5
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet 2.1.1 Pengertian Internet Internet merupakan salah satu infrastruktur utama e-bisnis. Pada mulanya, jaringan internet dikembangkan sebagai saluran khusus untuk aktivitas riset dan keperluan para akademisi.
Dalam perkembangannya, internet dieksploitasi untuk berbagai keperluan
lainnya, termasuk untuk keperluan bisnis. Internet itu sendiri sebenarnya adalah singkatan dari Interconnection Networking. Menurut Randall dan Latulipe Secara sederhana, internet bisa diartikan sebagai “ a global network of computer networks” (Diana, 2001, p3). Dengan demikian, pada dasarnya internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar terbentuk dari jaringan – jaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain. Jaringan internet sukses dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh U.S. Department of Defense dalam proyek ARPANet (Advanced Research Projects
Network). Sejak itu perkembangan internet berlangsung sangat pesat. Salah satu faktor yang berkontribusi pada menjamurnya pemakaian internet di seluruh belahan dunia adalah perkembangan WWW (World Wide Web) yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan staf ahli di laboratorium CERN (Conseil European Pour Ia Recherche Nucleaire) di Jenewa (Swiss) pada tahun 1991. 2.1.2 Fungsi Internet Menurut Tjiptono dan Diana (2000, p45), melalui keunggulan dalam hal komunikasi,
information retrieval dan information search, internet bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan bisnis, di antaranya berfungsi sebagai : • Yellow pages berupa database terorganisasi yang memuat aneka ragam informasi produk, perusahaan, iklan, berita, hiburan dan sebagainya.
6 • Web traffic control
berfungsi sebagai iklan yang menarik perhatian para pemakai
internet agar mengunjungi web site-web site tertentu. • Online store front berupa gerai (outlet) penjualan virtual maupun mal-mal virtual yang kini semakin marak dijumpai. • Standard websites berupa homepages dan alamat e-mail untuk kontak atau layanan pelanggan. • Business-to-business links berupa koneksi pada jaringan bisnis yang dimiliki perusahaan. • Community sites seperti ruang ‘ngobrol’ (chatting room) khusus untuk kelompok pelanggan tertentu. • Informational/image sites web site yang tidak memiliki fungsi komersial langsung, namun lebih menekankan aspek penyajian informasi. • Content based sites dimana pemakai jasa harus membayar biaya keanggotaan agar bisa mendapatkan akses ke isi web site yang bersangkutan.
2.2 E-bisnis 2.2.1
Pengertian E-bisnis Menurut Cameron yang dikutip Diana (2001, p11) secara sederhana, bila kita membuat homepage dan melayani pesanan produk melalui internet, maka kita sudah menjadi pemasar global yang menjalankan e-bisnis. Definisi e-bisnis tidak semata-mata menyangkut transaksi online, namun juga meliputi berbagai aktivitas, seperti melakukan riset pasar, mengidentifikasikan peluang dan mitra bisnis, menjalin relasi dengan pelanggan dan pemasok, serta melakukan perancangan produk bersama mitra bisnis. Istilah e-bisnis berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet.
Sedangkan e-bisnis
mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi.
7 2.2.2
Klasifikasi E-bisnis Menurut Turban yang dikutip Diana (2000, p20) e-bisnis bisa diklasifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi menjadi enam jenis yaitu : 1.
Business- to-business (B2B) , yang hingga saat ini paling dominan dalam praktek ebisnis. B2B EC (Business to Business e –commerce) merupakan jalinan bisnis antara penjual dan pembeli yang sama-sama berupa perusahaan atau organisasi bisnis.
Hingga
saat ini transaksi B2B E-commerce tercatat yang paling tinggi dalam perdagangan elektronik.
Aplikasi B2B E-commerce memudahkan perusahaan untuk membentuk
relasi elektronik dengan para pemasok, distributor, resellers dan mitra bisnis lainnya. Berbagai kemungkinan akses informasi yang bisa didapatkan oleh perusahaan yang menerapkan B2B E-commerce meliputi : • Produk seperti spesifikasi, harga, riwayat penjualan. • Pelanggan mencakup riwayat penjualan dan prediksi penjualan. • Pemasok seperti lini produk yang ditawarkan, waktu dan skedul pengiriman, lead
times, syarat dan kondisi penjualan. • Proses produk, meliputi kapasitas, komitmen, dan rencana produk. • Transportasi seperti pengangkut, lead times dan biaya. • Sediaan seperti tingkat sediaan, biaya simpan, lokasi dan biaya pesan. • Aliansi rantai pasokan, meliputi kontak utama, peran dan tanggung jawab mitra kerja dan skedul. • Pesaing mencakup patok duga (benchmarking), penawaran produk pesaing, dan pangsa pasar. • Pemasaran dan penjualan seperti promosi dan komunikasi point of sale. • Proses dan kinerja rantai pasokan, diantaranya deskripsi proses, ukuran kinerja, kualitas, waktu pengiriman, dan kepuasan pelanggan.
8 Manfaat B2B E-Commerce : • Biaya pembelian yang lebih murah. • Sediaan yang lebih sedikit. • Efisiensi logistik yang lebih tinggi. • Penjualan yang meningkat. • Biaya pemasaran yang lebih rendah.
Model bisnis B2B E-Commerce : • Supplier oriented marketspace, para konsumen menggunakan marketspace yang dirancang dan disediakan oleh pihak pemasok atau penjual.
Penjual menyediakan
katalog produk dan informasi pesanan dari pelanggan secara elektronik pada web site internet yang dirancang oleh penjual yang bersangkutan. • Buyer
oriented
marketspace,
departemen
pembelian
konsumen
bisnis
harus
memasukkan informasi pesanan secara manual ke dalam sistem informasi korporatnya. • Intermediary oriented marketspace, dalam model ini marketspace dirancang dan dikelola oleh perusahaan perantara elektronik yang mempertemukan penjual dan pembeli. • Virtual corporation, adalah organisasi yang terdiri dari atas sejumlah mitra bisnis yang menanggung bersama biaya dan sumber daya untuk keperluan memproduksi produk dan jasa tertentu. • Networking between headquarters dan subsidiaries, platform B2B E-Commerce dapat membantu efektivitas dan efisiensi komunikasi serta kolaborasi antara kantor pusat dengan kantor cabang. • Online services to business, banyak sekali jasa online yang tersedia bagi para konsumen bisnis. 2. Business-to-consumer (B2C) yaitu transaksi ritel dengan pembeli individual. 3. Consumer-to-consumer (C2C) dimana konsumen menjual produk langsung kepada konsumen lainnya.
9 4. Consumer-to-business (C2B) meliputi individu yang menjual produk dan jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual tersebut dan melakukan transaksi. 5. Non - business electronic commerce, terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial dan instansi pemerintah. 6. Intrabusiness (organizational) electronic commerce, meliputi semua aktivitas internal organisasi yang biasanya dilakukan melalui intranet dan meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi.
Aktivitas internal bisa bermacam-macam mulai dari menjual
produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online. 2.2.3 Manfaat dan Implementasi E-bisnis Salah satu karakteristik utama era informasi adalah bisnis elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-bisnis atau e-commerce. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless.
Popularitas e-bisnis ditunjang oleh
tiga faktor pemicu utama yaitu (Diana, 2001, p27): • Faktor pasar dan ekonomi diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar. • Faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktek etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan, • Faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja. Pesatnya perkembangan e-bisnis pada gilirannya membawa perubahan dramatis dalam
cara
perusahaan
(Diana, 2001, p1).
membeli
dan
menjual
barang,
jasa
dan
informasi
10 Menurut Rayport dan Sviokla, implementasi e-bisnis menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik (Diana, 2001, p2). Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geographic business
model (location based) menjadi global business model (virtual marketspace). Dalam traditional marketplace, lalu-lintas informasi, produk/ jasa, dan pembayaran bersifat fisik (location based).
Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah
geographic business model. Sebaliknya dalam dunia virtual marketspace, aliran informasi produk, proses komunikasi antara produsen dan konsumen, distribusi produk/ jasa dan transaksi berlangsung dalam dunia maya/ virtual.
Dalam dunia virtual, batas-batas
geografis tidak lagi relevan, karena model bisnisnya adalah global business model. Setiap orang yang memiliki akses ke internet dapat mengambil bagian dalam model bisnis mutakhir ini, misalnya dengan melakukan browsing di internet untuk mencari informasi mengenai produk, produsen, dan harga, mendownload perangkat lunak atau data tertentu, mengirim e-mail kepada produsen, melakukan chatting dengan konsumen lain, melakukan transaksi pembayaran dengan beraneka fasilitas mutakhir (seperti kartu kredit, smart card,
internet interface maupun automatic ordering) dan sebagainya. Berbeda dalam halnya dengan traditional marketplace yang mengandalkan atom
based products (benda fisik yang bisa disentuh dengan panca indera), distribusi fisik dan tempat transaksi, marketspace justru lebih berupa bit-based products (seperti kode-kode instruksi atau bahasa komputer, perangkat lunak semacam Netscape atau internet explorer) yang didistribusikan secara elektonik dalam ruang maya. Kehadiran virtual marketspace tidak akan mematikan traditional marketplace karena keduanya lebih bersifat komplementer dan melayani kebutuhan segmen pasar yang berlainan.
Seperti halnya kehadiran televisi yang tidak mematikan koran dan radio,
perkembangan internet tidak akan mematikan bisnis tradisional dan media-media konvensional. Bagaimanapun juga dalam banyak kasus, konsumen tetap mendambakan
11 interaksi atau pengalaman fisik dalam berbelanja. Dalam sektor jasa yang membutuhkan kehadiran fisik traditional marketplace tetap esensial dan belum bisa digantikan virtual
marketspace (Diana, 2001, pp37-39).
2.3
E-commerce
2.3.1
Definisi E-commerce Menurut Esprit yang dikutip oleh Whiteley (2000, p3) e-commerce adalah konsep umum setiap bentuk dari transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi. E-commerce digunakan antar perusahaan, antara perusahaan dengan pelanggan mereka, atau antara perusahaan dengan administrasi publik.
E-commerce terdiri dari perdagangan produk, jasa dan
barang-barang elektronik. Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara
online (Kienan, 2001, p4). Usaha e-commerce yang paling baik dikembangkan bukan untuk menjual kepada konsumen online, melainkan untuk melayani orang atau lembaga lain yang telah ada dalam e-commerce maupun bisnis lapangan yang berharap untuk terlibat di sana (Kienan, 2001, p7). 2.3.2 Kategori E-commerce E-commerce dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu (Whiteley, 2000, p4) : • Electronic markets
Electronic markets merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menampilkan berbagai penawaran yang tersedia dalam segmen pasar sehingga pembeli dapat membandingkan harga (dan atribut lainnya) dari berbagai penawaran yang ada dan
12 membuat keputusan. Contoh umum dari electronic markets ialah sistem pemesanan tiket pesawat terbang. • EDI (Electronic Data Interchange) EDI menyediakan sistem standar untuk pengkodean transaksi perdagangan sehingga mereka dapat dikomunikasikan secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lainnya tanpa membutuhkan perintah tertulis, tagihan, penundaan dan kesalahan dalam penanganan media kertas. EDI digunakan oleh organisasi yang memakai transaksi biasa dalam jumlah besar.
Salah satu sektor dimana EDI digunakan secara
ekstensif adalah pertukaran di dalam supermarket yang menggunakan EDI untuk bertransaksi dengan supplier mereka. • Internet Commerce Teknologi komunikasi dan informasi juga dapat digunakan untuk periklanan dan membuat satu kali penjualan dalam daerah produk dan jasa yang besar. dilambangkan dengan pemakaian internet secara komersial.
E-commerce jenis ini
Internet dapat digunakan
untuk pembelian buku yang dapat dikirimkan melalui pos atau pemesanan tiket yang dapat dilakukan oleh klien kapan saja mereka ingin. Hal ini dapat ditandai dengan internet bukan sebagai satu-satunya teknologi yang digunakan untuk pelayanan jenis ini dan ini bukan satu – satunya kegunaan internet dalam e-commerce.
2.4
Pemasaran Melalui Internet
2.4.1
Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial (Rangkuti, 2002, pp48-50).
Akibat dari
pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan
kebutuhan
atau
keinginan
dengan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
menciptakan,
menawarkan
dan
13 Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu (Rangkuti, 2002, p49): 1. Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga : • Segmentasi pasar yang merupakan tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pemebeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. • Targeting merupakan suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. • Positioning adalah penetapan posisi pasar.
Tujuan positioning ini adalah untuk
membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar ke dalam benak konsumen. 2. Unsur taktik pemasaran yang terbagi dua : • Diferensiasi yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.
Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang
membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan perusahaan lain. • Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat. 3. Unsur nilai pemasaran yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : • Merek atau brand yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. • Pelayanan atau service yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan. • Proses yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
14 2.4.2
Strategi Pemasaran Melalui Internet Menurut Needle yang dikutip Whiteley (2000, p12) perdagangan melalui internet tidak selalu sesuai dengan semua produk atau semua orang. Strategi pemasaran dapat dilihat pada : produk, harga promosi dan tempat. Internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan dapat diuji dengan hal-hal sebagai berikut :
•
Produk Beberapa produk lebih sesuai dibandingkan dengan yang lainnya jika dijual melalui internet.
Penggunaan existing mail order
memberikan indikasi dan produk teknikal,
yang disampaikan kepada pemakai internet dapat ditambahkan pada daftar. •
Harga Internet memiliki keuntungan biaya. Penjual tidak membutuhkan toko retail dan fasilitas –fasilitas penjualan sehingga relatif lebih murah. Biaya pengiriman barang dan tingkat bunga yang ada dapat diatasi oleh perusahaan kartu kredit kepada beberapa penjual.
•
Promosi Internet menyediakan cara yang lebih mudah untuk mempromosikan produk dan perusahaan.
Promosi dalam internet tidak seperti bentuk pengiklanan yang lainnya,
pelanggan mempunyai akses internet dan menggunakannya untuk menemukan produk yang dipromosikan. • Tempat Pembelian melalui internet dapat dikirimkan kepada pelanggan.
Pelayanan informasi
dapat dikirimkan secara elektronik namun untuk produk dibutuhkan biaya pengiriman secara fisik.
15 2.4.3
Keuntungan dan Kelemahan Pemasaran Online Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial dan
pemasar (Kotler, 2000, p758). Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah : •
Kemudahan :
para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari
dimanapun mereka berada.
Mereka tidak harus berkendaraan, mencari
tempat parkir, dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. •
Informasi : para pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, pesaing tanpa meninggalkan kantor dan rumah mereka.
•
Rongrongan yang lebih sedikit : para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga tidak perlu menunggu dalam antrian.
Manfaat pemasaran online bagi pemasar : •
Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar :
perusahaan-perusahaan
dapat dengan cepat menambahkan produk pada tawaran mereka serta mengubah harga dan deskripsi atau produk. •
Biaya yang lebih rendah : pengelolaan
toko
dan
para pemasar online dapat menghindari biaya
biaya
sewa,
asuransi
serta
prasarana
yang
menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas. •
Pemupukan hubungan : pemasar online dapat berbicara dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka.
Pemasar juga dapat men-download
program yang berguna, mengadakan demonstrasi gratis perangkat lunak mereka atau memberi contoh gratis surat berkala mereka ke dalam sistem.
16 •
Pengukuran jumlah pemirsa : para pemasar dapat juga mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi web site online mereka dan berapa banyak yang singgah di tempat tertentu dalam web site tersebut. Informasi itu dapat membantu para pemasar untuk meningkatkan tawaran dan iklan mereka.
Pemasaran online memiliki lima manfaat besar yaitu : •
Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya.
•
Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan.
•
Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan surat satu malam dan bahkan fax.
•
Web site itu dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia dan kapan saja.
•
Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat.
17 2.4.4
Marketing Mix (bauran pemasaran) Menurut Timmers (1999, p237) bauran pemasaran yang terjadi saat B2C dan B2B bertemu adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Bauran Pemasaran Karakteristik
Pelanggan
Bisnis (tradisional)
Tindakan di dalam e-commerce
Disesuaikan
Berdasarkan pesanan secara besar-
(tradisional) Produk/ jasa (Product/ service) Pengiriman/ tempat (delivery/place)
Harga (price)
Diproduksi besar-besaran Toko/ langsung ke rumah
besaran Langsung ke
Untuk perusahaan langsung di rumah
perusahaan
sama seperti di kantor
Harga sudah ditetapkan,
Dinegosiasikan
Untuk pengiriman produk online
direncanakan atau
Harga yang telah
dimana saja saat pelanggan sedang
penjualan yang sudah
ditetapkan
online
Kumpulan produk
Pengiklanan khusus berdasarkan profil
dipromosikan ke
sebagai promosi
pembelian.
pembelian spesifik
Media periklanan
diregulasikan
Promosi (promotion)
Beberapa produk
Periklanan melalui media
khusus yang
massa
berdasarkan informasi
Berorientasi penjualan
Berorientasi saran
Dibutuhkan saran perorangan Pelanggan (people)
(misalnya melalui layanan telepon atau pertanyaan di website)
Proses (process)
Pelanggan diasumsikan secara pasif
Bisnis secara aktif
Pelanggan terlibat secara aktif untuk
terlibat dalam
meningkatkan efisiensi bagi supplier
pengspesialisasian
dan kesempatan untuk pemberian profil
Penting untuk Bukti fisik (physical evidence)
menciptakan kepercayaan
Kunjungan pribadi sales
Bukti fisik virtual, melalui simulasi, kenyataan virtual dan asisten penjualan yang diotomatisasi.
Kunjungan
Mempertahankan pengalaman pembeli
perusahaan, referensi
atas komunitas virtual dan
dan kunjungan
mengintegrasikan interaksi internet
pelanggan
dengan telepon, fax dan pelayanan fisik lainnya diluar online.
18 2.5
Unsur-unsur Dalam Perancangan Website
2.5.1
Pengertian HTTP HTTP (Betha, 2002, p7)
kependekan dari HyperText Transfer Protocol.
Server
HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat ditambahkan langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sendiri tidak harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protokol FTP dan Gopher lakukan. 2.5.2
Pengertian Web Web adalah fasilitas hyperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain (Ukar, 2002, p1). Untuk memudahkan membaca data dan informasi dalam web maka kita dapat menggunakan Microsoft Internet Explorer atau Netscape Communicator sebagai web browsernya.
2.5.3 Pengertian World Wide Web
World Wide Web (WWW) merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk dapat digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan, dan sebaginya. Bila diumpamakan maka WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai buku dengan berbagai informasi yang dibutuhkan (Ukar, 2002, p2).
World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web pada awalnya
merupakan ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Kini internet identik dengan web karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di
19 internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari e-mail sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce) (Betha, 2002, pp1-3). Alasan web diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya: • Akses informasi mudah • Setup server lebih mudah • Informasi mudah didistribusikan • Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. WWW adalah sebuah web yang diakses dari client menggunakan web browser. Halaman web yang akan dibuka dispesifikasikan melalui alamat web dan URL. URL mengandung informasi alamat yang dibutuhkan untuk memperoleh alamat IP dari server yang menangani halaman web tersebut. (Whiteley, 2000, p167) 2.5.4 Pengertian Server Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Browser web seperti Explorer atau Navigator berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan internet) dengan server web, menggunakan HTTP. Browser akan mengirimkan request kepada server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server.
Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan
menggunakan protokol HTTP (Betha, 2002, p5). 2.5.5 Pengertian Web Site Web site adalah suatu kesatuan dari dokumen-dokumen yang terhubung dengan atribut yang sama, misalnya topik, fungsi ataupun desain yang sama (Rickyanto, 2002, p39) jadi sebuah web site memiliki banyak dokumen yang biasanya disebut sebagai halaman web, serta komponen lain seperti image, media, dan objek yang berhubungan.
20 Web site merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu.
Diumpamakan web site ini adalah sebuah buku dengan topik tertentu (Ukar,
2002, p2). 2.5.6
Pengertian Web Pages Web pages atau halaman web merupakan sebuah halaman khusus dari web site tertentu.
Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman buku dari web site
tertentu (Ukar, 2002, p2). 2.5.7
Pengertian Homepage
Homepage merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari web site tertentu (Ukar, 2002, p2). 2.5.8
Pengertian Browser Browser merupakan program aplikasi yang digunakan untuk mempermudah navigasi berbagai data dan informasi pada WWW. Web browser yang paling populer saat ini ialah Microsoft Internet Explorer dan Netscape Communicator (Ukar, 2002, p2)
2.5.9 Pengertian URL (Uniform Resource Locater) Konsep nama file standar yang diperluas dengan jaringannya (Betha, 2002, p6). Nama file ini tidak hanya menunjukkan direktori dan nama filenya, tetapi juga nama mesinnya dalam jaringan.
URL dapat diakses dengan berbagai metode, dan bisa jadi
bukan sekedar file, karena URL dapat menunjukkan query-query, dokumen yang disimpan dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau archie, atau apapun yang berkaitan dengan data hasil proses. 2.5.10 Pengertian E-mail E-mail sejauh ini merupakan aplikasi internet yang paling banyak digunakan. Jumlah pengguna e-mail jauh melebihi pengguna web, dan banyak pengguna baru yang menyatakan bahwa mereka online karena menginginkan e-mail. Popularitas e-mail berarti merupakan alat komunikasi yang punya kemungkinan jelas.
Sejumlah bisnis telah
menggunakan e-mail sebagai medium untuk komunikasi layanan pelanggan mereka.
21 Mereka memilih menggunakan e-mail daripada telepon atau sebagai tambahan. Layanan pelanggan e-mail bisa lebih efektif dari segi biaya dibanding telepon, karena tarif SLJJ dan SLI tidak ditetapkan dalam e-mail (Kienan, 2001, p117). 2.5.11 Pengertian FAQ (Frequently Asked Question) FAQ merupakan daftar sederhana tentang pertanyaan yang masing-masing pertanyaannya disusul segera dengan jawaban. Mempunyai jawaban yang sudah tersedia untuk sejumlah pertanyaan orang akan menghemat waktu dan uang.
Menyertakan halaman FAQ pada halaman web site
merupakan pemecahan bagi masalah dasar dalam layanan pelanggan. Ini membebaskan staf dari kejenuhan menjawab pertanyaan yang sama terus menerus, dan akan memberi jawaban yang cepat dan tidak bertele-tele bagi pelanggan (Kienan, 2001, p123). 2.5.12 Langkah-langkah Persiapan Membuat Web Site Secara umum, langkah-langkah persiapan membuat suatu web site adalah sebagai berikut ( Rickyanto, 2002, p39): 1. Merumuskan tujuan pembuatan web site Berdasarkan isi maupun tujuan, web site biasanya dapat digolongkan menjadi seperti ini: •
web site marketing berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran. Web site ini harus memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk menyimak isi web site sehingga faktor desain sangat penting. Suatu web site profil perusahaan bisa merupakan web site marketing apabila isi dan desain web site mampu memperlihatkan sisi positif atau keunggulan dari perusahaan tersebut.
•
web site pelanggan service berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen.
•
web site e-commerce berfungsi sebagai media transaksi online.
•
web site informasi/ berita berfungsi sebagai media informasi dan berita, atau bisa dikatakan web site ini merupakan media semacam Koran atau majalah
22
online.
Keakuratan dan kelengkapan informasi dari web site semacam ini
sangat penting karena merupakan faktor utama. Catatan: kadangkala suatu web site dapat masuk dalam beberapa kategori, tidak hanya satu kategori saja.
Hal ini sangat bergantung pada isi web
sitenya. 2. Menentukan isi web site Untuk membuat web site kita memerlukan isi karena merupakan faktor penting dalam web site, agar orang lain mendapatkan hal yang bermanfaat dalam web site kita. 3. Menentukan target web site Walaupun sebuah web site seharusnya boleh dan dapat dikunjungi semua orang, tetapi tidaklah mungkin bila kita menginginkan agar semua orang dapat mengunjungi web site kita. Oleh karena itu kita perlu membuat suatu gambaran target yang akan dituju oleh web site kita. Alasannya adalah karena orang-orang menggunakan browser yang berbeda, menggunakan koneksi internet dengan kecepatan yang berbeda, memiliki fasilitas plug-in yang berbeda, serta monitor dengan resolusi yang berbeda. Jadi sebaiknya kita menentukan target pengunjung terlebih dahulu. 4. Menentukan struktur web site Struktur web site memegang peranan penting dalam kemudahan manajemen web site. Struktur yang baik memudahkan webmaster untuk mengelola web site tersebut dan struktur yang jelek memiliki akibat sebaliknya.
Suatu struktur harus disesuaikan
dengan isi web site. Web site yang sederhana tidak harus memiliki struktur yang baik, tidaklah sulit untuk memanajemen atau memelihara web site yang sederhana, karena jumlah file dan elemen yang sedikit. Sedangkan web site yang kompleks (memiliki isi dan menu yang kompleks) harus memiliki struktur yang terorganisir dengan baik untuk memudahkan navigasi, editing maupun pemeliharaan suatu web site.
23 2.5.13 Mendesain Web Site Pelanggan online yang menjelajahi web site seakan-akan berkunjung ke suatu tempat bisnis. Faktanya, bagi mereka begitulah persisnya, menjelajahi sebuah web site mungkin hanya satu-satunya cara untuk mengetahui tentang suatu bisnis. Seperti halnya pelanggan di dunia nyata, mereka memutuskan untuk membeli berdasarkan kesan terhadap produk dan layanan yang diberikan, harga dan perbandingan terhadap produk yang serupa. Tetapi, mereka juga memutuskan berdasarkan pengalaman mereka ketika berada di sebuah web site (Kienan, 2001, p106). Suatu web site yang baik memiliki suatu kesatuan desain, bisa dikatakan dengan memiliki kesamaan tema dalam halaman-halaman webnya.
Hal ini penting dalam segi
estetika maupun segi navigasi, supaya pengunjung tidak mengalami kebingungan dalam menelusuri halaman-halaman web dalam web site kita (Rickyanto, 2002, p51). Desain suatu web site dapat membuat jengkel dan tidak dapat mencari orang untuk mengunjungi web sitenya bila faktor-faktor tertentu tidak diperhatikan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain halaman web site : •
Besar file dari halaman web yang akan di-download untuk ditampilkan di browser, termasuk gambar dan objek yang ada.
•
Kemudahan navigasi web site
•
Isi dari web site tersebut
•
Link-link yang tidak kosong/ rusak
•
Desain/ tampilan halaman web tersebut
24 2.5.14 Model evaluasi web site
search
company P E R F O R M A N C E
E A S E
customer
O F
product
U S E
negotiation
order
A E S T H E T I C E F F E C T
I N N O V A T I O N
payment
delivery
after-sales
community
Gambar 2.1 Model evaluasi web site (Whiteley, 2000, p210) Model di atas dibuat untuk mengevaluasi sebuah web site dan juga sebagai checklist masalah-masalah yang timbul ketika web site e-commerce dibuat dan dimplementasikan. Untuk mengevaluasi web site menggunakan model tersebut maka faktor-faktor berikut harus diperhatikan :
25 •
Informasi perusahaan, web site memberikan saya semua informasi mengenai orangorang dalam perusahaan sebelum melakukan transaksi.
•
Informasi pelanggan, permintaan atas informasi pelanggan sangat dibutuhkan dan merupakan jaminan yang baik atas keamanan dan penggunaan informasi.
•
Informasi produk, web site mengandung semua informasi produk yang orang butuhkan sebelum melakukan transaksi e-commerce.
•
Negosiasi, web site memungkinkan penganekaragaman produk atau harga yang diharapkan pelanggan.
•
Order/ pesanan, web site menyediakan banyak pilihan produk atau jasa yang diharapkan pelanggan.
•
Pembayaran, web site menawarkan berbagai macam cara pembayaran yang diharapkan pelanggan.
•
Pengiriman, web site menawarkan pilihan pengiriman yang diharapkan pelanggan dan mengandung kepuasan, kenyamanan serta jaminan.
•
Pelayanan purna jual, pelanggan secara keseluruhan mengharapkan pelayanan setelah pembelian.
•
Efek kesesuaian, keseluruhan web site menarik untuk dilihat.
•
Penampilan, web site dapat diakses secara cepat dan dioperasikan tanpa error.
•
Kegunaan keseluruhan, web site mudah untuk ditelusuri dan digunakan.
•
Inovasi, web site harus diinovasikan.
•
Komunitas pelanggan, web site dapat membentuk komunitas bagi pelanggan.
26 2.6
Porter
2.6.1
Model Porter
Ancaman pendatang baru yang potensial
Persaingan kompetitif dalam suatu industri tertentu
Kekuatan penawaran dari pemasok
Kekuatan penawaran dari pembeli
Ancaman produk substitusi (barang pengganti) Gambar 2.2 Model analisis Porter Menurut Porter dikutip oleh Whiteley (2000, p26) 2.6.2
Pengertian analisis Porter Model analisis Porter membantu perusahaan untuk mengidentifikasikan ancamanancaman terhadap posisi kompetitifnya dan untuk membuat rencana tentang IT dan ecommerce, untuk melindungi dan mempertahankan posisi kompetitifnya tersebut (Whiteley, 2000, pp26-32)
27 Ancaman pendatang baru Ancaman pendatang baru berkaitan dengan kegiatan menghindarkan perusahaan baru atau perusahaan dengan daerah produk yang berbeda dapat memasuki sektor industri yang ada. Hambatan untuk memasuki pasar khusus terdiri dari kebutuhan akan modal, pengetahuan dan keterampilan. IT dapat menjadi hambatan untuk memasuki pasar yang ada.
Perusahaan yang sudah ada dalam suatu industri mungkin saja telah memiliki
investasi lengkap di bidang IS/ IT, termasuk penggunaan EDI ( Electronic Data
Interchange) untuk mengkoordinasi rantai suplai. Pengalaman dan investasi dapat menjadi suatu kesulitan bagi pendatang baru. Pertentangan yang ada ialah pengembangan IT dan e-commerce memiliki kemungkinan untuk meninggalkan perusahaan yang sudah ada dengan investasi besar dan mahal, teknologi yang sudah usang memberikan kesempatan bagi pendatang baru untuk memasuki segmen pasar dengan ide terbaru dan rencana bisnis yang dilengkapi dengan kelengkapan generasi terbaru IT.
Internet e-commerce
merupakan teknologi bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri tanpa harus memiliki kesesuaian IT dan investasi infrastruktur seperti yang dimiliki perusahaanperusahaan sebelumnya. Pengembangan internet e-commerce terbaru telah melengkapi pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu pasar.
Ancaman produk substitusi Barang pengganti merupakan ancaman bagi perusahaan yang telah ada dimana produk baru yang disediakan menawarkan fungsi yang sama dengan produk ataupun jasa yang sudah ada sebelumnya. Contoh klasiknya ialah ketika serat alami fiber seperti kapas dan bahan wool digantikan oleh serat sintetik, botol gelas digantikan bahan plastik. Perusahaan yang sudah ada dapat melindungi diri mereka dengan menghasilkan produk yang up to date atau produk alternatif, dalam beberapa usaha, yang menjadi pemain
28 utama dalam suatu industri ialah perusahaan yang menghasilkan produk substitusi. Contohnya mesin ketik yang digantikan oleh komputer dengan word processor. Dalam
teknologi
e-commerce,
internet
e-commerce
memiliki
kemampuan
untuk
menggantikan toko eceran tradisional (retail) menjadi online banking atau musik yang dapat di-download dari sebuah web site artis.
Kekuatan penawaran pembeli Agar sebuah perusahaan dapat menyesuaikan biaya produksi dan distribusi, biaya produk yang dihasilkannya harus lebih rendah dari harga yang dapat dicapainya di pasar. Dimana jumlah pesaing dalam pasar atau kenaikan penawaran dari pembeli merupakan posisi yang kuat untuk menawarkan harga yang rendah dan untuk kondisi lain dari suatu perdagangan. Dalam tahun-tahun terbaru ini toko retail yang cukup besar telah mengembangkan posisi penawaran yang kuat terhadap para pemasoknya.
Produk-produk yang terjual di
supermarket atau pusat perbelanjaan merupakan sumber dari penawaran dan pembeli dimungkinkan untuk menentukan harga pembayaran (atau syarat-syarat perdagangan lainnya) terhadap pemasok, ancamannya jika kita tidak bisa menerima syarat-syarat yang ada tetapi pemasok lain dapat menerimanya. Kekuatan penawaran dari pembeli ialah ancaman terakhir bagi produsen berbiaya rendah, dimana perusahaan dapat menyetujui persyaratan ketat perdagangan yang pesaing tidak dapat sesuaikan. Serangan yang lainnya ialah untuk memiliki produk bermerek yang tokotoko dapat simpan karena pelanggan mereka mengharapkan produk tersebut. Penggunaan IS/ IT dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi yang memungkinkan mereka untuk menemukan permintaan harga dari pembeli potensial.
Pendekatan yang
lainnya ialah penggunaan ICT’s untuk melengkapi tingkat pelayanan untuk menjaga kesetiaan pelanggan.
Waktu siklus yang singkat, respon pemasok yang cepat dan
pelayanan yang memuaskan merupakan fasilitas yang ditawarkan teknologi e-commerce.
29 Nilai tambah pelayanan seperti pengawasan persediaan dan fasilitas akuntansi yang disediakan oleh pemasok juga dapat menjaga kesetiaan pelanggan. E-commerce dapat membentuk kembali rantai suplai.
Intermediary seperti wholesalers
atau agen tidak diperlukan lagi ketika perusahaan dapat langsung menghubungi dan membuat persetujuan dengan pedagang kecil dan anggota publik menggunakan sistem ecommerce.
Keuntungan kompetitifnya, ketiga kategori tersebut dapat dicapai dengan
menggunakan e-commerce untuk penjualan langsung.
Proses tanpa menggunakan
penghubung (intermediary) ini dapat menghemat biaya distribusi, mengijinkan perusahaan untuk mendiferensiasikan produk dan jasa mereka atau memfokuskan perhatian pada segmen pasar tertentu saja.
Kekuatan penawaran pemasok Perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan harga yang sesuai dari para pembeli mereka, akan mencari syarat-syarat yang sesuai dari pemasok mereka pada tahap selanjutnya sepanjang rantai suplai.
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
persetujuan yang sesuai merupakan gambaran balik posisinya sebagai pembeli.
Bila
pasokan penuh atau tersedia beberapa pemasok maka akan mendapatkan harga yang bagus.
Bila produk merupakan barang yang langka atau jumlah pemasok yang dapat
diketahui kebutuhannya terbatas, maka pemasok berada pada posisi yang baik. Bagi pemasok, strategi penentuan harga dan diferensiasi seperti pemberian merek atau kualitas pelayanan memberikan posisi persaingan yang kuat.
Kemampuan untuk
berdagang secara elektronik adalah faktor dalam kualitas pelayanan dan mungkin berupa permintaan dalam perdagangan dari perusahaan pembeli.
Persaingan antar perusahaan dalam suatu industri Kekuatan yang terakhir adalah persaingan antar perusahaan dalam suatu industri. Persaingan bertujuan untuk mendapatkan pembeli dan untuk berdagang pada harga
30 produksi yang menguntungkan. Persaingan dimenangkan atas dasar dalam keuntungan kompetitif dari harga, diferensiasi dan fokus.
Posisi persaingan dari setiap perusahaan
ditentukan, dalam bagian akhir, oleh persetujuan yang dibuat dengan pemasok.
Posisi
persaingan dari setiap perusahaan tidak absolut, faktor-faktor yang memimpin dalam kebanyakan pasar untuk mendapatkan persetujuan yang sukses dalam suatu tempat, tepat pada waktunya, tidak akan diperlukan pada penawaran selanjutnya. E-commerce adalah salah satu faktor dalam persaingan antar perusahaan dalam suatu industri. Kegunaan e-commerce: • Mengurangi biaya administrasi perdagangan (biaya transaksi). • Meningkatkan efisiensi logistik rantai suplai, mengurangi persediaan dan pasokan yang dapat dipercaya. • Menemukan permintaan dari mitra dagang dimana perdagangan dihubungkan secara elektronik. • Mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan dari pesaing. •
Menghilangkan penghubung (intermediary) dalam rantai suplai.
•
Menyediakan pemasaran baru dan saluran pelayanan.
2.7
SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat ness)
2.7.1
Pengertian SWOT Analisis
SWOT
adalah
identifikasi
berbagai faktor
secara
sistematis
untuk
merumuskan startegi perusahaan (Rangkuti, 2002, p18) dimana analisis ini didasarkan pada logika untuk meningkatkan kekuatan dan peluang sekaligus menurunkan tingkat kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Oleh karena itu
diperlukan analisis situasi untuk menganalisis faktor strategis perusahaan yang terdiri dari kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman.
31 2.7.2
Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT (Rangkuti, 2002, p31).
Matriks ini menggambarkan peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tabel 2.2 Matriks SWOT (Rangkuti, 2002, p31)
IFAS
STRENGHTS (S)
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal
Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
TREATHS (T)
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
EFAS
2.7.3
Penjelasan matriks SWOT Matriks SWOT yang menampilkan empat kemungkinan alternatif strategis : • Strategi SO strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. • Srategi ST ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
32 • Strategi WO strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. • Strategi WT strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.7.4
Analisis SWOT
Berbagai peluang
3. mendukung strategi
1. mendukung strategi agresif
turn around
Kelemahan internal
Kekuatan internal
4. mendukung strategi
2. mendukung strategi diversifikasi
defensif Berbagai ancaman
Gambar 2.3 Analisis SWOT (Rangkuti, 2002, p19)
33 2.7.5
Penjelasan analisis SWOT Kuadran 1
:
situasi yang sangat menguntungkan karena perusahaan memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) Kuadran 2
:
meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus ditetapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/ pasar). Kuadran 3
:
perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark pada BCG matrik.
Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4
:
ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
34 2.7.6
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) IFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal perusahaan ke dalam kerangka Strength and Weakness (Rangkuti, 2002, p24-26).
2.7.7
Tabel IFAS Tabel 2.3 Tabel IFAS (Rangkuti, 2002, p24) Faktor-faktor strategi internal Kekuatan : Faktor-faktor internal yang diunggulkan untuk kemajuan perusahaan Kelemahan : Faktor-faktor internal yang menjadi hambatan untuk kemajuan perusahaan
Bobot
Rating
Bobot penilaian faktorfaktor kekuatan dan kelemahan perusahaan
Tingkat penilaian faktorfaktor kekuatan dan kelemahan perusahaan
Bobot X rating
Komentar
Hasil perkalian bobot dengan rating
Total
2.7.8
Penjelasan Tabel IFAS Tahap –tahap dalam menyusun tabel IFAS adalah sebagai berikut : •
Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
•
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
35 •
Hitung rating (dalam kolom3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. •
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) samapai dengan 1,0 (poor) •
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
•
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
36 2.7.9
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) EFAS disusun dalam bentuk tabel untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal perusahaan ke dalam kerangka opportunity and threat ness (Rangkuti, 2002, pp22-24).
2.7.10 Tabel EFAS Tabel 2.4 Tabel EFAS (Rangkuti, 2002, p22) Faktor-faktor strategi eksternal Peluang : Faktor-faktor eksternal yang memberi kesempatan bagi kemajuan perusahaan Ancaman : Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi kemajuan perusahaan
Bobot
Rating
Bobot penilaian faktorfaktor peluang dan ancaman perusahaan
Tingkat penilaian faktorfaktor peluang dan ancaman perusahaan
Bobot X rating
Komentar
Hasil perkalian bobot dengan rating
Total
2.7.11 Penjelasan Tabel EFAS Tahap –tahap dalam menyusun tabel EFAS adalah sebagai berikut : •
Susunlah dalam kolom 1 ( 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
•
Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis •
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
37 faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Pemberian nilai
rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating+4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). ancaman adalah kebalikannya.
Pemberian rating nilai
Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,
ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. •
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor) •
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
•
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. bagaimana
perusahaan
tertentu
bereaksi
Nilai total ini menunjukkan
terhadap
faktor-faktor
strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
2.8 Metodologi Penelitian 2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah studi kasus dengan menganalisis serta merancang suatu web site. Menurut Maxfield yang dikutip oleh Nazir (1999, p66) studi kasus merupakan penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase khas atau spesifik dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakterkarakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
38 Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dimana tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir,1999, p63). 2.8.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini akan digunakan data primer yang akan dikumpulkan dengan menggunakan
teknik
wawancara,
penyebaran
kuesioner
dan
studi
kepustakaan.
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan panduan wawancara (Nazir, 1999, p234). Kuesioner adalah daftar pertanyaan secara terperinci dan lengkap yang diserahkan kepada responden untuk diisi.
Kuesioner berisi sebuah set pertanyaan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawabanjawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa (Nazir, 1999, p246). Kuesioner ini akan menggunakan skala Likert. terhadap data yang ada.
Studi kepustakaan merupakan pengadaan survey
Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, dengan
menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan dengan menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi (Nazir, 1999, p111). 2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 1999, p153). Penelitian akan menggunakan variabel dan indikator dalam perancangan web site. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 34 (tigapuluh empat)
39 pelanggan, karena itu keseluruhan populasi akan diambil sebagai sampel. Dimana sampel ini akan diuji validitas dan reabilitasnya.
2.8.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 2.8.4.1 Validitas (Umar, 2000, pp114-116) Cara pengujian validitas kuesioner adalah sebagai berikut: •
Untuk menguji validitas konstruksi maka instrumen penelitian akan dikonstruksi mengenai aspek–aspek yang akan diukur menurut teori tertentu.
•
Instrumen diuji pada sampel dimana populasi diambil.
Kemudian pengujian
validitas konstruksi akan dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antar
skor
item
instrumen
dalam
suatu
faktor,
dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. •
Bila korelasi setiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut memiliki construct yang kaut sehingga memiliki validitas konstruksi yang baik.
2.8.4.2 Reliabilitas Cara pengujian reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut (Santoso, 2000, p78): •
Menggunakan hipotesa berikut : Ho = skor item tidak memiliki korelasi positif terhadap skor faktor Hi = skor item memiliki korelasi positif terhadap skor faktor
•
Hipotesa yang ada dapat diuji dengan rumus :
t = t value yangditeliti r = total korelasi antar skor yang digambarkan sebagai alpha (α) N = jumlah sampel
40 •
Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan t tabel, bila t value> t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, dan skor item adalah reliable, begitu juga sebaliknya.
2.8.5 Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data, digunakan model Porter dan analisis SWOT. Analisis data merupakan bagian yang penting karena dengan analisis, data-data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa (Nazir, 1999, p405).