BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1
Sejarah Organisasi
YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN KETAPANG Berbekal dari pegumulan jemaat Gereja Kristus Ketapang yang merindukan sekolah yang baik untuk anak-anak mereka sebab tidak sedikit keluhan yang mereka katakan: “anak-anak kami diajar bahwa Tuhan itu tidak ada, manusia berasal dari kera (teori Darwin)” dan kekurangan daya penampungan sekolah-sekolah sekitar tahun limapuluhan, maka telah mendorong Alm. Pdt. Khoe Lan Seng (Paulus Kurniawan) untuk mengambil inisiatif dan menggerakkan Majelis Gereja Kristus Ketapang untuk memperluas pelayanan gereja dengan membuka sekolah rakyat (kini sekolah dasar) bagi masyarakat pada umumnya dan warga gereja khususnya dan akhirnya ide tersebut kemudian disambut baik oleh Majelis Gereja Kristus Ketapang. Maka pada tanggal 5 Juli 1952 berdirilah sebuah sekolah baru di Jakarta yang diberi nama Sekolah Rakyat Kristen Ketapang (SRKK) yang dikemudian hari sering/lazim disebut Es Ka Ka (SKK). Berikut secara kronologi sejarah Yayasan Kristen Ketapang dari berdiri hingga sekarang :
52
53
•
1952-1956 Diawali dengan berdirinya Sekolah Dasar Kristen Ketapang (yang dahulu bernama Sekolah Rakyat Kristen Ketapang) diresmikan pertama kalinya tanggal 5 Juli 1952 oleh Ny. Theng Ing Tjoe secara simbolis dengan pengguntingan pita. Kepala sekolah pertama waktu itu Ny. Pdt. Oey Eng Hoat (alm.).
•
1957-1961 Untuk menampung para lulusan SKK maka pada tanggal 01 Agustus1958 diresmikanlah SLTPKK pagi yang bertempat di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 9 dengan Bpk. Tjan Pan Liong sebagai Kepala Sekolahnya. Setahun setelah dibukanya SLTPKK pagi makan dibukalah SDKK petang dengan satu buah kelas 1. Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan untuk mendapatkan tempat di SDKK. Kepala Sekolah SDKK pagi pada saat itu dijabat oleh Ibu The Gin Nio yang juga merangkap sementara sebagai Kepala Sekolah SDKK petang. Seiring dengan berkembangnya SKK maka pada tanggal 01 Oktober 1960 bagian TK A, SD menempati tempat barunya Jl. K.H. Zainul Arifin No. 35. Dua tahun setelah berdirinya SLTPKK dilanjutkan dengan pembukaan SMUKK petang pada tanggal 01 Agustus 1961. SMUKK pada saat itu hanya terdiri dari satu kelas bagian B dan satu kelas lagi bagian C yang dipimpin oleh Bpk. Oey Tjoen Hoey.
54
•
1961-1966 SDKK pagi dipimpin oleh Ibu The Gin Nio berserta para guru, SDKK petang dipimpin oleh Ibu Tjhio Kang Hoey.
•
1967-1971 Pada tanggal 20 April 1970 diletakkan batu pertama pembangunan gedung bertingkat yang baru sebagai pengganti bangunan yang lama yang sudah tidak memenuhi syarat. Pada tanggal 01 Januari 1971, SMUKK petang dijadikan SMUKK pagi dan jabatan Kepala Sekolah dipegang oleh Bpk. Likho Sian Kim (Eka Elihu), sementara itu Bpk. Hadi diangkat jadi penilik sekolah lanjutan.
•
1972-1976 Di tahun 1972 diresmikanlah gedung baru SKK oleh Ibu The Gin Nio kemudian dibukalah satu kelas 1 SLTPKK petang bertempat di Jl. K.H. Zainul Arifin No.35. Dengan Bpk. Yahya Umar Salim (Lim Djong Oe) sebagai Kepala Sekolah yang saat itu menjabat sebagai Kepala Sekolah SLTPKK pagi.
•
1977-1981 Pada tanggal 01 Januari 1977 jabatan kepala Sekolah SLTPKK petang diserahterimakan dari Bpk. Yahya Umar Salim kepada Ibu Liestiawati Omas. Menyadari akan pentingnya fungsi gigi bagi anak didik,
55
khususnya bagi mereka yang duduk di tingkat TK dan SD maka pada tanggal 19 September 1977 dibuka “Perawatan Gigi SKK” di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 35 yang fungsinya merawat gigi anak-anak didik secara berkelangsungan sejak TK sampai dengan kelas 6 SD dengan drg. Salim sebagai pimpinan poliklinik.
•
1982-1986 Tanggal 16 Juli 1982 dibuka SMK petang di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 35, kemudian atas instruksi pemerintah pada tanggal 15 Desember 1984 badan Pengelola SKKdiganti namanya dari ”Badan Pendidikan Gereja Kristus Ketapang” menjadi “Yayasan Pendidikan Gereja Kristus Ketapang”. Lalu pada akhir tahun 1986, karyawan SKK mengikuti penataran P4 pola 45 jam pada tanggal 17-24 Februari 1986.
•
1987-1991 YPKK membeli 3 unit ruko di Jl. K.H. Zainul Arifin No.33 pada tanggal 15 November 1988 yang kemudian direnovasi.
•
1992-1996 Tanggal 01 Januari 1994, YPKK membeli tanah dan bangunan Jl. K.H. Zainul Arifin No.37 untuk Lapangan olahraga dan fasilitas lainnya. Di tahun yang sama pembangunan SKK II yang bertempat di Green Garden
56
sudah mulai dibangun; dan pada tanggal 15 Juli 1995 SKK II pun resmi dibuka. Diawali dengan KB, TK A, TK B, serta SD kelas 1 dan 2, lalu disusul dengan pembukaan kelas 1 SLTPKK II Green Garden dan SMUKK II Green Garden yang masing-masing pada tanggal 15 Juli 1996 dan 1997. •
1997-2001 Minggu 02 November 1998 sekitar pukul 10.00 WIB terjadi tragedy Ketapang yang mengakibatkan terbakarnya gedung Gereja Kristus Ketapang dan sebagian SLTPKK I yang bertempat di Jl. K.H. Zainul Arifin No.9, yang mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar. Kemudian pada tahun 2001 terjadi reformasi struktur organisasi YPKK disertai dengan renovasi dan penambahan fasilitas di lingkungan SKK I. Sementara itu SKK II diresmikan pembangunan aula serba guna yang dijadikan pos Gereja Kristus cabang Green Garden. Bersamaan dengan itu diluncurkan moto “We Care More …” yang menyatakan kepedulian terhadap siswa, guru, orang tua, dan lingkungan. Salah satu bentuk kepedulian YPKK terhadap lingkungan maka di akhir tahun 2001 diadakan penjualan sembako dengan harga murah. SKK Children’s Choir yang terdiri dari siswa SDKK dan SLTPKK mengadakan pentas tunggal untuk pertama kalinya di gedung Yamaha, Jakarta pada tanggal 04 Mei 2001 dalam rangka penggalangan dana untuk pembangunan gedung Gereja Kristus Ketapang dengan Glenn
57
Fredly sebagai bintang tamu. Di penghujung tahun 2001, tepatnya pada tanggal 25 Desember 2001, SKK Children’s Choir diundang untuk mengisi acara natal di Hotel Borobudur, Jakarta. •
2002-sekarang Banjir melanda Jakarta dan juga SKK I dan SKK II, menyebabkan terhentinya kegiatan belajar mengajar untuk beberapa hari. Untuk membantu para korban banjir maka YPKK mengambil inisiatif untuk menjadikan SKK II Green Garden sebagai tempat penampungan korban banjir serta mengadakan kerja sama dengan Balkesmas Immanuel untuk pelayanan kesehatan. Kemudian SKK I mengadakan aksi social ke Cilincing yang berkerja sama dengan Obor Berkat Indonesia. Pada tanggal 24-26 Juni 2002, SKK mengadakan workshop bagi seluruh guru dan karyawan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para guru sekaligus untuk menyongsong tahun ajaran baru. Workshop ini sendiri bertemakan “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Metodologi” Pada tanggal 28 Juni 2002 diadakan acara pelepasan siswa-siswi kelas III, baik tingkat SLTP , SMU dan SMK, di lingkungan SKK I dan II. Acara Graduation Day ini sendiri diadakan di Gereja Kristus Ketapang dan merupakan rangkaian acara menyambut Jubelium 50 Tahun Sekolah Kristen Ketapang.
58
Dengan berjalannya waktu dan bergantinya para pengurus, badan pendidik ini pun turut berkembang dengan dihasilkannya ribuan cendikiawan seperti dokter, ekonom, sarjana teknik, pendeta, pengusaha dan lain-lain. Dan, atas ketentuan dari pemerintah, pengelola sekolah diubah ke bentuk yayasan dengan nama YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN KETAPANG yang masih tetap dibawah pengawasan Gereja Kristus Ketapang. Semenjak berdirinya hanya terdiri dari 1 kelas TK dan 1 kelas SD dengan murid hanya sekitar 40 orang, namun kini SKK sudah menjadi 2 sekolah yang berlokasi di Jl. K.H. Zainul Arifin No.9, 33,35,37 dan Kompleks Perumahan Green Garden Blok M-1, Daan Mogot dengan jumlah murid 2.523 orang* yang terdiri dari SKK I: 1.569 orang dan SKK II: 954 orang serta telah meluluskan kurang lebih 5.000 orang.
59
3.2
Struktur Oganisasi
Gambar 3.1 Struktur Yayasan Pendidikan Kristen Ketapang
60
3.3
Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Jaringan yang sedang berjalan pada Sekolah Kristen Ketapang 1 yang terletak di Jalan K.H. Zainal Arifin No. 35 JAKARTA-PUSAT, menggunakan topologi umum Extended Star, dengan tiap clientnya terhubung dengan media kabel UTP dengan teknologi 100 MBps Fast Ethernet. Total client yang terhubung sejumlah 88 client.
3.3.1
Komponen Jaringan Komponen jaringan pada SKK 1 antara lain : 1. Sebuah PC sebagai Server data utama, gateway, dan pengatur router dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 di ruang sekretariat bawah. 2. Router Allied Telesyn AT-AR256E dengan fitur SNMP v1 dan 2 3. Dua server di ruang komputer untuk mengatur jaringan dua buah Lab komputer, dan juga sebagai gateway internet komputer-komputer di LAB. 4. Untuk switch digunakan Switch D-Link dan LinkSys dengan rincian : •
D-Link 8 Port (2 Buah)
• D-Link 24 Port (3 Buah)
•
D-Link 16 Port (2 Buah)
• LinkSys 16 Port (4 Buah)
5. Jumlah client yang ada sejumlah 88 buah yang berupa PC dan laptop. Jumlah client ini sendiri merupakan estimasi dari keadaan yang umum karena ada IP cadangan yang diperuntukkan untuk client tambahan yang bisa ada sewaktuwaktu.
61
Client-client di jaringan ini sendiri terhubung ke internet yang dibagi. ISP yang digunakan adalah Telkom Speedy dengan kecepatan 512 Kbps dan kuota tidak terbatas. 3.3.2
Topologi Jaringan
Gambar 3.2 Topologi Jaringan SKK 1
62
Gambar 3.3 Denah Ruang Sekretariat Atas
Sekretariat Atas Yohan Anna Monica Daesy Silviana Lili Cadangan Cadangan Cadangan Cadangan
IP 192.168.0.21 192.168.0.22 192.168.0.23 192.168.0.24 192.168.0.25 192.168.0.26 192.168.0.27 192.168.0.28 192.168.0.29 192.168.0.30
Tabel 3.1 Daftar IP Ruang Sekretariat Atas
63
Gambar 3.4 Denah Ruang Sekretariat Bawah
Sekretariat Bawah Server Joo Handojo Natalia Bun Hau Hartini Evi Puji Thomas Lucy
IP 192.168.0.1 & 10.0.0.4 192.168.0.2 192.168.0.3 192.168.0.4 192.168.0.5 192.168.0.6 192.168.0.7 192.168.0.8 192.168.0.9 192.168.0.10
Sekretariat Bawah Ester Linna Maryati Terry Operator Trisman Daely Laptop SKK Cadangan Cadangan Cadangan
IP 192.168.0.11 192.168.0.12 192.168.0.13 192.168.0.14 192.168.0.15 192.168.0.18 192.168.0.20 192.168.0.17 192.168.0.18 192.168.0.19
Tabel 3.2 Daftar IP Ruang Sekretariat Bawah
64
Gambar 3.5 Denah Ruang Kantor TK
T.K. Dian Cadangan Cadangan Cadangan Cadangan
IP 192.168.0.36 192.168.0.37 192.168.0.38 192.168.0.39 192.168.0.40
Tabel 3.3 Daftar IP Ruang Kantor TK
65
Gambar 3.6 Denah ruang kantor SD S.D. Fifi David Komp Guru Lucky Cadangan
IP 192.168.0.31 192.168.0.32 192.168.0.33 192.168.0.34 192.168.0.35
Tabel 3.4 Daftar IP Ruang Kantor SD
66
Gambar 3.7 Denah ruang kantor SMU SMU Bu Hanny(smuserver)
IP
SMU
IP
192.168.0.41
192.168.0.48
Ziko (smu-ziko) Smu-Guru 1 Smu-Guru 2 Monic (Smu-Guru 3) Smu-Guru 5 Bu Lina
192.168.0.42 192.168.0.43 192.168.0.44 192.168.0.45 192.168.0.46 192.168.0.47
OSIS Smu-Guru 4 Pak Niko Pak Budi Cadangan Cadangan
192.168.0.49 192.168.0.50 192.168.0.52 192.168.0.54 192.168.0.55
Tabel 3.5 Daftar IP Ruang Kantor SMU
67
Gambar 3.8 Denah ruang SMK Tata Usaha 1 SMK TU1 Ibu Nora (Laptop)
IP 192.168.0.54 192.168.0.56
Tabel 3.6 Daftar IP Ruang SMK Tata Usaha 1
68
Gambar 3.9 Denah ruang SMK Tata Usaha 2 SMK TU2 Andreas-Kantor Pak daely Andrea (Laptop)
IP 192.168.0.51 192.168.0.53 192.168.0.52
Tabel 3.7 Daftar IP Ruang SMK Tata Usaha 2
69
Gambar 3.10 Denah ruang Lab 1 Lab Komputer 1 Server Workstation
IP 192.168.0.100 192.168.0.101 S/D 131
Tabel 3.8 Daftar IP Ruang Lab 1
70
Gambar 3.11 Denah ruang Lab 2 Lab Komputer 2 Server Workstation
IP 192.168.0.200 192.168.0.201 s/d 232
Tabel 3.9 Daftar IP Ruang Lab 2
71
3.4
Analisis Masalah dan Kebutuhan Sistem
Wawancara dan studi lapangan telah dilakukan untuk menentukan berbagai kebutuhan di Sekolah Kristen Ketapang I. Mendefinisikan kebutuhan sistem dinilai penting, karena : 1. Menjelaskan gambaran sistem yang dikehendaki. 2. Menjadi tujuan perancangan aplikasi yang dibutuhkan oleh sistem. 3. Acuan dalam proses perancangan aplikasi tersebut 4. Tolak ukur dalam keberhasilan perancangan aplikasi yang telah dirancang
Dari hasil wawancara ditemukan bahwa masalah yang dihadapi sehingga pihak Sekolah Kristen Ketapang I menginginkan adanya suatu aplikasi monitoring jaringan antara lain : 1. Lambatnya akses internet pada saat-saat tertentu yang diperkirakan disebabkan penggunaan pita data internet yang besar pada jam-jam tertentu. 2. Seringnya ditemukan virus, Trojan, atau worm karena disebabkan komputer juga digunakan oleh pada murid dan guru yang kurang begitu mengerti soal komputer dan sering memasukkan flash disk yang sudah terjangkit virus, yang akhirnya menjangkiti komputer-komputer lain yang ada pada jaringan termasuk server.
72
Untuk memilih suatu perangkat manajemen yang akan dipakai sendiri ada beberapa kebutuhan yang dipertimbangkan sehingga pada akhirnya dipilih SNMP, yakni: 1. Di Sekolah Kristen Ketapang 1 sendiri belum ada suatu perangkat lunak yang mampu melakukan monitoring jaringan dan informasi koneksi internet. 2. Aplikasi mampu memberikan informasi mengenai ada tidaknya host yang aktif di IP tertentu dan bagaimana delay ke host tersebut. 3. Dibutuhkan pula aplikasi yang mampu memberikan informasi tentang proses-proses yang ada di tiap komputer untuk mengecek apakah pada komputer-komputer tersebut ada virus/trojan dan proses berbahaya lain. 4. Aplikasi juga dibutuhkan dapat mengumpulkan data tentang komputer-komputer yang ada seperti perangkat keras maupun perangkat lunak yang terpasang untuk pengembangan ke depannya seperti untuk kebutuhan aplikasi, menentukan perlu tidaknya upgrade dan lain-lain.
Dari analisis kebutuhan pula, aplikasi ini akan dibuat berbasis web karena: 1. Aplikasi dibutuhkan bisa diakses dimana saja dan kapan saja dari berbagai bagian di sekolah, selama Web Server aktif karena yang memantau jaringan adalah guru-guru komputer yang tidak selalu bisa berada di ruang server karena berbagai aktivitas yang harus dilakukan seperti mengajar.
73
2. Terminal yang ada pada jaringan cukup banyak dan akan sangat merepotkan bila harus dilakukan pemeliharaan program jika dibuat berbasis desktop, yang menyebabkan setelah pemeliharaan, perangkat lunak harus dipasang ulang di masing-masing client. Dengan berbasis web cukup sisi server saja yang dipelihara dan aplikasi tetap bisa diakses dari mana saja. 3. Tidak membutuhkan pemasangan program tambahan apapun di sisi client karena aplikasi bisa diakses dengan hanya menggunakan Web browser yang sudah tersedia di hampir semua sistem operasi moderen, selama Web Server aktif.
Selain itu aplikasi yang berbasis web bersifat multiplatform sehingga walaupun hingga saat ini sistem operasi yang digunakan pada Sekolah Kristen Ketapang I masih menggunakan platform keluarga Microsoft Windows untuk ke depannya bila sistem operasi lain digunakan seperti Linux seiring datangnya era open-source, aplikasi ini tetap bisa berjalan. Aplikasi sendiri akan dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP untuk interface, MySQL untuk DBMS dan XAMPP sebagai kontainernya karena pertimbangan kebutuhan sebagai berikut : 1. Pihak sekolah menghendaki budget minimum untuk penambahan perangkat lunak ini sehingga dipilihlah PHP, MySQL dan XAMPP yang bersifat open-source dan gratis. 2. PHP adalah bahasa pemrograman yang mendukung SNMP.
74
3. PHP karena bersifat open-source memiliki banyak sekali support. 4. PHP cenderung mudah untuk dikembangkan, dan banyak yang menguasi seperti guru-guru komputer di SKK I sehingga bila ada rencana untuk pengembangan di masa depan akan jauh lebih mudah.
3.5
Perancangan Aplikasi
Kriteria yang menjadi tolok ukur dalam perancangan dan pengujian aplikasi adalah sebagai berikut : •
Aplikasi menggunakan protokol SNMP sesuai standar RFC 1157, 1213 dan 1404.
•
Aplikasi mampu melakukan operasi SNMP dengan OID yang diberikan.
•
Aplikasi mampu menampilkan statistik performa jaringan melalui data yang didapat dari operasi SNMP secara berkala.
•
Aplikasi mampu melakukan otentikasi pengguna.
3.5.1
Perhitungan Parameter Kinerja Jaringan
Selain itu juga dilakukan perhitungan parameter kinerja jaringan. Parameter kinerja jaringan yang dihasilkan oleh aplikasi perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kinerja jaringan. Di bawah ini beberapa formula parameter – parameter kinerja jaringan (berikut threshold) yang berasal dari (Cisco, 2005,
75
Performance Management: Best Practices White Paper) yang dapat digunakan oleh user untuk melakukan analisis lebih lanjut:
1. Bandwidth Utilization Bandwidth utilization adalah ukuran penggunaan dari sumber daya pita data pada suatu interval waktu. biasanya direpresentasikan dalam bentuk persentase dimana penggunaan dari pita data dibandingkan dengan kapasitas maksimum operasional. melalui ukuran ini, kemacetan lalu lintas data dalam jaringan dapat diidentifikasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung bandwidth utilization adalah : Bandwidth Utilization In =
delta(ifInOctets) x 8 x 100 % IfSpeed x Delta(seconds)
Bandwidth Utilization Out =
delta(ifOutOctets) x 8 x 100% ifSpeed x delta(seconds)
Bandwidth Utilization (total)=Bandwidth Utilization In + Bandwidth Utilization Out
2. Accuracy Rate dan Error Rate Accuracy rate adalah ukuran traffic interface yang tidak menghasilkan kesalahan dalam suatu interval waktu, dan direpresentasikan sebagai persentase. Sedangkan error rate adalah ukuran traffic interface yang menghasilkan kesalahan dalam suatu interval waktu, dan direpresentasikan sebagai persentase. Penurunan accuracy rate (atau kenaikan error rate) dapat menjadi indikasi bahwa ada
76
antarmuka tertentu yang mengalami permasalahan karena hal-hal seperti media transmisi yang jelek, interferensi listrik, perangkat keras atau perangkat lunak yang rusak. Rumus untuk menghitung rata – rata error dalam % : Error Rate
(ΔifInErrors) *100
=
----------------------------------------------(ΔifInUcastPkts + (ΔifInNUcastPkts ) Rumus untuk menghitung rata – rata akurasi dalam % : Accuracy Rate
=
100 - (ΔifInErrors) *100 ------------------------------------(ΔifInUcastPkts + (ΔifInNUcastPkts )
3.
Jumlah Trafik Non-unicast Tingkat non-unicast yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya broadcast
storm, dan dapat mengakibatkan ethernet meltdown. Rumus untuk menghitung trafik non-unicast
Nonunicast In
= delta (ifInNUcast Pkts) delta(Seconds)
Nonunicast Out = delta(ifOutNUcastPkts) delta(seconds) Non Unicast (total) = Nonunicast In + Nonunicast Out
77
4. Jumlah Trafik Discard Tingkat discard yang tinggi merupakan indikasi adanya keterbatasan sumber, kemacetan lalu lintas data, atau adanya peningkatan bandwidth utilization yang signifikan. Rumus untuk menghitung trafik discard : Discard In = delta (ifInNuDiscardPkts) delta(seconds) Discard Out = delta(ifOutDiscardsPkts) delta(seconds) Discard (total) = Discard In + Discard Out
3.5.2
Basis data Basis data yang digunakan adalah Basis data yang tidak menggunakan
relasi, dan hanya semata diperlukan untuk menampung data yang tidak saling berhubungan antara tiap tabelnya. Hal ini dikarenakan tidak dibutuhkannya fitur hak akses ataupun data yang saling bertautan, melainkan data yang berdiri sendiri-sendiri dalam tiap tabelnya. Karena itu tidak dibuat ERD ataupun DFD untuk perancangan databasenya sendiri melainkan hanyalah tabel-tabel yang berdiri sendiri.
78
Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(Panjang) date_time
datetime
Field Tanggal dan Waktu Pengambilan Data Monitoring
IPAddress
varchar(50)
Field Alamat IP Device Yang Dimonitor
ifInErrors
bigint(20)
Field Jumlah Paket Masuk Yang Error
ifInUcastPkts
bigint(20)
Field Jumlah Paket Unicast Yang Masuk
ifInNUcastPkts
bigint(20)
Field Jumlah Paket Non-Unicast Yang Masuk
Tabel 3.10 Tabel Accuracy Rate
79
Tabel bandwidthutilization Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(panjang) date_time
datetime
Field Tanggal dan Waktu Pengambilan Data
IPAddress
varchar(50)
Field Alamat IP Device Yang Dimonitor
ifInOctets
bigint(20)
Field Jumlah Octet Yang Masuk
ifOutOctets
bigint(20)
Field Jumlah Octet Yang Keluar
utilIn
float unsigned
Field Informasi Persentase Utilisasi Bandwidth In
utilOut
float unsigned
Field Informasi Persentase Utilisasi Bandwidth Out
totalUtil
float unsigned
Field Informasi Persentase Utilisasi Bandwidth Total
Tabel 3.11 Tabel Bandwidth Utilization
80
Tabel discardtraffic Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(panjang) date_time
datetime
Field Tanggal dan Waktu Pengambilan Data Monitoring
IPAddress
varchar(50)
Field Alamat IP Device Yang Dimonitor
ifInNU
ifOutNU
discardIn
discardOut
bigint(20)
Field Jumlah Paket Non-Unicast
unsigned
Discard Yang Masuk
bigint(20)
Field Jumlah Paket Non-Unicast
unsigned
Discard Yang Keluar
bigint(20)
Field Hasil Perhitungan Discard Traffic
unsigned
In
bigint(20)
Field Hasil Perhitungan Discard Traffic
unsigned
Out
Tabel 3.12 Tabel Discard Traffic
81
Tabel log Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(panjang) username
varchar(50)
Field Username Yang Melakukan Login
datetime
datetime
Field Tanggal dan Waktu Login User Tabel 3.13 Tabel log
Tabel nonunicast Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(panjang) date_time
datetime
Field Tanggal dan Waktu Pengambilan
IPAddress
varchar(50)
Field Alamat IP Device Yang Dimonitor
inNU
outNU
bigint(20)
Field Jumlah Paket Non-Unicast Yang
unsigned
Masuk
bigint(20)
Field Jumlah Paket Non-Unicast Yang
unsigned
Keluar
Tabel 3.14 Tabel nonunicast
82
Tabel User
Nama Field
Tipe Data
Keterangan
(panjang) user
varchar(50)
Field Username Yang Dapat Menggunakan Aplikasi Monitoring
password
varchar(50)
Field Password Dari Seorang User
Tabel 3.15 Tabel User
83
3.5.3
Use Case Diagram
Gambar 3.12 Use Case Umum Sistem
Nama Use Case
:
Use Case umum sistem
Aktor
:
Server, Client
Definisi Use Case :
Use case umum sistem menjelaskan kerja sistem secara keseluruhan, terbagi atas modul user login, get information, network device monitoring, dan traffic monitoring. Server dan Client berperan sebagai aktor dalam user login, get information, network device monitoring, dan traffic monitoring.
84
3.5.4
Activity Diagram
Berikut adalah Activity Diagram Umum :
Gambar 3.13 Activity Diagram Umum
85
Berikut adalah Activity Diagram Detail Client :
Gambar 3.14 Activity Diagram Detail Client
86
Berikut adalah Activity Diagram Setting IP :
Gambar 3.15 Activity Diagram Setting IP Berikut adalah Activity Diagram Traffic Monitoring :
Gambar 3.16 Activity Diagram Traffic Monitoring
87
3.5.5
Sequence Diagram
Sequence Diagram Login sukses :
Gambar 3.17 Sequence Diagram Login berhasil
88
Sequence Diagram Username salah :
Gambar 3.18 Sequence Diagram Username salah
89
Sequence Diagram Password salah :
Gambar 3.19 Sequence Diagram Password salah
90
Sequence Diagram setting konfigurasi :
Gambar 3.20 Sequence Diagram setting konfigurasi
91
Sequence Diagram Graph Report:
Gambar 3.21 Sequence Diagram Graph Report
92
Sequence Accuracy / Error Rate Detail Report :
Gambar 3.22 Sequence Accuracy / Error Rate Detail Report
93
Sequence Discard Traffic Detail Report :
Gambar 3.23 Sequence Discard Traffic Detail Report
94
Sequence Detail Report:
Gambar 3.24 Sequence Diagram Detail Report
95
Sequence Diagram penggantian Password berhasil :
Gambar 3.25 Sequence Diagram penggantian Password berhasil
96
Sequence Diagram Password lama salah saat penggantian:
Gambar 3.26 Sequence Diagram Password lama salah saat penggantian
97
Sequence Diagram konfirmasi Password salah saat penggantian:
Gambar 3.27 Sequence Diagram konfirmasi Password salah saat penggantian
98
3.5.6
Perancangan Layar
Berikut adalah perancangan layar untuk aplikasi Ketapang Network Monitoring Tool.
3.5.6.1 Halaman Index
Halaman ini adalah halaman yang pertama kali muncul dan digunakan untuk login.
Gambar 3.28 Halaman Index
99
3.5.6.2 Halaman Home / Basic
Setelah user melakukan login maka user akan mencapai halaman ini. Halaman ini juga bisa dicapai dengan mengklik link Basic ataupun Home. Halaman ini menampilkan informasi dasar tentang router.
Gambar 3.29 Halaman Home / Basic
100
3.5.6.3 Halaman Client
Bila user memilih menu basic – client maka user akan tiba di halaman ini yang menampilkan informasi tentang client yang online, IP-nya, apakah SNMP enabled dan detail.
Gambar 3.30 Halaman Client
101
3.5.6.4 Halaman Detail Host
Dari halaman client user dapat memilih host mana yang ingin dilihat detailnya dan user akan tiba di halaman ini yang menampilkan informasi dasar tentang host tersebut
Gambar 3.31 Halaman Detail Host
102
3.5.6.5 Halaman Software Installed
Dari halaman detail host kita bisa memilih lagi lebih lanjut informasi khusus yang ingin ditampilkan dari host tersebut, salah satunya adalah halaman ini yakni halaman yang menampilkan aplikasi-aplikasi apa saja yang terpasang pada client.
Gambar 3.32 Halaman Software Installed
103
3.5.6.6 Halaman Network Device Information
Pada halaman lanjutan dari detail host ini, user dapat menampilkan perangkat jaringan apa saja yang terpasang pada client yang dipilih.
Gambar 3.33 Halaman Network Device Information
104
3.5.6.7 Halaman Software Run
Sedangkan halaman ini akan menampilkan aplikasi apa saja yang sedang berjalan pada client yang dipilih.
Gambar 3.34 Halaman Software Run
105
3.5.6.8 Halaman Device Installed
Halaman ini berfungsi menampilkan perangkat apa saja yang terpasang pada client tersebut.
Gambar 3.35 Halaman Device Installed
106
3.5.6.9 Halaman Traffic Monitoring
Halaman ini dicapai dengan memilih menu Traffic Monitoring dan memberikan penjelasan tentang sub menu yang ada.
Gambar 3.36 Halaman Traffic Monitoring
107
3.5.6.10
Halaman Bandwidth Utilization
Bila user memilih menu bandwith utilization maka user akan tiba di halaman ini. Halaman ini akan menampilkan bandwidth utilization pada saat ini. Dan user bisa pula memilih untuk me-refresh data tersebut. Tersedia pula link untuk menampilkan laporan dari data yang sudah didapatkan dalam kurun waktu tertentu berupa grafik maupun laporan detail.
Gambar 3.37 Halaman Bandwidth Utilization
108
3.5.6.11
Halaman Accuracy / Error Rate
Merupakan sub menu kedua pada halaman Traffic Monitoring yang menampilkan error rate. Tersedia pula link untuk menampilkan laporan dari data yang sudah didapatkan dalam kurun waktu tertentu.
Gambar 3.38 Halaman Accuracy / Error Rate
109
3.5.6.12
Halaman Non Unicast Traffic
Sub menu ketiga pada halaman Traffic Monitoring ini akan memberikan informasi tentang traffic non-unicast yang terjadi pada router. User juga dapat menampilkan laporan dari data yang sudah didapatkan dalam kurun waktu tertentu dengan link yang ada.
Gambar 3.39 Halaman Non Unicast Traffic
110
3.5.6.13
Halaman Discard Traffic
Sub menu ini berfungsi untuk menampilkan Discard Traffic. Laporan discard traffic dapat diperoleh dengan memilih menu detail report.
Gambar 3.40 Halaman Discard Traffic
111
3.5.6.14
Halaman Graph Report
Menampilkan laporan berupa grafik dari bandwidth utilization.
Gambar 3.41 Halaman Graph Report
112
3.5.6.15 Halaman Detail Report
Menampilkan detail laporan berupa tabel dari halaman bandwidth utilization, accuracy / error rate, non- unicast traffic, discard traffic
Gambar 3.42 Halaman Detail Report
113
3.5.6.16
Halaman Setting
Halaman ini dapat dicapai dengan memilih menu setting dan berfungsi untuk menampilkan informasi tentang setting apa yang bisa dilakukan pada aplikasi.
Gambar 3.43 Halaman Setting
114
3.5.6.17 Halaman Setting Router’s IP
Sub menu pada halaman setting yang berguna untuk menset IP Router.
Gambar 3.44 Halaman Setting Router’s IP
115
3.5.6.18
Halaman Setting Client’s IP Range
Sub menu pada halaman setting yang berguna untuk menset range IP Client.
Gambar 3.45 Halaman Setting Client’s IP Range
116
3.5.6.19
Halaman Security
Halaman security yang bisa dicapai dengan memilih menu Security menampilkan informasi sub menu apa sajakah yang ada di menu security.
Gambar 3.46 Halaman Security
117
3.5.6.20
Halaman Change Password
Sub menu ini berguna untuk mengganti password user.
Gambar 3.47 Halaman Change Password
118
3.5.6.21
Halaman Read Login Log
Sub menu ini berguna untuk melihat catatan login dari berbagai user.
Gambar 3.48 Halaman Read Login Log
119
3.5.7 Spesifikasi Proses
Modul Login START IF tombol Login ditekan THEN IF text username kosong OR text password kosong THEN Tampilkan pesan kesalahan ELSE Baca Data dalam Database IF isi Database tidak ditemukan THEN Tampilkan pesan kesalahan ELSE Tutup modul Login Simpan username dalam session Tampilkan modul home.php END IF END IF
120
END IF END
Modul DHCP Clients START Ambil range IP dari setting.php FOR ip=ip_awal TO ip_akhir STEP =1 Tampilkan ip
IF ping(ip) THEN Ambil nama komputer Tampilkan nama komputer
IF snmp_enabled(ip) THEN Tampilkan “YES” Tampilkan button details ELSE Tampilkan “No” END IF
ELSE Tampilkan “Off” END IF
121
END FOR END
Modul Bandwidth Utilization START Ambil waktu sekarang Ambil waktu akses terakhir Hitung beda waktu
Ambil data ifInOctets sekarang Ambil data ifInOctets terakhir Hitung delta ifInOctets Ambil data ifSpeeds Hitung Bandwidth Utilization In Tampilkan Bandwidth Utilization In
Ambil data ifOutOctets sekarang Ambil data ifOutOctets terakhir Hitung delta ifOutOctets Hitung Bandwidth Utilization Out Tampilkan Bandwidth Utilization Out
Hitung total bandwidth utilization Tampilkan total bandwidth utilization
122
Simpan ke database
END
Modul Accuracy/Error Rate START Ambil data ifInErrors sekarang Ambil data ifInErrors terakhir Hitung delta ifInErrors
Ambil data ifInUcastPkts sekarang Ambil data ifInUcastPkts terakhir Hitung delta ifInUcastPkts
Ambil data ifInNUcastPkts sekarang Ambil data ifInNUcastPkts terakhir Hitung delta ifInNUcastPkts
Hitung Error Rate Tampilkan Error Rate Hitung Accuracy Rate Tampilkan Accuracy Rate Simpan ke database END
123
Modul Non-Unicast Traffic START Ambil waktu sekarang Ambil waktu akses terakhir Hitung beda waktu
Ambil data ifinNUcastPkts sekarang Ambil data ifinNUcastPkts terakhir Hitung delta ifInNUcastPkts
Hitung Non Unicast In Tampilkan Non Unicast In
Ambil data ifOutNUcastPkts sekarang Ambil data ifOutNUcastPkts terakhir Hitung delta ifOutNUcastPkts
Hitung Non Unicast Out Tampilkan Non Unicast Out
Hitung total Non Unicast Traffic Tampilkan total Non Unicast Traffic Simpan ke database END
124
Modul Discard Traffic START Ambil waktu sekarang Ambil waktu akses terakhir Hitung beda waktu
Ambil data ifInNUDiscardPkts sekarang Ambil data ifInNUDiscardPkts terakhir Hitung delta ifInNUDiscardPkts
Hitung Discard Traffic In Tampilkan Discard Traffic In
Ambil data ifOutNUDiscardPkts sekarang Ambil data ifOutNUDiscardPkts terakhir Hitung delta ifOutNUDiscardPkts
Hitung Discard Traffic Out Tampilkan Discard Traffic Out
Hitung total Discard Traffic Tampilkan total Discard Traffic Simpan ke database END
125
Modul Read Login Log START Ambil data dari database Tampilkan data END
Modul Logout START Hapus session username Tampilkan halaman index.php Tampilkan “Logout Succedd” END