jeda waktu dari koneksi modul 3G sekitar 15 detik. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman data menggunakan modul 3G bergantung pada kualitas jaringan suatu provider kartu yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.
Web server
Web server yang akan dibangun merupakan web server yang akan dibangun sendiri. Web server ini berfungsi sebagai media untuk pelayanan dan pengolahan data antara Waspmote main board, database dan client. Web server akan menerima data sensor ph, konduktivitas, suhu, oksigen terlarut dan kapasitas baterai yang dikirim oleh Waspmote Main Board dengan menggunakan modul 3G. Data yang telah diterima selanjutnya akan disimpan dan diolah ke dalam database dan kemudian akan ditampilkan kembali dalam bentuk grafik dan widget. Data dalam bentuk grafik dan widget akan ditampilkan dalam batas waktu tertentu dan setiap data yang masuk ke database akan selalu langsung tampil tanpa perlu melakukan proses refresh page. Pengelolaan data yang dilakukan oleh sistem akan selalu ditampilkan disaat pengguna mengakses web maupun ketika pengguna tidak sedang mengakses web. Untuk sistem pendeteksian baku mutu air limbah maka pengguna dapat menentukan standar nilai baku mutu dari suatu air limbah yang akan diuji. Ketika pengguna mengatur batas nilai sensor misalnya dalam hal ini batas minimal pH dan batas maksimal pH maka nilai tersebut akan menjadi pedoman untuk sistem memberikan notifikasi kepada pengguna. Jika pengguna memberikan batas minimal pH sebesar 5,5, maka ketika data pH yang diterima oleh server lebih rendah dari 5,5 sistem akan menampilkan popup alert beserta notifikasi dan jika pengguna memberikan batas maksimal pH sebesar 8,5, maka ketika data pH yang diterima oleh server lebih besar dari 8,5 sistem akan menampilkan popup alert beserta notifikasi. Popup alert dan notifikasi akan ditampilkan pengguna saat sedang mengakses web sedangkan ketika pengguna tidak sedang mengakses web maka sistem akan menampilkan jumlah notifikasi saja.
3.
Sistem aplikasi pendeteksi
Sistem aplikasi pendeteksi yang dibangun merupakan sistem aplikasi berbasis web. Pada bagian ini pengguna dapat memberikan batas nilai yang akan menjadi tolak ukur baku mutu dan bagian ini juga merupakan output dari proses pengolahan data.
Universitas Sumatera Utara
21
4.
Client
Pada bagian ini client akan mengakses sebuah halaman web yang terdapat pada web server untuk mengetahui data dari air limbah yang telah terdeteksi oleh sensor-sensor dan juga melakukan pemantauan. Pengguna sistem ini merupakan pengguna khusus yang mendapatkan izin untuk mengakses halaman web ini. Halaman ini akan memuat data sensor ph, konduktivitas dan oksigen terlarut dari sampel air limbah dalam bentuk grafik serta data sensor suhu dan kapasitas baterai dalam bentuk widget. Tampilan dari grafik akan selalu ter-update ketika sistem menerima data baru dari Waspmote Main Board tanpa perlu melakukan refresh page. Pengguna dapat memantau pembaharuan data sensor yang dimuat dalam bentuk grafik secara keseluruhan pada halaman utama atau pada masing halaman pemantauan sensor. Selain itu, pada halaman web ini pengguna dapat melihat notifikasi ketika nilai sensor yang ditentukan telah melebihi batas maksimal atau kurang dari batas minimal serta pengguna juga dapat melihat history data sensor ph, konduktivitas, suhu, oksigen terlarut dan kapasitas baterai dengan memasukkan batas tanggal awal dan akhir.
3.2. Data yang Digunakan Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari data yang dihasilkan oleh sensor dimana sebelum sensor digunakan maka perlu dilakukan kalibrasi agar nilai yang dihasilkan lebih akurat. Adapun sensor yang perlu dikalibrasi yaitu sensor pH, sensor konduktivitas dan sensor oksigen terlarut. Adapun gambar umum dari proses kalibrasi sensor dapat dilihat pada Gambar 3.2. Kalibrasi
Hardware Sensor Suhu u
Usb
Oksigen Terlarut
Konduktivitas
Baterai
Smart Water Board pH Kabel USB
Waspmote Main Board
Larutan Kalibrasi User
Gambar 3.2. Proses Umum Kalibrasi Sensor
Universitas Sumatera Utara
22
3.2.1. Kalibrasi sensor Gambar 3.2. merupakan proses umum kalibrasi sensor dimana sensor yang akan dikalibrasi yaitu sensor pH, sensor konduktivitas dan sensor oksigen terlarut. Setiap sensor akan menggunakan larutan yang sesuai dalam proses kalibrasi seperti kalibrasi yang dilakukan terhadap sensor pH menggunakan tiga buah jenis larutan diantaranya larutan pH bernilai 4 yang bersifat asam, larutan pH bernilai 7 yang bersifat netral dan larutan pH bernilai 10 yang bersifat basa, untuk kalibrasi sensor pH dibutuhkan sensor suhu dimana nilai pH dapat berubah seiring berubahnya suhu suatu larutan. Untuk kalibrasi sensor konduktivitas dalam hal ini menggunakan larutan kalibrasi dengan nilai µS 12880 dan µS 80000 sedangkan untuk kalibrasi sensor oksigen terlarut menggunakan larutan 0 mg/l dan kalibrasi terhadap udara. 3.2.1.1. Kalibrasi sensor pH Dalam proses kalibrasi sensor pH dibutuhkan tiga buah larutan kalibrasi yaitu pH 4, pH 7 dan pH 10. Sensor pH dan sensor suhu akan dipasang ke socket yang berada pada Smart Water Board yang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Pemasangan Sensor pH dan Suhu Sensor pH dipasang tepat pada socket yang ditandai dengan kotak berwarna merah pada Gambar 3.3. Untuk melakukan kalibrasi pada sensor pH juga diperlukan sebuah sensor suhu dimana nilai pH suatu larutan dapat dipengaruhi oleh suhu larutan. Sensor suhu dipasangkan tepat pada socket yang ditandai dengan kotak berwarna biru. Pada tahap ini peneliti mengunggah sebuah kode program pembacaan sensor pH ke Waspmote Main Board yang akan digunakan untuk proses kalibrasi. Tahap pertama adalah kalibrasi dengan larutan pH 7 dimana setelah sensor pH dan suhu dimasukkan kedalam larutan kalibrasi pH 7
maka program akan
menampilkan nilai tegangan, suhu dan perkiraan pH. Tahap kedua yaitu pada saat nilai pH yang dihasilkan sudah stabil maka peneliti mencatat nilai tegangan dan suhu yang dihasilkan kemudian menuju tahap ketiga dimana peneliti mengeluarkan sensor-
Universitas Sumatera Utara
23
sensor dari larutan pH 7 dan membilasnya dengan air suling serta mengeringkannya lalu sensor kembali dimasukkan ke dalam larutan ph 4 dan mengulang kembali proses pada tahap kedua dan berlaku hal yang sama pada saat kalibrasi dengan larutan pH 10. Pada tahap keempat, data-data yang telah didapat dituliskan kembali pada kode program dan mengunggah ulang kode program. Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat kalibrasi adalah nilai sensor suhu, suhu larutan pH 4, pH 7 dan pH 10 harus sama. 3.2.1.2. Kalibrasi sensor konduktivitas Dalam proses kalibrasi sensor konduktivitas dibutuhkan 2 buah larutan kalibrasi yang dalam hal ini digunakan larutan dengan nilai µS 12880 dan µS 80000. Sensor konduktivitas akan dipasang ke socket yang berada pada Smart Water Board yang dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Pemasangan Sensor Konduktivitas Sensor konduktivitas dipasang tepat pada socket yang ditandai dengan kotak berwarna merah pada Gambar 3.4. Pada tahap ini peneliti mengunggah sebuah kode program pembacaan sensor konduktivitas ke Waspmote Main Board yang akan digunakan untuk proses kalibrasi. Tahap pertama adalah kalibrasi sensor konduktivitas dengan larutan pertama dengan nilai µS 12880 dimana ketika program akan menampilkan nilai konduktivitas dan resistansi dari konduktivitas. Tahap kedua yaitu ketika nilai konduktivitas yang dihasilkan sudah stabil maka peneliti
mencatat nilai resistansi konduktivitas
kemudian menuju tahap ketiga dimana peneliti mengeluarkan sensor dari larutan pertama dan membilas serta mengeringkan sensor kemudian sensor dimasukkan kembali kedalam larutan kedua dengan nilai µS 80000 dan mengulang kembali proses pada tahap kedua. Pada tahap keempat, data-data yang telah didapat dituliskan kembali pada kode program dan mengunggah ulang kode program.
Universitas Sumatera Utara
24
3.2.1.3. Kalibrasi sensor oksigen terlarut Dalam proses kalibrasi sensor oksigen terlarut dibutuhkan kalibrasi terhadap udara dan kalibrasi dengan menggunakan larutan 0 mg/l untuk hasil yang lebih akurat. Sensor oksigen terlarut akan dipasang ke socket yang berada pada Smart Water Board yang dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Pemasangan Sensor Oksigen Terlarut Sensor oksigen terlarut dipasang tepat pada socket yang ditandai dengan kotak berwarna merah pada Gambar 3.5. Pada tahap ini peneliti mengunggah sebuah kode program pembacaan sensor oksigen terlarut ke Waspmote Main Board yang akan digunakan untuk proses kalibrasi. Tahap pertama adalah kalibrasi sensor oksigen terlarut diudara bebas dengan terlebih dahulu membilas sensor menggunakan air suling kemudian mengeringkan sensor, hal ini bertujuan untuk sensor mencapai titik jenuh kemudian menjalankan program. Tahap kedua yaitu menunggu hingga sensor menghasilkan nilai yang stabil kemudian mencatat nilai tegangan pada sensor oksigen terlarut kemudian menuju tahap ketiga dimana peneliti menuliskan kembali data-data sensor yang sudah diperoleh ke dalam program kemudian mengunggah kembali kode program. Pada tahap keempat, kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan 0 mg/l dan mengulang kembali tahap kedua kemudia menulis ulang kode program dengan data baru dan mengunggah kembali kode program tersebut.
3.3. Sistem Pendeteksian dan Notifikasi Tingkat Baku Mutu Air Limbah 3.3.1. Sistem pendeteksian Setiap data dari sensor pH, konduktivitas, suhu, oksigen terlarut dan kapasitas baterai yang diperoleh oleh Waspmote Main Board dengan Smart Water Board sebagai papan untuk menampung sensor-sensor tersebut akan dikirim ke server menggunakan modul
Universitas Sumatera Utara
25
3G yang terpasang pada Waspmote Main Board. Data-data ini kemudian akan diolah dan ditampilkan kepada pengguna dalam bentuk grafik dan widget dimana grafik akan menampilkan data secara real-time tanpa perlu melakukan refresh page ketika terdapat data baru yang masuk ke database. 3.3.2. Notifikasi tingkat baku mutu air limbah Data yang dikirim dari Waspmote Main Board menggunakan modul 3G ke server akan diolah oleh web server, ketika terdapat data dari sensor yang melebihi atau kurang dari batas baku mutu yang sebelumnya telah ditentukan oleh pengguna maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database sebagai data notifikasi dan pada saat pengguna mengakses web maka sistem akan menampilkan popup alert yang memberitahukan pengguna bahwa terdapat nilai sensor yang melebihi atau kurang dari batas yang telah ditentukan serta menampilkan jumlah notifikasi. Dan jika pengguna tidak sedang mengakses web maka sistem akan menampilkan jumlah notifikasi. Adapun flowchart dari sistem notifikasi terhadap sensor pH yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.6. sedangkan flowchart dari sistem notifikasi sensor konduktivitas dan suhu dapat dilihat pada Gambar 3.7. dan flowchart dari sistem notifikasi sensor oksigen terlarut dan baterai dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Universitas Sumatera Utara
26
Mulai
nilai_sensor
nilai_sensor disimpan ke dalam database server
nilai_sensor ditampilkan dalam bentuk grafik Tidak batas_nilai
nilai_sensor > batas_nilai Tidak
nilai_sensor < batas_nilai
Ya
Ya perlihatkan notifikasi
Selesai
Gambar 3.6. Sistem Notifikasi Sensor pH
Universitas Sumatera Utara
27
Mulai
nilai_sensor
Tidak
nilai_sensor disimpan ke dalam database server
nilai_sensor ditampilkan dalam bentuk grafik batas_nilai
nilai_sensor > batas_nilai Ya perlihatkan notifikasi
Selesai
Gambar 3.7. Sistem Notifikasi Sensor Konduktivitas dan Suhu
Universitas Sumatera Utara
28
Mulai
nilai_sensor
Tidak
nilai_sensor disimpan ke dalam database server
nilai_sensor ditampilkan dalam bentuk grafik batas_nilai
nilai_sensor < batas_nilai Ya perlihatkan notifikasi
Selesai
Gambar 3.8. Sistem Notifikasi Sensor Oksigen Terlarut dan Kapasitas Baterai
Sistem yang akan dibangun pada penelitian ini dimulai pada saat perangkat keras yang menampung sensor dihidupkan kemudian memperoleh data dari sensor pH, suhu, konduktivitas, oksigen terlarut dan kapasitas baterai (nilai_sensor), data ini kemudian akan dikirim ke web server menggunakan modul 3G dan akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Pengguna terlebih dahulu mengisi form pada halaman setting untuk menentukan batas nilai sensor (batas nilai). Batas nilai sensor yang telah diisi akan disimpan ke dalam database dan akan digunakan untuk membandingkan data sensor (nilai_sensor) dengan batas nilai sensor (batas_nilai). Jika data sensor (nilai_sensor) lebih besar atau lebih kecil dari batas nilai sensor (batas nilai) maka sistem akan menampilkan notifikasi sedangkan untuk data sensor (nilai_sensor) yang
Universitas Sumatera Utara
29
tidak lebih kecil dan tidak lebih besar dari batas nilai sensor (batas_nilai), maka sistem tidak akan menampilkan notifikasi dan pengguna dapat terus memantau nilai sensor dari air limbah secara real-time dan tanpa perlu melakukan refresh page. Notifikasi akan terus ditampilkan jika ada data sensor (nilai_sensor) yang tidak sesuai dengan batas nilai sensor (batas_nilai) dan akan terus terlihat sampai pengguna membuka halaman notifikasi. Halaman ini berisi tentang keterangan, tanggal, waktu dan data sensor yang masuk.
3.4. Perancangan Perangkat Keras 3.4.1. Perancangan modul 3G, baterai dan waspmote main board Modul 3G terlebih dahulu dipasangkan sebuah kartu SIM kemudian dipasangkan dengan sebuah antena yang akan dipasangkan ke socket WLAN kemudian dihubungkan ke socket yang terdapat pada Waspmote Main Board, kemudian sebuah baterai 3,7 volt dengan kapasitas 6600 mAh dihubungkan ke Waspmote Main Board melalui socket baterai yang ada pada board ini. Hasil dari perancangan modul 3G dan baterai ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Perancangan Waspmote Main Board, Baterai dan Modul 3G 3.4.2. Perancangan sensor pH, sensor konduktivitas, sensor suhu, sensor oksigen terlarut, smart water board dan waspmote main board Pada perancangan ini setiap kabel pada sensor pH, sensor konduktivitas, sensor suhu dan sensor oksigen terlarut dihubungkan ke Smart Water Board sesuai dengan socket yang telah ditentukan. Setelah semua sensor terhubung, kemudian Smart Water Board dipasangkan dengan Waspmote Main Board. Hasil dari perancangan sensor ini dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Universitas Sumatera Utara
30
Gambar 3.10. Perancangan Waspmote Smart Water Sensor
3.5. Perancangan Sistem 3.5.1. Use case diagram Kebutuhan sistem dan fungsionalitas yang diharapkan dari suatu sistem dari sudut pandang pengguna sistem dapat digambarkan dengan menggunakan model Use case diagram. Pembuatan use case bertujuan untuk memudahkan pengguna atau pembaca untuk lebih mudah mengerti alur kerja suatu sistem sehingga suatu sistem dapat digunakan sebaik mungkin. Adapun aktor yang berperan dalam sistem yang dibangun berjumlah satu orang yaitu user application yang akan menggunakan sistem untuk memantau tingkat baku mutu air limbah. Rancangan use case diagram sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Universitas Sumatera Utara
31
Login
<<extentds>>
Logout
<<extentds>>
Input Limit
Home
Setting Limit Notification
<<extentds>>
Delete
<
>
Sensor Data
User
Conductivity << Sensor <> inc lud << e> inc > Dissolved lud Oxygen Sensor e> >
Report <>
pH Sensor
Lihat Data Temperature Sensor
<<extentds>>
Print
Gambar 3.11. Use Case Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu Adapun penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan yang ada didalam diagram use case diatas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Deskripsi Use Case Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu No 1
Use Case Login
Deskripsi Merupakan proses yang harus dilalui user untuk masuk ke dalam sistem
2
Logout
Merupakan proses untuk keluar dari sistem dan hanya dapat dilakukan apabila user telah melakukan login.
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 3.1. Deskripsi Use Case Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu No 3
Use Case Home
Deskripsi Menampilkan data sensor pH, konduktivitas dan oksigen terlarut dalam bentuk grafik serta suhu air dan kapasitas baterai dalam bentuk widget.
4
Setting Limit
Merupakan halaman untuk mengisi form batas nilai sensor.
5
Input Limit
Merupakan proses untuk menentukan batas nilai sensor yang akan digunakan sebagai perbandingan terhadap data sensor yang masuk.
6
Notification
Menampilkan detail informasi tentang air limbah yang dipantau yaitu berupa keterangan nilai sensor yang melebihi atau kurang dari batas, waktu, tanggal dan semua data sensor yang terkait pada saat itu.
7
Delete
Merupakan proses untuk menghapus data notifikasi pada halaman notification.
8
Sensor Data
Merupakan top menu yang menampung beberapa sub menu.
9
Conductivity
Menampilkan data sensor konduktivitas dalam
Sensor
bentuk grafik.
Dissolved Oxygen
Menampilkan data sensor oksigen terlarut dalam
Sensor
bentuk grafik.
11
pH Sensor
Menampilkan data sensor pH dalam bentuk grafik.
12
Temperature
Menampilkan data sensor suhu dan kapasitas baterai
Sensor
dalam bentuk widget.
Report
Menampilkan
10
13
form
tanggal
dan
waktu
untuk
menentukan data sensor ph, konduktivitas, suhu, oksigen terlarut dan kapasitas baterai dalam bentuk tabel sesuai dengan data pada form yang diisi. 14
Submit
Merupakan proses untuk menampilkan data sensor sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 3.1. Deskripsi Use Case Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu No
Use Case
15
Print
Deskripsi Merupakan proses untuk mencetak data sensor pada menu report sebagai laporan.
3.5.2. Perancangan database Perancangan database pada sistem ini bertujuan untuk menyimpan informasi yang berkaitan dengan pengguna, data-data sensor, notifikasi dan data batas nilai sensor dimana informasi tersebut berhubungan dengan sistem pendeteksi tingkat baku mutu air limbah yang dibungun. Penjelasan tentang tabel-tabel yang dirancang pada database adalah sebagai berikut: 1. Tabel user, berfungsi untuk menyimpan data yang berhubungan dengan proses login pada sistem oleh pengguna. 2. Tabel sensor, berfungsi untuk menyimpan data sensor pH, konduktivitas, suhu, oksigen terlarut, kapasitas baterai serta waktu dan tanggal yang dikirim oleh Waspmote Main Board. 3. Tabel notification, berfungsi untuk menyimpan data sensor yang melebihi atau kurang dari batas nilai sensor yang ditentukan. 4. Tabel config, berfungsi untuk menyimpan batas nilai sensor sebagai baku mutu kualitas air yang diisi oleh pengguna sistem.
3.5.3. Rancangan tampilan antarmuka pengguna Tampilan antarmuka pengguna merupakan sebuah desain tampilan yang akan dibangun pada sistem ini.
Rancangan halaman login Pada halaman login, pengguna harus mengisi form berupa data username dan password yang terdaftar lalu menekan tombol “login” untuk dapat masuk ke dalam sistem. Rancangan halaman login dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Universitas Sumatera Utara
34
LOGIN FORM ADMIN
LOG IN Username
Password
Login Gambar 3.12. Rancangan Halaman Login
Rancangan halaman utama Setelah pengguna teridentifikasi dan berhasil melakukan login ke sistem, maka pengguna akan diarahkan langsung ke halaman utama (home). Beberapa menu yang terdapat pada halaman utama yaitu menu home, menu setting limit, menu notification, menu conductivity sensor, menu dissolved oxygen sensor, menu pH sensor, menu temperature sensor, menu report dan menu log out yang dapat diakses oleh pengguna untuk menggunakan sistem. Rancangan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Universitas Sumatera Utara
35
a
b
e
c d e f g h
k
i j
Gambar 3.13. Rancangan Halaman Utama Keterangan: a. Merupakan icon “Notification” yang menandakan banyaknya notifikasi yang belum dilihat oleh pengguna. b. Merupakan tombol menu yang memungkinkan pengguna untuk mengakses menu setting limit dan logout dari sistem. c. Merupakan menu ”Log Out” yang memungkinkan pengguna untuk keluar dari sistem dan jika pengguna ingin kembali masuk kedalam sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu. d. Merupakan menu “Home” yang memungkinkan pengguna untuk mengakses halaman utama yang menampilkan data sensor pH, konduktivitas dan oksigen terlarut dalam bentuk grafik serta sensor suhu dan kapasitas baterai dalam bentuk widget. e. Merupakan menu “Setting Limit” yang memungkinkan pengguna untuk mengisi form batas nilai sensor. f. Merupakan menu “Notification” yang memungkinkan pengguna untuk melihat rincian data sensor yang tidak sesuai dengan batas nilai sensor. g. Merupakan menu “Conductivity Sensor”
yang memungkinkan pengguna
untuk melihat tampilan data konduktivitas dalam bentuk grafik.
Universitas Sumatera Utara
36
h. Merupakan menu “Dissolved Oxygen Sensor” yang memungkinkan pengguna untuk melihat tampilan data oksigen terlarut dalam bentuk grafik. i. Merupakan menu “pH Sensor” yang memungkinkan pengguna untuk melihat tampilan data pH dalam bentuk grafik. j. Merupakan menu “Temperature Sensor”
yang memungkinkan pengguna
untuk melihat tampilan data suhu dan kapasitas baterai dalam bentuk widget. k. Merupakan menu “Report” yang memungkinkan pengguna untuk melihat kembali data-data sensor sesuai dengan tanggal dan waktu yang ditentukan kemudian hasil akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan dapat dicetak.
Rancangan halaman notification Halaman notification dapat diakses oleh pengguna dengan memilih menu notification, memilih icon notification serta mengklik kata “GO!” pada saat popup notifikasi tampil dihalaman web. Pada halaman ini pengguna dapat melihat rincian dari notifikasi berupa informasi, tanggal dan waktu, kapasitas baterai, data konduktifitas, oksigen terlarut, pH dan suhu air yang ditampilkan dalam bentul tabel. Rancangan halaman notification dapat dilihat pada Gambar 3.14.
a
Gambar 3.14. Rancangan Halaman Notification
Universitas Sumatera Utara
37
Keterangan: a. Merupakan tabel yang memuat rincian tentang notifikasi air limbah berupa informasi keterangan (information), date – time, battery level, conductivity, dissolved oxygen, pH, temperature dan action delete bila pengguna ingin menghapus data notifikasi
Rancangan halaman setting limit Halaman setting limit berisi form mengenai nilai batas sensor yang kemudian akan digunakan untuk mendeteksi tingkat baku mutu air limbah. Pada halaman ini memungkinkan pengguna untuk mengatur nilai batas maksimal dan nilai batas minimal dari sensor sesuai dengan baku mutu. Data yang diberikan akan menjadi perbandingan terhadap data sensor pada air limbah. Halaman ini dapat diakses dengan memilih menu “Setting” dan memilih sub menu “setting limit”. Rancangan halaman setting limit dapat dilihat pada Gambar 3.15.
a
d b
c
Gambar 3.15. Rancangan Halaman Setting Limit Keterangan: a. Merupakan form yang digunakan untuk mengisi batas nilai sensor sesuai dengan baku mutu yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan data sensor yang masuk dengan batas nilai sensor yang sudah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
38
b. Merupakan tombol “cancel” yang berfungsi untuk membatalkan atau menghapus semua data yang diisi oleh pengguna ke dalam form. c. Merupakan tombol “submit” yang berfungsi untuk mengirimkan batas nilai sensor ke dalam database. d. Merupakan tombol “back” yang berfungsi untuk mengarahkan pengguna menuju halaman utama.
Rancangan halaman conductivity sensor, ph sensor dan dissolved oxygen sensor Untuk halaman conductivity sensor, ph sensor dan dissolved oxygen sensor peneliti menggunakan rancangan halaman yang sama. Pada rancangan halaman Conductivity Sensor memungkinkan pengguna hanya untuk mamantau data conductivity yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Hal yang sama berlaku untuk halaman pH Sensor dimana memungkinkan pengguna hanya untuk memantau data pH dan pada halaman Dissolved Oxygen Sensor dimana memungkinkan pengguna hanya untuk memantau data Dissolved Oxygen. Rancangan halaman Conductivity Sensor, pH Sensor dan Dissolved Oxygen Sensor dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Rancangan Halaman Conductivity Sensor, pH Sensor dan Dissolved Oxygen Sensor Rancangan halaman temperature sensor Halaman Temperature Sensor ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui nilai sensor suhu dan kapasitas baterai yang terhubung ke Waspmote Main Board dalam bentuk widget. Rancangan halaman Temperature Sensor dapat dilihat pada Gambar 3.17.
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 3.17. Rancangan Halaman Temperature Sensor
Rancangan halaman report Halaman ini memungkinkan pengguna untuk melihat kembali data sensor yang ditempatkan pada air limbah. Data yang dapat dilihat yaitu data sensor pH, konduktivitas, oksigen terlarut, suhu, kapasitas baterai serta waktu pada saat sistem menyimpan data tersebut ke database kemudian data akan ditampilkan dalam bentuk tabel dengan batasan waktu yang telah diberikan oleh pengguna. Rancangan halaman Report dapat dilihat pada Gambar 3.18.
a
c b
Gambar 3.18. Rancangan Halaman Report Keterangan: a. Merupakan sebuah form yang berfungsi untuk mencari data sensor yang terdapat pada database sesuai dengan batasan tanggal dan waktu yang diberikan oleh pengguna. b. Merupakan tabel data sensor yang menampung data sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah diisi pada form. Data yang ditampilkan adalah tanggal dan waktu suatu sensor tersimpan ke database, data sensor pH, konduktifitas, oksigen terlarut, suhu dan kapasitas baterai.
Universitas Sumatera Utara
40
c. Merupakan tombol “print” yang memungkinkan pengguna untuk mencetak data yang ditampilkan pada tabel.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas hasil yang didapatkan dari implementasi dan pengujian sistem dalam melakukan pendeteksian tingkat baku mutu air limbah menggunakan aplikasi berbasis web sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dibahas pada Bab 3.
4.1. Implementasi Sistem Pada tahap implementasi sistem, pendeteksian diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP sedangkan untuk mengetahui data sensor pH, konduktivitas, oksigen terlarut, suhu dan kapasitas baterai dan mengirimkan data tersebut menggunakan bahasa pemrograman C.
4.1.1. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan Adapun spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Processor Intel Core i3-2350M CPU @ 2.30GHz. 2. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 64-bit. 3. Memory 6.00 GB RAM DDR3. 4. Kapasitas Harddisk 500GB. 5. XAMPP versi 1.7.3. 6. Waspmote IDE 0.4. 7. PHP 5.3.1
4.1.2. Implementasi perancangan antarmuka Adapun implementasi dari perancangan antarmuka yang telah dibangun pada sistem ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
42
4.1.2.1. Halaman login Halaman login ini merupakan halaman pertama yang muncul ketika pengguna mencoba mengakses sistem pendeteksi tingkat baku mutu air limbah. Untuk dapat mengakses sistem ini, maka pengguna harus mengisi form login yang telah disediakan berupa username dan password yang sudah terdaftar atau tersimpan pada database. Halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Halaman Login
4.1.2.2. Halaman utama Halaman utama atau home merupakan halaman yang akan ditampilkan pertama kali ketika pengguna sistem berhasil masuk kedalam sistem ini. Pada halaman utama terdapat beberapa menu yang memungkinkan untuk diakses oleh pengguna diantaranya menu home atau halaman utama, menu setting limit, menu notification, menu conductivity sensor, menu dissolved oxygen sensor, menu pH sensor, menu temperature sensor, menu report dan logout. Halaman utama dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
43
Gambar 4.2. Halaman Utama
4.1.2.3. Halaman setting limit Halaman setting limit merupakan halaman yang digunakan untuk menentukan nilai batas sensor sebagai nilai baku mutu air limbah yang akan dibandikan dengan nilai sensor yang masuk. Pada halaman ini memungkinkan pengguna untuk mengisikan
Universitas Sumatera Utara
44
nilai batas maksimal sensor ataupun nilai batas minimal sensor. Halaman setting limit dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Halaman Setting Limit
4.1.2.4. Halaman notification Halaman notification dapat diakses oleh pengguna dengan memilih menu notification, memilih icon notification serta mengklik kata “GO!” pada saat popup notifikasi tampil dihalaman web. Pada halaman ini pengguna dapat melihat rincian dari notifikasi berupa informasi, tanggal dan waktu, kapasitas baterai, data konduktifitas, oksigen terlarut, pH dan suhu air yang ditampilkan dalam bentul tabel. Halaman notification menandakan bahwa baku mutu air limbah yang terdeteksi telah tersimpan ke database. Halaman notification dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.4. Halaman Notification
4.1.2.5. Halaman conductivity sensor Halaman conductivity sensor merupakan halaman yang hanya menampilkan data sensor konduktivitas yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Halaman conductivity sensor dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Halaman Conductivity Sensor
Universitas Sumatera Utara
46
4.1.2.6. Halaman dissolved oxygen sensor Halaman dissolved oxygen sensor merupakan halaman yang hanya menampilkan data sensor oksigen terlarut yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Halaman dissolved oxygen sensor dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Halaman Dissolved Oxygen Sensor 4.1.2.7. Halaman pH sensor Halaman pH sensor merupakan halaman yang hanya menampilkan data sensor pH yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Halaman pH sensor dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Halaman pH Sensor
Universitas Sumatera Utara
47
4.1.2.8. Halaman temperature sensor Halaman temperature sensor merupakan halaman yang menampilkan data sensor suhu dan kapasitas baterai yang digunakan oleh Waspmote Main Board yang ditampilkan dalam bentuk widget. Halaman temperature sensor dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Halaman Temperature Sensor
4.1.2.9. Halaman report Halaman report digunakan untuk menampilkan data air limbah yang diperoleh sensor dan dikirim ke web server. Data yang ditampilkan merupakan data pada tanggal dan waktu tertentu yang dimasukkan oleh pengguna. Halaman report dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9. Halaman Report
Universitas Sumatera Utara
48
Terdapat sebuah form pada halaman report yang berfungsi untuk menyaring data yang akan ditampilkan kepada pengguna. Pengguna harus mengisikan batas tanggal dan waktu data yang akan ditampilkan terlebih dahulu kemudian menekan tombol submit. Tombol submit berfungsi untuk menampilkan data pada halaman report sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah ditentukan oleh pengguna. Data yang akan ditampilkan yaitu tanggal dan waktu, kapasitas baterai, pH, konduktivitas, oksigen terlarut dan suhu air. Tampilan data sensor berdasarkan batasan tanggal da waktu dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10. Tampilan Data pH, Konduktivitas, Oksigen Terlarut dan Suhu Air Limbah
Hasil dari penyaringan data berdasarkan tanggal dan waktu dapat dicetak sebagai laporan dengan menekan tombol print yang berada disudut kanan bawah tabel. Tampilan laporan yang akan dicetak dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 4.11. Tampilan Cetak Laporan
4.1.2.10. Tampilan popup notifikasi deteksi baku mutu air limbah Sistem akan selalu mendeteksi tingkat baku mutu air limbah dan jika data dari air limbah yang dideteksi sistem tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diisi oleh pengguna pada menu setting limit, maka sistem akan menampilkan sebuah popup message. Pada popup message terdapat kata GO! yang berfungsi untuk mengarahkan pengguna masuk ke menu notification. Untuk menutup popup message ini, maka pengguna dapat menekan tombol OK atau tanda X pada popup message. Tampilan popup notifikasi deteksi baku mutu air limbah dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12. Tampilan Popup Notifikasi Deteksi Baku Mutu Air Limbah
Universitas Sumatera Utara
50
Ketika pengguna menekan kata GO!, maka sistem akan mengarahkan pengguna ke menu notification untuk melihat informasi lebih detail tentang nilai baku mutu air limbah yang tidak sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan. Halaman notification dapat dilihat pada gambar 4.13.
Gambar 4.13. Tampilan Halaman Notification 4.2. Pengujian Kinerja Sistem Pada tahap ini pengujian kinerja sistem akan dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem dalam melakukan pendeteksian apakah sudah berjalan dengan baik. Untuk pengujian sistem pengiriman data dari Waspmote Main Board ke server dengan menggunakan modul 3G memiliki perbedaan waktu antara data awal dengan data berikutnya berkisar antara 20-30 detik. Pada program perangkat keras, pengiriman data diprogram dengan jeda waktu 7 detik namun waktu tersebut bukan merupakan waktu total dikarenakan dalam proses pengiriman data dengan modul 3G diperlukan waktu untuk proses koneksi ke jaringan dan jeda waktu juga dipengaruhi oleh jenis provider yang digunakan. Adapun selisih waktu dari data awal dengan berikutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Selisih Waktu Masuk Setiap Data No.
Date - Time
1. 2. 3. 4. 5.
2017-03-24 19:55:20 2017-03-24 19:55:43 2017-03-24 19:56:06 2017-03-24 19:56:29 2017-03-24 19:56:52
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4.1. Selisih Waktu Masuk Setiap Data No.
Date - Time
6. 7. 8. 9. 10.
2017-03-24 19:57:15 2017-03-24 19:57:38 2017-03-24 19:58:01 2017-03-24 19:58:24 2017-03-24 19:58:47
Pada pengujian pendeteksian baku mutu air limbah, maka digunakan sensor pH, sensor konduktivitas dan sensor oksigen terlarut yang sudah melalui proses kalibrasi sesuai dengan tata cara kalibrasi dan penggunaan larutan kalibrasi untuk masing-masing sensor. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa sampel air limbah dimana sampel merupakan hasil penggabungan dari air sungai dengan air limbah pada penampungan sebelum dibuang ke perairan. Air sungai yang diambil terdiri dari tiga bagian yaitu air hulu, air pertengahan dan air pantau. Adapun pengujian air limbah menggunakan sensor dapat dilihat pada Gambar 4.14.
(a) Air Hulu
(b) Air Pertengahan
(c) Air Pantau
Gambar 4.14. Pengujian Air Limbah
Pada pengujian sistem dilakukan pendeteksian dan perbandingan nilai pH, konduktivitas, oksigen terlarut dan suhu air serta penilaian warna air yang diuji. Pengujian ini dilakukan terhadap tiga sampel air limbah yaitu air hulu, air pertengahan dan air pantau. Wadah yang digunankan pada saat pengujian berupa wadah gelas plastik dimana setiap wadah berisi sampel air limbah ±300ml. Perbandingan pertama dilakukan untuk membandingkan nilai pH pada sampel air hulu, air pertengahan dan air pantau. Sebelum melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor yang akan digunakan yaitu sensor pH terlebih dahulu dibilas dengan air suling dan dikeringkan dengan kain serap yang bertujuan untuk menetralkan nilai
Universitas Sumatera Utara
52
sensor, kemudian sensor pH dimasukkan ke dalam wadah gelas plastik yang berisi sampel air hulu ±300ml. Proses pengujian dilakukan dalam waktu 12 jam dan data diambil setiap ±30 menit sekali. Setelah selesai melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor pH dikeluarkan dari wadah dan dibilas menggunakan air suling, kemudian sensor dimasukkan ke dalam wadah yang berisi sampel air pertengahan. Proses yang sama dilakukan saat melakukan pengujian terhadap sampel air pantau. Hasil pengujian pertama terhadap perbandingan nilai pH dapat dilihat pada Gambar 4.15.
menit ke-
Gambar 4.15. Perbandingan Nilai pH
Pada Gambar 4.15. dapat dilihat bahwa nilai pH untuk sampel air hulu memiliki nilai pH awal 7,4 dan nilai pH akhir 7,7 dimana menunjukkan bahwa pH air bersifat basa, untuk sampel air pertengahan memiliki nilai pH awal 7,9 dan nilai pH akhir 7,8 dimana menunjukkan bahwa pH air bersifat basa, sedangkan untuk air pantau memiliki nilai pH awal 6,6 dan nilai pH akhir 7,3 dimana menunjukkan bahwa pada awalnya pH air bersifat asam dan dalam waktu pemantauan selama 12 jam pH air bersifat basa. Perubahan nilai pH air dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai suhu air. Nilai pH pada sampel air hulu air pertengahan dan air pantau memiliki nilai yang normal (Peraturan Direktur Jenderal RLPS tentang monitoring dan evaluasi daerah aliran sungai, 2009). Perbandingan nilai pH dapat dilihat pada Lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
53
Perbandingan kedua dilakukan untuk membandingkan nilai suhu air pada sampel air hulu, air pertengahan dan air pantau. Untuk mengetahui suhu air, maka sensor suhu dimasukkan ke dalam wadah gelas plastik yang berisi sampel air hulu ±300ml. Proses pengujian dilakukan dalam waktu 12 jam dan data diambil setiap ±30 menit sekali. Setelah selesai melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor suhu dikeluarkan dari wadah, kemudian sensor dimasukkan kedalam wadah yang berisi sampel air pertengahan. Proses yang sama dilakukan saat melakukan pengujian terhadap sampel air pantau. Hasil pengujian kedua terhadap perbandingan nilai suhu air dapat dilihat pada Gambar 4.16. 31,6
Suhu Air
31,4 31,2 31
oC
30,8 30,6
Air Hulu
30,4
Air Pertengahan
30,2
Air Pantau
30 29,8
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 480 510 540 570 600 630 660 690 720
29,6
menit ke-
Gambar 4.16. Perbandingan Nilai Suhu Air
Pada Gambar 4.16. dapat dilihat bahwa nilai sensor suhu untuk sampel air hulu memiliki nilai suhu awal 30,8 oC dan nilai suhu akhir 31,3 oC, untuk nilai sensor suhu pada sampel air pertengahan memiliki nilai suhu awal 30,8 oC dan nilai suhu akhir 31,2 oC, sedangkan untuk nilai sensor suhu pada sampel air pantau memiliki nilai suhu awal 31,3 oC dan nilai suhu akhir 30,3 oC. Perubahan nilai suhu air dipengaruhi oleh perubahan suhu ruangan. Perbandingan nilai suhu air dapat dilihat pada Lampiran 2. Perbandingan ketiga dilakukan untuk membandingkan nilai konduktivitas pada sampel air hulu, air pertengahan dan air pantau. Sebelum melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor yang akan digunakan yaitu sensor konduktivitas terlebih dahulu dibilas dengan air suling dan dikeringkan dengan kain serap yang bertujuan
Universitas Sumatera Utara
54
untuk menetralkan nilai sensor, kemudian sensor konduktivitas dimasukkan ke dalam wadah gelas plastik yang berisi sampel air hulu ±300ml. Proses pengujian dilakukan dalam waktu 12 jam dan data diambil setiap ±30 menit sekali. Setelah selesai melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor konduktivitas dikeluarkan dari wadah dan dibilas menggunakan air suling, kemudian sensor dimasukkan ke dalam wadah yang berisi sampel air pertengahan. Proses yang sama dilakukan saat melakukan pengujian terhadap sampel air pantau. Hasil pengujian ketiga terhadap perbandingan nilai konduktivitas dapat dilihat pada Gambar 4.17.
Konduktivitas 1000 900
800
mmhos/cm
700 600
500
Air Hulu
400
Air Pertengahan
300
Air Pantau
200 100
30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 480 510 540 570 600 630 660 690 720
0 menit ke-
Gambar 4.17. Perbandingan Nilai Konduktivitas
Pada Gambar 4.17. dapat dilihat bahwa nilai konduktivitas untuk sampel air hulu memiliki nilai konduktivitas awal 190,4 mmhos/cm dan nilai konduktivitas akhir 217,6 mmhos/cm dimana menunjukkan bahwa nilai konduktivitas air dalam kategori baik, untuk sampel air pertengahan memiliki nilai konduktivitas awal 114,1 mmhos/cm dan nilai konduktivitas akhir 131,9 mmhos/cm dimana menunjukkan bahwa nilai konduktivitas air dalam keadaan baik, sedangkan untuk air pantau memiliki nilai konduktivitas awal 661,9 mmhos/cm dan nilai konduktivitas akhir 909,6 mmhos/cm dimana menunjukkan bahwa konduktivitas air dalam keadaan sedang (Peraturan Direktur Jenderal RLPS tentang monitoring dan evaluasi daerah aliran sungai, 2009). Perubahan nilai konduktivitas dapat dipengaruhi oleh beberapa
Universitas Sumatera Utara
55
faktor diantaranya faktor suhu dan nilai resistansi terukur. Perbandingan nilai konduktivitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Perbandingan keempat dilakukan untuk membandingkan nilai oksigen terlarut pada sampel air hulu, air pertengahan dan air pantau. Sebelum melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor yang akan digunakan yaitu sensor oksigen terlarut terlebih dahulu dibilas dengan air suling dan dikeringkan dengan kain serap yang bertujuan untuk menetralkan nilai sensor, kemudian sensor oksigen terlarut dimasukkan ke dalam wadah gelas plastik yang berisi sampel air hulu ±300ml. Proses pengujian dilakukan dalam waktu 12 jam dan data diambil setiap ±30 menit sekali. Setelah selesai melakukan pengujian pada sampel air hulu, sensor oksigen terlarut dikeluarkan dari wadah dan dibilas menggunakan air suling, kemudian sensor dimasukkan ke dalam wadah yang berisi sampel air pertengahan. Proses yang sama dilakukan saat melakukan pengujian terhadap sampel air pantau. Hasil pengujian ketiga terhadap perbandingan nilai oksigen terlarut dapat dilihat pada Gambar 4.18. .
Oksigen Terlarut 90
80 70
%
60 50 Air Hulu
40
Air Pertengahan
30
Air Pantau
20 10 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 480 510 540 570 600 630 660 690 720
0 menit ke-
Gambar 4.18. Perbandingan Nilai Oksigen Terlarut
Pada Gambar 4.18. dapat dilihat bahwa nilai oksigen terlarut untuk sampel air hulu memiliki nilai oksigen terlarut awal 58,5% dan nilai oksigen terlarut akhir 55,2% dimana menunjukkan bahwa nilai oksigen terlarut dalam kategori buruk, untuk sampel air pertengahan memiliki nilai oksigen terlarut awal 83,3% dan nilai oksigen terlarut
Universitas Sumatera Utara
56
akhir 62,1% dimana menunjukkan bahwa nilai oksigen terlarut dalam keadaan dapat diterima, sedangkan untuk air pantau memiliki nilai oksigen terlarut awal 34% dan nilai oksigen terlarut akhir 36,3% dimana menunjukkan bahwa oksigen terlarut dalam keadaan buruk (Water Quality With Calculators, 2006). Perubahan nilai oksigen terlarut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai tekanan atmosfer, nilai salinitas dan suhu. Perbandingan nilai oksigen terlarut dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan pengujian terhadap sampel air hulu, air pertengahan dan air pantau menunjukkan bahwa sensor dan sistem berjalan dengan baik. Ketidak stabilan nilai sensor konduktivitas dan oksigen terlarut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Nilai oksigen terlarut dapat dipengarui oleh faktor tekanan udara, suhu, salinitas dan beberapa faktor lainnya yang pada penelitian ini tidak tersedianya sensor untuk mengetahui tekanan atmosfer dan salinitas. Sedangkan yang menjadi faktor perubahan nilai sensor konduktivitas yaitu nilai resistansi suatu air dan suhu yang dimana tidak memiliki nilai yang stabil. Pengujian dilakukan pada lingkungan terbuka dimana udara yang berubah-ubah disekitarnya mempengaruhi suhu air sehingga suhu air yang dideteksi berubah dalam waktu yang cukup lama. Pada pengujian ini dapat diketahui bahwa kapasitas baterai akan berkurang sekitar 1% dalam waktu sekitar 30 menit pada saat alat digunakan untuk pendeteksian dan pengiriman data. Dalam pengujian ini juga diketahui warna untuk setiap sampel yaitu sampel air hulu memiliki warna kuning kecoklatan, sedangkan warna pada sampel air pantau dan air pertengahan yaitu kuning pucat.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari penerapan metode yang diajukan untuk melakukan sistem pendeteksi tingkat baku mutu air limbah serta saran-saran dalam pengembangan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan penelitian yang dilakukan pada sistem pendeteksi tingkat baku mutu air limbah, kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Data sensor dapat dikirim ke server melalui modul 3G dengan selisih waktu antar data yang masuk kedalam server sekitar 20-30 detik. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman data dipengaruhi oleh jaringan penyedia layanan seluler yang digunakan pada modul 3G. 2. Berdasarkan hasil pengujian terhadap tiga sampel air limbah, sampel air hulu memiliki nilai ph dan konduktivitas yang baik sedangkan nilai oksigen terlarut yang buruk, pada sampel air pertengahan memiliki nilai ph, konduktivitas dan oksigen terlarut yang baik sedangkan pada sampel air pantau memiliki nilai ph yang baik, nilai konduktivitas yang sedang dan nilai oksigen terlarut yang buruk. 3. Proses kalibrasi yang dilakukan sesuai dengan tata cara dan berhasil dengan baik yang ditandai dengan sensor yang dapat mendeteksi nilai baku mutu sampel air limbah. Hai ini juga menandakan kinerja sensor dan
sitem
pendeteksian berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
58
5.2. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkonversi nilai sensor oksigen terlarut dalam satuan ppm dengan menggunakan sensor yang dapat mengetahui nilai salinitas dan tekanan atmosfer yang bertujuan untuk memberikan nilai yang lebih akurat. 2. Sistem pendeteksi yang dibangun penulis untuk mendeteksi tingkat baku mutu dan memberikan notifikasi kepada pengguna tentang nilai sensor yang melebih batas atau kurang dari batas yang dimasukkan pengguna dimana batas merupakan kategori baku mutu yang baik, untuk penelitian selanjutnya penulis berharap sistem juga dapat menentukan kategori baku mutu sedang dan buruk. 3. Pada penelitian ini penulis hanya menggunakan parameter ph, konduktivitas, suhu dan oksigen terlarut dalam menentukan baku mutu air limbah, untuk selanjutnya diharapkan dapat menambahkan parameter lain seperti TDS dan kekeruhan air.
Universitas Sumatera Utara