BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita 2.1.1 Organ Genitalia Eksterna Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri dari : a. Mons veneris : disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga b. Labia mayora : merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan ini terdiri dari : - Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris - Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung kelenjar sebasea (lemak) c. Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia minora ini mengelilingi orifisium vagina d. Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki
Universitas Sumatera Utara
e. Vestibuulum : meru upakan alatt reproduksii bagian luaar yang dibbatasi oleh kedua k bibir keecil, bagian n atas klitooris, dan baagian belakaang pertem muan kedua labia minora. Pada vesttibulum terddapat muarra uethra, dua d lubang saluran kellenjar Barthollini dan duaa lubang salu luran kelenjar Skene f. Kelenjaar Bartholin ni : kelenjarr yang pentting didaeraah vulva dann vagina, karena k dapat mengeluarka m an lendir, peengleluaran n lendir men ningkat saat hubungan seks s g. Hymenn (selaput dara) d : merrupakan jarringan yang g menutupii lubang vaagina, bersifatt rapuh dan mudah robeek, hymen ini i berluban ng sehinggaa menjadi saaluran dari lenndir yang dikeluarkan uuterus dan darah d saat menstruasi. m
G Gambar 2.1 organ genittalia ekstern na wanita (D Dikutip dari panduan lengkap kehamilan,m melahirkan & bayi, Simk kin dkk, 2007 7)
2.1.2 Organ Genita alia Inerna Menurut Mochtar (1 998) organ genitalia in nterna terdirri dari : a.
Liangg senggamaa (vagina) : adalah lian ng atau saluran yang m menghubun ngkan vulvaa dengan rahim, r terleetak di anttara saluran n kemih da dan liang dubur. d Dibaggian ujung atasnya a terlletak mulut rahim. Uku uran panjanng dinding depan d
Universitas Sumatera Utara
8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae, sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras di sebut kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior, arteria hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama dan jalan lahir pada waktu bersalin b. Rahim (uterus) : adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar yaitu, badan rahim (korpkus uteri) berbentuk segitiga, leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder, dan rongga rahim (kavum uteri). Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besar rahim berbed-beda, bergntung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampong. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Letak rahim dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengah ke depan), retrofleksi (tengah ke belakang), anteversi (terdorong ke
Universitas Sumatera Utara
depan), retroversi (terdorong ke belakang). Suplai darah rahim dialiri oleh arteri uterine yang berasal dari arteri iliaka interna (arteri hipogastrika) dan arteri ovarika. Fungsi utama rahim adalah setip bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh kembang, dan berkontraksi terutama sewaktu beralin dan sesudah bersalin. c. Saluran telur (tuba falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter -8 mm. Bagian luarnya diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang befungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Saluran telur terdiri dari empat bagian yaitu, pars interstisialis (intramuralis), pars isimika (bagian tengah saluran telur yang sempit), pars ampularis (tempat pembuahan/konsepsi terjadi), dan infundibulum (merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut). Fungi saluran telur adalah sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, dan tempat terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi). d. Indung telur (ovarium) : terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan dan di kiri rahim, dilapisi mesovarium dan tergntung di belakang ligalatum. Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium,
liga
ovarika,
dan
liga
infundibulopelvikum.
Menurut
strukturnya ovarium terdiri kulit (korteks) atau zona parenkimatosa yang terdiri dari tunika albuginea (epitel berbentuk kubik), jaringan ikat di selasela jaringan lain, stroma (folikel primordial, dan folikel de Graaf), dan sel-
Universitas Sumatera Utara
sel Warthard. W In nti (medulaa) atau zonaa vaskulosaa, terdiri daari stroma berisi pembbuluh darah h, serabut saraf, dan n beberapa otot poloos. Pada wanita w diperkkirakan terd dapat sekitaar 100 ribu folikel prim mer. Pada ku kurun reprod duksi, tiap-ttiap bulan satu folikel atau kadang g-kadang dua d folikel aakan matang,lalu keluaar pecah dan n muncul kke permukaaan korteks. Fungsi inddung telur adalah a mengghasilkan seel telur (ovuum), mengh hasilkan ho ormon-horm mon (progessteron dan estrogen), e daan ikut sertaa mengtur haid. h
Gambar 2.1.2 2 organ genitalia g ekstterna wanitaa (Dikutip darri Anatomi T Tubuh Manu usia, Budiyono, 2011)
2.1.2 Paayudara P Payudara wanita w yangg di sebut juga j glandula mammaaria adalah h alat reproduksi tambahan, setiap payyudara terlettak pada settiap sisi sterrnum dan meluas m setinggi anntara costa kedua dan kkeenam. Diitopang oleh h ligamentuum suspenso orium sehingga tetap stabil, berbentuuk tonjolan setengah bola b dan m mempunyai ekor (cauda) daari jaringan yang meluuas ke ketiak k atau axilla a (di sebut cauda axilllaris). Ukuran paayudara berrbeda untukk setiap ind dividu, jugaa bergantunng pada staadium perkembanngan dan unur. u Tidak jarang salaah satu payu udara ukuraannya agak lebih
Universitas Sumatera Utara
besar dari payudara yag lain, struktur makroskopik payudara terdiri atas bagianbagian yatu, cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla, areola adalah daerah lingkaran yang terdiri atas kulit longgar dan mengalami hiperpigmentasi, papilla mamae terletak di pusat areola mamae setinggi costa ke 4, bagian ini merupakan tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan sangat peka, papilla ini berlubang-lubang yang merupakan muara dari duktus laktiferus. Ampulla adalah bagian dari duktus laktiferus yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu, ampulla terletak di bawah areola. Berdasarka struktur mikroskopik, payudara terdiri dari dari alveoli, yaitu mengandung sel-sel yang mengekskresi air susu, tubulus laktiferus adalah saluran kecil yang berhubugan dengan alveoli, dan duktus laktiferus adalah saluran yang merupakan muara beberapa tubulus latiferus. Suplai darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, eksterna, dan arteri intrcostalis superior, drainase vena melalui pembuluh darah yang akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan vena aksilaris (Ummi dkk, 2011). Sedangkan Syaifuddin (1997) juga mengatakan bahwa payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai iga ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh aerola mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgomeri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas, putting mempunyai lubang + 15-20 buat tempat saluran kelenjar susu. Struktur mamae terdiri dari bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke
Universitas Sumatera Utara
dalam dukktus laktiferus (salurann air susu)). Saluran limfe sebaggai fleksus halus dalam ruaang interlob bular jaringgan kelenjarr bergantung membenttuk saluran lebih besar. Padda perempu uan perubahhan dan perrkembangan n buah dadda terjadi seetelah masa remaaja atau pub bertas terdappat penamb bahan jaring gan kelenjarr. Seorang wanita w mulai meenstruasi peertama terj adi sedikitt pembesarran buah ddada disebaabkan pengaruh hormon esstrogen dann progesterron yang di d hasilkan ovarium, lamal d penimb bunan lemaak menimbulkan kelamaan buah dadaa berkembaang penuh dan masa menop pause lama-kelamaan oovarium berrhenti pembesaraan yang tetap. Pada m berfungsi dan jaringaan buah dadaa mengkeru ut.
Gambar 2.1.3 A A. Morfolo ogi payudara desawa ddengan poto ongan yang menunjukkkan lemak dan d sistem duktus. d B. SSkema sederhana n sel yang menggambbarkan sisttem duktuss dan sel duktus dan mioep pitel yang m mengeliling gi duktus (D Dikutip darri Lawrencee RA, mioep pitel yang m mengeliling gi duktus (D Dikutip darri Lawrencee RA, 1980)).
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Panggul (pelvis) Panggul merupakan salah satu jalan lahir yang memiliki fungsi yang lebih dominan daripada jalan lahir (Ummi dkk, 2011). Sedangkan Sulistyawati (2011) panggul terdiri atas 3 bagian yaitu, (1) tulang koksa, yaitu terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, ischium, dan pubis. (2) tulang sacrum, yaitu berjumlah satu buah. (3) tulang koksigis, yaitu berjumlah satu buah. Tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain melalui artikulasio. Pada bagian depan artikulasio yang terletak di antara kedua os. Pubis, yang disebut simfisis. Pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio sakrokoksigea. Di luar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran yang cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak ke belakang sampai sejauh 2,5 cm pada proses persalinan. 2.2 Konsep Kehamilan 2.2.1 Defenisi Kehamilan Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia, kehamilan baru bias terjadi bias terjadi jika seseorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani dkk, 2011). Sedangkan Sulistyawati (2011) juga mengatakan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sperma dengan ovum yang tejadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Diagnosis Kehamilan Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadapat beberapa tanda dan gejala hamil. Manuaba (1998) membagi tanda-tanda dan gejala hamil menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Tanda-tanda dugaan hamil : Amenorea (terlambat datang bulan), mual (nausea), muntah (emesis), ngidam, Sinkope (pingsan), payudara tegang, sering miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, epulis, dan varices (penampakan pembuluh darah) 2. Tanda tidak pasti kehamilan : dapat ditentukan dengan jalan rahim membesar sesuai dengan tuanya hamil, pada pemeriksaan dalam di jumpai (tanda Hegar,Chadwicks, Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, teraba ballottement), dan pemerksaan tes biologis kehamilan positif (sebagian kemungkinan positif baru) 3. Tanda pasti hamil : dapat ditentukan dengan jalan gerakan janin dalam rahim (terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin), dan denyut jantung janin (didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, dan pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin). 2.2.3
Diagnosis Banding Kehamilan Menurut Manuba (1998) pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu
kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya : 1. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria - Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tumor kandungan atau mioma uteri - Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda kehamilan - Bentuk pembesaran tidak merata - Perdarahan banyak saat menstruasi 3. Kista ovarium - Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil - Datang bulan terus berlangsung - Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan - Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif 4. Hematometra -
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
- Perut terasa sakit setiap bulan - Terjadi tumpukan darah dalam rahim -
Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
-
Sebab hymen in perforate
5. Kandung kemih yang penuh - Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang. 2.3 Konsep Perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester pertama 2.3.1 Perubahan sistem reproduksi 1. Uterus : Setelah konsepsi, uters berkembang untuk memberikan lingkungan yang nutritif dan protektif tempat janin akan berkembang dan tumbuh. Selama beberapa bulan pertama kehamilan, dinding uterus menjadi jauh lebih tebal
Universitas Sumatera Utara
dan lebih lunak, tumbuh dari 1 cm hingga 2,5 cm dalam 4 bulan. Aktivitas uterus dapat diukur sejak usia gestasi 7 minggu saat kontraksi Braxton Hicks dapat terjadi setiap 20-30 menit, dan dapat mencapai tekanan hingga 10 mmHg. Selama beberapa minggu pertama, uterus berbentuk seperti buah pir, pada usia gestasi 10 minggu, uterus berukuran kira-kira sebesar buah jeruk. Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus berukuran kira-kira seperti buah jerik besar (Fraser & Cooper, 2009) 2. Serviks : Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema. Akibatnya uterus, serviks dan itmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan hamil) (Kusmiyati dkk, 2009) Vagina : Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda), warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormone progesteron. Thrus merupakan infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebihan. Kehamilan dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi dalam sirkulasi darah merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida dan peningkatan pertumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi lokal, timbulnya bercak merah yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan priritis hebat
Universitas Sumatera Utara
(Rukiyah dkk, 2011). Pada awal kehamilan ibu hamil sering mengalami keputihan, hal ini terjadi karena serviks terangsang oleh hormon sehingga menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir. Bila berbau, warna berubah, segera periksa. (Salmah, 2006). 3. Ovarium : Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan dari korpus luteum (Hani dkk, 2011). Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk (Rukiyah dkk, 2011). 2.3.2 Perubahan Sistem Kardiovaskular 1. Jantung : Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit meningkat antara 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu. Peningkatan curah jantung selama masa kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut jantung, dan laju pernapasan menjadi lebih tinggi dibandingka dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung terdengar murmur jantung dan ketidakteraturan irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa kehamilan, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan menemukan pengobatan khusus (Sulistyawati, 2011). 2. Volume dan Komposisi Darah : Selama masa kehamilan terjadi percepatan produksi SDM (normal : 4-5,5 juta/mm3). Persentasi kenaikan bergantung
Universitas Sumatera Utara
dengan jumlah zat besi yang tersedia. Massa SDM meningkat 30-33% pada kehamilan aterm, jika ibu mengkonsumsi suplemen besi. Apabila tidak mengkonsumsi suplemen zat besi, SDM hanya meningkat 17% pada beberapa wanita (Hani dkk, 2011). 2.3.3 Perubahan Sistem Pencernaan Fungsi saluran pencernaan selama hamil menunjukkan gambaran yang sangat menarik. Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Hal ini akibat hormon estrogen yang meningkat, nausea (mual) atau muntah yang terjadi pada awal bulan kehamilan sering di jumpai. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkian besar keadaan ini merupaan reaksi terhadap peningkatan kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemesis) maka morning sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan yang lebih serius lagi. Pada bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi dan membengkak. Ibu hamil mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva). Perasaan ini diduga akibat wanita secara tidak sadar jarang menelan saat hamil (Rukiyah dkk,2011). Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang biasanya muncul pada trimester pertama dan biasanya terjadi pada pagi hari. Mual dan muntah sering muncul bila mencium bau tertentu, misalnya : bau makanan, bau wewangian, dan sebagainya. Cara mengatasinya adalah makan dalam jumlah sedikit tapi sering, hindari makanan yang berbumbu, tidak merokok, bangun pagi makan biskuit (Salmah, 2006). Pada bagian lambung terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara lain peristaltik di lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi
Universitas Sumatera Utara
lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan hormone HCG juga dapat menyebabkan mual dan muntah (Hani dkk, 2011).
2.3.4 Perubahan Sistem Perkemihan Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada ginjal dan ureter. Ginjal mengalami penambahan berat dan panjang sebesar 1 cm. Dibawah pengaruh progesteron, kaliks dan pelvis renal mengalami dilatasi. Ureter juga menagalami dilatasi dan memanjang, serta membentuk kurva dengan berbagai ukuran. Lumen pada sepertiga distal ureter berkurang ukurannya karena hyperplasia, sehingga meningkatkan dilatasi kompensasi pada dua pertiga ureter bagian atas. Ureter kanan biasanya lebih dilatasi daripada ureter kiri akibat adanya dekstrorotasi telentang atau tegak dapat menyebabkan obstruksi ureter akibat pembesaran uterus yang mengompresi kedua ureter pada lingkar pelvik. Semua faktor ini dapat menyebabkan stasis urin dan peningkatan risiko infeksi saluran perkemihan pada kehamilan (Steinfeid & Wax, 2001). Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering buang air kecil (BAK). Disamping buang air kecil (BAK), terdapat pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai 69% (Rukiyah dkk, 2011). 2.3.5 Perubahan Sistem Metabolisme Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat hingga 5-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Pada
Universitas Sumatera Utara
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga (Kusmiyati dkk, 2009). 2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan (Kusmiyati dkk, 2009). 2.3.7 Perubahan Sistem Kulit/Integumen Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas
Universitas Sumatera Utara
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidrum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengararuh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadangkadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai doasmagravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di aerola mammae (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.8
Perubahan Sistem Endrokin Menurut Kusmiyati (2009) perubahan system endokrin terbagi atas
beberapa bagian, yaitu : 1. Estrogen : Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil 2. Progesteron : Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga diuresis. Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi baik pada masa hami mauun menyusui 3. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) : Hormon ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus luteum 4. Human placental Lactogen (HPL) : Hormon ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya mirip dengan hormon pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat 5. Pituitary Gonadotropin : FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan, karena di hambat oleh estrogen dan progesteron plasenta 6. Prolaktin : Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. 7. Growth Hormon (STH) : Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL 8. TSH, ACTH, dan MSH : Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan 9. Titoksin : Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat. Tetapi T4 bebas relatif tetap, karena thyroid bindingglobulin meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularisasi. 10. Aldosteron, Renin dan Angiotensin : Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler. 11. Insulin : Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesteron, dan HPL 12. Parathormon : Hormon ini relatif tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.9
Perubahan Payudara/Mamae Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel pada mamae. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu ke-6 gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Strie dapat terlihat dibagian luar payudara (Kusmiyati dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara