13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Air Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua ato hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1bar) dan temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain yang berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara saksama.
Universitas Sumatera Utara
14
Hingga saat ini, Negara Indonesia telah memiliki Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri.(Efendi, 2003) . Keadaan air yang berbentuk cair yang merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua ato hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki jumlah momen dipol. Gaya tarik menarik listrik antara molekulmolekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam keadaan kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat dibawah tekanan dan temperatur standar. (Martino.R.R, 2003).
2.1.1 Air Dalam Kehidupan Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organik untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
15
dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintasis menggunakan cahaya metahari untuk memisahkan atom hidrogen dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas keudara. (Kwan.M, 2006). Kebutuhan air meliputi masalah persediaan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah, begitu pula masalah manajemen dan ekonomi proyek irigasi. Kebutuhan air telah menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam memilih keputusan tentang perbedaan pendapat pada beberapa sistem sungai utama dimana kesejahteraan masyarakat dari lembah, Negara, dan Bangsa yang tercakup. Sebelum sumber air dari suatu daerah aliran didaerah kering dan setengah kering dapat ditentukan secara memuaskan, pertimbangan yang hati-hati harus dicurahkan kepada kebutuhan air (consumptive use) pada berbagai daerah aliran. (Hansen, 1979).
2.1.2 Air Berkarbonasi Air berkarbonasi merupakan kandungan terbesar didalam carbonated soft drink. Air yang digunakan harus mempunyai kualitas tinggi, yaitu: jernih, tidak berbau, tidak berwarna, bebas dari organisme yang hidup dalam air, alkalinitasnya <50 ppm, total padatan terlarut <500 ppm, dan kandungan logam besi dan mangan <0,1 ppm. Sederet proses diperlukan untuk mendapatkan kualitas air yang diinginkan, antara lain: klorinasi, penambahan kapur, koagulasi, sedimentasi, filtrasi pasir, penyaringan dengan karbon aktif, dan demineralisasi dengan ion exchanger. Carbondioxida yang digunakan juga harus semurni mungkin dan tidak berbau. Air berkarbonasi dibuat dengan cara melewatkan es kering (dry ice) kedalam air es.
Universitas Sumatera Utara
16
Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorbsikan karbondioksida dalam air minum. Minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman adalah minuman selain minuman selain karbonasi. Bahan makanan dan tambahan lainnya yang ditambahkan dengan minuman ringan terdiri dari : a. Bahan makanan alami meliputi buah-buahan dan ayau produk dari buah-buahan . b. Bahan makanan sintetik meliputi sari kelapa, vitamin, stimulan. c. Tambahn lainnya meliputi: pemberi asam, pemberi rasa, pemberi aroma, pewarna, dan pengawet, dan garam. Teknologi pembuatan minumaan berkarbonasi ini terus berkembang, baik dari segi rasa, variasi maupun dari segi aroma. Oleh karena itu pengendalian mutu air sangatlah penting terutama untuk pembuatan minuman ringan ini,. (Http://www.Beacukai.go.id/library/data/softdrink.htm)
2.2 Pemantauan Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Nilai kualitas dari masing-masing golongan ditunjukkan dalam laimpiran 3. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut. 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung ,tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuik keperluan perikanan dan Peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di
Universitas Sumatera Utara
17
, Industri, dan pembangkit listrik tenaga air. (Efendi, 2003)
2.2.1 Tujuan Pemantauan Kualitas Air Pemantauan kualitas air suatu perairan memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut: 1. Environmental Surveillance, yakni tujuan untuk mendeteksi dan mengukur pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan dan mengetahui perbaikan kualitas lingkunagan setelah pencemar tersebut di hilangkan. 2. Establishing Water-Quality Criteria, yakni tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan - perubahan variabel -variabel ekologi perairan dengan parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air. 3.
Appraisal of Resources, yakni tujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum. Pada hakekatnya, pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan
sebagai berikut: 1.
Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan biologi.
2.
Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai dengan Peruntukannya, menurut Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990.
3.
Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu.
2.2.2 Jenis-jenis Sampel Air Jenis-jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut: 1. Sampel sesaat (grab sampel), yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedanga dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik
Universitas Sumatera Utara
18
air pada saat pengambilan sampel. 2. Sampel komposit (composite sample) , yaitu sampel campuran dari beberapa waktu pengamatan . Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis denagan menggunakan peralatan yang dapat yang dapat mengambil air pada waktu - waktu tertentu dan sekaligus dapat dapat mengukur debit air. Pengambilan sampel secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas air secara terus menerus. 3. Sampel gabungan tempat ( integrated sample ) , yaitu sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat, dengan volume yang sama.
2.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Air Adapun beberapa teknik pengambilan sampel menurut Effendi berdasarkan Kumpulan Standar Nasional Bidang Pekerjaan Umum mengenai Kualitas Air yaitu : 1.
Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel Pertimbangan-pertimbangan
yang
digunakan
dalam
pemilihan
lokasi
pengambilan sampel adalah sebagai berikut : a.
Sampel air limbah harus diambil pada lokasi yang mewakili seluruh karakteristik limbah dan kemungkinan pencemaran yang akan ditimbulkannya.
b.
Sampel air dari badan air harus diambil dari lokasi yang dapat menggambarkan karakteristik keseluruhan badan air. Oleh karena itu, sampel air perlu diambil dari beberapa lokasi dengan debit air yang harus diketahui.
c.
Sumber pencemar yang mencemari badan air yang dipantau harus diketahui; berupa sumber pencemar setempat (point source) atau sumber pencemar tersebar (disperse source).
Universitas Sumatera Utara
19
d.
Jenis bahan baku dan bahan kimia yang digunakan dalam proses industri perlu diketahui.
2.
Lokasi Pengambilan Sampel Pada dasarnya, pengambilan sampel air dapat dilakukan terhadap air permukaan
maupun air tanah. a.
Air permukaan Air permukaan meliputi air sungai, danau, waduk, rawa, dan genangan air
lainnya. Pengambilan sampel disungai yang dekat dengan muara atau laut yang di pengaruhi oleh air pasanga harus dilakukan agak jauh dari muar. Adapun pengambilan sampel air sungai dapat dilakukan di lokasi-lokasi sebagai berikut. 1)
Sumber alamiah, yaitu lokasi yang belum pernah atau masih sedikit mengalami pencemaran.
2)
Sumber air tercemar, yaitu lokasi yang telah mengalami perubahan atau dibagian hilir dari sumber pencemar.
3)
Sumber air yang dimanfaatkan , yaitu lokasi penyadapan /pemanfaatan sumber air.
b.
Air tanah Air tanah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah tidak tertekan
(bebas) dan air tanah tertekan. Air tanah bebas adalah air tanah akifer yang hanya sebagian terisi air, terletak pada suatu dasar yang kedap air, dan mempunyai permukaan bebas. Pengambilan sampel yang berupa air tanah bebas dapat dilakukan di tempat-tempat sebagai berikut. 1)
Bagian hulu dan hilir dari lokasi penimbunan atau pembuangan sampah kota/ industri.
2)
Bagian hilir daerah pertanian yang diperlakukan dengan pestisida dan pupuk
Universitas Sumatera Utara
20
kimia secara intensif. 3)
Daerah pantai yang mengalami intrusi air laut.
4)
Tempat-tempat lain yang dianggap perlu. (Effendi, 2003)
2.3 Silika Silikat, SiO32-. Asam-asam silikat dapat dinyatakan denagn rumus umum xSiO2.yH2 O. Garamgaram yang bersangkutan dengan garam asam ortosilikat, H4 SiO4 , (SiO2 .2H2O), asam metasilikat, H2SiO3 (SiO2.H2O), dan asam silikat H2 Si2O5 (2SiO2 .H2O), dikenal denagn pasti. Metasilikat sering dinyatakan dengan sebagai silikat saja. Hanya silikat logam-logam alkali larut dalam air dan karenanya bereaksi basa. (Vogel.I.A, 1985). Jenis-jenis silikat yang dapat terjadi dialam dapat dikatakan hampir tak terhinggga jumlahnya, tetapi bisa dikelompokkan menjadi empat kelompok umum bergantung pada apakah kompleks silikat itu berhingga (finite) atau apakah kompleks silikat itu membentuk rantai tak berhingga, lembaran, atau struktur karangka tiga dimensi. Dalam semua kelompok itu silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen secara tetrahedra. Dengan demikian, keempat kelompok tadi merupakan akibat dari cara-cara yang berbeda yang bisa menghubungkan tetrahedron SiO4 satu denagn yang lain. Kompleks SinO m bermuatan negatif yang dihasilkan kemudian terikat bersamasama dalam kristal oleh kation-kation logam. Adanya jenis-jenis silikat yang amat banyak itu teruma disebabkan oleh penggantian isomorf dari suatu kation oleh kation yang lain. Selain, kedudukan silikon dalam tetrahedron SiO4 sering digantikan oleh aluminium. Agar keseimbangan muatan bisa tetap dipertahankan, diperlukan tambahan kation lain atau subtitusi sebuah kation dengan muatan positif yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
21
1. Anion berhingga Ortosilikat seperti zirkon (ZrSiO 4), wilemit (Zn2 SiO4), dan fenasit (Be2 SiO4) mempunyai struktur yang relatif sederhana dimana SiO44- berada sebagai kesatuan diskret dalam kisi kristal. Ortosilikat yang lebih rumit dicirikan oleh batu permata delima (garnet) yang mempunyai stoikiometri M32+M23+ (SiO4)3 dimana M2+ adalah Mg, Ca, atau Fe, dan M3+ adalah Al, Cr, atau Fe. Penggandengan dua tetrahedron SiO4 melalui sebuah ato oksigen yang dimiliki secara bersama untuk membentuk atom anion berhingga Si2O76- diamati dalam pirosilikat. Satu-satunya contoh sederhana yang biasa dijumpai dari jenis silikat ini adalah Sc2 Si2O7. Contoh lain yang sering ditemui, tetapi lebuh rumit dapat ditemukan dalam bijih seng-hemimorfit, Zn4(OH) 2Si2 O7.. Akhirnya, melalui pemilikan bersama dari du atom oksigen dari tiap tetrahedron SiO4, dapat terbentuk anion silikat siklik yang diskret. Pada umumnya, silikat ini dituliskan sebagai (SiO32-) n, tetapi hanya ion Si3O96- dan Si6O1812- saja yang teramati. 2. Silikat kerangka Jika keempat atom oksigen dalam tetrahedron SiO4 semuanya dipergunakan secara bersama, maka akan terbentuk suatu kisi tiga dimensi. Dalam kuarts hal ini menyebabkan timbulnya kristal kovalen. Akan tetapi struktur silikat dalam atom silikon sering kali digantikan oleh aluminium dan keseimbangan muatan membutuhkan ion positif tambahan. Dengan demikian hal ini menimbulkan struktur silikat tiga dimensi dimana sifat-sifat kristalnya bergantung baik pada kertas ionik maupun pada kakas kovalen. Diantara silikat kerangka kita dapat membedakan adanya tiga kelompok, yaitu: feldspar, zeolit, dan ultramalin. Feldspar sangat sering dijumpai kerena merupakan mineral pembentuk batuan yang terpenting. Pada umumnya, feldspar dapat dilukiskan oleh rumus M(Al, Si) 4O8..
Universitas Sumatera Utara
22
Jika seperempat dari atom-atom silikon diganti aluminium, maka M akan melukiskan suatu logam alkali, sedang penggantian dua atom silikon mengharuskan M merupakan ion dwipositif. Contoh yang khas dari kedua jenis feldspar tersebut adalah ortoklas, KalSi3O8 , dan anortit, CaAl2 Si2O8. Zeolit mempunyai segi khusus yang menarik karena menunjukkan dengan jelas kehadiran ion dalam kisi kristal. Struktur zeolit lebih terbuka daripada struktur feldspar dan akibatnya zeolit mempunyai kemampuan untuk menyerap air dan mempertukarkan kation. Oleh sebab itu zeolit bisa digunakan sebagai pelunak air (water softener). Permutit, yaitu zeolit yang mengandung natrium, digunakan untuk menukar ion kalsium dalam air sadah (hard water) dengan ion natrium. (Vogel.I.A, 1985) 2.4 Spektrofotometri
2.4.1 Spektrofotometer Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi, Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter sinar denagn panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada
Universitas Sumatera Utara
23
fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatutrayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangakan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh denagn bantuan alat pengurai cahay seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum yang tampak kontinu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. 1. Sumber: Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu wolfram. Arus cahaya tergantung pada tegangan lampu, i = K Vn, i = arus cahaya, V = tegangan, n = eksponen (3-4 pada lampu wolfram ), variasi tegangan masih dapat diterima 0,2% pada suatu sumber DC, misalkan baterai. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh teganagn yang stabil dapat digunakan transformator. Jika potensial tidak stabil, kita akan mendapatkan energi yang bervariasi. Untuk mengkompensasi hal ini maka dilakukan pengukuran transmitan larutan sampel disertai larutan pembanding. 2. Mokromator: Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya
dapat
berupa
prisma atau
grating . Untuk
mengarahkan
sinar
monokromatis yang diinginkan dari hasil pengukuran ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap, maka primanya yang dirotasikan untuk mendapatkan λ Yang diinginkan. 3. Sel absorpsi: Pada pengukuran
di daerah
tampak kuvet kaca korex dapat
digunakan. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder dapat juga digunakan. Kita harus menggunakan kuvet yang bertutup untuk pelarut
Universitas Sumatera Utara
24
organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam hasil keseluruhannya. Detektor: Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Pada sektrofotometer, tabung pengganda elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan. (Khopkar.S.M, 2000).
2.4.2 Cara Kerja Spektrofotometer Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel yang kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm – 650 nm (650 nm – 1100 nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Denag ruang fotosel dalam kedaan tertutup “nol” galvanometer di dapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel .(Khopkar.S.M, 2000).
2.4.3 Spektrofotometri UV-Visibel Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya yang tampak yang diabsorbsi oleh sampe. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ketingkat energi yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan. Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit didalam larutan bisa
Universitas Sumatera Utara
25
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm.
2.4.4 Penggunaan Spektrum UV-Vis Dalam Penentuan Kemurnian Absorbansi maksimum campuran beberapa senyawa merupakan jumlah dari absorban masing-masing senyawa tersebut. Hal ini dapat digunakan untuk pemeriksaan kemurnian suatusenyawa. Sebagai contoh, jika suatu senyawa A dan B bercampur, maka bentuk spektrum yang dihasilkan merupakan gabungan dari masingmasing spektrum kedua senyawa tersebut. Dalam hal ini, konsentrasi masing-masing senyawa bisa dihitung dengan menggunakan rumus: AAB, λ1 = AA,λ1 + AB,λ1 AAB, λ2 = AA,λ2 + AB,λ2 Dengan mengetahui koefisien ekstingsi molar masing-masing senyawa, dan dengan menggunakan hukum Lambert-Beer, maka dapat diketahui konsentrasi masing-masing senyawa. Hal ini sama juga bisa dilakukan untuk menganalisa campuran tiga buah senyawa. Salah satunya ada contoh dibawah ini : Zat A dan B dengan konsentrasi masing-masing 0,01 % memberikan serapan pada λ 230 = 0,8 dan pada λ 380 = 0,2, sedangkan zat B menyerap pada λ 230 = 0,2 dan λ 380 = 0,5. Hitunglah serapan campuran sama banyak kedua zt ini. Jawab : Jika zat A dan B di campurkan sama banyak, maka konsentrasi keduanya akan menjadi setengahnya. Koefisien konsentrasi spesifik masing-masing senyawa adalah :
Universitas Sumatera Utara
26
EA,λ230 = 0,8/(0,01/100) = 8000 EA,λ380 = 0,2/(0,01/100) = 2000 EB,λ230 = 0,2/(0,01/100) = 2000 EB,λ380 = 0,5/(0,01/100) = 5000 AA,B,λ230
= EA,λ230 .b.C + EB,λ230.b.c = (8000.1.0.00005) = (2000.1.0.00005) = 0.4 = 0.1 = 0.5
AA,B,λ380
= EA,λ380.b.C + EB,λ380.b.c = (2000.1.0.00005) + (5000.1.0.00005) = 0.1 + 0.25 = 0.35 (Dachriyanus, 2004)
Universitas Sumatera Utara